Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Hadis Tentang Evaluasi Pendidikan


Makalah ini Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Hadis Tarbawi

Disusun Oleh :

DEWIT MARLINA 1212.20.3077


ELLIYA ULAN SARI 1212.20.3080
HAPIZAH 1212.20.3084

Dosen Pengampu
SYAHRUL HASIBUAN, M.Pd.I

PRODI : EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


ROKAN BAGAN BATU 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala. Tuhan yang
telah mengajari Manusia membaca dan menulis. Atas berkat Rahmat dan Hidaya-
Nya penyusun dapat menyelasaikan makalah ini. Tak lupa pula penyusun
kirimkan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam serta keluarga dan sahabatnya.
Dalam rangka memenuhi dan menyelesaikan tugas mata kuliah Hadis
Tarbawi III, kami membahas tentang Evaluasi Pendidikan Dalam Kajian Hadis.
Tentunya, sebelum melaksanakan tugas tersebut, kami telah mendapatkan
beberapa bimbingan dari dosen mata kuliah dalam hal pembuatan makalah serta
ruang lingkup materi yang akan dibahas.
Terima kasih kepada semua pihak yang membantu dan memberi dukungan,
terkhusus kepada bapak Dr. H. Muhaemin Badaruddin, M.Ag., sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Maka, kami mengharapkan bantuan berupa kritik dan saran agar yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan dalam penyusunan makalah selanjutnya.

Pujud, 11 Desember 2021


Penyusun

ELLIYA ULAN SARI

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Pendahuluan ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2
A. Pengertian Evaluasi Pendidikan ............................................................ 2
B. Evaluasi Pendidikan Dalam Kajian Hadis .............................................. 3
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 6
A. Kesimpulan ............................................................................................. 6
B. Saran Saran ............................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 7

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Didalam pendidikan evaluasi merupakan suatu hal yang sangat penting
untuk mengetahui sampai sejauh mana kemajuan yang telah pesserta didik capai,
agar sebagai seorang pendidik bisa mengetahui apa yang harus dilakukan dan
metode apa yang seharusnya di berikan kepada anak didik tersebut.
Bagaimanabisa seorang murid disebut cerdas atau pintar tanpa ada tes atau ujian
yang diberikan.
Begitu pula dalam ajaran Islam, evaluasi merupakan pemahaman yang tidak
baru lagi.Artinya evaluasi merupakan suatu ajaran yang seharusnya dilakukan
oleh umat Islam baik individu maupun kelompok. Namun kaitannya dengan
aplikasi terasa memang sangat jauh dari harapan sehingga perlu mewacanakan
lagi hadits Rasulullah SAW, sebagai landasan berfikir dan pijakan dalam
tindakan.
Begitu banyak hadits Shahih yang mengindikasikan tentang Evaluasi, akan
tetapi penulis mencukupkan pada beberapa hadits saja untuk dibahas dan di
analisis dari beberapa aspek tinjauan tanpa mengurangi entitas makna dan maksud
hadits tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian evaluasi pendidikan?
2. Bagaimana evaluasi pendidikan dalam kajian hadis?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian evaluasi pendidikan.
2. Untuk mengetahui evaluasi pendidikan dalam kajian hadis.
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Pendidikan


1
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai. Nilai dalam
bahasa arab di sebut al-Qiyamah. istilah nilai ini mulanya di populerkan oleh para
filsuf. dalam hal ini, plato merupakan filsuf yang pertama kali
mengemukakannya. Pembahasan nilai secara khusus di perdalam dalam kajian
filsafat. Kata nilai menurut filsuf adalah idea of worth, selanjutnya, kata nilai
menjadi populer.
Dengan demikian secara harfiayah, evaluasi pendidikan al-Qiyamah dapat
diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan bidang pendidikan.
Ada juga pendapat tentang makna evaluasi dalam wacana
keislaman sebagaimana yang terdapat didalam al-qur’an seperti Al-Bala, memiliki
makna cobaan ujian, dalam QS. Surah Al-Mulk ayat 2 yang artinya.
Artinya; “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu,
siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi
Maha Pengampun”.
Objek evaluasi pendidikan Islam dalam arti yang umumnya adalah peserta
didik, atau dalam arti khusus adalah aspek-aspek tertentu yang terdapat pada
peserta didik. Evaluasi pendidikan Islam dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
evaluasi diri sendiri (self evaluation / instropeksi) dan evaluasi terhadap orang lain
(peserta didik).
Evaluasi terhadap diri sendiri adalah dengan menggalakkan instropeksi
atau penghitungan diri sendiri dengan tujuan meningkatkan kreatifitas dan
produktivitas (amal saleh) pribadi. Apabila dalam proses evaluasi tersebut

