Anda di halaman 1dari 15

Praktikum Ke-4 Hari/Tanggal : Kamis, 17 Februari 2022

M.K Pemasaran Hasil Pertanian Kel/Prak : 3/Q1


Dosen : Ir. Leni Lidya M.M

PASAR PERTANIAN DAN LINGKUNGAN EKONOMI

Kelompok 3
1. Lailah Azizah Syukur J1310201005
2. Alfin Andrian J1310201011
3. Afrina Ghaisani J1310201025
4. Risna Yuliani J1310201046
5. Deandra Sutan Gustaman J1310201074
6. Siska Juliana Salsabila J1310201084

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2022
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pasar Domestik


Pasar domestik merupakan seluruh kegiatan perdagangan yang
berlangsung di suatu negara di luar ekspor impor.
2.2. Pasar Ekspor
Ekspor merupakan suatu aktivitas mengeluarkan produk barang dari
dalam negeri ke luar negeri dengan tetap memenuhi standar peraturan dan
ketentuan yang ada. Aktivitas ini umumnya dikerjakan oleh suatu negara
jika negara tersebut mampu menghasilkan produk barang dalam jumlah
yang cukup besar dan jumlah produk barang tersebut ternyata sudah
terpenuhi di dalam negeri, sehingga bisa dikirimkan ke negara yang
memang tidak mampu memproduksi barang tersebut atau karena jumlah
produksinya tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat negara tujuan.
2.3. Rotan
Rotan merupakan jenis tumbuhan hasil hutan bukan kayu yang
termasuk dalam suku Arecaceae (palem-paleman). Umumnya jenis
tumbuhan ini merambat, berbatang langsing, beruas, tidak berongga dan
berduri. Umumnya bagian rotan yang dimanfaatkan adalah batangnya.
Batang rotan merupakan bagian yang bernilai ekonomi.
2.4. Tembakau Kasturi
Tembakau kasturi merupakan tanaman spesifik lokasi dan cocok
dibudidayakan pada musim kemarau di Kabupaten Jember. 
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Komoditas Tembakau


3.1.1 Rantai pasar domestik tembakau

Keberlanjutan usaha tani tembakau tidak dapat dilepaskan dari


terbangunnya rantai pasok daun tembakau diantara pelaku industri
tembakau, yaitu petani tembakau, pabrik rokok dan pedagang tembakau.
Rantai pasok daun tembakau cenderung efisien. Hal ini terlihat dari rantai
tata niaga tembakau yang relatif pendek. Di banyak daerah petani dapat
langsung menjual produk daun tembakau ke penampung, yaitu perwakilan
industri rokok dan atau perusahaan agennya atau eksportir yang langsung
membeli dan atau bermitra dengan petani tembakau.
Berikut peran pelaku dalam rantai pasok Tembakau :
1. Petani
Petani tembakau kasturi adalah petani yang mengusahakan serta
membudidayakan tembakau kasturi (Voor Oogst) di Kabupaten
Jember.
2. Pengepul
Pengepul adalah suatu lembaga yang memiliki surat ijin usaha,
mengolah tembakau dan mempunyai modal yang cukup, tidak
melakukan pembinaan kepada petani, mempunyai kebebasan untuk
melakukan pembelian tanpa ikatan baik jumlah, kualitas maupun
harga. Pengepul biasanya melakukan pembelian lebih awal dan sangat
berpengaruh dalam pembentukan harga lokal pasar tembakau.
3. Gudang / Pabrik
Gudang / Pabrik tembakau adalah suatu lembaga dengan modal
yang cukup, memiliki surat ujin usaha yang dikeluarkan oleh
pemerintah daerah dan memiliki kebebasan untuk melakukan
pembelian baik kepada petani atau petani binaannya, belandang kecil
maupun besar, dan pengepul. Gudang tembakau biasanya bertugas
untuk melakukan pembelian dan menentukan harga (price maker)
pembelian tembakau sesuai dengan peraturan perusahaan.

