Anda di halaman 1dari 8

AGENDA 3 TUGAS INDIVIDU MANAGEMENT ASN (XI-23-NONNYTHA MAHANANNY)

Pemaparan Hasil Identifikasi Isu Global Terupdate

1. Penggunaan mobil dinas (Jabatan) PNS untuk keperluan pribadi


Kendaraan dinas merupakan salah satu fasilitas negara yang disediakan untuk pejabat
dan sarana operasional dengan tujuannya antaralain agar pejabat ataupun tenaga operasional
lainnya dalam melakukan kegiatan atau aktivitas dinas sehari-hari dapat lebih cepat dan
lancar. Dengan demikian, efektifitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada
masyarakat juga dapat berjalan dengan lancar dan terarah.
Pada dasarnya mobil dinas difungsikan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab serta kewajiban Pegawai Negeri Sipil kepada pemerintah maupun
masyarakat. Mobil dinas merupakan salah satu barang milik daerah maka sudah seharusnya
penggunaan mobil dinas digunakan bukan untuk kepentingan pribadi ataupun kegiatan yang
menyimpang tetapi sebagai penunjang dalam bekerja. Namun, dalam praktek masih sering
ditemukan penyalahgunaan fungsi mobil dinas menjadi kendaraan pribadi oleh Pegawai
Negeri Sipil daerah seperti misalnya mobil dinas digunakan untuk mudik kekampung
halaman, mobil dinas digunakan oleh sanak saudara, dan digunakan untuk mencari
keuntungan yang tentunya menjadi sorotan tajam bagi pemerintah daerah terutama kinerja
Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kepada masyarakat.
Penyalah gunaan terhadap penggunaan fasilitas mobil dinas adalah merupakan suatu
bentuk kejahatan bukan hanya sekedar sebuah pelanggar ringan, tapi adalah sebuah kejahatan
berat. Penyalahgunaan mobil dinas yang digunakan oleh siapa saja yang bukan bertujuan
untuk dinas adalah termasuk dalam kategori tindak pidana korupsi (Kejahatan).

2. Kasus perselingkuhan ASN yang sudah menikah


Salah satu aturan disiplin PNS yakni terkait kehidupan rumah tangga, di mana PNS
dilarang berselingkuh. Hal itu diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45
tahun 1990 Perubahan Atas PP Nomor 10 tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan
Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil. "Pegawai Negeri Sipil dilarang hidup bersama
dengan wanita yang bukan istrinya atau dengan pria yang bukan suaminya sebagai
suami istri tanpa ikatan perkawinan yang sah," bunyi Pasal 14 PP Nomor 45 Tahun
1990. Diterangkan dalam regulasi tersebut, yang dimaksud dengan hidup bersama
adalah melakukan hubungan sebagai suami istri di luar ikatan perkawinan yang sah
yang seolah-olah merupakan suatu rumah tangga.

B. Matriks Penilaian Kualitas Isu dengan Analisis APKL (Aktual, Problematik,


Kekhalayakan & Kelayakan)
Berdasarkan identifikasi isu-isu global yang dijelaskan di atas, berikut matriks
AGENDA 3 TUGAS INDIVIDU MANAGEMENT ASN (XI-23-NONNYTHA MAHANANNY)

penilaian kualitas isu dengan metode APKL


ISU A P K L Jumlah Prioritas
Penggunaan mobil dinas 5 5 4 5 19 I
(Jabatan) PNS untuk keperluan
pribadi
Kasus perselingkuhan ASN yang 4 4 4 5 17 II
sudah menikah

Dengan metode APKL diatas, maka isu tentang penggunaan mobil dinas (jabatan) PNS
untuk keperluan pribadi menjadi prioritas utama diantara isu kontemporer yang lain.

C. Analisis dengan Diagram Fishbone untuk Menemukan Hubungan Sebab-Akibat


pada Permasalahan penggunaan mobil dinas (Jabatan) PNS untuk keperluan
pribadi

Penggunaan kendaraan dinas plat merah (Jabatan) PNS bertujuan untuk menunjang
tugas-tugas kedinasan, meningkatkan fungsi pelayanan kepada masyarakat, meningkatnya
kualitas hasil kerja, melaksanakan program-program pemerintah. Namun dalam prakteknya
masih sering ditemukan penyalahgunaan fungsi mobil dinas yaitu menjadi kendaraan pribadi
oleh PNS, seperti untuk keperluan pribadi. Penyalahgunaan fungsi mobil dinas ini menjadi
sorotan tajam bagi pemerintah terutama kinerja PNS dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab kepada masyarakat.
Berikut analisis hubungan sebab akibat terkait isu penggunaan mobil dinas (Jabatan)
PNS untuk keperluan pribadi dengan menggunakan diagram fishbone.

