Anda di halaman 1dari 9

TUTORIAL 2

Di masa pandemi, salah satu rumah sakit tipe C dengan kapasitas tempat tidur
sebanyak 125 yang sudah dimodifikasi menjadi 70% untuk layanan pasien COVID-19
dan 30% untuk pasien umum. Namun, karena peningkatan kasus, sekitar 80% pasien
adalah pasien Covid-19. Antrian pasien datang di UGD melebihi kapasitas, sehingga
UGD menjadi rawat inap sementara untuk pasien COVID-19. Banyak tenaga kesehatan
yang terpapar, dan beberapa meninggal sebagai akibatnya. Kebutuhan akan peralatan
medis dan oksigen semakin meningkat, tetapi persediaannya terbatas. Manajemennya
masih rumit tentang bagaimana mengelola SDM, system dan infrastruktur dalam rangka
memberikan pelayanan rumah sakit. Rumah Sakit akan menggunakan Hospital Disaster
Plan (HDP).

A. Mengklarifikasi istilah atau konsep.


1) HDP:
 sebuah persiapan untuk menghadapi sebuah bencana dengan penyusunan
perencanaan, agar rumah sakit dapat bisa berfungsi ketika berlangsungnya
bencana.
 suatu pedomanan pengaturan mitigasi bencana di rumah sakit
 suatu kegiatan yang bertujuan untuk membentuk rencana penanggulangan
bencana rumah sakit (Hospital Disaster Plan) yang operasional yang sesuai
dengan keadaan rumah sakit itu sendiri. Pelatihan ini terdiri dari
pembekalan fasilitator dan In-House Training.
 rancangan kegiatan tidak hanya terbatas dalam emergency medis, tetapi
komunikasi, kapasitas, SDM

B. Menetapkan permasalahan.
1) Apa saja tugas yang dilakukan oleh petugas dalam pengoperasionalan sistem?
2) Apa yang seharusnya dilakukan oleh pihak manajemen dalam mengatasi krisis
yang sedang terjadi di kasus?
3) Apa saja kondisi yang menyebbakan rumah sakit menerapkan HDP?
4) Mengapa HDP penting dilakukan di rumah sakit dan apa saja manfaatnya?
5) Bagaimnakah system pelayanan dengan system HDP tersebut? Apakah semua
rumah sakit dapat menggunakan HDP?
6) Apkah sistem HDP ini menggunakan sitem koordinasi atau kolaborasi? Jika
iya siapa saja yan terlebat?
7) Tugas apa saja yang perlu dan penting untuk ada saat rumah sakit akan
merencankan HDP?
8) Bagaimankah peran perawat dengan adanya HDP di rumah sakit?
9) Lnagkah-langkah apa saja yang harus dilakukan ntuk Menyusun HDP?
10) Hal-hal apa saja yang perlu disiapkan sebelum menerapkan HDP?
11) Apakah penentuan pembagian kapasitas pasien diatur oleh kebijakan
pemerintah atau rumah sakit? Siapa saja pihak yang terlibat dalam pembagian
tersebut?
12) Apa yang harus dilakukan oleh pihak rumah sakit dalam kondisi ini? 80%
pasien covid-19 harus dibagaimanakan? Apa yang harus dilakukan kepada
pasien non covid terkait layanannya?

C. Menganalisis masalah.
1) Apa saja tugas yang dilakukan oleh petugas dalam pengoperasionalan sistem?
- Rumah sakit perlu melakukan tindakan 4S. Space, Staf, Sistem, Supply
- Bisa berkoordinasi dengan sektor yang terkait.
- Menentukan jenis bahayanya dulu,

2) Apa yang seharusnya dilakukan oleh pihak manajemen dalam mengatasi krisis
yang sedang terjadi di kasus?
- Pihak rs mengidentifikasi dan menyiapkan sumber daya
- Dapat melakukan perhitungan dan pelatihan,
- Sumber daya yang sudah terbatas, bisa dengan menggunakan peningkatan
tenaga kesehatan
- Bisa dijadikan sebuah evaluasi yang dilakukan oleh pihak manajemen
rumah sakit

3) Apa saja kondisi yang menyebbakan rumah sakit menerapkan HDP?


