TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI
Dosen Pengampu:
Kelompok 6
Nama Kelompok:
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah swt. atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi
kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca bahkan berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa menjadi praktek dalam
kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun berasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat berharap kritik dan saran yang membangun diri dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................................ 1
C. Tujuan....................................................................................................................... 2
BAB II.................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 3
PENUTUP ......................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 17
B. Saran ....................................................................................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara pendidikan memang tidak ada hentinya, karena pendidikan merupakan
salah satu unsur yang paling penting dalam kehidupan manusia yang merupakan proses
pembentukan karakter dan pribadi yang lebih baik lagi dari semua aspek. Supervisi menurut
Mukhtar dan Iskandar dalam Senang dan Maslachah merupakan kegiatan mengamati,
mengawasi atau membimbing dan memberikan stimulus pada setiap kegiatan yang
dilakukan oleh orang lain dengan maksud mengadakan perbaikan.
Teknik supervisi pendidikan adalah alat yang digunakan oleh supervisor untuk
mencapai tujuan supervisi itu sendiri sehingga dapat melakukan perbaikan dalam proses
pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Peningkatan kualitas pendidikan
tidak lepas dari peran guru sebagai pendidik, yang secara sengaja mengantarkan anak
didiknya menuju kepada kedewasaan.
Untuk mewujudkan tujuan luhur itu, maka supervisi pendidikan harus diterapkan di
semua lingkup sekolah yang pelaksanaannya dilakukan oleh kepala sekolah sebagai
supervisor, karena kepala sekolah dapat menumbuhkan semangat kerja yang baik bagi
guru. Bahwa tujuan supervisi adalah suatu program yang berencana untuk memperbaiki
pengajaran. Usaha perbaikan belajar dan mengajar tersebut ditujukan kepada pencapaian
tujuan akhir dari pendidikan yaitu pembentukan kepribadian para tenaga pengajar secara
maksimal.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Supervisi Pendidikan
2. Apa tujuan Supervisi Pendidikan
3. Apa saja Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui makasud dari Supervisi Pendidikan
2. Untuk mengetahui Tujuan Supervisi Pendidikan
3. Untuk mengetahui Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
ُّ ت ْالقَ ِو
ي ْاْلَ ِمي ُْن ِ َت اِحْ ٰدٮ ُہ َما ٰٰۤيا َ ب
َ ت ا ْستَأ ْ ِج ْرهُ ۖ ا َِّن َخي َْر َم ِن ا ْستَـأ ْ َج ْر ْ َقَا ل
Artinya: "Dan salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, "Wahai ayahku!
Jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik yang
engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 26)
3
Artinya:" Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata: Ketika kami duduk-
duduk disisi Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah
seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam,
tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara
kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu
menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu alaihi
wasallam) seraya berkata: "Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?", maka
bersabdalah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam: "Islam adalah engkau bersaksi
bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad
adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan
dan pergi haji jika mampu ", kemudian dia berkata: "anda benar ". Kami semua heran,
dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi:
"Beritahukan aku tentang Iman". Lalu beliau bersabda: "Engkau beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir engkau
beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk ", kemudian dia berkata: "anda
benar". Kemudian dia berkata lagi: "Beritahukan aku tentang ihsan ". Lalu beliau
bersabda: "Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau
melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau" (H.R Muslim)
1. Meningkatkan kinerja siswa sekolah dalam perannya sebagai peserta didik yang
belajar dengan semangat tinggi, agar dapat mencapai prestasi belajar secara
optimal.
2. Meningkatkan mutu kinerja guru
a. Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah
dalam mencapai tujuan tersebut.
4
b. Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan
dan kebutuhan siswanya.
c. Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu
tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling
menghargai satu dengan lainnya.
d. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan
prestasi belajar siswa.
e. Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan
alat pengajaran.
f. Menyediakan sebuah sistim yang berupa penggunaan teknologi yang dapat
membantu guru dalam pengajaran.
g. Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk
reposisi guru.
h. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana
dengan baik.
i. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada
untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu
mengoptimalkan keberhasilan siswa
j. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung
terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai
prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan (Prasojo, 2011: 3-5).
