Proposal Penelitian Sejarah (Contoh)

Anda mungkin juga menyukai

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

A.

Latar Belakang
Diterapkannya sistem politik etis oleh pemerintah colonial Hindia-
Belanda terhadap wilayah jajahannya membuat kehidupan rakyat
pribumi mengalami perubahan, penerapan politik etis ini menekankan
pada tiga hal yaitu, irigasi, edukasi, dan emigrasi atau perpindahan
penduduk.1 Dalam penerapan politik etis ini hal yang paling diutamakan
adalah emigrasi, hal ini dikarenakan pada saat itu pulau Jawa sedang
terjadi ledakan penduduk. Atas dasar politik etis itulah banyak orang-
orang Jawa berbondong-bondong meninggalkan pulau Jawa untuk
mencari peruntungan dan perbaikan nasib agar mereka mendapatkan
kehidupan yang lebih baik lagi, para orang-orang Jawa ini merasa dengan
pindah ke daerah lain maka peruntungan hidupnya akan berubah
menjadi lebih baik lagi.
Salah satutempat yang menjadi tujuan emigrasi orang-orang Jawa
adalah Sumatra Timur, hal itu dikarenakan di Sumatra Timur terjadi
pembukaan perkebunan secara besar-besaran oleh para investor asing,
pembukaan perkebunan yang dilakukan oleh perusahaan perkebunan
asing baik pemerintah Hindia-Belanda mau pun perusahaan swasta yang
dilindungi oleh pemerintah Hindia-Belanda2. Dengan adanya
pembukaan perkebunan tersebut pastinya akan membutuhkan banyak
pekerja untuk mengurus perkebunan, oleh sebab itu di perkebunanyang
baru dibuka pastinya akan sangat banyak kesempatan bagi orang-orang
Jawa untuk mendapatkan pekerjaan disana walaupun hanya menjadi kuli.
Karena seperti yang sudah diketahui oleh bangsa asing, orang-orang Jawa
terkenal akan kemahiran mengolah tanah dan kebanyakan tujuan para
orang-orang Jawa itu adalah untuk menjadi pekerja di perkebunan-
perkebunan sekitar wilayah Sumatera Timur.
Dengan hadirnya orang-orang Jawa di Sumatera Timur semakin
menambah ramai dan kaya akan berbagai suku dan budaya yang ada di
Sumatera Timur karena di Sumatera Timur terdapat berbagai suku yaitu

1
M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern1200-2008, (Jakarta, Serambi, 2008), Hlm 327
2
KasimSiyo, dkk, Wong Jawa di Sumatera, (Medan, Pujakesuma, 2008), Hlm. 74

1
Tionghoa, Batak, dan Minangkabau3, hal ini dikarenakan dibukanya
perkebunan secara besar-besaran memancing kedatangan orang-orang
luar Sumatera Timur untuk mencari peruntungan di Sumatera Timur,
selain itu beberapa suku juga sengaja didatangkan ke Sumatera Timur
oleh para pengusaha perkebunan untuk dipekerjakan di
perkebunanmereka dan kebanyakan para pendatang baru ini menjadi
pekerja di perkebunan-perkebunan yang baru dibuka oleh para investor
asing, salah satunya adalah orang-orang Jawa yang datang atau
didatangkan untuk menjadi pekerja di perkebunan Sumatera Timur,
orang-orang Jawa yang bekerja di perkebunan ini biasa disebut kuli.
Namun kehidupan para kuli-kuli Jawa ini sangat jauh dari harapan
mereka yang berharap dapat merubah nasib di tanah perantauan, para
kuli-kuli ini diperlakukan secara tidak manusiawi oleh petinggi-petinggi
kebun, seperti upah yang rendah dan perlakuan kasar dari majikan.4
Karena kebanyakan para kuli-kuli ini dating ke Sumatera Timur karena
tertipu oleh para makelar pencari tanaga kerja atau biasa disebut
werk/werek. Para werk ini akan mencari calon-calon kuli baik itu laki-laki
atau perempuan untuk dikirim ke Sumatra Timur dengan iming-iming
akan mendapat harta yang banyak di perkebunan Sumatra Timur, tetapi
pada akhirnya para kuli-kuli Jawa ini hidup menderita di perantauan. Hal
ini juga di perparah dengan sebuah peraturan yang dinamakan Koeli
Ordonantie, yang didalam peraturan ini jugaterdapat Poenale Sanctie,
sebuah peraturan yang sangat mengikat dan membebani kehidupan para
kuli yang dikontrak untuk bekerja di perkebunan.
Hal ini berbanding terbalik dengan besarnya keuntungan yang
diperoleh oleh perkebunan-perkebunan di wilayah Sumatera dari hasil
penjualan produk mereka, keuntungan yang didapat oleh perkebunan
saat musim panen bisa sangat besar. Namun, kehidupan para kuli kontrak
yang bekerja di perkebunan tersebut sangat berbanding terbalik dari hasil
kekayaan perkebunan, para kuli ini hidup cukup sengsara, sedangkan

