FAKULTAS FARMASI
PROGRAM DIPLOMA TIGA
Disusun oleh:
JAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA
Disetujui Oleh :
Puji dan syukur Alhamdullilah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan Rahmat, Taufik dan Karunia-NYA sehingga penulis dapat
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) serta dapat menyusun dan
menyelesaikan Laporan (PKL) ini tepat pada waktu yang telah ditetapkan.
Penulisan laporan ini berisikan tentang kegiatan-kegiatan yang penulis
lakukan selama 1 bulan lebih Praktek Kerja Lapangan di PT. Pro-Health
International. Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Ahli Madya di Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
Jakarta.
Dalam Penyelesaian laporan ini banyak hambatan yang dihadapi, terutama
waktu yang singkat dalam pengerjaan, namun berkat bimbingan dan arahan dari pihak
penulis, maka laporan ini dapat selesai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari semua pihak,
penulis tidak akan dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini
Sebagaimana mestinya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak antara lain:
1. Ibu Prof. Dr. apt. Shirly Kumala, M.Biomed. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Pancasila
2. Ibu apt. Nur Miftahurohmah, S.Si., M.Si. selaku ketua Program D-3 Fakultas
Farmasi Universitas Pancasila
3. Bapak apt. Drs. M Yamin, M.Farm. selaku Dosen Pembimbing Praktek Kerja
Lapangan
4. Bapak apt. Drs. Hengky Lesmana, M.M. selaku Chief Operating Officer
(COO) dan Head of Marketing di PT.Pro-Health International.
5. Ibu Kumalaputri, S.T., M.M. selaku Business Development dan sekaligus
Pembimbing Praktek Kerja Lapangan di PT.Pro-Health International
6. Seluruh Pimpinan dan Dosen Fakultas Farmasi Universitas Pancasila yang
telah membantu dan memberikan ilmu kepada penulis selama masa
perkuliahan.
i
7. Seluruh staff akademik Fakultas Farmasi Universitas Pancasila yang telah
membantu penulis selama perkuliahan.
8. Seluruh keluarga penulis yang telah begitu berjasa dalam
memberikandukungan moril maupun materil serta doa kepada penulis.
9. Kepada teman-teman D.III khususnya angkatan 2018 yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan
ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karna itu, penulis memohon maaf apabila
ada kata-kata yang kurang berkenan dalam laporan ini. Penulis juga mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun sehingga dapat dijadikan
acuan dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terimakasih, semoga Laporan
Praktek Kerja Lapangan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca terutama
bagi mahasiswa/i Program D-3 Fakultas Farmasi Universitas Pancasila.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II. 1 Tampak depan kantor PT. Pro Health International ................................. 4
Gambar II. 4 Tampak dalam area kantor PT. Pro-Health Internasional ........................ 8
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan pengetahuan,
pemahaman, keterampilan dan kemampuan seseorang untuk memasuki dunia
kerja. Universitas Pancasila sebagai salah satu lembaga pendidikan di
Indonesia terutama program diploma yang menitik beratkan pada praktek serta
diharapkan mampu menghasilkan tenaga-tenaga profesional yang siap pakai,
sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan tinggi yang
bersangkutan, mahasiswa bisa memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang
telah diperoleh selama masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk
melanjutkan ke dunia kerja yang sebenarnya.
Praktek Kerja Lapangan adalah salah satu bentuk implementasi dan
merupakan kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara mandiri yang
bertujuan memberikan pengalaman praktik dilapangan yang secara langsung
berhubungan dengan teori-teori keahlian yang diterima dibangku
perkuliahan. Melalui Praktek Kerja Lapangan ini diharapkan akan
terbentuk mahasiswa/i bisa memanfatkan ilmu dan pengalaman yang
diperoleh selama masapendidikan dan masa pelatihan kerja untuk mampu
berkompetisi didunia kerja dengan potensi dan produktivitas secara optimal.
Prospek kerja bagi lulusan farmasi tidak hanya bekerja di Apotek dan rumah
sakit, tetapi lulusan farmasi bahkan dapat mengembangkan keterampilan
kerjanya di dunia marketing industry farmasi. Selama ini kebanyakan
masyarakat tahu bahwa lulusan farmasi hanya mempunyai prospek kerja
sebagai apoteker di apotek atau instalasi farmasi dirumah sakit, namun
prospek itu semakin luas untuk lulusan farmasi seperti dibidang pemasaran
dan distribusi obat dan alat kesehatan hingga ke tangan konsumen. Pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh pada
perkembangan diberbagai bidang. Salah satu yang juga berkembang adalah
1
2
B. TUJUAN PKL
1. Memenuhi persyaratan kelulusan mahasiswa/i program Diploma III
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila untuk mendapatkan gelar Ahli
Madya.
2. Mahasiswa/i dapat mempelajari, memahami, dan mengembangkan serta
mengaplikasikan atau menerapkan ilmu pengetahuan akademis yang telah
diperoleh selama di bangku perkuliahan.
3. Memperkenalkan dan memberikan gambaran kepada mahasiswa/i secara
langsung tentang kondisi lapangan pekerjaan yang berkaitan dengan
farmasi yang sesungguhnya.
4. Mahasiswa/i mendapatkan wawasan dan ilmu pengetahuan serta
pengalaman dalam dunia distribusi dan pemasaran yang sebenarnya.
5. Membina relasi kerja sama baik antara Universitas Pancasila Khususnya
Program Diploma III Fakultas Farmasi dengan instansi atau tempat Praktik
Kerja Lapangan dilaksanakan.
C. MANFAAT PKL
1. Manfaat bagi mahasiswa/i
a. Mendapatkan ilmu dan keterampilan baru yang diperoleh selama
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
3
PELAKSANAAN PKL
4
5
3. Nilai
a. Transparancy
b. Sense of Urgent
C. PROFIL PERUSAHAAN
PT.Pro-Health International
b) Cranio-Maxillo-Facial (CMF/OMF)
(1) M4
c) Neurosurgery
(1) FastFlap
(3) DuraKnife
(4) SmartFlex
9
a) Inion CPS
b) Inion Freedom
b) TCH
c) Jectos
b. Allied Healthcare
Terdiri dari :
1) Respiratory Therapy Equipment, Emergency Medical Supplies, and Suction
Equipment -(USA)
c. Althea Healthcare
2) HAIR MAX
d. Aegle Healthcare
Terdiri dari :
Oleh karena itu, PT. Pro-Health akan terus mengembangkan diri untuk
meningkatkan citra perusahaan agar tetap eksis di dunia pasar farmasi dan
alat kesehatan.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Keterangan :
E. DIVISI REGULATORY
1. Pengertian
peralatan.
2). Pelatihan
a) Semua personil harus mendapatkan pelatihan yang terkait dengan
CDAKB dan peraturan perundang-undangan, standar prosedur
operasional dan masalah keselamatan kerja sesuai dengan
program pelatihan yang terencana.
b) Pelatihan khusus harus diberikan bagi personil yang berhubungan
dengan alat kesehatan beresiko tinggi dan/atau dapat
menimbulkan dampak yang tidak diinginkan, misalnya infeksi
dan alergi.
c) Pelatihan yang telah dilaksanakan harus dievaluasi.
d) Rekaman pelatihan harus dipelihara.
2). Kebersihan
a) Ruang penyimpanan harus kering, bersih, bebas limbah/sampah
dan debu. Program sanitasi tertulis harus mencantumkan periode
dan metode yang digunakan untuk membersihkan ruangan.
b) Tidak boleh makan, minum, meludah, dan merokok di ruang
penyimpanan.
c) Toilet/wastafel harus terpisah dari ruang penyimpanan dan harus
dijaga kebersihannya.
d) Standar prosedur operasional kebersihan harus tersedia.
Rekaman kegiatan pembersihan harus dipelihara.
3). Kalibrasi
a) PAK dan Cabang PAK harus memastikan peralatan yang
24
4). Penyimpanan
a) Kondisi Penyimpanan
(1) Harus tersedia fasilitas penyimpanan yang memadai untuk
memastikan produk disimpan dengan baik.
(2) Produk tidak boleh ditumpuk langsung di atas lantai, karena
dapat menyebabkan produk/kemasan menjadi lembab dan
mengurangi keamanan, mutu dan manfaat. Tumpukan
maksimum yang tertera di masing-masing kemasan harus
dipatuhi.
(3) Palet/rak harus dirawat dengan baik dan tetap dalam kondisi
bersih.
