2.modul Iso 22000 2018 Fsms
2.modul Iso 22000 2018 Fsms
ASYSYIFA RIANA,S.GZ.,MT.,AIFO
FOR :
1 2
Memahami perubahan Persyaratan dalam ISO
yang terjadi dari ISO 22000:2018
22000:2005 ke ISO
22000: 2018
3 4 5
Sasaran dalam ISO Dokumentasi dalam ISO lmplementasi dalam
22000:2018 22000:2018 Hazard ISO 22000:2018 High
Analysis Level Structure
ISOS artinya Sama – Bahasa Yunani Berdiri 1947 ,Switzerland
Anggota 164 Negara
Tujuan : menyediakan satu standar yang dikenal internasional untuk sistem manajemen
keselamatan pangan yang dapat diterapkan dalam produk pangan
Mengapa perlu membangun sistem manageman terpadu ?
Prinsip HACCP yang membantu mengidentifikasi, mencegah, menghilangkan bahaya keamanan pangan
intended use
dipersyaratkan .
KERUSAKAN BAHAN
PANGAN SELAMA
PASCA PANEN
CONTOH KERUSAKAN BAHAN PANGAN SELAMA PASCA PANEN
RANTAI PASOKAN PANGAN
APAKAH PENERAPAN ISO 22000 HANYA DIPERUNTUKKAN
UNTUK ORGANISASI PANGAN SAJA ?
INTI DARI
ISO 22000: 2018
Gabungan dari 3 standard ?
PERBEDAAN
ISO 22000: 2005 VS ISO 22000 : 2018
ISO 22000:2005 PERSYARATAN ISO 22000:2018
1 Ruang Lingkup 1
2 Acuan Normatif 2
3 Istilah dan Definisi 3
New Konteks Organisasi/ Context of the Organization 4
5.1 Kepemimpinan/ Leadership 5
5.3 Perencanaan/ Planning 6
4.1,6.2,6.3,6.4 &
Dukungan/ Support 7
new
7 & new Operasional/ Operation 8
8 & new Evaluasi Kinerja/ Performance Evaluation 9
8.1,8.5.2, &
Perbaikan/ Improvement 10
New
ANNEX SL : Panduan tertinggi dari ISO yang mengharuskan Sistim
manajemen harus menggunakan 10 KLAUSAL
1. Ruang Lingkup
2. Acuan Normatif Klausa 1 – 3 UMUM
3. Istilah dan Definisi
4. Konteks Organisasi FOKUS PEMBAHASAN
5. Kepemimpinan
6. Perencanaan
7. Dukungan Klausa 4 – 10
Minimal persyaratan
8. Operasional
9. Evaluasi Kinerja
10. Peningkatan
KLAUSA 4
4.1 4.2
Memahami Pihak yg
Konteks Berkepentingan
4.3 4.4
Cakupan FSMS
ICOPI ( INSTITUE OF COMPLIANCE PROFESSIONAL INDONESIA )
Solusi
Kepentingan Kebutuhan
APA ITU
KONTEKS Strategi
KONTEKS Tujuan
?
