Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN

“KOMUNIKASI INFORMASI AKUNTANSI”

Disusun Untuk Memenuhi Nilai Tugas


Mata Kuliah Akuntansi Keperilakuan
Dosen Pengampu: Nurdina, S.E., M.SA.

Disusun Oleh:

Kelompok 12

1. Rizka Anggrainy (191600066)


2. Aulia Rahmayanti (191600104)
3. Regina Wijayanti (191600148)
4. Yunia Salasa T. I. R (191600255)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................i

BAB XXI KOMUNIKASI INFORMASI AKUNTANSI...............................................................1

21.1Teori Komunikasi Fungsi Komunikasi Model-model Komunikasi.............................2

21.2Hal-hal Mendasar dalam Komunikasi..........................................................................6

21.3Variabel-variabel yang Berpengaruh pada Komunikasi Akuntansi Organisasi Pesan 7

21.4Perlakuan Pesan Saluran Penerima.............................................................................12

21.5Analisis Penerima.......................................................................................................12

21.6Masalah-masalah Terbaru dalam Komunikasi...........................................................12

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................13

i
BAB XXI
KOMUNIKASI INFORMASI AKUNTANSI

Komunikasi menjadi hal yang penting bagi segala aktivitas. Dengan komunikasi aktivitas
seseorang akan berjalan dengan lancar. Komunikasi mampu memberikan suatu informasi dengan
catatan bahwa bahasa yang digunakan dan maksud pesan dapat dipahami oleh penerima pesan.

Menurut Siegel dan Marconi ada dilema dalam komunikasi yang disajikan dalam sebuah
permasalahan yang terjadi pada perusahaan akuntansi multinasional spesialis dalam akuntansi
keperilakuan. David Anderson atau Anderson memiliki gelar junior partner, karena kinerjanya
yang bagus. Pada suatu kesempatan Anderson diperintahkan oleh Jones untuk menyiapkan analisis
keuangan untuk high tech division dari MEGA. Mengacu pada memo yang telah diberikan leh
Jones, divisi yang akan dianalisis merencanakan untuk melakukan reorganize dengan mengadopsi
struktruk manajemen matriks dan gaya lingkaran kualitas Jepang untuk personel produksi. Bulan
berikutnya, Anderson dan staf melakukan analisis. Dia menyampaikan laporannya kepada kantor
MEGA dan kepada manajer divisi MEGA dan Senin pagi ia dipanggil ke kantor Smith. Smith
mengecam dia karena mengirimkan salinan laporan untuk manajer divisi lokal MEGA. Hal tersebut
tampak bahwa reorganisasi telah direncakanan pada kantor pusat perusahaan tanpa mengetahuan
lokal. Kemudian, Jones memanggil Anderson dan berteriak “MEGA sangat marah karena
laporanmu tidak dapat dimengerti dan sama sekali tidak mereka inginkan. MEGA mengubah
auditor dan kita baru saja kehilangan klien penting karena kamu!” Anderson hancur dan ia merasa
kariernya hancur dan diminta untuk dipindahkan ke auditing tempat ia tidak akan ada kesalahan.

Berdasarkan permasalahan diatas dapat disimpulkan banyak hal. Dimana terdapat gangguan
komunikasi. Informasi yang dibutuhkan Anderson sebagai auditor untuk menyelesaikan tugasnya
secara berhasil seperti yang diharapkan MEGA tidak pernah dicapainya. Memo tersebut salah dan
Jones yang menulis memo tidak pernah menceritakan kepada Anderson bahwa laporan tersebut
rahasia dan harus dikirimkan hanya kepada kantor pusat MEGA. Lebih lanjut, Jones tidak
berkomunikasi dengan Anderson selama pengerjaan proyek. Sehingga Anderson sebagai karyawan
yang luar biasa, Jones berasumsi bahwa Jones tidak perlu memeriksa progres pekerjaan. Anderson
tidak memiliki kontrak dengan manajemen korporat MEGA. Oleh karenanya, dia tidak memiliki
informasi spesifik tentang ekspetasinya untuk analisis. Semua komunikasi dilakukan melalui
sekretaris manajer divisi. Ketika Anderson sebagai auditor menanyakan informasi, hal tersebut telah
tersedia. Sebagai hasilnya, ia tidak memiliki pengetahuan bahwa staf divisi lokal kekurangan
informasi.

