Anda di halaman 1dari 16

10 TOKOH FILSAFAT DUNIA

Oleh :
IRHAM HALIK, S.Pd
NIM. 21599999093

PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022

i
KATA PENGANTAR

Pemikiran-pemikiran modern yang berkembang saat ini bermula dari pemikiran-


pemikiran masa lampau. Hal-hal yang telah kita nikmati saat ini merupakan bagian dari
kontribusi besar mereka yang hidup di jaman itu. Kita telah memperoleh pandangan-
pandangan pemikiran tentang pendidikan dari para tokoh dunia yang membantu kita lebih
memahami berbagai perspektif pendidikan.
10 Tokoh Filsafat Dunia yang menginspirasi dengan berbagai pendekatannya menjadi
sebuah solusi aplikatif yang sebagian dapat diterapkan di ekosistem pendidikan kita, dan
sebagiannya lagi menjadi pembanding pembelajaran. Ke 10 Tokoh Filsafat Dunia ini mulai
ada yang berasal dari luar Indonesia dan adapula yang berasal dari Indonesia.
Kumpulan pemikiran ke 10 Tokoh Filsafat Dunia ini hanya sebagian kecil yang
penulis dapat berikan. Walaupun demikian sumber bacaan ini dapat dijadikan referensi awal
untuk mengenal dan memahami asal mula perkembangan pemikiran-pemikiran filsafat dunia.
yang dapat dijadikan bahan pemikiran dan diskusi, sehingga kekurangannya dapat
disempurnakan.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

PLATO..................................................................................................................... 1

JOHN LOCKE......................................................................................................... 2

KI HAJAR DEWANTARA..................................................................................... 3

AL GHAZALI......................................................................................................... 4

PAULO FREIRE..................................................................................................... 5

JEAN JACQUES ROUSSEAU............................................................................... 6

MARIA MONTESORI............................................................................................ 7

SOCRATES............................................................................................................. 8

GEORGE WILLIAM FREDERICK HEGEL......................................................... 9

CHARLES ALLEN PROSSER............................................................................... 10

KESIMPULAN........................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 13

ii
10 Tokoh Filosofi Dunia 1 Nama Tokoh : Plato
Perkiraan Hidup : 427 Sebelum Masehi
Asal : Yunani
Aliran Pemikiran : Perenialisme

A. Pemikiran Utama
Plato terkenal dengan ajarannya tentang cita-cita yang disebut “dunia cita-cita”,
yang antara lain menyatakan : (a) Dalam alam yang ada di luar panca indera kita dan yang
hanya dapat dicapai dengan pikiran, terdapat cita-cita yang mempunyai bentuk-bentuk
sendiri, tidak berubah dan tidak terdiri dari zat; (b) Dalam keadaan aslinya, sebelum
manusia diturunkan ke dunia, ia melihat bentuk-bentuk itu dalam alam aslinya. Jika
manusia kemudian memperoleh badan jasmaniahnya, maka ia melalui pancainderanya
akan ingat kembali cita-cita itu. Dengan demikian , penginderaan tidak memberi
pengetahuan baru, tetapi hanya ingatan saja kepada cita-cita yang telah ada di dalam
asalnya.
B. Implikasi Terhadap Dunia Pendidikan
Di tinjau dari kacamata pendidikan, pandangan Plato terhadap pengetahuan yang
diperoleh manusia adalah kilas balik memori berupa ingatan, ini dapat dibahasakan bawa
pendidikan merupakan warisan pengetahuan dari satu generasi kepada generasi
berikutnya, sebagai syarat agar nilai-nilai pengetauan tersebut tetap tumbuh dan terjaga.
Setiap manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang terpendam, sehingga
manusia tersebut mempunyai kemampuan intelektual yang tinggi dalam interaksi
kehidupan sosial bermasyarakatnya.
Lebih luas lagi bahwa pendidikan dijadikan alat utama dalam membangun
peradaban manusia hingga menjadi sebuah bangsa, transfer pengetahuan dilakukan secara
terus menerus di setiap generasi dengan berbagai metode dan model yang menyesuaikan
perubahan zamannya.
C. Keterkaitan dengan Pendidikan Vokasi
Pendidikan Vokasi mengedepankan pengetahuan, keterlibatan keterampilan dalam
merancang, membuat, dan mereyakasa lingkungan sesuai kebutuhan. Pengetahuan ini di
ajarkan oleh para guru yang terus-menerus mengolah pengetahuan individunya agar
senantiasa sinkron dengan perubahan dunia kerja. Pengembangan pengetahuan ini sangat
di perlukan sebagai road map para peserta didik untuk memetakan konsep awal mereka.
Pemikiran Plato tentang pengetahuan yang berpindah antar generasi semakin menguatkan
betapa pentingnya sumber pengetahuan awal sebagai pintu pertama untuk membangun
diri, masyarakat, dan bangsa.

