Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

RASULULLAH DAN PERADABAN ISLAM MAKKAH (610 – 622 M)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam

Disusun Oleh :

1. Natasya Rahmawati (101210143)


2. Neneng Sri Sundayani (101210146)

Dosen Pengampu :

Suprapto, LC., M.Ag.

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat hidayah serta inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul Madzhab Ja'fari, tanpa adanya halangan suatu apapun.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Tri Lestari selaku dosen Mata
Kuliah Studi Fiqih. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini dan memberikan dorongan serta
semangat kepada penulis dalam menyelesaikan tugas

Harapan kami, dengan adanya makalah yang kami buat dapat bermanfaat dan
memberikan sedikit tambahan wawasan untuk kita semua dalam memahami materi
tersebut. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
kami mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca untuk penyempurnaan makalah
berikutnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Ponorogo, 20 Februari 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….

DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………..


B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………
C. Tujuan Pembahasan……………………………………………………………….

BAB II : PEMBAHASAN

A. Peradaban masyarakat Makkah pra Islam………………………………..………


B. Sistem dan strategi dakwah Rasulullah SAW di Makkah……………….……….
C. Perkembangan Makkah setelah masuknya Islam…………………………..…….

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………..
B. Saran………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad


SAW, melalui perantara malaikat Jibril dengan cara bertahap. Islam adalah
salah satu agama mayoritas di dunia ini. Sebenarnya Islam sudah ada sejak
beberapa abad yang lalu. Seiring berjalannya waktu, Islam semakin berkembang
ke berbagai penjuru dunia. Salah satunya pada era Nabi Muhammad saat di
Makkah. Pada periode Makkah ini keadaan bangsa Arab memiliki Persoalan
yang serius, yaitu terletak pada moral masyarakat jahiliyah yang masih buta
akan sebuah kebenaran. Terdapat fakta bahwa peradaban Islam sebelumnya
telah mengenal kehidupan politik, sosial, ekonomi, bahasa, dan seni. Tapi semua
itu masih sangat sederhana dan sangat ironis. Dalam kondisi inilah Islam
pertama kali lahir di Makkah sebagai Rohmatan lil ‘Alamin (Rohmat bagi
seluruh alam) untuk mengubah kehidupan masyarakat Makkah sesuai dengan
ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Untuk itu pembahasan
lebih mendalam akan dipaparkan dalam makalah ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana peradaban masyarakat Makkah pra Islam?
2. Bagaimana sistem dan strategi dakwah Rasulullah SAW di Makkah?
3. Bagaimana perkembangan Makkah setelah masuknya Islam?
4. Bagaimana kondisi masyarakat Mekkah sebelum Islam datang?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Dapat mengetahui perdaban masyarakat Makkah ora Islam.
2. Dapat mengetahui sistem dan strategi dakwah Rasulullah SAW di
Makkah.
3. Dapat mengetahui perkembangan Makkah setelah masuknya Islam.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERADABAN MASYARAKAT MAKKAH PRA- ISLAM


