Anda di halaman 1dari 90

INTRODUCTION

ISO 22000 : 2018


Food Safety Management System
PRESENTED BY :

ASYSYIFA RIANA,S.GZ.,MT.,AIFO

(Lecturer, Enterpreneur, BPOM Facilitator, AIFO Assessor )

FOR :

Online Training ISS Awareness


“Global Food Safety”
3 Juli 2021
TUJUAN PELATIHAN

1 2
Memahami perubahan Persyaratan dalam ISO
yang terjadi dari ISO 22000:2018
22000:2005 ke ISO
22000: 2018

3 4 5
Sasaran dalam ISO Dokumentasi dalam ISO lmplementasi dalam
22000:2018 22000:2018 Hazard ISO 22000:2018 High
Analysis Level Structure
ISOS artinya Sama – Bahasa Yunani Berdiri 1947 ,Switzerland
Anggota 164 Negara

Bersifat Volunteer / Sukarela

Promosi standar internasional


BACKGROUND

First HACCP system was


First food law written in Pakistan food laws are developed between
2500 B.C dated back 1876 NASA and Pilsbury in
1971

US FDA also adopted


Become a regulatory the HACCP approach as
requirements in EU part of control
since 1998 mechanism for food
safety
EVOLUSI ISO

Tahun 2016 : Feb 2018 Final Draft


Pengajuan draft oleh International Standard.
Commite Draft (CD) Juni 2018 Publish

Juni 2018 s/d


01 02 03 04 Juni 2021
Transisi ISO
22000:2005
Tahun 2005 : Tahun 2017 : Draft KE ISO
Pertama kali ISO International 22000:2018
22000 : 2005 Standard (DIS))
Apa itu ISO 22000 : 2018 ?
Serangkaian standar keamanan pangan yang dikembangkan untuk membantu
perusahaan dalam rantai makanan global. Fokus utama sistem manajemen
keamanan pangan → produk aman, sehat, bermutu untuk dikonsumsi

ISO 22000:2018 merupakan gabungan unsur ISO 9001,


HAACP, dan standar untuk sistem manajemen mutu

Sistem manajemen keselamatan pangan yang menggunakan pendekatan manajamen sistem


dan persyaratan HACCP

Tujuan : menyediakan satu standar yang dikenal internasional untuk sistem manajemen
keselamatan pangan yang dapat diterapkan dalam produk pangan
Mengapa perlu membangun sistem manageman terpadu ?

Perkembangan Managemen yang Pertumbuhan dan


industri yang semakin baik menjadi kunci perkembangan industri
cepat . Contoh ; sukses di dunia dituntut dapat
Industri minyak , gas, industi. Contoh ; Ada memberikan kualitas
industri tambang, Visi Misi perusahaan, terbaik. Contoh :
Makanan, ada strategi Memenuhi dan melebihi
pembangkit listrik, perusahaan, SDM kebutuhan pelanggan, ada
Revolusi Industri 4.0 yang berkompeten,dll jaminan dan garansi
product,dll
3 HAL YANG TERDAPAT DALAM
SISTEM MANAJEMEN
GOAL

KEBIJAKAN SASARAN PROSES


BISNIS
Standar ISO 22000 : 2018 memberikan kerangka kerja bagi perusahaan untuk
mengembangkan, menerapkan, memantau dan meningkatkan FSMS dalam
konteks resiko bisnis secara menyeluruh
FSMS (Food Safety Management System)
Elemen utama FSMS dalam ISO 22000 :

Komunikasi interaktif di seluruh organisasi

Manajemen sistem yang mencakup dokumentasi

Program prasyarat, yang memastikan lingkungan yang bersih dan sanitasi

Prinsip HACCP yang membantu mengidentifikasi, mencegah, menghilangkan bahaya keamanan pangan

Prinsip dalam FSMS yang merupakan bagian dari ISO :


Keputusan
Fokus Kepemimpi Keterlibatan Pendekatan Manajemen
Perbaikan berbasis
pelanggan nan orang proses hubungan
bukti
MANFAAT SERTIFIKASI ISO 22000

Peningkatan Kesehatan dan keselamatan


Peningkatan kepuasan pelanggan
Membantu memenuhi persyaratan peraturan
Membantu memenuhi standar dan pedoman lain
Transparansi yang ditingkatkan
Peningkatan respons terhadap risiko
Pengurangan waktu investigasi
KEUNGGULAN ISO 22000 : 2018
Struktur yang • Terintegrasi dengan sistem manajemen lain
konsisten spt ISO 9001, ISO 45001 dan ISO 14001