1
Academia”HadisEvaluasiPendidikan”https://www.academia.edu/9472365/Hadits_Evaluasi_Pen
didikan ( DI Akses Pada 30 November 2021 Jam 2:46 )
ditemukan beberapa keberhasilan, maka keberhasilan itu hendaknya
dipertahankan atau ditingkatkan, tetapi apabila ditemukan beberapa kelemahan
dan kegagalan, maka hendaknya hal itu segera diperbaiki dengan cara
meningkatkan ilmu, iman dan amal. Umar bin Khattab berkata;

َ ‫س ُك ْم قَ ْب َل أَ ْن ت ُ َحا‬
‫سبُوا‬ َ ُ‫ب قَا َل َحا ِسبُوا أَ ْنف‬ َّ ‫ع َم َر ب ِْن ْالخ‬
ِ ‫َطا‬ ُ ‫ع ْن‬
َ
Artinya; Evaluasilah dirimu sebelum engkau dievaluasi.

Statemen ini berkaitan dengan kegiatan evaluasi terhadap diri sendiri.


Asumsi yang mendasar statement tersebut adalah bahwa Allah SWT mengutus
dua malaikat Raqib dan Atid sebagai pengawas terhadap manusia.Karena itulah
manusia dituntut selalu waspada dan memperhitungkan segala tindakannya, agar
kehidupannya kelak tidak merugi.
Evaluasi terhadap diri orang lain (peserta didik) merupakan bagian dari
kegiatan pendidikan Islam. Kegiatan ini tidak sekedar boleh, tetapi bahkan
dihaurskan. Keharusan di sini tentunya berdasarkan niat amar ma’ruf nahi
munkar, yang bertujuan untuk perbaikan perbuatan sesama umat Islam. Syarat
penilaian ini adalah haruslah bersifat segera dan tidak dibiarkan berlarut-larut,
sehingga anak didik tidak tenggelam dalam kebimbangan, kebodohan, kezaliman,
dan agar dapat melangkah lebih baik dari perilaku yang sebelumnya.
B. Evaluasi Pendidikan Dalam Kajian Hadis
Dalam pendidikan islam, evaluasi akan objektif apabila didasarkan dengan
kajian Hadis. Seperti Rasulullah SAW di evaluasi oleh Allah melalui malaikat
Jibril. Sebagaimana kisah kedatangan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad
SAW. Ketika beliau sedang mengajar sahabat di suatu majlis. Malaikat Jibril
menguji dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut pengetahuan beliau
tentang Iman, Islam dan Ihsan. Berikut hadisnya :

ْ‫علَي ِْه‬ ْ ْ ‫صلَّى‬


َ ْ ُ‫للا‬ َ ْ ‫للا‬ ُ ‫ ْ َبينَ َما ْنَحنُْ ْ ُجلُوسْ ْ ِعن َْد ْ َر‬:َ‫للاُ ْعَن ْهُ ْأَيضاْ ْقَال‬
ِْ ْ ‫سوْ ِْل‬ ْ ْ‫ي‬َْ ‫ع َم َْر ْ َر ِض‬
ُ ْ ْ‫عَن‬
ْ‫علَي ِْه‬
َ ْ‫ْ ْلَْيُ َرى‬،‫س َوا ِْدْالشَّع ِر‬
َ ْ‫شدِي ُْد‬
َ ْ‫ب‬
ِْ ‫اضْالثِيَا‬ َ ْْ‫علَينَاْ َر ُجل‬
ْ ِ َ‫شدِي ُْدْبَي‬ َ ْْ‫سلَّ َْمْذَاتَْْيَومْ ْإِذ‬
َ ْ‫طلَ َْع‬ َ ‫َو‬
ْ‫سلَّ َْمْفَأَسنَ َْدْ ُركبَتَي ِْه‬
َ ‫علَْي ِْهْ َو‬ ْ ْ‫صلَّى‬
َ ُْ‫للا‬ َْ َ‫ْ َحتَّىْ َجل‬،‫ْ َو ْلَْيَع ِرفُ ْهُْ ِمنَّاْأَ َحد‬،‫سفَ ِر‬
ْ ‫سْ ِإلَىْالنَّ ِب‬
َ ِْ ‫ي‬ َّ ‫أَثَ ُْرْال‬

