Anda di halaman 1dari 1

Jenis Respon Ceroboh (Careless Response)

Berdasarkan ciri-ciri skala likert ini, gaya respon dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu acquiscence,
extreme, dan middle (disebut juga tendensi sentral). Pada skala Likert, gaya respons seperti gaya
respons ekstrem dan gaya respons tendensi sentral lebih mungkin terjadi (Yuliato, 2019).

1. Gaya Respons Persetujuan. (Acquiscence Response Style)

Sering disingkat ARS, terjadi ketika responden cenderung setuju atau menjawab “ya” atau
“setuju”’ terhadap setiap pernyataan yang disampaikan, terlepas dari isi pernyataan tersebut
(Kam & Meyer, 2015). Responden yang melakukan ARS disebut yeasayer. Pada skala Likert yang
menggunakan respon sekuensial seperti “sangat tidak setuju” hingga “sangat setuju”, ARS
rentan terjadi, yang disebabkan oleh jarak kekuasaan yang tinggi, kolektivisme, atau ekstraversi
(Harzing, 2006). Bagaimana kita bisa mendeteksi ARS ini? Pada NEO PI-R yang memiliki 240
pernyataan skala Likert, jika seorang responden memilih “setuju” atau “sangat setuju” pada 150
pernyataan atau lebih, maka dapat dikatakan terjadi ARS. Alasannya karena sebagian besar
responden menjawab setuju (baik “setuju” atau “sangat setuju”) pada kurang dari 150
pernyataan. Bentuk gaya respon yang berlawanan dengan persetujuan disebut non-acquiscence
response style (NARS), yaitu kecenderungan untuk menjawab “tidak” atau “tidak setuju”
terhadap setiap pernyataan yang disampaikan, terlepas dari isi pernyataan tersebut, NARS juga
disebut penentang (Anastasi & Urbina, 1997). atau disacquiescence response style (DR) (Harzing,
2006). Hampir sama dengan ARS, responden dikatakan terindikasi NARS pada NEO PI-R jika
menjawab “setuju” atau “sangat setuju” pada 50 pernyataan atau kurang.

2. Gaya Respon Ekstrim (Extreme Response Style

Dalam menanggapi, ada responden yang cenderung selalu memilih jawaban ekstrim yaitu
“sangat tidak setuju” untuk pernyataan yang kurang mendukung dan “sangat setuju” untuk
pernyataan yang disukai, meskipun sebenarnya itu bukan pendapat mereka. Bentuk ini disebut
gaya respon ekstrim (disingkat ERS), yaitu kecenderungan responden untuk mengekspresikan
diri secara ekstrim dengan memilih nilai akhir dari rentang penilaian, terlepas dari pendapat
mereka.

3. Tendensi sentral (Central Tendency)

Ini adalah kecenderungan subjek untuk memilih opsi respons di tengah. Kecenderungan sentral
terlihat ketika jumlah pilihan jawaban ganjil (misalnya lima atau tujuh). Dibandingkan dengan
ARS dan ERS, tendensi sentral biasanya lebih dipertimbangkan dalam membangun skala Likert di
Indonesia. Meskipun banyak yang menyarankan untuk menghilangkan pilihan respon di tengah
untuk menghindari tendensi sentral, Presser dan Schuman mengungkapkan bahwa ketiadaan
nilai tengah ini justru membuat responden memilih nilai ekstrim.

Referensi

Anastasi, A., & Urbina, S. (1997). Psychological testing. Prentice-Hall.

Yulianto, A. (2019). Penyusunan skala Guttman untuk pengukuran psikologi. Universitas


Pembangunan Jaya.

Anda mungkin juga menyukai