Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN SEMENTARA DASAR BUDIDAYA TANAMAN

“PERBANYAKAN VEGETATIF CARA STEK”

Oleh :

Mochammad Abdul Mu’iz

19024010146

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

2020
“PERBANYAKAN VEGETATIF CARA STEK”
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pucuk Merah atau dengan nama latin Syzygium oleina merupakan salah satu
jenis tanaman tropis yang saat ini tengah populer di Indonesia. Tanaman yang
dikenal dengan nama pucuk merah atau dalam bahasa latinnya bernama
Syzigium myrtifolium merupakan tanaman yang berciri khas memiliki daun yang
berwarna merah dan hijau. Daun tumbuh rapat antara satu daundengan daun
lainnya.

Tekstur daun halus dengan panjang daun berkisar 5 cm dan permukaan


daun yang mengkilap. Saat daun masih pucuk dan muda, daun akan berwarna
merah. Kemudian warna daun akan berubah menjadi hijau saat daun
semakintua. Inilah alasan tanaman ini dikenal dengan nama pucuk merah.
Tanaman ini akanselalu menghasilkan dua warna karena daun muda yang
berwarna merah akan bermunculan sehingga warna tanaman menjadi hijau
merah.

Teknik perbayakan vegetatif yang dipakai pada tanaman Pucuk Merah


adalah dengan menggunakan stek. Teknik perbanyakan vegetatif dengan
menggunakan stek adalah metode perbanyakan tanaman dengan menggunakan
bagian tanaman yang dipisahkan dari induknya, di mana jika ditanam pada
kondisi yang menguntungkan untuk beregenerasi akan berkembang menjadi
tanaman yang sempurna. Dalam perbanyakan tanaman melalui stek, organ
tanaman yang umumnya digunakan antara lain cabang, pucuk, akar dan daun.

Organ batang dan pucuk merupakan bahan tanaman yang relative mudah
digunakan untuk perbanyakan melalui stek. Bagian yang paling cocok unnrk
dijadikan stek adalah bagian pucuk. Pucuk juga merupakan sumber auksin pada
tanaman Tidak semua jenis tanaman dapat dibiakkan dengan stek,. Salah satu
kendala tanaman tidak bisa dibiakkan secara stek adalah kemampuan tanaman
untuk berakar.

Beberapa hal yang membuat tanaman tidak dapat berakar setelah dilakukan
penyetekan adalah kandungan lignin yang tinggi dan kehadiran cincin sklerenkim
yang dapat menghalangi tempat munculnya akar adventif. Umur bahan stek,
jenis tanaman, adanya tunas dan daun muda pada stek, persediaan bahan
makanan, dan zat pengatur tumbuh adalah beberapa hal yang mempengaruhi
penyetekan.

1.2 Tujuan

Untuk mengenal dan mempelajari teknik pembiakan vegetatif, macam


tanaman yang dapat dikembangbiakkan dengan stek dan untuk mengetahui
serta mempelajari pertumbuhan stek yang berasal dari stek batang pucuk merah.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman pucuk merah merupakan salah satu jenis tanaman tropis yang
saat ini tengah popular di Indonesia. Jika dilihat sekilas, bentuk tajuk dan daun
dari tanaman ini memang mirip dengan tanaman cengkeh. Kerimbunan dan
keunikan warna daun tanaman pucuk merah menjadikannya dipilih sebagai
tanaman penghias rumah dan taman, sebagai border atau pembatas, jalur hijau,
baik milik pribadi ataupun tempat umum seperti perumahan, perkantoran,
lapangan golf, lapangan olah raga, tempat rekreasi, vila, bungalow, taman,
taman hias, rumah sakit, kantor pemerintahan, dan kebun bunga (Utami, N.S.
2013).

Prospek pengembangan tanaman hias di Indonesia memiliki masa depan


yang cerah. Budidaya tanaman hias pada saat ini tidak hanya menjadi hobi
semata, tetapi juga dapat menjadi peluang usaha. Tanaman hias lain yang
potensial untuk dikembangkan dan dibudidayakan diantaranya adalah Palm,
mawar, anthurium, aglonema, bermacam jenis anggrek dan pucuk merah (Sari,
2014).

Potensi serta prospek tanaman hias termasuk pucuk merah menjadi


primadona bagi kalangan masyarakat. Setiap tahunnya terus terjadi peningkatan,
data terakhir pada tahun 2011 tercatat data volume senilai US$ 13.160.381.
Berdasarkan penjelasan tersebut prospek pengembangan tanaman hias sangat
baik dipasaran (Direktorat Jendral Hortikultura, 2012).

Pucuk Merah dapat berkembang biak secara generatif dengan


menggunakan biji. Perbanyakan dengan biji memerlukan waktu yang lebih lama.
maka dipilih teknikperbanyakan tanaman secara vegetatif. Pembiakan vegetative
sangat diperlukan karena bibit hasil perbanyakan secara vegetatif merupakan
duplikat induknya. Disamping itu teknik perbanyakan vegetatif mempunyai
kelebihan yaitu mudah diperbanyak secara masal dalam waktu relatif singkat
(Mashudi, 2013) .
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan Praktikum ini dilakukan pada hari Senin tanggal 29 Oktober


2020 Pukul 11.10-12.50 WIB di rumah masing-masing.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

1. Alat Tulis
2. Pisau/cutter
3. Kamera HP
4. Plastik Sungkupan
5. Tali rafia

3.2.2 Bahan
1. Campuran tanah, sekam dan pupuk kandang
2. Tanaman pucuk merah (batang)
3. Lidah Buaya
4. Bawang Merah
5. Media tanam (polibag/botol bekas)

