Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Filsafat Pendidikan Islam


“ Hakikat Evaluasi dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam ”

OLEH KELOMPOK 7

Dina Salsabila 2014010012

Nur Aisyah Agustin Bakhri 2014010014

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Zulmuqim, MA

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (A)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI IMAM BONJOL PADANG

TA. 2021 M / 1443 H


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada pemakalah untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
pemakalah dapat menyelesaikan makalah tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas Dosen Bapak Prof. Dr. Zulmuqim. MA pada Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam di
Universitas Islam Negri Imam Bonjol Padang. Selain itu, pemakalah juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca dan pemakalah sendiri.

Pemakalah mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak selaku dosen


mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni pemakah. Pemakalah menyadari makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan pemakalah terima
demi kesempurnaan makalah ini.

Pesisir Selatan, 2 Oktober 2021

Pemakalah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................. 4
C. TUJUAN PEMBAHASAN .............................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN
A. Landasan Al-Qur’an tentang Evaluasi............................................................... 5
B. Pengertian Evaluasi ........................................................................................... 7
C. Bentuk-bentuk Evaluasi .................................................................................... 8
D. Prinsip-prinsip Evaluasi .................................................................................... 10

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN ................................................................................................. 12
B. SARAN ............................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Evaluasi Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat dibutuhkan
dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh
perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi, maju dan mundurnya
kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, dapat diketahui titik
kelemahan sehingga dapat mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik di masa
yang akan datang. Tanpa evaluasi, sulit sekali mengetahui seberapa jauh keberhasilan
pelaksanaaan program pendidikan.
Evaluasi pendidikan merupakan suatu proses kegiatan untuk mendapatkan informasi
data mengenai pencapaian lembaga pendidikan terhadap program-program kependidikan
yang sudah terlaksana. Hasil evaluasi pendidikan sangat diperlukan untuk menyusun
berbagai kebijakan yang akan diambil oleh lembaga pendidikan. Makalah ini membahas
tentang hakikat evaluasi pendidikan perspektif filsafat Islam..

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa landasan Al-Qur’an tentang evaluasi ?
2. Apa pengertian evaluasi ?
3. Apa saja bentuk-bentuk evaluasi ?
4. Apa prinsip-prinsip evaluasi ?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui landasan Al-Qur’an tentang evaluasi
2. Untuk mengetahui pengertian evaluasi
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk evaluasi
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip evaluasi

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Al-Qur’an tentang Evaluasi


• QS. Al-Hasyr : 18
َ‫ّٰللا َخبِي ٌْر ۢبِ َما ت َ ْع َملُ ْون‬ َ ‫ت ِلغ ٍَۚد َواتَّقُوا ه‬
َ ‫ّٰللا ۗا َِّن ه‬ ٌ ‫ظ ْر نَ ْف‬
ْ ‫س َّما قَدَّ َم‬ َ ‫ٰيٰٓاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا ه‬
ُ ‫ّٰللا َو ْلت َ ْن‬

Artinya : “Hai orang orang yang beriman, brtkwalah kepda Allah dan hendaklah
setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat ). Dan bertakwalah kepada Allah , sesungguhnya Allah maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS Al Hasyr : 18)

Ayat diatas diawali dengan seruan terhadap umat beriman. Biasanya, ketika
suatu ayat diawali dengan seruan terhadap orang yang beriman, akan terdapat
beberapa perintah atau larangan. Dalam konteks ayat ini, perintah yang pertama
dikemukakan adalah perintah untuk bertakwa kepada Allah, bahkan dalam ayat
tersebut perintah bertakwa dikatakan secara berulang ulang. Dalam hal ini bertakwa
kepada Allah pada redaksi pertama dikaitkan dengan suatu sikap yang harus dimiliki
oleh setiap manusia beriman agar senantiasa melakukan evaluasi terhadap
perbuatannya yang telah lalu yang akan menjadi dasar dalam melakukan perbuatan
selanjutnya. Sementara perintah takwa yang kedua dikaitkan dengan satu kenyataan
bahwa Allah senantiasa Maha Mengetahui apa yang dikerjakan setiap manusia.

