Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ETIKA PROFESI
Klasifikasi Standar Profesi Teknik Kimia

Disusun oleh:
1. Ganang Setyo Nugroho (1731410051)
2. Mauliya Lailatul Umro (1731410118)
3. Salsabila Putri Romadhan (1731410149)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PRODI D-III TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan teknologi akan terus berjalan dan akan selalu mengalami
percepatan. Kemajuan tersebut akan melibatkan seluruh aspek kehidupan
termasuk juga dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Salah satu
bentuk dari kemajuan teknologi adalah kemajuan dalam bidang industri yang
akan melibatkan banyak tenaga ahli khususnya dalam bidang Teknik. Teknik
Kimia merupakan salah satu bidang teknologi yang mempunyai peranan yang
sangat besar, terutama berkaitan dengan rekayasa dan operasional suatu
Industri. Tenaga ahli di bidang ini sangat dibutuhkan dalam mendukung
pembangunan di bidang industri di Indonesia. Sebagai calon Sarjana Teknik
Kimia kita harus berbekal pengetahuan sebagai hard skill dan juga
kemampuan beretika sebagai soft skill. Banyak yang mengesampingkan salah
satu dari kemampuan tersebut, tapi itu tidak dianjurkan. Berlatar belakang
alasan apapun, jika mengesampingkan kemampuan tersebut, maka akan
mengurangi kesempatan kita untuk menjadi lebih baik dari orang lain.
Profesi adalah suatu hal yang harus dibarengi dengan keahlian dan etika.
Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat,
bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk
mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian
profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa
yang dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh
terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang
sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya
akan berakhir dengan tidak adanya lagi respek maupun kepercayaan yang
pantas diberikan kepada para elite profesional ini.
Dalam menjalankan tugasnya seorang elite profesional Teknik Kimia
harus memiliki suatu standar profesi. Komalawati memberikan batasan yang
dimaksud dengan standar profesi adalah pedoman yang harus digunakan
sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik. Dalam makalah ini
akan dibahas secara mendalam mengenai standar profesi di bidang Teknik
Kimia yang meliputi pengertian, cakupan, klasifikasi serta studi kasus standar
profesi Teknik Kimia di bidang Industri.

1.2 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi.
2. Pembaca dan penulis dapat lebih memahami tentang standar profesi di bidang
Teknik Kimia yang meliputi pengertian, cakupan, klasifikasi serta studi kasus
standar profesi Teknik Kimia di bidang Industri.

1.3 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa itu standar?
2. Apa itu profesi?
3. Apa itu standar profesi?
4. Apa saja profesi di bidang Teknik Kimia?
5. Apa saja kode etik Insinyur Teknik Kimia?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Standar
Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 102 tahun 2000 tentang
Standardisasi Nasional, Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang
dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan consensus
semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan,
keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan dating
untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
Sedangkan Menurut Clinical Practice Guideline, standar adalah keadaan
ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai
batas penerimaan minimal. Rowland, mendefinisikan standar sebagai spesifikasi
dari fungsi atau tujuan yang harus dipenuhi oleh suatu sarana pelayanan agar
pemakai jasa dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dari pelayanan yang
diselenggarakan.
Standar menurut bahasa adalah ukuran tertentu yang dipakai sebagai
patokan. Secara etimologi kata standar bisa dipahami sebagai patokan atau
sebagai standar baku. Standar juga bias dikatakan sebagai sesuatu yang digunakan
sebagai ukuran, norma, atau model dalam evaluasi komparatif (Oxford
Dictionary). Standar dapat dijadikan acuan, untuk melakukan proses kerja agar
mencapai hasil yang sudah ditetapkan sebelumnya dan melakukan penilaian.

