MakalahMaterialTeknik PutuHerdyKurniawan
MakalahMaterialTeknik PutuHerdyKurniawan
net/publication/341310555
CITATIONS READS
0 110,507
1 author:
Putu Herdy
Politeknik Negeri Ujung Pandang
1 PUBLICATION 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Putu Herdy on 12 May 2020.
Disusun oleh:
44419020
MAKASSAR
2020
RINCIAN KLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK
(LOGAM, KERAMIK, POLIMER, DAN KOMPOSIT)
BESERTA KRITERIA DALAM PEMILIHAN BAHAN
Abstrak
(properties) dari suatu material dengan adanya proses, desain, dan pembentukan suatu
material. Material teknik membantu kita mempelajari dasar hubungan struktur dan sifat
bahan, lalu mendesain struktur bahan tersebut untuk mendapatkan sifat-sifat yang
diinginkan. Ada tiga kelas utama pada jenis material teknik, yaitu logam, keramik, dan
Dalam dunia industri sering kali kita dihadapkan pada situasi di mana harus memilih
suatu material yang akan digunakan, banyak pertimbangan akan dilakukan tetapi
umumnya kita akan memilih material yang terbaik atau mendekati untuk diaplikasikan.
Oleh karena itu pemahaman mengenai material teknik menjadi hal yang mutlak bagi
Kata Kunci: material teknik, sifat material, logam, keramik, polimer, komposit
1
Korespondensi penulis: putu@tpu.ru
ii
DETAILS CLASSIFICATION AND PROPERTIES OF
MATERIAL ENGINEERING
(METALS, CERAMICS, POLYMERS, AND COMPOSITES)
ALONG WITH THE CRITERIA OF SELECTING MATERIAL
Putu Herdy Kurniawan1
Abstract
to study the basic of structure correlation and material properties, then to design material
structure to obtain desired properties. There are three basic categories of material
engineering: metals, ceramics, polymers. Later on, composite materials are added.
In The industrial world, many times, we are faced to the situation which require us to
decide the right material that should be used, many considerations will be occurred but
mostly we will choose the best or near the best material to be applied. Therefore, the
composite
1
Corresponding author: putu@tpu.ru
iii
Daftar Isi
Abstrak ................................................................................................................................ ii
Abstract .............................................................................................................................. iii
Daftar Isi ............................................................................................................................. iv
Kata Pengantar .................................................................................................................... v
BAB I Pendahuluan .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Pembahasan .................................................................................................. 3
BAB II Isi .............................................................................................................................. 4
2.1 Definisi Material, Ilmu Material, dan Rekayasa Material ......................................... 4
2.2 4 Komponen pada Disiplin Ilmu Material Teknik ...................................................... 5
2.3 Klasifikasi Material Teknik ......................................................................................... 6
2.4 Kriteria dalam Memilih Bahan .................................................................................. 8
2.5 Sifat-sifat Material: ................................................................................................... 9
2.5.1 Sifat Fisik (Physical Properties) ........................................................................... 9
2.5.3 Sifat Mekanik ................................................................................................... 11
2.5.4 Dimensional Properties .................................................................................... 12
2.6 Wujud Bahan Teknik ............................................................................................... 13
2.7 Logam ...................................................................................................................... 14
2.8 Keramik ................................................................................................................... 27
2.9 Polimer .................................................................................................................... 30
2.10 Komposit ............................................................................................................... 35
BAB III Kesimpulan ............................................................................................................ 37
3.1 Saran ....................................................................................................................... 37
3.2 Penutup ................................................................................................................... 38
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 39
Daftar Gambar .................................................................................................................. 40
iv
Kata Pengantar
Om Swastyastu,
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada, sehingga saya berhasil menyelesaikan tugas makalah ini
yang selesai tepat pada waktunya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
saya, Dr.Eng. Arman, S.T., M.T., atas bimbingan beliau selama menempuh mata kuliah
Ilmu dan Teknologi Bahan. Juga tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada kedua orang
tua saya yang selalu memberikan dukungan penuh terhadap studi saya.