Gambaran
Tantangan
besar
Harapan
4.1 Memahami Konteks Organisasi
• Menentukan isu-isu eksternal dan internal FSMS mencakup juga
kondisi-kondisi keamanan pangan saat ini
Manajemen
CUSTOMERS PEMERINTAH
KEBUTUHAN VS HARAPAN
Pemerintah Pemerintah
mengharapkan menulis dalam
organisasi harus Regulasi bahwa
memilik sistem Organisasi harus
manajeman patuh terhadap
keamanan pangan peraturan
terhadap subkon , Keamanan
kontraktor pangan
4.3 Menentukan ruang lingkup system manajemen keamanan pangan
• Menetapkan ruang lingkup
• Mempertimbangkan isu eksternal / internal, kewajiban kepatuhan, fungsi dan
batasan fisik, aktivitas, produk dan layanan dan kemampuan
Mengharapkan Desain
Penyimpanan
Mendapat produk dan Produk
produk
pelayanan yang baik
Penerimaan Persiapan
Controll Pengiriman
order realisasi
produk produk
produk
Eksekusi
realisasi Pemantauan
produk kepuasan Pelanggan
pelanggan Puas
4. Sistem Manajemen Keamanan Pangan ( FSMS )
• Mengenalkan interaksi antar proses dalam sistem manajemen
keamanan pangan
KLAUSA 5
5.1
5.2
Leadership and
Policy
commitment
5.3
Organizational roles,
responsibilities and
authorities
5.1. Kepemimpinan dan Komitmen
Manajemen puncak harus menunjukkan kepemimpinan dan komitmen sehubungan
dengan FSMS oleh:
memastikan bahwa kebijakan keamanan pangan dan tujuan FSMS
Melakukan
Memastikan Memastikan bahwa
pelaporan kinerja,
kesesuaian proses memenuhi
perbaikan dan
persyaratan terkait output yg diinginkan
mempromosikan
keamanan pangan mereka
fokus pelanggan
Penguatan peran
Memastikan bahwa inegritas
kepemimpinan
sistem manajemen food safety
untuk memiliki
dipelihara ketika perubahan
keterlibatan yg
direncanakan dan dilaksanakan
besar
JOB DESCRIPTION
KLAUSA 5 LEADERSHIP
KLAUSA 6 PLANING
6.1
6.2
Actions to address
Objectives and
risks and
planning
opportunities
6.3
Planning of changes
6.1 TINDAKAN MENGATASI RISIKO & PELUANG
DALAM FSMS
• Untuk menentukan resiko dan peluang yang perlu ditangani oleh sistem manajemen (klausa 4.1
1 dan 4.2) untuk memberikan jaminan bahwa FSMS dapat mencapai hasil yang diinginkan
• Mengevaluasi efektifitas tindakan untuk mengatasi resiko dan peluang harus proporsional
4 dengan dampak potensial pada kesesuaian produk
CONTOH : DOKUMEN IMPLEMENTASI 6.1.1 – 6.1.4 T
INDAKAN MENGATASI RISIKO DAN PELUANG FSMS
CONTOH : DOKUMEN IMPLEMENTASI 6.1.1 – 6.1.4 TINDAKAN
MENGATASI RISIKO DAN PELUANG MUTU
6.2 Tujuan dari Sistem Manajemen Keamanan Pangan (FSMS) dan
perencanaan untuk mencapainya
Peran utama yang diambil manajemen PUNCAK sebagi berikut :
PERUSAHAAN PT VALMOT
SASARAN MUTU : KOMPLAIN CUSTOMER 1-3 %
SASARAN FSMS TRAINING FSMS 100 %
AUDIT HACCP 100 %
AUDIT QC PANGAN 95 %
7.2
7.1 Resources 7.3 Awarness
Competence
7.5
7.4
Documented
Communication
Information
7.1
SUMBERDAYA
Mesin Produksi
Yang berpengaruh Bagus dan aman Bebas dari sarang Hewan , Seleksi Supplier
terhadap keamanan lampu yg tersedia dengan
pangan pelindung
7.2 Kompetensi
Organisasi harus:
• Memastikan bahwa personil berkompeten, termasuk Tim Keamanan Pangan dan mereka yang
bertanggung jawab atas pengoperasian rencana pengendalian bahaya, kompeten atas dasar
pendidikan, pelatihan dan / atau pengalaman yang sesuai;
• Memastikan bahwa tim keamanan pangan memiliki kombinasi pengetahuan dan pengalaman
multidisipliner dalam mengembangkan dan menerapkan FSMS (termasuk, namun tidak terbatas
pada, produk, proses, peralatan, dan bahaya keamanan makanan organisasi dalam lingkup FSMS);
• jika memungkinkan, mengambil tindakan untuk memperoleh kompetensi yang diperlukan, dan
mengevaluasi efektivitas tindakan yang diambil;
PEDULI FSMS
7.4 KOMUNIKASI
Mudah
Mudah dicari
diakses
Tidak
Disimpan
gampang
sesuai standar
rusak
KLAUSA 8 OPERATIONAL
1. Kontrol dan perencanaan operasional
2. Program prasyarat / Prerequisite programs (PRPs)
3. Sistem traceability / Mampu telusur
4. Persiapan dan siap siaga kondisi kondisi bahaya
5. Kontrol bahaya
• Karakteristik bahan baku, komposisi dan bahan lain yang kontak langsung dengan
produk, karakteristik produk akhir, pengguna produk akhir, Diagram alir, verifikasi
diagram alir, deskripsi proses dan lingkungan proses, Analisa bahaya,, identifikasi
bahaya dan penetuan Acceptable Levels, Penilaian bahaya, pemilihan dan seleksi
pengukuran bahaya, Validasi tindakan pengendalian, perencanaan HACCP.
