DISUSUN OLEH:
1. Azhari Akmal 1910091510735
2. Mutia Rahmatul Wirta 1810091510711
3. Niken Ayu 1810091510712
4. Nur Asiah 1810091510714
DOSEN PEMBIMBING:
MAULINA AGUSTININGSIH, SE.S.AP, M.Ak
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunia Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Perbaikan Masalah
Myopia”.
Dan tak lupa shalawat serta salam penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW
karena yang telah membawa umat manusia dari zaman Jahiliyah ke zaman yang berilmu
pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Tak lupa ucapan terimakasih kepada dosen mata kuliah Sistem Pengendalian
Manajemen Ibu Maulina Agustiningsih SE, S.AP.M,Ak yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis dengan ikhlas. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan saran yang konstruktif dari
para pembaca.
Akhirnya semua hal yang akan terjadi penulis serahkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa karena yang mempunyai kuasa didunia ini adalah Dia.
Bangkinang, 19 November 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………..…….........................
DAFTAR ISI……………………………………………………………..….............................
BAB I PENDAHULUAN…………………………………..…....................................
A. Latar Belakang……………………………………………..….....................
B. Rumusan Masalah………………………………………......…....................
C. Tujuan……………………………………………………..….......................
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………….........................
A. Tekanan untuk bertindak secara Myopic.......................................................
B. Mengurangi tekanan terhadap laba jangka pendek........................................
C. Pengendalian investasi dengan kajian pratindakan.......................................
D. Perpanjangan waktu pengukuran...................................................................
E. Perubahan pengukuran nilai secara lansung..................................................
F. Peningkatan pengukuran akuntansi...............................................................
G. Pengukuran rangkaian pendorong nilai.........................................................
A. Kesimpulan………………………………………………….........................
DAFTARPUSTAKA…………………………………………………….................................
BAB 1
PENDAHULUAN
TABEL 11.1 Pemisahan Investasi Pembangunan dari Kinerja Operai Jangka Pendek
Panel A. Laporan Laba Rugi Standar
Pendapatan $100
Biaya 90
Laba Bersih 10
TABEL 11.1 Pemisahan Investasi Pembangunan dari Kinerja Operai Jangka Pendek
(lanjutan)
Panel B. Laporan Laba Rugi dengan Kinerja
Operasi jangka pendek terisolasi
Pendapatan $100
Biaya operasi 50
Margin operasi 50
Investasi pembangunan 40
Laba Bersih 10
Beberapa perusahaan menggunakan variasi dalam pendekatan ini, seperti dengan
tidak mengisi unit operasi untuk beberapa biaya pengembangan yang bermanfaat bagi
mereka. Namun, pendekatan ini memiliki dua kelemahan utama. Salah satu kelemahannya
adalah tidak adanya pembedaan yang jelas antara pengeluaran operasional dan pengeluaran
pengembangan, atau perbedaan yang ada dapat disamarkan.
Keterbatasan lain dari pendekatan ini adalah kebijakan final mengenai pengeluaran
pengembangan untuk mendanai perusahaan (atau yang didedikasikan bagi) manajemen.
Relatif terhadap seluruh manajer, manajer perusahaan besar yang beraneka ragam khususnya,
hampir pasti dilaporkan kurang baik mengenai prospek masing-masing bisnis secara spesifik
dan tipe serta level pendanaan yang diinginkan. Hal ini mungkin merugikan keputusan
kualitas alokasi sumber daya sebagai kunci investasi masa depan.
LTPA ini di setujui pada tahun 2006 dan Penghargaan dibuat tahun 2009 ,
kandidatnya 600 eksekutif yang dipilih berdasarkan kinerja tahun 2006-2008.
Perbaikan keempat dari masalah myopia adalah mencoba untuk mengukur laba
ekonomi atau kreasi nilai pemegang saham secara langsung dengan memperkirakan aliran
kas dan diskonta mereka pada nilai sekarang. Pengukuran langsung dari nilai sebuah entitas
dapat dibuat di awal maupun akhir periode. Perbedaan antara nilai awal dan akhir dari
perkiraan langsung nilai yang diciptakan selama periode tersebut dinamakan laba ekonomi.
Ide dari pengukuran langsung laba ekonomi dan penggunaannya dalam sistem
pengendaliaan hasil keuangan berfungsi untuk memotivasi perilaku manajer yang penuh
denganberbagai kesulitan. Seperti yang pernah dikatakan Henry Ford, “kamu tidak dapat
membangun sebuah reputasi pada apa yang akan kamu lakukan”
Analisis aliran kas masa yang akan datang adalah bagian standar dari investasi dan
proposal akuisisi serta beberapa perusahaan juga bisa menggunakan metode aliran kas
terdiskon untuk tujuan perencanaan strategis. Perkiraan aliran kas terdiskon juga merupakan
bagian yang penting dari beberapa peraturan akuntansi, seperti yang berhubungan dengan
persediaan jangka panjang, sewa, kerusakan aset, dan kewajiban pensiun.
Jika imbalan dihubungkan dengan perkiraan aliran kas, manajer mungkin tergoda
untuk membuat estimasi yang menyimpang. Penyimpangan ini mungkin dapat dikendalikan
dengan memiliki persiapan perkiraan atau paling tidak pengkajian yang dilakukan oleh pihak
ketiga yang independen, seperti sebuah perusahaan konsultan atau auditor.
5. Peningkatan Pengukuran Akuntansi
Beberapa perbaikan pengukuran mengakui adanya laba atau rugi yang lebih cepat,
yang membuat indikator kinerja menjadi lebih tepat waktu. Perubahan nilai yang dikenal
sangat cepat dapat mereka ukur atau perkirakan dibandingkan dengan hanya menunggu untuk
menyelesaikan transaksi yang ada. Seperti pada akuntansi mark to market (perhitungan nilai
pasar sesungguhnya) pada beberapa industri (misalnya bank), yakni ketika aset tertentu pada
laporan posisi keuangan berpegang pada nilai pasar daripada riwayat biaya mereka, sehingga
menyebabkan laba dan rugi dicatat ketika terjadi perubahan pada nilai yang diamati dan tidak
hanya ketika aset akan dijual.
Contoh berikutnya adalah ketika sebuah perusahaan minyak dapat segera memberikan
imbalan kepada ahli eksplorasi, ahli geologi, dan ahli geofisika setelah mereka berhasil
menciptakan nilai bagi perusahaan(ketika minyak atau gas ditemukan). Dalam kasus ini,
imbalan atau bonus akan didasarkan pada perkiraan berapa nilai dari hasil penemuan mereka.
Mereka akan dibayar sebelum kegiatan produksi untuk mendapatkan cadangan serta aliran
kas pada perusahaan dan akuntansi akan mengalami peningkatan. Beberapa perbaikan
pengukuran didesain untuk menggambarkan seluruh biaya modal perusahaan. Perusahaan
memperhatikan hal-hal yang terkait dengan masalah ini termasuk memperhitungkan biaya
modal ekuitas pada laporan laba rugi keuangan.
Perbaikan lain pada pengukuran akuntansi didesain secara utama untuk memperbaiki
penyebut dari pengukuran ROI. Sebagai contoh, beberapa perusahaan meletakkan semua
sewa entitas pada laporan posisi keuangan, tanpa memerhatikan apakah kualitas mereka
dibawah aturan akuntansi sebagai sewa modal. Namun, sebagian besar dari perbaikan
pengukuran itu menyimpang dari peraturan akuntansi yang berlaku. Oleh sebab itu,
implementasi mereka akan menyebabkan laporan kinerja yang digunakan untuk tujuan
pengendaliaan manajemen berbeda dari laporan keuangan yang dipersiapkan. Dan perbaikan
ini mengharuskan penggunaan pencatatan keuangan ketiga yang di tentukan manajemen
untuk melengkapi catatan yang didesain bagi laporan keuangan dan tujuan pajak.
Dari uraian empat indikator perspektif diatas dapat diketahui bahwa perspektif yang
pertama mengutamakan orientasi jangka pendek dan sifat keuangan secara alamiah,
sedangkan tiga indikator perspektif yang lainnya menonjol pada sisi nonkeuangan, yang
menekankan kinerja keuangan dimasa yang akan datang.
Beberapa contoh perusahaan Yang menerapkan konsep kombinasi sistem pengukuran dari
pendorong nilai adalah sebagai berikut:
Pada tahun 1990-an perusahaan multi produk dan jasa asal Amerika Serikat,
General Electric mendesentralisasikan organisasi kelebih dari seratus pusat laba. Para
manajer mengembangkan sistem pengukuran yang terdiri dari delapan pengukuran utama:
Kedelapan hal diatas bukan hanya sekadar sistem pengukuran, tapi lebih kepada
sebagai pengingat bahwa keseimbangan jangka pendek dan panjang merupakan hal Yang
sangat diperlukan.
2. 3M Corporation (MMM)
Semua divisi 3M diminta untuk memiliki produk baru paling tidak 30% dari
penjualan.
Emerson Electric menerapkan aturan bahwa dari pusat laba ditujukan untuk tetap
menjagarencana kebebasan berserikat, yang dipercayai sebagai hal penting untuk menjaga
kebutuhan terhadap fleksibilitas inplementasi produk dan proses inovasi.
• Balanced Scorecard yang baik harus bisa membaurkan ukuran hasil dan penggerak
kinerja, Ukuran hasil tanpa penggerak kinerja tidak bisa mengomunikasikan atau
menjelaskan bagaimana hasil bisa dicapai. Mereka juga tidak bisa menyediakan
indikasi awal tentang apakah strategi telah diimplementasikan dengan sukses.
Sebaliknya, penggerak kinerja — seperti waktu siklus dan tingkat kerusakan- tanpa
ukuran hasil memungkinkan unit bisnis mencapai peningkatan operasi jangka pendek
tetapi akan gagal untuk mengungkapkan apakah peningkatan operasional tersebut
telah diterjemahkan ke dalam pengembangan unit bisnis untuk pelanggan baru dan
pelanggan yang sudah ada, dan nantinya, untuk meingkatkan kinerja keuangan.
• Scorecard menjelaskan visi masa depan organisasi untuk organisasi secara
keseluruhan. Scorecard mencrptakan sebuah model holistic strategi yang bisa
membuat semua karyawan untuk melihat bagaimana mereka berkontribusi dalam
kesuksesan organisasi, Scorecard berfokus pada usaha organisasi untuk berubah
menjadi lebih baik.
Rantai sebab akibat (causal chai”) merupakan suatu hubungan yang menunjukkan
apabila salah satu strategi tidak terpenuhi maka akan mempengaruhl pencapaian strategi
lainnya. Hubungan sebab akibat ini secara tidak langsung dapat menguatkan kerja sama
dalam organisasi dan mendorong mereka untuk berada di dalam satu payung yang sama
dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Balanceai Scorecard tidak hanya memberikan
arahan kepada manajer mengenai bagaimana menghasilkan kondisi akhir sepertl yang
diinginkan, tetapi juga dapat mengikis rasa otoritas dalam mengambil keputusan. Karena
segala ketentuan yang termuat dalam Balanced Scorecard mengharuskan seorang manajer
untuk mengambil keputusan secara lebih obyektif.
Kaplan dan Norton membantah bahwa pilihan pengukuran dan pembobotannya dalam
Balanced Scorecard memerlukan artikulasi yang eksplisit dari model bisnis atau starategi
yang menggambarkan pendorong hipotcsis dari hasil bisnis yang diinginkan. Akan tetapi
perlu dicatat mengenai penggunaan kata hipotesis ini. Sebagian besar dari pilihan pengukuran
dan pembobotan didasarkan pada asumsi yang tidak diuji dan tidak ada bukti kuat dari
hubungan kausal antara pengukuran dan akhir yang diinginkan. Biaya juga merupakan
sebuah hal yang perlu diperhatikan. Misalnya (1) beberapa perusahaan perlu melibatkan
konsultan untuk membantu proses implementasi dan pengembangan Balanced Scorecard. (2)
Beberapa pengukuran individual dapat juga membutuhkan biaya yang cukup besar dalam
penggunaannya. (3) Dalam melakukan Survey kepuasan konsumen, perusahaan
memperkerjakan mystery shopper untuk mengevaluasi operasi dari persepktif konsumen atau
melakukan audit yang aman namun membutuhkan biaya yang cukup besar.
Studi Kasus Catalytic Solution, Inc.
Catalytic Solution, Inc (CSI) didirikan di Santa Barbara, California, pada tahun 1996
oleh Steve Golden dan Bill Anderson. Steve, yang meraih gelar Ph.D dalam ilmu material,
mengembangkan sebuah formulasi pelapisan baru dan manufaktur ekslusif yang
menghasilkan pengonversi katalis dengan kinerja yang lebih baik dan harga yang jauh lebih
rendah dibandingkan produk pesaing. Pengonversi katalis digunakan untuk mengurangi
polusi yang disebabkan oleh mesin-mesing pembakaran. Paten pertama CSI diterbitkan pada
tahun 1999 dan penjualan pertamanya dicatat saat CSI mulai memproduksi pengonversi
untuk mesin stasioner. Penjualan awal ini membuktikan bahwa teknologi terus berkembang.
Namun tujuan jangka pendek para manajer CSI adalah untuk memasok pengonversi ke sektor
otomotif besar yang menghabiskan lebih dari $7 miliar (estimasi pada 2001) untuk
pengubahan katalis, terutama disebabkan oleh ketatnya peraturan emisi dunia.
Pendapatan awal CSI bersumber dari penjualan dalam indutri mobil, pasar
beromset $50 juta untuk penggantian pengonversi. Komitmen OE adalah sebagai
berikut.Honda Motor Company menjadi pengadopsi awal OE. Ia mulai mengevaluasi
teknologi CSI pada tahun 1999, dan pada Oktober 2000, mengambil bagian awal sebesar
10% di CSI. Produksi untuk model Honda Stepwagon dimulai pada Desember 2000. Dua
kendaraan ditambahkan pada tahun 2001. Pada akhir tahun 2001, CSI ditugaskan untuk
platform bervolume tinggi untuk General Motors yang dijadwalkan dimulai pada 2004. Pada
awal tahun 2002, perusahaan menandatangai kesepakatan strategis denga Ford untuk
mengevaluasi beberapa platform bervolume tinggi. Pada saat itu, CSI sedang bekerja sama
pada tingkat tertentu dengan kebanyakan produsen mobil besar dunia.Pada juni 2002, CSI
menerima Gratitude Award for Excellency in Research and Development dari Honda Motor
Company. Anugrah ini berdasarkan pada kesuksesan CSI pada tahun-tahun awal operasi
perusahaan. Produk pengonversi CSI telah diterima dalam pasar paling ketat di dunia.
Untuk sistem kompensasi CSI yaitu setiap paket kompensasi pegawai terdiri atas tiga
komponen gaji pokok, opsi saham dan suatu bonus (sejak 2001). Gaji pokok ditetapkan
sama atau sedikit di bawah rata-rata industri jarak antara gaji atas dan bawah dalam
perusahaan tidak begitu besar dan kenaikan gaji cukup kecil yang umumnya dalam kisaran 4-
5%. Tahun pertama mereka bergabung dengan CSI, setiap pegawai diberikan opsi saham.
Opsi ini diberikan selama 4 tahun pertama dengan tingkat 25% per tahun dan berakhir 10
tahun sesudah diberikan. Saat rencana formal atas pemberian opsi saham belum
diimplementasikan pemberian dilakukan sewaktu-waktu untuk memastikan kepemilikan
saham para pegawai sejalan dengan posisinya saat ini Serta kontribusinya pada perusahaan.
Nilai dari komponen opsi saham bervariasi secara substansial tergantung pada jangka waktu,
posisi di perusahaan dan nilai bagi perusahaan. Rencana bonus tahunan dimulai pada 2001
untuk mengomunikasikan kepada para pegawai pentingnya tujuan jangka pendek serta untuk
menyelaraskan kepentingan mereka dan perusahaan. Beberapa pegawai juga menghargai
bonus tunai, yang lebih dapat dirasakan dan terukur dibandingkan opsi saham. Bonus target
bervariasi dari 5% sampai dengan 15% dari gaji pokok pegawai tergantung posisinya dalam
perusahaan, semua bonus memberikan berdasarkan kinerja perusahaan bukan individu.
Memiliki lini produksi operasional otomatis pada akhir 2002 merupakan tantangan
utama. Meskipun demikian manajemen memiliki sedikit keraguan akan pemenuhan target
karena hal itu sudah seharusnya dicapai-produksi massal krusial bagi pertumbuhan di masa
depan. Para eksekutif CSI mengetahui bahwa daftar ukuran ukuran baru itu menghilangkan
beberapa indikator kinerja penting. Misalnya tidak diikutkan nya ukuran paten-paten baru
sementara itu pentingnya paten sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Ukuran ini tidak
dikaitkan dalam rencana bonus sebab paten jarang terjadi dan hanya menjadi fokus oleh
sedikit orang di perusahaan tersebut. Namun, Mike redard dan seluruh tim manajemen CSI
yakin bahwa sistem kompensasi perusahaan, dan khususnya rencana bonus nya, sudah
memenuhi tujuan. Mike mengharapkan ukuran finansial mungkin akan mencapai sekitar 30%
dari bonus target 2002.
2. Analisis Masalah yang Terjadi Pada CSI
Gaji pokok yang ditetapkan sama atau sedikit di bawah rata-rata industri jarak antara
gaji atas dan bawah dalam perusahaan tidak begitu besar dan kenaikan gaji cukup
kecil yang umumnya dalam kisaran 4-5%.