Penyebab Akibat
AGENDA 3 TUGAS INDIVIDU MANAGEMENT ASN (XI-23-NONNYTHA MAHANANNY)

Environtment Man
PNS yang
menyalahgunakanan - Kurangnya rasa
fasilitas mobil dinas
Tuntutan dari keluarga
untuk menggunakan
kepercayaan
fasilitas mobil dinas
masyarakat
Penyalagunaan fasilitas
terhadap PNS
dianggap menjadi hal
yang biasa dan tidak Keluarga PNS yang
- Kinerja PNS
tabu dilakukan menikmati fasilitas mobil
dinas
dipertanyakan
oleh masyarakat
Metode sosialisasi
- Memperburuk
tentang aturan dan
hukuman yang
PNS tidak memiliki kendaraan citra PNS di
pribadi sehingga menggunakan
masih belum
begitu jelas
fasilitas mobil dinas masyarakat
tentang
penyalahgunaan
fasilitas mobil
dinas
PNS tidak memiliki cukup
uang untuk menyewa
kendaraan

Method Material

D. Rekomendasi Alternatif Penyelesaian Isu


N ALTERNATIF TAHAP SETIAP HASIL YANG PARA PIHAK
O PENYELESAIAN ALTERNATIF DIHARAPKAN
1. - Koordinasi - Sosialisasi tentang - Menimbulkan - Kementerian
Kementerian PAN aturan penggunaan efek jera oknum PAN&RB
&RB dengan mobil dinas PNS yang melanggar - Kementerian
Kementerian lain, (jabatan) aturan lain
Pemerintahan - Sosialisasi sanksi bila penggunaan - Pemerintah
provinsi atau melanggar aturan mobil dinas Provinsi
pemerintah pemakaian mobil - Merasa malu - Pemerintah
kota/kabupaten dinas yang beredar apabila Kab/Kota
terkait sosialisasi - Tindakan dan sanksi melanggar - PNS
aturan penggunaan tegas atas setiap aturan
mobil dinas PNS pelanggaran yang penggunaan
(jabatan) dan dilakukan mobil dinas
sanksi apabila - Operasi berkala
melanggar aturan penggunaan mobil
tersebut. dinas saat hari libur
- Pemasangan GPS - Pengecekan
pada setiap mobil kendaraan dinas
dinas dengan menggunakan
GPS
AGENDA 3 TUGAS INDIVIDU MANAGEMENT ASN (XI-23-NONNYTHA MAHANANNY)

