Anda di halaman 1dari 6

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

Dosen Pengajar : Ns. Fadli, S.Kep,.M.Kep

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI DENGAN MOTIVASI MENYUSI


BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAIWA KAB. ENREKANG

DI SUSUN OLEH :

SARTIKA DEWI (201701015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS JENJANG SARJANA


ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
LATAR BELAKANG

Pemberian asi merupakan salah satu upaya yang diyakini di seluruh masyarakat dalam
membantu pertumbuhan bayi dengan baik serta kualitas kesehatan pada bayi sedangkan asi
merupakan nutrisi terbaik yang diberikan kepada anak untuk membantu meningkatkan daya
tahan tubuh dan tingkat kecerdasan(bayu 2017). Pemberian asi esklusif (tanpa makan dan
minuman tambahan lainnya) merupakan salah satu program WHO untuk mengurangi
mordibilitas dan mortalitas pada anak (WHO 2014). Menurut laporan unicet (uniten nation
children’s Emergency fund) tahun 2011 dalam pekan menyusui dunia sejumlah 126.700.000 bayi
pada semua wilayah seluruh dunia. Namun bayi 0-6 bulan yang mendapatkan asi dari ibunya
sebanyak 32% saja. Namun cakupan pemberian asi esklusif terus meningkat dari tahun ke tahun
hingga mencapai angka 65,16% di tahun 2018 meskipun terus mengalami peningkatan tiap
tahunx namun belum mencapai target Nasional yaitu 80%. (kemenkes RI 2018). Berapa faktor
yang mempengaruhi rendahnya angka pemberian asi esklusif di antaranya ialah usia ibu,motivasi
dan pemahaman tentang pentingnya Asi untuk bayi. Agama juga menganjurkan untuk menyusui
sebagaimana keyakinan keyakinan umat islam berdasarkan anjuran yang ada di dalam Qs. Al-
Baqarah([2]:23) Hidayat 2012.(Rifai et al., 2020)

Menyusui merupakan salah satu bagian yang penting untuk kesehatan balita the emiricen
akademi of pediatrics bahwa pentinganya bayi mendapatkan Asi esklusif pada usia baru lahir
sampai dengan umur 6 bulan. Tujuan yang harus dicapai adalah 80% namun asi di Indonesia
hanya mampu mencapai 42% dengan target yang telah di tentukan(berdasarkan riset kesehatan
dasar 2013). Sedangkan di jawa barat mencapai 19,2%, Sumatra barat 10,4% dan nusatenggara
timur 8,9% kurangnya jangkauan tersebut karena tidak adanya informasi atau edukasi untuk
orang tua bayi terkait bagaimana pentinganya Asi untuk balita. Sementara target dari WHO
tujuan Asi minimal harus mencapai 50%. Hal ini diakibatkan karena kurangnya pengetahuan
para ibu tentang pentingnyaAsi. Pemberian Asi secara umum sudah di ketahui bahwa sangat
berguna untuk meningkatkan kelangsungan hudup bayi, memberikan jarang kelahiran serta
keuntungan bagi kesehatan ibu dan anak. Secara logika menyusui juga dapat memberikan
peluang terjadinya hubungan yang baik antara ibu dan anak. Menurunnya pemberian Asi perlu di
kaji dengan berbagai peristiwa di antaranya pengetahuan dan motivasi ibu.(Agustina et al.,
2020).(Agustina et al., 2020)

Asi esklusif merupakan susu ibu yang dapat diberikan kepada bayi sejak lahir hingga
sampai dengan umur 6 bulan tanpa makanan dan minuman kecuali obat-obatan dan vitamin. Asi
esklusif mengalami kenaikan dari tahun 2016-2017 yaitu dari 29,5% menjdi 37,7% namun
peningkatan tersebut masih jauh dari tujuan atau manfaat dari Asi esklusif itu sendiri di mana
manfaat asi esklusif ini sangat baik untuk balita.(juniman 2018) (Rahmati 2016) menyampaikan
penyebab yang dapat mepengaruhi pemberian Asi esklusif antara lain umur ,pekerjaan jarak
lahirnya bayi. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dan motivasi ibu dadam pemberian Asi
esklusif. Motivasi keadaan dimana dari individu itu sendiri yang dapat dilakukan untuk mencapai
suatu tujuan. Listya ningrum dan vidayanti 2016.(Astuti et al., 2020)

