Anda di halaman 1dari 12

RANGKUMAN CHAPTER 1-3

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


Akuntansi Manajemen Strategis
yang diampu oleh Ibu Dr. Dra. Erwin Saraswati, M.Acc.

disusun oleh :
Fribieu Kezia Victoria (195020300111108)
Wiby Khalid Putra (195020300111094)
Hafidha Azzahra (195020301111009)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
MALANG
2021
Chapter 1
Accounting for Strategic Managemet : Introduction and The Conceptual Framework

A. Pengertian Akuntansi Manajemen Strategis


Akuntansi Manajemen Strategis adalah proses mengidentifikasi,
mengumpulkan, memilih, dan menganalisis data akuntansi untuk membantu tim
manajemen membuat keputusan strategis dan menilai efektivitas organisasi.
 Akuntansi manajemen strategis berorientasi pada jangka panjang. Artinya,
menyangkut isu-isu yang melampaui periode anggaran tahunan organisasi.
 Akuntansi manajemen strategis dapat dianggap sebagai sistem akuntansi untuk
mengelola strategi dan keunggulan kompetitif organisasi.
 Akuntansi manajemen strategis dibangun di atas pandangan bahwa akuntansi
harus disesuaikan secara khusus dengan strategi dan lingkungan bisnis.
B. Hubungan Akuntansi Keuangan, Akuntansi Biaya, Manajemen Biaya, Akuntansi
Manajemen, dan Manajemen Biaya Strategis
Akuntansi keuangan berasal untuk memenuhi fungsi penatagunaan bisnis. Hal
tersebut mengukur, memcatat transaksi bisnis, dan memberikan laporan keuangan yang
didasarkan pada prinsip akuntansi yang berlaku serta standar akuntansi yang relevan.
Pengertian akuntansi manajemen yaitu mengidentifikasi, mengumpulkan,
mengukur, dan melaporkan informasi yang berguna bagi manajer dalam perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Hal ini didasarkan pada premis dasar bahwa
bisnis memiliki:
a. tujuan kesatuan yang telah ditetapkan sebelumnya
b. tujuan memaksimalkan utilitas/laba
c. fokus efisiensi dan efektivitas

Akuntansi biaya adalah kombinasi dari akuntansi keuangan dan manajemen


yang berkaitan dengan pemastian dan pengendalian biaya. Ini memberikan informasi
tentang biaya perusahaan dan dapat digunakan untuk tujuan eksternal dan internal.
Akuntansi biaya mencakup topik-topik seperti analisis cost volume profit (CVP),
penganggaran, relevant cost, job costing, biaya proses, penetapan activity based costing
(ABC), activity based management (ABM), dan cost allocation processes.
Manajemen biaya membutuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang struktur
biaya perusahaan karena menggabungkan unsur-unsur dari tiga bidang yang lebih tua
yaitu akuntansi manajemen. produksi dan perencanaan strategis. Manajemen biaya
tidak hanya berfokus pada pengurangan biaya, tetapi juga pada pengendalian dan
manajemen biaya.
Manajemen biaya strategis menyediakan informasi biaya untuk keputusan
strategis. Hal tersebut membantu merumuskan dan mengkomunikasikan strategi.
Manajemen biaya strategis mengembangkan dan menerapkan kontrol yang memantau
keberhasilan dalam mencapai tujuan strategis.
Akuntansi keuangan, akuntansi biaya, manajemen biaya, manajemen biaya
strategis, akuntansi manajemen dan akuntansi manajemen strategis semuanya
berkontribusi pada sistem informasi (keuangan dan non-keuangan) suatu organisasi dan
semakin dalam praktiknya untuk terintegrasi secara total.
C. Dua Model Bisnis yang Bersaing: Akuntansi dan Ekonomi
a. Model Akuntansi
Model akuntansi berfokus pada angka bottom line yaitu keuntungan yang
ditentukan oleh akuntansi tradisional terlepas dari apakah mereka mempengaruhi
arus kas bisnis atau apakah transaksi dicatat di neraca atau di luar neraca.
Contohnya termasuk laba bersih, laba per saham, return on investment (ROI) dan
price earnings ratio (PER).
b. Model Ekonomi
Model ekonomi berkaitan dengan dua masalah yaitu arus kas yang dihasilkan
selama umur bisnis, dan risiko penerimaan kas. Yang pertama diwujudkan dalam
rencana perusahaan, dan yang kedua ditentukan di pasar. Uang tunai atau modal
yang diinvestasikan adalah contoh model akuntansi sementara di bawah model
ekonomi laporan laba rugi akuntansi dan neraca diperlakukan sebagai satu akun.
D. Perspektif Teoretis Akuntansi Manajemen
a. Technical – Rational View of Management Acccounting
Pendekatan teknis-rasional berasal dari ilmu ekonomi. Berdasarkan teori
ekonomi neoklasik, pendekatan teknis-rasional menganggap akuntansi manajemen
sebagai alat pengambilan keputusan komputasi yang membantu memaksimalkan
tujuan organisasi. Menurut teori kontrol manajemen pendekatan rechnical-rasional
membantu manajer organisasi membuat jenis keputusan rasional untuk
memaksimalkan tujuan organisasi. Model teknis-rasional mengasumsikan bahwa
selalu mungkin untuk meningkatkan informasi akuntansi melalui pengenalan
perkembangan teknis baru.
b. Weber's bureaucratic rational-legal authority
Weber melihat birokrasi sebagai bentuk organisasi untuk mencapai otoritas
legal-rasional. Dia berpendapat bahwa struktur otoritas dalam organisasi
bergantung pada makna dan mode kontrol dan kekuasaan yang lazim dalam
masyarakat. Bagi Weber, birokrasi adalah alat dominasi, penggunaan dan arahnya
berbeda, serta konsekuensinya terhadap tindakan sosial merupakan pusat analisis
organisasi. Literatur organisasi menemukan dua pengertian rasionalitas dalam teori
birokrasi Weber:
 Pencapaian tujuan melalui perhitungan sarana yang tepat
 Arti kedua dari istilah tersebut mengacu pada jenis rasionalisasi yang
dipaksakan oleh pemikir sistematis pada citra dunia yaitu peningkatan
penguasaan teoritis atas realitas melalui ide-ide yang semakin tepat dan abstrak.
c. The Human Relations View of Management Accounting
Pandangan hubungan manusia menunjukkan bahwa hubungan pribadi di antara
anggota organisasi sangat penting untuk kinerja. Hubungan manusia dapat
membantu menjelaskan pengoperasian sistem akuntansi dan kontrol menurut sikap,
perilaku, dan kepuasan kerja individu. Studi hubungan manusia telah memberikan
kontribusi untuk pemahaman yang lebih luas tentang bagaimana berbagai aspek
manusia dapat mempengaruhi operasi sistem akuntansi dan kontrol dalam
organisasi.
Terlepas dari kontribusinya, pendekatan hubungan manusia memiliki
kelemahan. Pertama, studi hubungan manusia pada sistem akuntansi dan kontrol
memberikan hasil yang tidak konsisten. Kedua, dengan mengadopsi metode ilmiah
(misalnya kuesioner terstruktur, uji hipotesis dan membangun hubungan statistik.
Pekerjaan hubungan manusia dapat mengabaikan impor pemahaman, nilai, makna,
dan budaya individu. Akhirnya, pendekatan ini gagal menjelaskan bagaimana
sistem akuntansi dan kontrol dapat menjadi produk dari konteks sosial ekonomi dan
politik di mana organisasi beroperasi.
d. Contingency View of Management Accounting
Ide sentral dari teori kontingensi organisasi adalah bahwa tidak ada model
organisasi yang dapat diterima secara universal yang menjelaskan keragaman
desain organisasi (Lawrence dan Lorsch, 1967; Woodward, 1965). Ia mengklaim
bahwa desain organisasi tergantung pada faktor kontingen yang relevan dengan
situasi. Teori kontingensi tunduk pada kritik dari berbagai sumber. Kritik ini
berkaitan dengan kekurangan teoritis dan asumsi metodologis dari pendekatan ini.
Para kritikus berpendapat bahwa teori kontingensi didasarkan pada pandangan yang
sangat teknis dari pilihan organisasi.
e. Agency View of Management Accounting
Teori agensi berkaitan dengan pendelegasian wewenang pengambilan
keputusan oleh prinsipal (misalnya pemilik) kepada agen (misalnya manajer).
Literatur agensi menunjukkan bahwa agen tidak akan selalu mengambil tindakan
yang sesuai dengan kepentingan terbaik prinsipal. Teori agensi dibangun di sekitar
ide-ide kunci dari kepentingan pribadi, seleksi yang merugikan, moral hazard,
sinyal, insentif, asimetri informasi dan yang paling luas.
f. Interpretive approach to control
Interpretive approach adalah fungsionalis dan memperlakukan dunia sosial
sebagai objektif. Sedikit yang diberikan pada fungsi aktual dari sistem akuntansi
dan kontrol dalam konteks organisasi mereka (Burchell et a. 1980). Pendekatan
interpretatif untuk penelitian akuntansi dengan keyakinan bahwa hal itu dapat lebih
mengidentifikasi aspek sosial, ekonomi dan politik dari sistem pengendalian
manajemen dalam organisasi dari perspektif aktor yang terlibat dalam operasi.
g. Political Economy View of Management Accounting
Ada pandangan bahwa ada banyak varian yang berbeda dari perspektif ekonomi
politik (PE). Dorongan utama dari pendekatan ini adalah untuk memahami saling
ketergantungan erat antara ekonomi, politik dan masyarakat.
h. Organisation change literature
Organisasi mengubah struktur dan budaya organisasi menjadi lebih efektif dan
efisien, sehingga memperoleh pangsa pasar yang lebih besar dan memastikan
kelangsungan hidup perusahaan. Ada pandangan dalam literatur organisasi bahwa
organisasi berubah dalam menanggapi masalah yang ada dan untuk perbaikan terus-
menerus. Perubahan dalam organisasi dapat muncul dari berbagai sumber,
temporal, eksternal dan internal.
Chapter 2
Vision, Mission, Goals, Objectives, and Strategy Typology
 Vision Statement