5
sendiri, sedangkan teknik adalah langkah-langkah kongkrit yang dilaksanakan oleh
seorang supervisor. Selanjutnya sebagaimana yang dikemukakan Jamal Makmur
membagi teknik-teknik supervisi kepada dua macam:
Tujuan utama dari teknik individu dalam supervisi pendidikan adalah untuk
membantu guru meningkatkan kualitas mengajar mereka, mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan, serta memberikan dukungan yang spesifik sesuai dengan kebutuhan
individu tersebut. Pendekatan ini memungkinkan supervisi yang lebih personal dan
adaptif, membantu guru untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi mereka.
Teknik Individu terdiri dari berbagai macam komponen, antara lain:
a. Kunjungan kelas
Kunjungan kelas adalah kegiatan di mana seseorang atau sekelompok
individu, seringkali dari luar lingkungan sekolah, mengunjungi kelas untuk
berbagai tujuan, seperti pengamatan, presentasi, diskusi, atau interaksi dengan
siswa dan guru. Tujuan kunjungan kelas bisa bervariasi, termasuk pertukaran
informasi, penyampaian materi tambahan, pengenalan profesi atau topik
tertentu, serta memperluas wawasan siswa melalui pengalaman langsung di luar
ruang kelas. Kunjungan kelas dapat dilakukan oleh profesional, ahli,
sukarelawan, atau pihak lain yang ingin berbagi pengetahuan atau pengalaman
mereka dengan siswa. Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan dosen atau
instruktur oleh kepala Satuan Pendidikan untuk mengamati proses pembelajaran
6
di kelas. Tujuannya adalah untuk menolong dosen atau instruktur dalam
mengatasi masalah di dalam kelas. Cara melaksanakan kunjungan kelas:
1) Dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu tergantung sifat tujuan
dan masalahnya
2) Atas permintaan dosen atau instruktur bersangkutan
3) Sudah memiliki instrumen atau catatan-catatan dan
4) Tujuan kunjungan harus jelas.
b. Observasi kelas
Observasi kelas adalah proses dimana seseorang atau seorang pengamat
memantau dan mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung di dalam
ruang kelas. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam mengenai interaksi antara guru dan siswa, teknik pengajaran yang
digunakan, dinamika belajar-mengajar, serta efektivitas metode pengajaran
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Observasi kelas dapat dilakukan oleh
supervisor, sesama guru, mahasiswa, atau pihak lain yang tertarik untuk
mempelajari atau memberikan umpan balik terkait dengan kualitas
pembelajaran yang terjadi di dalam kelas.
Observasi kelas adalah mengamati proses pembelajaran secara teliti di
kelas. Tujuannya adalah untuk memperoleh data obyektif aspek-aspek situasi
pembelajaran, kesulitan-kesulitan dosen atau instruktur dalam usaha
memperbaiki proses pembelajaran.
Aspek-aspek yang diobservasi di dalam kelas. Secara umum, aspek-aspek
yang diobservasi adalah:
7
1) usaha-usaha dan aktivitas dosen atau instruktur-siswa dalam proses
pembelajaran
2) cara menggunakan media pengajaranvariasi metode,
3) ketepatan penggunaan media dengan materi
4) ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan reaksi mental para siswa
dalam proses belajar mengajar.
1) persiapan
2) pelaksanaan,
3) penutupan,
4) penilaian hasil observasi
5) tindak lanjut. Supervisor:
a) sudah siap dengan instrumen
b) menguasai masalah dan tujuan supervisi dan
c) observasi tidak mengganggu proses pembelajaran.
c. Percakapan pribadi
Percakapan pribadi adalah interaksi komunikatif antara dua orang atau
lebih yang terjadi secara informal dan bersifat privat. Percakapan ini melibatkan
pertukaran informasi, pendapat, atau pengalaman secara langsung di antara
individu atau dalam lingkup yang lebih kecil, seringkali di luar konteks formal
atau profesional. Tujuannya bisa bermacam-macam, mulai dari membangun
hubungan sosial, menyampaikan pesan personal, hingga mendiskusikan hal-hal
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari tanpa batasan formal tertentu.
Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar
pikiran antara supervisor dosen atau instruktur. Tujuannya adalah:
1) memberikan kemungkinan pertumbuhan jabatan dosen atau instruktur
melalui pemecahan kesulitan yang dihadapi;
2) mengembangkan hal mengajar yang lebih baik;
3) memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diri dosen atau
instruktur; dan
4) menghilangkan atau menghindari segala prasangka.
8
Jenis-jenis pertemuan individual menurut Swearingen (1961)
mengklasifikasi empat jenis pertemuan (percakapan) individual sebagai berikut
1) classroom-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di
dalam kelas ketika mahasiswa-mahasiswa sedang meninggalkan kelas
(istirahat).
2) office-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di ruang
kepala Satuan Pendidikan atau ruang dosen atau instruktur, di mana sudah
dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat digunakan untuk memberikan
penjelasan pada dosen atau instruktur.
3) causal-conference, yaitu percakapan individual yang bersifat informal, yang
dilaksanakan secara kebetulan bertemu dengan dosen atau instruktur
4) observational visitation, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan
setelah supervisor melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas.
Pelaksanaan pertemuan individualSupervisor harus berusaha
mengembangkan segi-segi positif dosen atau instruktur, mendorong dosen atau
instruktur mengatasi kesulitan-kesulitannya, memberikan pengarahan, dan
melakukan kesepakatan terhadap hal-hal yang masih meragukan.
9
4) Sediakan segala fasilitas yang diperlukan;
5) Supervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan pengamatan yang cermat;
6) Adakah tindak lanjut setelah kunjungan antar kelas selesai, misalnya dalam
bentuk percakapan pribadi, penegasan, dan pemberian tugas-tugas tertentu;
7) Segera aplikasikan ke Satuan Pendidikan atau ke kelas dosen atau instruktur
bersangkutan, dengan menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang
dihadapi;
8) Adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas
berikutnya.
10
2. Teknik Kelompok dalam Supervisi Pendidikan
11
memperbaiki praktik mengajar mereka secara kolektif. Dalam rapat ini,
guru-guru saling berbagi pengalaman, strategi pengajaran, dan pemahaman
mereka tentang proses pembelajaran. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kualitas pengajaran melalui refleksi bersama, diskusi, dan
kolaborasi antar guru untuk memperkaya pendekatan pengajaran yang
diterapkan di kelas.
d. Diskusi sebagai proses kelompok
Diskusi sebagai proses kelompok adalah interaksi antara beberapa
individu yang bertujuan untuk berbagi informasi, gagasan, dan pendapat
mengenai suatu topik atau masalah tertentu. Dalam diskusi kelompok,
peserta dapat saling bertukar pikiran, mengemukakan argumen,
menyelesaikan masalah, atau mencapai kesepakatan bersama melalui
komunikasi yang terbuka dan interaktif. Tujuan utamanya adalah untuk
menggali pemahaman yang lebih dalam, memperluas sudut pandang, serta
mencapai pemecahan masalah atau keputusan secara bersama-sama melalui
dialog yang konstruktif.
e. Tukar menukar pengalaman
Tukar menukar pengalaman adalah proses di mana individu atau
kelompok saling berbagi pengalaman, pengetahuan, atau kisah sukses dalam
suatu bidang tertentu. Tujuannya adalah untuk memperkaya pemahaman,
belajar dari pengalaman orang lain, dan memperluas wawasan atau
keterampilan dengan mendengarkan atau berinteraksi dengan individu yang
memiliki pengalaman yang relevan atau berbeda. Tukar menukar
pengalaman sering kali dapat memperkaya perspektif dan mempercepat
pembelajaran atau inovasi dalam suatu konteks atau bidang tertentu.
f. Lokarya (workshop)
Lokarya atau workshop adalah sebuah acara atau kegiatan interaktif
yang berfokus pada pembelajaran praktis, pertukaran ide, dan penerapan
keterampilan dalam suatu bidang atau topik tertentu. Biasanya melibatkan
peserta aktif yang terlibat dalam diskusi, latihan, atau kegiatan praktis yang
dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka
terkait topik yang dibahas. Lokarya sering kali dipandu oleh fasilitator yang
memiliki keahlian di bidang tersebut dan bertujuan untuk memberikan
pengalaman belajar yang lebih mendalam dan langsung kepada peserta.