2.1.1 Syarat Standar


• Bersifat jelas, artinya dapat diukur dengan baik, termasuk mengukur
berbagai penyimpangan yang mungkin terjadi;
• Masuk akal, suatu standar yang tidak masuk akal, misalnya ditetapkan
terlalu tinggi sehingga mustahil dapat dicapai, bukan saja sulit dimanfaatkan
tetapi juga akan menimbulkan frustasi para pelaksana;
• Mudah dimengerti, suatu standar yang tidak mudah dimengerti, atau
rumusan yang tidak jelas akan menyulitkan tenaga pelaksana sehingga
standar tersebut tidakakan dapat digunakan;
• Dapat dicapai, merumuskan standar harus sesuai dengan kemampuan,
siatuasi serta kondisi organisasi;
• Absah, ada hubungan yang kuat dan dapat didemonstrasikan;
• Meyakinkan, persyaratan yang ditetapkan tidak terlalu rendah dan tidak
terlalu tinggi;
• Mantap, spesifik dan eksplisit, tidak terpengaruh oleh perubahan waktu
untuk jangka waktu tertentu, bersifat khas dan gambling.

2.2 Profesi
Berikut pengertian profesi dan profesional menurut De Geoge:
• Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
• Profesional, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna
waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian
yang tinggi.
Yang harus kita ingat dan fahami betul bahwa “Pekerjaan/Profesi” dan
“Profesional” terdapat beberapa perbedaan:
a. Profesi:
1. Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
2. Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
3. Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
4. Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
b. Profesional:
1. Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
2. Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
3. Hidup dari situ.
4. Bangga akan pekerjaannya.
2.2.1 Ciri-Ciri Profesi
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada
profesi, yaitu:
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan
ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang
bertahuntahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya
setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi
harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan
selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai
kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan
sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu
ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
2.3 Standar Profesi
Dari penjelasan-penjelasan sebelumnya mengenai standar dan profesi di
atas, didapat pengertian standar profesi menurut Komalawati memberikan batasan
yang dimaksud dengan standar profesi adalah pedoman yang harus digunakan
sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik.
Menurut Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004, yang dimaksud dengan
standar profesi adalah batasan kemampuan (knowledge, skill and professional
attitude) minimal yang harus dikuasai oleh seorang individu untuk dapat
melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat
oleh organisasi profesi.

2.4 Profesi di Bidang Teknik Kimia


Sarjana Teknik Kimia banyak dibutuhkan atau pemakaian terbesar di
bidang industri, terutama industri proses, khususnya industri kimia. Indonesia
berusaha meningkatkan peran industri di dalam menopang perekonomian nasional
yang sebelumnya didominasi oleh bidang pertanian. Industri, khususnya industri
kimia yang dikembangkan di Indonesia ini diarahkan antara lain untuk:
• Menyokong bidang pertanian:
o Industri berbagai macam pupuk: Urea, TSP, ZA
o Industri berbagai macam pestisida
• Mengolah bahan baku menjadi produk jadi atau setengah jadi untuk bahan
baku industri yang lain, baik untuk konsumen dalam negeri maupun
ekspor:
o Hasil hutan/Perkebunan: Pulp, Kertas, Karet Ban.
o Hasil minyak bumi (Gas): LNG, LPG, Methanol, PTA, Serat
sintetis, Berbagai macam bahan baku plastik dan polimer, benzene
dan lain-lain hasil produk industri produk industri petrokimia,
amonia, carbon black, dll.
o Hasil tambang: Semen, tawas
• Menyediakan bahan baku industri lainnya:
o Industri soda dan khlor serta asam khlorida
o Industri asam sulfat
o Industri alkohol dan asam asetat
o Industri asam sitrat, asam glutamat
o Industri asam nitrat
o Industri aneka gas: Oksigen, Nitrogen, Karbon Dioksida, Argon,
Hidrogen.
Melihat perkembangan industri kimia di Indonesia akhir-akhir ini yang
sangat pesat karena didukung bahan baku yang melimpah antara lain seperti Pulp
kertas, semen, pupuk urea, serat sintetis, dan produk industri petrokimia lainnya,
ruang lingkup tugas tersebut meliputi :
• Penelitian dan pengembangan
• Perancangan proses dan alat proses
• Produksi dan operasi pabrik
• Management proyek dan konstruksi pabrik
• Management lembaga swasta dan pemerintah
• Konsultasi teknik
• Pendidikan dan pelatihan
• Pemasaran bahan kimia dan peralatan proses
• dll
2.4.1 Tugas Sarjana Teknik Kimia pada Industri Teknik Kimia
Tugas seorang insinyur/sarjana Teknik Kimia yang bergerak dibidang ini
antara lain:
• Penelitian Proses
• Pengembangan Proses
• Rekayasa Proses
• Analisa Ekonomi
• Rekayasa Proyek dan Konstruksi
• Operasional Pabrik