- Adanya bahaya seperti bencana alam. Bahaya biologis(pandemic).
- Non alam (wabah penyakit, pandemic), terjadi kepanikan, tindakkanya
menjadi terbatas, kondisi-kondisi tersebut penting untuk diterapkannya
HDP
- Pada situasi bencana, rumah sakit harus melakukan persiapan yang cukup
dan bisa diwujudkan dengan penyusunan HDP diharapkan rumah sakit
masih tetap berfungsi
- Untuk menanggapi keadaan disaster atau bencana lainnya. PERSI telah
menganjurkan untuk menggunakan HDP dan harus diterapkan dalam
menanggapi kasus covid-19

4) Mengapa HDP penting dilakukan di rumah sakit dan apa saja manfaatnya?
- Akan membuat rs siap dalam menghadapi bencana kapan saja,
- Mortalitas dan morbiditas dapat ditekan
- Setiap rs diharapkan memiliki HDP ini, untuk dalam korban yg jumlah
banyak data ditanggulangi oleh rs
- Pasien dapat penanganan pelayanan dengan baik dan rs dapat
melaksanakan pengobatan dengan optimal

5) Bagaimanakah system pelayanan dengan system HDP tersebut? Apakah


semua rumah sakit dapat menggunakan HDP?
- Seluruh rs yg telah terakreditasi biasanya sudah memiliki hdp atau sudah
termasuk penilaian akreditas.
- Semua rs dapat menggunakan HDP sebagai

6) Apakah system HDP ini menggunakan sitem koordinasi atau kolaborasi? Jika
iya siapa saja yan terlebat?
- Menggunakan system koordinasi, karena sebelum bencana pun perlu
dibentuk pengaturan
- Minimal kepala bidang, unsur rumah tangga, anggota tim sudah memiliki
standar hospital
- Terkait dengan planning, otomantis banyak pihak yang terlibat.
- Membedakan terlebih dulu HDP dan HICS,
7) Tugas apa saja yang perlu dan penting untuk ada saat rumah sakit akan
merencankan HDP?
- Mapping hazard
- Dari direktur, dengan memberikan arahan. Wakil, untuk merencanakan.
wakil direktur administrasi, menyediakan keuangan dll. Mengevauasi.
- Logitsik dan operasional
- Koordinasi pelayanan medis kesehanan dan mendukung pelayanan korban

8) Bagaimanakah peran perawat dengan adanya HDP di rumah sakit?


- Komunikator dan kolabolator dan koordinasi rs seperti MDMC dsb.
- Proses penyusunan tempat
- Di bidang tanggap darurat dan pemulihan (pra: melaksanan RAH).

9) Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk menyusun HDP?


- Dapat dimulai dengan menentukan yang berwenang Menyusun
perancanaan, menetapkan tujuan,
- Berbeda untuk setiap rumah sakitnya.
- Umumnya diabantu dengan tim penyusunan HDP
- Dari tim penyusunan HDP ini, untuk anggota tim sebaiknya sudah
memiliki dasar-dasar persiapan untuk menghadapi jika terjidi bencana.

10) Hal-hal apa saja yang perlu disiapkan sebelum menerapkan HDP?
- Menyusun sop
Mempersiapkan konsistensinya, untuk mempertahankan kinerja
- Perencanaan yang dimatangkan dulu. Tim penanggulangan bencannya
siapa aja, membuat aturan yang jelas, memberikan training kepada seluruh
staff.
- Konsistensi itu paling diperlukan untuk prosesn penyusunan HDP.

11) Apakah penentuan pembagian kapasitas pasien diatur oleh kebijakan


pemerintah atau rumah sakit? Siapa saja pihak yang terlibat dalam pembagian
tersebut?
- Pasti diatur kebijakan pemerintah dari rs
12) Apa yang harus dilakukan oleh pihak rumah sakit dalam kondisi ini? 80%
pasien covid-19 harus dibagaimanakan? Apa yang harus dilakukan kepada
pasien non covid terkait layanannya?
- Pasien covid tetap dilayani, untuk rawat inap kalau pasiennya memang
sudah dalam kondisi parah, kalau tidak bisa direkomendasikan untuk rawat
jalan
- Rumah sakit tipe c, pasien-pasien biasanya fasilitasnya yang kurang
mendukung biasanya untuk pasien yg bergeja ringan, pasien non covid
tetap dilayani dan tetap terfokus ke pasien covid yang nantinya biasanya
dapat rujukan
- Untuk pasien covid diletakan di bangsal isolasi ketika melonjak
dipindahkan ke bangsal biasa/bangsal yang kosong
- Prinsipnya ketika terjadi lonjakan tetap menggunakan pedoman hdp yang
telah ditentukan.

D. Menarik kesimpulan dari langkah 3.


1) Apa saja tugas yang dilakukan oleh petugas dalam pengoperasionalan sistem?
- Rumah sakit perlu melakukan tindakan 4S. Space, meliputi penambahan
ruangan seperti isolasi dan ICU. Staf, harus menambahkan ketersediaan
jumlah staf/medis. Sistem, manajemen penanganan pasien covid dari
mengidentifikasi sampai pelayanan (telemedicine). Supply, kebutuhan
seperti APD, oksigen dll
- Bisa berkoordinasi dengan sektor yang terkait. Melakukan evaluasi becana
yg ada di rumah sakit
- Menentukan jenis bahayanya dulu, menentukan strategi pada saat kejadian,
mengidentifikasi peran

2) Apa yang seharusnya dilakukan oleh pihak manajemen dalam mengatasi krisis
yang sedang terjadi di kasus?
- Pihak rs mengidentifikasi dan menyiapkan sumber daya
- Dapat melakukan perhitungan dan pelatihan, dapat memaksimalkan
jumlah /kapasitas tempat tidur
- Sumber daya yang sudah terbatas, bisa dengan menggunakan peningkatan
tenaga kesehatan
- Bisa dijadikan sebuah evaluasi yang dilakukan oleh pihak manajemen
rumah sakit

3) Apa saja kondisi yang menyebbakan rumah sakit menerapkan HDP?


- Adanya bahaya seperti bencana alam. Bahaya biologis (pandemi). Bahaya
teknologi (industry).
- Non alam (wabah penyakit, pandemic), terjadi kepanikan, tindakkanya
menjadi terbatas, kondisi-kondisi tersebut penting untuk diterapkannya
HDP
- Pada situasi bencana, rumah sakit harus melakukan persiapan yang cukup
dan bisa diwujudkan dengan penyusunan HDP diharapkan rumah sakit
masih tetap berfungsi
- Untuk menanggapi kadaan disaster atau bencana lainnya. PERSI telah
menganjurkan untuk menggunakan HDP dan harus diterapkan dalam
menanggapi kasus covid-19
- tanpa ada pengecualian harus ada HDP dalam apapun kondsi bencananya

4) Mengapa HDP penting dilakukan di rumah sakit dan apa saja manfaatnya?
- Akan membuat rumah sakit siap dalam menghadapi bencana kapan saja,
dan kondisi dapat diatasi sehingga prosedur rumah sakit masih tetap
dilaksanakan
- Mortalitas dan morbiditas dapat ditekan
- Setiap rumah sakit diharapkan memiliki HDP ini, untuk dalam korban yg
jumlah banyak data ditanggulangi oleh rumah sakit
- Pasien dapat penanganan pelayanan dengan baik dan rumah sakit dapat
melaksanakan pengobatan dengan optimal

5) Bagaimanakah system pelayanan dengan system HDP tersebut? Apakah


semua rumah sakit dapat menggunakan HDP?
- Seluruh rumah sakit yang telah terakreditasi biasanya sudah memiliki HDP
atau sudah termasuk penilaian akreditas. Dan dianjurkan semua rumah
sakit yang rawan terjadinya bencana memang harus memiliki HDP ini.
Dan harus disosialisasikan kepada staff yang ada
- Semua rumah sakit dapat menggunakan HDP sebagai mitigasi bencana,
agar dapat meminimalisir kerugian yang terjadi

6) Apakah system HDP ini menggunakan sitem koordinasi atau kolaborasi? Jika
iya siapa saja yan terlebat?
- Menggunakan system koordinasi, karena sebelum bencana pun perlu
dibentuk pengaturan
- Minimal kepala bidang, unsur rumah tangga, anggota tim sudah memiliki
standar hospital
- Terkait dengan planning, otomantis banyak pihak yang terlibat. Misalnya
ada pimpinan (kepala bidang/bagian instalasi), unsur pelayanan
kegawatdaruratan
- Membedakan terlebih dulu HDP (merencanakan segala seuatu kegiatan
upaya sebelum terjadinya bencana, SOP dan HICS, sebuah sistem
komando atau ada leadernya

7) Tugas apa saja yang perlu dan penting untuk ada saat rumah sakit akan
merencankan HDP?
- Mapping hazard
- Dari direktur, dengan memberikan arahan. Wakil, untuk merencanakan.
wakil direktur administrasi, menyediakan keuangan dll. Mengevauasi.
- Logitsik dan operasional
- Koordinasi pelayanan medis kesehanan dan mendukung pelayanan korban

8) Bagaimankah peran perawat dengan adanya HDP di rumah sakit?


- Komunikator dan kolabolator dan koordinasi rumah sakit seperti MDMC
dsb. Penyedia layanan kesehatan harus berkolaborasi dengan lembaga
yang terkait
- Proses penyusunan tempat
- Di bidang tanggap darurat dan pemulihan (pra: melaksanan RAH).

9) Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk menyusun HDP?


- Dapat dimulai dengan menentukan yang berwenang. Menyusun
perancanaan, menetapkan tujuan, menganalisa sumber daya, penulisan
rencana bencana, pelatihan, dan perbaikan dengan memperhatikan
pembagian tugas yang jelas, system evaluasi
- Berbeda untuk setiap rumah sakitnya. Adanya kebijakan, membentuk
komite, membuat struktur, mensosialisasikan dan melakukan pelatihan
pada anggota yang terlibat
- Umumnya dibantu dengan tim penyusunan HDP
- Dari tim penyusunan HDP ini, untuk anggota tim sebaiknya sudah
memiliki dasar-dasar persiapan untuk menghadapi jika terjidi bencana.
Dari cara bekerjanya didasarkan dari pedoman yang sudah ditentukan dan
ada target waktunya

10) Hal-hal apa saja yang perlu disiapkan sebelum menerapkan HDP?
- Menyusun sop
Mempersiapkan konsistensinya, untuk mempertahankan kinerja
Telah disosialisasikan
- Perencanaan yang dimatangkan dulu. Tim penanggulangan bencannya
siapa aja, membuat aturan yang jelas, memberikan training kepada seluruh
staff. Sudah membentuk tim penanggulangan yang sudah terlatih. Prosedur
sesederhana mungkin
- Konsistensi itu paling diperlukan untuk prosesn penyusunan hdp.
Kewenangan untuk menggerakan tim, penilaian kapasitas rs, alur lalu
lintas di area rs, ada komunikasi intra dan inter rs, dan system triase yang
sesuai

11) Apakah penentuan pembagian kapasitas pasien diatur oleh kebijakan


pemerintah atau rumah sakit? Siapa saja pihak yang terlibat dalam pembagian
tersebut?
- Pasti diatur kebijakan pemerintah dari rumah sakit

12) Apa yang harus dilakukan oleh pihak rumah sakit dalam kondisi ini? 80%
pasien covid-19 harus dibagaimanakan? Apa yang harus dilakukan kepada
pasien non covid terkait layanannya?
- Pasien covid tetap dilayani, untuk rawat inap kalau pasiennya memang
sudah dalam kondisi parah, kalau tidak bisa direkomendasikan untuk rawat
jalan
- Rs tipe C, pasien-pasien biasanya fasilitasnya yang kurang mendukung
biasanya untuk pasien yg bergeja ringan, pasien non covid tetap dilayani
dan tetap terfokus ke pasien covid yang nantinya biasanya dapat rujukan
- Untuk pasien covid diletakan di bangsal isolasi ketika melonjak
dipindahkan ke bangsal biasa/bangsal yang kosong
- Prinsipnya ketika terjadi lonjakan tetap menggunakan pedoman HDP yang
telah ditentukan. Wajib memberikan layanan asuhan keperawatan secara
komperhensif. Dipindah/dialih rawat ke rs lain dengan dpjp yang sama.
Menggunakan telemedicine/rawat jalan

E. Menetapkan Tujuan Belajar.


1) Pengertian HICS
2) Komponen HICS
3) Karakteristik HICS
4) Triase ketika terjadi di luar rs mapun di rs untuk pandemic dan non pandemic
5) Konsep aktivasi dan deaktivasi/ peran rumah sakit saat bencana
6) IRK, bekerjasama atau koordinasi, upaya dan usaha ug dpt dilakukan untuk
mencegah suatu bencana

F. Mengumpulkan informasi tambahan (belajar mandiri)


G. Mensintesis / menguji informasi baru.

Anda mungkin juga menyukai