ETIKA PROFESI
Klasifikasi Standar Profesi Teknik Kimia
Disusun oleh:
1. Ganang Setyo Nugroho (1731410051)
2. Mauliya Lailatul Umro (1731410118)
3. Salsabila Putri Romadhan (1731410149)
1.2 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi.
2. Pembaca dan penulis dapat lebih memahami tentang standar profesi di bidang
Teknik Kimia yang meliputi pengertian, cakupan, klasifikasi serta studi kasus
standar profesi Teknik Kimia di bidang Industri.
2.1 Standar
Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 102 tahun 2000 tentang
Standardisasi Nasional, Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang
dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan consensus
semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan,
keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan dating
untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
Sedangkan Menurut Clinical Practice Guideline, standar adalah keadaan
ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai
batas penerimaan minimal. Rowland, mendefinisikan standar sebagai spesifikasi
dari fungsi atau tujuan yang harus dipenuhi oleh suatu sarana pelayanan agar
pemakai jasa dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dari pelayanan yang
diselenggarakan.
Standar menurut bahasa adalah ukuran tertentu yang dipakai sebagai
patokan. Secara etimologi kata standar bisa dipahami sebagai patokan atau
sebagai standar baku. Standar juga bias dikatakan sebagai sesuatu yang digunakan
sebagai ukuran, norma, atau model dalam evaluasi komparatif (Oxford
Dictionary). Standar dapat dijadikan acuan, untuk melakukan proses kerja agar
mencapai hasil yang sudah ditetapkan sebelumnya dan melakukan penilaian.
2.2 Profesi
Berikut pengertian profesi dan profesional menurut De Geoge:
• Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
• Profesional, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna
waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian
yang tinggi.
Yang harus kita ingat dan fahami betul bahwa “Pekerjaan/Profesi” dan
“Profesional” terdapat beberapa perbedaan:
a. Profesi:
1. Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
2. Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
3. Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
4. Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
b. Profesional:
1. Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
2. Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
3. Hidup dari situ.
4. Bangga akan pekerjaannya.
2.2.1 Ciri-Ciri Profesi
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada
profesi, yaitu:
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan
ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang
bertahuntahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya
setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi
harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan
selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai
kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan
sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu
ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
2.3 Standar Profesi
Dari penjelasan-penjelasan sebelumnya mengenai standar dan profesi di
atas, didapat pengertian standar profesi menurut Komalawati memberikan batasan
yang dimaksud dengan standar profesi adalah pedoman yang harus digunakan
sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik.
Menurut Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004, yang dimaksud dengan
standar profesi adalah batasan kemampuan (knowledge, skill and professional
attitude) minimal yang harus dikuasai oleh seorang individu untuk dapat
melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat
oleh organisasi profesi.
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan banyak hal mengenai etika profesi
khususnya dalam bidang teknik kimia. Karena itu, dari penjelasan-penjelasan
tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 102 tahun 2000 tentang
Standardisasi Nasional, standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang
dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan
consensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat
keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan
masa yang akan dating untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
2. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
3. Menurut Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004, yang dimaksud dengan
standar profesi adalah batasan kemampuan (knowledge, skill and professional
attitude) minimal yang harus dikuasai oleh seorang individu untuk dapat
melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang
dibuat oleh organisasi profesi.
4. Profesi di bidang Teknik Kimia meliputi Penelitian Proses, Pengembangan
Proses, Rekayasa Proses, Analisa Ekonomi, Rekayasa Proyek dan Konstruksi,
serta Operasional Pabrik.
5. Menurut American Institute of Chemical Engineers (AIChE) kode etik
seorang Tekik Kimia harus menjunjung tinggi integritas, kehormatan dan
martabat dari profesi insinyur dengan berlaku jujur, netral/tidak berat sebelah,
dan melayani baik majikannya, pelanggannya maupun publik, dengan setia;
dengan selalu berjuang untuk meningkatkan kompetensi dan prestis dari
profesi insinyur; dan menggunakan pengetahuan dan keahliannya untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia.
DAFTAR PUSTAKA