Kelas : 6A
2024
KATA PENGANTAR
Terima kasih kepada anggota kelompok 1 yang sudah bersedia meluangkan waktu,
tenaga dan fikiran dalam penyusunan makalah ini. Kepada orangtua kami yang selalu
mendukung dan mendoakan kami pun kami haturkan terima kasih.
Setiap hal dalam pembelajaran tidak akan pernah luput dari kesalahan, begitupun
kami yang menyadari dalam penulisan makahal ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk
itu kami berharap pembaca dapat memberikan komentar dan saran untuk kami belajar lebih
baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
2.1 Tekanan Untuk Bertindak Secara Myopic.......................................................................2
2.2 Tindakan Perbaikan untuk Mengurangi Masalah Myopia...............................................4
BAB III PENUTUP..................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................12
3.2 Saran...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
i
BAB I PENDAHULUAN
1
BAB II PEMBAHASAN
Myopia dikenal sebagai efek samping yang merugikan pengendalian hasil. Pada bab
ini akan dijelaskan tekanan yang menyebabkan manager bertindak secara myopic dan enam
perbaikan pengendalian hasil keuangan yang dapat digunakan untuk mengurangi masalah
myopia. Perbaikan ini meliputi:
2
terhadap pendapatan.Meskipun hasil yang didapat mungkin tidak digambarkan secara
penuh, atau bahkan tidak berpengaruh secara cepat terhadap laba jangka pendek.
Meskipun demikian, tekanan terhadap hasil jangka pendek tetap ada.
Bertindak secara myopic adalah salah satu respon umum yang muncul karena adanya
kepercayaan tentang kebutuhan untuk menopang laba jangka pendek. Selain itu,
investor (tampaknya) dengan bahagia membayar ekstra untuk perusahaan yang
labanya meningkat tajam dibadingkan dengan laba yang tidak menentu.
Seperti halnya yang dilakukan oleh manajemen General Electric (GE). Melalui
GE Capital (salah satu divisi GE dengan modal besar), perusahaan membeli atau
menjual asset berwujud pada hari terakhir kuartal sehingga dapat dilaporkan sebagai
kenaikan pendapatan yang mulus.
Berlawanan dengan manajemen GE, seorang CEO perusahaan asuransi
berbasis di Ohio. Peter Lewis, menolak untuk memperlancar pendapatan yang
berubah-ubah secara tiba-tiba. Menurutnya manajemen laba merupakan tindakan yang
tidak jujur dan akan merusak kecerdasan binis mereka.
2. Earning Management
Manajemen laba merupakan cara yang digunakan manajemen untuk
memaksimumkan atau meminimumkan laba suatu perusahaan. Kaitannya dengan
myopia, manajemen laba digunakan perusahaan sebagai alat untuk meningkatkan
pendapatan/laba yang ingin dicapai. Hal ini bisa dilakukan dengan cara:
a. Meminimalkan beban (expense) dengan cara tidak mencatat biaya yang
seharusnya sudah menjadi beban, sehingga di laporan keuangan labanya akan
tinggi. Contoh:PT Mirabella pada tanggal 30 November 2016 membayar sewa
dimuka sebesar $12.000 untuk menyewa ruanganselama jangka waktu satu tahun.
Jurnal Umum:
1/11/2016 (D) Sewa dibayar dimuka $12.000
(C) Kas $12.000
3
Berkaitan dengan myopia, PT Mirabella pada akhir bulan tidak mencatat
biaya sewa yang sudah terjadi selama 1 bulan sehingga dilaporan laba rugi yang
seharusnya tercatat biaya sewa menjadi tidak ada dan menyebabkan labanya yang
menjadi lebih tinggi.
b. Pendapatan yang seharusnya belum bisa diakui tetapi sudah diakui sebagai
pendapatan. Contoh:PT. Mirabella pada tanggal 1/11/2016 menerima pendapatan
dari konsumen sebesar
$ 12.000 tetapi jasanya belum diberikan. Jurnal umum :
1/11/2016 (D) Kas $12.000
(K) Pendapatan diterima dimuka $12.000
Diakhir bulan PT Mirabella membuat jurnal penyesuaian untuk mencatat
pendapatan yang sudah terjadi.
30/11/2016 (D) Pendapatan diterima dimuka $12.000
(K) pendapatan $12,000
Berkaitan dengan myopia, PT Mirabella sudah mengakui pendapatan yang belum
bisa diakui karena jasanya belum diberikan.Hal ini berpengaruh pada peningkatan
laba yang terjadi.
Contoh: :
PT. X pada tahun 2016 mempunyai laba yang relative kecil karena adanya
kegiatan investasi seperti pembelian mesin baru, membuka plant baru dan
meluncurkan produk baru. Laba kecil PT.X tidak menandakan bahwa PT.X
memiliki kinerja keuangan yang buruk karena disisi lain PT. X memiliki pangsa
besar, kemudian memiliki kualitas produk bagus dan kepuasan pelanggan
tinggi.Sehingga tidak menandakan bahwa kinerja keuangannya buruk karena
masih ada hal-hal lain yang akan meningkatkan laba dimasa mendatang.
Secara alternatif, target laba jangka pendek dapat dibuat lebih mudah untuk
dicapai. Target laba yang lebih tinggi untuk dicapai menciptakan beberapa ruang
bagi manager untuk menangani inisiatif jangka panjang. Namun, resiko untuk
melakukannya adalah mengurangi tekanan laba jangka panjang yang memicu
kelambanan sebuah kerugian dari konsentrasi jangka pendek tanpa perlu
mempertajam fokus jangka panjang. Oleh karena itu, ketika tekanan jangka
pendek dikurangi, manajer yang melakukan tekanan harus dipercayai atau
sebaliknya, tekanan harus diberikan dengan cara lain, seperti evaluasi kinerja
nonkeuangan.
6
LTPA ini di setujui pada tahun 2006 dan Penghargaan dibuat tahun 2009 ,
kandidatnya 600 eksekutif yang dipilih berdasarkan kinerja tahun 2006-2008.
7
Point - point penting dari perpanjangan waktu insentif jangka panjang :
8
peraturan akuntansi,
9
seperti yang berhubungan dengan persediaan jangka panjang, sewa, kerusakan
aset, dan kewajiban pensiun.
Jika imbalan dihubungkan dengan perkiraan aliran kas, manajer mungkin
tergoda untuk membuat estimasi yang menyimpang. Penyimpangan ini mungkin
dapat dikendalikan dengan memiliki persiapan perkiraan atau paling tidak
pengkajian yang dilakukan oleh pihak ketiga yang independen, seperti sebuah
perusahaan konsultan atau auditor.
5. Peningkatan Pengukuran Akuntansi
Pendekatan kelima untuk mengurangi myopia investasi melibatkan perubahan
peraturan pengukuran pendapatan akuntansi menjadi lebih baik. Hal ini lebih
sesuai dengan laba ekonomi. Perbaikan ini menunjukan satu atau lebih deviasi
antara laba akuntansi dan laba ekonomi.
Beberapa perbaikan pengukuran memberikan kesesuaian yang lebih baik bagi
pendapatan dan pembiayaan. Perusahaan dapat memilih umur depresiasi aset
tetap yang mendekati umur ekonomis aset yang penting, bukan seperti biasanya
yang secara konvensional berumur pendek.
Beberapa perbaikan pengukuran mengakui adanya laba atau rugi yang lebih
cepat, yang membuat indikator kinerja menjadi lebih tepat waktu. Perubahan nilai
yang dikenal sangat cepat dapat mereka ukur atau perkirakan dibandingkan
dengan hanya menunggu untuk menyelesaikan transaksi yang ada.Seperti pada
akuntansi mark to market (perhitungan nilai pasar sesungguhnya) pada beberapa
industri (misalnya bank), yakni ketika aset tertentu pada laporan posisi keuangan
berpegang pada nilai pasar daripada riwayat biaya mereka, sehingga
menyebabkan laba dan rugi dicatat ketika terjadi perubahan pada nilai yang
diamati dan tidak hanya ketika aset akan dijual. Contoh berikutnya adalah ketika
sebuah perusahaan minyak dapat segera memberikan imbalan kepada ahli
eksplorasi, ahli geologi, dan ahli geofisika setelah mereka berhasil menciptakan
nilai bagi perusahaan(ketika minyak atau gas ditemukan). Dalam kasus ini,
imbalan atau bonus akan didasarkan pada perkiraan berapa nilai dari hasil
penemuan mereka.Mereka akan dibayar sebelum kegiatan produksi untuk
mendapatkan cadangan serta aliran kas pada perusahaan dan akuntansi akan
mengalami peningkatan.
Beberapa perbaikan pengukuran didesain untuk menggambarkan seluruh biaya
modal perusahaan. Perusahaan memperhatikan hal-hal yang terkait dengan
1
masalah ini termasuk memperhitungkan biaya modal ekuitas pada laporan laba
rugi
1
keuangan. Perbaikan lain pada pengukuran akuntansi didesain secara utama untuk
memperbaiki penyebut dari pengukuran ROI. Sebagai contoh, beberapa
perusahaan meletakkan semua sewa entitas pada laporan posisi keuangan, tanpa
memerhatikan apakah kualitas mereka dibawah aturan akuntansi sebagai sewa
modal.
Namun, sebagian besar dari perbaikan pengukuran itu menyimpang dari
peraturan akuntansi yang berlaku. Oleh sebab itu, implementasi mereka akan
menyebabkan laporan kinerja yang digunakan untuk tujuan pengendaliaan
manajemen berbeda dari laporan keuangan yang dipersiapkan. Dan perbaikan ini
mengharuskan penggunaan pencatatan keuangan ketiga yang di tentukan
manajemen untuk melengkapi catatan yang didesain bagi laporan keuangan dan
tujuan pajak.
Dari uraian empat indikator perspektif diatas dapat diketahui bahwa perspektif
yang pertama mengutamakan orientasi jangka pendek dan sifat keuangan secara
alamiah, sedangkan tiga indikator perspektif yang lainnya menonjol pada sisi
nonkeuangan, yang menekankan kinerja keuangan dimasa yang akan datang.
1
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nilai (value) sebuah entitas adalah konsep jangka panjang. Sehingga tidak hanya
terpaku pada laba akuntansi jangka pendek (myopia).
Myopia dapat dikurangi pada level manajemen puncak dengan tetap meminta manajer
bertanggungjawab terhadap kenaikan nilai pasar. Ada enam alternatif yang dapat digunakan
untuk mengurangi myopia. Meski tidak ada satu alternatif pun yang dapat menjadi obat
manjur untuk meredakan masalah ini, akan tetapi penting untuk memahami dimana letak
titik yang kurang sempurna dari masing-masing alternatif dan bagaimana cara mengatasi
kekurangan tersebut.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini penulis harap dapat membantu dalam memahami dan
menerapkan tindakan untuk mengurangi masalah myopia. Dalam manajer mendapatkan hasil
tindakan yang lebih efektif dan memperbaiki masalah myopia tersebut
1
DAFTAR PUSTAKA
Myopia dalam Perspektif Akuntansi dan Keuangan. Diakses pada tanggal 16 April 2024.
https://accounting.binus.ac.id/2018/11/27/myopia-dalam-perspektif-akuntansi-keuangan/