(4) Ruang penyimpanan harus aman dari kemungkinan terjadinya
pencampuran antara produk layak jual dan tidak layak jual.
(5) Harus ada ruang/area yang dirancang untuk:
- produk yang layak jual;
- produk karantina (rusak/reject);
- produk yang ditarik/recall dan produk kembalian/retur;
- produk yang kadaluwarsa.
(6) Harus tersedia standar prosedur operasional untuk tindakan
pencegahan terjadinya tumpahan atau kerusakan, kontaminasi
mikroorganisme, dan kontaminasi silang.
(7) Ruang penyimpanan yang sesuai harus tersedia untuk bahan
25
b) Rotasi Persediaan
1) Harus tersedia standar prosedur operasional untuk kegiatan
rotasi persediaan.
2) Pisahkan produk yang telah kadaluwarsa atau melewati umur
guna dari produk yang masih layak pakai, dan diberi label
yang jelas “produk tidak untuk dijual” atau istilah lain yang
serupa.
3) PAK dan Cabang PAK harus memastikan bahwa produk yang
masa kedaluarsanya lebih dahulu dijual dan/atau
27
sebagainya.
4) Jika penelusuran tidak memungkinkan hingga ke tingkat pasien,
diterapkan sistem penelusuran hingga ke fasilitas pengguna.
Rekaman penelusuran sekurang-kurangnya meliputi tanggal
alkes diimplankan pada pasien dan tanggal alkes tersebut tidak
lagi digunakan atau dikeluarkan/dilepaskan dari tubuh pasien.
5) Hasil penelusuran harus dilaporkan kepada instansi yang
berwenang.
6) Rekaman penelusuran harus dipelihara.
h. Penanganan Keluhan
1) PAK dan Cabang PAK harus memiliki standar prosedur
operasional dalam menangani keluhan atas produk.
2) PAK dan Cabang PAK harus memiliki mekanisme pengumpulan
komentar dan keluhan dari pengguna dan masyarakat.
3) Prosedur penanganan keluhan memastikan bahwa keluhan yang
diterima akan diteliti dan ditindak- lanjuti. Tindakan korektif
harus segera diambil untuk mencegah terulangnya keluhan
tersebut.
4) Harus ditunjuk personil yang mempunyai otoritas untuk
menangani keluhan dan melaksanakan investigasi. Semua
investigasi harus didokumentasikan secara tertulis.
5) Jika ditemukan produk yang rusak pada suatu bets maka harus
dipertimbangkan kemungkinan adanya kerusakan pada bets lain.
6) Investigasi harus mempertimbangkan kondisi dan lingkungan di
mana produk didistribusikan, disimpan dan digunakan.
7) Laporan investigasi harus dinyatakan dengan jelas meliputi
semua tindakan korektifdan preventif. Laporan ini antara lain
memuat: tanggal diketahui terjadi kerusakan, jumlah produk,
deskripsi kerusakan, bagaimana kerusakan terjadi.
8) Rekaman keluhan, investigasi dan tindak lanjut harus dipelihara.
30
m. Kajian Manajemen
PAK dan Cabang PAK harus melakukan kajian terhadap sistem
manajemen mutu secara periodik sesuai rencana, untuk menjamin
kecocokan, kecukupan, dan efektifitasnya secara berkesinambungan.
Kementerian Kesehatan).
b. Fasilitas penyimpanan produk harus dapat melindungi produk dari
kerusakan dan kontaminasi. Penyimpanan produk/ produk disimpan
dengan rapi. Ada jarak antara tiap rak untuk sirkulasi udara. Adanya
pencahayaan yang cukup baik.
c. Tersedia ruang / rak khusus dan peralatan penyimpanan untuk produk
yang memerlukan kondisi suhu tertentu. Untuk itu diperlukan fasilitas
monitoring suhu dan atau kelembapan ruang penyimpanan. Dilakukan
monitoring secara periodik.
d. Memiliki prosedur tetap penyimpanan produk yaitu:
1) Kartu stok harus diletakkan berdekatan dengan produk agar
memudahkan pencatatan.
2) Bagian gudang selalu mencatat data produk yang diterima maupun
dikeluarkan pada Kartu Stok Produk dengan mengacu pada surat
penerimaan / permintaan produk.
e. Produk yang diterima diatur dan ditempatkan sesuai dengan tempat
yang telah ditetapkan berdasarkan:
1) Merek produk
2) No. batch / Lot
3) Produk yang mendekati waktu Kadaluwarsa wajib dikeluarkan
terlebih dahulu (FEFO: First Expired, First Out)
4) Prinsip pertama masuk, pertama keluar (FIFO: First In, First Out)
5) Produk yang paling banyak terjual / fast moving ditempatkan
dibagian mudah dicapai
6) Kondisi produk yang memerlukan suhu khusus ditempat pada area
yang sudah ditentukan
BAB III
PEMBAHASAN
36
37
Perbaikan Pada ruang penyimpanan produk di lantai 2 dan 3, ruang demo dan
ruang Logistik Officer memiliki prosedur bahwa penyimpanan
produk tidak boleh ditumpuk diatas lantai dan kondisi rak harus
bersih. Namun pada saat sidak berlangsung ditemukan produk yang
diletakkan langsung diatas lantai. seharusnya produk diletakkan
diatas palet hal ini terjadi karena di ruang penyimpanan lantai 2
kekurangan palet dan space ruangan yang tidak sesuai dengan
jumlah dan ukuran produk, sedangkan diruangan demo produk tidak
diberi palet karena kuantitas produk yang terlalu berat dan diruang
logistik karena produk baru datang dari rumah sakit dan belum
dibersihkan.
SOP Prosedur Penyimpanan dan Pengawasan Kualitas Produk di Gudang
Kategori Minor
a. b,
Perbaikan Pada ruangan penyimpanan produk harus kering, bersih, bebas
41
.
b. c.
Perbaikan Pada ruangan penyimpanan produk produk yang diterima diatur dan
ditempatkan sesuai dengan tempat yang telah ditetapkan salah
satunya berdasarkan nomor produk (REF) dan merek produk. Namun
pada saat sidak berlangsung ditemukan ada beberapa rak
penyimpanan belum diberi label nomor produk (REF) dan ada
beberapa produk yang terletak tidak sesuai dengan posisi
tertempelnya lebel nomor produk (REF) di rak penyimpanan.
kemudian ditemukan produk repack dan produk return yang
kemasannya rusak dan EXP date dekat di ruang penyimpanan. Hal
ini terjadi karena kurangnya kerapian setiap personil gudang dan
personil demo dalam peletakkan posisi produk yang mengakibatkan
tercampurnya produk yang satu dengan yang lainnya. seharusnya
semua rak penyimpanan diberi label nomor (REF) produk dan
produk ditempatkan sesuai dengan nomornya agar produk tidak
tercampur dan kemungkinan salah mengambil produk.
43
A. Kesimpulan
Dari hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang diselenggarakan di PT. Pro-
Health International mengenai Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik
(CDAKB) dapat disimpulkan bahwa:
1. PT. Pro-Health International adalah perusahaan distributor Alat Kesehatan
dan Kosmetik import yang yang telah melaksanakan Cara Distribusi Alat
Kesehatan yang Baik (CDAKB).
2. Selama praktek kerja lapangan (PKL) penulis mendapatkan wawasan dan
ilmu pengetahuan serta pengalaman langsung di dunia industri yang
sebenarnya.
3. Saat melakukan sidak internal terkait CDAKB di gudang lantai 2 dan 3
didapat 8 temuan di gudang dengan kategori: Minor (di temuan 1, 2, 4, 5,
6, 8) dan Mayor (di temuan 3 dan 7).
4. Berdasarkan hasil temuan diatas disimpulkan bahwa perlunya dilakukan
refresh training ke semua personil gudang setiap dua kali dalam setahun
agar temuan-temuan tersebut tidak terulang kembali dan untuk temuan
tersebut akan di evaluasi selama 3 bulan sambil dilakukan refresh training
ke semua personil gudang.
B. Saran
1. Personil gudang atau petugas kebersihan lebih memperhatikan kebersihan
ruangan
2. Personil gudang lebih teliti dalam mencatat kartu stok dan menempel AKL
3. Dilakukan refresh training ke semua personil QC dan gudang terkait
CDAKB
44
DAFTAR PUSTAKA
PERMENKES No. 04 Tahun 2014 tentang Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik
45
LAMPIRAN
46
47