Oleh
Abi Yazidal Bustami
NIRM 03 08 18 001
Menyetujui :
Mengetahui :
Penulis
Daftar isi
Daftar table
Daftar gambar
Daftar lampiran
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan bagi mahasiswa Program Studi Diploma IV
Teknologi Produksi Ternak pada Politeknik Pembangunan Pertanian
Yogyakarta Magelang untuk belajar bekerja praktis pada dunia usaha/dunia
industri/dunia kerja yang diharapkan dapat menjadi sarana penerapan
keterampilan dan keahlian mahasiswa. Kegiatan ini harus diikuti oleh
Mahasiswa Polbangtan untuk mendapatkan pengalaman dan keterampilan
khusus di dunia usaha/dunia industri/dunia kerja sesuai bidang keahliannya,
minimal 1 (satu) kali selama proses pendidikan. Selama PKL mahasiswa
dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang diperoleh di perkuliahan untuk
menyelesaikan serangkaian tugas sesuai dengan lokasi PKL.
C. Manfaat
Manfaat bagi Mahasiswa dari pelaksanaan PKL adalah :
a. Terlatih untuk mengerjakan pekerjaan lapangan dan sekaligus melakukan
serangkaian keterampilan yang sesuai dengan bidang usaha produksi
ternak.
b. Memperoleh kesempatan untuk memantapkan keterampilan dan
pengetahuannya di bidang usaha produksi ternak sehingga kepercayaan
dan kematangan dirinya akan semakin meningkat.
c. Terlatih untuk berfikir kritis dan menggunakan daya nalarnya dengan cara
memberi komentar logis terhadap kegiatan yang dikerjakan dalam bentuk
laporan kegiatan yang sudah dibakukan.
d. Menumbuhkan jiwa wirausaha dan sikap kerja yang berkarakter di bidang
usaha produksi ternak.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Domba
1. Karakteristik Domba
Domba diklasifikasikan sebagai hewan herbivora (pemakan
tumbuhan) karena pakan utamanya adalah tanaman atau tumbuhan.
Meski demikian domba lebih menyukai rumput dibandingkan dengan
jenis pakan yang lainnya. Domba juga merupakan hewan mamalia
karena menyusui anaknya. Sistem pencernaan yang khas di dalam
rumen, menyebabkan domba juga digolongkan sebagai hewan
ruminansia (Muttaqien, 2007). Ternak domba secara umum
dikelompokkan menjadi domba tipe potong, wol dan dual purpose,
yakni sebagai penghasil daging dan sekaligus penghasil wol
(Sudarmono dan Sugeng, 2011).
Genus : Ovis
Pakan ternak ruminansia terdiri dari pakan hijauan dan pakan penguat
(konsentrat). Konsentrat merupakan pakan yang mudah difermentasikan,
sehingga merangsang pertumbuhan mikrobia rumen yang mempercepat
kemampuan mencerna serat kasar dan meningkatkan kadar propionat
yang berguna dalam pembentukan daging. Konsentrat merupakan bahan
pakan atau campuran bahan pakan yang mengandung serat kasar
kurang dari 18%, TDN lebih dari 6%, dan berperan menutup kekurangan
nutrien yang belum terpenuhi dari hijauan. Peranan konsentrat adalah
untuk meningkatkan nilai nutrien yang rendah agar memenuhi kebutuhan
normal hewan untuk tumbuh dan berkembang secara sehat (Syam dkk.,
2017).
Hijauan pakan ternak adalah semua bentuk bahan pakan berasal dari
tanaman atau rumput termasuk leguminosa baik yang belum dipotong
maupun yang dipotong dari lahan dalam keadaan segar. Pakan berasal
dari pemanenan bagian vegetatif tanaman yang berupa bagian hijauan
yang meliputi daun, batang, kemungkinan juga sedikit bercampur bagian
generatif, utamanya sebagai sumber makanan ternak ruminansia.
Penanaman hijauan makanan ternak dibutuhkan tanah yang subur dan
memenuhi persyaratan-persyaratan jenis tanah dan iklim yang sesuai
dengan yang dikehendaki. Termasuk kelompok makanan hijauan ini ialah
bangsa rumput (graminae), leguminosa dan hijauan dari tumbuh-
tumbuhan lain seperti daun nangka, daun waru dan lain sebagainya
(Nurlaha dkk., 2014).
3. Manajemen Perkandangan
Kandang merupakan salah satu faktor lingkungan hidup ternak, harus
bisa memberikan jaminan untuk hidup yang sehat dan nyaman sesuai
dengan tuntutan hidup ternak dan bangunan kandang diupayakan harus
mampu untuk melindungi ternak dari gangguan yang berasal dari luar
seperti sengatan sinar matahari, cuaca buruk, hujan dan tiupan angin
kencang. Secara umum kontruksi kandang harus kuat, mudah
dibersihkan, dan bersirkulasi udara baik. Syarat perkandangan yang baik
perlu memperhatikan beberapa hal diantaranya pemilihan lokasi
kandang, tata letak kandang, konstruksi kandang, bahan kandang, dan
perlengkapan kandang, sehingga dapat meningkatkan produktivitas
ternak (Sandi dan Purnama, 2017).
4. Manajemen Pembibitan
Bakalan domba dapat diperoleh atau dibeli di pasar hewan maupun
dipeternak pembibitan domba. Pembelian bakalan pada peternak
pembibitan lebih disarankan karena riwayat domba yang lebih jelas.
Kelemahan membeli bakalan di pasar hewan, yaitu beresiko
mendapatkan bakalan yang lebih tua, meskipun tidak jarang juga
menemukan bakalan domba yang baik. Peternak harus mengetahui ciri
bakalan yang baik untuk mendapatkan bakalan sesuai dengan yang
diinginkan. Syarat utama bakalan untuk penggemukan, yaitu berjenis
kelamin jantan, bobot badan minimum 15 kg, dan berumur kira-kira 1
tahun. Pertimbangan lainnya dalam memilih bakalan domba, yaitu
bakalan dalam kondisi sehat dan tidak cacat, bermata sehat, rahang
mulut rapi, buah testis normal dan simetris, kuku tidak bengkak dan
cacat, cara berjalannya normal, badan panjang dan besar, punggung
tidak cekung ke bawah, pantat tidak runcing, serta moncong tidak runcing
(Arifin, 2015).