• Hadits Nabi
َ ‫َحا ِسب ُْواقَ ْب َل اَ ْن ت ُ َحا‬
‫سب ُْوا‬
“Evaluasi dirimu sebelum engkau dievaluasi”
Statement Statement ini berkaitan dengan kegiatan evaluasi terhadap diri
sendiri. Asumsi yang mendasari statement tersebut adalah bahwa Allah mengutus
dua malaikat, yaitu Raqib dan Atid sebagai supervisor dan evaluator manusia. Kedua
malaikat tersebut mencatat semua perbuatan manusia. Berdasarkan catatan tersebut

5
Allah mengevaluasinya. Hasil penilaian yang baik mendapatkan surga sedangkan
hasil penilaian yang buruk mendapatkan neraka. Oleh karena itu, manusia dituntut
untuk selalu waspada dan memperhitungkan segala tindakannya agar kehidupannya
kelak tidak merugi.

• QS. Al-Ghasiyah : 26
َ ‫ث ُ َّم ا َِّن‬
َ ِ‫علَ ۡينَا ح‬
‫سابَ ُه ْم‬
Artinya : “Kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka”

• QS. Qaff : 17-18


ٌ‫الش َما ِل قَعِيد‬
ِ ‫ع ِن‬ ِ ِ‫ع ِن ْال َيم‬
َ ‫ين َو‬ ِ ‫ِإذْ َيتَلَقَّى ْال ُمتَلَ ِق َي‬
َ ‫ان‬
Artinya : “(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang
duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri”.

ُ ‫َما يَ ْل ِف‬
َ ٌ‫ظ مِ ْن قَ ْول ِإ ََّّل لَدَ ْي ِه َرقِيب‬
ٌ‫عتِيد‬
Artinya : “ Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya
malaikat pengawas yang selalu hadir”.
Dalam surut ini menjelaskan bahwa Allah Swt tetap memerintahkan dua
malaikat walaupun Allah Swt sebenarnya sudah tahu kelakukan yang dilakukan
hambanya.

• QS. Al-Ankabut : 2-3


Dalam surah ini menjelaskan bahwa Allah mengevaluasi hambanya dengan
memberikan beberapa cobaan yang besar.
‫اس أَن يُتْ َر ُك ٰٓو ۟ا أَن يَقُولُ ٰٓو ۟ا َءا َمنَّا َوهُ ْم ََّل يُ ْفتَنُون‬ َ ‫أ َ َحس‬
ُ َّ‫ِب ٱلن‬
Artinya : “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan
: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi ?

َ‫وا َولَيَ ْعلَ َم َّن ْٱل ٰ َك ِذبِين‬


۟ ُ‫صدَق‬
َ َ‫ٱَّللُ ٱلَّذِين‬
َّ ‫َولَقَدْ فَتَنَّا ٱلَّذِينَ مِ ن قَ ْب ِل ِه ْم ۖ فَلَيَ ْعلَ َم َّن‬

6
Artinya : “Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum
mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar
dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

• QS. Al-Zalzalah : 7-8


‫فَ َم ْن َي ْع َم ْل مِ ثْقَا َل ذَ َّرة َخي ًْرا َي َره‬
Artinya : “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarrah, niscaya dia
akan melihat (balasan)nya”.

ُ‫َو َم ْن يَ ْع َم ْل مِ ثْقَا َل ذَ َّرة ش ًَّرا يَ َره‬


Artinya : “Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah, niscaya
dia akan melihat (balasan)nya”.
Dari ayat diatas dapat dipahami bahwasannya setiap manusia akan dihisab
sesuai dengan amal perbuatannya, baik dari kebaikan maupun kejelekannya
walaupun seberat dzarrah. Maka sepantasnya setiap manusia untuk selalu
mengevaluasi dirinya sendiri.

