Anda di halaman 1dari 23

ILMU NEGARA

PENDIDIKAN PANCASILA
PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Binov HAnditya,SH,MH
“PANCASILA SEBAGAI
SISTEM ETIKA”

Oleh:
1
Binov Handitya, SH,MH
KONSEP YANG DEKAT DENGAN ETIKA
Moralitas/Akhlak
Ajaran tentang bagaimana harus bersikap untuk menjadi manusia baik

Tatakrama/Etiket
Cara perbuatan yg harus dilakukan ketika berinteraksi dengan
sesama

2
Nilai
Sifat atau kualitas yang melekat pada segala sesuatu

Norma
Konkretisasi nilai-nilai yang disertai sanksi

Karakter
Sifat yang kuat secara mental dan spiritual dalam menghadapi
kehidupan

Binov HAnditya,SH,MH
“ Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan
apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak)”

Asal kata/etimologi
sikap
Ethos (Yunani) Keyakinan
Karakter

Kepribadian
3
Watak
Binov HAnditya,SH,MH
ETIKA DESKRIPTIF
ETIKA (hanya melukiskan
tingkah laku)

KEPASTIAN ETIKA NORMATIF


ILMIAH (Dipergunakan dalam
praktik)

METAETIKA
OBJEKTIF (mempertanyakan dasar
Tentang Problem etika normatif)
Moral

“Magnis-Suseno: 2001” 4

Binov HAnditya,SH,MH
TEORI ETIKA

Konsekuensialisme Memperhatikan dampak aktual


dalam menciptakan kebaikan

Deontologi Memperhatikan seseorang dalam


memenuhi kewajibannya

Etika Hak Memperhatikan hak terlebih dulu


dalam memecahkan dilema

Intuisionisme Memperhatikan kemungkinan


seseorang untuk mengetahui
sesuatu itu baik atau buruk

Binov HAnditya,SH,MH
KEMUDIAN MUNCUL PROBLEM  AKIBAT
YANG BAIK ITU, BAIK MENURUT SIAPA ?

Pelaku ?
Apakah
baik untuk
Orang lain ?

Dari pertentangan diatas, Tingkat etis


digolongkan menjadi 2 yaitu :
a) Egoisme etis
b) Utilitarianisme 6

Binov HAnditya,SH,MH
A) EGOISME ETIS (EE)

Memandang tindakan yg baik adalah


tindakan yang berakibat baik untuk
pelakunya.
E Dibenarkan tiap orang mengejar
E kebahagiaan utk dirinya. Dianggap salah /
buruk bila membiarkan dirinya rugi /
sengsara

b) Etika Utilitarianisme (EU)

 EU  menilai baik / buruknya suatu perbuatan tergantung


bagaimana akibatnya terhadap banyak orang.
 Tindakan baik, bila manfaatnya besar bagi banyak orang. 7
Binov HAnditya,SH,MH
Didasari kemauan baik

Kerja keras

Tindakan bila Sungguh-sungguh utk


itu baik melakukan perbuatan itu

Berdasarkan atas otonomi


bebasnya

Tanpa ada paksaan dari


luar 8

Binov HAnditya,SH,MH
FUNGSI DAN KEDUDUKAN PANCASILA

Dasar Negara

Pandangan Hidup
Fungsi dan
Bangsa
kedudukan
PS
Ideologi Negara

9
Jiwa dan Kepribadian
Bangsa

Binov HAnditya,SH,MH
Ketuhanan

Kemanusiaan

Nilai PS Persatuan

Kerakyatan

Keadilan

Secara normatif  acuan


tindakan baik
Pancasila
Secara filosofis  dijadikan
perspektif kajian nilai dan norma
yg berkembang di masyarakat 10

Binov HAnditya,SH,MH
SISTEM ETIKA PANCASILA

“Alur pemikiran yang bertumpu dari nilai nilai-


nilai moral yang ada di dalam Pancasila”

NILAI MORAL NORMA MORAL ETIKA


PANCASILA PANCASILA PANCASILA

11

Binov HAnditya,SH,MH
NILAI MORAL PANCASILA
BERHUBUNGAN DGN
HATI NURANI

MEWAJIBKAN

TANGGUNG JAWAB
12

Binov HAnditya,SH,MH
NORMA MORAL PANCASILA
NILAI MORAL
PANCASILA

UNIVERSAL

NORMA MORAL
TES GENERALISASI
NORMA

KONSISTEN MENJADI TOLAK 13

UKUR KEBAIKAN
Binov HAnditya,SH,MH
ETIKA PANCASILA
NORMA MORAL
PANCASILA

PENJABARAN

PRINSIP-PRINSIP
ETIS

Membentuk suatu sistem dalam 14

mengatasi problematika Moral


Binov HAnditya,SH,MH
ETIKA PANCASILA (EP)
Tak bertentangan dg aliran-aliran besar etika.
Merangkum aliran-2 besar etika.

Mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai


EP PS  yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan dan Keadilan.

Nilai-nilai PS bersifat universal, dapat diterima


oleh siapapun dan kapanpun.

Berbicara ttg nilai-2 yang sangat mendasar


dalam kehidupan manusia 15

Binov HAnditya,SH,MH
PANCASILA SEBAGAI SOLUSI PERSOALAN
BANGSA & NEGARA

(Studi Kasus Korupsi)

masalah dalam bentuk krisis multidimensional (Epoleksosbud,


Hankam, Pendidikan, dll)

Hulunya krisis moral,


NKRI
Moralitas memegang kunci guna mengatasi krisis moral.

Bangsa Indonesia wajib memegang teguh moralitas.


Moralitas memberi dasar, warna sekaligus penentu arah
tindakan suatu bangsa.
16

Binov HAnditya,SH,MH
Individu

Moralitas Sosial

Mondial

Moralitas Individu (MI)


1) Merupakan kesadaran ttg prinsip baik yg bersifat kedalam.
2) Tertanam dalam diri manusia, berpengaruh thd cara berpikir
dan bertindak.
3) Muncul dalam sikap dan perilaku (sopan, rendah hari, toleran,
suka menolong, bekerja keras, rajin ibadah, rajin belajar, tidak
suka menyakiti orang lain dll).

17

Binov HAnditya,SH,MH
Moralitas Sosial (MS)
 Tercermin dari MI dalam melihat kenyataan sosial.
 Seorang MI-nya baik, dpt MS-nya kurang baik

 MI dan MS  memiliki hub sangat erat dan saling


mempengaruhi.
 Ketika hidup dilingkungan masy yg bermoral buruk, dpt
menjadi amoral.
 Ketika lingkungan berisi orang-2 yg bermoral buruk  orang
yg bermoral baik akan dikucilkan / diperlakukan tidak adil.

18

Binov HAnditya,SH,MH
Tak terpengaruh

Orang
MI-nya baik
Dapat mempengaruhi
lingkungan moral jelek

Menyesuaikan diri

Orang
MI-nya lemah
Mengikuti

19

Binov HAnditya,SH,MH
Moralitas Mondial (MM)

Bersifat universal
Moralitas Berlaku dimanapun dan kapanpun
mondial
Terkait dg keadilan, kemanusiaan,
kemerdekaan dsb

 Orang bermoral  tahu arah mana yg dituju, shg


langkah dan pikiran hanya diarahkan ke tujuan
kesenangan dunia atau akhirat.
20

Binov HAnditya,SH,MH
BAGAIMANA MEMBANGUN KESADARAN
MORAL ANTI KORUPSI BERDASARKAN
PANCASILA

 Korupsi  berarti sebagai keburukan, ketidakjujuran,


tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian.
 Kasus korupsi di Ind  semakin merajalela.
 Oleh krn itu penyelesaian korupsi  melalui beragam
cara / pendekatan (eksternal dan internal).

Adanya unsur dari luar diri manusia yg berkekuatan


memaksa orang tak korupsi, spt hukum yang kuat /
hukuman berat, penegak hukum yg bersih.
Eksternal
Terciptanya budaya dan watak masyarakat (orang
enggan / malu korupsi dan lain-lain). 21

Binov HAnditya,SH,MH
Kekuatan yg muncul dari dalam diri manusia /
individu dan mendapat penguatan dari pendidikan
dan pembiasaan.
Internal
Pendidikan yang kuat  dari keluarga,
menanamkan jiwa anti korupsi, kemudian
diperkuat pendidikan formal dan non formal.
Membangun kesadaran moral anti korupsi berdasarkan PS

Di PT  pendidikan PS.
Nilai-2 PS  bila benar-benar dipahami, dihayati dan
diamalkan, pasti mampu menekan angka korupsi.
Nilai-2 PS  merupakan kesatuan organis, menjadi
kekuatan moral besar bila dijadikan landasan moril dan
diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dalam pemberantasan korupsi.
22

Binov HAnditya,SH,MH
Kebaikan menjadi sesuatu yang rumit jika
kepentingan-kepentingan di dalamnya tidak
ditujukan untuk kemaslahatan bersama.
Jadikan Kebaikan itu kebutuhan dalam hidup
kita, yang membuat kita tersadar jika kita akan
melakukan kesalahan.

Bravo UNW….!!!!

23

Binov HAnditya,SH,MH

Anda mungkin juga menyukai