Pernyataan visi merupakan pernyataan mengenai tujuan akhir sebuah organisasi yang
dipandang top management sebagai alasan keberadaan perusahaan. Visi inilah yang
menggerakkan seluruh elemen organisasi dalam mencapai tujuan bersama mulai dari
level karyawan, manajer, hingga direksi.
 Mission Statement
Pernyataan misi organisasi menggambarkan tujuan konkrit yang ingin dicapai
organisasi dalam jangka panjang. Pernyataan ini memberikan deskripsi singkat tertulis
mengenai tujuan organisasi secara keseluruhan.
 Organisational strategy
Menurut Mintzberg, definisi strategi adalah sebagai ‘pola atau aliran keputusan’
tentang kemungkinan masa depan domain organisasi. Strategi juga adalah proses
dimana manajer organisasi dengan menggunakan jangka waktu 3-4 tahun,
mengevaluasi peluang dari lingkungan eksternal dan kekuatan internal serta sumber
daya untuk memutuskan tujuan, demikian juga rencana tindakan yang akan diambil
untuk mencapai tujuan tersebut.
Secara singkat, strategi organisasi merupakan sebuah rencana spesifik mengenai
bagaimana bisnis kita akan mengalokasikan sumber daya (seperti uang, tenaga kerja,
serta persediaan) untuk mendukung aspek seperti infrastruktur, produksi, marketing,
dan berbagai aktivitas bisnis lainnya.
 Goals / strategic goals
Goals merupakan target yang konkrit. Tujuan perusahaan dipilih untuk menerapkan
strategi perusahaan serta menyelaraskan dalam rangka mencapai visi dan misi
perusahaan.
Misal strategic goals dari perusahaan sereal multinasional :
a. People : untuk menarik, memilih dan mempertahankan SDM berkualitas tinggi,
memberikan peluang pengembangan dan pertumbuhan pelatihan, serta mengakui
prestasi dan mengapresiasi kinerja.
b. Profit and growth : menumbuhkembangkan inti bisnis, memperkuat kepemimpinan
global.
c. Consumer satisfaction and quality : mengejar keunggilan, berhubungan dengan
pelanggan, pemasok, dan karyawan untuk mencapai tujuan bersama.
d. Integrity and ethics : terlibat praktik bisnis yang adil dan jujur
e. Social responsibility
 Strategic Decisions
Dalam merumuskan strategi organisasi, ada tiga jenis utama keputusan strategis dibuat
:
1. Pada bisnis apa organisasi akan beroperasi?
2. Bagaimana organisasi bersaing dalam bisnis?
3. Sistem apa yang harus dimiliki untuk mendukung strategi bersaing?
Keputusan strategis yang efektif dalam sebuah organisasi :
a. Berurusan dengan batas-batas organisasi
b. Berhubungan dengan pencocokan kegiatan organisasi dengan peluang dalam
lingkungan substansifnya
c. Memerlukan pencocokan aktivitas organisasi dengan sumber dayanya
d. Memiliki implikasi sumber daya mayor untuk organisasi
e. Mempengaruhi arah jangka panjang organisasi.

