Anda di halaman 1dari 2

V.

REGNUM PTERIDOPHYTA
(Tumbuhan Paku)
Paku termasuk vascular cryptogamae (Eichler, 1883) dan tergolong
tumbuhan tingkat rendah (tumbuhan berspora), lebih maju dari lumut karena
sudah memiliki sistim pembuluh, sporofit hidup bebas, sudah ada akar sejati dan
sebagian bersifat heterospor. Batang paku dapat berupa batang yang yang
memanjang dan merambat yang disebut dengan rhizome, apabila pendek dan
berumpun disebut caudex dan bila batang tumbuhn tegak seperti pada paku tiang
disebut pohon atau batang. Pada batang terdapat banyak daun yang dapat
tumbuh terus sampai lama. Daun paku yang sudah maju mempunyai sifat serupa
dengan daun tumbuhan berbiji dan dinamakan makrofil/frond yang terdiri dari
lamina(helaian daun) dan stipes(tangkai daun), tapi yang primitif daun masih
sangat sederhana, belum mempunyai lamina dan dinamakan mikrofil. Pada daun
terdapat sporangium (kotak spora). Daun yang mempunyai sporangium (daun
fertil) kadang-kadang mempunyai bentuk berlainan dengan daun yang melulu
untuk asimilasi (daun steril). Kumpulan sporangium pada daun dinamakan sorus.
Kumpulan sporofil pada ujung batang yang membentuk kerucut dinamakan
strobilus. Tiap sporongium mengandung spora uniseluler, spora akan
berkecambah membentuk suatu tumbuhan kecil berhijau daun yang disebut
protalium. Protolium selanjutnya membentuk arkegonium dan anteridium. Akar
paku umumnya serabut, kecuali pada beberapa Hymenophyllaceae, tidak
mempunyai akar.
Golongan vascular cryptogamae menurut sistim klasifikasi lama termasuk
dalam divisi Pteridophyta. Kemudian divisi Pteridophyta dibagi menjadi 4 kelas
berdasarkan tingkat perkembangan filogenetiknya, yaitu Psilophytinae (paku
purba), Lycopodineae (paku kawat), Equisetineae (paku ekor kuda), dan
Filicineae (paku sejati). Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, klasifikasi
tumbuhan paku juga mengalami perubahan sehingga Pteridophyta dipandang
sebagai takson pada katagori regnum, yang dibagi menjadi 4 divisi yaitu
Psilophyta, Lycophyta, Arthrophyta, dan Filicophyta. (Vashista, 1972).

1
1. DIVISI PSILOPHYTA

Sebagian besar telah punah, yang masih ada dikenal dengan paku purba.
Semua anggota paku purba bersifat homospor. Berdasarkan ciri morfologinya
dibagi menjadi dua kelas yaitu: (1) Psilophytopsida, merupakan paku paling tua
dan paling rendah tingkat perkembangannya, sekarang tinggal fosilnya saja.
Yang paling sederhana masih belum berdaun dan belum berakar sehingga
dinamakan paku telanjang. (2) Psilotopsida, diantara anggotanya masih dijumpai
sampai sekarang. Kelas ini hanya terdiri dari satu bangsa Psilotales, satu suku
Psilotaceae dengan dua marga yang sekarang masih ada yaitu Psilotum dan
Tmesipteris.
Psilotum mempunyai sporofit, tubuhnya terdiri atas batang dalam tanah
dengan rizoid. Cabang batang yang tegak diatas tanah mempunyai percabangan
menggarpu dan terdapat mikrofil berbentuk sisik, tidak bertulang, tersusun jarang-
jarang mengikuti garis spiral. Sporangium terletak pada ketiak mikrofil (= sporofil)
yang berbagi menggarpu. Sporangium tersebut berkelompok tiga dengan dinding
yang saling berlekatan dinamakan sinangium. Biasanya sinangium mempunyai
tangkai yang amat pendek.

Latihan X. Divisi Psilophyta

a. Tujuan: Memperkenalkan jenis paku yang termasuk divisi Psilophyta


b. Bahan: Psilotum complanatum
c. Cara kerja:
1. Gambarlah bentuk umum dari bahan yang tersedia. Perhatikan mikrofil
dan sinangiumnya.
2. Susunlah klasifikasi dari jenis tersebut.
3. Buat kesimpulan tentang dasar penggolongan bahan yang diamati.

Anda mungkin juga menyukai