Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM

(ILMU PENDIDIKAN ISLAM)

Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam

Dosen : Drs.H.Noor Aziz M.MPd

Disusun oleh:

Rafi’ ghatfhan syafi’I (2022010006)

Tri selo cahyono (2022010005)

Riza maysharoh (2022010007)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN WONOSOBO JAWA TENGAH

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang melimpahkan rahmat karunia dan
hidayah kepada kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan makalah Pendidikan tentang evaluasi
Pendidikan tentang Pendidikan agama islam.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bimbingan dari beberapa
pihak maka dari itukami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membimbing kami
sehinggadapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dengan kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala
bentuk saran dan kritik serta masukan yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan inspirasi bagi para pembaca.

Wonosobo , 29 September 2022

penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 2

1.3 Tujuan ……………………………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………. 3

2.1 Pengertian Evaluasi dalam Pendidikan Islam ……………… 3

2.2 Prinsip Evaluasi dalam Pendidikan Islam ……………………. 5

2.3 Tujuan Evaluasi dalam Pendidikan Islam ……………………. 7

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………….. 10

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….. 10

3.2 Saran …………………………………………………………………………. 10

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk mengetahui apakah tujuan yang dirumuskan dapat tercapai? Apakah aktivitas yang dilakukan
telah berhasil mencapai sasaran? Apakah prosedur kerja yang dilakukan sudah tepat? Apakah sumber
daya yang dimiliki sudah dapat dimobilisasi secara optimal untuk mencapai tujuan? Apakah elemen-
elemen pendukung kegiatan sudah berfungsi dengan baik? Kesemuanya itu membutuhkan proses
evaluasi untuk dapat menjawab secara tepat.

Kedudukan evaluasi dalam proses kegiatan juga memiliki kedudukan yang sama pentingnya,karena
evaluasi merupakan bagian integral dari proses kegiatan secara keserulahan. Oleh karena itu secara
sederhana evaluasi akan menjadi wahana untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari keseluruhan
aktivitas yang dilakukan serta menjadi sumber informasi yang terukur ,hambatan – hambatan atau
kendala yang dihadapi didalam proses pencapain tujuan yang telah dirumuskan.

Evaluasi dalam proses belajar mengajar merupakan komponen yang penting dan tidak dapat
dipisahkan dari keseluruhan proses. Kepentingan evaluasi tidak hanya mempunyai makna bagi proses
belajar siswa,tetapi juga memberikan umpan balik terhadap progam secara keseluruhan. Oleh karena itu
,inti evaluasi adalah pengadaan target membuat keputusan. Evaluasi meliputi semua aspek
pembelajaran ,baik kemampuan intelektual (kognitif), kemampuan rasa dan sikap atau perilaku (afektif),
serta kemampuan keterampilan (psikomotorik).

Pendidikan islam merupakan Pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran islam sebagaimana
dalam AL-Qur’an dan al-Hadits serta dalam pemikiran para ulama dan dalam praktik sejarah umat islam.
Dalam Pendidikan islam yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk
mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses Pendidikan islam dan proses
pembelajaran.

Untuk mencapai idealitas diatas, maka haruslah disusun sebuah sistem evaluasi pembelajaran PAI
yang tidak hanya melihat islam sebagai sebuah pengetahuan atau pemahaman, tetapi lebih dari itu
yaitu dengan memandang islam sebagai sebuah aksi moral.
1.2 Rumusan masalah

1. Jelaskan pengertian evaluasi Pendidikan islam?

2. Bagaimana prinsip evaluasi dalam Pendidikan islam?

3. Bagaimana tujuan evaluasi dalam Pendidikan islam?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari evaluasi dalam Pendidikan islam.

2. Untuk dapat mengetahui apa saja prinsip yang terdapat dalam evaluasi Pendidikan islam.

3. Untuk mengetahui bahwa adanya tujuan dan kegunaan evaluasi dalam Pendidikan islam
tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi

A. Pengertian Evaluasi Pendidikan secara bahasa Evaluasi berasal dari bahas inggris Evaluation yang
berarti proses untuk menentukan nilai atau dapat di artikan sebagai tindakan untuk menentukan
nilai segala sesuatu yang ada hubunganya dengan pendidikan.

Dalam Bahasa Arab evaluasi di kenal dengan istilah imtihan berarti ujian. Dan di kenal pula
dengan istilah Khataman sebagai cara menilai hasil akhir dari proses pendidikan.

Secara istilah evaluasi dapat diartikan sebagai proses membandingkan situasi yang ada dengan
kriteria tertentu.

B. Makna Evaluasi Dalam Al-Qur’an

Dalam Al-Qur’an terminologi evaluasi pendidikan terdapat beberapa makna dengan mengacu kepada
makna kalimat;

1.Al-Hisāb/al-Muhāsabah, memiliki makna mengira,menafsirkan ,menghitung,dan menganggap.

Firman Allah SWT:

ِّ‫ـغفِ ُر لِ َم ۡن ي ََّش ٓا ُء َويُ َع ِّذبُ َم ۡن ي ََّش ٓا ُ‌ء ؕ َوهّٰللا ُ ع َٰلى ُك ل‬


ۡ َ‫ض‌ؕ َواِ ۡن تُ ۡبد ُۡوا َما فِ ۡۤى اَ ۡنفُ ِس ُكمۡ اَ ۡو تُ ۡخفُ ۡوهُ ي َُحا ِس ۡب ُكمۡ بِ ِه هّٰللا ُ‌ؕ فَي‬ ‫اۡل‬
ِ ‫ت َو َما فِى ا َ ۡر‬
ِ ‫ِ َما فِى السَّمٰ ٰو‬
‫هّٰلِل‬
‫ش َۡى ٍء قَ ِد ۡي ٌر‬

Artinya: Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. dan jika kamu
melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat
perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-
Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S.
alBaqarah: 284).

2.al-Bala, memiliki makna cobaan, ujian.

Firman Allah SWT:

‫ق ۡال َم ۡوتَ َو ۡال َح ٰيوةَ لِيَ ۡبلُ َو ُكمۡ اَ ُّي ُكمۡ اَ ۡح َسنُ َع َماًل ؕ َوهُ َو ۡال َع ِز ۡي ُز ۡال َغفُ ۡو ۙ ُر‬
َ َ‫ۨالَّ ِذ ۡى َخل‬
Artinya: Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu ahsan, (yang lebih baik)
amalnya”. (QS. Al-Mulk: 2).

3. Al-Hukm, memiliki makna putusan atau vonis.

Firman Allah SWT:

‫ض ْي بَ ْينَهُ ْم بِ ُح ْك ِم ٖ ۚه َوهُ َو ْال َع ِز ْي ُز ْال َعلِ ْي ۚ ُم‬


ِ ‫ك يَ ْق‬
َ َّ‫اِ َّن َرب‬

Artinya: Sesungguhnya Tuhanmu akan menyelesaikan perkara antara mereka dengan keputusan-Nya,
dan Dia Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. (Q.S. AL-Naml: 78).
4.Al -Qadha, memiliki arti putusan.

firman Allah SWT:

‫ض ْي ٰه ِذ ِه ْال َح ٰيوةَ ال ُّد ْنيَا‬


ِ ‫اض ِانَّ َما تَ ْق‬
ٍ ۗ َ‫ض َمٓا اَ ْنتَ ق‬ ِ ‫ك ع َٰلى َما َج ۤا َءنَا ِمنَ ْالبَيِّ ٰن‬
ِ ‫ت َوالَّ ِذيْ فَطَ َرنَا فَا ْق‬ َ ‫ۗ قَالُوْ ا لَ ْن ُّنْؤ ثِ َر‬

Artinya:Mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan tidak akan mengutamakan
kamu dari pada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang
telah menciptakan kami ; Maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu
hanya akan dapat memutuskan kehidupan di dunia ini saja”.(Q.S.Taha:72

5.Al-Nazr, memiliki makna melihat.

Firman Allah SWT:

  َ‫ص َد ْقتَ اَ ْم ُك ْنتَ ِمنَ ْال ٰك ِذبِ ْين‬


َ َ‫قَا َل َسنَ ْنظُ ُر ا‬
Artinya: Sulaiman berkata : ”Akan kami lihat apa kamu benar atau kamu maksud orang – orang yang
berdusta.”(QS. AL-Naml : 27)

6. Al-Imtihan, memiliki makna ujian.11

C. Para ahli mendevinisikan evaluasi sebagai berikut

1. Menurut Edwin Wandt evaluasi mengandung pengertian satu tindakan / proses dalam
membentuk nilai sesuatu

2.Menurut M. Chabibi Thoha evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui
keadan objek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur
untuk memproleh kesimpulan.

