Anda di halaman 1dari 11

1

MATA KULIAH : ASKEB KOMUNITAS

KONSEP ASUHAN KEBIDANAN


KOMUNITAS

1
2
MATA KULIAH : ASKEB KOMUNITAS

MATA KULIAH : ASKEB KOMUNITAS


SEMESTER : IV (EMPAT) / 5 SKS (T=2, P=1, K=2)
KODE MK : BD. 6. 306
TOPIK : KONSEP PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS DAN
KELUARGA SEBAGAI PUSAT LAYANAN
SUB. TOPIK : PENERAPAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM
PERSPEKTIF GENDER
1. KONSEP ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
BERPERSPEKTIF GENDER
WAKTU : 120 MENIT
DOSEN : ARIE MAINENY, SST.,M.Kes

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu menganalisa


penerapan kebidanan komunitas dalam perspektif gender

URAIAN MATERI

A. KONSEP ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS BERPERSPEKTIF GENDER


Perubahan peran menjadi ibu merupakan perubahan yang menyeluruh
baik bio, psiko-sosial bagi kehidupan seorang perempuan yang juga dipengaruhi
oleh berbagai faktor seperti budaya, lingkungan dan sebagainya. Sehubungan
dengan pelayanan klinis kebidanan di Institusi pelayanan kesehatan belum dapat
memenuhi kebutuhan akibat perubahan sosial budaya lingkungan lainnya yang
terjadi, maka pelayanan kebidanan komunitas merupakan bentuk pelayanan
kebidanan yang dapat mengatasi aspek-aspek tersebut.
Kematian ibu/bayi merupakan kegagalan kesehatan dan kegagalan sosial,
oleh karena itu pola pelayanan kesehatan ibu yang relevan dengan kondisi
geografis, status keluarga dan tingkat pendidikan, budaya masyarakat sangat
dibutuhkan. Pola pelayanan yang tepat adalah dengan mendekatkan pelayanan
kebidanan ke masyarakat. Namun tugas bidan disini bukan hanya mendekatkan
pelayanan kebidanan tetapi juga menjadi penggerak atau pemimpin yang bisa
menggerakkan masyarakat untuk mengaktualisasikan penghargaan hak-hak
perempuan sebagai hak asasi manusia atau yang sering disebut dengan “Bidan
Sensitive Gender”

2
3
MATA KULIAH : ASKEB KOMUNITAS

Kerangka konsep Penerapan Kacamata Gender Pada Asuhan Kebidanan


Komunitas

Budaya
Agama + Suku

Sisi Pandang
Gender

Aktualisasi
penghargaan
hak-hak perempuan
Sosial
(Kelas + sebagai hak asasi Ekonomi
(Kelas)
Usia)
manusia: pandangan
hak-hak reproduksi
sebagai hak
perempuan

Sensitif Gender

Politik

Lingkungan Dalam :
Aktualisasi Penghargaan hak-hak perempuan sebagai hak asasi perempuan dan
memandang hak-hak reproduksi sebagai hak-hak perempuan karena kita ingin
menghasilkan bidan yang sensitif gender.

Lingkungan Tengah :
Bidan dengan kacamata/sensitif gender
Hak-hak perempuan adalah hak-hak manusia, dan hak-hak reproduksi
adalah hak-hak perempuan. Bidan yang sensitif gender melihat pasiennya
dari konteks kehidupan sosialnya di masyarakat.
Gender membantu mengungkap hubungan kekuasaan yang tidak adil antara
antara laki-laki dan perempuan. Paradigma bidan melihat perempuan
sebagai individu yang khusus. Kita harus menghormati setiap perempuan
Bidan yang sensitif gender tidak hanya menangani masalah fisik pasiennya
saja
Seorang bidan harus menekankan di dalam benaknya bahwa isu gender
merupakan kunci dalam meningkatkan kualitas pelayanan perempuan, dan
secara tidak langsung memperbaiki kualitas kesehatan laki-laki dan seluruh
keluarga, termasuk masyarakat

3
4
MATA KULIAH : ASKEB KOMUNITAS

Ceramah sebagai metode pengajaran kognitif, harus tumbuh dari hati dan
tercermin dalam sikap. Seberapa jauh model pengajaran menekankan pada
hati?