Makalah ini saya buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata
kuliah Ilmu dan Teknologi Bahan dengan makalah yang berjudul “Material Teknik (Logam,
Keramik, Polimer, dan Komposit’’ yang menjelaskan mengenai sifat-sifat material tersebut
beserta kriteria pemilihan bahan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
Tidak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, saya mohon maaf atas segala
kekurangan pada penulisan makalah ini. Kritik dan saran sangat kami harapkan dari dosen
Sekian yang dapat kami sampaikan, Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang selalu memberikan petunjuk kepada kita dalam menciptakan generasi
Penulis
v
BAB I
Pendahuluan
Dewasa ini terdapat berbagai jenis bahan yang dapat digunakan sebagai bahan baku
Bahan yang satu mempunyai keunggulan ditinjau dari segi keuletan, lainnya terhadap
korosi, mulur atau suhu kerja yang tinggi namun cukup mahal. Oleh karena itu pemilihan
Pemilihan bahan yang tepat pada dasarnya merupakan kompromi antara berbagai
sifat, lingkungan, dan cara penggunaan dan sampai di mana sifat bahan dapat memenuhi
1
1.1 Latar Belakang
terapan terlepas dari jurusan mereka apakah teknik mesin, teknik sipil, teknik kimia, atau
teknik listrik, pada suatu waktu mereka akan dihadapkan pada situasi di mana mereka
harus mendesain suatu benda yang memerlukan material untuk memecahkan masalah
yang mereka hadapi, misalnya transmisi roda gigi, struktur utama untuk bangunan,
komponen kilang minyak, atau integrated circuit chip. Oleh karena itu, pemahaman akan
ilmu dan rekayasa material sangat diperlukan oleh seorang engineer guna mendesain
Kasus yang sering ditemukan pada masalah material yaitu kita harus memilih
material yang tepat dari ribuan material yang ada. Keputusan akhir biasanya berdasarkan
pada beberapa kriteria. Pertama, kita perlu menentukan sifat apa yang kita perlukan.
Kedua adalah mempertimbangkan sifat turunan apa yang dapat terjadi selama material
terjadi karena paparan suhu tinggi atau lingkungan yang korosif. Terakhir yaitu
pertimbangan ekonomis. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membuat produk jadi?
Sering kali kita temukan bahan yang ideal namun sangat mahal.
Semakin familier seorang insinyur atau ilmuwan dengan berbagai karakteristik dan
hubungan struktur-properti, serta teknik pemrosesan bahan, maka insinyur atau ilmuwan
tersebut akan semakin mahir dan percaya diri saat akan membuat pilihan materi yang
2
1.2 Rumusan Masalah
dari suatu material untuk menghindari kerusakan atau over used dari suatu
3
BAB II
Isi
Material adalah sesuatu yang disusun/dibuat oleh bahan. Material digunakan untuk
transportasi hingga makanan. Dalam mempelajari material teknik terdapat dua istilah yang
sering digunakan, yaitu ilmu material (material science) dan rekayasa material (material
engineering).
eksplorasi (karakteristik, pengetahuan tentang struktur) dari suatu material sehingga bisa
diketahui sifatnya (mekanik, elektrik, fisik, dll.). Sedangkan rekayasa material (material
engineering) mempelajari dasar hubungan antara struktur dan sifat bahan, kemudian
diinginkan.
4
2.2 4 Komponen pada Disiplin Ilmu Material Teknik
Gambar 2. Hubungan antara Apllication, Properties, Processing, dan Structure & Compositions.
5
2.3 Klasifikasi Material Teknik
Gambar 3. Grafik batang mengenai kepadatan nilai suhu kamar pada berbagai material.
1. Logam
Terdiri dari elemen logam murni atau kombinasi dari elemen-elemen logam (alloy). Logam
memiliki sifat kuat, ulet, mudah dibentuk dan bersifat sebagai penghantar panas dan listrik
2. Non-logam
(1) Keramik
(2) Polimer
6
• Secara kimiawi mengandung C, H, atau unsur logam lainnya.
• Kerapatan rendah, penghantar panas dan listrik yang buruk, namun mudah
dibentuk.
3. Komposit
Komposit merupakan gabungan atau kombinasi dari dua bahan atau lebih yang
7
2.4 Kriteria dalam Memilih Bahan
• Metode manufaktur yang diperlukan tergantung dari jenis materialnya dan efek
• Spesifikasi produk dan keberadaannya dalam jenis yang sama (jika harus ada
penggantian).
8
2.5 Sifat-sifat Material:
1. Sifat fisik
2. Sifat kimia
3. Sifat physico-chemical
4. Sifat termal
5. Sifat akustik
7. Sifat mekanik
Yaitu sifat bahan yang tetap tahan pada suhu tinggi dan tidak membentuk lapisan
oksida.
9
Merupakan kemampuan bahan untuk menghantarkan arus listrik.
• Titik cari/lebur
Adalah suhu tertentu di mana keadaan agregasi bahan berubah dari pada menjadi
cair.
10
2.5.2 Sifat Kimia (Chemical Properties)
➢ Sifat tahan korosi
Merupakan tahanan bahan terhadap serangan air, gas, asam, larutan garam atau
➢ Komposisi
➢ Fasa material
➢ Grain size
➢ Mikro struktur
➢ Porositas
Sifat mekanik adalah sifat suatu material yang dikaitkan dengan kemampuan
1. Kekuatan (strength)
beban.
2. Elastisitas (elasticity)
3. Plastisitas (plasticity)
4. Kekakuan (stiffness)
5. Keuletan (ductility)
6. Resiliensi (resilience)
11
7. Ketangguhan (toughness)
8. Kekerasan (hardness)
9. Kelelahan (fatigue)
Karakteristik suatu material yang gagal, pada tekanan yang jauh lebih rendah
Sifat dapat dicairkan dan selanjutnya dituang sedemikian rupa sehingga benda
Kemampuan bahan untuk berubah bentuk secara tetap oleh pengaruh beban dari
Kemampuan bahan untuk diubah ke dalam bentuk yang telah ditentukan, tanpa
pemberian panas.
Sifat bahan yang dapat disambung dengan cara mencarikan sebagian bahan itu.
Kemampuan bahan untuk diubah ke dalam bentuk yang telah ditentukan dengan
cara penyayatan.
12
Gambar 9. Klasifikasi material secara garis besar.
Wujud bahan teknik adalah semua unsur atau zat yang berbentuk padat, cair, atau
gas yang banyak digunakan untuk kebutuhan keperluan dunia teknik atau industri.
13
2.7 Logam
Logam merupakan material yang oleh satu atau lebih unsur logam (misalnya: besi,
aluminium, tembaga, titanium, emas, dan nikel), dan juga sering kali mengandung unsur
non logam (misalnya: karbon, nitrogen dan oksigen) dalam jumlah yang relatif kecil.
Atom-atom pada logam dan paduannya mempunyai ciri-ciri yaitu tersusun secara
sangat teratur, dan apabila dibandingkan dengan keramik dan polimer susunan antar
atom-atomnya cenderung lebih rapat. Karakteristik susunan antar atomnya yang khas ini,
kemudian disebut sebagai ikatan logam. Material logam memiliki nilai elektron bebas yang
tinggi, dimana berarti terdapat sejumlah besar elektron yang tidak terikat pada inti atom
sehigga bisa bergerak bebas. Karena ikatan pada atom-atom logam sangat kuat maka hal
ini mengakibatkan titik leleh dan titik didih logam sangat tinggi. Sifa-sifat dari material logam
Gambar 10. Object-object familiar yang dibuat dari logam paduan logam.
Sifat yang paling sering dianggap mencirikan logam adalah konduktivitas listrik atau
kunduktivitas termalnya yang tinggi. Sebagai contoh, logam konduktor listrik yang paling
baik adalah tembaga sedangkan yang paling buruk adalah timbal, padahal kehambatan
(resituvity) timbal hanya dua belas kali kehambatan tembaga. Sangat besarnya perbedaan
14
konduktivitas antara logam dan non logam adalah karena pada logam yang mengalami
beda potensial elektron-elektron dapat bergerak bebas, sementara pada bahan non logam
tidak demikian. Jadi dapat disimpulkan bahwa karakteristik dasar logam harus dipelajari
dari struktru elektronnya, atau dengan kata lain pengkalian material teknik harus dimulai
Karakteristik logam ini dipelajari dari struktur elektronnya atau dengan kata lain
dari struktur logam murni. Ion logam berukuran relatif kecil, dengan diameter sekitar
0,25 mm. Ion-ion sejenis ini dalam logam padat murni tertumpuk bersama secara
teratur, dan sebagian besar logam tertumpuk secara kolektif, ion-ion menempati
berdasarkan bentuk struktur selnya. Selain itu, karena ikatan metalik tidak bergantung
pada arah.
