Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TUTORIAL

Blok 3

Sistem Organ
Modul II

SISTEM LIMFATIK
Tutor
drg. Lendrawati, MDSc

Oleh :

Kelompok 2

Ketua : Annesha Metly (1210342003)

Sekretaris 1 : Novia Tri Hasanah (1210342020)

Sekretaris 2 : Audia Tria Putri (1210342031)

Anggota : Azri Darma (1210342005)

Chaira Maulida (1210342035)

Divo Septian Zarwin (1210342044)

Hestia Warti (1210341006)

Mentari Puspita A. (1210343010)

Randy Fernandes (1210341002)

Ummu Hanifah Amri (1210342019)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ANDALAS
Skenario 2

drg. Dinda dan rasa sakit Nico...

Sambil menahan rasa sakit Nico (18 tahun) tampak serius saat
drg. Dinda menjelaskan tentang keadaan yang dideritanya, karena
adanya lobang pada gigi 37 sudah lama dibiarkan sampai akhirnya
terjadi rasa sakit hebat pada regio tersebut.

Hasil pemeriksaan intraoral, drg. Dinda menemukan adanya


karies dalam dan pembengkakan gingiva. Pada palpasi pada ramus
mandibula bagian dalam juga ditemukan pembengkakan dengan
konsistensi kenyal, tidak terfiksir dan nyeri ketika ditekan. Dokter gigi
mencurigai adanya limfadenitis karena adanya infeksi kronis pada gigi
yang berlubang tersebut. Hal ini disebabkan oleh fungsi sistem limfatik
sebagai reaksi imun tubuh terhadap sehingga terjadi proses inflamasi
dan oedema. Nico masih bingung karena tetap tidak paham kenapa
bisa terjadi pembengkakan pada bagian inferior ramus mandibulanya.

Bagaimana saudara menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi


pada Nico?

I. Terminologi
1. Intraoral : di dalam mulut; pemeriksaan gigi dan jaringan sekitar di dalam
mulut
2. Palpasi : tindakan merasakan atau meraba dengan tangan untuk
merasakan keadaan organ tubuh dibawahnya
3. Ramus mandibula : bagian mandibula dalam posisi menyudut; bagian atas
dari mandibula yang letaknya vertikal
4. Terfiksir : tertahan atau melekat; tetap
5. Limfadenitis : kondisi medis ditandai dengan kelenjar getah bening yang
keras, bengkak, dan nyeri; peradangan pada kelenjar getah bening akibat
infeksi
6. Infeksi kronis : kondisi infeksi apapun yang terjadi lama atau lambat
7. Sistem limfatik : sistem sirkulasi yang mengalirkan limfa atau getah
bening di dalam tubuh
8. Oedema : penimbunan cairan secara berlebihan di dalam tubuh; bengkak
atau sembab yang disebabkan cairan ekstraselular/interstisium tertimbun
9. Inferior : bagian bawah
10. Inflamasi : peradangan sebagai bentuk pertahanan tubuh untuk
memperbaiki jaringan yang rusak; respons biologis kompleks untuk
melawan stimulus berbahaya
11. Konsistensi : kekentalan; ketahanan suatu material terhadap perubahan
bentuk
12. Nyeri : rasa sakit seperti ditusuk-tusuk
II. Identifikasi Masalah
1. Apa saja bagian-bagian anatomi dari sistem limfatik?
2. Bagaimana mekanisme sistem limfatik?
3. Apa peranan sistem limfatik dalam kekebalan tubuh?
4. Apa fungsi lain sistem limfatik?
5. Apa komposisi cairan getah bening?
6. Dimana di produksi getah bening dan bagaimana pendistribusiannya?
7. a. Apa saja gangguan dari sistem limfatik?
b. Mengapa gangguan sistem limfatik bisa menyebabkan oedema?
8. Apakah ada hubungan sistem limfatik dengan gigi?
9. Apa saja jenis pembengkakan pada gingiva?
10. Apa hubungan sistem limfatik dengan keseimbangan cairan dalam tubuh?
III. Analisa Masalah
1. Bagian-bagian anatomi dari sistem limfatik :
- Kapiler limfatik untuk mengumpulkan kelebihan cairan.
- Pembuluh limfatik untuk membawa cairan limfe.
- Nodus limfatik untuk menyaring material dari limfa sebelum masuk
ke pembuluh darah.
- Tonsil untuk menghancurkan benda-benda asing.
- Limfa untuk menyaring benda-benda asing dari darah.
2. Menyaring molekul-molekul besar yang tidak bisa melewati darah.
3. Peranan sistem limfatik dalam kekebalan tubuh :
- Menghancurkan mikroorganisme agar penyebaran tidak terjadi.
- Menghasilkan zat antibodi.
- Membentuk antibodi pada bayi yang baru lahir yang diperankan oleh
kelenjar timus.
4. Fungsi-fungsi sistem limfatik :
- Mengembalikan cairan yang berupa protein.
- Menghasilkan antibodi ke seluruh tubuh.
- Membawa lemak emulsi dari usus.
- Perlindungan jangka panjang terhadap mikroorganisme.
- Transportasi kelebihan cairan interstisial ke aliran darah.
5. Protein, lemak, limfosit, air, sel darah merah.
6. Getah bening di produksi pada 2/3 hepar dan usus.
7. Vv
8. Ada hubungan antara limfe dengan gigi. Karena gigi memiliki foramen
apikal yang merupakan tempat lewatnya 3 substansi; darah, limfe, dan
saraf.
9. Jenis pembengkakan ada dua yaitu inflamasi dan tumor.
10. Sebagai alat transportasi untuk mengembalikan cairan yang berlebih di
dalam tubuh.
IV. Skema

Sistem Limfatik

Pengerti Fungsi Fisiologi Anatom Ganggua


an i n

Siste Keseimbanga Fungsi


m n cairan lainnya
imun tubuh

V. Tujuan Pembelajaran (Learning Objective)


Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan :
1. Pengertian sistem limfatik
2. Anatomi sistem limfatik
3. Fisiologi sistem limfatik
4. Fungsi sistem limfatik
5. Gangguan pada sistem limfatik
VI. Mencari literatur di perpustakaan, internet, dll
VII. Pembahasan LO
1. Sistem limfatik merupakan jalur tambahan di mana cairan dapat mengalir
dari ruang interstisial ke dalam darah. Sistem limfatik berfungsi menyerap
caoran ekstraselular yang difiltrasi ke luar akibat ketidakseimbangan
filtrasi-reabsorpsi. Dalam keadaan normal, cairan yang difiltrasi ke luar ke
kapiler ke dalam cairan interstisium sedikit lebih besar daripada cairan
yang direabsorpsi dari cairan interstisium kembali ke plasma.
2. Anatomi sistem limfatik :
a. Pembuluh limfatik
1. Kapiler limfatik
Kapiler limfatik adalah pembuluh limfatik terkecil yang berfungsi
sebagai penerima cairan limfe untuk pertama kalinya. Di dalam
tubuh, ada suatu pembuluh kapiler limfatik yang berfungsi untuk
penyerapan lemak, pembuluh kapiler ini disebut lacteal.
2. Pembuluh limfatik pengumpul
Pembuluh limfatik pengumpul berfungsi sebagai penerima cairan
limfe yang berasal dari kapiler limfatik.
3. Limphonodus
Limphonodus ini berbentuk bulat-oval, bean shape dan berada di
sepanjang pembuluh limfe yang berfungsi untuk menerima cairan
limfe untuk kemudian disaring, menghancurkan bakteri, parasit,
dan mikroorganisme yang berbahaya bagi tubuh.
4. Trunkus limfatikus
Ada lima trunkus limfatikus besar yang ada di tubuh :
1. Lumbar trunk, sebagai saluran dari cairan limfe yang berasal
dari organ pelvic, ovarium, testis, ginjal, kelenjar adrenal,
ekstremitas bawah, pelvic dan dinding abdominal.
2. Intestinal trunk, sebagai saluran limfe yang berasal dari organ-
organ pencernaan yaitu lambung, pankreas, limpa, dan hati.
3. Bronchomediastinal trunk, sebagai pengumpul cairan limfe
yang berasal dari organ-organ yang berada di toraks dan
dinding toraks.
4. Jugularis trunk, sebagai saluran drainase untuk kepala dan
leher.
5. Subclavian trunk, sebagai saluran limfe dari ekstremitas atas,
dinding toraks yang superfisial dan dari kelenjar mamae.
5. Ductus limfatikus
Trunkus-trunkus yang ada kemudian terhubung dengan vena besar
yang berada di daerah toraks ataubergabung pada pembuluh
limfatik yang lebih besar yang disebut ductus limfatikus. Berikut
penjabarannya.
1. Sisterna chyle
Suatu ductus yang terletak di bagian union dari lumbar trunk
dan mediastinal trunk berbentuk gelembung yang kaya akan
lemak.
2. Thoracic duct
Ductus ini berjalan naik di sepanjang vertebra dan berfungsi
untuk mengosongkan cairan limfe ke pembuluh vena. Ductus
ini mendrainase sekitar tiga perempat dari sistem limfatik
tubuh. Trunkus yang aliran limfenya menuju ductus ini adalah
trunkus jugularis kiri dan trunkus subclavian kiri.
3. Ductus limfatikus dextra
Trunkus jugularis kanan, subclavia, bronchomediastinal
membentuk ductus limfatikus dextra yang bergabung dengan