Lingkungan Luar :
Dalam memberikan pelayanan kepada perempuan, pertimbangkan : pluralitas,
etnis, usia, dan sebagainya. Toleransi dan sifat sensitif terhadap elemen agama
merupakan kunci keberhasilan sebuah program kesehatan.

B. ASUHAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS


1. Asuhan Antenatal di Rumah
Yang perlu diperhatikan :
a. Pada awal ibu perlu konsultasi dengan SpOG/Dokter untuk
mengidentifikasi apakah ibu ada kontraindikasi untuk bersalin di rumah
bersalin, pondok bersalin, atau di rumah
b. Bidan merujuk kepada SpOG/Dokter bila ada komplikasi yang timbul
c. Bidan menggunakan seluruh ketrampilannya bukan hanya untuk memberi
asuhan pada keadaan fisik normal tetapi juga membantu ibu beradaptasi
dengan perubahan karena kehamilan dan kesiapan menjadi ibu
d. Mendorong ibu untuk membicarakan tentang perasaan, kecemasannya
dengan suasana yang mendukung dan terjaminkerahasiaannya
e. Jika memungkinkan selama kehamilan ibu dapat bertemu dengan semua
bidan yang akan menolongnya di kamar bersalin dan postpartum

Berbagai penyebab Ibu tidak ANC di Poliklinik atau Puskesmas :


1) Ibu sakit
2) Tidak ada transport
3) Tidak ada yang menjaga anaknya yang masih kecil di rumah
4) Kurang motivasi
5) Takut/tidak mau ke RS/menghindar dari RS

Upaya mengatasi :
1) Kunjungan rumah
2) Berusaha memperoleh informasi : alasan tidak datang ke Poliklinik
3) Jika ada masalah, mencoba untuk mencari pemecahannya
4) Jelaskan pentingnya ANC
5) Bantu ibu untuk merencanakan upaya-upaya pemecahan selanjutnya
(misalnya bila ada masalah atau cara kontak dengan bidan)

Pelaksanaan ANC dirumah :


1) Bidan hanya mempunyai data keberadaan ibu hamil di wilayah kerjanya
2) Bidan mengidentifikasi apakah ibu hamil memeriksakan kehamilannya
dengan baik atau tidak
3) Bagi ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya, bidan harus
melakukan ANC dirumah

4
5
MATA KULIAH : ASKEB KOMUNITAS

4) Sebelum ke rumah klien, bidan menentukan dulu kapan bisa berkunjung


(kontrak waktu : tanggal, hari dan jam), diusahakan tidak mengganggu
aktivitas ibu hamil dan keluarga
5) Saat kunjungan rumah lakukan pemeriksaan sesuai standar, kemudian
mengidentifikasi lingkungan rumah bila ibu mempunyai rencana untuk
melahirkan di rumah

Perlengkapan kerja Bidan :


Mengacu pada standar yang berlaku dengan mempertimbangkan kebutuhan
klien

Pemilihan Tempat Persalinan:


Yang perlu diperhatikan :
1) Pengambilan keputusan untuk menentukan tempat persalinan ditentukan
oleh ibu sendiri atas hasil konsultasi dengan bidan dan dokter
2) Selama proses persalinan ibu memerlukan rasa tentram dan percaya
terhadap orang yang menolongnya
3) Pilihan dipengaruhi oleh :
a) Riwayat kesehatan dan kebidanan yang lalu
b) Keadaan kehamilan saat ini
c) Pengalaman melahirkan sebelumnya
d) Ketersediaan tempat tidur, kondisi rumah, dsb