3.3 Cara Kerja

1. Siapkan 3 batang tanaman pucuk merah yang akan digunakan untuk


penyetekan dengan 3 perlakuan (kontrol, bawang merah, dan lidah
buaya).
2. Memotong Pucuk dari tanaman menggunakan pisau/cutter. Potong
tanaman pucuk merah sekitar 15-20 cm yang tidak terlalu muda dan tidak
terlalu tua.
3. Pangkas daun bahan yang mau di stek dan sisakan beberapa helai daun,
tujuannya untuk memudahkan dalam mengontrol tanaman masih hidup
atau sudah mati.
4. Kemudian stek batang dengan perlakuan kontrol langsung ditanam dalam
posisi tegak, sedangkan stek batang dengan perlakuan bawang merah
sebelum di tanam ujung batang di olesi terlebih dahulu.
5. Selanjutnya stek batang dengan perlakuan lidah buaya ditanam dengan
posisi tegak bersama lidah buaya.
6. Stek tanaman tersebut bisa diberi sungkup atau tidak diberi sungkup bila
tidak diberi sungkup usahakan siram tanaman pagi dan sore.
7. Letakkan tanaman yang sudah di stek ke tempat yang teduh sehingga
mengurangi penguapan dan stres pada tanaman.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Tabel Pengamatan

Tanggal
No Nama tanaman Perlakuan Keterangan
pelaksanaan

Kontrol

Gambar 4.1
Stek Batang pada tanaman
Pucuk Merah dengan perlakuan
Pucuk Merah kontrol terlihat berhasil daunnya
1 29 Oktober 2020 tidak layu tetapi belum tumbuh
(Syzigium myrtifolium)
akar

Bawang
merah

Gambar 4.2
Stek Batang pada tanaman
Pucuk Merah dengan perlakuan
bawang merah terlihat berhasil
daunnya tidak layu tetapi belum
tumbuh akar.

Lidah buaya

Gambar 4.3
Stek Batang pada tanaman
Pucuk Merah terlihat berhasil
daunnya tidak layu tetapi belum
tumbuh akar.

4.2 Pembahasan

Taksonomi Pucuk Merah

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Famili : Myrtaceae
- Genus : Syzygium
- Spesies : Syzigium myrtifolium

Pucuk Merah dapat berkembang biak secara generatif dengan menggunakan


biji. Perbanyakan dengan biji memerlukan waktu yang lebih lama. maka dipilih
teknikperbanyakan tanaman secara vegetatif. Pembiakan vegetative sangat
diperlukan karena bibit hasil perbanyakan secara vegetatif merupakan duplikat
induknya. Disamping itu teknik perbanyakan vegetatif mempunyai kelebihan yaitu
mudah diperbanyak secara masal dalam waktu relatif singkat (Mashudi, 2013) .
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan stek berakar adalah sumber
bahan stek dan perlakuan terhadap bahan stek. Hal yang perlu diperhatikan
dalam perlakuan terhadap bahan stek adalah penggunaan hormon tumbuh dan
penggunaan jenis media tanam. Untuk mempercepat pera,karun pada stek maka
perlu diberikan hormon dari luar dengan memperhatikan jumlah dan
konsentrasinya agr didapatkan system perakaran yang baik dalam waktu relative
singkat. Untuk perakaran stek, hormon yang paling menentukan adalah
kelompok auksin. Hormon ini secara alami sudah terdapat dalam tanaman akan
tetapi untuk lebih mempercepat proses perakaran stek maka perlu ditambahkan
dalam jumlah dan konsentrasi tertentu untuk dapat merangsang perakaran.

Maka dari itu dalam praktikum stek ini pucuk merah mendapatkan 3
perlakuan berbeda-beda yakni pertama menggunakan perlakuan kontrol, kedua
menggunakan perlakuan lidah buaya, ketiga mendapatkan perlakuan bawang
merah. Hal tersebut dilakukan untuk merangsang munculnya perakaran pada
pucuk merah tersebut. Dari hasil pada gambar percobaan stek batang pada
tanaman pucuk merah dapat diketahui bahwa daun pada batang stek tidak layu
tetapi belum tumbuh akar.

Beberapa hal yang membuat tanaman tidak dapat berakar setelah dilakukan
penyetekan adalah kandungan lignin yang tinggi dan kehadiran cincin sklerenkim
yang dapat menghalangi tempat munculnya akar adventif. Umur bahan stek,
jenis tanaman, adanya tunas dan daun muda pada stek, persediaan bahan
makanan, dan zat pengatur tumbuh adalah beberapa hal yang mempengaruhi
penyetekan.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Penyungkupan pada stek tanaman pucuk merah efektif untuk dilakukan


karena stek tanaman pucuk merah yang tidak disungkup akan cepat layu
2. Umur bahan stek, jenis tanaman, adanya tunas dan daun muda pada
stek, dan zat pengatur tumbuh mempengaruhi pertumbuhan akar pada
penyetekan.
3. Pembiakan vegetative dengan cara stek merupakan cara yang sangat
efisien karena bibit hasil perbanyakan secara stek dapat menduplikat sifat
induknya. Disamping itu teknik perbanyakan vegetatif stek mempunyai
kelebihan yaitu mudah diperbanyak secara masal dalam waktu relatif
singkat
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral Hortikultura. 2012. Perkembangan Volume Ekspor


Hortikultura.

Mashudi, 2013. pengaruh provenan dan komposisi media tanam terhadap


keberhasilan teknik penunasan pada stek pucuk pulai Darat. Jumal pene_
litian Hutan Tanaman vol l0 no.l, Maret 20t3 :25_32

Sari,I.N. 2014. Budidaya Tanaman Pucuk Merah.

Utami,N.S. 2013. Lebih dekat dengan Syzygium oleina (pucuk merah)

Anda mungkin juga menyukai