Misalnya baja yang memiliki butiran yang kasar cenderung kurang tanggung
dibandingkan dengan baja yang memiliki butiran yang halus. Besar butir ini dapat
dikendalikan melalui komposisi pada waktu proses pembuatan, akan tetapi setelah
menjadi baja, pengendalian dilakukan dengan proses perlakuan panas. Tidak semua
baja mengalami pertumbuhan butir yang berarti setelah pemanasan di atas daerah
kritis, beberapa jenis baja dapat dipanaskan pada suhu yang lebih tinggi tanpa
mengalami perubahan ukuran butirnya. Hal ini merupakan karakteristik baja karbon
sedang, suhu pengasarannya tidak tetap dan dapat berubah-ubah tergantung pada
B. Struktur Kristal
Logam seperti bahan lainnya, terdiri dari susunan atom-atom. Untuk lebih
logam tersusun secara teratur dan susunan atom-atom tersebut menentukan struktur
kristal dari logam. Susunan dari atom-atom tersebut disebut cell unit.
15
Kebanyakan bahan logam mempunyai tiga struktur kristal:
Pada temperatur kamar, besi atau baja memiliki bentuk struktur Body-Centered
Cubic (BCC). Dalam hal ini cell unit dari atom-atom disusun sebagai sebuah kubus
dengan atom-atom menempati kedelapan dari sudut kubus dan satu atom berada di
pusat kubus. Pada temperatur yang tinggi, besi atau baja memiliki bentuk struktur
Face-Centered Cubic (FCC). Dalam hal ini, cell unit adalah sebuah kubus dengan
atom-atom menempati kedelapan dari sudut kubus dan atom lainnya berada pada
pusat masing-masing dari keenam bidang kubus. Di samping berbentuk kubus, cell
unit lainnya dapat berupa Hexagonal Close Packed (HCP) seperti halnya pada logam
seng. Dalam hal ini atom-atom menempati kedua belas sudut, atom lain menempati
C. Struktur Mikro
Struktur mikro logam merupakan penggabungan dari satu atau lebih struktur
kristal. Pada umumnya logam terdiri dari banyak kristal (majemuk), walaupun ada di
antaranya hanya terdiri dari satu kristal saja (tunggal). Tetapi logam dengan kristal
ruang lingkup pemakaiannya. Dalam logam, kristal sering disebut sebagai butiran.
Batas pemisah antara dua kristal disebut sebagai batas butir (Grain Boundary).
Baja dengan butiran yang kasar cenderung kurang Tangguh, namun baja jenis
ini lebih mudah untuk permesinan dan mempunyai kemampuan pengerasan yang
lebih baik. Untuk baja yang berbutir halus, di samping lebih Tangguh juga lebih ulet
Besar butir dapat dikendalikan melalui komposisi pada waktu proses pembuatan,
akan tetapi setelah menjadi baja, pengendalian dilakukan dengan proses perlakukan
panas. Tidak semua baja mengalami pertumbuhan butir yang berarti setelah
pemanasan di atas daerah kritis, beberapa jenis baja dapat dipanaskan pada suhu
16
yang lebih tinggi tanpa mengalami perubahan ukuran butirnya. Hal ini merupakan
karakteristik baja karbon sedang, suhu pengasarannya tidak tetap dan dapat berubah-
D. Sifat Logam
Logam adalah suatu unsur yang mempunyai sifat-sifat seperti: kuat, liat, keras,
mengilat, dan penghantar listrik dan panas. Sifat-sifat metal pada umumnya dapat
digolongkan atas:
Meliputi ciri-ciri dari komposisi kimia dan pengaruh unsur terhadap logam.
Logam seperti baja memiliki nilai ketahanan terhadap korosi yang baik,
Logam-logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi
karena kekuatan ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang
satu dengan logam yang lain tergantung pada jumlah elektron yang
dan titik didih yang relatif rendah karena tiap atomnya hanya memiliki satu
elektron untuk dikontribusi pada ikatannya, tetapi ada hal lain yang
(terkoordinasi 8), karena itu tidak terbentuk ikatan yang banyak seperti
kebanyakan logam.
(berarti bahwa inti jauh dari elektron yang terdelokalisasi) yang juga
17
2) Sifat-sifat Mekanik (Mechanical Properties)
menjadi bentuk lembaran) dan dapat diregang (dapat ditarik menjadi kawat).
atom yang satu dengan atom yang lain menjadi posisi yang baru tanpa
➢ Kekerasan Logam
Menggelimpangkan lapisan atom antara yang satu dengan yang lain ini
dihalangi oleh batas butiran karena baris atom tidak tersusun sebagaimana
mengimbangi hal ini, karena batas butiran merupakan suatu daerah di mana
atom-atom tidak berkaitan dengan baik satu sama lain, logam cenderung
retak pada batas butiran. Kenaikan jumlah batas butiran tidak hanya
membuat logam menjadi semakin kuat, tetapi juga membuat logam menjadi
rapuh.