3
Anthony Reid, Perjuangan Rakyat: Revolusidan HancurnyaKerajaan di Sumatra,
(Jakarta, SinarHarapan, 1987),Hlm. 85
4
KasimSiyo, dkk, op.cit. Hlm. 74

2
para pemilik kebun dan para mandor hidup berkecukupan, bahkan bisa
dibilang mewah. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti
kehidupan para kuli kontrak, khususnya yang berasal dari Jawa, karena
perkebunan Sumatera Timur saat itu adalah salah satu daerah yang
mempunyai penghasilan yang cukup besar dari hasil perkebunan, bahkan
ekspor mereka hingga menembus pasar dunia. Salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan panen yang melimpah adalah para kuli
kontrak yang bertugas merawat tanaman perkebunan sehingga
menghasilkan keuntungan yang melimpah. Namun, dengan keuntungan
yang didapat oleh perkebunan tidak berimbas terhadap para kuli kontrak,
para kuli kontrak seakan hanya menjadi alat untuk mengurus
perkebunan, perlakuan tidak manusiawi juga sering diterima kuli kontrak
dari para atasannya.
Penulis akan menganalisis bagaimana kehidupan para kuli yang
berasal dari Jawa di perkebunan Sumatera Timur. Berdasarkan beberapa
alas an tersebut penulis berminat untuk melakukan penelitian sejarah
berjudul “Kehidupan Kuli Kontrak Jawa di Perkebunan Sumatera Timur
Tahun 1929-1942” terkait kehidupan para kuli Jawa di sekitar perkebunan
Sumatera Timur.
B. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian bertujuan agar pembahasan tidak
melebar pada topik lain atau melenceng dari rambu-rambu yang telah
ditentukan. Apabila sebuahpenelitiansejarah melenceng dari rambu-
rambu atau batasan masalah, dapat dipastikan dalam perjalanan
penelitiannya akan jauh dari fokus penelitiannya.5 Dalam penulisan
skripsi ini, penulis membuat dua batasan yaitu batasan spasial dan
batasan temporal sebagai berikut:
1. Batasan Spasial
Lingkup spasial adalah wilayah penelitian akan dilakukan. Ruang
lingkup spasial dalam penelitian ini secara umum yaitu berada di
perkebunan di wilayah Sumatera Timur. Pengambilan batasan Spasial ini
5
Suhartono Pranoto,Teori&Metodologi Sejarah,(Yogyakarta,Graha Ilmu, 2010), Hlm.
149

3
berdasarkan kepada tempat bekerja para kuli kontrak, yaitu di
perkebunan-perkebunan yang baru dibuka di Sumatera Timur.
2. Batasan Temporal
Lingkup temporal atau pembatasan waktu pembahasan dalam
penelitian ini adalah tahun 1929-1942. Penulis mengambil batasan
temporal pada tahun 1929-1942 karena menurut catatan Anthony Reid
pada tahun 1929 merupakan tahun dimana jumlah kuli kontrak Jawa
mencapai angka terbanyak daripada tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan
penulis membatasi penelitian ini pada tahun 1942, karena pada tahun ini
terjadi perpindahan kekuasaan kolonial antara Belanda dengan Jepang,
sehingga segala kebijakan perkebunan yang dibuat oleh pemerintah
kolonial Hindia-Belanda yang ditujukan kepada pekerja perkebunan
sudah tidak berlaku lagi di perkebunan Sumatera Timur

