Anda di halaman 1dari 6

BERITA ACARA PRESENTASI AUDITING

“MATERIALITAS DAN RISIKO”

1. Nama : Khairini Ikhwana


NIM/Kelompok : 1413010015 - Kelompok 2

Mengapa auditor harus memiliki pengetahuan tentang materialitas?

Karena hal itu berhubungan dengan tanggung jawab pekerjaan auditor.


Tanggung jawab auditor adalah menentukan apakah laporan keuangan
mengandung kesalahan penyajian yang material. Jika auditor memutuskan
bahwa terdapat suatu salah saji yang material, maka ia akan
menunjukkannya kepada sang klien sehingga suatu koreksi atas kesalahan
yang terkandung dalam laporan keuangan, maka suatu pendapat wajar
dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar harus diterbitkan.

2. Nama : Yanih Noviyanti


NIM/Kelompok : 1413010036 - Kelompok 6

Apa dasar-dasar pertimbangan untuk evaluasi tingkat materialitas?

Laba bersih sebelum pajak umumnya merupakan dasar pertimbangan utama


yang dipergunakan untuk menentukan tingkat materialitas karena item ini
dianggap sebagai item penting dalam penyediaan informasi kepada para
pengguna laporan. Sebagai tambahan dalam membangun suatu dasar
pertimbangan, merupakan hal yang penting pula untuk memutuskan apakah
kesalah saji yang ada secara material dan dapat mempengaruhi kewajaran
dari berbagai dasar pertimbangan lainnya yang mungkin dipilih seperti aktiva
lancar, total aktiva, kewajiban lancar dan modal pemegang saham.

3. Nama : M. Andhika
NIM/Kelompok : 1413010023 - Kelompok 1

Apa maksud dari materialitas lebih merupakan konsep yang relatif


bukannya absolut? Dan dari kelima jenis resiko, mana resiko yang
paling berpengaruh?

Sebagai contoh, suatu jumlah yang material bagi laporan keuangan suatu
entitas mungkin tidak material bagi laporan keuangan entitas lainnya yang
memiliki ukuran atau sifat yang berbeda. Juga apa yang material bagi laporan
keuangan entitas tertentu mungkin akan berubah dari satu peride ke periode
lainnya.

Menurut kelompok kami, jenis resiko yang paling berpengaruh adalah resiko
kecurangan. Karena resiko ini merupakan hal yang paling sulit secara konsep
praktek untuk memisahkan faktor-faktor kecurangan dalam resiko
aksetabilitas audit, resiko inheren, atau resiko pengendalian. Dan juga resiko
kecurangan dapat datangnya dari diri masing-masing orang itu sendiri.
4. Nama : Meidyana Agatha
NIM/Kelompok : 1413010019 - Kelompok 3

Apa contoh dari tingkat materialitas?

 Nilainya tidak material


Jika terdapat salah saji dalam laporan keuangan, tetapi cenderung
tidak mempengaruhi keputusan pemakai laporan, salah saji tersebut
dianggap tidak material. Dalam hal ini pendapat wajar tanpa
pengecualian diberikan. Contoh selisih salah saji Rp500 dengan total
current asset Rp200.000 sehinnga total current aset menjadi
Rp199.500, maka rasionya 199.500/100.000 dari total hutang maka
rasionya menjadi 199,5% nilai tersebut tidak materil jika dibandingkan
dengan 200% karena nilainya terlalu dekat.

 Nilainya material tetapi tidak mempengaruhi laporan keuangan secara


keseluruhan
Terdapat selisih Rp10.000 dari akun piutang dari total Rp200.000, nilai
salah saji tersebut materil untuk akun piutang tapi nilai Rp10.000 ini
jika dibandingkan dengan nilai keselurahan laporan keuangan dengan
total aset Rp2.000.000.000 maka nilai Rp10.000 ke total aset
Rp2.000.000.000 maka nilainya tidak materil sehingga tidak
mempengaruhi keseluruhan penyajian laporan keuangan. Dengan
kondisi seperti ini pendapat yang tepat adalah wajar dengan
pengecualian.

 Nilainya sangat material


Tingkat materialitas tertinggi terjadi jika para pemakai dapat membuat
keputusan yang salah dalam menyajikan laporan keuangan secara
keseluruhan. Contohnya terdapat salah saji sebesar Rp100.000 dari
total current aset Rp500.000 maka pengaruh salah saji tersebut
material dan mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan,
kemungkinan auditor menolak memberi pendapat.