Oleh karena itu, yang dimaksud evaluasi dalam pendidikan Islam adalah pengambilan sejumlah
keputusan yang berkaitan dengan pendidikan Islam guna melihat sejauh mana keberhasilan pendidikan
yang selaras dengan nilai-nilai Islam sebagai tujuan dari pendidikan Islam itu sendiri.

Jadi evaluasi pendidikan Islam yaitu kegiatan penilaian terhadap tingkah laku peserta didik dari
keseluruhan aspek mental-psikologis dan spiritual religius dalam pendidikan Islam, dalam hal ini
tentunya yang menjadi tolak ukur adalah al-Qur’an dan al-Hadits.

Dari beberapa pendapat, dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi yaitu suatu proses dan
tindakan yang perencana untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan, pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik terhadap tujuan Pendidikan, sehingga dapat disusun penilainnya yang
dapat dijadikan dasar untuk membuat keputusan.

11
Ramayulis, ilmu Pendidikan islam…,cet. Ke-9,hlm.223
2.2 prinsip evaluasi dalam Pendidikan agama Islam

A. Prinsip umum

Dalam melakukan evaluasi agar mendapatkan hasil yang akurat dan bermakna maka dalam
pelaksanakannya Harus menerapkan prinsip-prinsip umum yaitu :

a. Valid
Evaluasi mengukur apa yang seharusnya diukur dengan menggunakan jenis tes yang terpercaya
dan shahih.
b. Berorientasi kepada kompetensi
Evaluasi harus memiliki pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi seprangkat
pengetahuan, sikap keterampilan dan nilai yang refleksi dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
c. Berkelanjutan/ berkesinambungan (kontinuitas)
Evaluasi harus dilakukan secara terus menerus untuk mengetahui perkembangan peserta didik
sehingga kegiatan peserta didik dapat dipantau melalui penilaian.
d. Menyeluruh (Komprehensif)
Evaluasi dilakukan secara menyeluruh, yaitu prinsip yang melihat semua aspek kepribadian,
ketajaman hafalan, pemahaman, ketulusan, kerajinan, sikap kerjasama, tanggung jawab.
e. Bermakna
Evaluasi diharapkan mempunyai makna yang signifikan bagi semua pihak. Untuk itu evaluasi
hendaknya mudah difahami dan dapat ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
f. Adil dan Objektif
Evaluasi harus mempertimbangkan rasa keadilan bagi peserta didik dan Objektif dalam artian
bahwa evaluasi itu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya berdasarkan fakta dan data yang ada
tanpa di pengaruhi oleh unsur-unsur subjektifitasi dari evaluation
g. Terbuka
Evaluasi hendaknya dilakukan secara terbuka bagi berbagai kalangan sehingga keputusan
tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
h. Ikhlas
Evaluasi dilakukan dengan niat yang bersih dan ikhlas
i. .Praktis
Evaluasi dilakukan dengan mudah dimengerti dan dilaksanakan dengan beberapa indikator:

1.Hemat waktu, biaya, dan tenaga

2.Mudah diadministrasik

3.Mudah menskor dan mengolahnya

4.Mudah ditafsirkan
B. Prinsip khusus

1. Prinsip khusus juga perlu diarahkan oleh para pendidik dalam melakukan evaluasi memungkinkan
adanya kesempatan yang terbaik bagi peserta didik untuk menunjukkan apa yang mereka ketahui serta
mendemonstrasikan kemampuannya , melaksanakan prosedur penilaian secara tepat.

2.Setiap peserta didik harus mampu melaksanakan prosedur penilaian, dan pencatatan secara tepat.

Evaluasi akan terlaksana dengan baik jika sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang telah
direncanangkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip evaluasi.

Adapun prinsip evaluasi yang dkutip dari buku Abdul mujib dan Jusuf Mudzakir, yaitu :

a. Prinsip kesinambungan (Kontinuitas)

Evaluasi tidak hanya dilakukan setahun sekali, ataupun persemester, tetapi dilakukan secara terus-
menerus, mulai dari proses belajar mengajar sambil memperhatikan keadaan peserta didiknya, hingga
peserta didik tersebut tamat dari sekolah. Dalam ajaran islam, prinsip kontiunitas sangat diperhatikan.
Karena dengan berpegang dengan prinsip ini, keputusan yang diambil oleh sesorang menjadi valid dan
stabil sebagaimana dijelaskan dalam QS. Fhushilat: 30

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan Kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu
takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah
kepadamu”.

b. Prinsip Menyeluruh

Prinsip yang melihat semua aspek, meliputi kepribadian, ketajaman hafalan, pemahaman, ketulusan,
kerajinan, sikap kerja sama, tanggung jawab dan sebagainya. Bila diperlukan, masing-masing bidang
diberikan penilaian secara khusus, sehingga peserta didik mengetahui kelebihannya dibandimg dengan
teman-temannya. Hal itu diasumsikan bahwa tidak semua peserta didik menguasai beberapa
pengetahuan dan keterampilan secara utuh.

c. Prinsip Objektivitas

Dalam mengevaluasi berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak boleh dipengaruhi oleh hal-hal yang
bersifat emosional dan irasional. Allah SWT menitahkan agar seseorang berlaku adil dalam mengevaluasi
sesuatu, jangan karena kebencian menjadikan ketidakobjektifan evaluasi yang dilakukan. Firman Allah
QS Al-maidah:8.

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran)
karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
2.3 Tujuan Evaluasi pendidikan Islam

Tujuan Pendidikan merupakan kriteria atau ukuran dalam evaluasi Pendidikan Pada intinya tujuannya
evaluasi pendidikan Islam ada 2 yaitu terbagi secara umum dan secara khusus. Berikut penjabarannya.

1 . Tujuan Evaluasi Pendidikan Islam secara (Umum).

Pendidikan Islam secara rasional–filosofis adalah bertujuan untuk Membentuk al-insan al-kamil atau
manusia paripurna. Beranjak dari Konsep ini, pendidikan Islam hendaknya diarahkan pada dua dimensi,
yaitu:

Pertama, dimensi horizontal dan kedua, dimensi vertical.

Pada dimensi Horizontal pendidikan hendaknya dapat mengembangkan pemahaman Tentang


kehidupan konkrit yang terikat dengan diri, sesama manusia dan Alam semesta. Untuk itu akumulasi
berbagai pengetahuan, keterampilan, dan Sikap mental merupakan bekal utama dalam hubungan ini.

Sedangkan pada Dimensi vertikal, selain menjadi alat untuk melestarikan sumber daya alam,ini
pendidikan juga hendaknya menjadi jembatan dalam mencapai hubungan Yang abadi dengan pencipta.
Secara umum dimensi vertikal dan horizontal tersebut merupakan Tujuan dan dari evaluasi pendidikan
Islam.

Lebih dalam lagi, menurut Abuddin Nata tujuan dari evaluasi menurut ajaran islam berdasarkan

Pemahaman terhadap ayat-ayat al-Quran adalah

untuk menguji kemampuan tingkat keimanan manusia dalammenghadapi berbagai problem kehidupan,
Untuk mengetahui sejauh mana hasil pendidikan Al-Quran yang telah Ditetapkan rasulullah kepada
umatnya, dan untuk menentukan klasifikasi atau tingkatan hidup dan keimanan manusia. Untuk
mengetahui sejauh mana kuatnya iman seseorang, Allah terkadang mengevalusainya melalui Berbagai
cobaan yang besar.

2. Tujuan evaluasi Pendidikan Islam secara khusus

Secara khusus, tujuan pelaksanaan evaluasi dalam pendidikan Islam Adalah untuk mengetahui
pemahaman peserta didik terhadap materi Pelajaran, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun
afektif. Namun Dalam pendidikan Islam, tujuan evaluasi lebih ditekankan pada penguasaan Sikap (afektif
dan psikomotor) ketimbang aspek kognitif. Penekanan ini Bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik yang secara garis Besarnya meliputi empat hal yaitu :

-Sikap dan pengalaman terhadap hubungan pribadinya dengan tuhan

-Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan dirinya dengan Masyarakat

-Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan kehidupannya dengan Alam sekitar

-Sikap dan pandangan terhadap diri sendiri selaku hamba Allah,


Anggota masyarakat, serta khalifah Allah SWT. Seluruh tujuan tersebut dapat dicapai melalui
pelaksanaan evaluasi yang mengacu pada prinsip-prinsip al-Quran dan Sunah disamping menganut
prinsip objektifitas, kontinunitas dan komperhensif. Sedangkan operasionalisasinya di lapangan dapat
saja dilakukan melalui berbagai bentuk evaluasi, test atau non test, lisan atau tulisan, pre test atau post
tes, dan lain sebagainya. Menurut Suharsimi Arikunto tujuan dan fungsi evaluasi dibagi Menjadi empat.
Berikut penejalasannya.