Pengakuan • Meningkatkan reputasi perusahaan


global terhadap pelanggan, pemasok, investor

Peluang bisnis • Prasyarat sebelum produk dipasarkan


yang meningkat
10 PERSYARATAN
ISO 22000 : 2018
DISCUSS
Apakah
produk yang
sudah
bersertifikasi
ISO 22000
harus HALAL ?
FOOD SAFETY : Assurance that food will not cause harm to the
consumer when it is prepared and/or eaten according to its
intended use (Codex Alimentarius, WHO)

intended use
dipersyaratkan .
KERUSAKAN BAHAN
PANGAN SELAMA
PASCA PANEN
CONTOH KERUSAKAN BAHAN PANGAN SELAMA PASCA PANEN
RANTAI PASOKAN PANGAN
APAKAH PENERAPAN ISO 22000 HANYA DIPERUNTUKKAN
UNTUK ORGANISASI PANGAN SAJA ?

PERUSAHAAN PERUSAHAAN PERUSAHAAN


DISTRIBUTOR EKSPEDISI PACKAGING
Penyimpanan Produk Kendaraan yg Hindari kemasan yang
makanan digudang harus mengangkut langsung menempel
aman dari kontaminasi makanan Harus di makanan
bersih.
THE PDCA CYCLE at THE TWO LEVELS

ISO 9001 : 2015

INTI DARI
ISO 22000: 2018
Gabungan dari 3 standard ?
PERBEDAAN
ISO 22000: 2005 VS ISO 22000 : 2018
ISO 22000:2005 PERSYARATAN ISO 22000:2018
1 Ruang Lingkup 1
2 Acuan Normatif 2
3 Istilah dan Definisi 3
New Konteks Organisasi/ Context of the Organization 4
5.1 Kepemimpinan/ Leadership 5
5.3 Perencanaan/ Planning 6
4.1,6.2,6.3,6.4 &
Dukungan/ Support 7
new
7 & new Operasional/ Operation 8
8 & new Evaluasi Kinerja/ Performance Evaluation 9
8.1,8.5.2, &
Perbaikan/ Improvement 10
New
ANNEX SL : Panduan tertinggi dari ISO yang mengharuskan Sistim
manajemen harus menggunakan 10 KLAUSAL
1. Ruang Lingkup
2. Acuan Normatif Klausa 1 – 3 UMUM
3. Istilah dan Definisi
4. Konteks Organisasi FOKUS PEMBAHASAN
5. Kepemimpinan
6. Perencanaan
7. Dukungan Klausa 4 – 10
Minimal persyaratan
8. Operasional
9. Evaluasi Kinerja
10. Peningkatan
KLAUSA 4

4.1 4.2
Memahami Pihak yg
Konteks Berkepentingan

4.3 4.4
Cakupan FSMS
ICOPI ( INSTITUE OF COMPLIANCE PROFESSIONAL INDONESIA )

Solusi

Kepentingan Kebutuhan

APA ITU
KONTEKS Strategi
KONTEKS Tujuan

?
Gambaran
Tantangan
besar

Harapan
4.1 Memahami Konteks Organisasi
• Menentukan isu-isu eksternal dan internal FSMS mencakup juga
kondisi-kondisi keamanan pangan saat ini
Manajemen

STRENGTH (ISU INTERNAL)


Pangan
yang Baik Persyaratan

WEAKNESS (ISU EKSTERNAL)


SDM yang BPOM yang
Kompeten semakin
di Bidang tinggi
pangan Nilai dolar P Politik
makin tinggi
E Ekonomi
S Sosial
T Technology
E Enviromental
L Legal
2. Memahami kebutuhan dan harapan pihak yang berkepentingan
• Menentukan harapan pihak berkepentingan
• Menentukan kebutuhan dan harapannya

KARYAWAN DISTRIBUTOR SUPPLIERS

CUSTOMERS PEMERINTAH
KEBUTUHAN VS HARAPAN

Pemerintah Pemerintah
mengharapkan menulis dalam
organisasi harus Regulasi bahwa
memilik sistem Organisasi harus
manajeman patuh terhadap
keamanan pangan peraturan
terhadap subkon , Keamanan
kontraktor pangan
4.3 Menentukan ruang lingkup system manajemen keamanan pangan
• Menetapkan ruang lingkup
• Mempertimbangkan isu eksternal / internal, kewajiban kepatuhan, fungsi dan
batasan fisik, aktivitas, produk dan layanan dan kemampuan

