Konsep Dasar Pendidikan
Konsep Dasar Pendidikan
Konsep Dasar Pendidikan
PENDAHULUAN
1.2. Permasalahan
Dari permasalahan di atas, maka permasalah yang diangkat dalam makalah ini
adalah :
1
2. Apa konsep pengajaran ?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah persentasi dan pembahasan ini
adalah :
2
II. PEMBAHASAN
Pendidikan berasal dari kata “didik” lalu kata ini mendapat awalan me
sehingga menjadi kata mendidik, artinya memelihara dan memberi latihan.
Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan,
dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya dalam
kamus besar bahasa indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran.
Berikut pengertian pendidikan menurut tinjauan etimologis dan
tinjauan terminologis :
1. Tinjauan etimologis
Istilah asing yang biasa dipakai unuk memaknai kata pendidikan
adalah ; padagogie (bahasa yunani) dan education (bahasa latin). Berikut
penjelasan istilah tersebut
a. Padegogie
Padegogie merupakan rangkaian dari dua kata dari bahasa yunani :
pias (anak) dan ago (saya membimbing) dengan demikian
padegogie berarti saya membimbing anak. Pada zaman yunani
kuno, anak golongan bangsawan biasanya diantar dan dijemput ke
sekolah oleh seorang pengasuh khusus yang disebut padagogos
b. Education
Menurut khursyid ahmad, istilah education berasal dari bahasa
latin ; e, ex (out) artinya keluar, dan ducere duc (mengatur,
memimpin, menyerahkan). Sehingga education memiliki arti :
mengumpulkan dan menyampaikan informasi (pelajaran) dan
menyalurkan/menarik bakat keluar. Dalam praktik pendidikan,
3
kegiatan-kegiatan seperti mengatur, memimpin dan mengarahkan
bakat anak merupakan aktivitas utama.
2. Tinjauan Terminologis
Dari sudut pandang terminologis, pendapat para ahli pendidikan
cukup beragam dalam memberikan arti pendidikan.
a. MJ. Langeveld
Pendidikan adalah mempengaruhi anak dalam usaha
membimbingnya supaya menjadi dewasa. Usaha membimbing
adalah usaha yang didasari dan dilaksanakan dengan sengaja antara
orang yang dewasa dengan anak yang belum dewasa.
b. Hogeveld
Pendidikan adalah membantu anak supaya dia cukup cakap
menyelenggarakan tugas hidup atas tanggung jawabnya sendiri.
c. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggot
masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya
d. Undang-Undang RI. Nomor 20 tahun 2003 tentang pendidikan
nasional (pasal 1 ayat 1)
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat bangsa dan negara .
Dalam perspektif yang luas, pendidikan diartikan sebagai
keseluruhan pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidupnya (life long
education), yang bisa terjadi secara formal, nonformal, dan informal.
4
Dengan demikian dalam arti luas pendidikan tidak ada batas waktu dan
tempat, kapan saja, dimana saja, disengaja atau tidak.
Jadi pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan
(seperti sekolah dan madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan
perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap,
dan sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secara informal dan
nonformal disamping secara formal disekolah, madrasah dan institusi-
institusi lainnya
Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi
suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya
kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui dua sasaran
yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka
yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.
Crow (dalam Supriyatno, 2001) mengatakan bahwa pendidikan
diinterpretasikan dengan makna untuk mempertahankan individu dengan
kebutuhan-kebutuhan yang senantiasa bertambah dan merupakan suatu
harapan untuk dapat mengembangkan diri agar berhasil serta untuk
memperluas, mengintensifkan ilmu pengetahuan dan memahami elemen-
elemen yang ada disekitarnya. Pendidikan juga mencakup segala perubahan
yang terjadi sebagai akibat dari partisipasi individu dalam pengalaman-
pengalaman dan belajar.
Pendidikan merupakan pengaruh lingkungan terhadap individu untuk
menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku,
pikiran dan sikapnya (Thompson, 1993). Sedangkan Darnelawati (1994)
berpendapat bahwa pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah yang
berlangsung secara teratur dan bertingkat mengikuti syarat-syarat yang jelas
dan ketat. Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi pekerti,
pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampu dan trampil
dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.