12
g. Diskusi panel (diskusi yang melibatkan para ahli sebagai panelis, partisifan
aktif dan para pendengar)
Diskusi panel adalah bentuk diskusi yang melibatkan sejumlah ahli atau
pakar dalam bidang tertentu yang berperan sebagai panelis. Mereka berbagi
pengetahuan, pengalaman, dan pandangan mereka terkait topik atau isu
yang dibahas. Peserta aktif dapat mengajukan pertanyaan atau berinteraksi
dengan panelis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam. Para
pendengar memiliki kesempatan untuk memperoleh informasi langsung dari
sejumlah ahli dalam forum terstruktur ini. Tujuan utamanya adalah untuk
mendapatkan wawasan yang lebih luas dan mendalam mengenai topik yang
sedang dibahas melalui pandangan dan diskusi para ahli.
h. Seminar (belajar berkelompok dalam jumlah kecil megadakan pendalaman
atau penyelidikan bersama –sama yang dibimbing oleh pengajaar ahli)
Seminar adalah acara pendidikan di mana sekelompok peserta
berkumpul dalam jumlah kecil untuk mendalami topik tertentu dengan
bimbingan seorang pengajar atau ahli. Biasanya berlangsung dalam format
diskusi, presentasi, atau diskusi interaktif yang memungkinkan peserta
untuk berpartisipasi aktif, bertukar pendapat, dan memperdalam
pemahaman mereka tentang topik yang dibahas. Tujuan utamanya adalah
untuk menciptakan lingkungan kolaboratif yang memungkinkan
pembelajaran yang lebih mendalam melalui penyelidikan atau eksplorasi
bersama dalam kelompok kecil di bawah bimbingan seorang pengajar ahli.
i. Sisposium (pertemuan untuk meninjau aspek-aspek suatu pokok masalah
dari berbagai sudut pandang didepan pendengar)
Sisposium adalah pertemuan di mana para pembicara, seringkali dari
berbagai latar belakang atau sudut pandang, berkumpul untuk meninjau
aspek-aspek suatu topik atau masalah dari berbagai perspektif di depan
audiens. Biasanya, para pembicara akan memberikan presentasi atau pidato
tentang sudut pandang mereka terhadap topik tersebut. Tujuan utamanya
adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada
audiens tentang masalah yang dibahas melalui pengungkapan perspektif
yang beragam dari para ahli atau praktisi dalam forum terstruktur ini.
13
j. Demostrasi mengajar
Demonstrasi mengajar adalah proses di mana seorang guru atau
pendidik memperlihatkan secara langsung bagaimana mereka mengajar atau
menerapkan strategi pengajaran tertentu kepada sekelompok peserta atau
murid. Tujuan dari demonstrasi mengajar adalah untuk memberikan contoh
langsung tentang penerapan metode pengajaran, teknik, atau strategi
tertentu agar peserta dapat melihat dan memahami bagaimana konsep atau
materi dapat disampaikan dengan efektif. Ini juga dapat memberikan
kesempatan bagi peserta untuk mengamati dan belajar dari praktik langsung
yang diperlihatkan oleh guru atau pendidik tersebut.
k. Perpustakaan jabatan
Perpustakaan jabatan adalah sebuah fasilitas di dalam suatu organisasi
atau institusi yang menyediakan sumber daya informasi, bahan bacaan, atau
referensi yang berkaitan dengan bidang atau topik tertentu yang relevan
dengan pekerjaan atau jabatan di dalam organisasi tersebut. Perpustakaan
ini didesain untuk membantu para pekerja atau anggota organisasi dalam
memperoleh informasi yang diperlukan, melakukan riset, atau
memperdalam pengetahuan mereka terkait dengan tugas atau tanggung
jawab di jabatan atau posisi kerja yang mereka emban.
l. Laboratorium jabatan
Laboratorium jabatan adalah sebuah metode atau pendekatan dalam
pelatihan atau pengembangan profesional di mana para peserta belajar
dengan langsung menerapkan konsep, keterampilan, atau pengetahuan yang
mereka pelajari dalam lingkungan kerja atau situasi yang menyerupai situasi
kerja sebenarnya. Ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk
mencoba dan mengembangkan keterampilan baru dalam situasi yang
terkontrol sebelum diterapkan secara langsung dalam pekerjaan sehari-hari.