Mengharapkan Desain
Penyimpanan
Mendapat produk dan Produk
produk
pelayanan yang baik

Penerimaan Persiapan
Controll Pengiriman
order realisasi
produk produk
produk

Eksekusi
realisasi Pemantauan
produk kepuasan Pelanggan
pelanggan Puas
4. Sistem Manajemen Keamanan Pangan ( FSMS )
• Mengenalkan interaksi antar proses dalam sistem manajemen
keamanan pangan
KLAUSA 5

5.1
5.2
Leadership and
Policy
commitment

5.3
Organizational roles,
responsibilities and
authorities
5.1. Kepemimpinan dan Komitmen
Manajemen puncak harus menunjukkan kepemimpinan dan komitmen sehubungan
dengan FSMS oleh:
memastikan bahwa kebijakan keamanan pangan dan tujuan FSMS

ditetapkan dan kompatibel dengan arah strategis organisasi

memastikan integrasi persyaratan FSMS ke dalam proses bisnis organisasi

memastikan bahwa sumber daya yang dibutuhkan untuk FSMS tersedia;


mengkomunikasikan pentingnya manajemen keamanan makanan yang efektif dan sesuai dengan
persyaratan FSMS, persyaratan peraturan dan UU yang berlaku, dan persyaratan pelanggan
memastikan bahwa FSMS dievaluasi dan dipelihara untuk mencapai hasil yang diharapkan mengarahkan
dan mendukung orang untuk berkontribusi pada efektivitas FSMS;
mempromosikan peningkatan berkelanjutan;
mendukung peran manajemen terkait lainnya untuk menunjukkan kepemimpinan mereka sebagaimana
hal itu berlaku untuk bidang tanggung jawab mereka.
5.2 Kebijakan
• Top Manajemen harus menetapkan Kebijakan Keamanan Pangan
• Mengkomunikasikan FSMS
5.3 Peran, Tanggung Jawab dan Wewenang Organisasi
Mengharuskan Top Management :
Memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang untuk peran yang relevan ditugaskan,
dikomunikasikan dan dipahami dalam organisasi

Menetapkan tanggung jawab dan kewenangan untuk posisi di organisasi yang :

Melakukan
Memastikan Memastikan bahwa
pelaporan kinerja,
kesesuaian proses memenuhi
perbaikan dan
persyaratan terkait output yg diinginkan
mempromosikan
keamanan pangan mereka
fokus pelanggan
Penguatan peran
Memastikan bahwa inegritas
kepemimpinan
sistem manajemen food safety
untuk memiliki
dipelihara ketika perubahan
keterlibatan yg
direncanakan dan dilaksanakan
besar
JOB DESCRIPTION
KLAUSA 5 LEADERSHIP
KLAUSA 6 PLANING

6.1
6.2
Actions to address
Objectives and
risks and
planning
opportunities

6.3
Planning of changes
6.1 TINDAKAN MENGATASI RISIKO & PELUANG
DALAM FSMS
• Untuk menentukan resiko dan peluang yang perlu ditangani oleh sistem manajemen (klausa 4.1
1 dan 4.2) untuk memberikan jaminan bahwa FSMS dapat mencapai hasil yang diinginkan

• Merencanakan tindakan untuk mengatasi resiko dan peluang FSMS


2

• Mengintegrasikan dan menerapkan tindakan untuk mengatasi resiko dan peluang


3

• Mengevaluasi efektifitas tindakan untuk mengatasi resiko dan peluang harus proporsional
4 dengan dampak potensial pada kesesuaian produk
CONTOH : DOKUMEN IMPLEMENTASI 6.1.1 – 6.1.4 T
INDAKAN MENGATASI RISIKO DAN PELUANG FSMS
CONTOH : DOKUMEN IMPLEMENTASI 6.1.1 – 6.1.4 TINDAKAN
MENGATASI RISIKO DAN PELUANG MUTU
6.2 Tujuan dari Sistem Manajemen Keamanan Pangan (FSMS) dan
perencanaan untuk mencapainya
Peran utama yang diambil manajemen PUNCAK sebagi berikut :

