Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3

Behaviour Finance

Dosen: Dr. M. Sienly Veronica, M.M.

Anggota Kelompok:

Laurensia Vina Dharmawan 1952003

Shierly Valencia Dewi 1952036

Fitriane Arizta                         1952060

Adiska Shabrina Sanfa            1952159

Aulia Nurulita Aziza               1952175

Kelas MG-A

Program Studi Manajemen

Fakultas Bisnis

Universitas Kristen Maranatha

Bandung

2021
Daftar Isi

Latar Belakang.....................................................................................................................................1
Tinjauan Pustaka..................................................................................................................................1
Hasil Analisis.......................................................................................................................................2
Solusi....................................................................................................................................................3
Daftar Pustaka......................................................................................................................................3

i
Latar Belakang

Nipsco Industries Inc. (Northern Indiana Public Service Company) adalah perusahaan induk
berbasis utilitas yang terlibat dalam penyediaan gas alam dan listrik di Indiana utara, air di Indiana
tengah, dan layanan pipa gas alam antarnegara bagian.
Pada bulan Desember 1997, dewan Nipsco mengumumkan bahwa mereka berencana untuk
membagi sahamnya menjadi dua saham untuk satu sahamnya, dan juga untuk meningkatkan
pembayaran dividen umum triwulanan dari 45 sen menjadi 48 sen per saham yang dibagi
sebelumnya. Siaran pers menyatakan bahwa kenaikan dividen sesuai dengan tujuan perusahaan
mempertahankan rasio pembayaran 60 persen terkait dengan pertumbuhan pendapatan setiap tahun.
Perusahaan mengklaim bahwa peningkatan tersebut mencermninkan perbaikan berkelanjutan dalam
kinerja operasi dan keuangan perusahaan.
Meskipun telah mengalahkan perkiraan pendapatan analis dalam tiga dari empat kuartal sebelum
pemecahan, saham Nipsco telah berkinerja buruk di S&P 500. Pada saat itu, rasio book-to-market
equity Nipsco adalah 0,33. Ketua dan CEO Nipsco, Gary L. Neale, menyatakan: "Pemecahan
menjadi dua saham dari satu adalah ekspresi kuat bahwa kami terus percaya bahwa saham kami
undervalued. Pemecahan ini akan memudahkan pemegang saham ritel untuk lebih berpartisipasi
penuh dalam pertumbuhan perusahaan."
Selama tahun 1997, Nipsco telah mengalahkan ekspektasi pendapatan per saham consensus analis
pada bulan Januari (sebesar 2 sen), April (12 sen), dan Juli (3 sen). Itu tidak terjawab pada bulan
Oktober (dengan sepeser pun). Meskipun telah mengalahkan ekspektasi, pada tahun 1997 saham
Nipsco berkinerja buruk di S&P 500 hingga November sebesar 5,6 persen. Bahkan hingga Juli
1997, kinerja Nipsco sudah turun 19 persen. Setelah membagi sahamnya, Nipsco mengungguli S&P
500 sebesar 32 persen selama Sembilan bulan ke depan. Pada akhir Desember 1998, Nipsco
mengembalikan 27,5 persen untuk tahun itu, sedangkan S&P 500 mengembalikan 26,6 persen. Pada
akhir Desember 1999, pengembalian kumulatif Nipsco sejak pemecahan saham adalah -22 persen,
sedangkan pengembalian kumulatif S&p 500 adalah 51,4 persen.

Tinjauan Pustaka

Hasil Analisis

1. Diskusikan kebijakan dividen Nipsco dalam konteks teks bab.


Jawab:
Kebijakan dividen yang dijalankan Nipsco diantaranya:
 Peningkatan pembayaran dividen
Pada Dessember 1997, Nipsco berencana meningkatkan pembayaran dividen
umum dari 45 sen menjadi 48 sen per saham, hal tersebut diwujudkan melalui
rencana stock split saham satu menjadi dua sehingga terdapat perubahan dari
besarnya pembayaran dividen yakni mengalami peningkatan sebesar 3 sen.
Selain itu, siaran pers juga menyatakan bahwa peningkatan dividen tersebut
1
sesuai dengan tujuan untuk mempertahankan rasio pembayaran 60% terkait
dengan pertumbuhan pendapatan setiap tahun sehingga dapat dikatakan bahwa
kebijakan dividen tersebut terkait dengan rasio pembayaran (kebijakan
pembayaran).
 Dalam kebijakan dividen yang dijalankan oleh Nipsco, mengunakan teori utama
dalam kebijakan dividen yaitu Teori Signaling. Teori ini menyatakan bahwa
dividen yang dibayarkan memberikan sebuah signal yang akan diikuti reaksi
pemegang saham. Dalam kasus ini Nipsco menaikan pembayaran dividen dari 45
sen menjadi 48 sen, sebagai bentuk cerminan dari perbaikan berkelanjutan dalam
kinerja operasi dan keuangan perusahaan, bahwa pada akhirnya Nipsco
mengharapkan reaksi positif dari invenstor untuk membeli saham Nipsco.
 Perbaikan kinerja
Perusahaan yakin bahwa peningkatan pembayaran dividen tersebut
mencerminkan perbaikan berkelanjutan dalam kinerja operasi dan keuangan
perusahaan. Jadi perusahaan memiliki keyakinan bahwa kebijakan untuk
menaikkan dividen dapat menghasilkan peningkatan juga dalam hal kinerja
operasi dan keuangan perusahaan sehingga memiliki dampak positif bagi pihak
investor maupun perusahaan.

2. Bagi siswa yang telah membaca Bab 5, diskusikan sejauh mana pemecahan saham
Nipsco cocok dengan pola umum perusahaan yang membagi sahamnya.
Jawab:
 Ketua dan CEO Nipsco, Gary L. Neale, menyatakan: "Pemecahan menjadi dua
saham dari satu adalah ekspresi kuat bahwa kami terus percaya bahwa saham
kami undervalued. Pemecahan ini akan memudahkan pemegang saham ritel
untuk lebih berpartisipasi penuh dalam pertumbuhan perusahaan." Dari
pernyataan CEO Nipsceo hal tersebut menunjukkan bias Overconvident. Yang
mana dengan keputusannya dalam stock split sahamnya CEO sangat percaya diri
bahwa investor akan lebih tertarik untuk membeli sahamnya dan juga
meningkatkan retain earning sahamnya.
 Dalam kasus ini Nipsco melakukan stock split dengan memecah satu sahamnya
menjadi dua akan memberikan reaksi positif bagi perusahaanya, hal ini terbukti
benar. Ketika keputusan pemecahan saham dan peningkatan dividen dilakukan,
Nipsco mengungguli S&P 500 sebesar 32 persen selama Sembilan bulan ke
depan. Pada akhir Desember 1998, Nipsco mengembalikan 27,5 persen untuk
tahun itu, sedangkan S&P 500 mengembalikan 26,6 persen. Namun setelah
mengalami kenaikan, pada akhir Desember 1999, pengembalian kumulatif
Nipsco sejak pemecahan saham adalah -22 persen, sedangkan pengembalian
kumulatif S&P 500 adalah 51,4 persen. Sehingga dalam kasus ini juga Nipsco
mengalami Post Earnings Announcement Drift (PEAD). PEAD merupakan
penyimpangan saham positif/negative yang terjadi setelah pegumuman dilakukan
dan juga disebut momentum yang berlanjut hingga beberapa bulan kedepan
kemudian terjadi pembalikan arah. Kejutan laba postif terjadi ketika kenaikan
dividen dan pemecaham terjadi hingga tahun 1998, dan diakhir tahun 1999
terjadi penurunan yang ditandai dengan pengembalian kumulatif yang minus 22
persen.

Daftar Pustaka

2
There are no sources in the current document.

Anda mungkin juga menyukai