1
10 Tokoh Filosofi Dunia 2 Nama Tokoh : John Locke
Perkiraan Hidup : Tahun 1632
Asal : Inggris
Aliran Pemikiran : Empirisme

A. Pemikiran Utama
John Locke adalah filsuf dari Inggris dengan pandangan empirisme , Ia sering
disebut sebagai tokoh yang memberikan titik terang dalam perkembangan psikologi.
Menurut empirisme , yang menjadi sumber pengetahuan adalah empiri, atau pengalaman,
baik pengalaman batiniah maupun pengalaman lahiriah.
Locke menjelaskan bahwa pengalaman ada dua yaitu eksternal dan internal.
1. Pengalaman eksternal, yang disebut sensasi, memberi kita ide-ide yang
seharusnya, obyek eksternal , sperti warna, suara, ekstensi, gerak . dll
2. Pengalaman internal, yang disebut refleksi, membuat kita memahami
pengoperasian sangat pada objek sensasi, seperti tahu, ragu, percaya dsb.

B. Implikasi Terhadap Dunia Pendidikan


Pemikiran mengenai pendidikan adalah garis besar tentang bagaimana mendidik
pikiran ini, ia mengungkapkan keyakinan bahwa pendidikan yang menerbitkan orang itu
atau lebih mendasar bahwa pikiran adalah sebuah “ lemari kosong “ dengan pernyataan.
Dalam teori tabularasa yang menyatakan bahwa kita dilahirkan dengan keadaan
jiwa yang bersih , seperti kertas putih tanpa sifat dan tanpa idea. Apa yang kita ketahui
atau kita pikirkan datang dari pengalaman. Semua informasi berdasarkan pengalaman ,
baik melaui alat panca indra kita ataupun melalui refleksi yang seterusnya sampai kepada
jiwa kita. Karena itu locke ada dua sumber pengetahuan , yaitu “ pengindraan “ dan “
refleksi “. Pengatahuan pengindraan berhubungan dengan pengalaman lahiriah ,
sedangkan refleksi berhubungan dengan pangalaman batiniah.
C. Keterkaitan dengan Pendidikan Vokasi
Dalam pembentukan kemampuan yang dimiliki oleh anak, bahwa segala sesutu
sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang memadai baik dari sarana maupun oleh latihan
yang terus nerus. Itu semua dianggap benar karena tanpa adanya pengaruh dari
lingkungan luar, kemampuan anak tidak akan kelihatan kemampuan baik kemampuan
nyata ( actualty ability ) yang langsung dapat diketahui pada saat individu telah
mengalami proses belajar , maupun kemampuan bakat ( potencial ability ) yaitu
kemampuan potensi individu yang dimiliki secara khusus tidak dimiliki oleh individu lain
, hanya mungkin di sini john terlalu mengabaikan lingkungan alami ( natural ) yang
dimiliki oleh setiap anak, karena setiap individu, heriditas yang dimiliki oleh individu
oleh john locke sangat diabaikan, beliau memandang bahwa pembawaan yang dimiliki
oleh individu itu tidak ada , semua yang dimiliki oleh anak sekarang hanyalah pengaruh
atau didikan dari luar semata.

2
10 Tokoh Filosofi Dunia 3 Nama Tokoh : Ki Hajar Dewantara
Perkiraan Hidup : Tahun 1889
Asal : Indonesia
Aliran Pemikiran : Konstruktivisme