Jika kamu memiliki bagian logam yang murni, kamu dapat mengontrol
menjadi susunan yang lebih rapi – penurunan jumlah batas butiran dan juga
membuat logam menjadi keras, untuk memperbaiki kinerja ini, Anda dapat
memanaskannya lagi.
Kita juga dapat memutuskan susunan atom teratur melalui penyisipan atom yang
memiliki ukuran sedikit berbeda pada struktur logam. Alloy seperti kuningan
(campuran tembaga dan seng) lebih keras dibandingkan logam asalnya karena
18
ketidak teraturan struktur membantu pencegahan barisan atom tergelincir satu
sama lain.
pada batas butiran kristal, selama atom saling bersentuhan satu sama lain,
ikatan logam masih tetap ada. Cairan logam juga menghantarkan arus
listrik, hal ini menunjukkan bahwa meskipun atom logam bebas bergerak,
logam mendidih.
Logam adalah konduktor panas yang baik. Energi panas diteruskan oleh
4) Sifat Teknologi
Sifat pengerjaan logam adalah sifat suatu bahan yang timbul dalam proses
bahan dilakukan. Pengujian yang dilakukan antara lain pengujian mampu las,
mampu mesin, mampu cor, dan mampu keras. Logam merupakan bahan yang
baik untuk diaplikasikan dalam teknologi, karena logam memiliki struktur yang
kuat dan tidak mudah patah. Sifat tersebut sangat penting bagi perencana dalam
lainnya.
E. Klasifikasi Logam
1) Logam Ferro
19
Logam ferro adalah logam besi (Fe). Besi merupakan logam yang penting
dalam bidang teknik, tetapi besi murni terlalu lunak dan rapuh sebagai bahan
kerja, bahan konstruksi, dll. Oleh karena itu besi selalu dicampur dengan unsur
a) Besi murni dengan simbol kimia Fe yang hanya dapat diperoleh dengan
➢ Besi mentah atau besi kasar yang kadar karbonnya lebih besar dari 3,7%.
➢ Besi tuang yang kadar karbonnya antara 2,3 sampai 3,6 % dan tidak dapat
ditempa. Disebut besi tuang kelabu karena karbon tidak bersenyawa secara
kimia dengan besi melainkan sebagai karbon yang lepas yang memberikan
warna abu-abu kehitaman, dan disebut besi tuang putih karena karbon
➢ Baja atau besi tempa yaitu yang memiliki kadar karbon kurang dari 1,7%
Logam ferro juga disebut besi karbon atau baja karbon. Bahan dasarnya
adalah unsur besi (Fe) dan karbon (C), tetapi sebenarnya juga mengandung
unsur lain seperti: silikon, mangan, fosfor, belerang dan sebagainya yang
mempengaruhi sifat-sifat besi atau baja pada umumnya, tetapi unsur zat arang
(karbon) yang paling besar pengaruhnya terhadap besi atau baja adalah
kekerasannya.
Pembuatan besi atau baja dilakukan dengan mengolah bijih besi di dalam
dapur tinggi yang akan menghasilkan besi kasar atau besi mentah. Besi kasar
belum dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat benda jadi maupun
setengah jadi. Oleh karena itu, besi kasar itu masih harus diolah kembali di dalam
dapur-dapur baja. Logam yang dihasilkan oleh dapur baja itulah yang dikatakan
20
sebagai besi atau baja karbon, yaitu bahan untuk membuat benda jadi maupun
setengah jadi.
2) Logam Non-Ferro
Logam non-ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak
mengandung unsur besi (Fe). Logam non ferro murni kebanyakan tidak
digunakan begitu saja tanpa dipadukan dengan logam lain karena sifat-sifatnya
belum memenuhi syarat yang diinginkan, kecuali logam non ferro murni, seperti
platina, emas, dan perak tidak dipadukan karena sudah memiliki sifat yang baik,
misalnya ketahanan kimia dan daya hantar listrik yang baik serta cukup kuat,
sehingga dapat digunakan dalam keadaan murni, tetapi karena harganya mahal,
ketiga jenis logam ini hanya digunakan untuk keperluan khusus, misalnya dalam
dan sejenisnya.