vena thoracica yang menyuplai kepala kanan, ekstremitas atas
bagian kanan, dan toraks kanan.
b. Organ limfatik
1. Organ limfatik primer
a. Sumsum tulang merah
Sumsum tulang merah merupakan jaringan penghasil limfosit.
Sel-sel limfosit yang dihasilkan tersebut akan mengalami
perkembangan. Limfosit yang berkembang di dalam sumsum
tulang akan menjadi limfosit B, sedangkan limfosit yang
berkembang di dalam kelenjar timus akan menjadi limfosit T.
Limfosit-limfosit ini berperan penting untuk melawan
penyakit.
b. Kelenjar timus
Kelenjar timus memiliki fungsi spesifik, yaitu tempat
perkembangan limfosit yang dihasilkan dari sumsum merah
untuk menjadi limfosit T. Timus tidak berperan dalam
memerangi antigen secara langsung seperti pada organ-organ
limfoid yang lain. Untuk memberikan kekebalan pada limfosit
T ini, maka timus mensekresikan hormon tipoprotein.
2. Organ limfatik sekunder
a. Nodus limfe
Nodus limfe berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan
terdapat di sepanjang pembuluh limfe. Nodus limfe terbagi
menjadi ruangan yang lebih kecil yang disebut nodulus.
Nodulus terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil lagi disebut
sinus. Di dalam sinus terdapat limfosit dan makrofag. Fungsi
nodus limfe adalah untuk menyaring mikroorganisme yang ada
di dalam limfa. Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam
leher, axial, toraks, abdomen, dan lipatan paha.
b. Limpa
Limpa merupakan organ limfoid yang paling besar. Kelenjar
yang dihasilkan dari limpa berwarna ungu tua. Limpa terletak
di belakang lambung. Fungsi limpa antara lain, membunuh
kuman penyakit, membentuk sel darah putih (leukosit) dan
antibodi, dan menghancurkan sel darah merah yang sudah tua.
c. Nodulus limfatikus
Nodulus limfatikus merupakan sekumpulan jaringan limfatik
yang tersebar di sepanjang jaringan ikat yang terdapat pada
membran mukus yang membatasi dinding saluran pencernaan,
saluran reproduksi, saluran urin, dan saluran respirasi.
Beberapa bentuk nodulus limfatikus yaitu tonsil dan folikel
limfatik. Tonsil terdapat di tenggorokan. Folikel limfatik
terdapat di permukaan dinding usus halus. Letak nodulus
limfatikus sangat strategis untuk berperan dalam respon imun
melawan zat asing yang masuk dalam tubuh melalui
pencernaan atau pernafasan.
3. Fisiologi sistem limfatik
Hampir seluruh jaringan tubuh mempunyai saluran limfatik yang
mengalirkan kelebihan cairan secara langsung dari ruang interstisial.
Bebeapa pengecualian antara lain bagian permukaan kulit, sistem saraf
pusat, bagian dalam dari saraf perifer, endomisium otot dan tulang.
Meskipun jaringan-jaringan tersebut memiliki pembuluh interstisial kecil
yang disebut prelimfatik, yang dapat dialiri oleh cairan interstisial, pada
akhirnya cairan ini mengalir ke dalam pembuluh limfe atau pada otak,
mengalir ke dalam cairan serebrospinal dan kemudian langsung kembali
ke dalam darah. Pada dasarnya seluruh cairan limfe dari bagian bawah
tubuh mengalir ke atas ke duktus torasikus dan bermuara ke dalam sistem
vena pada pertemuan antara vena jugularis interna kiri dan vena