A. Pemikiran Utama
Pandangan konstruktivisme tentang pendidikan sejalan dengan pandangan Ki
Hadjar Dewantara yang menekankan pentingnya peserta didik menyadari alasan dan
tujuan ia belajar. Ki Hadjar mengartikan mendidik sebagai “berdaya upaya dengan
sengaja untuk memajukan hidup tumbuhnya budi pekerti dan badan anak dengan jalan
pengajaran, teladan dan pembiasaan” Ki Hadjar dan konstruktivisme sama-sama
memandang pengajar sebagai mitra peserta didik untuk menemukan pengetahuan.
Mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke murid melainkan
kegiatan yang memungkinkan peserta didik membangun sendiri pengetahuannya.
Pengajar ikut aktif bersama peserta didik dalam membentuk pengetahuan, mencipta
makna, mencari kejelasan, bersikap kritis dan memberikan penilaian-penilaian terhadap
berbagai hal. Mengajar dalam konteks ini adalah membantu peserta didik untuk berpikir
secara kritis, sistematis dan logis dengan membiarkan mereka berpikir sendiri.
B. Implikasi Terhadap Dunia Pendidikan
Ki Hadjar Dewantara memakai semboyan “Tut Wuri Handayani” (dari belakang
seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ing madyamangun karsa (di
tengah atau di antara murid, pendidik harus menciptakan prakarsa dan ide), dan ing
ngarsa sung tulada ( di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh
tindakan baik). Semboyan ini masih tetap dipakai hingga kini dalam dunia pendidikan
dan terutama di sekolah-sekolah Taman Peserta didik. Semboyan ini pula yang senantiasa
di ulang-ulang oleh para pendidik kita, sebagai pemantik bahwa tujuan pendidikan dapat
tercipta dengan kolaborasi. Para peserta didik sebagai ujung tombak penerus generasi
mesti selalu diarahkan, di semangati, dan di evaluasi agar pemikiran, tingkah laku, dan
karakternya mencerminkan pelajar sepanjang hayat yang tidak lupa dengan adat
budayanya.
C. Keterkaitan dengan Pendidikan Vokasi
Menurut Ki Hajar Dewantoro, manusia memilki daya cipta, karsa dan karya.
Pengembangan manusia seutuhnya menuntut pengembangan semua daya secara
seimbang. Pengembangan yang terlalu menitik beratkan pada satu daya saja akan
menghasilkan ketidakutuhan perkembangan sebagai manusia. Beliau mengatakan bahwa
pendidikan yang menekankan pada aspek intelektual saja hanya akan mejauhkan peserta
didik dari masyarakatnya. Ternyata pendidikan sampai sekarang ini hanya menekankan
pada pengembangan daya cipta, dan kurang memperhatikan pengembangan olah rasa dan
karsa. Jika ini berlanjut akan menjadikan manusia kurang humanis atau manusiawi.
Sehingga sering kita lihat adanya murid yang memukul guru dan sebaliknya, atau orang
tua yang merasa paling benar dalam mendidik anak-anaknya.

3
10 Tokoh Filosofi Dunia 4 Nama Tokoh : Al Ghazali
Perkiraan Hidup : 1085 Masehi
Asal : Persia
Aliran Pemikiran : Fiqih, Mantiq

A. Pemikiran Utama
Al-Ghazali berkata:
“hasil dari ilmu sesungguhnya ialah mendekatkan diri kepada Allah, Tuhan
semesta alam, dan menghubungkan diri dengan para malaikat yang tinggi dan bergaul
dengan alam arwah, itu semua adalah kebesaran, pengaruh, pemerintahan bagi raja-raja
dan penghormatan secara naluri.”
Menurut konsep ini, dapat dinyatakan bahwa semakin lama seseorang duduk
dibangku pendidikan, semakin bertambah ilmu pengetahuannya, maka semakin mendekat
kepada Allah. Tentu saja, untuk menentukan itu tujuan itu bukanlah sistem pendidikan
sekular yamg memisahkan antara ilmu-illmu keduniaan dari nilai-nilai kebenaran dan
sikap religius, juga bukan sistem islam yang konservatif. Tetapi, sistem pendidikan yang
integral. Sistem inilah yang dapat membentuk manusia melaksanakan tugas-tugas
kekhalifahan.
B. Implikasi Terhadap Dunia Pendidikan
Belajar adalah proses mengembangkan seluruh panca indra ke tingkatan
terbaiknya, dengan belajar seseorang akan mengasah nalar dan jiwanya agar mampu
membaca tanda-tanda alam, menganalisanya dan menjadikannya pengetahuan serta
keterampilan baru untuk menjalani hidup. Pendidikan indonesia pun telah menyelipkan
konsep yang diinginkan oleh Al Ghazali yaitu pendidikan karakter pelajar pancasila, yang
salah satu keunggulannya adalah “Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”
C. Keterkaitan dengan Pendidikan Vokasi
Dari hasil analisis terhadap konsep pendidikan menurut Al-Ghazali dapat
disimpulkan bahwa secara filosofis konsep ini adalah merupakan konsep yang ideal, yang
menekankan pada aspek-aspek religius sebagai dasar pengembangan potensi manusia
(peserta didik) tentunya suatu konsep yang dapat diterapkan dalam proses pendidikan di
Indonesia. Secara kontektual negara kita didominasi oleh penduduk yang beragama Islam,
tentunya mereka membutuhkan sebuah konsep pendidikan yang mampu mengembangkan
nilai-nilai spiritual, intelektual dan emosional. Maka konsep pendidikan menurut Al-
Ghazali bisa dijadikan sebagai salah satu konsep dasar pendidikan di Indonesia.
Sementara pada tingkaatan sekolah kejuruan konsep pemikiran ini berguna di pembawaan
diri peserta didik, sebagai contoh ; senantiasa mawas diri ketika melakukan sesuatu,
mengedepankan kebenaran dan kejujuran dalam bekerja, bertanggung jawab terhadap
pekerjaan yang diamanahkan.