• Terlibat dalam perencanaan dan implementasi


Perencanaan sistem
• Memastikan bahwa integrasi FSMS terintegrasi
keamanan pangan dalam sistem perusahaan

• Harus ada perencanaan spesifik terkait FSMS (misal


HACCP Plan & OPRP)
Sasaran FSMS • Sasaran organisasi yg mendukung FSMS
• Konsisten dengan kebijakan pangan
CONTOH : DOKUMEN IMPLEMENTASI 6.2 SASARAN FSMS
DAN MUTU DAN PENCAPAINNYA

PRODUK SEHAT, PRODUK

GOAL : AMAN DAN


HALAL
DIKONSUMSI
MEMENUHI
PERSYARATAN
MUTU
SESUAI HARAPAN
PELANGAN
TOP MANAJEMEN MEMASTIKAN SASARAN & PERENCANAAN MENDUKUNG
SISTIM MANAJEMEN KEAMANAN PANGAN
CARA MELAKUKAN ATURAN TERGANTUNG
MASING PERUSAHAAN

PERUSAHAAN PT VALMOT
SASARAN MUTU : KOMPLAIN CUSTOMER 1-3 %
SASARAN FSMS TRAINING FSMS 100 %
AUDIT HACCP 100 %
AUDIT QC PANGAN 95 %

PERUSAHAAN PT JAYA BOYA


SASARAN MUTU : FOKUS PELANGGAN
SASARAN FSMS : HALAL
3. Ketika merencanakan bagaimana
mencapai tujuan FSMS, organisasi
harus menentukan:

• Apa yang akan dilakukan ?


• Sumber daya apa yang
diperlukan?
• Siapa yang akan bertanggung
jawab ?
• Kapan akan selesai ?
• Bagaimana hasilnya akan
dievaluasi?
6.3 Rencana perubahan
Ketika organisasi menentukan perlunya perubahan pada FSMS, termasuk perubahan
personil, perubahan harus dilakukan dan dikomunikasikan secara terencana.
Organisasi harus mempertimbangkan:
• Tujuan perubahan dan potensi konsekuensinya;
• Integritas lanjutan dari FSMS;
• Ketersediaan sumber daya untuk menerapkan perubahan secara efektif;
• Alokasi ulang tanggung jawab dan otoritas.

Contoh Dokumen implementasi 6.3 ?


KLAUSA 6 PLANING
WORKSHOP PESERTA MELAKUKAN IDENTIFIKASI ISU INTERNAL DAN EKSTERNAL TERKAIT
SISTEM MANAGEMEN KEAMANAN PANGAN ,PIHAK BERKEPENTINGAN, KEBUTUHAN,
HARAPAN, RISIKO, PELUANG, PENGENDALIAN, REFERENSI
KLAUSA 7 DUKUNGAN

7.2
7.1 Resources 7.3 Awarness
Competence

7.5
7.4
Documented
Communication
Information
7.1
SUMBERDAYA

7.1.3 Infrastruktur 7.1.5 Pengadaan


7.1.2 SDM tersedia 7.1.4 Lingkungan kerja barang / 7.1.6 Controll
harus memadai
sesuai jumlah dan dijaga agar kualitas procruetment product , Proses ,
kompetensi tidak menurun pelayanan

Mesin Produksi
Yang berpengaruh Bagus dan aman Bebas dari sarang Hewan , Seleksi Supplier
terhadap keamanan lampu yg tersedia dengan
pangan pelindung
7.2 Kompetensi
Organisasi harus:

• Menentukan kompetensi yang diperlukan , termasuk penyedia eksternal, melakukan pekerjaan di


bawah kendali yang mempengaruhi kinerja keamanan pangan dan efektivitas FSMS;

• Memastikan bahwa personil berkompeten, termasuk Tim Keamanan Pangan dan mereka yang
bertanggung jawab atas pengoperasian rencana pengendalian bahaya, kompeten atas dasar
pendidikan, pelatihan dan / atau pengalaman yang sesuai;

• Memastikan bahwa tim keamanan pangan memiliki kombinasi pengetahuan dan pengalaman
multidisipliner dalam mengembangkan dan menerapkan FSMS (termasuk, namun tidak terbatas
pada, produk, proses, peralatan, dan bahaya keamanan makanan organisasi dalam lingkup FSMS);

• jika memungkinkan, mengambil tindakan untuk memperoleh kompetensi yang diperlukan, dan
mengevaluasi efektivitas tindakan yang diambil;

• menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti kompetensi.