STUDI KASUS Mengapa? Kendaraan dinas itu berasal


dari APBN/APBD, berikut
kota Bima ~ Intel Media Bima ~ Terkejut! pemeliharaannya. APBN/APBD adalah
Karena tidak seperti biasanya ada mobil uang rakyat yang harus digunakan
plat merah parkir di dalam tempat Wisata sepenuhnya untuk kepentingan rakyat,
Pantai Lawata Kota Bima,  lebih bukan untuk keperluan pribadi, apalagi
mengejutkan lagi, mobil plat merah itu Dibawah piknik bersama keluarga.
dibawa piknik ke luar Kabupaten Dan Walaupun, misalnya bensinnya dari
menuju Bima kota. Provinsi Nusa kantong pribadi, kalau ada kerusakan
Tenggara Barat NTB.  diganti dari uang pribadi, tetap saja telah
menyalahgunakan amanah rakyat.
Dalam Pantauan  Intel Media
Bima/intelmedia.co Dilokasi, Mulai dari Ketua Dewan Pimpinan Cabang Bima
pukul 18:08 Sampai Pukul 21:50 Malam (DPC) Serikat Pers Reformasi Nasional
pada Hari Minggu (21/03/2021) (Sepernas) Kabupaten Bima, Syamsudin
Penggunaan kendaraan plat merah Al-Haq, SH menyoroti dugaan
untuk keperluan pribadi, Diduga Kuat penggunaan fasilitas negara oleh salah
Saat menggunakan Mobil tersebut satu peserta seleksi berstatus Aparatur
bersama anak-anaknya, dan ibu-ibu. Sipil Negara (ASN). Menurutnya Hal ini
Saya kadang berpikir apa mereka tidak mencederai Pemerintah.
malu memakai kendaraan mobil dinas
tersebut.  “Sebab, Saya kira tidak Bagus jika ASN
menggunakan fasilitas daerah bukan
Kendaraan dinas setahu saya,  digunakan untuk kepentingan tugas dan fungsinya
untuk keperluan dinas atau keperluan sebagai abdi negara. Terlebih melakukan
operasional yang menyangkut kepada refleksi Di Tempat Destinasi Wisata Pantai
pekerjaan, bukan untuk keperluan pribadi. Lawata Kota Bima ini kan untuk
kepentingan pribadi yang tidak berkaitan
Akan Tetapi kalau ada aturan yang langsung dengan urusan pemerintah,”
membolehkan untuk keperluan pribadi tutur Syamsudin Al-Haq, SH. 
saya kurang begitu tahu. Terlepas dari
adanya aturan boleh dan tidaknya Abbas S. SH Dari (Peradi) Lowyer Jakarta
kendaraan dinas dipakai untuk keperluan Yang Baru Berhijrah  Ke tanah
pribadi, saya kurang setuju apabila Kelahirannya, meminta pemangku
kendaraan dinas dipakai untuk keperluan kebijakan bersikap. Sikap oknum ASN itu
pribadi Apalagi Berada di kawasan bisa menimbulkan persepsi buruk di
Wisata.  tengah masyarakat.

Ironisnya, saat diwawancarai Oleh Awak “Kami berharap ada teguran nyata dari
Media, kepada pihak pengguna mobil Bapak Bupati Dompu Dan Sekda, karena
pelat merah bernomor polisi EA 15 R, perilaku oknum PNS itu tidak laik untuk
Memberikan Tanggapan (No komen), ditiru. Harapannya agar kejadian serupa
Kemudian Ditanyakan Dari Dinas Mana, tidak terulang dikemudian hari,”
Simpel Jawabannya, (dari Kabupaten tandasnya.
Dompu).
Dugaan pemanfaatan kendaraan dinas
Oknum memakai mobil dinas tersebut, Pemkab Dompu tersebut, bukanlah kabar
Enggan memberikan Komentar Banyak burung semata. Beberapa saksi
pada awak Media. Terkait tujuannya ada  menyebutkan bahwa mobil dinas dengan
Tugas apa, Dan berdinas di mana,  pelat merah dua digit tersebut, berjenis
Bahwa tetap (No komen) Aneh Oknum Toyota Innova warna hitam. Kendaraan
pengemudi mobil dinas merk Kijang tersebut ditemukan terparkir di halaman
Innova Langsung Kabur, Dilokasi pada Tempat, Wisata Pantai Lawata Kota Bima.
Pukul 21:50 Wita.
AGENDA 3 TUGAS INDIVIDU MANAGEMENT ASN (XI-23-NONNYTHA MAHANANNY)

"Kepada Badan Kepegawaian Negara


(BKN) Di Jakarta. Provinsi NTB Serta
Kabupaten Dompu Harus bersikap Adil
seperti diatur pada PP No. 53/2010
tentang Disiplin PNS. Pada oknum
Menyalahgunakan Wewenang
menggunakan mobil Dinas Dengan
Keperluan pribadi dan kelompok,
kemudian Mobil ini Berada dalam Areal
Tempat Rekreasi Wisata," Tegas Abbas
S. SH

 Selanjutnya, Saksi yang mewanti-wanti


untuk tidak ditulis namanya itu
menegaskan, bahwa kendaraan pelat
merah itu adalah milik pemerintah
kabupaten (Pemkab) Dompu. Sebab,
kode nomor polisi tersebut tertulis AE 15
R. 

“Setahu saya bahkan ada yang memfoto.


Yang memfoto juga,  Tetapi sepertinya
sudah ada komunikasi di antara si
pemfoto dan pemilik mobil,” curiganya.