4
10 Tokoh Filosofi Dunia 5 Nama Tokoh : Paulo Freire
Perkiraan Hidup : Tahun 1921
Asal : Brazil
Aliran Pemikiran : Humanisme

A. Pemikiran Utama
Masalah sentral bagi manusia adalah humanisasi. Humanisasi merupakan sesuatu
hal yang wajib diperjuangkan, karena sejarah menunjukkan humanisasi dehumansisi
merupakan alternative yang real. Akan tetapi, hanya humanisasi saja yang merupakan.
Dan panggilan manusia sejati. Dehumanisasi tidak hanya mewarnai mereka yang
kemanusiaannya dirampas, tetapi juga mereka yang merampasnya. Dalam perjuangan
humanisasi itu manusia tertindas tidak boleh berbalik menjadi penindas. Pembebasan
sejati terjadi kalau tangan-tangan yang terangkat mengemis itu diubah menjadi tangan-
tangan yang mampu mengubah dunia. Kaum tertindas mampu memahami penindasan
yang mengerikan, karena merekalah yang menanggung dan mengalami beban
penindasan. Merekalah yang lebih memahami keharusan pembebasan.
B. Implikasi Terhadap Dunia Pendidikan
Bagi Freire pendidikan merupakan sentral dalam membebaskan manusia dari
keterbelakangan. Karena pendidikan yang ada telah menjadi sarana pembodohan itu.
Paulo Freire mengajak kita untuk bersikap kritis, jeli, dan waspada terhadap kebijakan
pendidikan yang hampir selalu diwacanakan seakan-akan objektif. Di era modern seperti
sekarang ini, sarana untuk mendapatkan pengetahuan baru tidak hanya melalui bangku
sekolah tapi melalui tekhnologi video streaming, podcast, literasi digital, sampai e course
modern yang menawarkan berbagai konten-konten pengetahuan terbaru, sehingga muncul
sebuah istilah “Informasi Itu Mahal”. Ini yang membawa beberapa orang tidak
bertanggung jawab untuk memanfaatkan informasi menjadi sebuah senjata untuk
mengancam, menyebar hoax, sampai menggiring opini yang salah hingga tampak seolah-
olah benar adanya. Dunia pendidikan mesti menciptakan dinding untuk membatasi
benturan pengetahuan-pengetahuan salah tersebut sehingga pengetahuan untuk
memanusiakan manusia seperti yang dinginkan oleh Freire dapat terjadi.
C. Keterkaitan dengan Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi melibatkan berbagai pihak dalam pelaksanaannya, salah
satunya adalah industri. Peranan industri menjadi begitu vital dan penting dalam
menyerap output peserta didik menjadi tenaga kerja terampil yang menjadi sumber daya
manusia atau motor penggerak industri. Tidak sedikit industri melakukan pembinaan dan
peningkatan keterampilan untuk para karyawannya karena industri paham betul bahwa
semakin tinggi nilai asset manusia semakin cepat dan kreatif kerjanya yang berujung
peingkatan kapasitas produksi industri. Sejalan dengan itu Freire yang mengecam de-
humanisasi, maka selayaknyalah industri tidak memandang sumber daya manusianya
sebagai sebuah instrumen untuk meningkatkan produktivitas tanpa harus dibekali
pengetahuan baru.