Tujuan dari pembelajaran kali ini yaitu untuk mengetahui bagaimana teori komunikasi, fungsi
komunikasi, model komunikasi, hal-hal mendasar dalam komunikasi, variabel-variabel yang
berpengaruh pada komunikasi akuntansi, organisasi pesan, perlakuan pesan saluran penerima,
analisis penerima, maslah-masalah terbaru dalam komunikasi.

1
21.1 Teori Komunikasi Fungsi Komunikasi Model-model Komunikasi

21.1.1 Teori Komunikasi

Riset menunjukan bahwa komunikasi yang buruk merupakan sumber konflik


Interpersonal yang paling sering disebutkan. Karena individu menghabiskan hamper
70 persen dari waktu aktifnya yang berkomunikasi – menulis, membaca, berbicara,
mendengarkan – tampaknya wajar untuk menyimpulkan bahwa salah satu kekuatan
yang paling menghambat keberhasilan kinerja kelompok adalah kurangnya
komunikasi yang efektif. Tidak ada kelompok yang dapat tetap ada tanpa komunikasi.
Hanya lewat komunikasi, yang merupakan transfer makna dari satu orang ke orang
lain, informasi dan gagasan dapat diantarkan. proses akuntansi adalah komunikasi
informasi dengan implikasi keuangan atau manajemen. Oleh karena itu menjadi
seorang akuntan yang efektif, seseorang harus menjadi komunikator yang efektif.
Informasi bisnis harus disajikan oleh para akuntan untuk memenuhi kebutuhan
pengguna. Informasi tersebut harus dinyatakan dengan jelas, ringkas dan akurat.
Menurut Gibson et al. (1995), mengatakan bahwa komunikasi berasal dari kata
latin “communis” yang berarti “sama”. Hal ini berarti adanya suatu pencarian
kesamaan makna atas hal-hal yang dikomunikasikan antara pihak pengirim dan
penerima. Komunikasi adalah proses mempertukarkan informasi antara dua atau lebih
system yang ada dalam suatu lingkungan umum. System ini dapat berupa individu,
organisasi sosial, hewan, atau mesin. System ini dapat berupa individu, organisasi
sosial, hewan, atau mesin. Informasi pada umumnya didefinisikan sebagai materi atau
energy berpola, yang mengurangi ketidakpastian dalam perilaku masa depan dari
system-system yang saling berinteraksi. Ketika system tersebut meliputi orang-orang,
maka ada arti yang terkait dengan informasi tersebut.
21.1.2 Fungsi Komunikasi
Dalam hal akuntansi, individu-individu yang terkait dalam bisnis pada umumnya
mempertukarkan informasi keuangan, yang ketika diterjemahkan, memungkinkan
prediksi yang wajar mengenai operasi masa depan dari suatu organisasi dan membantu
dalam pengambilan keputusan serta pengendalian harian. Sehingga, tujuan akhir dari
komunikasi dalam organisasi yakni mencapai tujuan bersama. Komunikasi organisasi
lebih menekankan pada kegiatan penanganan pesan yang terdapapt pada organisasi
(Peac, 2006, hal 33). Penanganan pesan yang dimaksud adalah yang berhubungan
dengan bagaimana pembuatan pesan tersebut, bagaimana pesan tersebut disampaikan,
melalui media apa pesan tersebut disampaikan, bagaimana pesan tersebut sampai, dan
lainnya.
Untuk mencapai tujuan bersama dari suatu organisasi, komunikasi organisasi
menjadi kebutuhan individu sebagai media ataupun sistem yang menunjang,
mendukung dan juga membatasi kegiatan-kegiatan dalam organisasi. Dalam
praktiknya komunikasi organisasi memiliki empat fungsi (Senjadja, 1994, hal.136)
yaitu:

2
1. Regulatif
Komunikasi organisasi dipandang sebagai suatu media yang memberlakukan
peraturan-peraturan dalam organisasi kepada anggotanya. Fungsi regulatif
komunikasi ini akan berpengaruh terkait dengan dua hal:
a. Seseorang berwenang: seseorang ini akan memberikan instruksi kepada
anggota organisasi dalam melakukan kegiatan guna mencapai tujuan bersama.
b. Pesan atau informasi: mencakup aturan dalam akuntansi yang dibutuhkan
oleh para pegawai dalam penyiapan laporan keuangan.
2. Informatif
Komunikasi organisasi dipandang sebagai media pemrosesan informasi.
Dimana setiap individu pemerlu informasi akan mendapatkan informasi yang
tepat dan uptudate sesuai dengan kebutuhan untuk pengambilan keputusan.
Informasi ini dibutuhkan untuk memberikan gambaran keadaan suatu
perusahaan.
3. Integratif
Komunikasi organisasi dipandang sebagai media yang menyediakan saluran
komunikasi yang memungkinkan semua individu sapat menjalankan tugas dan
wewenangnya dengan baik. Saliran komunikasi yang dimaksud dapat berupa
bentuk formal maupun informal.
4. Persuasif
Komunikasi organisasi dipandang sebagai media yang membuat anggota
perusahaan melakukan kegiatan sesuai dengan peraturan guna mencapai tujuan
organisasi.
Sedangkan menurut Robins komunikasi memiliki empat fungsi utamam dalam
suatu kelompok atu organisasi yaitu pengendalian, motivasi, pengungkapan
emosional, dan informasi. Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku
anggota dengan beberapa cara. Setiap organisasi mempunyai heirarki wewenang dan
garis panduan yang harus sesuai dipatuhi oleh keryawan.
Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada
para karyawan apa yang seharusnya dilakukan, seberapa baik mereka bekerja, dan
apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja dibawah standar. Bagi banyak
karyawan, kelompok kerja mereka merupakan sumber pertama untuk interaksi sosial.
Komunikasi yang terjadi didalam kelompok tersebut merupakan mekanisme
fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukan kekecewaan dan rasa puas
mereka. Oleh karena itu, komunikasi menunjukan ungkapan emosional dari perasaan
dan merupakan pemenuhan terhadap kebutuhan sosial.
Fungsi terakhir yang dilakukan oleh komunikasi berhubungan dengan perannya
dalam mempermudah pengambilan keputusan. Komunikasi memberikan informasi
yang diperlukan oleh individu dan kelompok untuk pengambilan keputusan dengan
meneruskan data yang dapat digunakan untuk mengenali dan menilai alternatif-
alternatif pilihan.
3
21.1.3 Model Komunikasi
Model adalah penyajian abstrak dari beberapa aspek teori dan system klasifikasi
yang memungkinkan seseorang untuk mengambil serta mengkategorikan bagian-
bagian yang potensial menjadi relevan dari suatu proses. Model-model tersebut
membantu menetapkan batasan terhadap pertanyaan, “apa saja yang menjadi bagian
dari komunikasi?” dan memberikan struktur bagi komponen-komponen dari proses
tersebut. Berikut adalah model-model dari komunikasi diantaranya:
1. Model Lasswell
Salah satu model paling awal dari komunikasi yang dikembangkan oleh
Harold Lasswell meliputi:
Siapa………
Mengatakan Apa……
Dengan Cara Apa........
Kepada Siapa……….
Dengan Dampak Apa……

2. Model Shannon – Weaver


Model ini merupakan suatu kemajuan dibandingkan dengan model Lasswell
karena model tersebut membedakan antara sumber, pengirim, penerima informasi
dan tujuan. Dalam konteks akuntansi, sumber dapat berupa tenaga pembukuan
atau klerek; pengirim informasi, kontroler; penerima informasi, orang yang
memperoleh dokumen tersebut, akuntan; dan tujuan, pengguna akhir yaitu klien.
Dalam bacaan klasik, Claude Shannon & Warren Weaver (1949) mengembangkan
model matematis dan komunikasi. Model tersebut dikembangkan untuk
menjelaskan komunikasi melalui alat pelantara, seperti telepon atau korespondensi
tertulis. Shannon & Waever juga menambahkan gangguan ke dalam proses
komunikasi. Gangguan (noise) adalah stimulus yg memberikan kontribusi
terhadap distorsi dari proses transfer informasi. Model Shannon & Waever ini
tidak memiliki gagasan mengenai umpan balik-pertukaran informasi dan
bukannya transfer informasi satu arah dan konteks atau lingkungan di mana
proses tersebut terjadi.

3. Model AMCR Berlo


Model komunikasi sumber, pesan, saluran, dan penerima (source, message,
channel, receiver- SCMR) yang diajukan oleh David Berlo mempunyai beberapa
kesalahan yg sama seperti model-model sebelumnya. Akan tetapi, Berlo
menspesifikasikan factor-faktor yg mempengaruhi kebenaran komunikasi dan
pada tahap mana proses tersebut faktor-faktor tersebut berpengaruh. Lebih lanjut
lagi, tidak secara eksplisit memasukkan konteks proses tersebut terjadi, model
tersebut mengindikasikan bahwa system social dan budaya dari sumber dan
penerima, serta system kode di mana pesan tersebut disusun, mempengaruhi
kebenaran dan proses komunikasi. Gagasan-gagasan ini terutama penting untuk
perusahan-perusahan multinasional yg harus mempertimbangkan budaya dan
system social dari klien dan pelanggan.