7.3 Kesadaran / awareness
Organisasi harus memastikan bahwa semua orang yang relevan yang
bekerja di bawah kendali organisasi harus mengetahui:
• kebijakan keamanan pangan;
• tujuan FSMS yang relevan dengan tugas mereka;
• kontribusi individual mereka terhadap efektivitas FSMS,
termasuk manfaat dari kinerja keamanan pangan yang lebih
baik;
• Implikasi dari ketidaksesuaian terhadap persyaratan FSMS.

PEDULI FSMS
7.4 KOMUNIKASI

FUNGSI KOMUNIKASI INTERNAL :


Berbagi ide & pesan dengan
atasan rekan kerja dan bawahan

FUNGSI KOMUNIKASI EKSTERNAL :


Berkomunikasi dengan pelanggan,
pemasok, pemerintah dan
masyarakat
7.5 INFORMASI TERDOKUMENTASI
Dokumen / Pedoman sebagai bekerja
• Pengesahan dokumen
• Karyawan melakukan pekerjaan sesuai dokumen terbaru
• Pengendalian distribusi dokumen terkontrol.

Record adalah bukti dari hasil pekerjaan.

Mudah
Mudah dicari
diakses

Tidak
Disimpan
gampang
sesuai standar
rusak
KLAUSA 8 OPERATIONAL
1. Kontrol dan perencanaan operasional
2. Program prasyarat / Prerequisite programs (PRPs)
3. Sistem traceability / Mampu telusur
4. Persiapan dan siap siaga kondisi kondisi bahaya
5. Kontrol bahaya
• Karakteristik bahan baku, komposisi dan bahan lain yang kontak langsung dengan
produk, karakteristik produk akhir, pengguna produk akhir, Diagram alir, verifikasi
diagram alir, deskripsi proses dan lingkungan proses, Analisa bahaya,, identifikasi
bahaya dan penetuan Acceptable Levels, Penilaian bahaya, pemilihan dan seleksi
pengukuran bahaya, Validasi tindakan pengendalian, perencanaan HACCP.

6. Update informasi spesifik terhadap PRP dan Rencana Kontrol Bahaya


7. Kontrol Pengukuran dan Monitoring
8. Verifikasi PRP dan Kontrol Bahaya
9. Kontrol ketidaksesuaian proses dan produk
8.1 KONTROL DAN PERENCANAAN OPERASIONAL
a) Menetapkan persyaratan FSMS untuk produk ;
b) Menetapkan kriteria untuk:

keberterimaan
proses-proses
FSMS produk

a) Menetapkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian persyaratan fsms ;
b) Melaksanakan pengendalian proses-proses sesuai dengan kriteria;
c) Menetapkan, memelihara dan menyimpan informasi terdokumentasi sejauh diperlukan :
untuk meyakinkan bahwa proses-proses telah dilaksanakan seperti yang direncanakan

untuk menunjukkan kesesuaian persyaratan FSMS


8.2 PROGRAM PRASYARAT / PREREQUISITE
PROGRAMS (PRPS)
Dalam memilih dan atau menetapkan PRPs, organisasi harus memperhatikan
dan menggunakan informasi yang sesuai :
Persyaratan
Persyaratan Petunjuk Prinsip
perundangan &
pelanggan resmi Codex
peraturan
Standar
Codes of
International/
practice
Nasional/ Sektoral
PRP harus :

Sesuai dgn kebutuhan organisasi, ukuran dan jenis operasi dari produk yg
diproduksi/ditangani untuk menjaga lingkungan higienis di seluruh rantai makanan

Dapat diterapkan pada seluruh sistem produksi, keseluruhan/hanya sebagian


Mempertimbangkan regulasi terkait keamanan pangan
Disetujui oleh tim keamanan pangan
MENGHARUSKAN ORGANISASI MEMBUAT PRP MELIPUTI
Pekerja yang bersih

Pasokan air ,udara ,energi Pemilihan lay out fasilitas

Pembangunan tata letak bagunan


Pembersihan disinfektan

Pengendalian Hama

Penerimaan barang yang masuk


Pencegahan Kontaminasi silang
CONTOH PENERAPAN PRP

LANTAI
Diupayakan tidak ada
permukaan yang pecah
Keras dan tahan lama
dan memudahkan
bakteri hinggap.

