Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HADIS TARBAWI
(Peserta Didik)

Disusun Oleh Kelompok 1 Kelas MPI-4


Semester 3
Moh Reza :161030074
Dirsan I Totou :181030122
Nina Jayanti :181030112
Sulis Ananda Putri :181030119

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALU
TAHUN AJARAN 2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunnianyalah


kami dapat meneyelasaikan Makalh ini Tepat pada waktunya dan tidak lupa
pula kami haturkan Sholawat dan Salam kepada jinjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari jalan kesesatan menjadi
jalan yang lurus Addinnul Isalm. Adapun pembuatan makalah ini guna untu
memenuhu tugas Hadis Tarbawi yang berjudul Peserta Didik. Meskipun
dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan, kami
mengharapkan kritik dan saran positif dari pihak yang membaca guna
menambah pengetahuan dan wawasan kami tentang Peserta Didik.
Terimakasih...

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN


A. Pengertian Peserta Didik........................................................................ 2
B. Hadis-hadis Keutamaan Peserta Didik............................................ 3
C. Syarat-syarat Peserta Didik................................................................... 4
D. Karakteristik Peserta Didik................................................................... 5

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................................... 9
B. Saran................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 10

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003, dijelaskan bahwa peserta didik
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
Abudin nata mengatakan, bahwa peserta didik diartikan dengan orang
yang telah memerlukan pengetahuan atau ilmu, bimbingan dan pengarahan.
Peserta didik adalah ucapan yang bersifat umum untuk orang yang sedang
menuntut ilmu. Peserta didik ada juga yang disebut siswa, murid, pelajar,
anak didik, mahasiswa.dalam bahasa inggris di sebut student, dalam bahasa
arab ada yang disebut thalib.

B.      Rumusan Masalah


Dari latar belakang, maka rumusan masalah dalam makalah ini,
diantaranya:
1.      Bagaimanakah pengertian Peserta Didik?
2.      Bagaimanakah hadis-hadis keutamaan peserta didik?
3.      Bagaimanakah syarat-syarat peserta didik?
4.      Bagaimanakah karakteristik peserta didik?

C.    Tujuan
     Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Kurikulum, di samping itu agar kita dapat mengetahui:
1.      Pengertian Peserta Didik
2.      Hadis-hadis keutamaan peserta didik
3.      Syarat-syarat peserta didik
4.      Karakteristik peserta didik

1
BAB II
PEMBAHASAN
HADIS-HADIS TENTANG PESERTA DIDIK

A.    Pengertian Peserta Didik


Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah adanya peserta
didik. Peserta didik merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem
pendidikan, sebab seseorang tidak bisa dikatakan sebagai pendidik apabila
tidak ada yang dididiknya.
Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi dasar, yang perlu
dikembangkan melalui pendidikan, baik secara fisik maupun psikis, baik
pendidikan itu dilingkungan keluarga, sekolah maupun dilingkungan
masyarakat dimana anak tersebut berada.
Sebagai peserta didik juga harus memahami hak dan kewajibannya serta
melaksanakannya. Hak adalah sesuatu yang harus diterima oleh peserta didik,
sedangkan kewajiaban adalah sesuatu yang wajib dilakkukan atau
dilaksanakan oleh peserta didik.
Peserta didik adalah ucapan yang bersifat umum untuk orang yang sedang
menuntut ilmu. Peserta didik ada juga yang disebut siswa, murid, pelajar,
anak didik, mahasiswa. dalam bahasa inggris di sebut student, dalam bahasa
arab ada yang disebut thalib, biasanya untuk mahasiswa. Tilmidz, untuk
murid tingkat TK sampai SMA.
Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003, dijelaskan bahwa peserta didik
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Abudin nata mengatakan, bahwa peserta didik diartikan
dengan orang yang telah memerlukan pengetahuan atau ilmu, bimbingan dan
pengarahan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah setiap
orang yang meluangkan waktunya untuk belajar kepada seorang pendidik.
Rasulullah SAW, sangat memberikan perhatian terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan. Sehingga ditemukan hadits-hadits yang membicarakan tentang
mencari ilmu pengetahuan. Rasulullah lebih mengutamakan majlis orang
yang belajar dari pada majlis ahli ibadah.