4
4. Model Westley – Maclean
Bruce Westley dan Malcolm MacLean (1957) mengembangkan satu model
untuk riset komunikasi. Model tersebut menjelaskan cara-cara individu dan
organisasi memutuskan pesan apa yg akan dikomunikasikan dan bagaimana pesan
tersebut dimodifikasi atau dihapus dalam proses tersebut.

5. Model Pemutusan Komunikasi


Rogers dan Kincaid (1981) telah mengkritik model-medel terdahulu karena
model-model tersebut mengarah pada tujuh bias dalam komunikasi. Ketujuh bias
tersebut meliputi:
a) Suatu pandangan bahwa komunikasi adalah tindakan satu arah yang linier dan
bukannya proses dua arah yang memiliki siklus di mana informasi
dipertukarkan sejalan dengan berlakunya waktu.
b) Sumber bias yang diakibatkan oleh penekanan pada ketergantungan dan
bukannya pada hubungan dari mereka yang melakukan komunikasi dan saling
ketergantungannya yang mendasar.
c) Kecenderungan untuk berfokus pada objek komunikasi dengan
mengorbankan konteks objek tersebut berada.
d) Kecenderungan untuk berfokus pada pesan itu sendiri dengan mengorbankan
aspek waktu dari pesan itu.
e) Kecenderungan untuk menganggap bahwa fungsi utama dari komunikasi
adalah persuasi dan bukannya pemahaman, konsensus, dan tindakan kolektif
yang menguntungkan.
f) Kecenderungan untuk berkonsentrasi pada dampak-dampak psikologis dari
komunikasi terhadap individi-individu yang terpisah dan bukan pada dampak
sosial dan hubungan antarindividu dalam suatu komunitas.
g) Suatu keyakinan dalam hubungan sebab akibat mekanistis satu arah dan
bukannya hubungan sebab akibat dua arah yang merupakan karakteristik dari
system informasi manusia yang pada dasarnya bersifat sibernetik.

Sebagai alternatif model yang bias, Roger dan Kincaid mengajukan model
penyatuan dan komunikasi. Model pemutusan dan Komunikasi menekankan
pada kesatuan aksi dan informasi. Semua informasi adalah konsekuensi dari
tindakan. Jika informasi dibagi kepada labih dari satu pihak, informasi kemudian
dapat menjadi pemahaman bersama dan mengarah kepada persetujuan dan
kumpulan aksi, seperti menyelesaikan masalah bisnis.

6. Model Penguraian Komunikasi


Sebelum komunikasi terjadi, perlu adanya pengungkapan atas suatu maksud
sebagai pesan yang akan disampaikan. Pesan itu dikodekan dan diteruskan oleh
suatu medium (saluran) pada penerima yang menguraikan kode pesan yang
dimulai oleh pengirim. Hasilnya adalah suatu transfer makna dari satu orang ke

5
orang lain. Ada 4 kondisi yang mempengaruhi pengodean pesan; keterampilan,
sikap, pengetahuan dan sistem sosial budaya.
Pesan merupakan suatu produk fisik yang sebenarnya dari “pengodean
sumber”. Bila seseorang berbicara, pembicaraan itu adalah pesan. Saluran adalah
medium lewat mana pesan itu berjalan. Medium dipilih oleh sumber yang harus
menentukan mana saluran yang formal dan mana yang informal.
Penguraian adalah proses penerimaan pesan oleh pihak yang menjadi sasaran
dari pesan tersebut. Akan tetapi, sebelum pesan dapat diterima, simbol-simbol
yang digunakan harus diterjemahakan kedalam bentuk yang dapat dipahami oleh
penerima.
Bagian terakhir dalam proses komunikasi adalah lingkaran umpan balik.
Umpan balik merupakan pengecekan mengenai seberapa berhasilnya seseorang
dalam mentransfer pesan sebagaimana dimaksudkannya. Umpan balik menetukan
apakah pesan itu telah diahami atau tidak.