Kemenkes 2013 tujuan pemberian Asi esklusif di Indonesia masih sangat rendah dan
secara nasional belom mencapai target pemberian Asi esklusif pada bayi usia kurang dari 6
bulan sebesar 54,0%. Sejak tahun 2010 ncakupan pemberian Asi esklusif sebesar 48,6% dan
mengalami sedikit peningkatan pada tahun 2016 sebesar 54,0%.untuk memenuhi target
pemberian Asi esklusif banyak hal yang dapat berperanpenting, salahsatunya ialah media.
Karena media sangat membantu dalam penyampain pesan atau informasi kepada pendengar, ada
banyak media yang dapat di gunakan dalam penyampaian pesan yang mampu menarik perhatian
pendengar seperti media cetak bentuk fleaflet poster booklet dan flip chart. Dan juga seperti
media elektronik antara lain Tv,Radio hanphone.(notoatmodjo 2014).(Rumiyati et al., 2020).

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT PEBELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan umum pengetahuan ibu tentang Asi


1. Definisi
Asi merupakan kebutuhan yang dapat memenuhi setengah atau lebi dari
kebutuhan gizi balita pada tahun pertama kelahiran hingga tahun kedua kelahiran.
Disamping ada kandungan nutrisi yang baik dalam kandungan asi ju ga ada zat
kekebalan tubuh dan zat lainnya yang dapat melindungi balita dari berbagai
penyakit infeksi.(septiani dkk,2017)(Asi, 2020)
Asi merupakan makanan yang sangat penting pada balita di awal-awal
bulan kelahiran. Asi ialah sumber gizi yang sangat sempurna dengan komposisi
yang baik serta cocok untuk kebutuhan perkembangan balita, sebab merupakan
nutrisi balita sangat mutu ataupun asi yang sempurna baik secara kuantitas. Asi
merupakan makanan tunggal yang lumayan memenuhi kebutuhan perkembangan
balita dari umur 4-6 bulan.(Sulistyawati, 2009). Sangat dini ataupun terlambat
dimana pemberian MP-Asi saat sebelum balita berusia 6 bulan bisa menurunkan
mengkonsumsi asi serta dapat meyebabkan terganggunya penceraan ataupun
diare serta bila pemberian MP-Asi terlambat lebih dari 6 bulan dapat
menimbulkan hambatan perkembangan anak.(Manurung et al., 2020)
Asi adalah proses transisi dari asupan yang semula berupa susu hingga
makanan padat. Pengenalan dan pemberian MP-Asi harus dilakukan secara
bertahap. Baik dalam bentuk maupun jumlahnya sesuai dengan kebutuhan
pencernaan balita. Pengenalan dan pemberian makanan pendamping asi yang
tepat tidak hanya dapat memenuhi gizi bayi, pemberian makanan tambahan harus
bervariasi mulai dari bentuk bubur cair sampai makanan padat. Menurut
(Handayani et a.l, 2019).(Zhu et al., 2019)
2. Pengetahuan
Pemahaman seorang ibu tentang ASI esklusif masih sangat minim,
sebagian besar hanya menganggap pemberian ASI esklusif bukanlah pemberian
Asi yang terus diberikan selama dalam kurun waktu 6 bulan melainkan bisa juga
ditambahkan dengan pemberian asupan cairan tambahan dan makanan padat
seperti madi,jeruk,air the,biscuit dan susu formula.
Pengetahuan dapat diartikan sebagai hasil pengindraan manuaia melalu
indra yang dimiliki manusia seperti mata,hidung,telinga,rasa dan raba. Pemberian
informasi atau berita akan terus memberikan peningkatan pengetahuan.
Pengetahuan merupakan hal penting yang bis amembentuk segu perilaku setiap
individu (Notoatomojo , 2011). Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang
semakin tinggi pula kemampuan individu itu dalam memberikan penilaian.
Penilaian yang dilakukan individu tersebut itu mendasari seperti apa individu
tersebut akan mengambil tindikan ( Notoatomojo, 2010). Sedangkan sikap
merupakan bentuk respon atau feedbeck terhadap suatu peristiwa atau informasi
sehingga memunculkan perilaku individu tersebut ( Saifudin azwar 2010)(Asi,
2020)