3.1.2 Skema kegiatan yang dilakukan dalam pasar domestik tembakau


Pada pemetaan proses inti tembakau kasturi terdapat beberapa
kegiatan proses penting yang dilakukan seperti proses penyediaan input
atau saprodi, penanaman, produksi dan pengolahan, perdagangan, dan
proses yang dilakukan oleh gudang atau pabrikan. Pada rantai nilai
tembakau kasturi diawali dengan proses penyediaan input atau saprodi
seperti persiapan lahan, bibit, obat obatan pertanian dll. Dilanjutkan pada
proses penanaman yang memakan watu hingga 65-70 hari. Kemudian
dilanjutkan dengan proses produksi dan pengolahan dimana terdapat
proses pengolahan pasca panen dari penyujenan pengeringan hingga
pengemasan.
Pemasaran produk tembakau kasturi di Kabupaten Jember secara
umum ditujukan untuk pemenuhan pasar domestik. Hal tersebut, berkaitan
dengan karakteristik produk agribisnis yang umumnya menjadi suatu hal
yang seringkali dipertimbangkan dalam pemasaran produk agribisnis
sehingga di perlukan pengolahan dan penanganan lebih lanjut untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan sesuai pangsa pasar yang dituju.

Untuk menjamin pasar petani dan jaminan kualitas produk petani


beberapa perusahaan rokok membangun kemitraan dengan petani, namun
demikian tetap saja posisi petani dalam harga cenderung lemah. Dalam
kemitraan berbagai pola dilakukan masing-masing terbatas kemitraan
penjualan dan pemberian bantuan modal dan saprodi kepada petani.
Penampung ini umumnya tidak hanya beroperasi di satu daerah tetapi juga
di daerah sentra produksi tembakau lain. Pada areal tembakau yang relatif
jauh dari gudang pabrik, pedagang pengumpul berperan sebagai
penghubung petani dengan pabrik, dan tidak jarang pedagang pengumpul
tersebut mempunyai ikatan dengan pabrik.

3.1.3 Kendala yang dihadapi dalam pasar domestik tembakau


Hambatan yang terjadi pada pasar domestik Tembakau Kasturi
berdasarkan temuan lapang dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Kurangnya penerapan Good Tobacco Practices (GTP)
2. Biaya usaha tani yang besar
3. Kurangnya modal
4. Kelembagaan petani yang tidak solid
5. Ketidakseimbangan jenis pasokan dan jenis kebutuhan tembakau
6. Biaya transportasi dan tenaga kerja tinggi
7. Kurangnya teknologi pengeringan
8. Tidak ada kepastian harga dan pasar
9. Akses pasar terbatas informasi.

3.1.4 Keunggulan dan Kelemahan pasar domestik tembakau


A. Keunggulan pasar domestik
1. Analisa pasar
Pasar domestik dapat menebak perilaku konsumen relatif
lebih sederhana dan mudah.
2. Perubahan siklus
Memprediksi perubahan siklus cenderung lebih mudah
dalam menjalankan bisnis domestik. Hal ini memungkinkan
perusahaan untuk mempersiapkan diri untuk mengambil
keuntungan dari perbaikan kondisi ekonomi dan tetap berada
diatas saat kondisi ekonomi memburuk.
3. Komunikasi
Dalam pasar domestik, komunikasi cenderung lebih mudah
ketimbang pasar internasional.
B. Kelemahan pasar domestik
1. Ukuran pasar
Ukuran target pasar dalam bisnis domestik dapat
memberikan kerugian karena ukurannya terbatas. Seperti yang
membuka cabang di luar negeri karena memiliki keterbatasan
target pasar di negara asalnya.
2. Akses bahan baku dan tenaga kerja
Pasar domestik sering menghadapi kelangkaan bahan baku
dan tingkat upah buruh, sehingga pasar domestik harus lebih
cermat dalam menggerakan unit operasionalnya menghadapi
kelangkaan bahan baku dan tingkat upah buruh.
3. Perubahan siklus
Perubahan siklus cenderung mempengaruhi pasar domestik
lebih besar ketimbang pasar internasional. Hal ini tentu membuat
pasar domestik lebih rentan akan perubahan siklus ekonomi suatu
pasar.

3.1.5 Persyaratan yang harus dipenuhi untuk memasuki pasar domestik


tembakau
1. Perusahaan harus mempunyai surat izin perusahaan.
2. Membuat lisensi, ijin atau proses otorisasi sebagai persyaratan
operasi.
3. Setiap Perusahaan yang akan menjalankan kegiatan sebagai
Pengusaha Tembakau, wajib memiliki NPPBKC. Untuk
mendapatkan NPPBKC Pengusaha Pabrik mengajukan
permohonan NPPBKC sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai NPPBKC dan
memaparkan proses bisnis kepada:
a. kepala Kantor Pelayanan Utama; atau
b. kepala Kantor Pelayanan bersama dengan kepala Kantor
Wilayah.
4. Perusahaan melakukan klasifikasi kualitas tembakau yang
dapat dibeli oleh perusahaan dengan menentukan grade
(tingkatan kualitas) untuk masuk kriteria yang dapat dibeli
oleh perusahaan. Ketika tembakau tersebut tidak memenuhi
grade sesuai dengan persyaratan perusahaan, maka tembakau
tersebut dikembalikan kepada petani. Penetapan grade
tembakau hanya dilakukan oleh perusahaan secara sepihak,
sehingga sangat tidak adil dan amat merugikan petani.
3.2. Komoditas Rotan
3.2.1 Rantai pasar ekspor rotan