21.2 Hal-hal Mendasar dalam Komunikasi

Untuk memperoleh pengetahuan yang cukup akan komunikasi dibutuhkan adanya suatu
pemahaman atas beberapa konsep yang mendasar. Pada bagian ini, konsep-konsep tersebut
akan ditinjau secara khusus untuk melihat pola arus dari komunikasi, membandingkan
jaringan komunikasi formal dan informal, menggambarkan pentingnya komunikasi non-
verbal, memperhatikan bagaimana saluran komunikasi dan meringkaskan pengalang utama
terhadap komunikasi yang efektif.

1. Arah Komunikasi
Komunikasi dapat mengalir secara vertikal atau lateral. Dimensi vertikal dapat
dibagi lebih lanjut menjadi komunikasi keatas dan kebawah. Komunikasi keatas
merupakan komunikasi yang mengalir ke suatu tingkatan yang lebih tinggin dalam
kelompok atau organisasi. Komikasi ini digunakan untuk memberikan umpan balik,
menginformasikan kemajuan tujuan, dan meneruskan masalah-masalah kepada atasan.
Komunikasi kebawah merupakan komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam
suatu kelompok atau organisasi ketingkat yang lebih rendah. Pola itu digunakan oleh
pemimpin kelompok dan manajer untuk menetapkan tujuan, memberikan instruksi
perkerjaan, menginformasikan kebijakan dan prosedur kepada bawahan, menunjukan
masalah yang memerlukan perhatian dan melakukan kontak lisan atau tatap muka.
Sementara itu, bila komunikasi terjadi diantara anggota kelompok kerja pada
tingkatan yang sama, diantara kelompok kerja pada tingkatan yang sama, diantara
manajer pada tingkatan yang sama, atau diantara setiap karyawan yang setara secara
horizontal maka hal ini didefinisikan sebagai komunikasi lateral.

2. Jaringan Formal dan Informal


Jaringan komunikasi menetapkan saluran-saluran tempat infromasi mengalir. Saluran
ini merupakan salah satu dari dua jelis saluran formal atau informal. Jaringan formal pada
umumnya vertikal, mengikuti tingkatan wewenang dan terbatas pada komunikasi yang
bertalian dengan tugas. Sebaliknya, jaringan informal, seperti selentingan, biasanya bebas

6
untuk bergerak kesegala arah, melompati tingkatan wewenang dan kemungkinan besar
memenuhi kebutuhan sosial dari anggota kelompok karena mempermudah penyelesaian
tugas.

3. Komunikasi Non-Verbal
Studi akademis tentang gerakan tubuh disebut dengan kinetika. Studi ini merujuk
pada sikap tubuh, konfigurasi wajah dan gerakan tubuh lainnya. Akan tetapi studi ini
merupakan bidang yang relative baru dan lebih dipengaruhi oleh dugaan dan popularisasi
dan bukannya dukungan penemuan riset. Dengan demikian, walaupun diakui bahwa
gerakan tubuh merupakan salah satu segmen penting dari studi atas komunikasi dan
perilaku seseorang tetap harus berhati-hati dalam pengambilan kesimpulan.

4. Penghalang Komunikasi yang Efektif


a) Penyaringan
Mengacu pada pengirim yang memanipulasi informasi sedemikian rupa, sehingga
tampak lebih menguntungkan dimata penerima.
b) Presepsi Selektif
Muncul karena penerima dalam proses komunikasi tersebut melihat dan mendengar
secara selektif berdasarkan kebutuhan, motivasi, pengalaman, latar belakang, dan
karakteristik pribadinya.
c) Defensif
Terlibat dalam perilaku, seperti menyerang orang lain secara verbal, memberikan
ungkapan-ungkapan yang sarkastis, bersikap terlalu mengadili, dan menanyakan
motif-motif orang lain. Dengan demikian, bila individu menafsirkan pesan orang lain
sebagai sesuatu yang mengancam, mereka seringkali menanggapinya dengan cara
yang mengganggu komunikasi yang efektif.
d) Bahasa
Kata-kata yang memiliki arti berbeda bagi orang.” Makna kata-kata tidaklah dalam
kata-kata itu sendiri, maknanya dari pada diri penerima.” Usia, pendidikan dan latar
belakang budaya merupakan tiga dari variabel yang jelas mempengaruhi bahasa yang
digunakan oleh seseorang dan definisi yang diberikannya kepada kata-kata tersebut.