Sebagian orang memahami arti pendidikan sebagai pengajaran
karena pendidikan pada umumnya selalu membutuhkan pengajaran. Padahal
5
mengajar pada umumnya diartikan secara sempit dan formal sebagai
kegiatan menyampaikan meteri pelajaran kepada siswa agar ia menerima
dan menguasai materi pelajaran tersebut, dengan kata lain siswa tersebut
memiliki ilmu pengetahuan.
1) Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
6
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991 ).
(2) Dalam pengertian yang sempit pendidikan berarti perbuatan atau proses
perbuatan untuk memperoleh pengetahuan ( McLeod, 1989 ).
(3) Pendidikan ialah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala
lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan sebagai
pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan
formal ( Mudyahardjo, 2001:6 )
(4) Dalam pengertian yang agak luas pendidikan diartikan sebagai sebuah proses
dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,
pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan
( Muhibinsyah, 2003:10 )
(6) Dalam arti luas pendidikan melipuyi semua perbuatan dan usaha dari generasi
tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya, dan
ketrampilannya kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkannya agar
dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah. Artinya
pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan
pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan
mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya
( Poerbakawatja dan Harahap, 1981 ).
7
intelektual, maupun daya emosional atau perasaan yang diarahkan kepada
tabiat manusia dan kepada sesamanya.
(8) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara ( UUSPN No. 20
Tahun 2003 ).
8
a. Sosiologi memandang pendidikan dari aspek sosial, yaitu mengartikan
pendidikan sebagai usaha pewarisan dari generasi ke generasi.
e. Politik yang melihat pendidikan adalah proses menjadi warga negara yang
diharapkan ( civilisasi ) sebagai usaha pembinaan kader bangsa yang
tangguh.
9
itu tidak ada kontribusinya terhadap pendidikan orang yang belajar. Artinya
mengajar pada hakekatnya suatu proses, yakni proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga menumbuhkan
dan mendorong siswa belajar.Hal ini akan dapat terwujud jika dilakukan
melalui proses pengajaran dengan strategi pelaksanaan melalui :
Konsep Belajar.
10
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan
tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit
(tersembunyi). Untuk menangkap isi dan pesan belajar, maka dalam belajar
tersebut individu menggunakan kemampuan pada ranah-ranah :
11
2. operants conditioning dalam clasical condotioning menggambarkan suatu
situasi belajar dimana suatu respons dibuat lebih kuat akibat reinforcement
langsung yaitu respon yang terjadi karena situasi random.
12
4. belajar hubungan verbal atau asosiasi verbal (Verbal Association) bersifat
asosiatif tingkat tinggi tetapi fungsi nalarlah yang menentukan.
Ada tiga aspek perkembangan intelektual yang diteliti oleh Jean Piaget yaitu :
2. Isi, yaitu pola perilaku anak yang khas yang tercermin pada respon yang
diberikannya terhadap berbagai masalah atau masalah yang dihadapinya.
Dari uraian diatas dapat ditegaskan bahwa belajar dalam hal ini
dapat mengandung makna sebagai perubahan struktural yang saling
13
melengkapi antara asimilasi dan akomodasi dalam proses menyusun kembali
dan mengubah apa yang telah diketahui melalui belajar.
14
Keseluruhan tujuan pendidikan dibagi atas hirarki atau taksonomi
menurut Benjamin Bloom (1956) menjadi tiga kawasan (dominan) yaitu :
domain kognitif mencakup kemampuan intelektual mengenal lingkungan yang
terdiri atas 6 macam kemampuan yang disusun secara hirarki dari yang paling
sederhana sampai yang paling kompleks yaitu pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analysis, sintesis dan penilaian; domain afektif mencakup
kemampuan-kemapuan emosional dalam mengalami dan menghayati sesuatu
hal yang meliputi lima macam kemampuan emosional disusun secara hirarki
yaitu kesadaran, partisipasi, penghayatan nilai, pengorganisasian nilai, dan
karakterisasi diri; domain psikomotor yaitu kemampuan-kemampuan motorik
menggiatkan dan mengkoordinasikan gerakan terdiri dari : gerakan repleks,
gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan jasmani, gerakan terlatih,
dan komunikasi nondiskursif.