Sementara ini, Pihak Sekretaris Daerah


Kabupaten Dompu. Belum Bisa
dikonfirmasi, Sembari menunggu
Tanggapan Pihak Sekda Dompu, beserta
Bupati Dompu. Berita Ditayangkan Oleh
Pimpinan Intel Media Bima/intelmedia.co
AGENDA 3 TUGAS INDIVIDU MANAGEMENT ASN (XI-23-NONNYTHA MAHANANNY)

Secara sederhana aset adalah segala harta/kekayaan yang kita miliki, baik harta tersebut
memiliki wujud (tangible) maupun tidak memiliki wujud (intangeble), mobil dinas merupakan aset
negara yang memiliki wujud. Mobil dinas termasuk salah satu sarana kerja dalam mendukung
terlaksananya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Menurut Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah,
ditemui pengertian sarana kerja yakni fasilitas yang secara langsung berfungsi sebagai penunjang
proses penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam mencapai sasaran yang ditetapkan antara lain
ruangan kantor, perlengkapan kerja dan kendaraan dinas
Secara normatif Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Standarisasi
Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah pasal 1 huruf g yang dimaksud dengan Kendaraan
dinas adalah milik pemerintah yang dipergunakan hanya untuk kepentingan dinas, terdiri atas
kendaraan perorangan dinas, kendaraan dinas operasional/kendaraan dinas jabatan, dan
kendaraan dinas khusus/lapangan. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka dapat dipastikan
pengunaan mobil dinas selain dari apa yang ditentukan tersebut, maka dapat dikatakan bentuk
penyalah gunaan wewenang dalam hal ini penyalah gunaan mobil dinas. Penyalahgunaan
wewenang dalam tindak pidana korupsi harus juga mengacu pada rumusan pasal 3 UUTPK
yaitu dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan
atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Bentuk/jenis tindak pidana korupsi pada dasarnya dikelompokkan 7 macam. Sebagai berikut:
a. Perbuatan yang Merugikan Negara
b. Suap Menyuap
c. Penyalahgunaan Jabatan
d. Pemerasan
e. Korupsi yang berhubungan dengan Kecurangan
f. Korupsi yang berhubungan dengan pengadaan
g. Korupsi yang berhubungan dengan gratifikasi (Hadiah)

Korupsi jenis ini diatur dalamPasal 12B UU PTPK dan Pasal 12CUUPTPK, yang
menentukan : “Pegawai Negeri atau penyelenggara Negara yang menerima hadiah, padahal diketahui
atau patut di duga bahwa hadiah, tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karenatelah
melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan jabatannya”.
Secara umum faktor penyebab korupsi dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Faktor Internal. Faktor internal penyebab korupsi dirinci menjadi dua aspek, sebagai
berikut:
AGENDA 3 TUGAS INDIVIDU MANAGEMENT ASN (XI-23-NONNYTHA MAHANANNY)

1) Aspek Perilaku Individu, yangterdiri atas : sifat tamak atau rakus manusia, moral yang
kurang kuat dan gaya hidupyang konsumtif.
2) Aspek Sosial, yang disebabkankarenadorongan keluarga. Lingkungan keluargayang
memberikan dorongan kuat bagi seseorang untuk korupsi dan mengalahkan sifat baik
seseorangyangsudah menjadi karakter pribadinya.
b. Faktor Eksternal. Faktor eksternal penyebab korupsi dapat dirinci menjadi empat aspek,
antara lain.
1) Aspek sikap masyarakat terhadap korupsi
2) Aspek Ekonomi, yaitu pendapatan tidak mencukupi kebutuhan. Dalam kehidupan, ada
kemungkinan seseorang mengalami situasi ekonomi terdesak.
3) Aspek Politis, yaitu adanya ketidak stabilan politik, kepentingan politik, serta meraih dan
mempertahankan kekuasaan sangat berpotensi menyebabkan perilaku korupsi.
4) Aspek Organisasi Secara empiris
Penyalahgunaan mobil dinas yang sering menjadi sorotan ketika hari libur nasional,
seperti pada hari lebaran, kemudian untuk kampanya dalam pemilihan kepala daerah, mantan
pejabat yang tidak mau mengembalikan mobil dinas, mobil dinas tidak digunakan oleh pejabat
yang bersangkutan melainkan pihak lain seperti anak, istri dll. Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) secara resmi melarang fasilitas mobil dinas untuk keperluan mudik, meskipun mobil dinas
termasuk fasilitas yang melekat pada pejabat, namun penggunaan di luar untuk kepentingan kedinasan
tidak dibenarkan. Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengemukakan tidak hanya
membahas soal penyalahgunaan mobil dinas, tetapi lebih luas bagaimana membatasi pemakaian
fasilitas negara untuk kepentingan pribadi. Larangan ini diperkuat pernyataan Menteri Dalam Negeri
(Mendagri) menegaskan, menggunakan mobil dinas untuk mudik merupakan penyalah gunaan
wewenang. Penggunaan kendaraan dinas untuk mudik berarti melampaui kewenangan. Kepada PNS
yang melanggar, dapat dikenakan sanksi disiplin oleh atasannya. Aturan itu, tertuang dalam
Peraturan Pemerintah
Nomor 53 Tahun 2010 tentang DisiplinPegawai Negeri Sipil. Dimana mobil dinas tetap tidak
boleh digunakanuntukmudik, meski menggunakan pelat hitam.
AGENDA 3 TUGAS INDIVIDU MANAGEMENT ASN (XI-23-NONNYTHA MAHANANNY)