21.3 Variabel-variabel yang Berpengaruh pada Komunikasi Akuntansi Organisasi Pesan

Tinjauan berikut ini membahas variable-variabel dan hubungannya dengan kebenaran


pertukaran informasi. Diasumsikan dalam bagian selanjutnya dari bab ini bahwa pemahaman
yg mengarah pada perilaku yg sesuai adalah hasil dari proses komunikasi. Dengan demikian,
sementara variabel-variabel telah dikategorikan dalam penyajian, organisasi adalah sesuatu yg
agak bersifat arbitrer. Ada 2 aspek sumber yg dapat mempengaruhi proses komunikasi yaitu:

1. Kredibilitas Sumber
Secara umum bahwa semakin kredibel sumber dari suatu pesan, semakin besar
efektivitasnya. Kredibilitas sumber merupakan suatu bangunan yg multidimensional. Riset-
riset empiris mengindikasikan bahwa kredibilitas sumber terdiri atas 3 faktor. Ketiga factor
tersebut adalah:

7
a. Kewenangan
Seberapa andal, terinformasi, memenuhi kualifikasi (melalui gelar atau profesi),
cerdas, atau ahli sumber itu dipandang.
b. Kejujuran
Seberapa aman, jujur, ramah, menyenangkan, dan menariknya sumber itu dipandang.
c. Kedinamisan
Seberapa agresif, kuat, berani, dan energiknya sumber itu dipandang

2. Keamanan antara Penerima dan Sumber


Komunikasi yang efektif akan lebih mudah terjadi ketika sumber dan penerima adalah
serupa. Tingkat kesamaan atau perbedaan tersebut ditentukan oleh dua faktor yaitu:
a. Kesamaan Demografi: misalnya usia, pendidikan, jenis kelamin, Negara dll.
b. Kesamaan Kognitif: misalnya kesamaan dalam sikap, nilai, budaya, keyakinan dll.
Barlo mengidentifikasikan lima elemen pesan yang sebaiknya dipertimbangkan ketika
menganalis komunikasi yaitu:
1) isi,
2) organisasi atau struktur,
3) kode,
4) perlakuan,
5) elemen-elemen pesan.

Hanya organisasi dan perlakuan yang akan dibahas dibab ini. Diasumsikan bahwa isi
adalah informasi atau materi keuangan yang berkaitan dengan kebijakan manajemen dan
bahwa system kode adalah bahasa dari sumber dan penerima. Elemen-elemen dari pesan
adalah kata-kata, kalimat, paragraph, angka, statistic, table dan grafik lainnya. Hal-hal
tersebut tentu saja bervariasi dengan saluran yang berbeda.
Diantara fungsi-fungsi akuntan, seperti pengumpulan, pengorganisasian, analisi, dan
pengomunikasian data, keberadaan komunikasi merupakan hal yang paling penting untuk
memunculkan tanggung jawab akuntansi. Hal ini berarti tahapan komunikasi yang diawali
oleh komunikasi hingga umpan balik bagi komuniakator menjadi serangkaian tahapan
yang perlu dijadikan fokus. Hal ini disebabkan karena pemahaman yang terkait dengan
perilaku yang tepat merupakan hasil dari proses komunikasi. Selain dari tahapan
komunikasi, berbagai jenis variabel komunikasi juga meliputi hal yang penting bagi
pencapaian efektivitas komunikasi. Variabel-variabel tersebut, diantara sumber, pesan,
saluran, penerima, umpan balik, dan lingkungan. Masing-masing variabel membawa
pengaruh kedalam setiap tahapan komunikasi.
a) Source (Sumber)
Dua aspek mengenai sumber yang memengaruhi proses komunikasi yang
dikomunikasikan adalah kredibilitas sumber dan kesamaan antara sumber dan
penerima.
b) Message (Pesan)
Perlu mengidentifikasi 5 elemen dari pesan yang sebaiknya dipertimbangkan
untuk menganalisis komunikasi yaitu isi, organisasi, atau struktur, sandi, perlakuan,
unsur dari pesan. Diasumsikan yang dimaksud isi dari komunikasi mengenai material

8
keuangan dan informasi mengenai kebijakan manajemen. Elemen dari pesan adalah
kata kalimat paragraf angka statistik tabel dan grafik yang lain.
1. Organisasi Pesan
Cara terbaik mengatur pesan bergantung pada tempat informasi tersebut
digunakan. Selain itu, juga bergantung pada latar belakang pendengar seperti
pendidikan, kemampuan membuat sengkalan, dan harapan akan tanggapan akan
membantu memahami bagaimana membentuk pesan secara optimal.
Penyampaian pesan pada komunikasi tentang laporan keuangan juga
dipengaruhi oleh penempatan hal yang material pada suatu presentasi. Terdapat
tiga strategi:
- Klimaks yaitu informasi yang penting disajikan di awal
- Antiklimaks yaitu informasi yang penting disajikan di akhir
- Pola piramida yaitu informasi penting disajikan di tengah hasil penelitian
menunjukkan yang paling efektif adalah penyampaian klimaks.