keberterimaan
proses-proses
FSMS produk
a) Menetapkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian persyaratan fsms ;
b) Melaksanakan pengendalian proses-proses sesuai dengan kriteria;
c) Menetapkan, memelihara dan menyimpan informasi terdokumentasi sejauh diperlukan :
untuk meyakinkan bahwa proses-proses telah dilaksanakan seperti yang direncanakan
Sesuai dgn kebutuhan organisasi, ukuran dan jenis operasi dari produk yg
diproduksi/ditangani untuk menjaga lingkungan higienis di seluruh rantai makanan
Pengendalian Hama
LANTAI
Diupayakan tidak ada
permukaan yang pecah
Keras dan tahan lama
dan memudahkan
bakteri hinggap.
Salmonella
Unggas dan produk Salmonella S. aureus
unggas
Campylobacter Y. Enterocolitica
C. perfringens L. monocytogenes
Produk hasil laut V. cholerae L. monocytogenes
(ikan, kerang, udang)
V. Parasit
parahaemolyticus Virus (utama
C. botulinum Hepatitis A)
Sayur-sayuran Salmonella Virus Hepatitis A&
Shigella
V. cholerae
enteric
E. coli
Parasit
L. monocytogenes
• MELAKUKAN PENILAIAN
TINGKAT KEPARAHAN (SEVERITY)
TERHADAP KONSUMEN
High Severity adalah dapat menyebabkan sakit parah
atau kematian (nilai 3)
Harus dapat
dipertanggung Harus dapat divalidasi
jawabkan
8.7 KALIBRASI
8.8 RENCANA VERIFIKASI TUJUAN,METODE
FREKUENSI ,TANGGUNG JAWAB
Bila di produk akhir ditemukan hasil yang tidak sesuai dengan persyaratan maka disebut produk tidak aman
8.9 TINDAKAN PERBAIKAN & KOREKSI
Mengidentifikasi dan proses pengendalian produk yg sesuai dengan persyaratan :
KOREKSI
Dimulai ketika Batas Akhir CCP/PPD/PRP operasional produk akhir kurang memenuhi
Identifikasi dan penilaian produk akhir yg terlampaui batas kritis CCP dan PRP operasional
Semua lot produk yg tidak sesuai harus dilakukan koreksi sampai lot evaluasi
Jika produk masih dalam proses produksi dan melampaui batas akhir PPD/PRP opersional dinyatakan
berpotensi tidak aman
PENANGANAN PRODUK YANG BERPOTENSI TIDAK AMAN
WITHDRAW/RECALL PRODUK YANG TIDAK AMAN
• Top management harus menunjuk personel yg berwenang untuk
memutuskan dan melakukan penarikan
• Harus ada ketentuan terkait :
Pemberitahuan kepada pihak terkait
2 • Pembentukan Tim
7 • Penerapan/Implementasi;
11 • Sertifikasi
AKREDITASI
INTERNASIONAL
AKREDITASI
NASIONAL
AKREDITASI
BADAN
SERTIFIKASI
Pemberian SERTIFIKAT