2.4.1.1 Penelitian Proses


Penelitian proses adalah penelitian awal, skala bangku (bench scale)
yang dilakukan di laboratorium yang bertujuan untuk meneliti kelayakan suatu
proses baru dari segi teknis dan ekonomis, pengumpulan data-data yang
diperlukan untuk membuat pabrik skala pilot dan untuk pembuatan simulasi
proses dengan komputer. Jadi penelitian proses adalah satu langkah lebih maju
dari penelitian eksplorasi dasar yang biasanya dilakukan oleh ahli kimia murni.

2.4.1.2 Pengembangan Proses


Tahap-tahap pekerjaan pengembangan proses adalah sebagai berikut:
• Pengembangan Proses
• Rekayasa final
• Evaluasi Proses Final
Program pengembangan proses yang baik seharusnya sudah bisa
memberikan kepastian baik dari segi teknis-operasional maupun ekonomis, karena
dengan pengembangan proses ini akan didapatkan data-data kondisi operasi yang
lengkap serta kebutuhan jenis dan ukuran peralatan-peralatan pembantu dan
peralatan kontrolnya. Perhitungan perancangan perlatan-peralatan proses yang
diperlukan dilanjutkan dengan evaluasi ekonomi. Untuk mendapatkan data-data
teknis-operasional yang akurat, perlu dibuat pabrik berskala pilot, yang ukurannya
sudah terskala dengan teliti. Dengan data-data dari pabrik berskala pilot
inidiadakan reevaluasi perhitungan-perhitungan teknik dan ekonomis yang
merupakan evaluasi proses final. Hasil dari pengembangan proses ini juga belum
bisa memberikan kepastian tentang seberapa besar keuntungan yang akan didapat
bila hasil dari pengembangan proses ini diterapkan ke skala pabrik.

2.4.1.3 Rekayasa Proses


Untuk memastikan berapa ongkos produksi yang diperlukan apabila hasil
pengembangan proses diterapkan pada skala pabrik perlu adanya rekayasa proses,
dimana perhitungan yang diperoleh dari pengembangan proses diulang, neraca
massa dan energi serta ukuran alat dihitung lagi untuk kapasitas pabrik yang
diinginkan (scale up), kemudian evaluasi ekonomi dilakukan lagi tetapi dengan
menggunakan data yang berlaku saat ini.