Mudah dibersihkan dan


disanitasi
SAMBUNGAN DAN BINGKAI
Desain sambungan dan bingkai harus mudah
dibersihkan dan disanitasi

Sambungan Permukaan Desain jendela dan cara


penyesuaian dengan bingkai
CONTOH PENERAPAN PRP
AREA SIMPAN
8.3 SISTEM TRACEABILITY / MAMPU TELUSUR
8.4 RENCANA DAN TINDAKAN TANGGAP DARURAT

Penetapan tim dalam pengendalian darurat

Pembuatan rencana tanggap darurat

Pembuatan emergency layour (gambar lokasi


yang menunjukkan tempat yang berbahaya,
lokasi peralatan darurat, pusat komando)

Lakukan latihan keadaan darurat mengenai


pengujian tanda bahaya, evakuasi, penggunaan
alat keselamatan dan uji alat kebakaran
8.5 KONTROL BAHAYA MENGGUNAKAN METODE HACCP
• Mengidentifikasi bahan baku
• Mengidentifikasi persyaratan perundang –undangan
• Mendokumentasikan
• Mengidentifikasi produk akhir
• MENGIDENTIFIKASI INTENDED USE
a. Identifikasi target penggunaan
b. Ketidaktepatan penggunaan
c. Penanganan Produk akhir
• MENGIDENTIFIKASI DIAGRAM ALIR / ALUR PROSES
Diagram alir untuk setiap produk dalam FSMS untukmeminimalisir bahaya keamanan pangan
8.6 MENGIDENTIFIKASI PROSES PENGENDALIAN
1. Pengendalian yang dilakukan saat inin
2. Proses pemerikasaan dan parameter
3. Prosedur yang berpengarauh
4. Regulasi Eksternal
• MENGIDENTIFIKASI BAHAYA DAN MENENTUKAN BATAS TERIMA
Bahan Pangan Organisme Patogen
BIOLOGICAL HAZARDS
Daging dan produk Salmonella E. coli patogenik
daging S. aureus L. monocytogenes
Y. enterocolitica
Virus enteric
C. perfringens
Parasit
C. botulinum
Susu dan produk susu Mycobacterium S. aureus
Brucella Salmonella Bacillus sp.
L. monocytogenes Clostridium sp.
E. coli Virus

Salmonella
Unggas dan produk Salmonella S. aureus
unggas
Campylobacter Y. Enterocolitica
C. perfringens L. monocytogenes
Produk hasil laut V. cholerae L. monocytogenes
(ikan, kerang, udang)
V. Parasit
parahaemolyticus Virus (utama
C. botulinum Hepatitis A)
Sayur-sayuran Salmonella Virus Hepatitis A&
Shigella
V. cholerae
enteric
E. coli
Parasit
L. monocytogenes
• MELAKUKAN PENILAIAN
TINGKAT KEPARAHAN (SEVERITY)
TERHADAP KONSUMEN
High Severity adalah dapat menyebabkan sakit parah
atau kematian (nilai 3)

Medium Severity adalah dapat menyebabkan sakit yang


tidak sampai rawat- inap (nilai 2)

Low Severity adalah dapat menyebabkan sakit ringan,


masih bisa melanjutkan aktivitas (nilai 1)
• MENENTUKAN CRITICAL CONTROL POINT / CCP
MENETAPKAN CRITICAL LIMITS UNTUK SETIAP CCP
DAN ACTION CRITERIA UNTUK OPRP
Batas kritis di CCP harus dapat diukur. Action Criteria untuk OPRPs harus dapat diukur atau diobservasi.
Kesesuaian dengan kriteria tindakan harus berkontribusi pada jaminan bahwa tingkat yang dapat diterima
tidak terlampaui.
Definisi :
Suatu kriteria yang
Sumber informasi :data-
membedakan antara
datat publikasi; percobaan; model
yang dapat diterima
masukan ahli; panduan matematis
dan tidak dapat
regulasi; data hasil
diterima

Harus dapat
dipertanggung Harus dapat divalidasi
jawabkan
8.7 KALIBRASI
8.8 RENCANA VERIFIKASI TUJUAN,METODE
FREKUENSI ,TANGGUNG JAWAB

