Manajemen Resiko Bunuh Diri Dan Kekerasan Oleh Pasangan
Manajemen Resiko Bunuh Diri Dan Kekerasan Oleh Pasangan
KEBIDANAN CURUP
T.A 2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahkan rahmat serta karunianya sehingga kita masih di beri kesempatan untuk
menyelesikan tugas makalah ini mengenai “Manjemen Resiko Bunuh Diri dan
Kekerasan Oleh Pasangan” Dalam penulisan makalah ini, kami tulis berdasarkan
sistem EYD yang benar, dan juga menggunakan kata yang mudah dipahami oleh
pembaca, dan juga menggunakan kata-kata yang mudah di pahami oleh pembaca,
agar pembaca tahu mengenai Lingkup Komplikasi Kebidanan. Kami juga mohon
kritik dan saran dari dosen pembimbing dan pembaca, agar kami dalam pembuatan
makalah kedepannya lebih baik lagi, karena kami sadar masih banyak sekali
kekurangan-kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Terima kasih atas
perhatiannya semoga bermanfaat.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................i
Daftar Isi .............................................................................................................ii
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................2
Bab II. Tinjaun Teori..........................................................................................3
Bab III. Penutup
A. Kesimpulan..........................................................................................17
B. Saran....................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bunuh diri adalah sebuah tindakan sengaja yang menyebabkan kematian
dirisendiri. Bunuh diri seringkali dilakukan akibat adanya rasa keputusasaan
yangdisebabkan olehgangguan jiwa misalnyadepresi gangguan bipolar, schizophrenia
ketergantungan alkohol/alkoholisme atau penyalahgunaan obat Di dunia lebih dari
1000 tindakan bunuh diri terjadi tiap hari. Di Inggris adalebih dari 3000 kematian
bunuh diri tiap tahun. Di Amerika Serikat dilaporkan 25.000tindakan bunuh diri
setiap tahun dan merupakan penyebab kematian kesebelas. Rasiokejadian bunuh diri
antara pria dan wanita adalah tiga berbanding satu. Pada usiaremaja, bunuh diri
merupakan penyebab kematian kedua. (Susanto, 2010).
Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003 mengungkapkan
bahwa1 juta orang bunuh diri dalam setiap tahunnya atau setiap 15-34 tahun, selain
karenafaktor kecelakaan. Pada laki-laki tiga kali lebih sering melakukan bunuh diri
daripadawanita, karena laki-laki lebih sering menggunakan alat yang lebih efektif
untuk bunuhdiri, antara lain dengan pistol, menggantung diri, atau lompat dari gedung
yang tinggi,sedangkan wanita lebih sering menggunakan zat psikoaktif overdosis atau
racun, namunsekarang mereka lebih sering menggunakan pistol. Selain itu wanita
lebih seringmemilih cara menyelamatkan dirinya sendiri atau diselamatkan orang
lain.Berdasarkan fenomena tersebut, kelompok ingin membahas lebih lanjutmengenai
peran perawat dalam menghadapi dan membantu klien dengan resiko bunuh diri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud gangguan mental masa kehamilan ?
2. Apa yang dimaksud hamil diluar nikah dan hamul yang tidak dikehendaki ?
3. Bagaimana ciri wanita yang melakukan aborsi pada janinya ?
4. Bagaimana reaksi wanita dengan keguguran kandungan ?
5. Bagaimana kehamilan dengan pseudocyesis ?
6. Bagaimana hamil dengan janin mati ?
7. Bagaimana hamil dengan ketergantngan obat ?
1
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui gangguan mental masa kehamilan
2. Untuk mengetahui hamil diluar nikah dan hamul yang tidak dikehendaki
3. Untuk mengetahui ciri wanita yang melakukan aborsi pada janinya
4. Untuk mengetahui reaksi wanita dengan keguguran kandungan
5. Untuk mengetahui kehamilan dengan pseudocyesis
6. Untuk mengetahui hamil dengan janin mati
7. Untuk mengetahui hamil dengan ketergantungan obat
3
BAB II
PENDAHULUAN
3
4
mental selama kehamilan masih cukup tinggi dengan prevalensi rata-rata mencapai
15,6% (Spedding, Stein, Naledi, & Sorsdahl, 2018). Munculnya gangguan kesehatan
mental saat hamil dapat memicu perilaku berisiko bagi kehamilan seperti merokok,
konsumsi alkohol, asupan nutrisi yang tidak sesuai, menghindari pemeriksaan
kehamilan, atau memicu perilaku berbahaya bagi ibu dan kandungannya. Tapi sangat
disayangkan sekali banyak dari kita yang mengabaikan dan tidak ditangani dengan
benar gejala perasaan depresi dan sumber stress saat hamil. Masalah kesehatan mental
pada ibu hamil juga dapat bertahan hingga beberapa waktu setelah melahirkan. Tidak
hanya itu, masalah kesehatan mental yang lebih ringan seperti gangguan mood dan
merasa cemas, bisa menjadi lebih serius pada waktu tersebut. Akibatnya, hal tersebut
tidak hanya mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seorang ibu pasca melahirkan,
namun juga dapat mengganggu kedekatan antara ibu dan bayi yang baru lahir.