Langkah utama dari keputusan strategis adalah sebagai berikut :


 Memformulasikan strategi bisnis
 Mengkomunikasikan strategi tersebut selama organisasi
 Mengembangkan dan memberi taktik untuk mengimplementasikan strategis
 Mengembangkan dan mengimplementasikan kontrol sistem manajemen untuk
memonitor kesuksesan dari tahap implementasi, dan karenanya sukses dalam
memenuhi tujuan strategis.
 Strategic Business Unit
Unit bisnis strategis adalah unit bisnis independent di bawah perusahaan yang bertujuan
untuk mengoptimalisasi sumber daya dan memaksimalkan nilai perusahaan.
SBU bisa saja menjadi bagian atau tidak menjadi bagian dari korporasi yang lebih
besar.
 Types (or levels) of strategy
Perusahaan bisnis menggunakan tiga jenis strategi : korporat, kompetitif (atau bisnis)
dan fungsional (atau operasional).
o Corporate strategy menggambarkan bagaimana perusahaan menentukan bisnis
yang ia geluti. Strategi perusahaan berkaitan dengan 3 masalah utama :
 Directional strategy  pertumbuhan, stabilitas, atau penghematan
 Portfolio strategy  industry atau pasar untuk produk
 Parenting strategy  sistem alokasi sumber daya dan kegiatan
koordinasi antar lini produk unit bisnis.
o Competitive (or business unit) strategy terjadi pada unit bisnis, divisi, atau
tingkat produk, dan mengacu pada bagaimana organisasi bersaing dalam setiap
jenis kegiatan dan mencoba untuk mencapai keunggulan kompetitif relative
terhadap aktivitas pesaing.
o Functional (or operational) strategy prihatin dengan strategi firma berkaitan
dengan berbagai kegiatan fungsional atau operasionalnya seperti rekrutmen,
pemasaran, distribusi, dan periklanan.
 Various types of strategy typology
Alternatif strategis ini disebut generic karena semua jenis unit bisnis dapat
mengadopsinya, apakah itu perusahaan manufaktur tradisional, perusahaan manufaktur
tinggi atau organisasi jasa.
Tipologi strategi Simons
a. Strategi sebagai proses, strategi ini menggambarkan aktivitas manajerial yang
melekat dalam membentuk harapan dan tujuan serta memfasilitasi pekerjaan
organisasi dalam mencapai tujuan tersebut.
b. Strategi sebagai posisi bersaing, mengacu pada bagaimana perusahaan bersaing
dalam pasar, yaitu produk dan karakteristik yang dipilih oleh perusahaan untuk
membedakan diri dari pesaing dan memperoleh keuntungan.
c. Strategi tingkat bisnis, mengacu pada bagaimana perusahaan bersaing dalam
bisnis tertentu dan memposisikan diri di antara pesaingnya.
d. Strategi tingkat perusahaan, berkaitan dengan menentukan bisnis apa yang
dipilih organisasi untuk bersaing dan cara yang paling efektif mengalokasikan
sumber daya yang langka di antara unit bisnis.
Tipologi strategi Miles dan Snow (1978)
 Menyarankan agar organisasi dengan sadar mengembangkan citra untuk
menunjukkan bagaimana dan mengapa struktur dan proses organisasi
mencerminkan kepurusan tentang pasar dan bagaimana keputusan tersebut
membuka jalan untuk masa depan perkembangan.
 Pengembangan citra dapat dilihat dengan organisatoris mencoba beradaptasi
dengan mengikuti siklus yang melibatkan pengambilan keputusan mengenai
tiga masalah potensial berikut :
a. Entrepreneurial problems  berkaitan dengan memutuskan manajemen
strategis dari pasar produk.
b. Engineering problems  berkaitan dengan membuat sebuah sistem untuk
memproduksi dan mendistribusi produk perusahaan.
c. Administrative problems  berkaitan dengan struktur-proses dan area
inovasi perusahaan.