Gambar 3.1 Rantai pasok rotan


1. Petani/pemungut rotan
Petani/pemungut rotan berperan dalam memungut dan
mengumpulkan rotan sesuai izin. Selain itu, petani/pemungur rotan
juga mendistribusikan rotan ke pengumpul.
2. Pengumpul
Pengumpul merupakan pelaku rantai pasok yang melakukan
kegiatan pembelian rotan dari petani/pemungut rotan, dan kemudian
didistribusikan ke pengumpul besar lokal.
3. Pengumpul besar lokal
Pengumpul besar lokal merupakan pelaku rantai pasok yang
melakukan kegiatan pembelian rotan dari pengumpul, dan kemudian
didistribusikan ke pedagang antar pulau.
4. Pedagang antar pulau
Pedagang antar pulau merupakan pelaku rantai pasok yang
melakukan kegiatan pembelian rotan dari pengumpul besar lokal, dan
kemudian didistribusikan ke pemasok lokal.
5. Pemasok lokal
Pemasok lokal antar pulau merupakan pelaku rantai pasok yang
melakukan kegiatan pembelian rotan dari pedagang antar pulau, dan
kemudian didistribusikan ke pengrajin rotan.
6. Pengrajin rotan
Pengrajin rotan merupakan pelaku rantai pasok yang melakukan
kegiatan pembelian rotan dari pemasok lokal, dan kemudian dibuat
kerajinan serta didistribusikan ke industri rotan.
7. Industri rotan
Industri rotan merupakan sektor industri padat karya yang
berbasis manufaktur rumahan. Industri rotan merupakan pelaku rantai
pasok yang melakukan kegiatan pembelian rotan dari pengrajin rotan,
dan kemudian dibuat kerajinan serta diekspor.
8. Eksportir barang jadi rotan
Eksportir barang jadi rotan merupakan pelaku rantai pasok yang
melakukan kegiatan ekspor barang jadi rotan.

3.2.2 Skema kegiatan yang dilakukan dalam pasar ekspor rotan


Kegiatan yang dilakukan dalam pasar ekspor rotan, yaitu
petani/pemungut rotan mentah mendistribusikan rotan ke pengumpul.
Pengumpul-pengumpul akan menyerahkan kepada pengumpul besar lokal
diwilayah dalam pulau tersebut. Pengumpul besar lokal akan
mendistribusikan rotan langsung kepada pedagang antar pulau namun ada
juga yang melakukan proses pengolahan rotan terlebih dahulu. Distribusi
rotan selanjutnya diterima oleh pemasok lokal yang langsung
mendistribusikan rotan mentah atau rotan setengah jadi ke pengrajin rotan
ataupun industri rotan.
Beberapa industri besar penghasil barang jadi rotan merupakan
pemasok utama untuk produk-produk ekspor industri rotan. Kegiatan ini
melibatkan beberapa asosiasi pengusaha. Asosiasi tersebut, yaitu Asosiasi
Pengusaha Rotan Indonesia (APRI), Asosiasi Pengusaha Eksportir Rotan
Indonesia (ASPERI), dan Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia
(ASMINDO).

3.2.3 Kendala yang dihadapi dalam pasar ekspor rotan


Kendala yang dihadapi dalam pasar ekspor rotan, yaitu adanya
regulasi ekspor rotan, para pengusaha perlu memperhatikan desain produk
sesuai dengan selera dan keinginan konsumen, serta bagaimana cara
memasuki pasarnya, termasuk harga yang ditawarkan yang kompetitif.
Selain itu, hal lain yang juga menjadi penghambat dalam ekspor rotan,
yaitu adanya kebijakan mengenai larangan dan pembatasan komoditas
bahan baku rotan kebutuhan ekspor