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan diatas, maka
rumusan masalah yang akandiambil dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana kondisi perkebunan tempat kuli kontrak bekerja?
2. Bagaimana kehidupan kuli kontrak di perkebunan Sumatera Timur
tahun 1929-1942?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian sejarah yang berjudul “Kehidupan Kuli
Kontrak Jawa di Perkebunan Sumatera Timur Tahun 1929-1942” adalah
sebagai berikut :
1. Menjelaskan kondisi perkebunan Sumatera Timur.
2. Menganalisis kehidupan kuli kontrak tahun 1929-1942.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai bahan atau rujukan
mengenai kehidupan sosial ekonomi para pribumi ketika masa
penjajahan, terutama pekerja perkebunan, karena alasan utama terjadinya

4
kolonialisme adalah penjajah sangat tertarik dengan kesuburan tanah di
Indonesia yang menghasilkan produk-produk yang laku di
Selain itu, penelitian ini juga sebagai bahan untuk menambah
wawasan kita tentang berbagai kerugian yang didapat karena
kolonialisme yang nantinya akan kita gunakan sebagai bahan mengajar
dan mendidik di sekolah agar anak didik diharapkan akan tumbuh
generasi penerus bangsa yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
menjunjung tinggi nilai persatuan dan persatuan untuk mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat bagi jurusan Pendidikan
Sejarah untuk menambah koleksi catalog kepustakaan laboratorium
pendidikan sejarah dan menjadi referensi bagi mahasiswa sejarah
maupun mahasiswa umum dan masyarakat umum.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam menyusun
karya ilmiah ini yaitu dengan menggunakan metode penelitian sejarah.
Metode penelitian sejarah merupakan suatu proses pengujian, dan
analisis sumber atau laporan dari masa lampau secara kritis.6
Penulisan dengan menggunakan metode penelitian sejarah ini
bertujuan untuk merekonstruksi peristiwa atau kejadian masa lampau
karenametode dalam sistem keilmuan merupakan seperangkat prosedur,
alat atau pirantiyang di gunakan oleh sejarawan untuk meneliti dan
menyusun sejarah.7. Berikut ini adalah langkah-langkah yang ditempuh
untuk melaksanakan metode penelitian sejarah :

1. Heuristik
Menurut terminologinya, heuristik (heuristic) dari bahasa Yunani
yaitu heuristiken artinya mengumpulkan atau menemukan sumber.
Sumber yang dimaksud adalah menemukan sumber sejarah (historical

6
Louis Gotschalk, Mengerti Sejarah: Pengantar Metode Sejarah, (Depok,
UniversitasIndonesia, 1973), Hlm 5.
7
Aminuddin Kasdi,Memahami Sejarah,(Surabaya, UNESA University. Press, 2005),
Hlm. 10

5
sources) atau sejumlah materi sejarah yang tersebar dan teridentifikasi. 8
Langkah heuristik ini sangat penting dalam penulisan sejarah karena
menulis sejarah tidak mungkin dapat dilakukan tanpa tersedianya
sumber sejarah.9 Sumber sejarah yang dimaksud adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan sebagai media, bahan untuk merekonstruksi,
menggambarkan, menuliskan dan mengisahkan kembali sejarah yang
telah terjadi.10
Pada tulisan ini, langkah heuristik yang dilakukan oleh penulis yaitu
mengumpulkan sumber-sumber sejarah tentang judulpenelitian.
Pencarian sumber akan dilakukan untuk mencari sumber-sumber sejarah
yang berguna untuk penelitian yang akan dilakukan.
Sumber-sumber telah didapat oleh penulis antara lain, surat kabar,
foto, maupun arsip-arsip yang berhubungan dengan perkebunan
tembakau Sumatera Timur, seperti surat kabar De Indische Courant, De
Locomotief, De Telegraaf, dan De Sumatra Post. Sumber lainnya yang
didapat yaitu beberapa arsip tentang perkebunan tembakau Deli yang
berisi data mengenai para kuli dan masyarakat sekitarnya, lalu beberapa
arsip tentang kondisi perkebunan tembakau di Deli. Penulis juga
menemukan sumber mengenai system kerja kuli kontrak, sumber ini
berbentuk buku yang bertahun 1929.
Selain sumber-sumber tersebut penulis mendapatkan sumber-sumber
pendukung, seperti buku-bukutentang masa kolonial, bukutentangsejarah
Sumatera, buku tentang kondisi masyarakat perkebunan Sumatera Timur,
buku kajian-kajian penelitian sejarah, dan buku-buku dan artikel-artikel
yang berkaitan dengan penelitian.
Dalam penelitian ini penulis mencari sumber di beberapa tempat,
seperti Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Daerah Jawa Timur,
Perpustakaan Daerah Surabaya, Badan Arsip Jawa Timur, Perpustakaan
Unesa, Perpustakaan UGM, dan beberapa website berbahasa Belanda,
seperti Delpher, Memory of Netherlands, dan lain-lain.