Agar pesan tersampaikan dengan baik pembicara perlu mempertimbangkan


sikap pendengar. Humor juga menjadi cara yang terbaik di awal untuk mendapat
perhatia pendengar.

2. Perlakuan Pesan
Penekanan penyorotan pembaca akan lebih mendapatkan pemahaman dan
ingatan yang baik. Dokumen yang mudah dibaca juga akan mendapat pemahaman
yang baik pula. Klare mengungkapkan aturan spesifik menghasilkan dokumen
yang mudah dibaca:
a. Kata yang lebih sering diulang dan familiar meningkatkan kemudahan dibaca.
b. Semakin singkat kata-kata buat semakin mudah dapat dibaca.
c. Pemakaian kata saling terkait sebaiknya digunakan.
d. Kalimat dasar lebih baik digunakan daripada kalimat abstrak.
e. Penggunaan kata kerja aktif lebih meningkatkan pemahaman.
f. Penggunaan kata ganti dan anaphora harus dibatasi.
g. Kalimat harus singkat.
h. Klausa harus singkat dan struktur kalimat harus sederhana.
i. Bunyi aktif lebih mudah dimengerti daripada bunyi pasif.
j. Kalimat afirmatif lebih mudah dimengerti daripada kalimat negatif.
k. Kalimat pernyataan lebih mudah diingat daripada kalimat tanya.
l. Kalimat yang menuntut pemahaman yang mendalam oleh pembaca lebih baik
dihindari.
m. Kalimat majemuk bertingkat lebih sulit dipahami dari pada kalimat sederhana
atau tunggal.
Parameter yang harus di verifikasi secara khusus untuk materi keuangan
meliputi (!) kompleksitas struktur dan mater, (2) keabstrakan, (3) konsep-
konsep baru, (4) perlunya latar belakang pengetahuan, (5) beban kerja selama
pembacaan, (6) waktu yang diperlukan, (7) sensitifitas gangguan luar, dan (8)
isi memori jangka panjang.
n.

9
c) Channel (Media)
Dalam penetuan saluran komunikasi perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Dimendi Perbedaan Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi adlah sarana transmisi informasi. W. Schramm
mengategorikan atau membedakan saluran pada enam dimensi.
- Indra yang dipengaruhi
- Kesempatan untuk umpan balik
- Jumlah kendali penerima
- Jenis pengodean pesan
- Kekuatan menggandakan
- Kelestarian pesan, kelebihan dari media massa adalah pencatatan secara
permamen, hal ini tidak terdapat pada komunikasi secara langsung. Namun
keterbatasan pencatatan dalam komunikasi secara langsung kini sudah
terpecahkan dengan adanya teknologi.

2. Efek Sosial Media


Terdapat banyak penelitian mengenai perbedaan efek dari penggunaan saluran
komunikasi. Efek sosial yang timbul dijeskan berikut.
a. Media memiliki kekuatan untuk memfokuskan perhatian dan menimbulkan
diskusi antarpersonal secara langsung.
Contohnya, ketika media melaporkan statistik tenaga kerja atau berita
ekonomi lain. Masyarakat dapat langsung memberikan perhatian dan
menjadikan berita tersebut sebagai bahan diskusi. M.E. Mc. Combs dan D.
Shaw memberi istilah hal ini dengan “fungsi setting agenda” dari media.
b. Media memberikan status.
Seorang yang tampil di media dan dilihat sebagai sesuatu yang penting dan
memiliki kredibilitas. Sebagai contoh, mereka tampil di wall street week atau
bekerja sebagai editor untuk wall street journal atau business week dianggap
memiliki kredibilitas dalam masyarakat bisnis.
c. Komunikasi tetap muka lebih efektif untuk persuasi daripada menggunakan
media audiovisual.
E.M. Roger menyimpulkan dari beberapa penelitian bahwa komunikasi
antar personal secara lansgung pada umumnya menghasilkan komunikasi yang
lebih efektif, tetapi penggunaan media lebih efektif dalam membentuk
pengetahuan dan mengubah kebiasaan. Perbedaan pandangan relatif mengenai
hal yang lebih efektif ini disebut S.H Chaffee sebagai persaingan sintetis.
Disimpulkan relativitas mengenai keefektifan dari saluran komunikasi ini
bergantung pada kebutuhan dan persepsi penerima.
d. Kominasi komunikasi tatap muka dan dengan penggunaan media cenderung
lebih efektif daripada komunikasi dengan saluran tunggal.
e. Banyak efek sosial bergantung pada audience yang spesifik pada suatu titik
waktu tertentu.
Untuk menghasilkan laporan yang efektif, akuntan harus melihat jaringan
sosial penerima dan karakteristik demografi yang menengahi efek dari