2
B.      Hadis-Hadis Tentang Keutamaan Peserta Didik
1.      Terhindar dari Kutukan Allah
 ‫فِي َها‬ ‫ َما‬  ٌ‫ َم ْل ُعون‬ ٌ‫ َم ْل ُعونَة‬ ‫ال ُّد ْنيَا‬  َّ‫إِن‬ َ‫أَال‬ ‫يَقُو ُل‬ ‫سلَّ َم‬
َ ‫ َو‬ ‫ َعلَ ْي ِه‬ ُ ‫هَّللا‬ ‫صلَّى‬
َ  ِ ‫هَّللا‬ ‫سو َل‬ َ  ‫يَقُو ُل‬ َ‫ ُه َر ْي َرة‬ ‫أبى‬ ‫عن‬
ُ ‫ َر‬  ُ‫س ِمعْت‬
‫الترمذى‬ ‫رواه‬ .‫ ُمتَ َعلِّ ٌم‬ ‫أَ ْو‬ ‫ َوعَالِ ٌم‬ ُ‫ َواالَه‬ ‫ َو َما‬ ِ ‫هَّللا‬ ‫ ِذ ْك ُر‬ َّ‫إِال‬
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda:
Sesungguhnya dunia dan isinya terkutuk, kecuali zikrullah dan hal-hal
terkait dengannya, alim (guru), dan peserta didik.

Dari hadis di atas jelaslah bahwa salah satu yang tidak terhindar dari
kutukan Allah adalah peserta didik, hal ini karena peserta didik merupakan
sosok yang sedang mencari kebenaran yaitu dengan menuntut ilmu, sehingga
ketika pendidik telah memiliki ilmu derajatnya akan di angkat oleh Allah swt.
Sebagai pendidik harus bisa memahami dan menghargai keutamaan pada
peserta didik tersebut, agar terjadinya dalam proses pembelajaran rasa saling
menghargai, menghormati serta saling menyayangi.

2.      Menempati Posisi Terbaik


َ  ‫ َوا ْل ُمتَ َعلِّ ُم‬ ‫ا ْل َعالِ ُم‬  … ‫ا ْل ِع ْل ِم‬ ‫ ِب َه َذا‬ ‫ َعلَ ْي ُك ْم‬ ‫سلَّ َم‬
  ‫ش ِري َكا ِن‬ َ ‫ َو‬ ‫ َعلَ ْي ِه‬ ُ ‫هَّللا‬ ‫صلَّى‬
َ  ِ ‫هَّللا‬ ‫سو ُل‬ُ ‫ َر‬ ‫قَا َل‬ ‫قَا َل‬ َ‫أُ َما َمة‬ ‫أَبِي‬  ْ‫عَن‬
‫الطبرانى‬ ‫رواه‬ ‫س‬ ِ ‫النَّا‬ ‫سائِ ِر‬ َ  ‫فِي‬ ‫ َخ ْي َر‬ َ‫ َوال‬ ‫االَ ْج ِر‬ ‫فِي‬
Dari Abi Umamah, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: hendaklah kamu
ambil ilmu ini. ... Orang alim (pendidik) dan muta'allim (peserta didik)
berserikat dalam pahala dan tidak ada manusia yang lebih baik
daripadanya.
Dalam hadis diatas, dapat dipahami bahwa pendidik dan peseta didik
merupakan manusia yang lebih baik. hal ini perlu diperhatikan oleh pendidik
agar tidak terjadinya otoriter dalam mengajar, serta guru merasa lebih
sombong di depan peserta didiknya.
Terdapat juga dalam hadis lain, yaitu:
‫الب‬ ‫رواه‬ .ُ‫ َو َعلَّ َمه‬  َ‫ا ْلقُ ْرآن‬ ‫تَ َعلَّ َم‬  ْ‫ َمن‬ ‫ضلَ ُك ْم‬ َ ‫أَ ْف‬  َّ‫إِن‬ ‫سلَّ َم‬َ ‫ َو‬ ‫ َعلَ ْي ِه‬ ُ ‫هَّللا‬ ‫صلَّى‬َ  ‫النَّبِ ُّي‬ ‫قَا َل‬ ‫قَا َل‬  َ‫ َعفَّان‬ ‫ ْب ِن‬  َ‫ ُع ْث َمان‬  ْ‫عَن‬
‫خارى‬
Usman ibn Affan berkata, Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya orang
yang paling utama di antara kamu adalah orang yang mempelajari Alquran
dan mengajarkannya.

Hadis ini menjelaskan orang yang paling utama adalah yang mempelajari
al-Qur’an dan mengajarkannya. Dalam hal ini bahwa segala bentuk ilmu
pengetahuan yang benar berasal atau ada dalam al-Qur’an. Maka peserta
didik yang mempelajari ilmu agama akan tergolong kepada orang yang utama
seperti yang katakan dalam hadis tersebut.