Miles dan Snow mengidentifikasi pola perilaku dalam industri tunggal dan telah
mengembangkan empat arketipe perusahaan yang mengikuti jenis perilaku tertentu.
a. Defender-type strategy  organisasi dengan strategi ini memiliki area pasar produk
terbatas.
b. Prospector-type strategy  organisasi mencari terus menerus untuk peluang pasar
baru dan secara teratur bereksperimen dengan tren dan inovasi.
c. Analyser or mixed strategy  adalah mereka yang beroperasi dalam dua jenis
domain pasar produk.
d. Reactor strategy  tampaknya tidak efisien dalam hal ini seperti mereka
berperingkat bawah dalam sikap mengenai pertumbuhan dan intensitas pasar.

Strategi Kompetitif Porter (1980)


Michael Porter memercayai bahwa ada banyak tipe strategis yang memvariasikan
spesifikasi sistem kontrol yang digunakan. Menurutnya, dua unit bisnis generic strategis untuk
mengungguli organisasi lain dalam industri tertentu karena biaya dan diferensiasi nya lebih
rendah.
 Lower cost (or overall cost leadership) strategy  kemampuan organisasi untuk
memproduksi dan memasarkan produk yang sebanding dengan harga lebih rendah dari
pesaingnya. Fokus nya adalah pada biaya yang rendah, pangsa pasar tinggi, standarisasi
produk, skala ekonomis, dan pengendalian biaya yang tepat.
 Differentiation strategy  kemampuan organisasi untuk memproduksi dan
memasarkan produk yang unik dan kualitasnya unggul. Berfokus pada keunikan
produk, penekanan pada pemasaran dan penelitian, serta memiliki keunggulan pasca
penjualan.

Porter mengidentifikasi lima kekuatan kompetitif dasar yang menentukan intensitas dari
kompetisi pada industri yaitu entry, ancaman substitusi, kekuatan tawar-menawar pembeli,
tawar-menawar pemasok, dan persaingan antar pesaing.
Mintzberg 5Ps of Strategy
Mintzberg mendeskripsikan strategi organisasi dengan 5P yang adalah sebagai berikut:
a. Plan : pembuatan rencana dengan brainstorming serta menerapkan hasilnya
b. Ploy : bagaimana untuk menjadi lebih unggul dari pesaing dengan membuat rencana
untuk mengganggu, menghambat, melumpuhkan, atau mempengaruhi pesaing.
c. Pattern : strategi yang muncul akibat perilaku organisasi yang terdahulu.
d. Position : memposisikan perusahaan di dalam lingkungan bisnis.
e. Perspective : pilihan strategi organisasi yang bergantung pada budaya organisasi.