2.4.1.4 Analisa Ekonomi


Perusahaan didirikan dengan tujuan utama mencari keuntungan, karena
itu faktor ekonomi memegang peranan penting. Seoran insinyur teknik kimia
diindustri proses harus berfikir dengan orientasi ekonomi, bagaimana caranya agar
perusahaan mendapat keuntungan sebesar mungkin tanpa meninggalkan kode etik
(Peersatuan Insinyur Teknik Kimia Amerika Serikat sudah mempunyai yang
harus dipegang teguh yang mencakup berbagai bidang kemanusiaan dan
lingkungan). Karena itu hasil perhitungan dari insinyur rekayasa proses perlu
faktor eksternal di dalam perhitungan ekonomi.
Beberapa faktor eksternal yang perlu dimasukkan antara lain harga dan
kualitas bahan baku dan bahan pembantu, harga produk sejenis dipasaran beserta
perbandingan kualitasnya, bunga bank, berapa besar depresiasi alat, ongkos
transportasi dan lainnya selengkap mungkin untuk bisa menghitung dan
menyajikan berbagai kemungkinan yang nantinya bisa dipakai sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan, untuk memperoleh proses yang bisa
menghasilkan keuntungan terbesar bagi perusahaan.
2.4.1.5 Rekayasa Proyek dan Konstruksi
Setelah diputuskan untuk disetujui, suatu rancangan pabrik perlu
dipelajari oleh para insinyur Teknik Kimia yang bekerja di bidang rekayasa
proyek dan konstruksi. Insinyur tersebut harus meneliti setiap bagian rancangan.
Mungkin juga harus mengubah lagi tipe peralatan, jenis material yan paling cocok
dan ekonomis pada proyek. Menentukan bentuk bangunan yan diperlukan,
penempatan peralatan dan bangunan (lay out alat dan bangunan) agar operasi dan
pengontrolan pabrik bisa dengan mudah dilakukan serta eknomis, kemudian
dibuatkan gambar konstruksinya dengan bangunan insinyur sipil dan arsitek serta
sekaligus mengestimasi ongkos bangunannya. Kemudian dia harus membuat
jadual pembelian peralatan dan material proses serta utilitasnya, menjadwalkan
pembangunan gudang peralatan yang ada pada saat konstruksi sangat diperlukan
untuk mengamankan peralatan yang sudah dibeli, menjadwalkan pembangunan
gedung untuk pabriknya sendiri.

2.4.1.6 Operasi Pabrik


Pabrik selesai dibuat dan siap dijalankan, tapi apakah bisa langsung
beroperasi secara mulus, operator duduk dan mencatat data di ruang kontrol (di
belakang meja saja), supervisor setiap malam pulas tidur di rumah. Hal yang
terjadi jauh dari pekerjaan enak tersebut, tetapi bisa sangat menarik karena penuh
dengan hal-hal baru dan kadang-kadang tak terduga, bahkan kadang perlu
diadakan perubahan peralatan di sana-sini.
Seorang insinyur Teknik Kimia yang bekerja sebagai operator pabrik,
pada saat trial run (uji jalannya pabrik baru) mungkin harus bekerja 24 jam sehari
selama berhari-hari sampai beberapa minggu, hingga tidak timbul masalah-
masalah baru, sambil melatih anak buahnya semua (yang bekerja 3 shift). Setelah
anak buahnya sudah tahu dan lancar mengerjakan apa yang harus dilakukan secara
rutin, dan mengetahui tindakan-tindakan apa yang harus diambil bila terjadi suatu
masalah, mulai saat itu sang insinyur bisa sedikit santai, banyak duduk di
belakang mejamengamati dan mempelajari data-data operasi yang dilaporkan
anak buahnya. Dengan data-data operasi harian, insinyur Teknik Kimia harus bisa
mengevaluasi kinerja alat dan proses dan mengambil keputusan-keputusan seperti
mengubah kondisi operasi: suhu, tekanan, konsentrasi komponen dan sebagainya.
Bahkan kalau perlu harus membongkar dan memperbaiki/membersihkan
peralatan-peralatan yang dinilai sudah tidak ekonomis lagi kinerjanya. Semua itu
dilakukan agar operasi pabrik berjalan pada kondisi optimal dan ongkos produksi
yang minimal.