A. Evaluasi berfungsi selektif . Contoh Penilaian ini sendiri berfungsi untuk

Memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu, memilih siswa yg mendapatkan beasiswa dan
sebagainya.

B. Evaluasi berfungsi diagnostic. Dengan melakukan penilaian, maka Guru akan mengetahui
kelemahan dan kelebihan siswa beserta Penyebabnya. Sehingga hal ini akan mempermudah
untuk Mengatasinya.
C. Evaluasi berfungsi sebagai penempatan. Untuk menentukan dengan Pasti di kelompok mana
seseorang siswa harus ditempatkan, maka Disinilah fungsinya penilaian.
D. Evaluasi berfungsi sebagai pengukur keberhasilan. Sedangkan Fungsi ini adalah untuk
mengetahui sejauh mana suatu program Berhasil diterapkan.

Sedangkan lebih spesifik lagi, Sukardi dalam bukunya Evalusi

Pendidikan mengemukakan tujuan dan fungsi evaluasi sebagai berikut :

A. Mengukur macam-macam aspek belajar yang bervariasi. Belajar Dikategorikan sebagai kognitif,
psikomotorik, dan afektif.
B. Sebagai sarana untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui. Setiap orang masuk kelas
dengan membawa pengalamannya Masing-masing.
C. Emotivasi belajar siswa. Evaluasi juag harus dapat memotivasi Belajar siswa. Guru harus
menguasai bermacam-macam teknik Motivasi, tetapi masih sedikit di antara para guru yang
mengetahui Teknik motivasi yang berkaitan dengan evaluasi.
D. Menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling. Informasi diperlukan jika
bimbingan dan konseling yang efektif Diperlukan, infomasi yang berkaitan dengan problem
pribadi seperti Data kemampuan, kualitas pribadi, adaptasi sosial, kemampuan Membaca dan
skor hasil belajar.
E. Menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

A.Pengertian Evaluasi, Evaluasi Pendidikan adalah suatu kegiatan yang berisi mengadakan pengukuran
dan penilaian terhadap keberhasilan Pendidikan dari berbagai aspek yang berkaitan dengannya. Dengan
kata lain, evaluasi Pendidikan adalah kegitan mengukur dan menilai terhadap sesuatu terjadi dalam
kegiatan Pendidikan ketentuan evaluasi tidak dapat ditemukan padanya yang pasti, tapi ketentuan –
ketentuan yang mengarahkan kepada evaluasi terdapat kata: Al-Hisab, Al-Bala’, Al-Hukm,Al-Qadha,Al-
Nazr,Al-Imtihan (menghitung, cobaan, vonis, putusan, melihat, ujian).

B.Prinsip evaluasi dalam Pendidikan agama islam terbagi menjadi dua yaitu: (1) Prinsip umum
diantaranya valid, beriorentasi pada kompetensi, berkelajutan, menyeluruh, bermakna, adil dan objektif,
terbuka, ikhlas, praktis (2) Prinsip khusus diantaranya prinsip kesinandungann (kontinuitas), prinsip
menyeluruh (komprehensif), prinsip objektif.

C.Tujuan dalam proses belajar mengajar merupakan komponen yang penting dan tidak dapat dipisahkan
dari keseluruhan proses. Kepentingan evaluasi tidak hanya mempunyai makna bagi proses belajar siswa,
tetapi juga memberikan umpan balik terhadap progam secara keseluruhan. Oleh karena itu, inti evaluasi
adalah pengadakan informasi bagi pihak pengelola proses belajar mengajar untuk membuat macam –
macam keputusan.

3.2 Saran

Demikian makalah yang disusun kami sebagai penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami membutuhkan sumbangan kritik maupun saran yang
konstruktif demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah keilmuan dan
pengetahuan kita .Amiin
DAFTAR PUSTAKA

Abdul mujib & jusuf mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana 2008
M. Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner, Jakarta : Bumi Akasara
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 2008
Ali Mufron, Ilmu Pendidikan Islam, Jogjakarta 2013
Abdul Nata Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kencana Prenada Media Group 2010

Anda mungkin juga menyukai