3
ْ‫سو ُْل‬ ِْ ‫ ْ َيا ْ ُم َح َّمد ْأَخ ِبر ِني ْع‬:َ‫علَى ْفَ ِخذَي ِْه ْ َوقَال‬
ُ ‫ ْفَقَا َْل ْ َر‬،‫َن ْا ِإلسالَ ِم‬ َ ‫ِإلَى ْ ُرك َبتَي ِْه ْ َو َو‬
َ ْ ‫ض َْع ْ َكفَّي ِْه‬
ُ ‫للاُْْ َوأَنَّْْْ ُم َح َّمداْْ َر‬
ِْْ‫سو ُْلْْللا‬ ْ َّْْ‫سالَ ُْمْْأَنْْْتَش َه َْدْْأَنْْْ ْلَْْإِلَهَْْْإِ ْل‬
ِ ‫ْْا ِإل‬:‫سلَّ َم‬
َ ‫علَي ِْهْْ َو‬ ْ ْْ‫صلَّى‬
َ ُْْ‫للا‬ َ ِْْْ‫للا‬
ْ‫س ِبيالْْقَا َْل‬ َ َ‫ن ْاست‬
َ ْ ‫طعتَْ ْ ِإلَي ِْه‬ ُ َ‫الزكاَةَْْ َوت‬
َّْ ‫صو َْمْ َر َمضَانَْْْْ َوتَ ُح‬
ِْ ‫ج ْالبَيتَْ ْ ِإ‬ َْ ِ‫صالَةَْ ْ َوت ُؤت‬
َّ ْ ‫ي‬ َّ ‫َوت ُ ِقي َْم ْال‬
ِْْ‫ ْأَنْ ْت ُؤ ِمنَْ ْبِالل‬:ْ ‫ان ْقَا َْل‬ ِْ ‫ ْفَأَخبِرنِي ْع‬:َ‫ ْقَال‬،ُ‫ص ِدقُه‬
ِْ ‫َن ْا ِإلي َْم‬ َ ُ‫ ْفَعَ ِجبنَا ْلَ ْهُ ْيَسأَلُ ْهُ ْ َوي‬، َ‫صدَقت‬
َ ْ:
ْ‫ْْقَا َْل‬، َ‫صدَقت‬
َ ْْ‫ْْقَا َْل‬.ِ‫اآلخ ِْرْْ َوت ُؤ ِمنَْْْ ِبالقَد َِْرْْ َخي ِر ِْهْْ َوش َِره‬ ُ ‫َو َمالَئِ َكتِ ِْهْْ َو ُكت ُ ِب ِْهْْ َو ُر‬
ِ ْْ‫س ِل ِْهْْ َواليَو ِْم‬
ْ:ْ ‫ ْقَا َل‬. َ‫للاَ ْ َكأَنَّكَْ ْتَ َراهُْ ْفَ ِإنْ ْلَمْ ْتَكُنْ ْْتَ َراهُْ ْفَ ِإنَّ ْهُ ْيَ َراك‬
ْ ْ ‫ ْأَنْ ْتَعبُ َْد‬:َ‫ ْقَال‬،‫ان‬
ِ ‫س‬ ِْ ‫فَأَخبِرنِي ْع‬
َ ‫َن ْا ِإلح‬
ْْ‫ْْقَا َْلْْفَأَخ ِبرنِيْْعَن‬.‫سائِ ِل‬
َّ ‫ْْ َماْْال َمسؤُو ُْلْْعَن َهاْْ ِبأَعلَ َْمْْ ِمنَْْْال‬:ْ ‫ْْقَا َل‬،‫ع ِة‬
َ ‫سا‬ ِْ ‫فَأَخ ِبرنِيْْع‬
َّ ‫َنْْال‬
َْْ‫اولُون‬
َ ‫ط‬ ِْ ‫ ْقَا َْل ْأَنْ ْتَ ِل َْد ْاألَ َم ْةُ ْ َر َّبتَ َها ْ َوأَنْ ْتَ َرى ْال ُحفَاةَْ ْالعُ َراةَْ ْال َعالَةَْ ْ ِرعَا َْء ْالش‬،‫ارا ِت َها‬
َ َ‫َّاء ْ َيت‬ َ ‫أَ َم‬
ْ ْْ:ْ ُْْْ‫سائِ ِْلْْ؟ْْقُلت‬
ُْ‫للا‬ ِْ ‫ع َم َْرْْأَتَد ِريْْ َم‬
َّ ‫نْْال‬ ُ ْْ‫ْْيَا‬:ْْ‫ْْث ُ َّْمْْقَا َْل‬،‫قْْفَلَبِثتُْْْ َم ِليًّا‬ َ ‫ْْث ُ َّْمْْان‬،‫ان‬
َْ َ‫طل‬ ِ َ‫فِيْْالبُني‬
]ْ ْ‫ْ[ْرواهْمسلم‬.ْْ‫ْقَا َْلْفَ ِإنَّ ْهُْ ِجب ِري ُْلْأَتـَاكُمْْيُ َع ِل ُمكُمْْدِينَكُم‬.ْ‫سولُ ْهُْأَعلَ َْم‬
ُ ‫َو َر‬