Logam non-ferro juga digunakan untuk campuran besi atau baja dengan
tujuan memperbaiki sifat-sifat baja. Jenis logam non ferro berat yang sering
digunakan untuk paduan baja antara lain: nikel, kromium, molibdenum, wolfram,
dan sebagainya. Sedangkan dari logam non ferro ringan antara lain: magnesium,
a) Tembaga (Cu)
dekorasi.
b) Aluminium (Al)
Warnanya biru putih, sifatnya dapat ditempa, liat, bobot ringan, penghantar
panas dan listrik yang baik, dan mampu dituang. Aluminium digunakan
terbang.
21
c) Timbal (Pb)
Warnanya biru kelabu, sifatnya dapat ditempa, sangat liat, tahan korosi, air
d) Timah (Sn)
korosi. Timah digunakan sebagai pelapis lembaran baja lunak (pelat timah)
3) Logam Besi
Logam besi adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur
karbon dengan besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai
sifat yang berbeda dengan besi dan karbon, maka dicampurlah dengan
bermacam-macam logam lainnya. Logam besi terdiri dari komposisi kimia yang
sederhana antara besi dengan karbon. Masuknya unsur kimia ke dalam besi
a) Besi Tuang
4%, sifatnya rapuh tidak dapat ditempa, baik untuk dituang, liat dalam
b) Besi Tempa
Komposisi besi tempa terdiri dari 99% besi murni, sifat dapat ditempa,
liat, dan tidak dapat dituang. Besi tempa dapat digunakan untuk
c) Besi Lunak
22
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,1%-0,3%,
untuk membuat benda kerja tempa berat, poros, dan rel baja.
a) Baja Karbon
Baja karbon adalah paduan besi karbon di mana unsur karbon sangat
b) Baja Paduan
Baja Paduan adalah baja yang mengandung sebuah unsur lain atau
lebih dengan kadar yang berlebih daripada karbon biasanya dalam baja
dalam dua golongan yaitu baja paduan rendah dan baja paduan tinggi.
23
c) Baja Khusus
pemakaian yang khusus. Baja khusus yaitu baja tahan karat, baja tahan
panas, baja perkakas, dan baja listrik. Unsur utama dari baja tahan
tahan terhadap korosi. Baja tahan karat ada tiga macam menurut
strukturnya yaitu baja tahan karat feritik, baja tahan karat martensit dan
austenit. Baja tahan panas, tahan terhadap korosi. Baja ini harus tahan
korosi pada suhu lingkungan lebih tinggi atau oksidasi. Baja perkakas
❖ Standarisasi Baja
➢ Amerika Serikat
maximum
quality (43,72m-94a)
24
• Normalized high Strength Low alloy Structural Steel (A633-
94a)
• Hot road stuktural steel high Strength Low alloy plate with
aniration (A 678-94a)
Automotive Engineers)
25
• Structural Steel (A 35-501-87)
502-DA)
26
2.8 Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani “keramikos”, yang artinya suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Keramik adalah
A. Karakteristik Keramik
aplikasi termasuk :
• Tahan korosi
B. Klasifikasi Keramik
27
Keramik dapat di klasifikasikan ke dalam lima kelas yaitu : Glass, Keramik
Tradisional, Keramik Baru dengan performa tinggi, Semen dan Beton, dan Batu
• Glass
• Keramik tradisional
(1) Glass
Glass adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi
dengan barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan
permukaan yang sangat halus dan kedap air. Glass bersumber dari batu kuarsa yang
keramik jenis glass adalah soda lime glass, dan borosilicate glass. Aplikasi keramik
jenis glass ini adalah untuk peralatan makan, jendela, botol dan lain-lain.
orang-orang pada zaman dahulu. Keramik tradisional sendiri bersumber dari tanah
• Batu bata
• Tembikar
Aplikasi keramik jenis ini banyak ditemukan pada karya-karya seni, dan bidang
konstruksi.
28
(3) Keramik baru dengan performa tinggi
Keramik baru adalah jenis keramik yang mengalami proses pengembangan untuk
aluminium, mangan, dan silikon yang dipadukan bersama unsur lainnya. Contoh
keramik jenis ini adalah diamond, silicon carbide yang banyak digunakan sebagai alat
pemotong.
Semen dan beton banyak diaplikasikan pada berbagai jenis bangunan. Semen
29
2.9 Polimer
Polimer ialah senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang tersusun
dari campuran ribuan sampai jutaan unit pembangun yang berulang. Plastik pembungkus,
botol plastik, styrofoam, nilon, dan pipa paralon tergolong material yang dinamakan
polimer.
