Anda di halaman 1dari 3

Pengaruh Kerajaan Demak Dalam Membentuk

Karakteristik Pemerintahan Kesultanan Banten Dalam


Mengembangkan Dakwah Islamiah

-Awal Mula Kerajaan Demak


Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa berdiri pada tahun 1478 M setelah jatuhnya
kerajaan Majapahit. Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Fatah.
(I Wayan Badrika. 2006. Sejarah untuk SMA kelas XI. Jakarta:Erlangga)

-Islam Kultural
Penerimaan agama Islam berkaitan dengan corak sufistik yang meluas sehinga
ajaran Islam lebih mudah diterima sesuai dengan kultur lokal.

Peralihan struktur kekuasaan dari kerajaan Hindu ke Islam memiliki relasi


terhadap struktur sosial. Clifford Geertz menulis dalam bukunya berjudul
Abangun, Santri, Priyayi dalam masyarakat Jawa, menandakan tiga bentuk
pemahaman keagamaan, yang pertama Islam Abangan yang dianut masyarakat
pedesaan, kedua Islam Santri yang memperhatikan penuh doktrin Islam, dan yang
terakhir Islam Priyayi yang dianut kaum aristokrasi.

-Berdirinya Kerajaan Islam Demak


Kesultanan Demak atau Kerajaan Demak adalah Kerajaan Islam pertama
dan terbesar di pantai utara jawa (Pesisir). Muncul sebagai kekuatan yang baru
mewarisi legitimasi dari kebesaran majapahit. Didirikan oleh Raden Fatah,
bangsawan Kerajaan Majapahit. Demak memutuskan ikatan dengan Majapahit
saat sedang berada di ujung kemunduran.

-Struktur Politik dan Ulama


Bermula dengan proses Islamisasi, jabatan di bidang keagamaan, sospol, dan
budaya dipegang oleh ulama, sebagai penafsir yang sah atas doktrin Islam.
Dinamika politik yang berlangsung di kekuasaan Islam pasti melibatkan ulama
karena posisi mereka yang strategis.
(https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/twt/article/view/864)

-Tujuan Kerajaan Demak Menguasai Banten


Kerajaan Demak bersama Sunan Gunung Jati, anaknya yaitu Maulana Hasanuddin
dan Panglima Fatahillah dapat menaklukan Banten yang pada saat itu masih dari
bagian Pajajaran.

Alasan Kerajaan Demak menguasai Banten selain untuk ekspansi wilayah


kekuasaan, juga ingin menghalangi Portugis yang melakukan perdagangan dengan
Kerajaan Pajajaran di Malaka karena Banten yang berada di dekat Selat Sunda
menjadi Pearly Gate untuk kegiatan perdagangan di Nusantara, Asia juga
permintaan pasar Internasional.
(https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/25/131344169/latar-belakang-dan-a
lasan-kerajaan-demak-menguasai-banten?page=all)

Setelah menguasai pelabuhan Banten, pasukan Demak menaklukkan Banten


Girang, ibu kota Sunda-Banten.

-Kerajaan Banten
Perkembangan Banten tidak dapat dilepaskan dari pengaruh Kerajaan Demak Pada
tahun 1521, Pangeran Trenggono diangkat menjadi Raja Demak dan pengaruh
Islam mengalami kemajuan yang pesat di Jawa. Tahun 1527 Demak memperluas
pengaruhnya dan berhasil menguasai Jawa Barat. Namun setelah pemerintahan
Pangeran Trenggono, keadaan Demak menjadi tidak terkendali karena krisis
kepemimpinan hasil dari perebutan kekuasaan. Situasi ini dimanfaatkan oleh
Hasanuddin, pada tahun 1552 Hasanuddin diangkat menjadi Sultan Banten dan
Banten melepaskan diri dari Kerajan Demak.
(http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.php?p=fstream&fid=523&bid
=11664)

Hasanudin memerintah di Banten Girang, mengislamkan Banten dan


memindahkan istana ke pesisir pantai atau yang dikenal sekarang sebagai Banten
Lama.
(https://historia.id/kuno/articles/demak-mengislamkan-banten-DLBNQ/page/3)

-Mengislamkan Banten
Kesultanan Banten, dipimpin oleh Sultan Hasanuddin, anak dari Sunan Gunung
Jati dari Kerajaan Demak menyebarkan ajaran Islam kepada penduduk pribumi
Banten dengan cara yang familiar oleh masyarakat setempat seperti menyabung
ayam atau mengadu ilmu. Hasanuddin berhasil dalam mengislamkan Banten.

Sebagai penguasa Islam baru di Banten ia bersikap sebagai bawahan Demak,


wilayah kekuasaannya meliputi Banten, Jakarta dan Cirebon. Disibukkan oleh
usaha membenahi kekuasaan baru, upaya mengantisipasi masa transisi budaya
Hindu ke Islam, Hasanuddin harus berpindah-pindah tempat.

Hasanuddin melanjutkan cita-citanya untuk meluaskan ajaran Islam , ia


membangun tempat ibadah dan sarana pendidikan berupa pesantren. Seluruh
wilayah Banten baik pusat kota maupun daerah selatan telah mengikuti agama
Islam karena Adipati Pucuk Umum menyerahkan kekuasaannya kepada penguasa
Islam. Pesantren yang telah dibangun oleh Hasanuddin juga berkembang secara
serius sehingga mampu menyebarluaskan kader agama yang handal dan
bertanggungjawab.
(https://www.academia.edu/10985620/Kesultanan_Banten)

Anda mungkin juga menyukai