3
َ‫ َعل‬ ‫س ِج ِد‬ ْ ‫ا ْل َم‬ ‫فِي‬ ‫ ُمتَّ ِك ٌئ‬ ‫ َو ُه َو‬ ‫سلَّ ْم‬
َ ‫ َو‬ ‫ َعلَ ْي ِه‬ ُ ‫هَّللا‬ ‫صلَّى‬ َ  ِ ‫هَّللا‬ ‫سو َل‬ ُ ‫ َر‬  ُ‫أَتَيْت‬ :‫قَا َل‬ ،‫ي‬ َّ ‫ َع‬ ‫بن‬  ُ‫ص ْف َوان‬
ُّ ‫ا ْل ُم َرا ِد‬ ‫سا ٍل‬ َ  ‫عن‬
ُّ‫لَت َُحف‬ ‫ا ْل ِع ْل ِم‬ ‫ب‬ َ ْ ْ
ُ ِ‫طال‬ ،‫ال ِعل ِم‬ ‫ب‬ َ
ِ ‫بطال‬ ‫" َم ْر َحبًا‬:‫فقا َل‬ ،‫ال ِعل َم‬ ‫ب‬ َ ْ ْ ُ ْ َ ِّ
ُ ‫أطل‬  ُ‫ ِجئْت‬ ‫إِني‬ ،ِ  ‫سو َل‬ ‫هَّللا‬ َ ْ ُ َ َ
ُ ‫ َر‬ ‫يَا‬ :ُ‫له‬  ُ‫فقلت‬ ،ُ‫له‬ ‫بُ ْر ٍد‬ ‫ى‬
َ
 ‫ف َما‬ ،‫ب‬ ُ ْ ْ
ُ ‫يَطل‬ ‫لِ َما‬ ‫ ُحبِّ ِه ْم‬  ْ‫ ِمن‬ ‫ال ُّدنيَا‬ ‫س َما َء‬ ُ ُ
َّ ‫ال‬ ‫يَ ْبلغوا‬ ‫ َحتَّى‬ ‫ضا‬ ً ‫بَ ْع‬ ُ‫ضه‬ ُ ‫بَ ْع‬ ‫ب‬ ُ ‫يَ ْرك‬ ‫ث َّم‬ ،‫بِأ َ ْجنِ َحتِ َها‬ ُ‫ َوتُ ِظلُّه‬ ُ‫ا ْل َمالئِ َكة‬ ُ‫ه‬
َ ُ
‫الطبرانى‬ ‫رواه‬ .‫ب؟‬ ُ ُ‫تَ ْطل‬  َ‫ِجئْت‬
Shafwan ibn 'Assal al-Muradiy berkata, Saya datang kepada Rasulullah
saw, waktu itu, ia sedang berada di masjid. Saya berkata kepadanya: Ya
Rasulullah! Saya datang untuk menuntut ilmu. Beliau berkata: Selamat
datang penuntut ilmu. Penuntut ilmu dihargai dan disanjung oleh malaikat
dan dilindunginya dengan sayapnya. Kemudian mereka belomba-lomba
untuk mencapai langit dunia karena senang kepada apa yang ia tuntut. Maka
kapan kamu belajar?

Hadis menggambarkan betapa mulianya orang yang menuntut ilmu


sehingga Rasulullah mengatakan: “ penuntut ilmu dihargai dan disanjung
serta dilindungi oleh sayap malaikat”. Hal ini karena penuntut ilmu
merupakan orang yang ingin mencari hakikat kebenaran.