Persiapan persalinan :
Pada hakikatnya, antenatal care yang dilakukan seorang bidan adalah agar
bersama-sama dengan semua ibu hamil dan suami/keluarganya membuat
perencanaan dan persiapan persalinan untuk menjamin terlaksananya persalinan
yang bersih dan aman. Dalam perencanaan tersebut perlu juga disertakan
perencanaan menggunakan alat kontrasepsi pasca persalinan.
Ada lima (5) hal yang penting yang perlu didiskusikan dengan ibu dan
keluarganya, yaitu :
1) Membuat perencanaan persalinan yang perlu ditetapkan :
a) Tempat persalinan
b) Tenaga penolong persalinan terlatih
c) Bagaimana menjangkau tempat persalinan
d) Siapa yang akan menjadi pendamping persalinan
e) Besarnya biaya persalinan yang dibutuhkan dan cara memperolehnya
f) Siapa yang akan mengurus keluarga saat ibu tidak dirumah
g) Apakah rencana metode kontrasepsi pasca persalinan
2) Membuat rencana pengambilan keputusan penanganan kasus gawat darurat,
jika pengambilan keputusan utama dalam keluarga tidak ada di tempat :
Yang perlu ditanyakan :
a) Siapa yang membuat keputusan tentang rujukan ibu kalau diperlukan
b) Siapa pengambil keputusan utama dalam keluarga
c) Sipakah yang boleh mengambil keputusan jika pengambil keputusan
utama dalam keluarga tidak ada di tempat saat terjadi kasus gawat
darurat
3) Mengatur sistem transportasi jika terjadi kasus gawat darurat :
a) Perencanaan ini perlu dipersiapkan lebih awal selama kehamilan, meliputi :

5
6
MATA KULIAH : ASKEB KOMUNITAS

 Dimanakan ibu akan melahirkan (desa, fasilitas kesehatan, rumah


sakit)
 Bagaimana caranya menjangkau tingkat layanan yang lebih lengkap
jika terjadi gawat darurat
 Ke fasilitas kesehatan manakah sang ibu harus dirujuk
 Bagaimana cara memperoleh donor darah yang potensial
4) Membuat rencana tabungan
Pihak keluarga harus didorong untuk menabung sehingga dana yang
dibutuhkan dapat tersedia untuk perawatan rutin selama kehamilan dan
kasus gawat darurat. Pengalaman menunjukkan bahwa banyak ibu-ibu yang
tidak mau mencari pertolongan lanjutan atau di rujuk karena tidak memiliki
dana yang cukup.
Bidan perlu mengupayakan dibentuknya suatu sistem untuk mendukung
upaya menyelamatkan ibu hamil atau melalui seseorang dilingkungan
tersebut yang bisa mengorganisir pengadaan dukungan financial untuk ibu
jika diperlukan, misalnya dalam bentuk “tabungan ibu bersalin” (tabulin)
5) Menyiapkan peralatan untuk melahirkan
Seorang ibu dan keluarganya dapat menyiapkan persalinannya secara
bersama-sama menyiapkan peralatan seperti popok atau baju, sabun dan
pakaian mandi bersih, kain untuk bayi dan disimpan sebagai persiapan untuk
persalinan.

2. Pertolongan Persalinan
a. DOMINO (Domiciliary In And Out)
1) Pelayanan kombinasi antara rumah pasien dan unit kebidanan
2) Bidan dipanggil saat ada /mulai tanda persalinan
3) Pertolongan persalinan dilakukan di rumah sakit
4) Bila ada penyimpanan segera ditangani
5) Bila persalinan tanpa komplikasi, ibu boleh pulang dalam 2 – 6 jam
postpartum

KEUNGGULAN KELEMAHAN
1. Pelayanan 1. Risiko tertunda ke rumah
berkesinambungan sakit karena jarak yang jauh
2. Kurang kontak dengan 2. Merepotkan waktu pulang
kegiatan rutin rumah sakit RS
3. Gangguan kehidupan
keluarga minimal
4. Mudah memperoleh fasilitas
untuk pertolongan
emergency
5. Pilihan alternatif untuk ibu
yang tidak memenuhi
persyaratan untuk bersalin
dirumah
6. Bidan tetap dapat
mempertahankan
ketrampilan menolong
persalinan

6
7
MATA KULIAH : ASKEB KOMUNITAS

b. BPS/Praktik perorangan atau Rumah Bersalin (RB)


KEUNGGULAN KELEMAHAN
1. Suasana rileks, bersahabat 1. Keterbatasan alat-alat untuk
2. Pelayanan mengatasi komplikasi
berkesinambungan lebih 2. Lebih mahal
diterima ibu dan
pengunjung
3. Mudah memperoleh fasilitas
emergency

c. Persalinan di Rumah
Pertimbangan :
o Setiap ibu mempunyai hak kepuasan atas dirinya
o Ada beberapa kondisi ibu yang mengharuskan bersalin di RS
o Mengharapkan kualitas yang lebih tinggi
o Anak mendapatkan lebih kasih sayang, ayah lebih bebas
mengekspresikan perasaannya
o Bidan harus mengembangkan hubungan antar keluarga, saling percaya
Keunggulan persalinan di Rumah
o Kepuasan yang unik bagi ibu, keluarga dan bidan
o Setiap ibu mempunyai hak untuk mempertimbangkan pendapatnya
o Meningkatkan control
o Meminimalkan penggunaan obat dan intervensi pada ibu maupun bayi
o Anak tetap mendapatkan perhatian dan kasih sayang
o Suami dapat mengekspresikan perasaan sayangnya

