Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI

Dosen Pengampu:

Dr. Nani Tursina M. Pd

Kelompok 6

Nama Kelompok:

Amanda Shawitri Ramadani (12201048)

Vira Umrina Tunnisa (12201042)

Muhammad Rizqan Ghifari (1220152)

PROGRAM STUDI PEDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah swt. atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi
kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca bahkan berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa menjadi praktek dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun berasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat berharap kritik dan saran yang membangun diri dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Pontianak, 9 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I ................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN................................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 2

C. Tujuan....................................................................................................................... 2

BAB II.................................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN .................................................................................................................. 3

A. Pengertian Supervisi Pendidikan ............................................................................. 3

B. Tujuan Supervisi Pendidikan................................................................................... 4

C. Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan ...................................................................... 5

D. Instrumen Supervisi Administrasi Pembelajaran ................................................... 15

BAB III .............................................................................................................................. 17

PENUTUP ......................................................................................................................... 17

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 17

B. Saran ....................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara pendidikan memang tidak ada hentinya, karena pendidikan merupakan
salah satu unsur yang paling penting dalam kehidupan manusia yang merupakan proses
pembentukan karakter dan pribadi yang lebih baik lagi dari semua aspek. Supervisi menurut
Mukhtar dan Iskandar dalam Senang dan Maslachah merupakan kegiatan mengamati,
mengawasi atau membimbing dan memberikan stimulus pada setiap kegiatan yang
dilakukan oleh orang lain dengan maksud mengadakan perbaikan.

Dalam pendidikan supervisi memiliki kedudukan sentral dalam upaya pengawasan,


peningkatan dan pengembangan kegiatan belajar mengajar yang di dalamnya saling
berkaitan antar komponen satu dan lainnya untuk mencapai satu tujuan dalam menjalankan
supervisi pendidikan, supervisor memerlukan satu atau beberapa teknik supervisi.

Teknik supervisi pendidikan adalah alat yang digunakan oleh supervisor untuk
mencapai tujuan supervisi itu sendiri sehingga dapat melakukan perbaikan dalam proses
pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Peningkatan kualitas pendidikan
tidak lepas dari peran guru sebagai pendidik, yang secara sengaja mengantarkan anak
didiknya menuju kepada kedewasaan.

Untuk mewujudkan tujuan luhur itu, maka supervisi pendidikan harus diterapkan di
semua lingkup sekolah yang pelaksanaannya dilakukan oleh kepala sekolah sebagai
supervisor, karena kepala sekolah dapat menumbuhkan semangat kerja yang baik bagi
guru. Bahwa tujuan supervisi adalah suatu program yang berencana untuk memperbaiki
pengajaran. Usaha perbaikan belajar dan mengajar tersebut ditujukan kepada pencapaian
tujuan akhir dari pendidikan yaitu pembentukan kepribadian para tenaga pengajar secara
maksimal.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Supervisi Pendidikan
2. Apa tujuan Supervisi Pendidikan
3. Apa saja Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui makasud dari Supervisi Pendidikan
2. Untuk mengetahui Tujuan Supervisi Pendidikan
3. Untuk mengetahui Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisi Pendidikan


Secara etimologis, supervisi terdiri dari dua kata, yaitu super (lebih) dan vision
(pendangan). Dengan kata lain supervisi berarti pandangan yang lebih. Menurut
Purwanto (2000) supervisi merupakan suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan
untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan
secara efektif (Somad, 2014). Dalam pengertian tersebut mengisyaratkan bahwa
supervisi dilakukan oleh pihak yang mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari
pihak yang akan disupervisi. Kimball Wiles (1967) dalam Risnawati mengemukakan
bahwa supervisi yaitu bantuan dalam mengembangkan situasi pembelajaran supaya
lebih baik. Dapat disimpulkan bahwa supervisi pendidikan adalah bantuan dari pihak
yang lebih tinggi (kepala sekolah) kepada guru-guru dan tenaga pendidik lainnya untuk
mengembangkan situasi pembelajaran dengan mengamati, memberikan bimbingan dan
arahan guna peningkatan kualitas dalam bidang pembelajaran dan aspek-aspek terkait
(Nurhasanah, 2023: 41-42). Dalam usaha meningkatkan kualitasnya, guru harus selalu
dibina dan dikembangkan secara berkelanjutan. Allah Swt berfirman:

ُّ ‫ت ْالقَ ِو‬
‫ي ْاْلَ ِمي ُْن‬ ِ َ‫ت اِحْ ٰدٮ ُہ َما ٰٰۤيا َ ب‬
َ ‫ت ا ْستَأ ْ ِج ْرهُ ۖ ا َِّن َخي َْر َم ِن ا ْستَـأ ْ َج ْر‬ ْ َ‫قَا ل‬
Artinya: "Dan salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, "Wahai ayahku!
Jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik yang
engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 26)

Sedangkan hadis mengenai supervisi Pendidikan yang berbunyi:


ُ َ َ ََ ْ َ ْ َ َ َّ ََ َ ْ ٌ ُ ُ ُ ْ َ َ ََْ : َ َ ً َْ ُ َْ ُ َ َ َ َ ُ ْ َ
‫ول هللا صىل هللا عل ْي ِه َو َسل َم ذات َي ْو ِم ِإذ طل َع عل ْينا َر ُج ٌل ش ِديد َبياض‬ ِ ‫وس ِعند َر ُس‬ ‫ض هللا عنه أيضا قال بينما نحن جل‬ ‫عن عمر ر ِ ي‬
‫النّت صىل هللا عليه وسلم فأسند ركبتيه إىل‬ ‫إىل‬ ‫لس‬ َ ‫ َح ََّّت َج‬،‫يعرف ُه ِم َّنا َأ َح ٌد‬
ُ
‫وال‬ ،‫السفر‬ ‫أثر‬ ‫عليه‬ ‫يرى‬ ‫ال‬ ،‫الشعر‬ ‫واد‬ِ ‫س‬َ ‫الثياب َشد ُيد‬
ِ
‫ي‬ ِ
َ ْ َ َ ‫ركبتيه ووضع َك َّف ْيه َعىل َفخ َذ ْيه َو َق‬
‫ اإلسالم أن تشهد أن ال‬: ‫ول هللا صىل هللا عليه وسلم‬ ُ ‫فقال َر ُس‬
َ ،‫ َيا ُم َح َّمد أخ ِ ْب ِ ين عن اإلسالم‬:‫ال‬ ِ ِ ِ
ً َّ َ َ َّ ُ ُ َ ً َّ َ ُ َّ َ َ
َ ‫اَّلل َو َثق‬
،‫ صدقت‬: ‫وتؤن الزكاة وتصوم رمضان َوت ُحج البيت إن استطعت إليه سبيال قال‬ ‫ي‬
َ ‫الصالة‬ ‫يم‬ ِ َ ِ ‫ول‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫د‬ ‫م‬ ‫إله إال هللا وأن مح‬
َ َ َْ َ َُْ ْ َْْ َ ُ َُ ُُ َ َ ََ َ ُْ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ُ َُ ُ َ َ َ
ْ
‫اهلل ومال ِئك ِت ِه وكت ِب ِه ورس ِل ِه واليو ِم اْل ِخ ِر وتؤ ِمن ِبالقد ِر خ ْ ِب ِه‬ َ ْ
ِ ‫ أن تؤ ِمن ِب‬: ‫ فأخ ِب ِ ين عن ِاإليم ِان قال‬:‫ قال‬،‫صدقه‬ ‫ف َع ِج ْبنا له َي ْسأله َوي‬
ُ
َ ُ َّ َ َ ُ َ َ ْ َ
‫ أن تعيد هللا كأنك تر ُاه ف ِإن ل ْم تك ْن ت َر ُاه ف ِإنه َي َراك‬:‫ال‬ َ ‫ َق‬،‫ال َف َأ ْخ ْبن َعن اإل ْح َسان‬ َ ‫ َق‬،‫ قال صدقت‬.‫شه‬ َ ََ ‫َو‬
ِ ِ ِ ‫ِ ِي‬

3
Artinya:" Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata: Ketika kami duduk-
duduk disisi Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah
seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam,
tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara
kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu
menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu alaihi
wasallam) seraya berkata: "Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?", maka
bersabdalah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam: "Islam adalah engkau bersaksi
bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad
adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan
dan pergi haji jika mampu ", kemudian dia berkata: "anda benar ". Kami semua heran,
dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi:
"Beritahukan aku tentang Iman". Lalu beliau bersabda: "Engkau beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir engkau
beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk ", kemudian dia berkata: "anda
benar". Kemudian dia berkata lagi: "Beritahukan aku tentang ihsan ". Lalu beliau
bersabda: "Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau
melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau" (H.R Muslim)