C.    Syarat-Syarat Peserta didik


1. Peserta Didik harus Ikhlas
Ikhlas menurut bahasa adalah jujur dan tulus. Kata ikhlas berasal
dari masdar akhlasa, yukhlisu, ikhlasan  yang berarti murni dan tampa
campuran. Dari defenisi tersebut maka ikhlas dapa di artikan dengan
pemurnian niat yang di kotori oleh ambisi pribadi dan sifat ingin dipuji
orang lain kepada niat semata-mata untuk  mengharap ridho Allah swt
dalam melakukan perbuatan.
Ikhlas merupakan syarat yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik,
karena dengan ikhlas peserta didik akan lebih mudah menerima dan
memahami pelajaran yang di berikan oleh pendidik. Sebaliknya jika
peserta didik tidak memiliki keikhlasan maka ilmu yang akan merasa sulit
dipahami bahkan Rasulullah mengatakan tidak akan mencium bau surga,
sebagaimana sabdanya yang berbunyi:
‫ َويُ َما ِر‬ ،‫ا ْل ُعلَ َما َء‬ ‫ ِب ِه‬ ‫لِيُبَا ِه َي‬ ‫ا ْل ِع ْل َم‬ ‫طَلَ َب‬  ْ‫ َمن‬:‫قَا َل‬ ،‫سلَّ َم‬
َ ‫ َو‬ ‫ َعلَ ْي ِه‬ ُ ‫هَّللا‬ ‫صلَّى‬
َ  ِ ‫هَّللا‬ ‫ول‬
ِ ‫س‬ُ ‫ َر‬ ‫عَن‬ ،‫ َجبَ ٍل‬ ‫بن‬ ‫ ُم َعا ِذ‬  ْ‫عَن‬
ْ َ
‫الطبرانى‬ ‫رواه‬ "‫ال َجنَّ ِة‬ ‫ َرائِ َحة‬ ‫يَ َر ْح‬ ‫ل ْم‬ ،‫س‬ َ ِ ِ‫ا ْل َم َجال‬ ‫فِي‬ ‫سفَ َها َء‬
ُّ ‫ال‬ ‫بِ ِه‬ ‫ي‬َ
Dari Mu'az ibn Jabal, Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang menuntut
ilmu karena ingin merasa bangga sebagai ulama, menipu orang bodoh di
majlis tidak akan mencium aroma sorga
ُ‫لِي‬ ‫أَ ْو‬ ‫ا ْل ُعلَ َما َء‬ ‫بِ ِه‬ ‫ى‬َ ‫لِيُ َجا ِر‬ ‫ا ْل ِع ْل َم‬ ‫طَلَ َب‬  ْ‫ َمن‬ « ‫يَقُو ُل‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬- ِ ‫هَّللا‬ ‫سو َل‬ ُ ‫ َر‬  ُ‫س ِمعْت‬َ  ‫قَا َل‬ ‫ َمالِ ٍك‬ ‫عن‬
‫ماجه‬ ‫وابن‬ ‫الترمذى‬ ‫رواه‬ .‫النَّا َر‬ ُ ‫هَّللا‬ ُ‫أد َْخلَه‬ ‫إِلَ ْي ِه‬ ‫س‬ َ ِ ‫النَّا‬ َ‫ ُو ُجوه‬ ‫ ِب ِه‬  َ‫ص ِرف‬ َ
ْ َ‫ي‬ ‫أ ْو‬ ‫سفَ َها َء‬
ُّ ‫ال‬ ‫ ِب ِه‬ ‫ى‬
َ ‫َما ِر‬
Dari malik, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:
Siapa yang menuntut ilmu karena ingin bangga sebagai alim atau menipu
orang-orang bodoh atau menarik perhatian orang, Allah akan
memasukkannya ke dalam neraka.

4
Dari dua hadis di atas dapat dipahami bahwa, begitu pentingnya
keikhlasan yang harus dimiliki oleh peserta didik. Sehingga pada hadis
pertama menyebutkan peserta didik yang tidak ikhlas dalam menuntut
ilmu tidak akan mencium aroma surga, dan pada hadis kedua dia akan di
masukkan kedalam api neraka.

2.      Menghormati Guru
Guru merupakan orang tua kedua setelah yang melahirkan kita, karena
dialah yang mendidik kita dengan penuh kesabaran sehingga kita menjadi
orang yang berilmu. Maka sebagai peserta didik haruslah menghargai dan
menghormati pendidiknya. Keharusan menghormati pendidik tersebut
tergambar dalam hadis Rasulullah, yaitu:
َ  ‫ َويَ ْر َح ْم‬ ‫ َكبِي َرنَا‬ ‫يُ ِج َّل‬ ‫لَ ْم‬  ْ‫ َمن‬ ‫أُ َّمتِي‬  ْ‫ ِمن‬ ‫س‬
‫ص‬ َ ‫لَ ْي‬ ‫قَا َل‬ ‫سلَّ َم‬
َ ‫ َو‬ ‫ َعلَ ْي ِه‬ ُ ‫هَّللا‬ ‫صلَّى‬
َ  ِ ‫هَّللا‬ ‫سو َل‬ ُ ‫ َر‬  َّ‫أَن‬ ‫ت‬ِ ‫صا ِم‬ َّ ‫ال‬ ‫ ْب ِن‬ َ‫ ُعبَا َدة‬  ْ‫عَن‬
‫أحمد‬ ‫رواه‬ . َ‫هَارُون‬  ْ‫ ِمن‬ ‫أنَا‬ ُ‫س ِم ْعتُه‬ َ َ ‫ َو‬ ِ ‫هَّللا‬ ‫ َع ْبد‬ ‫قَا َل‬ ُ‫ َحقَّه‬ ‫لِ َعالِ ِمنَا‬  ْ‫ َويَ ْع ِرف‬ ‫ِغي َرنَا‬
Ubadah ibn Shamit meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda:
Tidaklah termasuk umatku orang yang tidak memuliakan orang-orang
dewasa, tidak menyayangi yang kecil dan  tidak mengenal hak-hak orang
alim (guru).