 Strategy and environmental uncertainty


o Ketidakpastian lingkungan mengacu pada ketidakmampuan perusahaan untuk
memprediksi efek dari berbagai aspek lingkungan eksternal perusahaan dengan
akurat. Aspek eksternal contohnya seperti pelanggan, pemasok, deregulasi dan
globalisasi, proses teknologi, pesaing, peraturan dan kebijakan pemerintah,
lingkungan ekonomi, serta hubungan industri.
o Meskipun perusahaan dalam industri yang sama menghadapi potensi
ketidakpastian lingkungan yang sama, pilihan strategis manajemen
mempengaruhi ketidakpastian mana yang mendesak serta sistem informasi
akuntansi mana yang cocok untuk perencanaan manajerial dan pengambilan
keputusan.
Chapter 3
The Basics of Management Control
 Management Control
Merupakan penerapan kebijakan dan prosedur untuk mengarahkan, mengatur,
dan mengkoordinasi produksi, administrasi, dan kegiatan usaha lainnya dengan cara
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Proses dari pengendalian manajemen memiliki tiga elemen utama yaitu :
1. Proses membandingkan kinerja dengan standar
2. Proses umpan balik
3. Tindakan korektif untuk mengubah proses jika diperlukan untuk
mempertahankan kinerja agar sesuai dengan standar yang berlaku.
 Management Control System (MCS)
Sistem pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer memastikan
bahwa sumber daya diperoleh dan digunakan secara efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan organisasi. MCS memiliki beberapa komponen yang saling terkait
yaitu :
1. Strategi, perencanaan strategis dan manajemen strategis
2. Struktur akuntabilitas (tata kelola perusahaan)
3. Akuntansi pertanggungjawaban
4. Pengukuran Kinerja
5. Arah
6. Motivasi
7. Insentif
 Kemunculan konsep pengendalian
Saat ini terdapat beberapa faktor yang menyebabkan suatu pengendalian
menjadi suatu hal wajib dalam organisasi, faktor yang dimaksud adalah :
1. Perubahan lingkungan organisasi
2. Meningkatnya kompleksitas dalam organisasi
3. Falibilitas (Kemungkinan kesalahan) dalam anggota organisasi
4. Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang

 Pendekatan alternatif dalam sistem pengendalian


1. Pendekatan sistem terbuka
Pendekatan ini dilakukan dengan menyediakan sarana untuk
menjelaskan dan melihat kembali pengaruh lingkungan dan ketergantungan
antar divisi.
2. Pendekatan Cybernetic
Pendekatan cybernetic merupakan proses untuk memastikan bahwa
organisasi disesuaikan dengan lingkungannya dan sedang mengejar program
tindakan yang akan memungkinkan untuk mencapai tujuannya. Terdapat
empat kondisi yang mana sebuah sistem pengendalian harus mencakup :
a) Adanya tujuan atau standar yang diinginkan
b) Pengukuran output proses sepanjang dimensi ditentukan oleh
tujuan
c) Kemampuan untuk memprediksi akibat dari tindakan
pengendalian potensial
d) Kemampuan untuk bertindak dengan cara yang akan
mengurangi penyimpangan dari tujuan.
3. Pendekatan Kontingen
Pendekatan ini, sebuah sistem pengendalian manajemen adalah variabel
yang tergantung pada kontingen tertentuk, artinya sebuah praktik
pengendalian berbeda dari situasi ke situasi dan faktor apa yang
mempengaruhi desain dan fungsi dari sistem akuntansi dan pengendalian
dalam organisasi.
4. Pendekatan politik (pluralistik)
Pendekatan ini menunjukkan bahwa pengendalian dalam suatu organisasi
dapat dicapai dengan mempertahankan jaringan peraturan yang
memungkinkan adanya bargaining antar kelompok.
 Perbedaan Perencanaan Strategis dengan Perencanaan Program (Operasional)
Perencanaan strategis adalah proses memutuskan tujuan organisasi, perubahan
tujuan, sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kebijakan yang
mengatur perolehan, penggunaan, dan sumber daya.
Perencanaan program adalah proses dimana manajemen memutuskan cara
terbaik untuk mengimplementasikan strateginya, mengingat sumber daya yang tersedia
untuk itu dalam periode tertentu.
Perencanaan Strategis Perencanaan Program
Fokus Jangka panjang dan Masalah operasional
perkembangan
Tujuan Keuntungan di masa depan Keuntungan di masa kini
Hambatan Lingkungan sumber daya di Lingkungan sumber daya
masa depan di masa kini
Hasil Pengembangan dari potensi Efisiensi dan stabilitas
yang ada di masa depan
Informasi Peluang dimasa depan Peluang di masa kini
Organisasi Flexible Stable
Kepemimpinan Menginspirasi Perubahan Konservatif
Penyelesaian Masalah Pencegahan dan mencari Bereaksi berdasarkan
pendekatan baru pengalaman di masa lalu