subklavia. Cairan limfe dari sisi kiri kepala, lengan kiri dan sebagian
daerah toraks juga memasuki duktus torasikkus sebelum bermuara ke
dalam vena. Cairan limfe dari sisi kanan leher dan kepala, lengan kanan
dan sebagian toraks memasuki duktus limfatikus kanan, bermuara ke
dalam sistem vena pada pertemuan antara vena subklavia kanan dan vena
jjugularis interna.
4. Fungsi sistem limfatik
1. Mengangkut protein dan zat-zat berpartikel besar keluar dari ruang
jaringan yang tidak dapat dipindahkan dengan absorpsi langsung ke
dalam kapiler darah. Tanpa fungsi ini kita akan meninggal dalam
waktu 24 jam.
2. Mengembalikan kelebihan cairan filtrasi. Pada keadaan normal,
filtrasi kapiler melebihi reabsorpsinya sekitar 3 liter/hari (20 liter
difiltrasi, 17 direabsorpsi). Volume darah total yaitu 5 liter (2,75 liter
berupa plasma dan sisanya berupa sel-sel darah). Curah jantung rata-
rata 7200 liter darah lewat kapiler setiap harinya di bawah kondisi
istirahat. Walaupun persentase cairan filtrasi yang tidak direabsorpsi
oleh kapiler darah kecil, efek kumulatif proses ini berulang pada
setiap denyut jantung, sehingga jumlah cairan yang tertinggal di
cairan interstisium melebihi seluruh volume plasma tiap harinya.
Cairan ini harus dikembalikan ke dalam plasma dan tugas ini
dilaksanakan oleh pembuluh limfe.
3. Pertahanan terhadap penyakit. Limfe disaring oleh kelenjar limfe yang
terletak di sepanjang perjalanan sistem limfe. Lewatnya cairan limfe
merupakan aspek penting dalam mekanisme pertahanan tubuh
terhadap penyakit. Contoh, bakteri yang diserap dari cairan
interstisium dihancurkan oleh sel-sel fagositik khusus yang terletak di
dalam kelenjar limfe.
4. Transportasi lemak yang diserap. Partikel-partikel lemak dalam
bentuk akhir terlalu besar untuk memperoleh akses ke kapiler darah,
tetapi mudah masuk ke pembuluh limfe terminal.
5. Gangguan sistem limfatik
1. Edema
Edema merupakan suatu gangguan sistem limfatik yang disebabkan
oleh terlalu banyak cairan interstisium yang tertimbun. Penyebab
lainnya yaitu penurunan konsentrasi protein plasma, peningkatan
permeabilitas dinding kapiler, peningkatan tekanan vena, dan
penyumbatan pembuluh limfa. Penyumbatan pembuluh limfa ini dapat
menyebabkan penyakit elefantiasis dan filariasis.
2. Limfangitis
Infeksi pembuluh limfe yang mengaliri suatu lokus inflamasi.
Ditemukan dalam bentuk guratan berwarna merah di sepanjang
pembuluh limfe yang terkena.
3. Limfadenitis
Peradangan pada satu atau lebih kelenjar getah bening. Limfadenitis
terbagi atas tiga, limfadenitis submandibularis, limfadenitis aksila,
limfadenitis inguinal. Limfadenitis submandibula terjadi karena
adanya karies dentis atau infeksi stomatitis yang menimbulkan adanya
pembesaran kelenjar getah bening mandibular. Limfadenitis aksila
terjadi karena adanya infeksi pada telapak tangan. Limfadenitis
inguinal terjadi karena adanya infeksi pada kaki bagian bawah.
4. Limfedema
Limfedema terjadi karena adanya dilatasi pembuluh limfe dengan
akumulasi cairan interstisial di tempat yang dialiri pembuluh limfa.

Anda mungkin juga menyukai