2.5 Kode Etik Insinyur Teknik Kimia dari AIChE


Anggota dari American Institute of Chemical Engineers (AIChE) harus
menjunjung tinggi integritas, kehormatan dan martabat dari profesi insinyur
dengan berlaku jujur, netral/tidak berat sebelah, dan melayani baik majikannya,
pelanggannya maupun publik, dengan setia; dengan selalu berjuang untuk
meningkatkan kompetensi dan prestis dari profesi insinyur; dan menggunakan
pengetahuan dan keahliannya untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.
Untuk mencapai tujuan ini, anggota harus:
• Mementingkan keamanan, kesehatan dan kesejahteraan dari publik dan
melindungi lingkungan sebagai bentuk dari tanggung jawab profesional.
• Secara formal, menasehati majikan atau pelanggannya (dan
mempertimbangkan penyingkapan yang lebih jauh lagi) jika mereka merasa
bahwa konsekuensi dari tanggung jawab mereka akan mempengaruhi
kesehatan atau keamanan masa kini dan juga mendatang dari kolega mereka
atau publik.
• Menerima tanggung jawab dari tindakan mereka, mencari dan memperhatikan
tinjauan kritis kerja mereka dan menawarkan kritik objektif dari kerja sesama
profesional.
• Mempublikasi pandangan atau memberikan informasi dengan objektif dan
jujur.
• Berperilaku, dalam lingkup professional, untuk tiap majikan atau pelanggan
sebagai agen setia dan menghindari konflik kepentingan serta tidak pernah
melanggar kode kerahasiaan.
• Memperlakukan semua kolega dengan sama rata dan hormat serta menyadari
kontribusi dan kemampuan unik mereka.
• Melakukan pelayanan professional hanya pada daerah kompetensi mereka.
• Membangun reputasi professional sebagai hasil dari pelayanan mereka.
• Melanjutkan perkembangan profesional sepanjang karir mereka dan
menyediakan peluang untuk perkembangan professional dari mereka yang di
bawah pengawasannya.
• Tidak pernah mentolerasi penganiayaan.
• Memperlakukan diri mereka sendiri secara adil, bermartabat dan dengan
hormat.
BAB III
KESIMPULAN

Pada bab sebelumnya telah dijelaskan banyak hal mengenai etika profesi
khususnya dalam bidang teknik kimia. Karena itu, dari penjelasan-penjelasan
tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 102 tahun 2000 tentang
Standardisasi Nasional, standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang
dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan
consensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat
keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan
masa yang akan dating untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
2. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
3. Menurut Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004, yang dimaksud dengan
standar profesi adalah batasan kemampuan (knowledge, skill and professional
attitude) minimal yang harus dikuasai oleh seorang individu untuk dapat
melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang
dibuat oleh organisasi profesi.
4. Profesi di bidang Teknik Kimia meliputi Penelitian Proses, Pengembangan
Proses, Rekayasa Proses, Analisa Ekonomi, Rekayasa Proyek dan Konstruksi,
serta Operasional Pabrik.
5. Menurut American Institute of Chemical Engineers (AIChE) kode etik
seorang Tekik Kimia harus menjunjung tinggi integritas, kehormatan dan
martabat dari profesi insinyur dengan berlaku jujur, netral/tidak berat sebelah,
dan melayani baik majikannya, pelanggannya maupun publik, dengan setia;
dengan selalu berjuang untuk meningkatkan kompetensi dan prestis dari
profesi insinyur; dan menggunakan pengetahuan dan keahliannya untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2008. Job Family Position Classification Standard for Professional


Work in the Engineering and Architecture Group, 0800.
Anonymous. 2012. Profesi Teknik Kimia. Dikutip dari
https://tentangteknikkimia.wordpress.com/2012/06/06/profesi-teknik-kimia/.
Diakses tanggal 01 April 2020.
Anonymous. 2013. Standar Profesi Medis.
https://sitraysitirahayu.wordpress.com/2013/11/13/standar-profesi-medis/.
Diakses tanggal 01 April 2020.
Anonymous. 2020. Teknik Kimia. Dikutip dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_kimia. Diakses tanggal 05 April 2020.
Sari Desi Permata, dkk. 2016. Makalah Etika Profesi. Lampung: Universitas
Negeri Lampung

Anda mungkin juga menyukai