5
10 Tokoh Filosofi Dunia 6 Nama Tokoh : Jean Jacques Rousseau
Perkiraan Hidup : Tahun 1712
Asal : Perancis
Aliran Pemikiran : Romantisme

A. Pemikiran Utama
Dalam paham romantic menunjukan bahwa manusia secara alami terlahir baik,
jujur, dan penuh kasih . jika mereka ternyata jahat, tidak jujur, dan penuh kebencian.itu
karena pendidikan dan lingkungan masyarakat telah menyesatkan mereka .Tujuan utama
pendidikan adalah untuk membnatu anak tumbuh secara alami di bawah bimbingan yang
baik.
B. Implikasi Terhadap Dunia Pendidikan
Teori yang diusung oleh paham romantic megenaralkan bahwa semua manusia
yang terlahir kedunia ini pada dasarnya secara alamiah terlahir baik, dalam hal ini
pendidikan diharapkan mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik melalui cara yang lebih leluasa tidak terikat oleh adanya aturan dan tentu
saja dengan penuh cinta sehingga anak dapat tumbuh secara alami seiring pertambahan
usianya.
Paham romantic merupakan bentuk pendidikan yang sangat menghargai
perbedaan individu, pendidikan berlangsung secara alami dari potensi yang dimiliki oleh
anak, paham romantic memberikan wawasan yang lebih luas bagi para pendidik sehingga
dalam proses pembelajaran guru dapat mengeksplorasi kemampuan peserta didik sesuai
dengan kebutuhan anak-anak . Pada dasarnya secara bertahap anak belajar berdaptasi
terhadap kebutuhan , dengan meniru orang-orang disekelilingnya dengan demikian
lingkungan sudah semestinya memberi ruang gerak tidak terbatas kepada anak.
C. Keterkaitan dengan Pendidikan Vokasi
Bila penulis cermati konsep ini hampis sejalan dengan program KEMENDIKBUD
RISTEDIKTI program Merdeka Belajar. Konsep ini memberikan pola-pola pendidikan
sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh seorang peserta didik. Model-model
pengajarannya bersifat persuasif dimana peserta didik dapat memilih bentuk penugasan
yang diinginkan sesuai dengan kemampuan dirinya atau dalam program Merdeka Belajar
dikenal dengan istilah Pembelajaran Berdifferensiasi. Konsep merdeka belajar
mengijinkan pendidik menggunakan berbagai sumber literasi yang mendukung percepata
proses penyerapan informasi belajar. Memfokuskan peserta didik untuk mengambil aksi
lebih banyak dibanding memahami sesuatu.

6
10 Tokoh Filosofi Dunia 7 Nama Tokoh : Maria Montessori
Perkiraan Hidup : Tahun 1870
Asal : Italia
Aliran Pemikiran : Montessori

A. Pemikiran Utama
“Jika pendidikan mengenali nilai intrinsik dari kepribadian seorang anak, dan
memberikan nuansa yang tepat bagi pertumbuhan spiritualnya, kita menyingkapkan anak
yang sama sekali baru, dimana karakternya yang memukau pada akhirnya dapat
menyumbang kepada dunia yang lebih baik.” - Maria Montessori.
Maria Montessori yakin bahwa pendidikan dimulai sejak bayi lahir, bahkan
tahun-tahun awal kehidupannya meupakan masa-masa formatif yang paling penting baik
fisik maupun mental anak. Seorang bayi mempunyai fikiran yang aktif, tidakhanya secara
pasif menunggu instruksi dari orang dewasa, dan bisa menjadi apatis bila selalu ditinggal
sendiri. Melalui proses belajar yang normal dan secara bertahap, pola-pola perilaku
ditetapkan dan kekuatan-kekuatan pikiran orang dewasa mulai ditumbuhkan. Metode
pembelajaran yang sesuai dalam tahun-tahun kelahiran sampai usia 6 tahun biasanya akan
menentukan kepribadian anak setelah dewasa. Karena perkembangan mental dalam usia-
usia awal berjalan dengan cepat, periode ini tidak boleh disepelekan. Montessori yakin
bahwa pada tahun-tahun awal, anak mempunyai “Periode-periode Sensitif (Sensitive
Periods)”, selama masa-masa inilah dia secara khusus mudah menerima stimulasi-
stimulasi itu.
B. Implikasi Terhadap Dunia Pendidikan
Teori ini menjelaskan mengenai eksistensi anak sebagai suatu masa yang sangat
esensial bagi keseluruhan hidupnya. Dan Maria Montessori menggagaskan tentang
konsep Child’s Self-Construction yang menyatakan bahwa anak membangun sendiri.
perkembangan jiwanya, Sensitive Periods menyatakan usia anak dini adalah masa peka,
absorbent mind serta pada masa anak usia dini memiliki jiwa penyerap berbagai
pengetahuan dan pengalaman dalam hidupnya.
C. Keterkaitan dengan Pendidikan Vokasi
Tidak bisa dipungkiri orang tua merupakan elemen yang paling penting dalam
proses tumbuh kembang anak. Lingkaran awal dimana anak berinteraksi dengan orang di
luar dirinya, sehingga orang tua juga adalah guru pertama, model peran, simbol rasa
aman, dan sumber untuk mendapatkan kasih sayang dan pendidikan. Dunia vokasi yang
menuntut keterampilan membuat beberapa anak tidak dapat beradaptasi dengan baik, hal
ini bila ditelusurui bersumber dari ajaran orang tua yang terlalu turut campur dan
kehidupan sosial anak, sebagai contoh ; banyak orang tua yang merasa bahwa hal yang
lumrah untuk membantu anak mempersiapkan baju sekolah, memandikan, dan
memakaikan sepatu ke anak saat hendak berangkat kesekolah. Tapi hal ini ternyaya
merupakan penghambat anak untuk bertanggung jawah terhadap dirinya, sehingga ketika
mendapatkan hambatan, si anak tidak dapat menemukan solusi sendiri.