3. Persalinan di Rumah
a. Persiapan
1) Keluarga
a) Keluarga bersedia pertolongan persalinan dirumah, memberikan ide
untuk persalinan di rumah dan bersedia serta mampu memberikan
dukungan yang diperlukan
b) Keluarga menginginkan pertolongan persalinan dilakukan di rumah
c) Kegiatan rumah tangga secara detail perlu dibahas membentuk
jaringan kerja, siapa yang mengurus anak-anak yang lain, anak-anak
harus dipersiapkan sesuai dengan umur dan tingkat pemahaman
2) Rumah dan tempat pertolongan persalinan
Situasi dan kondisi yang perlu diketahui
a) Apakah cukup aman, hangat
b) Apakah tersedia ruangan yang akan digunakan untuk menolong
persalinan
c) Apakah tersedia air mengalir
d) Apakah kebersihan cukup terjamin
e) Apakah tersedia telepon
3) Rumah
a) Sejak awal kehamilan, rencana persalinan dirumah sudah
direncanakan lebih rinci pada akhir kehamilan
b) Bidan mengecek rumah sebelum kehamilan 37 minggu

7
8
MATA KULIAH : ASKEB KOMUNITAS

Jika ada pilihan, persyaratan yang harus dipenuhi adalah : ruangan


sebaiknya cukup jelas, jika ada karpet dialasi dengan kertas tebal supaya
tidak tembus, lampu dengan cahaya terang, tempat nyaman, tidak
terganggu. Tempat tidur dapat dicapai dari 2 sisi kasur yang melengkung
dapat diluruskan dengan meletakkan papan dibawahnya
b. Perlengkapan
1) Untuk pertolongan persalinan seperti : waskom, sabun cuci, handuk,
gayung, selimut, pakaian ganti, pembalut, kain pel, lampu
2) Untuk bayi : handuk lembut, tempat tidur untuk bayi, botol air panas,
untuk menghangatkan alas, handuk dan pakaian
c. Tata cara pelaksanaan pertolongan persalinan dirumah
1) Penolong persalinan dirumah harus mengetahui dengan pasti :
a) Adanya indikasi dan kontraindikasi pertolongan persalinan di rumah
b) Riwayat antenatal care
c) Rencana rujukan dan kolaborasi
2) Bidan harus tetap memberikan asuhan dan berkonsultasi segera dan
membuat catatan dengan tepat, pada kondisi berikut :
a) Apabila bidan menganggap bahwa persalinan tidak boleh dilakukan
di rumah dan ibu menolak saran-saran untuk melahirkan di RS
b) Apabila bidan atau suami menolak untuk menghadiri dokter
3) Tugas bidan (koordinator) memastikan adanya kebijakan lokal , tentang :
a) Kemudahan/dukungan untuk semua bidan yang praktik menolong
persalinan dirumah
b) Dukungan dalam situasi tertentu yang berhubungan dengan
persalinan darah
c) Mampu membuat rencana terbaik untuk memberikan asuhan kepada
ibu dan bayinya
d. Tindakan yang perlu dilakukan dalam menghadapi kasus emergency
1) Hindari tertundanya rujukan
2) Mengenal masalah dan memberikan instruksi dengan tepat
3) Ketika menunggu kedatangan dokter/rujukan, bidan selalu berada dekat
pasien dan memberikan pertolongan emergency yang tepat
4) Jika mungkin menulis riwayat kasus dengan singkat
5) Pemantauan denyut nadi setiap 5 menit dan TD setiap 15 menit dan
dicatat
6) Beritahu dokter saat bersalin, jika tidak ada beritahu dokter lain
7) Rujuk segera ke RS bila terjadi fatal distress atau persalinan macet
e. Harus diperhatikan dalam penatalaksanaan pertolongan persalinan dirumah
1) Keluarga harus tahu dengan tepat kapan dan bagaimana menghubungi
bidan
2) Bidan sebaiknya pernah bertemu dengan keluarganya dan mengetahui
rumah pasien dan cara mencapainya
3) Bidan sebaiknya melakukan kunjungan untuk mengkaji situasi untuk
mengantisipasi bila bidan dipanggil oleh klien secara mendadak
4) Jika tanda persalinan belum ada dan tidak perlu ditunggu, maka beritahu
pada ibu dan keluarga dan cara menghubungi bidan dengan tepat dan
mudah

8
9
MATA KULIAH : ASKEB KOMUNITAS

5) Sebaiknya bidan mendampingi ibu mulai permulaan kala II sampai


plasenta dan selaputnya lahir, tinggal dirumah ibu selama 2 – 6 jam
sampai kondisi baik, ibu dan bayi aman untuk ditinggal
6) Prinsip asuhan persalinan dirumah sama seperti asuhan persalinan di
tempat lain
7) Selalu memberikan dukungan emosional dan fisik termasuk mengatasi
nyeri persalinan, suami pasien dapat dilibatkan untuk melakukan
massage punggung ibu atau membantu merubah posisi, memberikan
kompres hangat/dingin
8) Observasi kondisi ibu dan bayi untuk melihat kemajuan persalinan dan
kondisi abnormal agar persalinan berlangsung normal
9) Perencanaan persalinan dan kelahiran dibicarakan secara rinci sebelum
persalinan, banyak ibu memilih bersalin irumah karena cemas, ingin
menghindari pengunaan obat-obatan, ingin ditunggu selama mungkin
dengan tenang, supportif dan rileks dalam pengawasan
10) Bila ada hal yang mungkin menimbulkan konflik selama persalinan
normal, sebaiknya dibicarakan dulu, terutama dalam menghadapi kasus
emergency
11) Setelah lahir, bayi diperiksa ditimbang dan diberi pakaian
12) Ibu dibersihkan agar merasa nyaman
13) Ruangan dan alat dibersihkan
14) Bidan melakukan pencatatan persalinan secara terinci, lengkap dan tepat
15) Bidan memberikan petunjuk tentang cara mengetahuinya, jika
diperlukan
16) Kunjungan pertama postpartum sekitar 6 jam sesudah persalinan (bagi
ibu dan bayi)
17) Bidan sebaiknya selalu siap untuk dipanggil secara mendadak untuk
menolong persalinan dan situasi emergency
18) Alat-alat dan obat harus selalu di cek tanggal kadaluarsa
4. Asuhan Postpartum
Ibu yang pulang dari Rumah Sakit
a. Keputusan diambil oleh ibu, berdasarkan hasil konsultasi dengan RS dan
bidan
b. Bidan memberikan informasi rinci tentang ringkasan proses persalinan hasil
dan informasi lain
c. Jika perlu mengunjungi pada sore hari atau esok harinya
Kunjungan postpartum
a. Kunjungan rumah dilakukan pada hari ke 3, 7, 14 dan 40 hari
b. Ibu, suami/keluarganya diajarkan untuk mendemonstrasikan : cara menyusui
bayi, cara memandikan, cara mencuci tangan, cara membuat susu, cara
mensterilkan botol
c. Jika ibu mengeluh sakit perineum dapat dianjurkan untuk
mengompres/cebok dengan air hangat
d. Saran yang diberikan harus realistis dan sesuai dengan keadaan
e. Berbicara dengan bayi dan bereaksi dengan sabar ketika bayi menangis
f. Waktu kunjungan tidak terlalu lama sehingga perlu melibatkan keluarga
untuk : memberikan perhatian penuh baik verbal maupun non verbal, siap
siaga dalam memberikan dukungan dalam beradaptasi dengan lingkungan
baru

9
10
MATA KULIAH : ASKEB KOMUNITAS

g. Bidan memantau status mental ibu dan sikap mental terhadap bayinya,
suami dan anak-anaknya
h. Memberitahukan cara mengenal tanda bahaya/masalah yang mungkin di
hadapi
i. Bidan juga perlu mengobservasi reaksi anggota keluarga lainnya
j. Siapkan waktu agar ibu dapat mengekspresikan perasaannya, kecemasan
terhadap bayinya, anak-anaknya dan hubungan antar mereka
k. Bidan mendengarkan, memberikan dukungan, dan dorongan terus menerus
dan memberikan dukungan ekstra kepada ibu yang kurang mendapat
dukungan dari keluarganya
l. Pada akhir setiap kunjungan, bidan melengkapi catatan termasuk saran-
saran yang diberikan, untuk mempermudah asuhan postpartum selanjutnya
m. Perencanaan : skrining test untuk mengetahui penyakit metabolisme yang
muncul pada hari ke 6 – 14
n. Sebelum hari ke 10 bidan mulai membicarakan tentang KB :
1) Mendorong ibu untuk berfikir positif tentang rencana kehamilan
berikutnya
2) Jika ingin menggunakan pil anjurkan ibu untuk datang pada 2 – 3
minggu PP dan jika ingin menggunakan IUD anjurkan untuk datang 6
minggu PP
3) Dengan rileks mendorong suami untuk membicarakan awal “seksual
intercourse”
4) Jelaskan lamanya pengeluaran lochea, kembalinya menstruasi,
kesuburan, cara meminimalkan nyeri perineum (bila bersalin normal),
perubahan fisik dan psikologi
5) Jika ada kelainan/penyimpangan pada bayi maupun ibunya, anjurkan
untuk segera ke RS misalnya : perdarahan postpartum, gangguan
mental, kejang, hipotermi. Bila mungkin ibu dan bayi dipisahkan

1. Perubahan peran menjadi ibu merupakan perubahan yang menyeluruh baik bio,
psiko-sosial bagi kehidupan seorang perempuan yang juga dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti budaya, lingkungan dan sebagainya. Sehubungan dengan
pelayanan klinis kebidanan di Institusi pelayanan kesehatan belum dapat
memenuhi kebutuhan akibat perubahan sosial budaya lingkungan lainnya yang
terjadi, maka pelayanan kebidanan komunitas merupakan bentuk pelayanan
kebidanan yang dapat mengatasi aspek-aspek tersebut.
2. tugas bidan bukan hanya mendekatkan pelayanan kebidanan tetapi juga menjadi
penggerak atau pemimpin yang bisa menggerakkan masyarakat untuk
mengaktualisasikan penghargaan hak-hak perempuan sebagai hak asasi manusia
atau yang sering disebut dengan “Bidan Sensitive Gender”

10
11
MATA KULIAH : ASKEB KOMUNITAS

Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah


Latihan berikut!

1. Tuangkan pendapat anda yang dapat anda tuliskan dalam sebuah “kertas
karton”, apabila anda bekerja sebagai Bidan Komunitas di suatu desa
2. Seorang “Ibu Hamil” diwilayah kerja anda G2P1A0 usia 35 Tahun hamil 32
minggu. Ibu hamil dan suaminya bekerja di Kantor Pemerintahan dengan latar
belakang pendidikan S1. Ibu dan suami beserta anak pertama yang berusia 3
tahun, masih tinggal dikeluarga suaminya bersama kedua orang tua suami, dan 1
orang saudara perempuan suami. Latar belakang keluarga suami (ayah dan
ibunya) memiliki budaya dan kepercayaan yang masih sangat primitif terhadap
“cara pandang kesehatan”. Antara lain : tidak membolehkan ibu hamil bekerja
saat hamil (sedangkan ibu tersebut belum diizinkan cuti oleh Kantor tempat ia
bekerja), mengharuskan ibu hamil selalu mengkonsumsi jamu dipagi dan malam
hari (jamu yang dibuat sendiri oleh mertuanya), selama hamil tidak boleh di
suntik, dan tidak boleh mengkonsumsi bahan makanan olahan daging (baik
daging sapi ataupun ayam)
3. Ibu hamil tersebut datang ke Klinik anda dan menceritakan permasalahan yang
dihadapinya, tanpa ditemani oleh suami (dengan alasan suami sibuk bekerja).
Saat melakukan wawancara, ibu tersebut terkesan sangat koperatif,
berpengetahuan baik, dan mengatakan bahwa suaminya sebenarnya sangat
mendukung program2 kesehatan, namun disatu sisi tidak dapat menolak apa
yang disarankan oleh kedua orang tuanya
4. Tuangkan pendapat anda dengan Kerangka konsep Penerapan Kacamata Gender
Pada Asuhan Kebidanan Komunitas !

11

Anda mungkin juga menyukai