Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Perbaikan Masalah Myopia

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Pengendalian

Dosen Pengampu : Dr. Dailibas S.E., Akt., M.M

Disusun Oleh : Kelompok 2


ABEDNEGO SINAGA 2110631030001
OCTAFIAN AZ - ZAHRA 2110631030198

LUTHFI ALFARIDZI 2010631030026

Kelas : 6A

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas


kehendak-Nya kami dari kelompok 2 dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat
waktu. Terima kasih kepada Bapak Dr. Dailibas S.E., Akt., M.M selaku dosen pengampu
mata kuliah Sistem Pengendalian yang telah memberikan kami kesempatan untuk
menyelesaikan tugas makalah ini yang kami beri judul Perbaikan Masalah Myopia.

Terima kasih kepada anggota kelompok 1 yang sudah bersedia meluangkan waktu,
tenaga dan fikiran dalam penyusunan makalah ini. Kepada orangtua kami yang selalu
mendukung dan mendoakan kami pun kami haturkan terima kasih.

Setiap hal dalam pembelajaran tidak akan pernah luput dari kesalahan, begitupun
kami yang menyadari dalam penulisan makahal ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk
itu kami berharap pembaca dapat memberikan komentar dan saran untuk kami belajar lebih
baik lagi.

Atas perhatiannya kami haturkan terima kasih.

Karawang, 16 April 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
2.1 Tekanan Untuk Bertindak Secara Myopic.......................................................................2
2.2 Tindakan Perbaikan untuk Mengurangi Masalah Myopia...............................................4
BAB III PENUTUP..................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................12
3.2 Saran...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

i
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Myopia dikenal sebagai efek samping yang merugikan dari sistem pengendalian hasil.
Materi ini akan membahas tekanan yang menyebabkan manajer bertindak secara Myopia
dan enam perbaikan pengendalian hasil keuangan yang dapat digunakan untuk
mengurangi masalah Myopic. Perbaikan ini termasuk (1) mengurangi tekanan untuk laba
jangka pendek
; (2) menggunakan kajian pratindakan untuk mengendalikan pengembangan investasi
jangka Panjang ; (3) memperpanjang jangkauan kinerja yang diukur dan dihargai
(menggunakan insentif jangka Panjang) ; (4) mengubah apa yang diukur (proksi-proksi
lain bagi penciptaan nilai bagi pemegang saham selain laba akuntansi) ; (5) menyesuaikan
atau memperbaiki pengukuran akuntansi untuk menggambarkan laba ekonomi yang lebih
baik
; dan (6) mengganti atau melengkapi pengukuran akuntansi dengan nilai-nilai (non
keuangan) yang mendorong kinerja (menggunakan kombinasi sistem pengukuran
misalnya).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana tekanan untuk bertindak secara myopia?
2. Bagaimana Tindakan Perbaikan untuk Mengurangi Masalah Myopia?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui bagaimana tekanan untuk bertindak secara myopia
2. Untuk mengetahui bagaimana Tindakan Perbaikan untuk Mengurangi Masalah Myopia

1
BAB II PEMBAHASAN

Myopia dikenal sebagai efek samping yang merugikan pengendalian hasil. Pada bab
ini akan dijelaskan tekanan yang menyebabkan manager bertindak secara myopic dan enam
perbaikan pengendalian hasil keuangan yang dapat digunakan untuk mengurangi masalah
myopia. Perbaikan ini meliputi:

1. Mengurangi tekanan terhadap laba jangka pendek.


2. Menggunakan kajian pratindakan (pengendalian tindakan) untuk mengendalikan
pengembangan investasi jangka panjang.
3. Memperpanjang jangkauan kineja yang diukur dan dihargai (menggunakan insentif
jangka panjang).
4. Mengubah apa yang diukur (proksi-proksi lain bagi penciptaan nilai untuk pemegang
saham selain laba akuntansi).
5. Menyesuaikan atau memperbaiki pengukuran akuntansi untuk menggambarkan laba
ekonomi yang lebih baik.
6. Mengganti (atau melengkapi) pengukuran akuntansi dengan nilai-nilai (nonkeuangan)
yang mendorong kinerja (menggunakan kombinasi sistem pengukuran).

2.1 Tekanan Untuk Bertindak Secara Myopic

Ada dua hal yang menyebabkan terjadinya myopia :


1. Manager memiliki kepercayaan jika pendapatan tinggi maka harga saham akan tinggi
Manajer khususnya tingkat manajer puncak cenderung tidak memahami antara
hasil jangka pendek dan jangka panjang. Manajer cenderung mengambil langkah untuk
mempertahankan kelancaran dan pola pertumbuhan pendapatan yang kuat. Hal ini
dikarenakan pengukuran kinerja manajemen diukur menggunakan pengendalian hasil
keuangan yang ditekankan pada laba akuntansi periode berjalan yang dapat
menyebabkan manajer lebih mementingkan orientasi jangka pendek secara berlebihan.
Sejatinya pasar saham bereaksi bukan hanya karena pendapatan melainkan ada
hal-hal lain yang mempengaruhinya seperti investasi pada modal, proyek penelitian
dan pengembangan (research and development – R&D), adanya manajemen baru,
merger , serta divestasi.Dengan kata lain, jika manager dianggap mengambil
keputusan jangka panjang, pasar dapat menyusun penilaian mengenai apa
pengaruh jangka panjang

2
terhadap pendapatan.Meskipun hasil yang didapat mungkin tidak digambarkan secara
penuh, atau bahkan tidak berpengaruh secara cepat terhadap laba jangka pendek.
Meskipun demikian, tekanan terhadap hasil jangka pendek tetap ada.
Bertindak secara myopic adalah salah satu respon umum yang muncul karena adanya
kepercayaan tentang kebutuhan untuk menopang laba jangka pendek. Selain itu,
investor (tampaknya) dengan bahagia membayar ekstra untuk perusahaan yang
labanya meningkat tajam dibadingkan dengan laba yang tidak menentu.
Seperti halnya yang dilakukan oleh manajemen General Electric (GE). Melalui
GE Capital (salah satu divisi GE dengan modal besar), perusahaan membeli atau
menjual asset berwujud pada hari terakhir kuartal sehingga dapat dilaporkan sebagai
kenaikan pendapatan yang mulus.
Berlawanan dengan manajemen GE, seorang CEO perusahaan asuransi
berbasis di Ohio. Peter Lewis, menolak untuk memperlancar pendapatan yang
berubah-ubah secara tiba-tiba. Menurutnya manajemen laba merupakan tindakan yang
tidak jujur dan akan merusak kecerdasan binis mereka.
2. Earning Management
Manajemen laba merupakan cara yang digunakan manajemen untuk
memaksimumkan atau meminimumkan laba suatu perusahaan. Kaitannya dengan
myopia, manajemen laba digunakan perusahaan sebagai alat untuk meningkatkan
pendapatan/laba yang ingin dicapai. Hal ini bisa dilakukan dengan cara:
a. Meminimalkan beban (expense) dengan cara tidak mencatat biaya yang
seharusnya sudah menjadi beban, sehingga di laporan keuangan labanya akan
tinggi. Contoh:PT Mirabella pada tanggal 30 November 2016 membayar sewa
dimuka sebesar $12.000 untuk menyewa ruanganselama jangka waktu satu tahun.
Jurnal Umum:
1/11/2016 (D) Sewa dibayar dimuka $12.000
(C) Kas $12.000

Diakhir bulan PT Mirabella membuat jurnal penyesuaian untuk mencatat


beban sewa yang sudah terjadi.

30/11/2016 (D) Beban sewa $1.000

(C) Sewa dibayar dimuka $1.000

3
Berkaitan dengan myopia, PT Mirabella pada akhir bulan tidak mencatat
biaya sewa yang sudah terjadi selama 1 bulan sehingga dilaporan laba rugi yang
seharusnya tercatat biaya sewa menjadi tidak ada dan menyebabkan labanya yang
menjadi lebih tinggi.

b. Pendapatan yang seharusnya belum bisa diakui tetapi sudah diakui sebagai
pendapatan. Contoh:PT. Mirabella pada tanggal 1/11/2016 menerima pendapatan
dari konsumen sebesar
$ 12.000 tetapi jasanya belum diberikan. Jurnal umum :
1/11/2016 (D) Kas $12.000
(K) Pendapatan diterima dimuka $12.000
Diakhir bulan PT Mirabella membuat jurnal penyesuaian untuk mencatat
pendapatan yang sudah terjadi.
30/11/2016 (D) Pendapatan diterima dimuka $12.000
(K) pendapatan $12,000
Berkaitan dengan myopia, PT Mirabella sudah mengakui pendapatan yang belum
bisa diakui karena jasanya belum diberikan.Hal ini berpengaruh pada peningkatan
laba yang terjadi.

2.2 Tindakan Perbaikan untuk Mengurangi Masalah Myopia


Sikap keras kepala diperlukan untuk melawan tekanan yang ada agar tidak bertindak
secara myopic. Ada beberapa pendekatan pengendalian manajemen yang dapat
membantu mengurangi masalah myopia :

1. Mengurangi Tekanan Terhadap Laba Jangka Pendek


Sering kali solusi terbaik untuk menghindari myopia adalah dengan
melonggarkan tekanan untuk menghasilkan laba jangka pendek. Penurunan
tekanan dapat dipengaruhi oleh dua hal yaitu:
a. Pembobotan yang ditempatkan pada target tahunan atau kuartalan dapat
dikurangi bahkan hingga menjadi nol.

Didalam kinerja keuangan perusahaan sebaiknya jangan memberikan bobot


terlalu besar kepada laba akuntansi periode berjalan, melainkan padaindikator lain
seperti pangsa pasar, kualitas produk, pengembangan produk dan sebagainya.
Karena kinerja keuangan tidak hanya dinilai dari labanya saja.Ketika laba saat ini
kecil tetapi disisi lain pangsa pasar besar, kualitas produk tinggi, ditambah
dengan
4
kepuasaan pelanggan tinggi tidak menutup kemungkinan jika dimasa mendatang
akan memperoleh laba yang lebih tinggi.

Contoh: :

PT. X pada tahun 2016 mempunyai laba yang relative kecil karena adanya
kegiatan investasi seperti pembelian mesin baru, membuka plant baru dan
meluncurkan produk baru. Laba kecil PT.X tidak menandakan bahwa PT.X
memiliki kinerja keuangan yang buruk karena disisi lain PT. X memiliki pangsa
besar, kemudian memiliki kualitas produk bagus dan kepuasan pelanggan
tinggi.Sehingga tidak menandakan bahwa kinerja keuangannya buruk karena
masih ada hal-hal lain yang akan meningkatkan laba dimasa mendatang.

b. Lebih menekankan pada indikator jangka panjang, seperti pangsa pasar


atau terobosan teknis. Artinya bahwa setiap manajer tidak seharusnya
berpikir bagaimana cara untuk meningkatkan laba tetapi perusahaan juga
harus berpikir tentang kelangsungan bisnisnya Seperti pangsa pasar,
customer satisfaction, research & development dan lain lain.

Secara alternatif, target laba jangka pendek dapat dibuat lebih mudah untuk
dicapai. Target laba yang lebih tinggi untuk dicapai menciptakan beberapa ruang
bagi manager untuk menangani inisiatif jangka panjang. Namun, resiko untuk
melakukannya adalah mengurangi tekanan laba jangka panjang yang memicu
kelambanan sebuah kerugian dari konsentrasi jangka pendek tanpa perlu
mempertajam fokus jangka panjang. Oleh karena itu, ketika tekanan jangka
pendek dikurangi, manajer yang melakukan tekanan harus dipercayai atau
sebaliknya, tekanan harus diberikan dengan cara lain, seperti evaluasi kinerja
nonkeuangan.

2. Pengendalian Investasi Dengan Kajian Pratindakan


Untuk mengendalikan myopia Investasi beberapa perusahaan merasa perlu
untuk menggunakan pengendalian hasil keuangan untuk memperbaiki imbalan
dalam kinerja operasi jangka pendek . Kunci untuk penerapan pendekatan ini
adalah membedakan antara biaya operasi yang diperlukan untuk menghasilkan
pendapatan periode berjalan dan biaya pengembangan yang terjadi dengan tujuan
untuk menghasilkan pendapatan pada periode yang akan datang.
5
Contoh Tabel 11.1
A. Laporan Laba / Rugi Standar
Pendapatan $100
Biaya $ 90
Laba Bersih $ 10
B. Laporan Laba dengan Kinerja
Pendapatan $ 100
Biaya Operasi $ 50
Margin Operasi $ 50
Investasi Pembangunan $ 10
Laba Bersih $ 40

Namun pendekatan untuk pemisahan dan perlindungan biaya pengembangan


memiliki 2 kelemahan utama :

1) Tidak adanya pembeda yang jelas antara pengeluaran operasional dan


pengeluaran pengembangan / pembeda yang ada dapat disamarkan.
2) Manager dapat memainkan sistem karena manager memiliki ruang gerak
untuk mengeluarkan biaya baik diatas maupun dibawah tingkat margin
operasi .
3. Perpanjangan Waktu Pengukuran (Penggunaan Insentif Jangka Panjang)
Salah satu insentif jangka panjang adalah pensiun dan pembagian saham
.
Pemahaman atas Perpanjangan waktu pengukuran yang berhubungan dengan
perpanjangan waktu insentif jangka panjang
 Semakin panjang periode pengukuran , maka akan semakin membuat
pengukuran kinerja lebih sesuai dengan pendapatan ekonomi
 Pendapatan Akuntansi per tahun rata – rata merupakan sebuah indikator yang
lebih baik dari pada pendapatan ekonomi berdasar kuartalan
 Pendapat akuntansi tiga tahun merupakan indikator yang lebih baik
dibandingkan dengan pendapatan akuntansi tahunan

Contoh Perpanjangan waktu pengukuran atas penggunaan insentif pada


perusahaan General Electric Company Long Therm performance Awards ( LTPA
):

6
LTPA ini di setujui pada tahun 2006 dan Penghargaan dibuat tahun 2009 ,
kandidatnya 600 eksekutif yang dipilih berdasarkan kinerja tahun 2006-2008.

Penghargaan di dasarkan pada empat Pengukuran kinerja berdasarkan pada :

a. Rata – rata pendapatan per tingkat pertumbuhan lembar saham


b. Rata – rata tingkat pertumbuhan pendapatan
c. Retur kumulatif modal total
d. Aliran kas kumulatif dari aktifitas

operasi Jenis insentifnya adalah Pensiun

Bagaimana pengaruh Pensiun pada pendapatan ?

Di simulasikan dengan perhitungan :

 Yang di ukur mengenai Pengaruh dari pensiun pada pendapatan ,


pengukurannya :
a) Pembayaran Ambang Batas 0,75 x
b) Pembayaran Target 1,50 x
c) Pembayaran Maximum 2,00 x
 Laporan proksi GE di Tahun 2009 , bisa di lihat bahwa tujuan – tujuan yang
ada dan tercapai adalah berikut ini :
a) Tidak tercapai untuk rata – rata pendapatan per tingkat pertumbuhan
lembar saham . 4,5 % dari ambang batas yang di tentukan 10 %
b) Pencapaian terjadi pada tingkat rata – rata tingkat pertumbuhan
pendapatan. 10,1% dari yang di tentukan 10 %
c) Retur kumulatif modal total berada di bawah target 17,3 % dari 18 %
d) Pencapaian tingkat target Aliran kas kumulatif dari aktifitas operasi
sebesar $66,2 M dari $ 70 M
 Perusahaan berhasil mencapai tiga tujuan perusahaan dalam empat
pengukurannya point b, c dan d
 Pada Mulanya bonus eksekutif $ 46,6 M , karena perpanjangan pengukuran
kinerja jadi diturunkan menjadi $ 29,4 M , sebagai tambahan nya eksekutif
diberikan insentif berbentuk saham 50 % dan tunai 50 %

7
Point - point penting dari perpanjangan waktu insentif jangka panjang :

1) Perpanjangan waktu pengukuran Insentif jangka panjang memiliki


pengaruh yang di inginkan untuk memperpanjang jangkauan manajerial ,
dan karena ini dapat memerangi myopia
2) Perpanjangan waktu pengukuran insentif jangka panjang dapat
memperluas pengukuran di bidang akuntansi karena bisa lebh objektif lagi
penilaiannya.
3) Tetapi jika perusahaan gagal dalam memberkan imbalan yang lebih
besar , setelah perpanjangan waktu ini maka akan berpengaruh pada
semangat karyawan bisa juga karyawan kecewa dan meninggalkan
perusahaan.
4) Desain rencana insentif jangka panjang yang berbau akuntansi adalah
mengenai standar kinerja yang cenderung managemen bersikap
konservatif kepada karyawan. Dengan ada nya insentif maka karyawan
akan termotivasi untuk lebih mengeksplore kemampuannya untuk
mengejar target dan perusahaan akan membuat terlalu sulit untuk dicapai
oleh karyawan.

4. Perubahan Pengukuran Nilai secara langsung


Perbaikan keempat dari masalah myopia adalah mencoba untuk mengukur
laba ekonomi atau kreasi nilai pemegang saham secara langsung dengan
memperkirakan aliran kas dan diskonta mereka pada nilai sekarang. Pengukuran
langsung dari nilai sebuah entitas dapat dibuat di awal maupun akhir periode.
Perbedaan antara nilai awal dan akhir dari perkiraan langsung nilai yang
diciptakan selama periode tersebut dinamakan laba ekonomi.
Ide dari pengukuran langsung laba ekonomi dan penggunaannya dalam sistem
pengendaliaan hasil keuangan berfungsi untuk memotivasi perilaku manajer yang
penuh dengan berbagai kesulitan. Seperti yang pernah dikatakan Henry Ford,
“kamu tidak dapat membangun sebuah reputasi pada apa yang akan kamu
lakukan” Analisis aliran kas masa yang akan datang adalah bagian standar dari
investasi dan proposal akuisisi serta beberapa perusahaan juga bisa
menggunakan metode aliran kas terdiskon untuk tujuan perencanaan strategis.
Perkiraan aliran kas terdiskon juga merupakan bagian yang penting dari beberapa

8
peraturan akuntansi,

9
seperti yang berhubungan dengan persediaan jangka panjang, sewa, kerusakan
aset, dan kewajiban pensiun.
Jika imbalan dihubungkan dengan perkiraan aliran kas, manajer mungkin
tergoda untuk membuat estimasi yang menyimpang. Penyimpangan ini mungkin
dapat dikendalikan dengan memiliki persiapan perkiraan atau paling tidak
pengkajian yang dilakukan oleh pihak ketiga yang independen, seperti sebuah
perusahaan konsultan atau auditor.
5. Peningkatan Pengukuran Akuntansi
Pendekatan kelima untuk mengurangi myopia investasi melibatkan perubahan
peraturan pengukuran pendapatan akuntansi menjadi lebih baik. Hal ini lebih
sesuai dengan laba ekonomi. Perbaikan ini menunjukan satu atau lebih deviasi
antara laba akuntansi dan laba ekonomi.
Beberapa perbaikan pengukuran memberikan kesesuaian yang lebih baik bagi
pendapatan dan pembiayaan. Perusahaan dapat memilih umur depresiasi aset
tetap yang mendekati umur ekonomis aset yang penting, bukan seperti biasanya
yang secara konvensional berumur pendek.
Beberapa perbaikan pengukuran mengakui adanya laba atau rugi yang lebih
cepat, yang membuat indikator kinerja menjadi lebih tepat waktu. Perubahan nilai
yang dikenal sangat cepat dapat mereka ukur atau perkirakan dibandingkan
dengan hanya menunggu untuk menyelesaikan transaksi yang ada.Seperti pada
akuntansi mark to market (perhitungan nilai pasar sesungguhnya) pada beberapa
industri (misalnya bank), yakni ketika aset tertentu pada laporan posisi keuangan
berpegang pada nilai pasar daripada riwayat biaya mereka, sehingga
menyebabkan laba dan rugi dicatat ketika terjadi perubahan pada nilai yang
diamati dan tidak hanya ketika aset akan dijual. Contoh berikutnya adalah ketika
sebuah perusahaan minyak dapat segera memberikan imbalan kepada ahli
eksplorasi, ahli geologi, dan ahli geofisika setelah mereka berhasil menciptakan
nilai bagi perusahaan(ketika minyak atau gas ditemukan). Dalam kasus ini,
imbalan atau bonus akan didasarkan pada perkiraan berapa nilai dari hasil
penemuan mereka.Mereka akan dibayar sebelum kegiatan produksi untuk
mendapatkan cadangan serta aliran kas pada perusahaan dan akuntansi akan
mengalami peningkatan.
Beberapa perbaikan pengukuran didesain untuk menggambarkan seluruh biaya
modal perusahaan. Perusahaan memperhatikan hal-hal yang terkait dengan

1
masalah ini termasuk memperhitungkan biaya modal ekuitas pada laporan laba
rugi

1
keuangan. Perbaikan lain pada pengukuran akuntansi didesain secara utama untuk
memperbaiki penyebut dari pengukuran ROI. Sebagai contoh, beberapa
perusahaan meletakkan semua sewa entitas pada laporan posisi keuangan, tanpa
memerhatikan apakah kualitas mereka dibawah aturan akuntansi sebagai sewa
modal.
Namun, sebagian besar dari perbaikan pengukuran itu menyimpang dari
peraturan akuntansi yang berlaku. Oleh sebab itu, implementasi mereka akan
menyebabkan laporan kinerja yang digunakan untuk tujuan pengendaliaan
manajemen berbeda dari laporan keuangan yang dipersiapkan. Dan perbaikan ini
mengharuskan penggunaan pencatatan keuangan ketiga yang di tentukan
manajemen untuk melengkapi catatan yang didesain bagi laporan keuangan dan
tujuan pajak.

6. Pengukuran Rangkaian Pendorong Nilai


Penambahan pengukuran akuntansi dengan beberapa kombinasi pendorong
nilai dapat digunakan untuk mengurangi tendensi manajer untuk menopang
pengukuran keuangan jangka pendek pada pembiayaan kinerja masa yang akan
datang. Salah satu kombinasi pengukuran yang umum digunakan adalah
pengukuran pasar dan akuntansi. Kombinasi pengukuran kedua yang umum
digunakan adalah pengukuran akuntansi keuangan ( contohnya laporan financial
statement position dan laporan khusus elemen laporan keuangan yang terpisah
seperti laporan pendapatan dan biaya, dan laporan perubahan modal) dan
nonkeuangan (contohnya laporan kualitas produk dan lapoan tingkat kepuasan
konsumen).
Berbagai sistem kombinasi telah dikembangkan dan dipublikasikan sesuai
gaya masing- masing seperti Performance Prisms dan Balanced
Scorecard.Balanced Scorecard mengadopsi sistem kombinasi pengukuran kedua
yang umum digunakan yaitu pengukuran akuntansi keuangan dan nonkeuangan
secara luas. Secara khusus sitem ini mengusulkan kombinasi dari pengukuran
jangka pendek dengan empat kategori indikator pespektif:
a) Perspektif keuangan : bagaimana perusahaan melihat para pemegang saham?

Contoh:laba operasi dan ROE

b) Perspektif konsumen : bagaimana konsumen melihat perusahaan?


1
Contoh: pengiriman yang tepat waktu ke customer

c) Perspektif internal bisnis proses : apa yang harus perusahaan unggulkan?

Contoh: siklus waktu, hasil dan efisiensi

d) Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran : dapatkah perusahaan terus


memperbaiki dan menciptakan nilai?

Contoh: waktu untuk mengembangkan generasi berikutnya, pengenalan


produk baru vs persaingan.

Dari uraian empat indikator perspektif diatas dapat diketahui bahwa perspektif
yang pertama mengutamakan orientasi jangka pendek dan sifat keuangan secara
alamiah, sedangkan tiga indikator perspektif yang lainnya menonjol pada sisi
nonkeuangan, yang menekankan kinerja keuangan dimasa yang akan datang.

1
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nilai (value) sebuah entitas adalah konsep jangka panjang. Sehingga tidak hanya
terpaku pada laba akuntansi jangka pendek (myopia).
Myopia dapat dikurangi pada level manajemen puncak dengan tetap meminta manajer
bertanggungjawab terhadap kenaikan nilai pasar. Ada enam alternatif yang dapat digunakan
untuk mengurangi myopia. Meski tidak ada satu alternatif pun yang dapat menjadi obat
manjur untuk meredakan masalah ini, akan tetapi penting untuk memahami dimana letak
titik yang kurang sempurna dari masing-masing alternatif dan bagaimana cara mengatasi
kekurangan tersebut.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini penulis harap dapat membantu dalam memahami dan
menerapkan tindakan untuk mengurangi masalah myopia. Dalam manajer mendapatkan hasil
tindakan yang lebih efektif dan memperbaiki masalah myopia tersebut

1
DAFTAR PUSTAKA

Myopia dalam Perspektif Akuntansi dan Keuangan. Diakses pada tanggal 16 April 2024.
https://accounting.binus.ac.id/2018/11/27/myopia-dalam-perspektif-akuntansi-keuangan/

Diakses pada tanggal 16 April 2024.


https://www.scribd.com/document/334666677/Ch-11-Perbaikan-Masalah-Myopia

Anda mungkin juga menyukai