CSI lebih memfokuskan pada pemberian bonus dan pencapaian target QS-9000 yang
merupakan target jangka pendek.
Gaji pokok yang rendah karyawan CSI bekerja selama 24 jam, 7 hari dalam
seminggu. Gaji pokok yang ditetapkan di bawah rata-rata industri dan kenaikannya cukup
kecil. Masalahnya apabila ini dibiarkan secara terus-menerus maka akan berakibat pada
buruknya kinerja karyawan karena bayangkan saja mereka dipaksa untuk bekerja keras
mencapai target-target yang telah ditetapkan oleh perusahaan namun mereka digaji sangat
rendah tidak sesuai antara upah dan output yang mereka hasilkan. Diawal operasinya sistem
kompensasi yang seperti ini dapat diterima namun tidak menutup kemungkinan karyawan
akan merasakan bosan dan tidak puas akan upah yang diterimanya. Meskipun secara aktif
para manajer terlibat dalam operasi serta mengenal para pegawai, mereka berkontribusi
secara aktif pada semangat kolektif dan budaya informal. Tapi tetap saja motivasi dan budaya
yang seperti itu tidak dapat menjamin keloyalan karyawan dengan gaji yang rendah. CSI
sebaiknya mengubah skema insentif yang lebih baik lagi, pertimbangkan untuk tujuan jangka
panjang nya bagaimana karyawan bisa loyal mengingat insentif merupakan sebuah alat untuk
menarik minat karyawan. Manager CSI dapat menerapkan sistem kompensasi dengan insentif
yang sesuai dengan standar, posisi di perusahaan, kinerja karyawan bagi perusahaan
sehingga karyawan merasa adil dalam hal insentif tersebut.
CSI lebih memfokuskan pada pemberian bonus guna pencapaian target dan QS-
9000 yang merupakan target jangka pendek. Setiap tahun para manajer senior mendiskusikan
elemen yang menjadi fokus. Diskusi Ini menghasilkan daftar area kinerja yang menjadi fokus
pemberian bonus. Yang dibahas oleh manajer CSI hanya berfokus pada skema bonus dan
target jangka pendek, mereka mengabaikan mengenai target jangka panjang yang sangat
penting bagi keberlangsungan hidup perusahaan kedepannya. Oleh karena itu CSI sebaiknya
juga menekankan pada indikator jangka panjang seperti pangsa pasar kedepannya dan
terobosan teknis.
Dari uraian di atas diketahui bahwa manajemen CSI terlalu berorientasi jangka
pendek secara berlebihan. Padahal kecenderungan demikian akan menyebabkan efek samping
negatif yang merugikan bagi pengendalian hasil perusahaan. Ada beberapa tindakan
perbaikan yang menurut kami dapat diterapkan pada CSI untuk mengurangi masalah myopia.
Pembobotan yang ditetapkan pada target tahunan atau kuartal dapat dikurangi.
Dalam kinerja keuangan perusahaan sebaiknya jangan memberikan bobo terlalu besar
pada laba akuntansi periode berjalan tapi juga perhatikan pada indikator lain seperti
pangsa pasar, kualitas produk dan pengembangan produk kedepannya. Karena kinerja
keuangan tidak hanya dinilai dari dari labanya saja. Ketika laba saat ini kecil tapi disisi
lain pangsa pasar luas dan kualitas produk bagus tidak menutup kemungkinan jika di
masa mendatang akan memperoleh laba yang tinggi.
5. Kesimpulan
3. Penyelesaian
A. Sebaiknya, anggran yang telah ditetapkan untuk operasional setiap manajer sudah
diperkirakan sesuai dengan kegiatan dan program yang akan dilakukannya. Agar
nantinya tidak terjadi penyelewengan terhadap pendanaan. Dengan melakukan
pengawasan terhadap pratindakan kepada manajer juga akan mampu mengurangi
terjadinya permasalahan myopia di perusahaan.
B. Menjadikan hal yang telah berlalu untuk dijadikan pedoman itu memang baik.
Namun, tidak harus memakan waktu yang lama karena nantinya waktu akan terbuang
percuma dan tidak akan mendapatkan hasil yang diinginkan. Manajer seharusnya
lebih fokus pada pelaksanaan strategi yang telah dirancang untuk kedepan agar hasil
yang didapatkan kedepan lebih baik daripada sebelumnya dengan menjadikan hasil
yang telah lalu sebagai pedoman.