Anda di halaman 1dari 6

THALASSEMIA

No Dokumen :
No Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman : 1/5

UPT
Puskesmas
Sukagalih drg. Galuh Widya Sidarta
NIP. 19700903 200012 2 002
Thalassemia merupakan gangguan sintesis hemoglobin (Hb),
khususnya rantai globin, yang diturunkan. Manifestasi klinis
1. Pengertian
yang ditimbulkan bervariasi mulai dari asimtomatik hingga gejala
yang berat.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana
2. Tujuan
Penyakit Gagal Ginjal Kronik.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Nomor ……. tentang .........................
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/1/2018 Tentang Pedoman Nasional
4. Referensi Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Thalasemia.
2. Panduan Penatalaksanaan Thalassemia Mayor oleh
Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia.
3. Prosedur/ 1. Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat
Langkah- penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi,
langkah dan riwayat penyakit keluarga):
 Pucat yang lama (kronis)
 Mata tampak kuning
 Mudah infeksi
 Perut membesar akibat hepatosplenomegali
 Pertumbuhan terhambat/pubertas terhambat.
 Riwayat fraktur patologis
 Riwayat keluarga yang menderita thalassemia
 Riwayat transfusi berulang (jika sudah pernah
transfusi sebelumnya)
2. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.

3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan/yang


sesuai:
 Anemia/pucat
 Ikterus
 Facies Cooley 
 Hepatosplenomegali
 Gizi kurang/buruk
 Perawakan pendek
 Hiperpigmentasi kulit
 Pubertas terlambat
4. Jika ada indikasi petugas melakukan pemeriksaan
penunjang yaitu pemeriksaan kadar Hb, indeks eritrosit
(MCV, MCH, MCHC, RDW), Retikulosit, Sediaan apus darah
tepi.
5. Petugas menegakkan diagnosa dan atau differential diagnosis
berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan vital sign,
pemerisaan fisik dan pemeriksaan penunjang (jika
diperlukan)
6. Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosa yang
ditegakkan:
Pengobatan tergantung pada kondisi pasien.
a. Pengobatan utama: Transfusi darah (bila diperlukan maka
pasien dirujuk ke Rumah Sakit).
b. Pengobatan Tambahan:
Medikamentosa :
 Asam Folat 2x1 mg / hari
 Vitamin E 2x 100 IU/hari
 Vitamin C : 2-3 mg/kg/hari
- Hanya diberikan pada saat pemakaian DFO
(Kelasi besi)
- Maksimal 50 mg / hari pada anak < 10 tahun
- Maksimal 100 mg / hari pada anak ≥ 10 tahun
- Tidak melebihi 200 mg / hari
- Tidak diberi pada pasien dengan
gangguan fungsi jantung
 Kelasi besi (pada Thalassemia Mayor)

Nutrisi:
 Hindari bahan makanan kaya zat besi terutama
daging merah dan jeroan, alcohol
 Perbanyak Kalsium
 Makanan rendah besi: Sereal, gandum dan lain-
lain
7. Petugas memberikan edukasi kepada pasien yaitu Terapi
Psikososial terutama untuk pasien, orang tua, dan
anggota keluarga lainnya
8. Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke rumah
sakit.
9. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan
ke sub unit farmasi.
10. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis,
pemeriksaan , diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan
dalam rekam medis pasien.
11. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas sikda untuk
dientri.
12. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnosa
dan terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis ke data
sikda.
6. Hal-Hal
yang perlu
diperhatika
n
7. Diagram Alir
(jika
Dibutuhkan
)
1. Ruang Pemeriksa Umum
8. Unit Terkait
2. Ruang Farmasi
9. Dokumen
1. Rekam Medik
Terkait

10. Rekaman Historis Perubahan

Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
DAFTAR TILIK

Unit :…………………………………………………
Nama Petugas :…………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan :………………………………………………....

No Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku
1. Apakah petugas melakukan anamnesa?
2. Apakah petugas melakukan pemeriksaan
vital sign yang diperlukan?
3. Apakah petugas melakukan pemeriksaan
fisik yang diperlukan/yang sesuai?
4 Apakah petugas melakukan melakukan
pemeriksaan penunjang jika ada indikasi?
5 Apakah petugas menegakkan diagnosa dan
atau differential diagnosis berdasarkan
hasil anamnesa, pemeriksaan vital sign,
pemerisaan fisik dan pemeriksaan
penunjang (jika diperlukan)?
6 Apakah petugas memberikan terapi sesuai
dengan diagnosa yang ditegakkan?
7 Apakah memberikan edukasi kepada
pasien?
8 Apakah petugas melakukan rujukan ke sub
unit lain (jika ada indikasi)?
9 Apakah petugas memberikan resep kepada
pasien untuk diserahkan ke sub unit
farmasi?
10 Apakah petugas mendokumentasikan
semua hasil anamnesis, pemeriksaan,
diagnosa, terapi, rujukan yang telah
dilakukan dalam rekam medis pasien?
11 Apakah petugas menyerahkan rekam medis
ke petugas sikda untuk dientri?
12 Apakah petugas mendokumentasikan hasil
pemeriksaan, diagnosa dan terapi yang
sudah tercatat dalam rekam medis ke data
sikda?
CR: …………………………………………%.

……………………………..
Pelaksana / Auditor

(………………………..)

Anda mungkin juga menyukai