B. Tinjauan umum tentang Motivasi menyusui


1. Definisi
Penyebab lain yang bisa mempengaruhi pemberian ASI esklusif ialah motivasi,
motivasi sendiri bisa berasal dari factor intrinsic dan dkstrinsik (dari dalam dan
luar).Motivasi intrinsik yaitu pengakuan , prestasi dan tanggung jawab. Dan motivasi
instrensif ialah hubungan interaksi social dan imbalan yang sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan dalam pemberian ASI esklusif.Dengan adanya motivasi yang
baik senantiasa dapat membantu seorang ibu untuk terus berusaha menyusui bayinya
(sulistyorini, 2017)(Rifai et al., 2020)

Pengetahuan terkait pentingnya Asi esklusif yang baik bisa memberikan motivasi
seorang ibu sangat baik untuk membangun niat baik dan motivasi dalam pemberian
Asi. Jika dilakukan dengan baik akan mampu memaksimalan kuantitas dan kualitas
Asi. ( Armini,2016;sari,dkk,.2019).pengetahun terkait Asi esklusif yang akan
membuahkan suatu intervensi dan implementasi pemberian asi esklusif (prasetyo,
2012). Akan tetapi dalam pemberian ASI esklusif sulit, maka pentingnya motivasi
dan keinginan ibu dan keluarga yang harus kuat dalam pemberian Asi esklusif.(Asih,
2020)

Agustina, Y., Rustina, Y., Agustini, N., Keperawwatan, P. S., Keperawatan, F. I., & Indonesia,
U. (2020). Pengetahuan tentang ASI Berhubungan dengan Motivasi Ibu Post Seksio Sesaria
dalam Memberikan ASI. Jurnal Antara Keperawatan, 3(1), 1–4.

Asi, D. P. (2020). 10.36419/jkebin.v11i2.374. 11(2), 61–69.


Asih, Y. (2020). Hypnobreastfeeding dan Motivasi Pemberian ASI. Jurnal Kesehatan, 11(2),
272. https://doi.org/10.26630/jk.v11i2.2198
Astuti, F. P., Windayanti, H., & Sofiyanti, I. (2020). Hypnobreastfeeding dan Motivasi Ibu
Menyusui. Indonesian Journal of Midwifery, 3(1), 46–50.
Manurung, T. S., Bangun, P., & Sinaga, R. (2020). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang ASI
Eksklusif Terhadap Pemberian MP-ASI Terlalu Dini. Jurnal Ilmiah PANNMED
(Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 15(1), 134–139.
https://doi.org/10.36911/pannmed.v15i1.665
Rifai, N. U. R. F., Studi, P., Masyarakat, K., Kesehatan, F. I., & Surakarta, U. M. (2020).
Hubungan Motivasi Dengan Pemberian ASI Eksklusif - UMS ETD-db.
http://eprints.ums.ac.id/86797/
Rumiyati, E., Pratiwi, E. N., & Nurjanah, S. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan
Audio Visual Terhadap Pengetahuan dan Motivasi Ibu Menyusui Secara Eksklusif di
Puskesmas Gambirsari Surakarta. Ilmu Kebidanan Dan Kesehatan, 11(2), 19–24.
Zhu, C., Chen, L., Ou, L., Geng, Q., Jiang, W., Lv, X., Wu, X., Ci, H., Liu, Q., Yao, Y.,
Pentadbiran, P., Persekutuan, K., Kami, R., Ketua, S., Kementerian, S., Persekutuan, J.,
Pentadbiran, S., Kerajaan, S., Berkanun, B., … Flynn, D. (2019). No Title กระบวนการ
ื่ สารกับการยอมรับปรัชญาเศรษฐกิจพอเพียงของเกษตรกร ในจังหวัดเชย
สอ ี งใหม่. Αγαη, 8(2),
2019. https://doi.org/10.22201/fq.18708404e.2004.3.66178

Anda mungkin juga menyukai