4
5
Banyak faktor yang menyebabkan kehamilan pra-nikah, menurut Yahya Ma'shum dan
Chatarina Wahyurini (2004), antara lain:
1. Penundaan dan peningkatan jarak usia nikah dan semakin dininya usia mensturasi
pertama (menarche). Usia menstruasi yang semakin dini danusia kawin yang
semakin tinggi menyebabkan "masa-masa rawan" semakin panjang. Hal ini terbukti
dengan banyaknya kasus hamil di luar nikah
2. Ketidak tahuan atau minimnya pengetahuan tentang perilaku seksual yang dapat
mengakibatkan kehamilan sebelum menikah. Masih banyak diantara kita yang masih
salah persepsi. Misalnya, beranggapan bahwa kita tidak akan hamil jika "hanya"
melakukan peting atau begitu selesai HUS langsung loncat-Ioncat.
3. Kehamilan yang diakibatkan pemerkosaan
4. Kondisi kesehatan ibu yang tidak mengizinkan untuk hami!. Bila
kehamilannya dileruskan, maka dapal membahayakan keselamalan ibu dan bayinya.
5. Masih sekolah, biasanya banyak dialami remaja yang belum menikah.
6. Kehamilan karena incest (hubungan seksual anlara saudara yang sedarah)
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
mengalami efek psikis dan mencegah efek yang tidak enak karena kehilangan obat
tersebut. Jenis-jenis zat adiktif
a. Sedativa
Golongan yang paling sering digunakan adalah benzodiazepin dan barbiturat serta
metabolitnya dapat melalui plasenta. Kadarnya sama dengan kadar dalam darah ibu
selama 5-10 menit setelah pemberian intravena. Kadar pada neonatus lebih besar 1-
3 kali dibandingkan dalam serum ibu. Pemakaian dengan dosis 30-40 mg perhari
dalam waktu lama akan menyebabkan komplikasi pada bayi baru lahir. Terdapat 2
sindrom mayor komplikasi janin akibat penggunaan diazepam :
1) Floopy infant syndrome terdiri atas hipotonia, letargi, kesulitan mengisap.
2) Withdrawal syndrome terdiri atas pertumbuhan janin terhambat, tremor,
iritabilitas, hipertonus, diare, muntah, menghisap dengan kuat.
b. Heroin
Mempunyai kemampuan menstimulasi sejumlah reseptor spesifik pada susunan
saraf pusat. Reseptor mu (bertanggung jawab pada tingkat supraspinal yang
menyebabkan analgesia, euphoria,depresi pernafasan dan ketergantungan fisik),
reseptor kappa (bekerja pada spinal dan menyebabkan miosis dan sedasi) dan
reseptor sigma (efek perangsangan jantung, disforia dan halusinogenik).
c. Kokain
Kokain adalah obat vasoaktif dan dapat menyebabkan masalah pada bayi secara
sekunder karena kerusakan plasenta atau melalui efek langsung pada pembuluh
darah janin. Ada 2 jenis kokain: murni berupa serbuk putih dan yang telah
dicampur dengan soda kue/ sodium karbonat kemudian direbus sampai airnya
menguap dan tinggal kerak cokelat jenis ini lebih adiktif dan berbahaya. Kokain
dengan cepat diabsorpsi dan masuk dalam darah serta menghasilkan efek dalam 6-
8 menit. Adiksi kokain mengganggu psikologik dan sulit diobati. Kokain
diabsorbsi dengan cepat pada semua membran mukosa dan menghambat reuptake
presinaps dari katekolaminpada neuron terminal. Akumulasi ini menyebabkan
peningkatan tonus simpatis dan vasokontriksi serta menimbulkan euphoria,
peningkatan denyut jantung, hiperglikemia, hiperpireksia dan midridiasis.
Vasokontriksi koroner akan mengakibatkan spasme, angina pectoris, infark
miokard akut, aritmia jantung dan bahkan kematian mendadak. Dapat pula terjadi
perdarahan subarakhnoid bila sebelumnya ada strokehemoragik, dan nekrosis usus.
Komplikasi maternal dapat berupa hipertensi maligna, iskemia jantung, infark
13
14
miokard bahkan kematian. Bayi pemakaian kokain dengan berat badan lahir rendah
beresiko mengalami perdarahan intraventrikuler dan keterlambatan penanganan.
Ibu hamil pengguna kokain beresiko terjadi terjadi ketuban pecah dini 20%
pertumbuhan janin terhambat 25-30% persalinan kurang bulan 25% perawatan
mekonium dalam air ketuban 20% dan solusio plasenta 6-10%.
d. Alkohol
fetal alkohol syndrome = FAS untuk menggambarkan gejala yang berhubungan
dengan pemekaian alkohol yang berat berupa: defisiensi pertumbuhan pre dan
postnatal, gangguan sistem saraf pusat yang berpengaruh terhadap kecerdasan dan
perilaku, muka yang khas ditandai dengan posisi telinga yang rendah dan tidak
parallel, philtrum yang khas yang ditandai pendek dan datar, muka yang panjang,
kepala kecil, hidung pendek, malformasi organ terutama pada jantung berupa defek
septum, dapat pula terjadi hipoplasia ginjal, divertikulum buli-buli dan gangguan
traktus urogenitalis yang lain, serta deformitas anggotagerak.