10
informasi yang disampaikan lewat media. Sebagai contoh, saluran bergantung
pada status sosial ekonomi dari penerima. Semakin tinggi pendidikan, mereka
yang kaya akan lebih cenderung menggunakan media print. Sementara, mereka
yang pendidikan rendah, individu kurang mampu cenderung menggunakan
boarcast media.
f. Audience menggunakan media secara berbeda.
Kebanyakan individu menggunakan informasi yang dapat diperoleh
dengan mudah. Banyak anggapan pula bahwa media cetak lebih tepat untuk
mendapatkan informasi, sedangkan media elektronik lebih pada liburan.
Anggapan ini pun kini berubah dengan perkembangan teknologi.

d) Receive (Penerima)
Ketika menganalisis situasi komunikasi, sumber harus mempertimbangakan mengenai
demografi dan kultur yang menjadi latar belakang audience, sikap awal, pengetahuan,
pola perilaku, dan sistem sosial atau lingkungan tempat audience dalam menggunakan
informasi tersebut. Secara umum, lebih banyak kesamaan antara sumber dan penerima
dalam faktor-faktor diatas, semakin mudah dan efisien komunikasi dapat terwujud.
1. Analisis Audience
Pengetahuan mengenai penerima memungkinkan untuk membuat desain
yang efektif dalam penyampaian pesan lewat saluran yang tepat. Komunikasi yang
efektif dihasilkan ketika informasi memang spesial dibuat untuk menerima.
Analisis harus dilakukan untuk mengetahui yang sebenarnya dibutuhkan oleh
penerima. Apabila telah diketahui, langkah selanjutnya adalah untuk
mengidentifikasi demografi dan tingkat keahlian penerima untuk menentukan isi
dan bentuk dari pesan atau dalam hal ini dokumen yang disampaikan. Terakhir,
feedback harus diperoleh dari penerima sebelum laporan dipresentasikan untuk
memastikan kebutuhan penerima tercakup dengan baik.
2. Analisis Jaringan
Deskripsi mengenai struktur komunikasi dalam suatu organisasi dilihat
berdasarkan hasil jadi uji aliran informasi di antara komponen dari sistem.
Komponen yang dimaksud dapat berupa individu, kelompok penugasan kecil, atau
seluruh bagian organisasi. Beberapa analisis jaringan memberikan grafik atau
sosiogram dari struktur komunikasi dan mendefinisikannya sebagai isolate, group
member, liaision, tree node.
e) Feedback (Umpan Balik)
Umpan balik adalah pesan yang dikirim oleh penerima kepada sumber sebagai
respon dari pesan yang telah diterima oleh penerima feedback memungkinkan
pertukaran gagasan dengan demikian komunikasi dapat lebih dipahami dengan baik
atau efektif agar tercipta feedback yang baik dan dapat memberikan nilai tambah pada
komunikasi perlu dibuat mekanisme feedback yang baku misal dengan memberikan
beberapa pertanyaan pada penerimaan berkaitan dengan isi dari pesan yang diterima.

11
21.4 Perlakuan Pesan Saluran Penerima

21.5 Analisis Penerima

21.6 Masalah-masalah Terbaru dalam Komunikasi

12
DAFTAR PUSTAKA

Fahmawati, L., Cheerli, C., & Imarshan, I. (2021). Fungsi Komunikasi Organisasi Internal Selama
Pandemi Covid-19: Studi Kasus di Organisasi Pendidikan. Edumaspul: Jurnal
Pendidikan, 5(2), 414-423.

Supriyono. (2020). Akuntansi Keperilakuan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Yuesti, Anik dan Luh Komang M. (2019). Akuntansi Keperilakuan. Bali: CV. Noah Aletheia.

13

Anda mungkin juga menyukai