MANFAAT
PEMBAHASAN
1. Tidak menimbulkan klaster penularan
ISU: Penggunaan mobil dinas (jabatan) PNS untuk keperluan pribadi baru
2. Pelayanan di Puskesmas Sidotopo Wetan
PENYEBAB: tidak terhambat
SOLUSI 3. Bertambahnya pengetahuan pegawai
1. Tidak memakai masker 1. Memberikan refresh ilmu tentang
dengan benar saat jam kerja KONDISI MASALAH SAAT INI Puskesmas Sidotopo Wetan tentan varian
Tiga orang pegawai Puskesmas Covid-19 dan menjelasakan tentang omicron.
atau diluar jam kerja varian virus omicron di WA grup
2. Saat makan siang sering Sidotopo Wetan terinfeksi virus 4. Program - program di Puskesmas
Covid-19 Puskesmas Sidotopo Wetan Sidotopo Wetan tetap berjalan dan
bergerombol
3. Lelah akan pandemi yang BUKTI: 2. Mengingatkan tentang jaga jarak, dikumpulkan tepat waktu
sudah 2 tahun 1. Tiga orang swab antigen hasil mencuci tangan dan memakai 5. Meningkatkan kewaspadaan akan
4. Menganggap varian positif masker di WA grup Puskesmas penularan virus Covid-19
omicron tidak berbahaya 2. Beberapa pegawai lain mengalami 3. Memberikan penyuluhan kepada 6. Beban kerja tidak meningkat, sehingga
5. Kewaspadaan berkurang gejala batuk, pilek dan panas pengunjung Puskesmas Sidotopo pegawai puskesmas tidak kelelahan
dikarenakan angka kejadian Wetan untuk menjaga jarak,
Covid-19 beberapa bulan memakai masker dan mencuci
sebelum gelombang ketiga tangan
menurun drastis. 4. Melarang bergerombol saat jam
makan siang KONDISI YANG DIHARAPKAN
JIKA MASALAH TIDAK DIATASI 5. Menggerakkan TIM PPI untuk 1. Tidak bertambahnya jumlah pegawai
1. Pegawai Puskesmas Sidotopo Wetan Puskesmas Sidotopo Wetan yang terinfeksi
mengingatkan pegawai lain apabila
banyak yang tertular dan sakit Covid-19 virus Covid-19
tidak memakai masker dengan benar
2. Menimbulkan klaster penularan baru 2. Pelayanan dan program-program di
6. Swab antigen/ PCR berkala pegawai
3. Pelayanan Puskesmas Sidotopo Wetan Puskesmas berjalan sebagaimana mestinya
setidaknya 2 minggu sekali di
terhambat DIUKUR DENGAN ATAU DARI
Puskesmas Sidotopo Wetan
4. Program - program di Puskesmas 1. Pegawai yang mengikuti swab
7. Mengambil alih sementara tugas antigen/PCR rutin hasilnya negatif
Sidotopo Wetan tidak berjalan sebagai
pekerjaan dari pegawai yang sakit 2. Pegawai puskesmas lebih patuh
mana mestinya
8. Menyemprotkan desinfektan menggunakan masker dan menjaga
5. Beban kerja yang semakin meningkat,
sebelum dan setelah pelayanan jarak
sehingga pegawai kelelahan dan
9. bekerja lagi. 3. Tidak ada komplain yang berkaitan
imunitas menurun
dengan pelayanan
4. Laporan program dikumpulkan tepat
waktu

Anda mungkin juga menyukai