B. Pengertian Evaluasi
Evaluasi berasal dari to evaluate yang berarti menilai yang dalam bahasa arab disebut
qimat. Dalam psikologi pendidikan artinya penilaian terhadap timgkat keberhasilan siswa
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.1 Evaluasi pendidikan Islam
adalah suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu aktivitas di dalam
pendidikan islam.2
Evaluasi pendidikan dalam islam dapat diberi batasan sebagai suatu kegiatan untuk
menentukan taraf kemajuan suatu kegiatan untuk menentukan kemajuan suatu pekerjaan
dalam proses pendidikan islam. Program evaluasi ini diterapkan dalam rangka mengetahui
tingkat keberhasilan seorang pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran,menemukan
kelemahan-kelemahan yang dilakukan baik berkaitan dengan materi ,metode, fasilitas, dll.

1
Muhibbin syah, psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung:Remaja rosdakarya, 2013. Hal 139.
2
Zuhairini dkk, metode khusus pendidikan agama. Surabaya.Usaha nasional. Hal 139.

7
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Value” dengan arti
nilai atau harga, “to evaluate” dengan arti menentukan nilainya, dan “evaluation” dengan
arti penilaian (terhadap sesuatu). Dengan demikian, secara harfiah evaluasi pendidikan
dapat diberikan arti penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian terhadap hal-hal
yang berkaitan dengan pendidikan.3
Evaluasi adalah perbuatan pertimbangan menurut suatu perangkat kriteria yang
disepakati dan dapat dipertanggung jawabkan.4 Dalam praktik sering kali terjadi kerancuan
atau tumpang tindih dalam penggunaan istilah evaluasi, penilaian dan pengukuran.
Kenyataan seperti itu memang dapat dipahami, mengingat bahwa diantara ketiga istilah
tersebut saling kait mengkait sehingga sulit dibedakan. Pengukuran yang dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah measurement yang artinya sebagai kegiatan yang dilakukan
untuk mengukur sesuatu dengan dasar ukuran tertentu yang sifatnya kuantitatif. Contohnya
mengukur tinggi badan dengan ukuran meter.
Evaluasi secara harfiah berasal dari bahasa Inggris, evaluation, dalam bahasa Arab,
Al-taqdir, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value dalam
bahasa Arab Al-qimah, dalam bahasa Indonesia berarti nilai.5
Lembaga Administrasi Negara mengemukakakn batasan mengenai evaluasi
pendidikan sebagai berikut :
1. Evaluasi pendidikan adalah proses kegiatan untuk menentukan kemajuan
pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan.
2. Evaluasi pendidikan adalah usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan
balik (feed back) bagi penyempurnaan pendidikan.6

C. Bentuk-Bentuk Evaluasi
• Evaluasi Harian
Pada surah Al Hasyr ayat 18 disebutkan bahwa kita diperintah untuk
mengevaluasi diri setiap hari sebagai acuan atau pertimbangan apa yang akan kita

3
Anas Sudijono, Strategi Penilaian Hasil Belajar pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Upaya
Pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional, UD. Rama, Yogyakarta, 1993, hal 1.
4
Nanang Fatah, Landasan Manajeman Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001. Hal 107.
5
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT Raja Rafindo Persada, Jakarta,1998. Hal 59.
6
Ibid, Hal 3.

8
perbuat hari esok. Tanpa mencoba melakukan evaluasi terhadap apa yang telah
dikerjakan, kemungkinan besar tidak aka ada perubahan yang signifikan di hari esok.

• Evaluasi Mingguan
Evaluasi ini dilaksanakan pada setiap hari jum’at. Dalam beberapa sumber
disebutkan pada hari jum’at bahwa pada hari tersebut para sahabat selalu ke masjid
jauh sebeum sholat jum’at dilaksanakan. Tentu kedatangannya ke masjid bukan
sekadar untuk menggugurkan kewajiban melainkan untuk melakukan perenungan
terhadap perbuatan yang telah dialkukan selama satu minggu sehingga ia bisa
mengukur apa saja kekurangannya dan dengan cara apa pula ia harus
memperbaikinya. Kita biasanya menyebut istilah perenungan di masjid terebut
dengan istilah I’tikaf.

• Evaluasi Tahunan
Evaluasi ini dilakukan pad setiap bulan Romadhon. Evaluasi tersebut dilakukan
dengan berpuasa.
ُ ‫ان فَ ْليَ ْست َِج ْيب ُْوا ِل ْي َو ْليُؤْ مِ نُ ْوا بِ ْي لَعَلَّ ُه ْم يَ ْر‬
‫شد ُْون‬ ِ ِۙ ‫ع‬
َ َ‫عنِ ْي فَاِنِ ْي قَ ِريْبٌ ۗ ا ُ ِجيْبُ دَع َْوة َ الدَّاعِ اِذَا د‬ ْ ‫ساَلَكَ ِعبَا ِد‬
َ ‫ي‬ َ ‫َواِذَا‬

Artinya : “Dan apabila hamba hamba-Ku bertanya kepada-Mu tentang Aku,maka


jawablah ,bahwasanya Aku adalah dekat aku mengabulkan permohonan
orang yang berda apabila ia memohon kepada-Ku,maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka
beriman kepada-Ku ,agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
(QS Al-Baqarah :186)

• Evaluasi Formatif
Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik
setelah menyelesaikan program dalam satuan bahan pelajaran pada suatu mata
pelajaran tertentu: asumsi yang mendasari evaluasi ini adalah bahwa manusia
diciptakan dengan beberapa kelemahan dan semula tidak mengetahui apa sehingga
memiliki pengetahuan. dalam konteks ini, evaluai formatif merupakan bagian dari

9
pembiasaan. Untuk itu, upaya pembentukan sikap dan keterampilan peserta didik
tidak akan terbangun apabila tidak melalui pembiasaan dan pengulangan.

• Evaluasi Sumatif
Yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap hasil belajar peserta didik setelah
mengikuti pelajaran dalam satu catir wulan, satu semester atau akhir tahun untuk
menentukan jenjang pendidikan berikutnya. Asumsi evaluasi ini adalah bahwa segala
sesuatu diciptakan mengikuti hukum bertahap. Setiap tahap memiliki satu tujuan dan
karakterisktik tertentu. Satu tahapan harus diselesaikan terlebih dahulu untuk
kemudian beralih ke tahapan yang lebih baik. Firman Allah Qs. Al-Insyiqaaq : 19

• Evaluasi Penempatan
Yaitu evaluasi yang dilakukan sebelum peserta didik mengikuti proses belajar
mengajar untuk kepentingan penempatan pada jurusan atau fakultas yang diingini.
Asumsi yang mendasari evaluasi ini adalah bahwa setiap manusia memiliki
perbedaan-perbedaan dan potensi khusus. Perbedaan ini kalanya merupakan
kelebihan atau kelemahan. Masing-masing perbedaan harus ditempatkan
sebagaimana seharusnya, sehingga kelebihan individu dapat berkembang dan
kelemahannya dapat diperbaiki. Firman Allah Qs. Al-Isra’ :84

• Evaluasi Diagnostik
Yaitu penilaian yang dilakukan terhadap hasil penganalisaan tentang keadaan
belajar peserta didik, meliputi kesulitan-kesulitan atau hambatan-hambatan yang
ditemui dalam situasi belajar mengajar. Asumsi dasar evaluasi ini adalah bahwa
pengalaman pahit masa lalu dapat dijadikan “guru” untuk memperbaiki masa depan.7
Firman Allah Qs. Al-Hasyr : 18

D. Prinsip-Prinsip Evaluasi
Dalam Dalam pelaksanaan evaluasi pendidikan Islam perlu dipegang prinsip-prinsip
sebagai berikut, yaitu evaluasi mengacu pada tujuan, evaluasi dilaksanakan secara

7
Ramayulis dan Samsul Nizar, 2009, hal. 241-227

10
obyektif, evaluasi bersifat komprehensif atau menyeluruh dan evaluasi dilaksanakan secara
terus menerus atau kontinue.
• Kontinuitasi
Evaluasi tidak hanya dilakukan setahun sekali, per semester, atau sebulan
sekali. Evaluasi dilaksanakan secara terus-menerus, baik pada proses pembelajaran
maupun setelah proses pembelajaran berhasil.
• Komprehensif
Evaluasi dilakukan pada semua aspek-aspek kepribadian peserta didik, yaitu
aspek inteligensi, pemahaman, sikap, kedisiplinan, tanggung jawab, pengamalan
ilmu yang diperoleh, dan sebagainya.
• Objektivitas
Evaluasi dilakukan secara adil bukan subjektif. Artinya, pelaksanaan evaluasi
berdasarkan keadaan sesungguhnya dan tidak dicampuri oleh hal-hal yang bersifat
emosional atau irasional.
• Validas
Evaluasi yang dilakukan berdasarkan hal-hal yang seharusnya dievaluasi, yaitu
meliputi seluruh bidang-bidang tertentu yang ingin diketahui dan diselidiki.
• Reliabilitas
Pelaksanaan evaluasi dapat dipercaya, artinya, memberikan evaluasi kepada
peserta didik sesuai dengan tingkat kesanggupannya dan keadaan yang
sesungguhnya.
• Efisiensi
Evaluasi dilaksanakan secara cermat dan tepat pada sasarannya.
• Ta’abbudiyah dan Ikhlas
Evaluasi dilakukan dengan penuh ketulusan dan pengabdian kepada Allah
apabila prinsip ini dilakukan, upaya evaluasi akan membuahkan kesan husnudzan
(baik sangka), terjadi perbaikan tingkah laku secara positif, dan menutupi rahasia-
rahasia buruk pada diri sendiri.8

8
Novan Ardy Wiyani, ilmu pendidikan islam, Yogyakarta:Ar-Ruzz Media, 2012.

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada Hakekat evaluasi pendidikan Islam adalah konsep berpikir tentang pe- nilaian
dalam proses belajar mengajar yang mempunyai tujuan dan fungsi untuk mengetahui
tingkat keberhasilan atau tidaknya tujuan pen- didikan Islam (dengan seluruh komponen
yang terlibat di dalamnya) dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan.
Dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan, penilaian mempunyai
makna bagi siswa, guru dan sekolah itu sendiri. Bagi siswa dua kemungkinan, memuaskan
dan tidak memuaskan, sedangkan bagi guru akan dapat mengetahui siswa-siswa mana yang
sudah menguasai atau yang belum menguasai pelajarannya.
Demikian juga penggunaan metode yang tepat. Jika sebahagian besar dari siswa
memperoleh angka jelek, maka boleh jadi penyebabnya adalah pendekatan atau metode
yang kurang tepat. Sedangkan bagi sekolah adalah menciptakan kondisi belajar sebagai
cermin sekolah yang berkualitas.

B. SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, pemakalah menyarankan agar pembaca tidak hanya
berpegang pada makalah ini, karena masih jauh dari kata sempurna, kedepannya akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang
lebih banyak yang dapat dipertanggung jawabkan. Pemakalah sangat menerima saran dan
kritikan dari pembaca untuk membuat makalah ini lebih baik lagi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata, 2005, Fislafat Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama.

Anas sudion. Pengantar Evaluasi Pendidikan.2005. PT. Grafindo Persada: Jakarta

Basri, Hasan. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka Setia.

Fatah, Nanang. 2001. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Habib Toha,M.1996.Teknik Evaluasi Pendidikan.Jakarta:PT Raja Refindo.

Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, 1998, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung Pustaka Setia.

Ramayulis dan Samsul Nizar, 2009, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia.

Sudijono,Anas.1998.Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:PT Raja Refindo.

Suyanto, dkk. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Syah, Muhibbin.2013.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Wijani, Novan Ardi.2012.Ilmu Pendidikan Islam.Yogyakarta:Ar-ruzz Media.

13

Anda mungkin juga menyukai