Disusun oleh:
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha Pengasih lagi maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul "EVALUASI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TINJAUAN
FILOSOFIS II ".
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Filsafat Pendidikan Islam yang diampu oleh Bapak Drs. H. SOCHEH, MH. M. Pd.I
Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca
tentang evaluasi pendidikan Islam dalam tinjauan filosofis.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ...................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ............................................................................................ 12
B. Saran ....................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang didasarkan pada
nilai-nilai ajaran Islam sebagaimana tercantum dalam al-Qur’an dan al-
Hadits serta dalam pemikiran para ulama dan dalam praktik sejarah umat
Islam.
Dalam prosesnya, pendidikan Islam menjadikan tujuan sebagai
sasaran ideal yang hendak dicapai dalam program dan diproses dalam
produk kependidikan Islam atau output kependidikan Islam.Adapun
ushuliyah menyatakan bahwa : “al-umûr bi maqâshidiha”, bahwa setiap
tindakan dan aktivitas harus berorientasi pada tujuan atau rencana yang
telah ditetapkan.
Untuk mengetahui ketercapaian suatu tujuan kegiatan yaitu evaluasi.
Dengan evaluasi, maka suatu kegiatan dapat diketahui atau ditentukan
tarap kemajuannya. Berhasil atau tidaknya pendidikan Islam dalam
mencapai tujuannya dapat dilihat setelah dilakukan evaluasi terhadap
outputyang dihasilkannya.
Dengan kata lain penilaian atau evaluasi digunakan sebagai alat
untuk menentukan suatu tujuan pendidikan dicapai atau tidak. Atau untuk
melihat sejauh mana hasil belajar siswa sudah mencapai tujuannya.
B. RUMUSAN MASALAH
1
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui prinsip-prinsip evaluasi pendidikan Islam.
2. Untuk mengetahui sasaran evaluasi pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri evaluasi pendidikan Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk itu, guna mendapatkan hasil evaluasi yang lebih baik, maka kegiatan
evaluasi harus berpijak pada prinsip-prinsip umum sebagai berikut:1
1. Kontinuitas (Kesinambungan)
1
Drs. Zainal Arifin, M. Pd, “EVALUASI PEMBELAJARAN : Prinsip, Paraktis, Prosedur”, PT :
REMAJA ROSDAKARYA, Bandung, 2011, hal 30-31.
3
seseorang menjadi valid dan stabil, sebagaimana diisyaratkan Alquran
dalam Surah Al-Ahqaf (46) Ayat 13-14:
2. Komprehensif (Menyeluruh)
2
https://quran.nu.or.id/az-zalzalah#ayah7 diakses pada Sabtu, 09 Desember 2023, pukul 12.07
4
Artinya: ”Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan
melihat (balasan)-nya.”3
3
ibid
4
Sudidjono Anas, “PENGANTAR EVALUASI PENDIDIKAN”, hal 50.
5
bahwa sikap sikap seseorang dapat diprediksi perubahannya apabila
seseorang telah mempunyai penguasaan kognitif pada tahap tingkat
tinggi. Ciri-ciri dari hasil belajar afektif ini akan menjadi nampak
pada anak didik dalam hal tingkah laku, seperti halnya perhatian
terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, kedisiplinannya
dalam mengikuti pelajaran di sekolah, pelajaran di sekolah,
motivasinya yang tinggi untuk lebih banyak mengetahui mengenai
pelajaran Agama Islam yang diterimanya, serta rasa hormatnya
terhadap guru pendidikan Agama Islam, dan lain sebagainya.
6
Muzakki, Grad, Dip, SEA, M.Ag, M. Phil, Ph.D di Pascasarjana kelas A
jurusan pendidikan Islam, beliau mengatakan bahwa “ketika guru
mengajar maka nafsu atau perasaannya harus diturunkan pada titik
nol”. Yang jelas hal ini ialah untuk menghindari sikap ke tidakadilan
terhadap peserta didik pada tahap evaluasi tersebut. Oleh sebab itu, sikap
like and dislike, perasaan, keinginan, dan prasangka yang bersifat
negative harus benar-benar dihindari. Evaluasi harus didasarkan atas
fakta yang sebenarnya, bukan manipulasi atau rekayasa belaka.
ع ٰلٰٓى ا َ ََّل تَ ْع ِدلُ ْو ۗا اِ ْع ِدلُ ْو ۗا ه َُو َ ش َهدَ ٰۤا َء ِب ْال ِقسْطِِۖ َو ََل يَ ْج ِر َمنَّ ُك ْم
َ شن َٰا ُن قَ ْو ٍم ِ ٰ ٰٓياَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا ُك ْونُ ْوا قَ َّوامِ يْنَ ِ ه
ُ ّلِل
٨ َّٰللا َخ ِبي ۢ ٌْر ِب َما تَ ْع َملُ ْون َ ۗ ا َ ْق َربُ لِلت َّ ْق ٰو ِۖى َواتَّقُوا ه
َ ّٰللا ا َِّن ه
4. Kooperatif
5
https://quran.nu.or.id/az-maidah#ayah8 diakses pada Sabtu, 09 Desember 2023, pukul 12.13
7
dengan semua pihak yang terkait seperti kepala sekolah, guru-guru,
orang tua, bahkan peserta didik itu sendiri. Hal ini di maksudkan agar
semua pihak yang terkait dengan peserta didik dan pendidikan merasa
puas dengan hasil evaluasi, dan pihak-pihak tersebut merasa di hargai
oleh pengevaluasi. Hal ini sesuai dengan salah satu penggalan ayat Al-
Quran (Surat Al-Maidah, 5: 2):
5. Praktis
6
https://quran.nu.or.id/al-ma’idah/2 diakses pada Sabtu, 09 Desember 2023, pukul 12.19
8
guru dalam menyusun alat-alat evaluasinya.Pada umumnya ada tiga sasaran
pokok evaluasi, yakni;
7
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta; logos wacana ilmu, 1999), hal 143.
9
Keempat kemampuan dasar tersebut dijabarkan dalam klasifikasi
kemampuan tehnik menjadi masing masing sebagai berikut:8
Maksudnya, jika seorang guru ingin mengetahui mana dari siswanya yang
cerdas atau kurang cerdas maka dalam evaluasi yang diukur bukanlah
kecerdasan atau kekurangan peserta didik, tetapi indikator atau hal-hal yang
menandai bahwa seseorang itu bisa disebut pandai dan kurang pandai.
2. Bersifat relatif
8
Arifin HM, Ilmu Pendidikan Islam; Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Bumi Aksara,
1991), hal 239-240
10
Salah satu ciri evaluasi adalah bersifat relatif karena nilai seorang siswa
tidak selalu konstan dari waktu ke waktu, tetapi bisa saja berubah-ubah.
3. Bersifat kuantitatif
9
https://sg.docworkspace.com/d/sIP3m9MBWjffTqwY, diakses pada 08 Desember2023, pukul
12.37.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam evaluasi pendidikan ataupun pembelajaran harus benar-benar
memperhatikan beberapa pinsip antara lain:
1. Kontinuitas (Kesinambungan)
2. Komprehensif (Menyeluruh)
3. Adil dan Objektif
4. Kooperatif
5. Praktis
Sasaran-sasaran evaluasi pendidikan Islam secara garis besarnya
melihat empat kemampuan peserta didik, yaitu:
a. Sikap dan pengalamanya terhadap hubungan pribadinya
dengan Tuhan-Nya.
b. Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan dirinya
dengan masyarakat.
c. Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan
kehidupanya dengan alam sekitarnya.
d. Sikap dan pandanganya terhadap diri sendiri selaku
hamba Allah, anggota masyarakat, serta selaku
khalifahnya di muka bumi.
Adapun ciri-ciri dari evaluasi pendidikan Islam dapat dibagi
menjadi beberapa bagian antara lain: penilaian dilakukan secara tidak
langsung, bersifat relatif, bersifat kuantitatif, sering terjadi kesalahan,
dan menggunakan satuan unit-unit.
12
B. SARAN
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
sempurna dan masih sangat terbatas pengetahuan penulis tentang materi
ini. Maka jika terjadapat kekhilafan dalam makalah ini, penulis
memohon kemakluman. Untuk itu, penulis mengharap kritik dan saran
dari pembaca, dan bimbingan dari dosen pengampu utamanya supaya
penulis dapat memperbaiki diri pada makalah-makalah selanjutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14