Dalam hadis di atas jelaslah bahwa peserta didik harus menghormati


pendidiknya, sehingga Rasulullah mengatakan bahwa peserta didik yang
tidak menghargai dan menghormati pendidiknya bukanlah umatnya.

D.    Karakteristik Peserta Didik


1. Memiliki potensi
Semua manusia di lahirkan dalam keadaan fitrah yaitu suci, sebagian
ulama mengatakan bahwa fitrah tersebut adalah potensi beragama.
Sebagaimana hadis Rasulullah Saw yang berbunyi:
‫فَأَبَ َوا‬ ‫ا ْلفِ ْط َر ِة‬ ‫ َعلَى‬ ‫يُولَ ُد‬ ‫ َم ْولُو ٍد‬ ‫ ُك ُّل‬ ‫سلَّ َم‬ َ  ‫النَّبِ ُّي‬ ‫قَا َل‬ ‫قَا َل‬ ُ‫ َع ْنه‬ ُ ‫هَّللا‬ ‫ض َي‬
َ ‫ َو‬ ‫ َعلَ ْي ِه‬ ُ ‫هَّللا‬ ‫صلَّى‬ ِ ‫ َر‬ َ‫ه َُر ْي َرة‬ ‫أَبِي‬  ْ‫عَن‬
‫ال‬ ‫رواه‬  .‫ َج ْدعَا َء‬ ‫ ِف ْي َها‬ ‫تَ َرى‬ ‫ َه ْل‬ ، َ‫ا ْلبَ ِه ْي َمة‬ ‫تُ ْنت َُج‬ ‫ا ْلبَ ِه ْي َم ِة‬ ‫ َك َمثَ ِل‬ ‫سانِ ِه‬ َ ‫يُ َم ِّج‬ ‫أَ ْو‬ ‫ص َرانِ ِه‬
ِّ َ‫يُن‬ ‫أَ ْو‬ ‫يُ َه ِّودَانِ ِه‬ ُ‫ه‬
‫وغيره‬ ‫ومالك‬ ‫والنسائى‬ ‫والترمذى‬ ‫وأبوداود‬ ‫ومسلم‬ ‫بخارى‬
Abi Hurairah RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW. bersabda “Setiap
anak dilahirkan menurut fitrah (potensi beragama Islam). Selanjutnya,
kedua orang tuanyalah yang membelokkannya menjadi Yahudi, Nasrani,
atau Majusi bagaikan binatang melahirkan binatang, apakah kamu
melihat  kekurangan padanya?

Dari hadis di atas ada dua hal yang dapat di pahami yaitu, pertama: setiap
mannusia yang lahir memiliki potensi, baik potensi beragama potensi menjadi
orang baik, potensi menjadi orang jahat dan potensi yang
lainya. Kedua: potensi tersebut dapat dipengaruhi oleh lingkungan terutama
orang tua karena merekalah yang pertama yang sangat berperan dalam
menjadikan anaknya menjadi yahudi, nasrani dan majusi.

5
Konsep hadis tersebut sesuai dengan teori konvergensi pada
perkembangan peserta didik, yang berpendapat bahwa setiap anak yang
lahir, dalam perkembangannya di pengaruhi oleh keturunan dan lingkungan.
Yaitu setiap anak yang lahir akan di pengaruhi oleh keturunannya, contoh
anak yang terlahir dari keluarga yang baik-baik tentunya dia akan menjadi
anak yang baik serta di pengaruhi oleh lingkungannya. Hanya saja dalam
konsep hadis di atas secara umum manusia lahir memiliki potensi yang
sama.
2. Memiliki Kemuliaan (Martabat)
Sehubungan dengan ini ditemukan hadis antara lain:
   ‫يقول‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫سمعت‬ : ‫قال‬ ، ‫أنس‬ ‫عن‬
ِ ‫ َوأَ ْح‬ ‫أَ ْوالَ َد ُك ْم‬ ‫أَ ْك ِر ُم ْوا‬
‫القضائى‬ ‫رواه‬ .‫آدَابَ ُه ْم‬ ‫سنُ ْوا‬
Dari Anas, saya mendengarkan Rasulullah saw. bersabda: muliakanlah
anak-anakmu dan baguskanlah pendidikannya.

Hadis tersebut memang perintah kepada orangtua untuk  memuliakan


dan mendidik anaknya dengan bagus, akan tetapi dapat juga kita pahami
dari hadis tersebut tertuju kepada peserta didik, dimana seorang peserta
didik harus memiliki kemulian atau martabat.
Adapun diantara membaguskan pendidikan anak pada hadis diatas yaitu:
memberikan pemahaman-pemahaman kepada anak, memberikan teladan,
memilihkan lembaga pendidikan yang  baik bagi perkembangan anaknnya
serta memilihkan teman sebaya yang tidak akan menjerumuskan
anaknya  kepada jalan yang tidak baik.
3.  Memiliki Kesamaan Derajat
Adapun kesamaan derajat yang di maksud di sini adalah tidak adanya
perbedaan antara jenis kelamin, perbedaan suku, warna kulit dll dalam
menuntut ilmu. Setiap manusia sama hanya saja perbedaannya pada

Jabir ibn Abdullah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. berkhutbah di


depan kami pada pertengahan hari tasyri', beliau bersabda: Wahai manusia!
Ketahuilah sesungguhynya Tuhanmu Esa, nenek moyangmu satu.
Ketehauilah bahwa tidak ada kelebihan bagi orang Arab dari orang non
Arab, tidak pula ada kelebihan orang non Arab dari orang Arab, tidk ada
kelebihan orang yang berkulit merah dari yang berkulit hitam dan tidak
pula sebaliknya, kecuali karena takwanya. Bukankah telah saya
sampaikan?

6
4.  Memiliki Perbedaan Kecerdasan
‫ َك‬ ‫ َوا ْل ِع ْل ِم‬ ‫ا ْل ُهدَى‬  َ‫ ِمن‬ ‫بِ ِه‬ ُ ‫هَّللا‬ ‫بَ َعثَنِى‬ ‫ َما‬ ‫ َمثَ ُل‬ « ‫قَا َل‬ - ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ - ‫النَّبِ ِّى‬ ‫ َع ِن‬ ‫سى‬ َ ‫ ُمو‬ ‫أَبِى‬  ْ‫عَن‬
َ‫ َو َكان‬ ، ‫ير‬ َ ‫ َوا ْل ُعش‬ َ‫ا ْل َكأل‬ ‫ت‬
َ ِ‫ا ْل َكث‬ ‫ْب‬ ِ َ‫فَأ َ ْنبَت‬ ، ‫ا ْل َما َء‬ ‫ت‬ ِ َ‫قَبِل‬ ٌ‫نَقِيَّة‬ ‫ ِم ْن َها‬  َ‫فَ َكان‬ ، ‫ضا‬ ً ‫أَ ْر‬ ‫اب‬َ ‫ص‬ َ َ‫أ‬ ‫ا ْل َكثِي ِر‬ ‫ث‬ ِ ‫ا ْل َغ ْي‬ ‫َمثَ ِل‬
ِ‫طَائ‬ ‫ ِم ْن َها‬  ْ‫صابَت‬ َ َ‫ َوأ‬ ، ‫ َوزَ َرعُوا‬ ‫سقَ ْوا‬ َ ‫ َو‬ ‫ش ِربُوا‬ َ َ‫ف‬ ، ‫اس‬ َ َّ‫الن‬ ‫بِ َها‬ ُ ‫هَّللا‬ ‫فَنَفَ َع‬ ، ‫ا ْل َما َء‬ ‫ت‬ َ ‫أَ ْم‬ ‫ب‬
ِ ‫س َك‬ ُ ‫أَ َجا ِد‬ ‫ ِم ْن َها‬  ْ‫ت‬
 ‫ َما‬ ُ‫ َونَفَ َعه‬ ِ ‫هَّللا‬ ‫ين‬ ِ ‫ ِد‬ ‫فِى‬ َ‫فَقِه‬  ْ‫ َمن‬ ‫ َمثَ ُل‬ ‫فَ َذلِ َك‬ ، ً‫ َكأل‬  ُ‫تُ ْنبِت‬ َ‫ َوال‬ ، ‫ َما ًء‬ ‫س ُك‬ ِ ‫تُ ْم‬ َ‫ال‬  ٌ‫قِي َعان‬ ‫ ِه َى‬ ‫إِنَّ َما‬ ، ‫أُ ْخ َرى‬ ً‫فَة‬
‫رو‬ .‫ ِب ِه‬  ُ‫س ْلت‬ ِ ‫أُ ْر‬ ‫الَّ ِذى‬ ِ ‫هَّللا‬ ‫ ُهدَى‬ ‫ َي ْقبَ ْل‬ ‫ َولَ ْم‬ ، ‫سا‬ ً ‫ َر ْأ‬ ‫ ِب َذلِ َك‬ ‫يَ ْرفَ ْع‬ ‫لَ ْم‬  ْ‫ َمن‬ ‫ َو َمثَ ُل‬ ، ‫ َو َعلَّ َم‬ ‫فَ َعلِ َم‬ ، ‫بِ ِه‬ ُ ‫هَّللا‬ ‫بَ َعثَنِى‬
‫البخارى‬ ‫اه‬
Diriwayatkan dari Abu Musa RA bahwa Rasulullah SAW pernah
berkata: “Sesungguhnya perumpamaan hidayah (petunjuk) dan ilmu Allah
SWT yang menjadikan aku sebagai utusan itu seperti hujan yang turun ke
Bumi. Di antara Bumi itu terdapat sebidang tanah subur yang menyerap air
dan sebidang tanah itu rumput hijau tumbuh subur. Ada juga sebidang
tanah yang tidak menumbuhkan apa-apa, walaupun tanah itu penuh
dengan air.