Dampak yang terjadi pada janin yang terlahir dari seorang ibu yang dipengaruhi obat
Analisis dan efek samping pada ibu dan janin
14
15
15
16
Asuhan yang diberikan oleh perawat pada kasus ibu hamil dengan ketergantungan
obat Prinsip pengkajian yang dilakukan dapat menggunakan format pengkajian di
ruang psikiatri atau sesuai dengan pedoman yang ada di masing-masing ruangan
tergantung pada kebijaksanaan rumah sakit dan format pengkajian yang tersedia.
Adapun pengkajian yang dilakukan meliputi:
a. Perilaku
b. Faktor penyebab dan faktor pencetus
c. Mekanisme koping yang digunakan oleh penyalahguna zat meliputi:
1) penyangkalan (denial) terhadap masalah
2) rasionalisasi
3) memproyeksikan tanggung jawab terhadap perilakunya
4) mengurangi jumlah alkohol atau obat yang dipakainya
a. Resiko tinggi kurang volume cairan dan perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan:
efek penggunaan obat-obatan psikoaktif.
b. Resiko tinggi cedera terhadap diri sendiri, janin, atau bayi baru lahir
yang berhubungan dengan efek sensori obat.
c. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan gaya hidup dehidrasi dan
malnutrisi metode pemberian obat, efek obat.
d. Kurang perawatan diri, mandi, higyene yang berhubungan dengan efek
zat.
e. Penyangkalan (denial) yang berhubungan dengan kurang pemahaman
tentang proses penyakit, efek obat psikoaltif pada janin yang
bertumbuh dan kehamilan.
f. Koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan sistem
pendukung yang kurang, harga diri rendah, tidak adanya mekanisme
sehat untuk mengenali dan mengungkapkan kemarahan.
g. Resiko tinggi kekerasan berhubungan dengan mempertahankan
kebiasaan menggunakan obat, efek zat yang digunakan.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan mental adalah kondisi individu yang memiliki kesadaran akan kemampuan
diri, dapat menghadapi tekanan hidup, dapat hidup dengan produktif serta mampu
berkontribusi dalam komunitas (World Health Organization, 2005). Kondisi ini
merupakan kondisi yang perlu dijaga di setiap siklus kehidupan, termasuk saat seorang
wanita mengalami kehamilan. Kehamilan merupakan suatu peristiwa istimewa yang
indah, apabila dijalani dengan emosi yang positif, dan akan menjadi suatu masalah
psikologis apabila dijalani dengan emosi yang negatif. Oleh karena itu, kesehatan mental
wanita saat kehamilan adalah sangat penting untuk menghindari masalah psikologis
yang mungkin terjadi selama kehamilan. Kehamilan yang tidak diinginkan
(KTD/unintended pregnancy) didefinisikan sebagai hamilan yang terjadi pada saat tidak
menginginkan anak pada saat itu (mistimed pregnancy) dan kehamilan yang tidak
diharapkan sama sekali (unwanted pregnancy). Wanita yang mengalami kehamilan tidak
diinginkan dihadapkan pada dua pilihan, yaitu tetap melanjutkan kehamilan atau
menggugurkan kandungan dengan menanggung risikomenghadapi bahaya bagi
kesehatan karena cara pengguguran yang ditempuh biasanya adalah aborsi tidak aman.
Definisi 'unsafe abortion' atau pengguguran tidak aman menurut World Health
Organization(WHO) adalah suatu prosedur untuk mengakhiri kehamilan yang tidak
diinginkan yang dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keterampilan yang sesuai atau
di lingkungan yang tidak sesuai dengan standar medis minimal atau keduanya.
B. Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan
menambah wawasan kita tentang manjemen resiko bunuh diri dan kekerasn oleh
pasangan lebih jauhnya penyusun berharap dengan mengetahui manjemen resiko bunuh
diri dan kekerasn oleh pasangan kita semua dapat menyikapi segala permasalahan yang
terjadi sehingga bisa menjaga di mulai dari diri sendiri sehingga dapat berdampak positif
bagi kehidupan kita semua .
17
DAFTAR PUSTAKA
.
Hianto Silbyana dkk, 2018, Dinamika Stres, Strategi Cping dan Dukungan yang di
harapkan mahasiswa skripsi di Universitas XYZ, Jakarta: Provitae Jurnal
Psikologi Pendidikan
Husnul Lain Nurul, 2019, Asuhan Kebidanan Komprehensif, Jakarta Selatan: LPU-
UNAS
Khairima, Iffa. 2019. Tantangan kesehatan mental dalam periode kehamilan. Scribd
Askepnya.Makassar: Scribd
18