15
2.6. Teori Belajar
Secara garis besar dikenal ada tiga rumpun besar teori belajar menurut
pandangan psikologi yaitu teori disiplin mental, teori behaviorisme dan teori
cognitive gestalt-filed.
b. Teori Behaviorisme
16
Ada beberapa ciri dari teori ini yaitu : mengutamakan unsur-unsur
atau bagian-bagian kecil, bersifat mekanisme, menekankan peranan
lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, dan
menekankan kepentingan latihan. Tokoh yang mengembangkan teori ini
adalah Thorndike yang mengemukan tiga prinsip aatu hukum dalam
belajar yaitu : belajar akan berhasil apabila individu memiliki kesiapan
untuk melakukan perbuatan tersebut, belajar akan berhasil apabila banyak
latihan dan ulangan, dan belajar akan bersemangat apabila mengetahui dan
mendapatkan hasil yang baik.
17
potongan-potongan atau bagian-bagian bahan ajaran, tetapi selalu satu
kesatuan yang utuh.
18
kepuasan mendapat pengetahuan baru, law of exercice yaitu hubungan
antara perangsang dan reaksi diperkuat dengan latihan dan penguasaan,
dan law of primacy yaitu hasil belajar yang diperoleh melalui kesan
pertama akan sulit digoyahkan.
19
dan memberi kesempatan agar peserta didik memperoleh pengalaman
yang sukses.
Salah satu hal yang penting dalam belajar adalah membaca buku
teks yang berisi materi pelajaran.Kiat untuk memahami buku teks disebut
metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review). Survey yaitu
menjelajahi seluruh buku yang tersedia di perpustakaan dan tempat lain
yang berhubungan dengan mata pelajaran. Dilanjutkan dengan question
yaitu bertanya dalam mengarahkan membaca kritis, kemudian membaca
ialah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis.
Kemudian dilakukan recite yaitu mengulang isi buku pelajaran yang telah
dipelajari (berkaitan dengan ide, pengertian, dan analysis) sehingga
mendapatkan ide-ide pokok dari buku tersebut. Sedangkan review yaitu
meninjau kembali seluruh bahan pelajaran yang telah dipelajari secara
menyeluruh. Dengan menggunakan metode SQ3R dapat diharapkan lebih
memuaskan dan dapat lebih memberikan pemahaman yang luas tentang
materi pelajaran yang terdapat dalam buku tes tersebut.
20
dalam mengerjakan sesuatu. Tujuan pengajaran lebih mudah ditentukan dari
tujuan pendidikan.
Adapun menurut kamus besar bahasa Indonesia (1991) berasal dari
kata “ajar”, artinya petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui
(diturut). Kata mengajar berarti memberi pelajaran. Contoh : guru itu
mengajar murid matematika, sedangkan kata mengajarkan berarti memberikan
pelajaran. Contoh : siapa yang mengajarkan matematika kepada murid kelas
IV? Berdasarkan arti-arti ini, kemudian kamus besar bahasa Indonesia itu
mengartikan pengajaran sebagai proses pembuatan, cara mengajar atau
mengajarkan.
Sedangkan istilah pengajaran dalam bahasa inggris disebut instruction
atau teaching. Akar kata instruction adalah kata instruct, artinya to direct to do
something; to teach to do something; to furnish with information, yakni
memberi pengarahan agar melakukan sesuatu, mengajar untuk melakukan
sesuatu, memberi informasi. Istilah pengajaran menurut Reber (1998) berarti :
pendidikan atau proses perbuatan mengajarkan pengetahuan.
Sementara itu Tardif (1987) memberi arti pengajaran secara terperinci
yaitu : A preplanned, goal directed educational process designed to facilitate
learning, yaitu pengajaran adalah sebuah proses pendidikan yang sebelumnya
direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan serta dirancang untuk
mempermudah belajar.
21
III. KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
22
Daftar Pustaka
http://dinaict,blogspot.com
Apa Teori ?
23
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai sesuatu
peristiwa. (Kamus Besar Indonesia cetakan ke IV th 1995)
Konsep Pendidikan
Konsep adalah pengertian yang di abstrakkan dari peristiwa kongkrit (Kamus
Besar Indonesia cetakan ke IV th 1995)
24