Bila di produk akhir ditemukan hasil yang tidak sesuai dengan persyaratan maka disebut produk tidak aman
8.9 TINDAKAN PERBAIKAN & KOREKSI
Mengidentifikasi dan proses pengendalian produk yg sesuai dengan persyaratan :

Tindakan korektif harus diambil berdasarkan sifat ketidaksesuaian dan dampaknya


Juga berlaku untuk ketidaksesuaian setelag pengiriman produk/ masa garansi
Record/ catatan terkait

KOREKSI
Dimulai ketika Batas Akhir CCP/PPD/PRP operasional produk akhir kurang memenuhi

Identifikasi dan penilaian produk akhir yg terlampaui batas kritis CCP dan PRP operasional

Semua lot produk yg tidak sesuai harus dilakukan koreksi sampai lot evaluasi

Jika produk masih dalam proses produksi dan melampaui batas akhir PPD/PRP opersional dinyatakan
berpotensi tidak aman
PENANGANAN PRODUK YANG BERPOTENSI TIDAK AMAN
WITHDRAW/RECALL PRODUK YANG TIDAK AMAN
• Top management harus menunjuk personel yg berwenang untuk
memutuskan dan melakukan penarikan
• Harus ada ketentuan terkait :
Pemberitahuan kepada pihak terkait

Penanganan penarikan (baik stock yg ada di dalam maupun di luar pabrik)

Penyebab jangkauan dan hasil penarikan harus direkam dan dilaporkan


kepada top management sebagai masukan dalam tinjauan

Urut – ururtan tindakan yang diambil


KLAUSA 9 EVALUASI
9.1 MONITORING, PENGUKURAN DAN EVALUASI
9.2 INTERNAL AUDIT

9.3 MANAGEMENT REVIEW

Managemen puncak harus memastikan bahwa system manajemen keamanan pangan


dimutakhirkan secara berkesinambungan, Evaluasi system keamanan pangan, Mengkaji
analisa bahaya, Operasional dan Rencana HACCP.
KLAUSA 10 IMPROVEMENT
10.1 Ketidaksesuaian dan Tindakan Koreksi
2 Peningkatan terus menerus
3 Update Sistem Manajemen Keamanan Pangan (FSMS)

Organisasi Harus Menetapkan dan Memilih Peluang Perbaikan,


melaksanakan Tindakan yang diperlukan serta Continual Improvement,
Update untuk Peningkatan keamanan pangan
Ketidaksesuaian dan Tindakan Koreksi
PENINGKATAN TERUS MENERUS
Update Sistem Manajemen Keamanan Pangan
(FSMS)
Keamanan pangan merupakan hal yang wajib
diterapkan apabila seseorang membuka usaha
dalam bidang pangan. Pak Steven bingung
karena ?

Ada banyak standar dan peraturan yang menjadi


acuan keamanan pangan. GMP, HACCP , ISO
22000. Ketiganya biasanya dipilih untuk
diterapkan suatu perusahaan pangan.
TAHAPAN PENERAPAN ISO 22000
1 • Penetapan Komitmen Top Manejemen;

2 • Pembentukan Tim

3 • Pelatihan Pemahaman, Penerapan dan Dokumentasi

4 • Identifikasi Analisis Bahaya:

5 • (Proses/aspek & dampak/bahaya & resiko dan penentuan CCP);

6 • Desain Sistem dan Pendokumentasian;

7 • Penerapan/Implementasi;

8 • Pelatihan Audit Internal ISO 22000

9 • Pelaksanaan Audit Internal;

10 • Evaluasi oleh Manajemen;

11 • Sertifikasi
AKREDITASI
INTERNASIONAL

AKREDITASI
NASIONAL

AKREDITASI

BADAN
SERTIFIKASI

SERTIFIKASI • ISO 19011


• ISO 9001 : 2015
ORGANISASI • ISO 14001 : 2015
• dll
PROSES SERTIFIKASI ISO 22000
Pengajuan Aplikasi Sertifikasi

Pre-Audit’ atau audit awal

Final Audit (2 - 3 hari)

Tindakan koreksi oleh perusahaan (jika diperlukan)

Pemberian SERTIFIKAT

Audit Pengawasan (sekali dalam setahun)


CONTOH
BADAN SERTIFIKASI SERTIFIKAT MASA
BERLAKU 3 TAHUN
“Learning never
exhausts the mind”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai