Anda di halaman 1dari 4

Alasan penolakan dalam penilaian KTI

BELUM APIK
1. Pada KARYA TULIS ILMIAH terdapat indikasi yang menunjukkan bahwa KARYA TULIS ILMIAH tersebut tidak
asli, seperti data yang tidak konsisten, lokasi, nama sekolah, dan data yang dipalsukan, lampiran
yang tidak sesuai, dan lain-lain.
(Penilai harus menuliskan / menandai hal-hal tersebut pada KARYA TULIS ILMIAH yang dinilainya)

2. Pada KARYA TULIS ILMIAH terdapat indikasi yang menunjukkan kejanggalan misalnya :
Dalam satu tahun, seorang guru mengajukan lebih dari dua buah KARYA TULIS ILMIAH hasil penelitian.
(Apabila setiap semester dilakukan satu penelitian, maka dalam setahun, dihasilkan maksimal dua KARYA TULIS ILMIAH hasil
penelitian).

3. Pada KARYA TULIS ILMIAH terdapat indikasi yang menunjukkan kejanggalan misalnya :
Beberapa KARYA TULIS ILMIAH dari guru yang sama, sangat berbeda kualitasnya.
Misalnya satu KARYA TULIS ILMIAH berkualitas setara tesis, sedang KARYA TULIS ILMIAH lain yang, mempunyai kualitas
yang sangat jauh berbeda.
Tidak wajar apabila kualitas KARYA TULIS ILMIAH dari guru yang sama, mempunyai mutu yang sangat jauh berbeda .

4. Pada KARYA TULIS ILMIAH terdapat indikasi yang menunjukkan kejanggalan misalnya :
KARYA TULIS ILMIAH yang dinyatakan dibuat dalam waktu yang berbeda (misalnya tahun- tahun
yang berbeda) mempunyai kesamaan mencolok satu dengan yang lain.
Kesamaan itu misalnya tampak pada kata pengantar, tanggal pengesahan, tanggal pembuatan, foto pelaksanaan yang sama,
dan data lain yang menunjukkan ketidakwajaran.

5. KARYA TULIS ILMIAH yang diajukan sangat mirip skipsi, tesis atau desertasi (yang sangat mungkin
karya orang lain)
Hal ini tampak dari sajian isi, format kelengkapan kepustakaan, kedalaman teori dan terutama permasalahan
penelitiannya.
Contoh judul: Pengaruh model pembelajaran melalui seting belajar kooperatif terhadap pemahaman konseptual dan
algoritmik matematika realistik pada mahasiswa prodi sosial. (jumlah halaman 182, dengan 43 kepustakaan)

6. Beberapa KARYA TULIS ILMIAH (yang umumnya berasal dari daerah yang sama) sangat mirip.
Kemiripan yang mencolok tersebut tampak pada pengantar, abstrak, teori, daftar pustaka, yang tertulis sama
baik bentuk dan ukuran huruf, kata-demi-kata, kalimat dan lain-lain.
Fakta di lapangan menunjukkan adanya biro jasa yang bersedia “membuatkan” KARYA TULIS ILMIAH bagi para guru.

7. Pada KARYA TULIS ILMIAH yang dibuat oleh Kepala Sekolah menunjukkan kejanggalan karena membahas
berbagai mata pelajaran di luar kewajaran.
Misalnya seorang Kepala Sekolahya menulis tentang mata pelakajaran : Biologi, Matematika, Sejarah dan Bahasa

8. Isi KARYA TULIS ILMIAH berupa laporan penelitian di luar bidang pendidikan / pembelajaran.
Lebih merupakan penelitian bidang studi.
Contoh judul:
Pengaruh jumlah faktor air semen pada kekuatan tekan beton.
Analisis kesalahan siswa dalam mengubah kalimat aKarya Tulis Ilmiahf menjadi kalimat pasif
Suatu tinjauan tentang pelaksanaan pembelajaran sejarah
9. KARYA TULIS ILMIAH dinyatakan berupa laporan penelitian, namun
latar belakang masalah tidak jelas sehingga tidak dapat menunjukkan pentingnya hal yang dibahas dan hubungan
masalah tersebut dengan upayanya untuk mengembangkan profesinya sebagai guru (misalnya tidak ada fakta spesifik yang
berkaitan dengan masalah di sekolah atau kelasnya)

1
rumusan masalah tidak jelas sehingga kurang dapat diketahui apa sebenarnya yang akan diungkapkan pada KARYA
TULIS ILMIAHnya

10. KARYA TULIS ILMIAH berupa laporan penelitian, namun


kebenarannya tidak terdukung oleh kebenaran teori, kebenaran fakta dan kebenaran analisisnya
metode penelitian, sampling, data, analisis hasil yang tidak / kurang benar.

11. KARYA TULIS ILMIAH dinyatakan sebagai Laporan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) namun
tidak jelas apa, bagaimana dan mengapa kegiatan tindakan yang dilakukan, juga tidak jelas bagaimana
peran hasil evaluasi dan refleksi pada penentuan siklus-siklus berikutnya.

12. KARYA TULIS ILMIAH dinyatakan sebagai laporan PTK (penelitian tindakan kelas), namun :
Apa yang dijelaskan dalam laporan ternyata hanya laporan pembelajaran biasa, yaitu
tahapan dalam siklus hanya sama dengan tahapan pembelajaran
siklus hanya dilaksanakan dalam satu pertemuan

13. KARYA TULIS ILMIAH dinyatakan sebagai Laporan Penelitian Korelasi namun
tidak jelas kegiatan nyata apa yang telah dilakukan guru dalam kegiatan pengembangan profesi
bahasan hanya sebatas mengkorelas-ikan variabel yang telah jelas jawabannya
Contoh :
Korelasi antara motivasi dan hasil belajar
Korelasi antara panjang tungkai kan prestasi lari
Adakah hubungan antara nilai matematika dengan nilai fisika?

14. KARYA TULIS ILMIAH dinyatakan sebagai Laporan Penelitian Pembandingan namun
tidak tampak kegiatan nyata apa yang telah dilakukan guru dalam kegiatan pengembangan profesi
bahasan hanya sebatas membanding-kan variabel yang telah jelas jawabannya
Contoh :
Adakah perbedaan antara siswa laki-laki dan perempuan
Adakah perbedaan prestasi belajar antara kelompok siswa dari keluarga mampu dan keluarga kurang mampu

15. KARYA TULIS ILMIAH yang diajukan berupa penelitian eksperimen, tidak dapat diterima karena tidak mengikuti
kaidah penulisan laporan penelitian eksperimen

16. KARYA TULIS ILMIAH dinayatakan sebagai laporan penelitian deskriptif, namun :
a. tidak jelas kegiatan nyata apa yang telah dilakukan guru dalam kegiatan pengembangan profesinya
b. bahasan hanya sebatas mendeskripsikan data tentang siswanya dalam kaitannya dengan sesuatu keadaan
c. lebih merupakan kegiatan studi awal belum ada tindakan untuk memecahkan masalah
d. hanya melaporkan pembelajaran biasa

17. KARYA TULIS ILMIAH dinyatakan sebagai tinjauan / gagasan ilmiah, namun :
hanya berupa diskripsi atau paparan tentang hal yang terlalu luas/ terlalu umum
tidak terkait dengan permasalahan yang ada di sekolah/ kelasnya.
tidak ada hal yang berkaitan dengan kegiatan ybs sebagai guru di kelasnya.
Contoh judul:
(a) Membangun karakter bangsa melalui kegiatan ekstra kurikuler
(b) Dalam rangka HUT PGRI guru bertanggungjawab untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia
(c) Motivasi guru dalam kegiatan olahraga
(d) Peranan perpustakaan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

18. KARYA TULIS ILMIAH belum memenuhi persyaratan karena hal yang dipermsalahkan tidak sesuai dengan
tugas keseharian penulis dalam upaya pengembangan profesinya

2
19. KARYA TULIS ILMIAH berupa Tinjauan Ilmiah namun belum mengikuti sistematika penulisan karya tinjauan
ilmiah.
 Sistematikanya hanya dijumpai, pendahuluan, pembahasan, simpulan/ penutup.
 Tidak dijumpai adanya gagasan penulis dalam membahas/mengatasi masalah.

20. KARYA TULIS ILMIAH ini dinyatakan sebagai prasaran ilmiah tetapi dilaksanakan pada pertemuan
ilmiah yang tidak memenuhi syarat, misalnya (a) hanya dilakukan di tingkat sekolah, tingkat
kecamatan , (b) jumlah dan kapasitas peserta yang kurang sesuai (c) waktu pelaksanaan yang tidak
lazim

21. KARYA TULIS ILMIAH dinyatakan sebagai prasaran ilmiah yang diajukan dalam suatu seminar ilmiah namun
Isi prasaran mempermasalahkan tentang hal-hal di luar kegiatan pengembangan profesi guru
Contoh :
Peran PGRI dalam Pemilu
Pengaruh narkoba pada system pendidikan nasional

22. KARYA TULIS ILMIAH dinyatakan sebagai Tulisan Ilmiah Populer yang diajukan melalui media massa
namun
Isi tulisan mempermasalahkan tentang hal-hal di luar kegiatan pengembangan profesi guru
Contoh :
Pariwisata di kepulauan Seribu
Manfaat tanaman kecubung

23. KARYA TULIS ILMIAH dinyatakan Diktat namun : belum lengkap untuk satu tahun ( 2 semester)

24. KARYA TULIS ILMIAH dinyatakan Diktat namun : Isi diktat belum sesuai dengan persyaratan.
Misalnya : Tidak sesuai dengan fungsinya sebagai diktat. Hanya untuk satu triwulan

25. KARYA TULIS ILMIAH dinyatakan MODUL namun : Isi modul belum sesuai dengan persyaratan.
Misalnya : Tidak sesuai dengan fungsinya sebagai diktat. Hanya untuk satu triwulan

26. Isi KARYA TULIS ILMIAH tidak berkaitan dengan tugas guru dalam tugas pembelajarannya.
masalah yang dikaji tidak sesuai dengan tugas si penulis sebagai guru
masalah yang dikaji tidak sesuai latar belakang keahlian atau tugas pokok penulisnya
masalah yang dikaji tidak berkaitan dengan upaya penulis untuk mengembangkan profesinya sebagai guru
Contoh judul:
Kumpulah naskah khotbah
Etika dalam bermasyarakat agamis

27. KARYA TULIS ILMIAH yang diusulkan tidak dapat diterima karena permasalahan yang dikaji bukan di bidang
pendidikan

28. KARYA TULIS ILMIAH yang pernah dinilai dan disarankan untuk diperbaiki,
Namun tidak tidak tampak upaya perbaikan sesuai dengan saran terdahulu, atau perbaikannya tidak sesuai
dengan saran

29. KARYA TULIS ILMIAH yang diusulkan tidak jelas jenisnya.


Misalnya: Sistematika sesuai dengan karya tulis Ilmiah jenis Tinjauan Ilmiah, tetapi terdapat tujuan dan
manfaat penelitian

3
BILA KTI dinyatakan telah cukup baik, NAMUN masih terdapat hal yang
perlu perbaikan, maka alasannya adalah sebagai berikut …

30. Secara keseluruhan KARYA TULIS ILMIAH tersebut telah cukup baik, tetapi BELUM
melampirkan kelengkapan (umumnya pada laporan hasil penelitian), sehingga timbul keraguan,
apakah KARYA TULIS ILMIAH tersebut memang karya sendiri atau bukan.

31. Secara keseluruhan KARYA TULIS ILMIAH tersebut telah cukup baik, namun belum ada
persetujuan dari kepala sekolah atau yang lain

32. KARYA TULIS ILMIAH yang dinyatakan sebagai prasaran tetapi tidak dilengkapi dengan bukti fisik
seperti (a) pernyataan dari penyelenggara seminar, (b) piagam –bila ada, (c) daftar hadir dan lain-lain.

33. Pada KARYA TULIS ILMIAH guru BK menunjukkan adanya kerjasama antara guru BP dengan guru mata
pelajaran dan guru BP seolah-olah memahami mata pelajaran
Misalnya guru BK memecahkan masalah kesulitan belajar akuntansi bersama guru.
Guru BK mengatasi masalah kemampuan membaca yang rendah bersama guru kelas yang mengajar bahasa
Indonesia

34. KARYA TULIS ILMIAH yang diajukan berupa penelitian tindakan kelas namun belum mengikuti kaidah penelitian
tindakan kelas

Anda mungkin juga menyukai