Anda di halaman 1dari 2

Nama: Akmal Aji Hidayatullah

NIM: 21201022004
Jurusan/Kelas: SPI/ S2-A

Pengantar Filsafat Ilmu

Setelah membaca bagian pertama tulisan dari Jujun S mengenai pengantar


filsafat, ternyata tulisannya ringan untuk dibaca, tidak seperti yang saya kira,
tulisan tentang filsafat apapun itu akan memberatkan kepala. Jujun banyak
memberikan perumpumaan dan contoh, seperti filsafat diibaratkan sebagai
pasukan marinir yang mengivasi daerah pantai, dimana pantai itu nantinya sebagai
tempat pendaratan dari infanteri atau sebagai ‘pengetahuan’ yang bisa meluas ke
arah manapun. Ilmu berarti pengetahuan tentang sesuatu. Sementara filsafat ilmu
yang dimaksud berarti berusaha mengetahui apa hakikat kebenaran ilmu,
Bagaimana cara mendapatkan pengetahuan ilmu kebenaran itu, dan untuk apa
ilmu pengetahuan itu digunakan. Pada bab ini juga dijelaskan mengenai hikmah
filsafat seperti kerendahan hati seseorang terhadap ilmu, tetapi diam-diam dia
ternyata menyukai ilmu, senang untuk mencari tahu, dan menggunakan ilmu
dengan sebaik, sebijak, dan searif mungkin, dan sadar bahwa seseorang tidak
mugkin mendapatkan semua pengetahuan ilmu, karena pengetahuan ilmu sangat
luas dan tak terbatas.

Kemudian pada bagian bab IV dijelaskan ada pengetahuan-pengetahuan


selain ilmu, seperti seni dan agama, ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang
diketahui oleh manusia di samping berbagai pengetahuan lainnya seperti seni dan agama.
Seni lebih dekat kepada ilmu terapan yang banyak menggunakan metode trial dan eror
atau mencoba-coba. Sementara Agama merupakan pengetahuan yang dekat dengan
sesuatu yang transdental juga metafisik, sesuatu yang tidak atau belum bisa dirasakan,
dilihat, dan diraba. Komentar: Secara umum ilmu pengetahuan merupakan anggapan
kebenaran mengenai sesuatu yang sudah teruji tetapi kemungkinan bisa berubah dimasa
depan, Sedangkan seni dan agama disini bisa dikategorikan sebagai bagian dari macam-
macam ilmu pengetahuan.

Selanjutnya pada tulisan keraf yang membahas mengenai pengetahuan dan


keyakinan. Baik pengetahuan maupun keyakinan sama-sama merupakan sikap
mental seseorang dalam hubungan dengan objek tertentu yang disadarinya sebagai
ada atau terjadi. Hanya saja, dalam hal keyakinan, objek yang disadari sebagai ada
itu, tidak perlu harus ada sebagaimana adanya. Sebaliknya, dalam hal
pengetahuan, objek yang disadari itu memang ada sebagaimana adanya.

Komentar: Menurut penulis, dalam hal keyakinan, obyek yang disadari


ada tidak bisa digambarkan atau di imajinasikan secara utuh. Akan tetapi
keyakinan memang tidak membutuhkan banyak penggambaran. Keyakinan
berbeda dengan fikiran atau logika. Keyakinan berada dalam lingkup hati nurani
dan rasa. Berbeda dengan pengetauhuan yang berdasarkan logika yang memang
membutuhkan metode ilmiah untuk bisa dibuktikan secara utuh.

Anda mungkin juga menyukai