5. Nama : Syafarina Hasnawati


NIM/Kelompok : 1413010033 - Kelompok 4

Apa saja faktor-faktor kualitatif tingkat materialitas?

Sebagai contoh, suatu jumlah yang material bagi laporan keuangan suatu
entitas mungkin tidak material bagi laporan keuangan entitas lainnya yang
memiliki ukuran atau sifat yang berbeda. Juga apa yang material bagi laporan
keuangan entitas tertentu mungkin akan berubah dari satu peride ke periode
lainnya.
6. Nama : Sarasvati Oktarina
NIM/Kelompok : 1413010047 - Kelompok 7

Apa saja bukti-bukti audit yang terkumpul? Dan apa itu segmen-segmen
dalam laporan keuangan dan apa contohnya?

Bukti-bukti audit:
a. Struktur Pengendalian Intern
Struktur pengendalian intern dapat dipergunakan untuk mengecek
ketelitian dan dapat dipercayai data akuntansi.
b. Bukti Fisik
Bukti fisik banyak dipakai dalam verifikasi saldo berwujud terutama kas
dan persediaan. Bukti ini banyak diperoleh dalam perhitungan aktiva
berwujud.
c. Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi seperti jurnal dan buku besar, merupakan sumber
data untuk membuat laporan keuangan.
d. Konfirmasi
Konfirmasi merupakan proses pemerolehan dan penilaian suatu
komunikasi lansgung dari pihak ketiga sebagai jawaban atas
permintaan informasi tentang unsure tertentu yang berdampak
terhadap asersi laporan keuangan.
e. Bukti Dokumenter
Bukti documenter merupakan bukti yang paling penting dalam
audit.Menurutr sumber dan tingkat kepercayaannya bukti, bukti
documenter dapat dikelompokkan sebagai berikut:
o Bukti documenter yang dibuat pihak luar dan dikirim kepada
auditor secara langsung
o Bukti documenter yang dibuat pihak luar dan dikirim kepada
auditor melalui klien
o Bukti documenter yang dibuat dan disimpan oleh klien
f. Bukti Surat Pernyataan Tertulis
Surat pernyataan tertulis merupakan pernyataan yang ditandatangani
seorang individu yang bertanggung jawab dan berpengetahuan
mengenai rekening, kondisi, atau kejadian tertentu.
g. Perhitungan Kembali sebagai Bukti Matematis
Bukti matematis diperoleh auditor melalui perhitungan kembali oleh
auditor.
h. Bukti Lisan
Auditor dalam melaksanakan tugasnya banyak berhubungan dengan
manusia, sehingga ia mempunyai kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan lisan.
i. Bukti Analitis dan Perbandingan
Bukti analitis mencakup penggunaan rasio dan perbandingan data
klien dengan anggaran atau standar prestasi, trendindustry, dan
kondisi ekonomi umum.
Sedangkan segmen-segmen laporang keuangan terdiri dari:
1. Laporan Laba Rugi
2. Laporan Posisi Keuangan
3. Laporan Perubahan Modal
4. Laporan Arus Kas
5. Dll.
Sebagai contoh, laporan arus kas merupakan segmen laporan keuanganya
yang termuat arus keluar dan masuk kas. Maka dari itu, bukti-bukti yang
terdapat berdasarkan segmen laporan keuangan tersebut dapat berupa bukti
dokumenter misal kwitansi, cek, dll.
7. Nama : Widya Pertiwi
NIM/Kelompok : 1413010050 - Kelompok 8

Dalam pengertian resiko deteksi dan resiko pengendalian terdapat


kalimat “Salah saji material yang melebihi nilai saji yang masih dapat
ditoleransi”, mengapa memiliki kesamaan statement, maksudnya apa?
Dan apa bentuk, hasil dan contoh dari evaluasi auditor atas integritas
manajemen?

Jadi yang maksud dari kesamaan pernyataan “salah saji material yang
melebihi nilai salah saji yang masih dapat ditoleransi” dalam pengertian resiko
deteksi dan pengendalian adalah hasil dari laporan setelah diaudit yaitu salah
saji material yang melebihi nilai salah saji yang masih dapat ditoleransi dan
yang membuat perbedaan dari pernyataan tersebut adalah ukuran atau
sebab terjadinya salah saji material. Resiko deteksi diakibatkan oleh auditor
yang tidak dapat mendeteksi salah saji material. Resiko pengendalian
diakibatkan karena tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu
oleh pengendalian entitas.

Bentuk evaluasi auditor atas integritas manajemen :


o Melakukan komunikasi dengan auditor terlebih dahulu
o Meminta keterangan pada pihak ketiga
o Review pengalaman auditor masa lalu
Pertanyaan Review
1. Nama : Kurnia Asyura
NIM/Kelompok : 1413010043 - Kelompok 1

1. Apa alasan penetapan suatu pertimbangan awal tentang tingkat


materialitas?

Untuk membantu auditor merencanakan bukti audit yang memadai yang


harus dikumpulkan. Jika auditor menetapkan nilai dollar yang rendah, maka
akan diperlukan bukti audit yang lebih banyak dari pada ia menetapkan nilai
dollar yang lebih tinggi.

2. Nama : Intan Isti Harotin


NIM/Kelompok : 1413010013 - Kelompok 2

Sebutkan tahap-tahap penerapan materialitas!

 Menetapkan pertimbangan awal tentang tingkat materialitas


 Mengalokasikan pertimbangan awal tentang tingkat materialitas ini ke
dalam segmen-segmen
 Mengestimasi total kesalahan penyajian yang terdapat dalam segmen
 Mengestimasi kesalahan penyajian gabungan
 Membandingkan antara estimasi tentang gabungan dan pertimbangan
awal atau pertimbangan yang telah direvisi tentang tingkat materialitas

3. Nama : Amoros Magabi


NIM/Kelompok : 1413010039 - Kelompok 3

Sebutkan cara yang harus dilakukan auditor dalam merespon risiko


kecurangan?

 Merancang dan melakukan prosedur audit untuk mengarah pada risiko


kecurangan yang teridentifikasi.
 Mengubah keseluruhan perilaku dari audit untuk merespon risiko
kecurangan yang teridentifikasi.
 Melakukan prosedur untuk mengarahkan risiko manajemen menguasai
kontrol.

4. Nama : M. Aldy Salahuddin


NIM/Kelompok : 1413010044 - Kelompok 4

Sebutkan dan jelaskan tiga kondisi yang hadir saat salah saji material
yang disebabkan oleh kecurangan!

 Insentif / tekanan
Manajemen atau karyawan lain memiliki insentif atau tekanan untuk
melakukan kecurangan.

 Kesempatan
Keadaan memberikan kesempatan untuk manajemen atau karyawan
untuk melakukan kecurangan.

 Perilaku / Rasionalisasi
Hadirnya sebuah perilaku, karakter, atau kumpulan nilai etis yang
membiarkan manajemen atau karyawan secara sengaja melakukan
sebuah tindakan tidak jujur, atau mereka berada dalam lingkungan
yang membebankan tekanan yang cukup yang menyebabkan mereka
untuk merasionalisasikan ebuah tindakan tidak jujur.

5. Nama : Dini Fadhila


NIM/Kelompok : 1413010040 - Kelompok 6

Sebutkan tujuan dari Model Risiko Audit!

 Model Resiko audit digunakan untuk mengidentifikasikan lebih jauh


potensial untuk kesalahan saji dan dimana hal ini paling sering terjadi.
 Model Resiko audit digunakan bagi berbagai tujuan perencanaan untuk
memutuskan berapa banyak bukti audit yang akan dikumpulkan pada
setiap siklus.

6. Nama : Noviyanti Eka Putri


NIM/Kelompok : 1413010026 - Kelompok 7

Apa saja yang menjadi ketidakpastian dalam pelaksanaan audit?

Ketidakpastiaan mengenai kompetensi bahan bukti, efektifitas struktur


pengendalian interen klien, dan ketidakpastian laporan keuangan.

7. Nama : Ayu Tania P


NIM/Kelompok : 1413010052 - Kelompok 8

Menurut anda apakah pertimbangan awal tentang tingkat materialitas


dapat diubah oleh auditor? Jika dapat diubah apa alasannya?
Ya dapat diubah. Auditor seringkali mengubah kembali pertimbangan awalnya
tentang tingkat materialitas selama berlangsungnya proses audit.
Pengubahan kembali pertimbangan awal tentang tingkat materialitas disebut
revisi atas pertimbangan tentang materialitas. Alasan-alasan
dipergunakannya revisi pertimbangan dapat mencakup karena adanya
perubahan salah satu faktor yang dipergunakan dalam menentukan
pertimbangan awal atau karena adanya kebijaksanaan akibat dari auditor
bahwa pertimbangan awal ternyata bernilai terlalu besar atau terlalu rendah.

Anda mungkin juga menyukai