Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MANDIRI

Nama : SUCIATI RAHAYU WIDYASTUTI


Nim : 7817167511
Jurusan : PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN (S3)
Mata Kuliah : PENGAMBANGAN INSTRUMEN BAKU

A. Taksonomi Tujuan Pendidikan Benyamin Bloom (1956) Ranah Kognitif


Taksonomi tujuan pendidikan yang dirumuskan oleh Benyamin S. Bloom dkk (1956)
dijadikan pedoman dalam menentukan tingkat kompetensi butir tes. Gambar 1 berikut
menunjukan enam kelas dengan 14 kategori dan 9 subkategori, dan selengkapnya dapat
diuraikan pada tabel 1 dengan penjelasannya setiap kelas, kategori, dan subkategori.

6.00 Evaluation
2 Kategori

5.00 Syntesis
3 Kategori

4.00 Analysis
3 Kategori

3.00 Application
-------------------
---
2.00 Comprehension 3 Kategori

1.00 Knowledge 3 Kategori 9 Kategori

Kelas Kategori-subkategori
Gambar 1. Struktur Berpikir Taksonomi Bloom (1956)
Pada struktur berpikir taksonomi Bloom (1956) diatas kelas terendah atau paling
sederhana adalah knowledge dan kelas tertinggi atau paling kompleks adalah evaluation. Setiap
kelas dari struktur berpikir tersebut terkait dengan tingkat kesulitan dalam pembelajaran.
Klasifikasi dapat dianalogikan, perilaku tipe A membentuk satu kelas, perilaku tipe AB
membentuk kelas lain, dan perilaku tipe ABC pada kelas lain. Upaya pengaturan perilaku
pembelajaran mulai dari yang sederhana sampai pada yang kompleks, dilandasi oleh pikiran
bahwa suatu perilaku tertentu yang sederhana dapat terintegrasi dengan perilaku sama dan
membentuk perilaku yang lebih kompleks. Setelah di atas telah digambarkan struktur berpikir
Taksonomi Bloom (1956) berikut akan ditampilkan uraian taksonomi Benyamin S. Bloom
(Ranah Kognitif) 1956 yang disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 1. uraian taksonomi Benyamin S. Bloom (Ranah Kognitif) 1956

Pengetahuan tentang Hal Spesifik:


1.10 1.11 Pengetahuan tentang Terminologi
1.12 Pengetahuan tentang Fakta Spesifik
Pengetahuan tentang Cara dan Sarana yang Berhubungan dengan Hal Spesifik:
1.21 Pengetahuan tentang Konvensi
Knowledge 1.22 Pengetahuan tentang Urutan dan Kecenderungan
1.00 1.20
Pengetahuan 1.23 Pengetahuan tentang Golongan dan Kategori
1.24 Pengetahuan tentang Kriteria
1.25 Pengetahuan tentang Metodologi
Pengetahuan Universitas dan Absrtak Bidang Lapangan Keilmuan:
1.30 1.31 Pengetahuan tentang Prinsip dan Generalisasi
1.32 Pengetahuan tentang Teori-teori dan Struktur
2.10 Pemahaman tentang Terjemahan
Comprehension
2.00 2.20 Pemahaman tentang Interpretasi
Pemahaman
2.30 Pemahaman tentang Ekstrapolasi
Application
3.00 3.00
Penerapan
4.10 Analisis tentang Bagian-Bagian
Analysis
4.00 4.20 Analisis tentang Hubungan-hubungan
Analisis
4.30 Analisis tentang Prinsip-prinsip dan Pengrganisasian
5.10 Sintesis tentang Komunikasi Unik
Syntesis
5.00 5.20 Sintesis tentang Pembuatan Suatu Rencana atau Usulan Operasi Himpunan
Sintesis
5.30 Sintesis tentang Seleksi Seperangkat Asal-Usul Hubungan-Hubungan
Evaluation 6.10 Evaluasi tentang Bukti-bukti Hubungannya dengan Istilah Kriteria Ukuran-ukuran Internal
6.00
Evaluasi 6.20 Evaluasi tentang Pertimbangan Hubungannya dengan istilah Kriteria Ukuran-ukuran Eksternal
(Sumber ditabelkan berdasarkan uraian terperinci. Benyamin S.Bloom dkk, 1956: 62-185)
a. Kode 1.00 Pengetahuan: Pengetahuan terkait dengan perilaku yang dapat digambarkan pasa
situasi ujian, yang menekankan pada ingatan atau daya ingat dari ide-ide, materi, atau fakta
dan telah dikenali. Mengingat merupakan proses psikologi dan mengingat hanya satu bagian
dari proses kompleks seperti menilai dan mereorganisasi.
b. Kode 2.00 Pemahaman: Pemahaman termasuk dalam tujuan dan perilaku atau respon, yang
merupakan pemahaman dari pesan literal yang terkadang dalam komunikasi untuk
mencapainya. Siswa dapat mengubah komunikasi dalam pikirannya atau tanggapan terbuka
untuk bentuk paralel dan lebih bermakna.
c. Kode 3.00 Penerapan: Penerapan terkait kemampuan untuk menerapkan konsep, prinsip-
prinsip atau prosedur pada situasi tertentu.
d. Kode 4.00 Analisis: Analisis menekankan pada uraian materi utama ke dalam pendetaksian
hubungan-hubungan setiap bagian yang tersusun secara sistematis.
e. Kode 5.00 Sintesis: Sintesis merupakan kumpulan dari bagian dan unsur kelas, kategori, dan
subkategori secara bersama-sama menjadi landasan yang membentuk keutuhan.
f. Kode 6.00 Evaluasi: Evaluasi digambarkan sebagai perbuatan keputusan dan pertimbangan
sekitar nilai untuk beberapa tujuan, dari ide-ide, pengerjaan, pemecahan masalah, metode,
dan bahan-bahan, hal ini menyangkut kriteria ukuran-ukuran sebagai patokan untuk menilai
pencapaian, seluk-beluk dari proses, yang bersifat efektif, hemat, dan memuaskan.

B. Taksonomi Tujuan Pendidikan Revisi Taksonomi Bloom’s oleh Anderson dan


Krathwohl’s (1999’2001)
Kemajuan teori psikologi pendidikan, telah memberi kontribusi pada revisi Bloom
dibandingkan sebelumnya. Fokus pada jenis pengetahuan, dan kategroi proses ke dalam proses
kognitif tertentu, sebagian besar dilandasi oleh sistem klasifikasi lain. Anderson dan Krathwohl
mengklaim nilai taksonomi mereka netral dan oleh karena itu dapat digunakan oleh berbagai
posisi filosofi. Taksonomi ini dirancang untuk membantu guru memahami dan melaksanakan
kurikulum berbasis standar. Para penulis mengharapkan kerangka kerja yang harus digunakan
terutama oleh guru yang diberi satu himpunan tujuan, dan diharapkan untuk memberikan
pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk mencapai standar yang diharapkan. Noble
(2004) menjelaskan bagaimana dengan dukungan 16 orang guru berhasil menggunakan matrik
yang mengkobinasikan taksonomi Bloom yang direvisi dengan beberapa teori Gardner mengenai
multi-kecerdasan dalam rangka merumuskan kurikulum mata pelajaran yang tujuannya
dibedakan.
Anderson dan Krathwohl (2001) tetap mempertahankan kategori eman proses kognitif;
ingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Revisi
menekankan penggunaan taksonomi dalam perencanaan program, pembelajaran dan penilaian,
dan dalam menyelaraskan dari ketiga kegiatan. Taksonomi Anderson dan Krathwohl (2001)
melibatkan dua dimensi, dengan enam proses kognitif dan empat jenis pengetahuan. Gambar 2
berikut meringkas perubahan-perubahan struktural dari kerangka asli Bloom. Sedangkan tabel 2
contoh-contoh tujuan pembelajaran, kegiatan, dan penilaian.

Pemisahan Dimensi Pengetahuan

Jenis (Isi) Faktual


Conseptual
Prosdeural
6.00 Evaluation Penciptaan Metakognitif

5.00 Syntesis Evaluasi

Analisis Dimensi
4.00 Analysis
Proses
Penerapan Kognitif
3.00 Application

Pemahaman
2.00 Comprehension
Ingatan
1.00 Knowledge
Kerangka Kerja Revisi
Kerangka Kerja Asli
Gambar 2. Struktur Taksonomi oleh Anderson dan Krathwohl (2001)
Dari gambar 2 di atas, terlihat secara umum perbedaan antara taksonomi dulu dengan
kerangka kerja yang telah direvisi memiliki dua dimensi. Kedua dimensi itu adalah proses
kognitif dan pengetahuan, dimana dimensi proses kognitif terdiri dari enam kategori yaitu
ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi, dan menciptakan/membuat. Kesinambungan
yang mendasari dimensi proses kognitif adalah pemahaman lebih kompleks dari mengingat,
penerapan lebih kompleks dari pemahaman, dan seterusnya. Dimensi pengetahuan berisi empat
kategori yaitu faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.
Tabel 2 Taksonomi Hasil Revisi
Dimensi Proses Kognitif
Dimensi 1 2 3 4 5 6
Pengetahuan Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Menciptakan
Faktual
Konseptual
Prosedural
Metakognitif
Dari tabel 2 di atas, terdapat empat tipe pengetahuan yaitu faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif. Berikut penjelasan mengenai tipe-tipe pengetahuan:
1. Pengetahuan faktual adalah pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tampak lebih nyata dan
operasional, serta bersifat penjelasan singkat atau bersifat kebendaan yang diobservasi
dengan mudah. Meliputi definisi pengetahuan, pengetahuan umum, dan bagian-bagiannya,
atau bentuk dari bagian-bagian sesuatu benda baik dalam bentuk proses atau hasil pekerjaan
manusia atau alam.
2. Pengetahuan konseptual adalah pengetahuan yang lebih rumit dalam bentuk pengetahuan
yang tersusun secara sistematis, meliputi pengetahuan pengklasifikasian, prinsip-prinsip,
generalisasi, teori-teori, hukum, model-model dan struktur isi materi lainnya.
3. Pengetahuan prosedural adalah pengetatuan bagaimana melakukan sesuatu. Meliputi
pengetahuan keterampilan dan algoritma, teknik-teknik, metode-metode, dan struktur isi
materi lainnya.
4. Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan mengenai pengertian umum dan pengetahuan
tentang salah satu pengertian pokok. Meliputi pengetahuan strategi, pengetahuan tentang
tugas-tugas, termasuk pengetahuan konteksual dan kondisional; pengetahuan itu sendiri
Kategori selanjutnya menyediakan himpunan klasifikasi untuk proses kognitif, nyang terdiri dari
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan.
1. Mengingat artinya mendapatkan kembali atau pengembalian pengetahuan relevan yang
tersimpan dari memori jangka panjang.
2. Memahami, mendeskripsikan susunan dalam artian pesan pembelajaran, mencakup oral,
tulisan, dan komunikasi grafik.
3. Menerapkan, menggunakan prosedru dalam situasi yang diharapi.
4. Menganalisis, memecah materi menjadi bagian-bagian pokok dan menggambarkan
bagiamana bagian-bagian tersebut, dihubungkan satu sama lain maupun menjadi sebuah
struktur keseluruhan atau tujuan.
5. Mengevaluasi atau menilia, melakukan evaluasi atau penilaian yang didasarkan pada kriteria
dan atau standar.
6. Menciptakan, menetapkan bagian-bagian secara bersama-sama ke dalam suatu ide, semuanya
saling berhubungan untuk membuat hasil yang baik.

Sumber refrensi:
Azwar, Saifuddin. 2011. Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Bloom, Benyamin.S. dkk. 1956. Taxonomy of Educational Objective: The Classification of
Educational Goals. Handbook 1: Cognitive Domain. New York: David Mckay
Kuswana, Wowo. S. 2012. Taksonomi Kognitif:Perkembangan Ragam Berpikir. Bandung:
Rosda Karya
Susetyo, Budi. 2015. Prosedur Penyusunan & Analisis Tes. Bandung: Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai