KELOMPOK 10
KELAS 7E PGSD
BANJARMASIN
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB IV PENUTUP...............................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan dan kemajuan zaman adalah sesuatu yang tidak dapat
kita hindari, perubahan zaman yang kian modern mengharuskan kita untuk
dapat beradaptasi agar tidak ketinggalan zaman dan ikut serta dalam
perubahan. Disamping percapatan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, modernisasi dan budaya serta seni yang telah merambah ke
semua aspek kehidupan menjadikan perubahan menjadi kompleks. Dalam
rangka merespon dinamika dan perubahan zaman yang kian maju,
lembaga pendidikan juga dituntut agar dapat mengambil bagian dalam
menata perubahan. Maka dari itu, dunia pendidikan harus dapat
menyesuaikan perkembangan zaman agar output pendidikan dapat
bersaingan di ranah perubahan dengan baik (Puspita, 2020). Oleh karena
itulah perlunya inovasi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Peningkatan mutu pendikan di sekolah dapat dilihat melalui
analisis sebab-akibat sehingga kita mampu memahami cara meningkatkan
mutu pembelajaran. Berdasarkan hal itu, perlunya strategi atau cara yang
harus diambil guna dapat meningkatkan mutu pendidikan kita mampu
memahami inovasi yang kita lakukan sehingga kita mampu
mengoptimalkan kekuatan untuk menutupi kelemahan serta mampu
memanfaatkan peluang untuk menghindari hambatan sehingga dapat
merencanakan strategi yang tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan
dan hasil analisis. Berdasarkan uraian itulah, maka makalah ini akan
membahas tentang Model Inovasi Pendidikan Melalui Fishbone Analysis.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. Bagaimana pengertian dari model fishbone analysis?
2. Bagaimana manfaat dari model fishbone analysis?
1
3. Bagaimana langkah-langkah model fishbone analysis?
4. Bagaimana prinsip model fishbone analysis?
5. Bagaimana contoh diagram model fishbone analysis?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk memahami bagaimana pengertian dari model fishbone analysis.
2. Untuk mengatahui manfaat dari model fishbone analysis.
3. Untuk menganalisis langkah-langkah model fishbone analysis.
4. Untuk mengetahui prinsip model fishbone analysis.
5. Untuk mengetahui contoh diagram model fishbone analysis.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
bisa juga disebut bottom up innovation, karena terlalu lama menunggu
keputusan dari pemerintah pusat, pihak sekolah mengambil keputusan
untuk merubah metode pembelajaran tentunya dengan kesepakatan semua
elemen yang ada di sekolah.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
yang beraneka macam dan saling berkaitan satu sama lain (Widyahening,
2018).
6
diagram ini dapat menolong kita untuk menemukan akar penyebab
masalah secara user friendly, tools yang user friendly disukai orang-
orang di industry manufaktur di mana proses di sana terkenal memiliki
banyak ragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya
permasalahan.
Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab
potensial dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah
tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi
sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin,
prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Setiap kategori mempunyai sebab-
sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming.
Gasversz (1997:112) mengungkapkan bahwa “Diagram sebab
akibat ini merupakan pendekatan terstruktur yang memungkinkan
dilakukan suatu analisis lebih terperinci dalam menemukan penyebab-
penyebab suatu masalah, ketidaksesuaian, dan kesenjangan yang ada.
Selanjutnya diungkapkan bahwa diagram ini bisa digunakan dalam
situasi (1) terdapat pertemuan diskusi dengan menggunakan
brainstorming untuk mengidentifikasi mengapa suatu masalah terjadi,
(2) diperlukan analisis lebih terperinci terhadap suatau masalah, dan (3)
terdapat kesulitan untuk memisahkan masalah penyebab dan akibat.
Berikut langkah-langkah tentang penggunaan diagram fishbone :
1. Dapatkan kesempatan tentang masalah yang terjadi dan
diungkapkan masalah itu sebagai suatu pertanyaan masalah
2. Bangkitkan sekumpulan penyebab yang mungkin dengan
menggunakan teknik brainstorming atau membentuk anggota tim
yang memiliki ide-ide berkaitan dengan masalah yang sedang
dihadapi
3. Gambarkan diagram dengan pertanyaan masalah ditempatkan pada
sisi kanan (membentuk kepala ikan) dan kategori utama seperti :
material, metode, manusia, mesin dan pengukuran dan lingkungan
7
ditempatkan pada cabang-cabang utama (membentuk tulang-tulang
besar dari ikan). Kategori utama ini bisa diubah sesuai kebutuhan
4. Tetapkan setiap penyebab dalah kategori utama yang sesuai dengan
menempatkan pada cabang yang sesuai
5. Untuk setiap penyebab yang memungkinkan, tanyakan “mengapa ?”
untuk menemukan akar penyebab, kemudian daftarkan akar-akar
penyebab masalah itu pada cabang-cabang yang sesuai dengan
kategori utama (membentuk tulang-tulang kecil pada ikan). Untuk
menemukan akar penyebab kita dapat menggunakan teknik bertanya
mengapa lima kali (Five why)
8
f. Mencapai kesepakatan atas sebab-sebab yang paling mungkin.
Kita simpan masalah yang dihadapi pada posisi kepala ikan, diawal kita
akan menganalisis Dampak dari Sampah Kemasan Plastik. Masalah
yang diidentifikasi yang akan menjadi pusat perhatian dalam proses
pembuatan fishbone diagram.
Dari masalah yang ada, maka kita tentukan faktor-faktor utama yang
menjadi bagian dari permasalahan yang ada. Faktor-faktor ini akan
menjadi penyusun “tulang” utama dari fishbone diagram. Contohnya kita
ambil 4 faktor dari Sampah kemasan plastik yaitu: Manusia, Edukasi,
Lingkungan dan Material.
9
Dari setiap faktor utama yang menjadi pangkal masalah, maka perlu
ditemukan kemungkinan penyebab. Kemungkinan-kemungkinan penyebab
setiap faktor, akan digambarkan sebagai “tulang” kecil pada “tulang”
utama. Setiap kemungkinan penyebab juga perlu dicari tahu akar
penyebabnya dan dapat digambarkan sebagai “tulang” pada tulang kecil
kemungkinan penyebab sebelumnya. Kemungkinan penyebab dapat
ditemukan dengan cara melakukan brain storming atau analisa keadaan
dengan observasi. Misalnya faktor manusia : Mindset bahwa sampah
adalah sesuatu yang tidak berguna dan harus dibuang bukan dikelola.
Padahal kita bisa mengelola produksi sampah pribadi dengan cara-cara
yang sederhana.
Setelah membuat fishbone diagram, maka dapat dilihat semua akar
penyebab masalah. Dari akar penyebab yang sudah ditemukan, perlu
dianalisa lebih jauh prioritas dan signifikansi dari penyebabnya. Kemudian
dapat dicari tau solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan
menyelesaikan akar.
10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diagram tulang ikan adalah diagram sebab-akibat yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi potensi masalah kinerja. Diagram
tulang ikan menyediakan struktur untuk diskusi kelompok sekitar potensi
penyebab masalah tersebut. Tujuan utama dari diagram tulang ikan adalah
untuk menggambarkan secara grafik cara hubungan antara penyampaian
akibat dan semua faktor yang berpengaruh pada akibat ini. Fungsi dasar
diagram tulang ikan adalah untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi
penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan
kemudian memisahkan akar penyebabnya. Diagram tulang ikan atau
sebab-akibat merupakan pendekatan terstruktur yang memungkinkan
untuk dilakukan suatu analisis lebih terperinci dalam menemukan
penyebab-penyebab suatu masalah, ketidaksesuaian, dan kesenjangan yang
ada. Kelebihan diagram tulang ikan adalah dapat menjabarkan setiap
masalah yang terjadi. Sedangkan kekurangannya adalah opinion based on
tool dan didesain membatasi kemampuan tim/pengguna secara visual
dalam menjabarkan masalah.
B. Saran
Kami sadari bahwa dalam pembuatan makalah ini pasti terdapat
banyak kesalahan, kekeliruan dan kekurangan, baik itu dari segi
tulisannya, bahasanya ataupun yang lain, oleh karena itu kami
mengharapkan kepada teman-teman sekalian serta segenap pihak yang
bersangkutan, untuk dapat memberikan kritik dan sarannya, agar dapat
kita benari bersama dan dapat kita ambil manfaatnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
12