Laboratorium jabatan sering kali melibatkan latihan, simulasi, atau
permainan peran yang didesain untuk meningkatkan pemahaman dan
keterampilan peserta dalam suatu bidang atau tugas kerja tertentu.
m. Perjalan sekolah
Perjalanan sekolah adalah kunjungan atau perjalanan yang diatur oleh
sekolah untuk tujuan pendidikan, pengalaman belajar, atau penjajakan
lapangan yang dilakukan oleh siswa ke lokasi di luar lingkungan sekolah.
14
Tujuan dari perjalanan sekolah ini bisa bermacam-macam, termasuk
memperluas wawasan siswa, mendukung kurikulum, memperkenalkan
mereka pada pengalaman belajar di luar kelas, atau mempelajari hal-hal baru
yang tidak dapat dipelajari di lingkungan sekolah. Biasanya, perjalanan
sekolah ini diawasi oleh guru atau staf pendidikan yang bertanggung jawab
menjaga keamanan dan memastikan keberhasilan tujuan pendidikan dari
perjalanan tersebut. (Saharudin, 2022: 494-495)
Nama Sekolah/Madrasah :
.................................................................................................................
Nama Guru :
..................................................................................................................
Pangkat/Golongan :
..................................................................................................................
Mata Pelajaran :
..................................................................................................................
Jumlah Jam Tatap Muka :
..................................................................................................................
Semester/Kelas :
..................................................................................................................
15
12 Absensi Peserta Didik
13 Buku Pedoman Guru
Jumlah
Perolehan Skor Total
Skor Perolehan
Keterangan : Nilai Akhir = …………………….. x 100%
Skor Maksimal (52)
Ketercapaian : 91% - 100% = Sangat Baik
81% - 90% = Baik
71% - 80% = Cukup
Dibawah 71% = Kurang
..................., .. ……………20…
Kepala Sekolah Guru yang disupervisi,
Mengetahui
Supervisor/Pengawas Sekolah
............................................
NIP. ....................................
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknik-teknik supervisi secara garis besar di bedakan menjadi 2 yakni teknik
perorangan dan teknik kelompok teknik perseorangan yang dimaksud teknik
perseorangan ialah supervisi yang dilakukan secara perseorangan, beberapa kegiatan
yang dilakukan antara lain: Mengadakan kunjungan kelas (classroom visitation),
Kepala sekolah datang ke kelas untuk mengobservasi bagaimana guru mengajar.
Dengan kata lain, untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang sekirannya perlu
diperbaiki
Teknik supervisi individual ada lima macam yaitu: kunjungan kelas, observasi
kelas, pertemuan individual, kunjungan antarkelas, dan menilai diri sendiri. Teknik
kelompok Teknik kelompok ialah supervisi yang dilakukan secara kelompok, beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: mengadakan pertemuan atau rapat (meeting),
seorang kepala sekolah menjalankan tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusun.
Termasuk mengadakan rapat-rapat secara periodik dengan guru-guru, dalam hal
ini rapat-rapat yang diadakan dalam rangka kegiatan supervisi. Adapun menurut
Gwynn (1961), ada tiga belas teknik supervisi kelompok yaitu: kepanitiaan-
kepanitiaan, kerja kelompok, laboratorium dan kurikulum, membaca terpimpin,
demonstrasi pembelajaran, darmawisata, kuliah/studi, diskusi panel, perpustakaan,
organisasi profesional, buletin supervisi, pertemuan dosen atau instruktur, lokakarya
atau konferensi kelompok.
B. Saran
Demikianlah makalah ini dibuat dengan sebaik-baiknya, semoga isi dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta dapat memperluas wawasan
pembaca mengenai pentingnya kepemimpinan dalam pendidikan. Kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan dalam diksi, maupun isi dalam makalah, untuk itu saran dan
kritikan yang membangun sangat dibutuhkan untuk melengkapi makalah ini. Sekian
dari kami, terima kasih.
17
DAFTAR PUSTAKA
Saharudin. (2022). Supervisi Pendidikan. Jurnal Ilmu Multidisiplin Vol.1 No. 2 , 490-497.
18