Artinya:” Dari Umar radhiyallahu `anhu juga dia berkata : Ketika kami
duduk-duduk disisi Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam suatu hari tiba-tiba
datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan
berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan
tidak ada seorangpun di antara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia
duduk di hadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya
(Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) seraya berkata, “ Ya Muhammad,
beritahukan aku tentang Islam ?”, Maka bersabdalah Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam: “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada
ilah (tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah
utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan
pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata, “ anda benar“. Kami semua
heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya
lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda, “ Engkau beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari
akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “,
kemudian dia berkata, “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan
aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda, “ Ihsan adalah engkau beribadah

4
kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka
Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata, “ Beritahukan aku tentang hari
kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda,“ Yang ditanya tidak lebih tahu
dari yang bertanya ". Dia berkata,“ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “,
beliau bersabda, “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau
melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin lagi penggembala domba,
(kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu
berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah shallahu`alaihi
wa sallam) bertanya,“Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. Aku berkata,“
Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda,“Dia adalah Jibril
yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat
Muslim)
Hadis ini merupakan hadis yang sangat dalam maknanya, karena
didalamnya terdapat pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan.
Kemudian hadis ini juga mengandung makna yang sangat agung karena berasal
dari dua makhluk Allah yang terpercaya, yaitu: Amiinussamaa’ (kepercayaan
makhluk di langit/Jibril) dan Amiinul Ardh (kepercayaan makhluk di bumi/
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam ).
Dengan demikian evaluasi yang diterapkan pada masa rasulullah SAW
adalah secara langsung melihat tingkah laku para sahabat, mendengarkan bacaan
sahabat tentang ayat-ayat al-qur’an, tanpa menggunakan buku catatan
sebagaimana sekarang ini. Bila belum sampai kepada ukuran yang diharapkan,
Rasulullah SAW memberikan penekanan dan penambahan materi, berupa nasihat,
arahan dan sebagainya.

5
6

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Evaluasi pendidikan al-Qiyamah dapat diartikan sebagai penilaian dalam
bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bidang
pendidikan.
Evaluasi pendidikan dalam kajian seperti pada saat Rasulullah SAW di uji
oleh Allah SWT melalui perntara malaikat JIbril yang didalamnya terdapat pokok-
pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Kemudian hadis ini juga
mengandung makna yang sangat agung karena berasal dari dua makhluk Allah
yang terpercaya, yaitu: Amiinussamaa’ (kepercayaan makhluk di langit/Jibril) dan
Amiinul Ardh (kepercayaan makhluk di bumi/ Rasulullah shallallahu`alaihi wa
sallam)

B. Saran Saran
Kami sadari betul bahwa makalah kami masih jauh dari kesempurnaan
maka dari itu, saran, keritik dan arahan dari dosen pembimbing mata kuliah hadis
tarbawi III masih diharapkan demi kesempurnaan dalam pembuatan makalah
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Academia”HadisEvaluasiPendidikan”https://www.academia.edu/9472365/Hadits
_Evaluasi_Pendidikan ( DI Akses Pada 30 November 2021 Jam 2:46 )

Anda mungkin juga menyukai