B. Tujuan Supervisi Pendidikan


Tujuan umum adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru
dan staf sekolah yang lain agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas
kinerjanya, terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses
pembelajaran. Selanjutnya apabila kualitas kinerja guru dan staf sudah meningkat,
demikian juga mutu pembelajarannya, maka diharapkan prestasi belajar siswa juga
akan meningkat. Pemberian bantuan pembinaan dan pembimbing tersebut dapat
bersifat langsung ataupun tidak langsung kepada guru yang bersangkutan (Sarkati,
2019: 74). Bertitik tolak dari komponen-komponen sisitem pembelajaran atau faktor-
faktor penentu keberhasilan belajar seperti yang sudah di gambarkan. Maka tujuan
khusus supervisi adalah:

1. Meningkatkan kinerja siswa sekolah dalam perannya sebagai peserta didik yang
belajar dengan semangat tinggi, agar dapat mencapai prestasi belajar secara
optimal.
2. Meningkatkan mutu kinerja guru
a. Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah
dalam mencapai tujuan tersebut.

4
b. Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan
dan kebutuhan siswanya.
c. Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu
tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling
menghargai satu dengan lainnya.
d. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan
prestasi belajar siswa.
e. Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan
alat pengajaran.
f. Menyediakan sebuah sistim yang berupa penggunaan teknologi yang dapat
membantu guru dalam pengajaran.
g. Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk
reposisi guru.
h. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana
dengan baik.
i. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada
untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu
mengoptimalkan keberhasilan siswa
j. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung
terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai
prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan (Prasojo, 2011: 3-5).

C. Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan


Teknik supervisi merupakan cara atau metode yang digunakan dalam kegiatan
supervisi. Berkaitan dengan metode dalam Dirjen PMPTK, metode dalam konteks
pengawasan merupakan suatu cara yang ditempuh oleh pengawas pendidikan guna
merumuskan tujuan yang hendak dicapai baik oleh sistem perorangan maupun
kelembagaan pendidikan itu sendiri, sedangkan teknik adalah langkah-langkah
kongkrit yang dilaksankan oleh seorang supervisor, dan teknik yang dilaksanakan
dalam supervisi dapat ditempuh melalui metode dalam konteks pengawasan merupakan
suatu cara yang ditempuh oleh pengawas pendidikan guna merumuskan tujuan yang
hendak dicapai baik oleh sistem perorangan maupun kelembagaan pendidikan itu

5
sendiri, sedangkan teknik adalah langkah-langkah kongkrit yang dilaksanakan oleh
seorang supervisor. Selanjutnya sebagaimana yang dikemukakan Jamal Makmur
membagi teknik-teknik supervisi kepada dua macam:

1. Teknik Individu dalam Supervisi Pendidikan

Teknik individu dalam supervisi pendidikan merujuk pada pendekatan yang


difokuskan pada pembimbingan, pengawasan, dan pembinaan secara personal terhadap
seorang pendidik atau guru secara spesifik. Pendekatan ini memungkinkan supervisor
untuk bekerja secara langsung dengan individu tersebut untuk meningkatkan
keterampilan mengajar, pemahaman materi, manajemen kelas, atau aspek lain yang
berhubungan dengan kinerja profesional mereka.

Teknik individu dalam supervisi pendidikan melibatkan beberapa langkah,


seperti observasi langsung terhadap guru ketika mengajar, memberikan umpan balik
konstruktif, merencanakan strategi pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
guru tersebut, dan membangun rencana pengembangan profesional yang sesuai.

Tujuan utama dari teknik individu dalam supervisi pendidikan adalah untuk
membantu guru meningkatkan kualitas mengajar mereka, mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan, serta memberikan dukungan yang spesifik sesuai dengan kebutuhan
individu tersebut. Pendekatan ini memungkinkan supervisi yang lebih personal dan
adaptif, membantu guru untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi mereka.
Teknik Individu terdiri dari berbagai macam komponen, antara lain:

a. Kunjungan kelas
Kunjungan kelas adalah kegiatan di mana seseorang atau sekelompok
individu, seringkali dari luar lingkungan sekolah, mengunjungi kelas untuk
berbagai tujuan, seperti pengamatan, presentasi, diskusi, atau interaksi dengan
siswa dan guru. Tujuan kunjungan kelas bisa bervariasi, termasuk pertukaran
informasi, penyampaian materi tambahan, pengenalan profesi atau topik
tertentu, serta memperluas wawasan siswa melalui pengalaman langsung di luar
ruang kelas. Kunjungan kelas dapat dilakukan oleh profesional, ahli,
sukarelawan, atau pihak lain yang ingin berbagi pengetahuan atau pengalaman
mereka dengan siswa. Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan dosen atau
instruktur oleh kepala Satuan Pendidikan untuk mengamati proses pembelajaran