 Efektivitas Management Control System


Sebuah MCS dinilai efektif atau tidaknya dilihat dari beberapa komponen berikut ini,
yakni :
1. Goal Congruence (Keselarasan Tujuan)
Tantangan utama dalam pengendalian manajemen adalah mendorong
agar para anggota organisasi bersinergi untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Employee Motivation (Motivasi Karyawan)
Menetapkan atau memberikan pengharagaan kepada karyawan sesuai
dengan kinerja yang telah dilakukan, seperti kenaikan gaji atau jabatan.
3. Formal and Informal Control Mechanism (Mekanisme Kontrol Formal dan
Informal)
Contohnya adalah pembagian kerja, budaya organisasi, dan standar
operasi
4. System goals and risk sharing (Tujuan sistem dan pembagian risiko)

 Jenis-Jenis Control (pengendalian)


1. Control Problem Avoidance
Hal tersebut berarti manajer dapat menghindari beberapa masalah kontrol
dengan memungkinkan tidak ada kesempatan untuk berperilaku yang tidak
sesuai, contohnya adalah dengan melakukan otomatisasi.
2. Control of specific action
Hal tersebut berupaya untuk memastikan bahwa karyawan dan pekerja
melakukan tindakan yang sesuai dengan arahan manajemen, contohnya
adalah dengan melakukan pengawasan langsung
3. Control of Result
Kontrol ini berfokus pada hasil yang sebenarnya, jika tidak sesuai maka dapat
diambil tindakan korektif.
4. Control of personnel
Kontrol ini menekankan pada ketergantungan pada personel yang terlibat,
contohnya adalah dengan mengadakan pendidikan serta pelatihan karyawan.
 Strategi Unit Bisnis
1. Cost Leadership
Dimana strategi ini memfokuskan pada penawaran produk dengan harga
yang rendah dibanding pesaing. Risiko dari strategi ini adalah pesaing dapat
meniru strategi sehingga akan berpengaruh pada penjualan. Perubahan
teknologi juga menjadi salah satu risiko yang dihadapi dengan Cost Leadership
ini.
2. Differentiation
Strategi ini berfokus pada melakukan diferensiasi produk yang dihasilkan
oleh unit bisnis, sehingga menciptakan sesuatu yang dipandang unik oleh
pelanggan. Risiko dari strategi ini adalah produk yang unik bisa saja tidak
dihargai tinggi oleh konsumen.
 Sistem biaya
Sistem Biaya Strategi Diferensiasi Strategi
Produk Kepemimpinan Biaya
Standar biaya dan evaluasi kinerja Tidak terlalu penting Sangat Penting
Penggunaan biaya, Penganggaran Rendah hingga sedang Tinggi hingga sangat
fleksibel untuk pengendalian tinggi
biaya produksi
Pentingnya meeting budgets Rendah hingga sedang Tinggi hingga sangat
tinggi
Pentingnya analisis biaya Penting bagi keberhasilan Sering tidak dilakukan
pemasaran secara formal
Pentingnya perhitungan biaya Rendah Tinggi
produksi dan penetapan harga
Pentingnya analisis biaya pesaing Rendah Tinggi

 Misi Unit Bisnis


Strategi Perencanaan Insentif Pengukuran kinerja
Build (Meningkatkan pangsa pasar Fokus jangka panjang Subjektif (bersifat non
dalam pasar berkembang, profit rendah financial)
dan cash flow)
Harvest (Tujuan memaksimalkan laba Fokus jangka pendek Objektif, terutama
jangka pendek namun menurunkan berbasis anggaran
pangsa pasar, cash flow)

Anda mungkin juga menyukai