Padahal AlIah SWT menurunkan air itu agar manusia dapat meminumnya,
menghilangkan rasa haus, dan menanam. Ada juga sekelompok orang yang
mempunyai tanah gersang yang tidak ada air dan tidak tumbuh apa pun di
tanah itu. Gambaran tersebut seperti orang yang mempunyai ilmu agama.
Allah SWT dan mau memanfaatkan sesuatu yang telah menyebabkan
aku diutus oleh Allah SWT kemudian orang itu mempelajari dan
mengerjakannya. Dan seperti orang yang sedikitpun tidak tertarik dengan
apa yang telah menjebabkan aku diutus oleh Allah SWT. Ia tidak mendapat
petunjuik dari Allah SWT yang karenanya aku menjadi utusan-Nya.
Hadis ini menggambarkan perbedaan antara manusia dalam
kemampuan belajar, memahami dan mengingatnya. Menurut Muhammad
Utsman Najati, ketiga kemampuan ini tergolong dalam pengertian
intelektualitas. berdasarkan hadis ini maka dapat di pahami bahwa
intelektualitas manusia dapat di kualifikasikan dalam tiga golongan, yaitu:
Seperti tanah subur, Yang berarti orang dalam golongan ini mampu
belajar, menghafal, dan mengajarkan ilmu yang ia miliki kepada orang lain.
Seperti tanah gersang, yang berarti orang dalam golongan ini mampu
menjaga dan mengajarkannya kepada orang lain, tetapi ilmu yang dia miliki
tidak bermamfaat pada dirinya sendiri. Seperti tanah tandus, orang dalam
golongan ini tidak tertarik , apalagi menghafal dan mengajarkan kepada
orang lain.