8
Suhartono W Pranoto,op.cit, Hlm. 29
9
Ibid,Hlm 30
10
Aminuddin Kasdi,op.cit, Hlm. 12

6
2. Kritik Sumber
Kritik sumber sejarah adalah pengujian terhadap otentikitas, asli,
turunan, palsu serta relevan tidaknya suatu sumber. 11 Berpikir kritis
merupakan bekal utama seorang peneliti sejarah. sifat tidak percaya
terhadap semua sumber sejarah sangat diperlukan, hal ini dikarenakan
banyak sumber sejarah yang meragukan dan bahkan sengaja dipalsukan
untuk mengecoh pendapat publik.12
Pada langkah kritik sumber ini, peneliti membedakan mana sumber
yang benar dan mana sumber yang palsu. Sumber yang benar dapat
diketahui dengan membangdingkan antara sumber yang satu dengan
sumber yang lainnya. Apabila terjadi perbedaan maka peneliti
mempertimbangkan mana sumber yang kredibel dan mana sumber
sejarah yang tidak kredibel.
Pada metode penelitian sejarah, kritik sumber ada dua macam, yaitu
kritik intern dan kritik ekstern. tern yaitu pengujian terhadap isi atau
kandungan,dalamhalinipenulisakanmengkritikisidarisumber-
sumbersejarah yang ditemukansepertimajalahdanbuku-bukupendukung,
sedangkan kritik ekstern lebih menonjolkan pada originalitas bahan yang
dipakai membuat dokumen.13 Pada penelitian ini, kritik yang banyak
digunakan adalah kritik intern, hal ini dikarenakan begitu banyak
dokumen sejarah yang perlu untuk dikritik pada bagian isi atau
kandungannya. Sedangkan kritik ekstern tidak begitu banyak digunakan
karena sumber sejarah yang digunakan tidak perlu diuji bahan yang
dipakai untuk membuat dokumen tersebut.
3. Interpretasi
Interpretasi merupakan langkah metode penelitian sejarah yang
ketiga. Interpretasi adalah menafsirkan. Penafsiran tersebut berdasarkan
sumber-sumber sejarah yang telah didapatkan dari berbagai sumber dan
telah melalui tahap kritik yang nantinya akan menjadi fakta sejarah.
Setelah menafsirkan sejarah berdasarkan sumber nantinya digunakan

11
Aminuddin Kasdi, op.cit, Hlm. 10
12
Suhartono W Pranoto,op.cit, Hlm 35
13
Aminuddin Kasdi,op.cit,Hlm. 25

7
untuk merangkai fakta-fakta tersebut menjadi satu kesatuan yang
harmonis dan masuk akal hingga nantinya menjadi sebuah susunan
sejarah yang kronologis, karena pada tahap interpretasi ini juga penulis
mencari hubungan antar berbagai fakta yang telah ditemukan yang
kemudian menafsirkannya.14 Peneliti melakukan interpretasi dengan
obyektif artiya melakukan penafsiran sebenar-benarnya berdasarkan
sumber sejarah yang ada.
4. Historiografi
Historiografi merupakan langkah terakhir pada metode penelitian
sejarah. Historiografi yaitu tahap penulisan sejarah. Setelah peneliti
melakukan tahap heuristik, kritik dan interpretasi, akhirnya fakta-fakta
yang telah tersusun dari hasil interpretasi akan ditulis menjadi tulisan
sejarah yang kronologis dan mampu menggambarkan peristiwa sejarah
yang disebut historiografi.

14
Ibid. Hlm

Anda mungkin juga menyukai