7
10 Tokoh Filosofi Dunia 8 Nama Tokoh : Socrates
Perkiraan Hidup : 470 Sebelum Masehi
Asal : Athena
Aliran Pemikiran : Behaviorisme

A. Pemikiran Utama
Socrates percaya bahwa siapa yang tahu akan kebaikan, maka dengan sendirinya
akan berbuat baik. Oleh karena itu, sebaik-baiknya mencapai kesenangan hidup adalah
berbuat baik. Gagasan,filosofis, dan metode pengajarannya sangat mempengaruhi teori
dan praktik pendidikan karena pemikiran yang digunakan adalah untuk mendorong
seseorang agar dapat belajar berpikir dengan cermat, menguji diri sendiri dan
memperbaiki ilmu pengetahuannya, meningkatkan dan mengubah dirinya sehingga
menjadi orang yang sungguh-sungguh mengetahui yang mana yang paling tepat. Seorang
guru tidak boleh memaksa gagasan-gagasan atau pengetahuan kepada seorang siswa,
dimana siswa dituntut untuk mengembangkan pemikirannya sendiri dengan berpikir
secara kritis guna mengembangkan kekuatan berpikir serta mentalnya.
B. Implikasi Terhadap Dunia Pendidikan
Pemikiran socrates berisi analisis dan pemahaman mendalam terhadap sesuatu.
Hal ini tentu sangat baik bagi dunia pendidikan yang membutuhkan pertimbangan
mendalam dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bagi generasi bangsa.
Berpikir secara analis juga mengeliminasi kesalahan dan membuka berbagai jalur
alternatif dalam pemecahan masalah. Pengajaran yang baik tidak hanya pengajaran yang
bermakna tapi juga pengajaran yang benar adanya serta solutif karena pendidikan hanya
sebuah alat untuk mengembangkan potensi seseorang, masalah potensinya berkembang
ke sisi positif atau sisi negatif kembali kepada kemampuan orang tersebut menganalisi
lingkungan belajarnya.
C. Keterkaitan dengan Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang menunjang pada pengusaan
keahlian terapan tertentu. Meliputi program pendidikan keterampilan yang outputnya
adalah mempersiapkan tenaga kerja yang dapat menetapkan keahlian tertentu di
bidangnya, siap kerja dan mampu bersaing secara global. Berpikir analis sesuai konsep
socrates merupakan salah satu hal yang wajib dimiliki oleh mereka yang bergelut di
bidang pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi menutut dua hal utama yaitu pengetahuan
dan keterampilan, pengetahuan digunakan untuk bernalar dan menganalisa masalah yang
kemudian mencari solusinya. Selanjutnya menggunakan keterampilannya untuk
memanfaatkan berbagai aset sekitar yang mendukung proses penyelesaian masalahnya.

8
10 Tokoh Filosofi Dunia 2 Nama Tokoh : George William
Frederick Hegel
Perkiraan Hidup : Tahun 1770
Asal : German
Aliran Pemikiran : Idealisme

A. Pemikiran Utama
Hegel mempercayai bahwa pembelajaran logika merupakan penyeledikan dalam
susunan yang mendasar terhadap suatu kenyataan itu sendiri. Menurut Hegel, semua
logika dan semua realitas merupakan dialektis dalam prilaku. Dalam pandangan Hegel,
pemikiran manusia bergerak dari thesis – antithesis - sintesis, dimana setiap sintesis yang
akan dihasilkan thesis baru yang lebih tinggi sebagai hasil prestasi berpikir, yang berarti
bahwa manusia selalu berpikir kemajuan dalam bertindak.
B. Implikasi Terhadap Dunia Pendidikan
Zaman senantiasa berkembang. Semenjak manusia mengenal api hingga
microchip telah terjadi perubahan-perubahan yang sangat besar dan berdampak bagi
kehidupan. Teori hegel menguatkan hal ini, peradaban bersumber dari pengetahuan-
pengetahuan lama yang terus menerus berubah seiring perubahan zaman, perubahan ini
membentuk pengetahuan-pengetahuan yang lebih maju, lebih relevan, dan lebih praktis
untuk digunakan manusia sesuai masanya. Pendidikan pun mengikuti pola-pola yang
sepeti hegel maksudkan. Pendidikan di jaman kolonial hingga pendidikan jaman nasional
saat ini banyak jauh berubah, berubah dalam bentuk model pengajarannya, kriteria
peserta didik dan pendidiknya, hingga fasilitas pembelajaran dan materi pengajarannya
pun mengalami perubahan.
C. Keterkaitan dengan Pendidikan Vokasi
Pendidikan indonesia dimulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang
berlangsung selama 9 tahun, dimulai dari SD (Sekolah Dasar) 6 Tahun hingga SMP
(Sekolah Menengah Pertama) 3 Tahun. Proses mengenyam pendidikan ini mengajarkan
tingkatan dasar berupa mengenal dan memahami, pada tingkatan pendidian vokasi yang
lebih tinggi pengajaran berubah menjadi menganalisis dan mencipta. Dari pendidikan
dasar hingga tinggi terjadi perubahan-perubahan materi pengajaran. Khusus pendidikan
vokasi tidak hanyak pengajaran di institusi pendidikan saja yang harus dikejar, akan tetapi
perubahan pengetahun industri juga harus terpenuhi. Sehingga terpenuhi syarat
“Terampil”.

9
10 Tokoh Filosofi Dunia 2 Nama Tokoh : Charles Allen Prosser
Perkiraan Hidup : Tahun 1871
Asal : Amerika Serikat
Aliran Pemikiran : Empirisme

A. Pemikiran Utama
Teori Prosser dikenal dengan “16 Dalil Prosser”. Teori ini menyatakan 16 hal
pokok dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi sebagai pendidikan dunia kerja.
1. Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan tempat peserta didik dilatih
merupakan replika lingkungan tepat kelak ia akan bekerja
2. Pendidikan kejuruan yang efektif dapat diberikan dimana tugas-tugas latihan
dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang ditetapkan di
tempat kerja.
3. Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih seseorang dalam kebiasaan
berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu sendiri.
4. Pendidikan kejuruan akan efektif jika dapat memampukan setiap individu
memodali minatnya, pengetahuannya dan keterampilannya pada tingkat yang
paling tinggi.
5. Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan atau pekerjaan
hanya dapat diberikan kepada seseorang yang memerlukannya, yang
menginginkannya dan yang mendapat untung darinya.
6. Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk membentuk
kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir yang benar diulangulang sehingga
sesuai seperti yang diperlukan dalam pekerjaan nantinya.
7. Pendidikan kejuruan akan efektif jika gurunya telah mempunyai pengalaman
yang sukses dalam penerapan keterampilan dan pengetahuan pada operasi dan
proses kerja yang akan dilakukan.
8. Setiap jabatan menuntut kemampuan khusus yang harus dipenuhi oleh
seseorang agar dia tetap dapat bekerja pada jabatan tersebut.
9. Pendidikan kejuruan harus memenuhi permintaan pasar.
10. Proses pembinaan karakter produktif yang efektif pada peserta didik akan
tercapai jika pelatihan diberikan pada pekerjaan yang nyata (pengalaman sarat
nilai).
11. Sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan pada suatu
okupasi tertentu adalah dari pengalaman para ahli okupasi tersebut

10
12. Setiap pekerjaan mempunyai ciri-ciri isi (body of content) yang berbedabeda
antara satu dengan yang lain.
13. Pendidikan kejuruan akan merupakan layanan sosial yang efisien jika sesuai
dengan kebutuhan seseorang yang memang memerlukan dan memang paling
efektif jika dilakukan lewat pengajaran kejuruan.
14. Guru dalam pembelajaran memperhatikan modalitas belajar anak. Pendidikan
kejuruan akan efisien jika metode pengajaran yang digunakan dan hubungan
pribadi dengan peserta didik mempertimbangkan sifat-sifat peserta didik
tersebut.
15. Administrasi pendidikan kejuruan akan efisien jika luwes.
16. Pendidikan kejuruan memerlukan biaya tertentu dan jika tidak terpenuhi maka
pendidikan kejuruan tidak boleh dipaksakan beroperasi.

B. Implikasi Terhadap Dunia Pendidikan


Dapat kita sebut bahwa Prosser adalah filosofer yang mengkhususkan dirinya
pada pemikiran dunia kejuruan. Dari dalil yang dikemukakan oleh prosser ada esensi dari
pendidikan kejuruan yakni mengajarkan kebiasaan berfikir dan bekerja melalui pelatihan
yang berulang-ulang. Terdapat tiga kebiasaan yang harus diajarkan yaitu:
1. Kebiasaan beradaptasi dengan lingkungan kerja.
2. Kebiasaan dalam proses pelaksanaan kerja dan
3. Kebiasaan berfikir (dalam pekerjaan)..
Tenaga terampil yang dicetak oleh lembaga pendidikan setingkat SMK
mempedomani tiga kebiasaan yang dijelaskan diatas, tetapi bukan hanya di SMK saja
seseorang dapat memperolah pengetahuan sekaligus keterampilan. Beberapa balai
pelatihan keterampilan banyak tersedia baik yang sifatnya “swadaya” gratis dengan
mengikuti seleksi ataupun pelatihan keterampilan berbayar “swadana”.
C. Keterkaitan dengan Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi mengajarkan orang cara bekerja secara efektif.   Dengan
demikian, pendidikan vokasi berlangsung apabila individu atau sejumlah individu
mendapatkan informasi, pemahaman, kemampuan, keterampilan, apresiasi, minat
dan/atau sikap, yang memungkinkan dia untuk memulai atau melanjutkan suatu aktivitas
yang produktif.
Di Indonesia sendiri model pelatihan keterampilan yang diberikan di tingkatan
SMK adalah dual system atau sistem ganda. yang sistem pembelajarannya dilaksanakan
di dua lokasi, yaitu di sekolah kejuruan dan di mitra kerja (dunia usaha dan industri) yang
keduanya saling membantu dalam menciptakan kemampuan kerja lulusan yang handal.

11
KESIMPULAN
Perkembangan jaman mempengaruhi perkembangan pengetahuan manusia. Manusia
sebagai mahluk individu dan mahluk sosial senantiasa berupaya untuk memperbaharui
pengetahuan demi menguasai alam sekitar. Beberapa filsuf memaknai hal ini sebagai jalan
manusia untuk mencari pencerahan dan pemahaman terhadap fungsi dan perannya di dunia.
Generasi berganti peradaban berubah dan bentuk-bentuk pencarian makna hidup yang
digunakan oleh manusia mulai beraneka ragam. Keragaman ini menumbuhkan potensi-
potensi manusia untuk menganalisa dan mencipta.
Dengan kata lain potensi rasa manusia mengatasi persoalan kehidupannya dengan
pendekatan ekstetik menurut asas pertimbangan.melalui ptensi karsa manusia mengatasi
persoalan kehidupannya baik persoalan yang berkaitan dengan diri sendiri,orang lain secara
individual dan sosial dengan alam sekitar maupun dengan sang pencipta melalui pendekatan
prilaku dan ilmu filsafat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Suyitno ( 2009). Tokoh-Tokoh Pendidikan Dunia (Dari Dunia Timur, Timur Tengah Dan
Barat), Tugas Pasca Sarjana : Universitas Pendidikan Indonesia
Nurnaningsih (2017). Tokoh Filsuf dan Era Keemasan Filsafat, Makassar : Pusaka Almaida
Putu (2012). Filosofi dan Teori Pendidkan Vokasi dan Kejuruan, Yogyakarta : UNY Press
Istanto , Pendidikan Vokasi Dalam Perspektif Philosopher Tradisional , Artikel Mahasiswa :
Universitas Negeri Yogyakarta
https://nurfaeda23.blogspot.com/2017/03/dasar-pemikiran-teori-pembelajaran_1.html, akses
Tgl 2 Februari 2022, Jam 03:11 Wita
http://staffnew.uny.ac.id/upload/130681037/pendidikan/Teori%20Prosser-PTK%20Mg2.pdf,
akses Tgl 5 Februari 2022, Jam 08:00 Wita
http://eksis.ditpsmk.net/artikel/pengertian-pendidikan-kejuruan, akses Tgl 5 Februari 2022,
Jam 03:11 Wita
https://www.kompasiana.com/yusrikamunthe/5db6cf62097f361ec55c7d32/perlu-dan-
pentingnya-filsafat-terhadap-manusia-dan-dunia-pendidikan, akses Tgl 5
Februari 2022, Jam 03:14 Wita

13

Anda mungkin juga menyukai