Kehidupan masyarakat Arab pada masa pra Islam dikenal dengan
sebutan zaman jahiliyah. Zaman jahiliyah adalah zaman kebodohan atau
kegelapan terhadap kebenaran. Tatanan sosial dan akhlak tidak berjalan
semestinya, yang kuat senantiasa menindas yang lemah, kaum wanita menjadi
sasaran tindak kejahatan, dan banyak pelanggaran-pelanggaran yang terjadi pada
masa itu. Mereka tidak mengenal perikemanusiaan dan hidup tanpa dasar
keimanam. Kaum wanita dipandang makhluk yang lemah dan hidup tertindas di
bawah kekuasaan kaum pria. Mereka belum memiliki tatanan kehidupan sebagai
bangsa berperadaban, dengan alasan mengikuti nenek moyang mereka tanpa
mengetahui mana yang baik dan buruk.
Sebelum peradaban Islam muncul, bangsa Arab telah mengenal
kehidupan politik, sosial, ekonomi, bahasa, seni, dan penggunaan metode
berpikir meskipun masih sangat sederhana.
Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Arab sangat ditentukan oleh
kondisi dan letak geografis. Masyarakat pedalaman, hidup dari sektor pertanian.
Sedangkan masyarakat perkotaan kehidupannya ditentukan oleh keahlian
mereka dalam perdagangan. Oleh karena itu, suku Quraisy terkenal dalam dunia
perdagangan. Mereka melakukun perjalanan dagang dua musim dalam setahun,
yaitu musim panas ke Syam, dan musim dingin ke Yaman. Makkah bukan saja
merupakan pusat perdagangan lokal, melainkan sudah menjadi jalur jalur
perdagangan dunia yang penting pada saat itu, karena posisinya yang sangat
setrategis, yang menghubungkan antara utara (Syam), selatan (Yaman), timur
(Persia), dan barat (Mesir dan Abessinia). Di Makkah, pusat perdagangan
perdagangan terletak di pasar Ukaz, yang di buka pada bulan Dzulqa’dah,
Dzulhijjah, dan Muharram.
Dalam bidang sosial politik, Arab Jahiliyah tidak memiliki pemerintahan
yang mapan. Pemimpin mereka disebut “Syaikh” atau “Amir”, yang mengurusi
masalah perang dan pembagian harta hasil perang. Di samping itu, Syaikh tidak
berhak mengatur anggota kabilahnya.
Bangsa Arab sebelum datangnya islam juga mengembangkan ilmu
astronomi (ilmu perbintangan) dari penemuan bangsa Babilonia yang pindah ke
Arab karena diserang oleh Bangsa Persia. Bangsa Arab juga sudah mengenal
ilmu pengobatan yang disebut “Thabib”. Ilmu ini berasal dari orang-orang
Kaidan yang kemudian dikembangkan oleh orang-orang Arab.
Ketika Nabi Muhammad SAW lahir, Makkah adalah sebuah kota yang
sangat penting dan terkenal diantara kota-kota di Negeri Arab. Baik karena
tradisinya maupun karena letaknya. Kota ini dilalui jalur perdagangan yang
ramai menghubungkan Yaman dan Syria. Dengan adanya Ka’bah ditengah kota,
Makkah menjadi pusat keagamaan Arab. Ka’bah adalah tempat mereka
berziarah yang di situ terdapat 360 berhala. 1
Bangsa Arab penduduk Gurun Pasir hampir tidak dikenal
orang. Penduduk bangsa Arab terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang
selalu berperang. Peperangan itu ditimbulkan karena keinginan memelihara
hidup, karena hanya siapa yang kuat sajalah yang berhak memiliki tempat
kekuasaan, adapun yang lemah hanya berhak mati atau menjadi budak.
Keistimewaan penduduk Gurun ialah mereka mempunyai Nasab murni
disebabkan tidak pernah dimasuki orang-orang asing, bahasa mereka terpelihara,
disebabkan juga karena tidak pernah tercampur oleh bahasa asing. 2
Bila dilihat dari segi sosiologis Bangsa Arab mempunyai tingkat
solidaritas dan budaya yang tinggi yang dapat dilihat dari kehidupan mereka
yang mempunyai perasaan kesukuan yang tinggi karena sukuisme itulah yang
akan melindungi keluarga dan warga suatu suku. Hal ini disebabkan karena

1 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), Cet.14, hlm 9
2 A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam 1, (Jakarta: PT. Alhusna Zikra, 2000), Cet.4, hlm 29-33
belum ada pemerintahan atau suatu badan resmi yang dapat melindungi rakyat
dari penganiayaan dan tindakan sewenang-wenang.3

B. SISTEM DAN STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW DI


MAKKAH
Sistem dakwah Nabi Muhammad SAW periode Makkah terkandung dalam
89 surat Makkiyah dan hadits-hadits periode Makkah. Antara lain berisi tentang:
1. Ke-Esa-an Allah SWT
2. Hari kiamat sebagai hari pembalasan
3. Kesucian jiwa
4. Persaudaraan dan Persatuan
Tujuan dari dakwah periode Makkah ini antara lain agar masyarakat Arab
meninggalkan kejahiliyahannya di bidang agama, moral, dan hukum. Setelah itu
dapat menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan Nabi Muhammad
SAW, dan ajaran islam yang disampaikannya, kemudian mengamalkanya dalam
kehidupan sehari-hari.
Nabi Muhammad SAW pada periode Makkah menggunakan strategi dakwah,
antara lain :
1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi (610--613 H)
Cara ini ditempuh karena beliau begitu yakin bahwa masyarakat arab
jahiliyah masih sangat kuat mempertahankan kepercayaan dan tradisi
warisan leluhur. Mereka bersedia berperang dan rela mati dalam
mempertahankanya demi tradisi leluhurnya tersebut.
Metode dakwah Rasulullah secara sembunyi-sembunyi yaitu dengan
mengajak orang-orang yang dekat dengan beliau seperti keluarga, kerabat
dan sahabat beliau. Orang-orang yang pertama kali masuk Islam inilah yang
dijuluki sebagai Asabiqunal Awwalun. Yaitu orang-orang yang dijanjikan
surga yang indah kelak di akhirat. Orang yang pertama kali masuk Islam
salah satunya adalah istri beliau sendiri yaitu Khadijah. Sedangkan laki-laki
yang pertama kali masuk Islam adalah Ali bin Abi Thalib yang pada saat itu

3 Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2009), Cet. 1 hlm. 22
usia beliau masih 10 Tahun. Kemudian ada sahabat dekat Beliau Abu Bakar
Sidiq yang sekaligus menjadi khalifah pertama setelah Nabi Wafat.
Kemudian ada Zaid bin Haritsah, beliau merupakan budak yang akhirnya
diangkat menjadi anak angkat Rasulullah SAW.
Setelah melakukan dakwah secara diam-diam selama tiga tahun, ada
beberapa tokoh yang sangat menentang dengan ajaran Islam, salah satunya
yaitu Abu Lahab, dia merupakan Paman Nabi sekaligus menjadi penentang
ajaran yang dibawah oleh Nabi Muhammad SAW.
2. Dakwah secara terang-terangan (613 H)
Setelah dakwah rasulullah berjalan 3 tahun secara diam-diam, Nabi
Muhammad diperantahkan oleh Allah untuk melakukan dakwah secara
terang-terangan.
Dijelaskan dalam Al-quran surat Al-Hijr : 94
َ‫ع ِن ْال ُم ْش ِر ِكيْن‬ ْ ‫ع بِ َما تُؤْ َم ُر َو اَع ِْر‬
َ ‫ض‬ ْ َ‫صد‬
ْ ‫فَا‬
Artinya: “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa
yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik”.
Dalam dakwah secara terang-terangan Rasullullah dengan
tahapan sebagai berikut:
a. Mengundang kaum kerabat keturunan dari bani Hasyim, untuk
menghadiri jamuan makan dan mengajak mereka masuk islam
b. Mengumpulkan para penduduk Mekkah terutama yang berada di tempat
tinggal disekitar ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shofa.
c. Menyampaikan seruan dakwah kepada para penduduk diluar kota
Makkah.

Kaum Quraisy merasa terancam dengan berkembangnya dakwah islam.


Mereka berusaha menghalang-halangi dakwh islam dengan berbagai
cara,diantaranya dengan mem,utuskan hubungan antara kaum muslimin dan
suku Quraisy, menyiksa Mereka yang lemah sampai-sampai ada yang
dibunuh.

C. PERKEMBANGAN MAKKAH SETELAH MASUKNYA ISLAM


Keadaan bangsa arab setelah kedatangan islam adalah terjadinya
perubahan-perubahanbaik dari segi watak, budaya dan kepercayaan. Dari segi
watak, perubahan yang terjadi yaitu bangsa Arab yang semula sangat bangga
dengan kabila, darah dan turunannya masing-masing maka ketika Islam telah
menjadi agama yang mereka anut mereka dipersatukan di atas suatu bendera
dengan satu nama yaitu Islam. Sehingga bangsa Arab saat itu saling
menghormati satu sama lain dan karena itu pula perselisihan-perselisihan antar
kabilah yang sering terjadi pada masa jahiliyah dapat dihindarkan.Islam juga
mengajarkan untuk saling menyayangi satu sama lain ,menyambung tali
silaturahim dan bertetangga dengan baik.

Dilihat dari segi budaya,perubahan yang terjadi ialah:

1. Bangsa Arab yang semula sangat gemar melantunkan dan mendengarkan


syair-syair para penyair di pasar Ukaz pada zaman Islam, mereka asik
membaca Al-Qur'an siang dan malam.
2. Kebiasaan meratap yang sering dilakukan pada masa jahiliyah mereka
tinggalkan. Karena agama Islam telah melarang perbuatan meratap.
3. Pada zaman Islam, bangsa Arab juga telah merubah kebiasaan mereka yang
suka membunuh anak perempuan yang baru lahir.
4. Terhapusnya sistem perbudakan karena dalam Islam semua orang memiliki
hak yang sama.
5. Adanya pengaturan terhadap pernikahan. Sehingga kebiasaan mengawini
janda bekas ayah yang dilakukan oleh masyarakat jahiliah dilarang.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sebelum masa kenabian, Rasulullah selalu menyendiri di Gua Hira.
Setelah menerima wahyu pertama barulah beliau mulai berdakwah secara
diam-diam dan setelah itu mulailah Rasulullah berdakwah secara terang-
terangan di Mekkah. Terdapat beberapa kemajuan yang dicapai Rasulullah
ketika dakwah di Mekkah, diantaranya adalah semakin bertambah banyak
orang yang masuk islam, memperbaiki dan meluruskan berbagai aspek
kehidupan, membangun masjid, serta mempererat persaudaraan dan
persatuan. Berbagai rintangan dan masalah-masalah tak luput menghalangi
dakwah Rasulullah SAW, seperti ejekan, penghinaan, olok-olok,
penertawaan, penyiksaan, berbagai ancaman, penawaran, dll.

B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini terbatas dan banyak kekurangan
untuk dijadikan landasan kajian ilmu, maka kepada para pembaca agar
melihat referensi lain yang terkait dengan pembahasan makalah ini demi
relevansi kajian ilmu yang akurat. Maka dari itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan dari pembaca sekalian, terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Ilmy, Bachrul, dkk. 2006. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Grafindo Media
Pratama

Syalabi, A. 2000. Sejarah dan Kebudayaan Islam 1. Jakarta: PT. Alhusna Zikra

Syukur, Fatah. 2009. Sejarah Peradaban Islam. Semarang: Pustaka Rizki Putra

Yatim, Badri. 2003. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada

Ajid Thohir.2004.Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada,

Anda mungkin juga menyukai