3.2.4 Keunggulan dan Kelemahan pasar ekspor


A. Keunggulan pasar ekspor
1. Menumbuhkan industri dalam negeri
Ekspor merupakan suatu aktivitas perdagangan dalam
ruang lingkup internasional yang dilakukan untuk memberikan
suatu rangsangan atas suatu permintaan dari dalam negeri,
sehingga mampu melahirkan industri-industri lain yang lebih
besar. Meningkatnya permintaan ekspor pada suatu produk akan
berimbas langsung pada perkembangan industri dalam suatu
negara. Sehingga, hal tersebut akan mampu melahirkan suatu
iklim usaha yang lebih kondusif. Selain itu, suatu negara juga
nantinya akan mampu membiasakan dirinya untuk bisa bersaing
dalam pasar internasional dan juga akan lebih terlatih dengan
persaingan yang ketat jika melakukan perdagangan internasional.
2. Mengendalikan harga produk
Kegiatan ekspor pada suatu negara akan membuat negara
tersebut mampu memanfaatkan over kapasitas pada suatu produk.
Sehingga, negara tersebut akan mampu mengendalikan harga
produk ekspor yang terjadi di negaranya. Hal tersebut
dikarenakan saat suatu produk mampu diproduksi dengan mudah
dan melimpah, maka produk dalam negeri tersebut pasti akan
memiliki harga yang lebih murah. Untuk itu, negara harus
melakukan ekspor ke negara lain yang lebih membutuhkan
produk tersebut agar negara mampu mengendalikan harga di
pasar.
3. Menambah devisa negara
Aktivitas ekspor memberikan dampak yang positif untuk
perkembangan ekonomi pada suatu negara. Manfaat dari adanya
kegiatan ekspor adalah demi membuka peluang pasar baru di luar
negeri sebagai upaya menumbuhkan investasi, perluasan pasar
domestik, serta meningkatkan devisa pada suatu negara.
B. Kelemahan pasar ekspor
1. Sarana masuknya kejahatan
Pasar ekspor merupakan sarana masuknya kejahatan, hal
tersebut dikarenakan aktivitas ekonomi yang sangat luas atau
internasional,
2. Menimbulkan kelangkaan barang di dalam negeri
Tanpa pengaturan yang baik, terdapat kemungkinan
pengusaha lebih suka mengekspor barang-barang tertentu sebab
harganya di luar negeri jauh lebih tinggi. Akibatnya, kelangkaan
barang tertentu akan berlangsung secara dramatis di dalam negeri
sendiri.
3. Menyebabkan eksploitasi alam besar-besaran.
Pasar yang semakin luas dan kapasitas produksi yang tinggi
secara otomatis membutuhkan sumber daya alam yang lebih
banyak.
Keadaan ini menyebabkan eksploitasi besar-besaran yang
jika tidak memperhatikan kemampuan regenerasi lingkungan akan
berdampak pada kerusakan lingkungan.

3.2.5 Persyaratan yang harus dipenuhi untuk memasuki pasar domestik


tembakau
1. Kelengkapan perizinan untuk ekspor produk rotan, yaitu eksportir
terdaftar produk rotan dari Kemendag (ETR).
2. Kriteria produk rotan untuk pasar ekspor berpedoman pada standar
kualitas yang diminta masing-masing negara. Bentuk seragam dan
presisi dengan toleransi 0,2% dari ukuran standar sampel yang sudah
disetujui produsen oleh konsumen atau disepakati bersama antara
importir dan eksportir. Jenis bahan baku tidak boleh dari spesies rotan
yang dilarang atau dilindungi. Bahan baku rotan bersertifikat seperti
SVLK (wajib dari Indonesia), FSC, dan sebagainya, serta
menggunakan bahan finishing ramah lingkungan.
IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

7 Kelebihan Kekurangan Bisnis Domestik. (2021, August 1). Retrieved from


Notordinaryblogger: https://notordinaryblogger.com/7-kelebihan-
kekurangan-bisnis-domestik/
Biosistematika Krustasea. (2020, September 2). From Pusat Penelitian Biologi:
http://www.biologi.lipi.go.id/index.php/laboratorium-zoologi/biosistemati
ka-krustasea/9-yt-sample-data/category1/1021-rotan-dan-klasifikasinya
Ibnu. (2020, November 22). Pengertian Ekspor dan Impor: Tujuan, Manfaat, dan
Komoditasnya. From Accurate :
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-ekspor-dan-impor/#B_Pe
ngertian_Impor
Lia Verona, D. D. (n.d.). KERAGAAN USAHATANI TEMBAKAU KASTURI
(Studi Kasus Usahatani Tembakau Kasturi di Kabupaten Jember).
Retrieved from Agrika Jurnal Ilmu - Ilmu Pertanian: https://publishing-
widyagama.ac.id/ejournal-v2/index.php/agrika/article/view/1293
Muchjidin Rachmat, S. N. (n.d.). RANTAI PASOK TEMBAKAU INDONESIA.
Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 124-136.

Anda mungkin juga menyukai