A. Sifat-sifat Polimer
Polimer yakni makromolekul yang terdiri atas tidak sedikit kelas material alami dan
sintetik dengan sifat-sifat yang paling beragam. Perbedaan kedua material itu terletak
pada gampang tidaknya suatu polimer didegradasi atau dibongkar oleh mikroba.
Biasanya, polimer bahan sintetik bakal lebih susah diuraikan oleh mikroorganisme
30
dibanding polimer bahan alami. Perbedaan sifat-sifat polimer tersebut di provokasi
Semakin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik leleh senyawanya
semakin tinggi.
Semakin besar gaya antar molekul pada rantai polimer maka polimer bakal
• Percabangan
Rantai polimer yang bercabang tidak sedikit mempunyai daya tegang rendah dan
gampang meleleh.
Semakin banyaknya ikatan silang maka polimer semakin kaku dan rapuh
sehingga gampang patah. Hal itu dikarenakan adanya Ikatan silang antar rantai
polimer menyebabkan terjadinya jaringan yang kaku dan menyusun bahan yang
keras.
Semakin tinggi sifat kristalinitas, rantai polimer bakal lebih powerful dan lebih
tahan terhadap bahan-bahan kimia dan enzim. Biasanya yang mempunyai sifat
berstruktur tidak teratur ingin mempunyai kristanilitas rendah dan sifatnya amorf
(tidak keras).
• Sifat Termal
31
Polimer sebagai isolator memiliki sifat termal yang baik walaupun polimer
bukanlah konduktor. Bila ditinjau dari jenisnya, polimer yang dipanaskan terdapat
yang menjadi empuk namun terdapat pula yang menjadi keras. Perubahan ini
• Sifat Kelenturan
Karena sifatnya lentur, polimer mudah diubah menjadi produk yang diinginkan.
Tapi, polimer alam lebih untuk diubah sesuai keinginan dikomparasikan dengan
polimer sintetis.
Sifat keawetan terhadap mikroorganisme ini sering kali dipunyai oleh polimer
sintetis. Sedangkan polimer alam laksana sutra, wol, dan polimer alam lainnya
❖ Sifat Lainnya
Plastik berasal dari polimerisasi adisi dari sekian banyak monomer ikatan rangkap.
• Polietilena
didih 110o C dan tidak sedikit dimanfaatkan guna botol, film, pembungkus,
• Polipropilena
32
Merupakan campuran molekul-molekul propena. Mirip sifatnya dengan
Sobat hitung pernah dengan pipa PVC yang sering kali untuk menciptakan
saluran air? Pipa tersebut terbuat dari Polivinil klorida. Manfaat polimer untuk
• Teflon (PTFE)
alat memasak. Teflon mempunyai sifat ulet, kenyal, tahan zat kimia, tak
gampang terbakar, isolator listrik dan panas yang baik, tak gampang lengket
• Polistirena
• Karet Alam
33
Karet alam terdiri dari susunan isoprena yang berasal dari alam. Sobat tahu
ban mobil? Manfaat polimer ini terbesar ialah sebagai ban kendaraan. Karet
• Karet Sintesis
dan sebagainya
Styrena Butadiena Rubber (SBR) : bila Anda punya karet alam yang
sintesis, Anda punya SBR. Manfaat polimer ini sebagai bahan ban motor.
3) Serat Sintesis
• Nilon 66
Merupakan polimer dari heksa metilen diamina dan asam adipat. Disebut
nilon 66 sebab baik heksa metilen diamina dan asam adipat setiap
mempunyai 6 atom karbon. Karena sifatnya ulet, melar, dan powerful maka
tidak sedikit digunakan guna bahan menciptakan tali, jala, parasit, tenda,
dan sebagainya.
• Orlon (Poliakrilonitril)
yang baik.
34
2.10 Komposit
yang berbeda fase dan struktur mikroskopisnya. Contoh material komposit adalah
logam kuningan. Material komposit terdiri dari bahan penyusun dan bahan yang
Gambar 13. Salah satu contoh material komposit kompleks yaitu ski modern.
a. Material komposit serat, yaitu komposit yang terdiri dari serat dan bahan dasar yang
diproduksi secara fabrikasi, misalnya serat + resin sebagai bahan perekat, sebagai
contoh adalah FRP (Fiber Reinforce Plastic) plastik diperkuat dengan serat dan
b. Komposit lapis (laminated composite), yaitu komposit yang terdiri dari lapisan dan
35
c. Komposit partikel (particulate composite), yaitu komposit yang terdiri dari partikel dan
bahan penguat seperti butiran (batu dan pasir) yang diperkuat dengan semen yang
Bahan komposit mempunyai sifat fisik dan sifat mekanik yang banyak. Beberapa kelebihan
komposit adalah :
• Gabungan dua bahan material yang mempunyai sifat mekanik yang lebih baik dari
bahan dasarnya.