7
Dengan demikian sebagai seorang pendidik memang harus bisa
memahami perbedaan kecerdasaan peserta didik, sehingga pendidik dapat
memilih metode, pendekatan dan media yang tepat sehingga semua peserta
didik dapat mencerna materi pelajaran dengan baik. hal ini dapat dilakukan
oleh pendidik dengan mengaplikasikan metode pembelajaran yang
bervariasi dan media yanng  beragam.
5. Memiliki Perbedaan Emosional
‫س ِري‬َ  ‫ب‬ ِ ‫ض‬ َ ‫ا ْل َغ‬ ‫ا ْلبَ ِطى َء‬ ‫ ِم ْن ُه ُم‬  َّ‫ َوإِن‬ َ‫أَال‬ ... ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ِ ‫هَّللا‬ ‫سو ُل‬ ُ ‫ َر‬ ‫قال‬ ‫ى‬ َ  ‫أَبِى‬  ْ‫عَن‬
ِّ ‫ا ْل ُخ ْد ِر‬ ‫س ِعي ٍد‬
َ‫أ‬ ‫ا ْلفَ ْى ِء‬ ‫بَ ِطى َء‬ ‫ب‬ ِ ‫ض‬َ ‫ا ْل َغ‬ ‫س ِري َع‬ َ  ‫ ِم ْن ُه ْم‬  َّ‫ َوإِن‬ َ‫أَال‬ ‫بِتِ ْل َك‬ ‫فَتِ ْل َك‬ ‫ا ْلفَ ْى ِء‬ ‫س ِري ُع‬
َ  ‫ب‬ِ ‫ض‬ َ ‫ا ْل َغ‬ ‫س ِري ُع‬ َ  ‫ َو ِم ْن ُه ْم‬ ‫ا ْلفَ ْى ِء‬ ‫َع‬
‫الترمذى‬ ‫رواه‬ .... ‫ا ْلفَ ْى ِء‬ ‫ َب ِطى ُء‬ ‫ب‬ ِ ‫ض‬ َ ‫ا ْل َغ‬ ‫س ِري ُع‬ َ  ‫ َوش َُّر ُه ْم‬ َ‫أَال‬ ‫ا ْلفَ ْى ِء‬ ‫س ِري ُع‬ َ  ‫ب‬ ِ ‫ض‬ َ ‫ا ْل َغ‬ ‫ َب ِطى ُء‬ ‫ َو َخ ْي ُر ُه ْم‬ َ‫ال‬
Dari Abdul Sa'id al-Khudriy, ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda:
Ingatlah, di antara anak Nabi Adam AS itu ada yang lambat marah dan
cepat terkendali. Ada pula yang cepat marah dan cepat pula terkendali.
Ingatlah, di antara anak Nabi Adam AS itu ada yang ceptat marah dan
lambat terkendali. Ingatlah, sebaik-baik mereka ialah yang lambat marahnya
dan cepat terkendalinya. Ingatlah, seburuk-buruk anak Nabi Adam ialah
yang cepat marahnya dan lambat terkendalinya.
Berdasarkan hadis di atas, Muhammad Utsman Najasi mengelompokkan
tingkat emosi kemarahan manusia kedalam tiga tingkatan. Pertama,  orang
yang emosi kemarahannya lambat, jarang mengepresikan kemarahannya,
kalaupun ia marah ia akan cepat mengendalikan emosinya kemarahannya.
Orang semacam ini dikategorikan sebagai manusia yang sangat
mulia. Kedua, orang yang emosi kemarahannya terlalu cepat tetapi ia juga
cepat mengendalikannya. Ketiga, orang yang emosi kemarahannya terlalu
cepat muncul, dia sulit mengendalikannya kecuali dalam waktu yang lama.
Orang semacam inilah dikategorikan sebagai manusia yang paling buruk.
Perbedaan pada peserta didik perlu dipahami oleh seorang pendidik agar
jangan terlalu gegabah dalam merespon aksi peserta didiknya. Pendidik
tidak boleh mengatasi gejolak emosi peserta didik dengan luapan emosi
pula. Ia harus dapat memperlihatkan kesabaran, ketulusan dan kasih
sayangnya tampa menyimpan rasa dendam. Hal ini agar peserta didik bisa
menghargai dan  menghormati pendidiknya.

BAB III

8
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari beberapa uraian di atas, yang telah kami bahas. Maka kami
mengambil kesimpulan, yaitu sebagai berikut:
Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi dasar, yang perlu
dikembangkan melalui pendidikan, baik secara fisik maupun psikis, baik
pendidikan itu dilingkungan keluarga, sekolah maupun dilingkungan
masyarakat dimana anak tersebut berada.
Diantara keutamaan peserta didik adalah mereka terhindar dari kutukan
Allah swt dan menempati pisisi yang baik. Adapun syarat-syarat peserta didik
pertama, peserta didik harus Ikhlas, Menghormati guru. Perserta didik itu
memiliki beberapa karakteristik diantaranya mereka memiliki potensi,
memiliki kemuliaan, memiliki kesamaan derajat, memiliki perbedaan
kecerdasan, memiliki perbedaan emosional.

B. Saran
Alhamdulillah kelompok kami telah menyelesaikan tugas tepat pada
waktunya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami, khususnya bagi
pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak
kekurangan, maka dari itu kami mohon kritik dan saran yang dapat
membangun kami ke depannya agar lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

9
Ramayulis. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Abu Bakar. 1995. Hadis Tarbiiyah. Surabaya: Al-Iklas.

10

Anda mungkin juga menyukai