6
di kelas. Tujuannya adalah untuk menolong dosen atau instruktur dalam
mengatasi masalah di dalam kelas. Cara melaksanakan kunjungan kelas:
1) Dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu tergantung sifat tujuan
dan masalahnya
2) Atas permintaan dosen atau instruktur bersangkutan
3) Sudah memiliki instrumen atau catatan-catatan dan
4) Tujuan kunjungan harus jelas.

Ada empat tahap kunjungan kelas.


1) Tahap persiapan. Pada tahap ini, supervisor merencanakan waktu, sasaran,
dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas.
2) Tahap pengamatan selama kunjungan. Pada tahap ini, supervisor mengamati
jalannya proses pembelajaran berlangsung.
3) Tahap akhir kunjungan. Pada tahap ini, supervisor bersama dosen atau
instruktur mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil
observasi.
4) Tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut.

b. Observasi kelas
Observasi kelas adalah proses dimana seseorang atau seorang pengamat
memantau dan mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung di dalam
ruang kelas. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam mengenai interaksi antara guru dan siswa, teknik pengajaran yang
digunakan, dinamika belajar-mengajar, serta efektivitas metode pengajaran
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Observasi kelas dapat dilakukan oleh
supervisor, sesama guru, mahasiswa, atau pihak lain yang tertarik untuk
mempelajari atau memberikan umpan balik terkait dengan kualitas
pembelajaran yang terjadi di dalam kelas.
Observasi kelas adalah mengamati proses pembelajaran secara teliti di
kelas. Tujuannya adalah untuk memperoleh data obyektif aspek-aspek situasi
pembelajaran, kesulitan-kesulitan dosen atau instruktur dalam usaha
memperbaiki proses pembelajaran.
Aspek-aspek yang diobservasi di dalam kelas. Secara umum, aspek-aspek
yang diobservasi adalah:

7
1) usaha-usaha dan aktivitas dosen atau instruktur-siswa dalam proses
pembelajaran
2) cara menggunakan media pengajaranvariasi metode,
3) ketepatan penggunaan media dengan materi
4) ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan reaksi mental para siswa
dalam proses belajar mengajar.

Pelaksanaan observasi kelas ini melalui tahap:

1) persiapan
2) pelaksanaan,
3) penutupan,
4) penilaian hasil observasi
5) tindak lanjut. Supervisor:
a) sudah siap dengan instrumen
b) menguasai masalah dan tujuan supervisi dan
c) observasi tidak mengganggu proses pembelajaran.

c. Percakapan pribadi
Percakapan pribadi adalah interaksi komunikatif antara dua orang atau
lebih yang terjadi secara informal dan bersifat privat. Percakapan ini melibatkan
pertukaran informasi, pendapat, atau pengalaman secara langsung di antara
individu atau dalam lingkup yang lebih kecil, seringkali di luar konteks formal
atau profesional. Tujuannya bisa bermacam-macam, mulai dari membangun
hubungan sosial, menyampaikan pesan personal, hingga mendiskusikan hal-hal
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari tanpa batasan formal tertentu.
Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar
pikiran antara supervisor dosen atau instruktur. Tujuannya adalah:
1) memberikan kemungkinan pertumbuhan jabatan dosen atau instruktur
melalui pemecahan kesulitan yang dihadapi;
2) mengembangkan hal mengajar yang lebih baik;
3) memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diri dosen atau
instruktur; dan
4) menghilangkan atau menghindari segala prasangka.

8
Jenis-jenis pertemuan individual menurut Swearingen (1961)
mengklasifikasi empat jenis pertemuan (percakapan) individual sebagai berikut
1) classroom-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di
dalam kelas ketika mahasiswa-mahasiswa sedang meninggalkan kelas
(istirahat).
2) office-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di ruang
kepala Satuan Pendidikan atau ruang dosen atau instruktur, di mana sudah
dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat digunakan untuk memberikan
penjelasan pada dosen atau instruktur.
3) causal-conference, yaitu percakapan individual yang bersifat informal, yang
dilaksanakan secara kebetulan bertemu dengan dosen atau instruktur
4) observational visitation, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan
setelah supervisor melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas.
Pelaksanaan pertemuan individualSupervisor harus berusaha
mengembangkan segi-segi positif dosen atau instruktur, mendorong dosen atau
instruktur mengatasi kesulitan-kesulitannya, memberikan pengarahan, dan
melakukan kesepakatan terhadap hal-hal yang masih meragukan.

d. Saling mengunjungi kelas


Saling mengunjungi kelas adalah praktek di mana para guru atau
pendidik berkunjung ke kelas satu sama lain untuk mengamati, belajar, dan
bertukar pengalaman dalam proses mengajar-mengajar. Tujuannya adalah
untuk memperluas wawasan, mempelajari teknik pengajaran, serta berbagi
praktik terbaik antar sesama guru. Praktik ini memungkinkan para pendidik
untuk melihat secara langsung bagaimana rekan mereka mengelola kelas,
menerapkan strategi pengajaran, dan memahami dinamika yang terjadi di
lingkungan pembelajaran yang berbeda. Kunjungan antar kelas adalah dosen
atau instruktur yang satu berkunjung ke kelas yang lain di Satuan Pendidikan
itu sendiri. Tujuannya adalah untuk berbagi pengalaman dalam pembelajaran.
Cara-cara melakukan kunjungan antar kelas:
1) Harus direncanakan
2) Dosen atau instruktur yang akan dikunjungi harus diseleksi;
3) Tentukan dosen atau instruktur-dosen atau instruktur yang akan
mengunjungi;

9
4) Sediakan segala fasilitas yang diperlukan;
5) Supervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan pengamatan yang cermat;
6) Adakah tindak lanjut setelah kunjungan antar kelas selesai, misalnya dalam
bentuk percakapan pribadi, penegasan, dan pemberian tugas-tugas tertentu;
7) Segera aplikasikan ke Satuan Pendidikan atau ke kelas dosen atau instruktur
bersangkutan, dengan menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang
dihadapi;
8) Adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas
berikutnya.

e. Menilai diri sendiri


Menilai diri sendiri adalah proses refleksi pribadi yang dilakukan
seseorang terhadap dirinya sendiri untuk mengevaluasi kemajuan, kinerja, atau
karakteristik pribadi mereka. Ini melibatkan pengamatan kritis terhadap
prestasi, kekuatan, kelemahan, serta perkembangan yang telah dicapai dalam
suatu bidang, baik itu profesional maupun personal. Tujuannya adalah untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri, mengidentifikasi
area yang perlu ditingkatkan, serta merencanakan langkah-langkah untuk
pengembangan diri secara lebih baik.
Menilai diri adalah penilaian diri yang dilakukan oleh diri sendiri secara
objektif. Untuk maksud itu diperlukan kejujuran diri sendiri. Berikut cara-cara
menilai diri sendiri, antara lain:
1) Suatu daftar pandangan atau pendapat yang disampaikan kepada
mahasiswa-mahasiswa untuk menilai pekerjaan atau suatu aktivitas.
Biasanya disusun dalam bentuk pertanyaan baik secara tertutup maupun
terbuka, dengan tidak perlu menyebut nama.
2) Menganalisa tes-tes terhadap unit kerja.
3) Mencatat aktivitas mahasiswa-mahasiswa dalam suatu catatan,
4) Baik mereka bekerja secara individu maupun secara kelompok (Sopian,
2019: 2-4)

10
2. Teknik Kelompok dalam Supervisi Pendidikan

Teknik kelompok dalam supervisi pendidikan melibatkan pendekatan yang


lebih luas yang berfokus pada pengawasan, pembinaan, dan pengembangan guru
atau pendidik secara kolektif dalam suatu kelompok. Berbeda dengan teknik
individu yang memusatkan perhatian pada satu guru secara spesifik, teknik
kelompok memungkinkan supervisor untuk bekerja dengan sekelompok guru dalam
satu waktu. Teknik dalam kelompok dalam supervisi terdidi dari:

a. Pertemuan orientasi bagi guru


Pertemuan orientasi bagi guru adalah sesi atau acara yang
diselenggarakan di awal periode kerja untuk memperkenalkan guru baru
kepada lingkungan kerja, kebijakan sekolah, budaya organisasi, prosedur,
dan harapan yang berlaku di lembaga pendidikan tersebut. Pertemuan ini
bertujuan untuk membantu guru baru beradaptasi dengan lingkungan kerja,
memahami tugas dan tanggung jawab mereka, serta memperoleh informasi
yang diperlukan untuk memulai tugas mengajar mereka dengan baik. Ini
juga dapat menjadi waktu di mana guru baru diperkenalkan kepada staf lain,
mempelajari struktur organisasi, mendapatkan informasi administratif, dan
memahami nilai-nilai serta ekspektasi yang diterapkan dalam lingkungan
pendidikan tersebut.
b. Panitia penyelenggara
Panitia penyelenggara adalah sebuah kelompok atau tim yang
ditugaskan untuk mengatur, merencanakan, dan melaksanakan suatu acara,
kegiatan, atau proyek tertentu. Tugas utama panitia ini meliputi perencanaan
detail, pengorganisasian, pengelolaan sumber daya, dan koordinasi segala
hal yang diperlukan untuk kesuksesan acara atau kegiatan tersebut. Panitia
penyelenggara bisa terdiri dari berbagai individu yang memiliki peran dan
tanggung jawab spesifik sesuai dengan bidang keahlian atau kontribusi yang
dibutuhkan untuk acara tersebut. Mereka bekerja sama guna memastikan
bahwa semua aspek dari acara atau kegiatan tersebut berjalan dengan lancar
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
c. Rapat guru studi proses kelompok
Rapat guru studi proses kelompok adalah pertemuan di mana
sekelompok guru berkumpul untuk menganalisis, mengevaluasi, dan

11
memperbaiki praktik mengajar mereka secara kolektif. Dalam rapat ini,
guru-guru saling berbagi pengalaman, strategi pengajaran, dan pemahaman
mereka tentang proses pembelajaran. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kualitas pengajaran melalui refleksi bersama, diskusi, dan
kolaborasi antar guru untuk memperkaya pendekatan pengajaran yang
diterapkan di kelas.
d. Diskusi sebagai proses kelompok
Diskusi sebagai proses kelompok adalah interaksi antara beberapa
individu yang bertujuan untuk berbagi informasi, gagasan, dan pendapat
mengenai suatu topik atau masalah tertentu. Dalam diskusi kelompok,
peserta dapat saling bertukar pikiran, mengemukakan argumen,
menyelesaikan masalah, atau mencapai kesepakatan bersama melalui
komunikasi yang terbuka dan interaktif. Tujuan utamanya adalah untuk
menggali pemahaman yang lebih dalam, memperluas sudut pandang, serta
mencapai pemecahan masalah atau keputusan secara bersama-sama melalui
dialog yang konstruktif.
e. Tukar menukar pengalaman
Tukar menukar pengalaman adalah proses di mana individu atau
kelompok saling berbagi pengalaman, pengetahuan, atau kisah sukses dalam
suatu bidang tertentu. Tujuannya adalah untuk memperkaya pemahaman,
belajar dari pengalaman orang lain, dan memperluas wawasan atau
keterampilan dengan mendengarkan atau berinteraksi dengan individu yang
memiliki pengalaman yang relevan atau berbeda. Tukar menukar
pengalaman sering kali dapat memperkaya perspektif dan mempercepat
pembelajaran atau inovasi dalam suatu konteks atau bidang tertentu.
f. Lokarya (workshop)
Lokarya atau workshop adalah sebuah acara atau kegiatan interaktif
yang berfokus pada pembelajaran praktis, pertukaran ide, dan penerapan
keterampilan dalam suatu bidang atau topik tertentu. Biasanya melibatkan
peserta aktif yang terlibat dalam diskusi, latihan, atau kegiatan praktis yang
dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka
terkait topik yang dibahas. Lokarya sering kali dipandu oleh fasilitator yang
memiliki keahlian di bidang tersebut dan bertujuan untuk memberikan
pengalaman belajar yang lebih mendalam dan langsung kepada peserta.

12
g. Diskusi panel (diskusi yang melibatkan para ahli sebagai panelis, partisifan
aktif dan para pendengar)
Diskusi panel adalah bentuk diskusi yang melibatkan sejumlah ahli atau
pakar dalam bidang tertentu yang berperan sebagai panelis. Mereka berbagi
pengetahuan, pengalaman, dan pandangan mereka terkait topik atau isu
yang dibahas. Peserta aktif dapat mengajukan pertanyaan atau berinteraksi
dengan panelis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam. Para
pendengar memiliki kesempatan untuk memperoleh informasi langsung dari
sejumlah ahli dalam forum terstruktur ini. Tujuan utamanya adalah untuk
mendapatkan wawasan yang lebih luas dan mendalam mengenai topik yang
sedang dibahas melalui pandangan dan diskusi para ahli.
h. Seminar (belajar berkelompok dalam jumlah kecil megadakan pendalaman
atau penyelidikan bersama –sama yang dibimbing oleh pengajaar ahli)
Seminar adalah acara pendidikan di mana sekelompok peserta
berkumpul dalam jumlah kecil untuk mendalami topik tertentu dengan
bimbingan seorang pengajar atau ahli. Biasanya berlangsung dalam format
diskusi, presentasi, atau diskusi interaktif yang memungkinkan peserta
untuk berpartisipasi aktif, bertukar pendapat, dan memperdalam
pemahaman mereka tentang topik yang dibahas. Tujuan utamanya adalah
untuk menciptakan lingkungan kolaboratif yang memungkinkan
pembelajaran yang lebih mendalam melalui penyelidikan atau eksplorasi
bersama dalam kelompok kecil di bawah bimbingan seorang pengajar ahli.
i. Sisposium (pertemuan untuk meninjau aspek-aspek suatu pokok masalah
dari berbagai sudut pandang didepan pendengar)
Sisposium adalah pertemuan di mana para pembicara, seringkali dari
berbagai latar belakang atau sudut pandang, berkumpul untuk meninjau
aspek-aspek suatu topik atau masalah dari berbagai perspektif di depan
audiens. Biasanya, para pembicara akan memberikan presentasi atau pidato
tentang sudut pandang mereka terhadap topik tersebut. Tujuan utamanya
adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada
audiens tentang masalah yang dibahas melalui pengungkapan perspektif
yang beragam dari para ahli atau praktisi dalam forum terstruktur ini.

13
j. Demostrasi mengajar
Demonstrasi mengajar adalah proses di mana seorang guru atau
pendidik memperlihatkan secara langsung bagaimana mereka mengajar atau
menerapkan strategi pengajaran tertentu kepada sekelompok peserta atau
murid. Tujuan dari demonstrasi mengajar adalah untuk memberikan contoh
langsung tentang penerapan metode pengajaran, teknik, atau strategi
tertentu agar peserta dapat melihat dan memahami bagaimana konsep atau
materi dapat disampaikan dengan efektif. Ini juga dapat memberikan
kesempatan bagi peserta untuk mengamati dan belajar dari praktik langsung
yang diperlihatkan oleh guru atau pendidik tersebut.
k. Perpustakaan jabatan
Perpustakaan jabatan adalah sebuah fasilitas di dalam suatu organisasi
atau institusi yang menyediakan sumber daya informasi, bahan bacaan, atau
referensi yang berkaitan dengan bidang atau topik tertentu yang relevan
dengan pekerjaan atau jabatan di dalam organisasi tersebut. Perpustakaan
ini didesain untuk membantu para pekerja atau anggota organisasi dalam
memperoleh informasi yang diperlukan, melakukan riset, atau
memperdalam pengetahuan mereka terkait dengan tugas atau tanggung
jawab di jabatan atau posisi kerja yang mereka emban.
l. Laboratorium jabatan
Laboratorium jabatan adalah sebuah metode atau pendekatan dalam
pelatihan atau pengembangan profesional di mana para peserta belajar
dengan langsung menerapkan konsep, keterampilan, atau pengetahuan yang
mereka pelajari dalam lingkungan kerja atau situasi yang menyerupai situasi
kerja sebenarnya. Ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk
mencoba dan mengembangkan keterampilan baru dalam situasi yang
terkontrol sebelum diterapkan secara langsung dalam pekerjaan sehari-hari.
Laboratorium jabatan sering kali melibatkan latihan, simulasi, atau
permainan peran yang didesain untuk meningkatkan pemahaman dan
keterampilan peserta dalam suatu bidang atau tugas kerja tertentu.
m. Perjalan sekolah
Perjalanan sekolah adalah kunjungan atau perjalanan yang diatur oleh
sekolah untuk tujuan pendidikan, pengalaman belajar, atau penjajakan
lapangan yang dilakukan oleh siswa ke lokasi di luar lingkungan sekolah.

14
Tujuan dari perjalanan sekolah ini bisa bermacam-macam, termasuk
memperluas wawasan siswa, mendukung kurikulum, memperkenalkan
mereka pada pengalaman belajar di luar kelas, atau mempelajari hal-hal baru
yang tidak dapat dipelajari di lingkungan sekolah. Biasanya, perjalanan
sekolah ini diawasi oleh guru atau staf pendidikan yang bertanggung jawab
menjaga keamanan dan memastikan keberhasilan tujuan pendidikan dari
perjalanan tersebut. (Saharudin, 2022: 494-495)

D. Instrumen Supervisi Administrasi Pembelajaran

INSTRUMEN SUPERVISI ADMINISTRASI PEMBELAJARAN

Nama Sekolah/Madrasah :
.................................................................................................................
Nama Guru :
..................................................................................................................
Pangkat/Golongan :
..................................................................................................................
Mata Pelajaran :
..................................................................................................................
Jumlah Jam Tatap Muka :
..................................................................................................................
Semester/Kelas :
..................................................................................................................

KOMPONEN ADMINISTRASI Skor Keterangan


NO
PEMBELAJARAN 4 3 2 1 0 Ketercapaian
1 Kalender Pendidikan 4= Sangat baik
2 Program Tahunan 3= baik
3 Program Semester 2= cukup
4 Silabus 1= kurang
0= Tidak ada
5 RPP
6 Bahan Ajar/Buku Guru dan Buku Siswa
7 Jadwal Pelajaran
8 Program Penilaian
9 KKM
10 Daftar Nilai
11 Agenda Harian

15
12 Absensi Peserta Didik
13 Buku Pedoman Guru
Jumlah
Perolehan Skor Total

Skor Perolehan
Keterangan : Nilai Akhir = …………………….. x 100%
Skor Maksimal (52)
Ketercapaian : 91% - 100% = Sangat Baik
81% - 90% = Baik
71% - 80% = Cukup
Dibawah 71% = Kurang

Rencana Tindak Lanjut:


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………...

..................., .. ……………20…
Kepala Sekolah Guru yang disupervisi,

NIP. ............................. NIP....................................

Mengetahui
Supervisor/Pengawas Sekolah

............................................
NIP. ....................................

16
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknik-teknik supervisi secara garis besar di bedakan menjadi 2 yakni teknik
perorangan dan teknik kelompok teknik perseorangan yang dimaksud teknik
perseorangan ialah supervisi yang dilakukan secara perseorangan, beberapa kegiatan
yang dilakukan antara lain: Mengadakan kunjungan kelas (classroom visitation),
Kepala sekolah datang ke kelas untuk mengobservasi bagaimana guru mengajar.
Dengan kata lain, untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang sekirannya perlu
diperbaiki
Teknik supervisi individual ada lima macam yaitu: kunjungan kelas, observasi
kelas, pertemuan individual, kunjungan antarkelas, dan menilai diri sendiri. Teknik
kelompok Teknik kelompok ialah supervisi yang dilakukan secara kelompok, beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: mengadakan pertemuan atau rapat (meeting),
seorang kepala sekolah menjalankan tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusun.
Termasuk mengadakan rapat-rapat secara periodik dengan guru-guru, dalam hal
ini rapat-rapat yang diadakan dalam rangka kegiatan supervisi. Adapun menurut
Gwynn (1961), ada tiga belas teknik supervisi kelompok yaitu: kepanitiaan-
kepanitiaan, kerja kelompok, laboratorium dan kurikulum, membaca terpimpin,
demonstrasi pembelajaran, darmawisata, kuliah/studi, diskusi panel, perpustakaan,
organisasi profesional, buletin supervisi, pertemuan dosen atau instruktur, lokakarya
atau konferensi kelompok.

B. Saran
Demikianlah makalah ini dibuat dengan sebaik-baiknya, semoga isi dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta dapat memperluas wawasan
pembaca mengenai pentingnya kepemimpinan dalam pendidikan. Kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan dalam diksi, maupun isi dalam makalah, untuk itu saran dan
kritikan yang membangun sangat dibutuhkan untuk melengkapi makalah ini. Sekian
dari kami, terima kasih.

17
DAFTAR PUSTAKA

Nurhasanah, E. H. (2023). Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan. Jurnal Fakultas Ilmu


Keislaman Vol. 4, No. 1, 40-48.

Prasojo, L. D. (2011). Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Gava Media.

Saharudin. (2022). Supervisi Pendidikan. Jurnal Ilmu Multidisiplin Vol.1 No. 2 , 490-497.

Sopian, M. (2019). Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan. STKIP Muhammadiyah Vol. 1, No.


1, 1-13.

18

Anda mungkin juga menyukai