• Produk yang dihasilkan dari paduan logam mempunyai sifat yang menarik dalam segi
fisik.
tegangan/regangan untuk suatu sistem resin ideal. Kurva untuk resin menunjukkan
kekuatan puncak tinggi, kekakuan tinggi (ditunjukkan dengan kemiringan awal) dan
regangan tinggi terhadap kegagalan. Hal ini berarti bahwa resin pada awalnya kaku tetapi
Seharusnya dicatat di mana ketika suatu komposit di bebani tarik, untuk mencapai
sifat-sifat mekanis yang optimal dari komponen serat, resin harus mampu berubah panjang
paling tidak sama dengan serat. Gambar di bawah ini memberikan regangan terhadap
kegagalan yang dimiliki untuk serat kaca-E, serat kaca-S, serat aramid, dan serat karbon
berkekuatan tinggi (yaitu bukan dalam bentuk komposit). Di sini terlihat, sebagai contoh,
serat kaca-S dengan perpanjangan 5,3%, akan membutuhkan resin dengan perpanjangan
paling tidak sama dengan nilai tersebut untuk mencapai sifat tarik yang maksimum.
36
BAB III
Kesimpulan
Material padat diklasifikasikan menjadi tiga kategori dasar yaitu: logam, keramik dan
polimer. Skema utama klasifikasi tersebut berdasarkan pada susunan kimia dan struktur
atomnya. Sebagian besar material tersebut terbagi menjadi satu kelompok yang berbeda.
Selain itu, ada kategori komposit, yaitu material yang direkayasa dengan cara
mengombinasikan dua atau lebih bahan yang berbeda. Ada beberapa kategori lain yang
merupakan bahan yang canggih dan digunakan pada aplikasi yang berteknologi tinggi,
Setiap kelompok kategori material memiliki sifat dan ciri khas yang berbeda, bahkan
setiap unsur material dalam kategori tersebut juga memiliki sifat yang berbeda.
Perkembangan material dimulai dari zaman batu di mana manusia hanya mengenal
material yang terdapat di alam seperti kayu, batu, dll. Seiring perkembangan ilmu
pengetahuan dibuatlah material lain seperti polimer dan komposit. Dengan memahami
sifat-sifat material dan memperhitungkan berbagai aspek kriteria yang cocok seorang
insinyur atau ilmuwan mampu menciptakan produk yang baik dan tepat.
3.1 Saran
Nenek moyang kita sangat terkenal dengan ilmu material tekniknya. Indonesia
jepang. Namun seiring zaman, minat kita terhadap ilmu budaya nenek moyang kita
semakin luntur, ilmu logam Indonesia yang terkenal dulu pun menjadi luntur. Oleh karena
itu, kita perlu melihat kembali budaya luhur bangsa kita dan mempelajarinya lebih dalam,
serta perlu melakukan lebih banyak riset mendalam mengenai ilmu ini. Tidak hanya itu,
perlu adanya pengenalan sejak dini kepada anak bangsa mengenai proses pembentukan
37
sebuah pedang atau keris misalnya, jika ada tur langsung akan sangat menarik. Saya
3.2 Penutup
Banyak hal yang dapat saya pelajari dari pembuatan makalah Material Teknik ini,
begitu pun saya berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca. Kurang
dan lebih atas penulisan makalah ini mohon dimaklumi, karena tak ada gading yang tak
retak. Saran dan kritik merupakan kontribusi berharga bagi pengembangan lanjutan bagi
38
Daftar Pustaka
Lee, Neville, (2016). Manufacturing Processes. Hong Kong: The Hong Kong
University of Science and Technology.
39
Daftar Gambar
Gambar 1. Garis besar perilaku dan sifat manufaktur dari bahan. .................................................. 4
Gambar 2. Hubungan antara Apllication, Properties, Processing, dan Structure & Compositions. .. 5
Gambar 3. Grafik batang mengenai kepadatan nilai suhu kamar pada berbagai material. ............ 6
Gambar 10. Object-object familiar yang dibuat dari logam paduan logam. .................................. 14
Gambar 12. Beberapa object umum yang terbuat dari polymer. ................................................... 30
Gambar 13. Salah satu contoh material komposit kompleks yaitu ski modern. ............................. 35
40