Penulis sangat mengharapkan masukan dari segi apa pun untuk perbaikan modul ini ke
depan. Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam memahami teori gizi olahraga, baik
bagi mahasiswa Prodi Ilmu Gizi UHAMKA maupun mahasiswa gizi dari institusi lainnya.
Penulis,
Daftar isi
Daftar gambar
Deskripsi Mata Kuliah
Alur Kompetensi
Modul 1 : Ruang lingkup Dietetik Penyakit Degeneratif
Materi 1
Latihan 1
Jawaban 1
Rangkuman 1
Tes Formatif 1
Modul 2 : Diet Pada Penyakit Dislipidemia dan PJK
Materi 2
Latihan 2
Jawaban 2
Rangkuman 2
Tes Formatif 2
Modul 3 : Diet Pada Penyakit Hipertensi dan Stroke
Materi 3
Latihan 3
Jawaban 3
Rangkuman 3
Tes Formatif 3
Modul 4 : Diet Pada Diabetes Melitus Tipe 1 dan DM Nefrotik
Materi 4
Latihan 4
Jawaban 4
Rangkuman 4
Tes Formatif 4
Modul 5 : Diet Pada Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2
Materi 5
Latihan 5
Jawaban 5
Rangkuman 5
Tes Formatif 5
Modul 6 : Diet Pada Obesitas, Obesitas Sentral, dan Syndrome Metabolik
Materi 6
Latihan 6
Jawaban 6
Rangkuman 6
Tes Formatif 6
Modul 7 : Diet Pada Penyakit Gout Artritis
Materi 7
Latihan 7
Jawaban 7
Rangkuman 7
Tes Formatif 7
Daftar Pustaka
Mata kuliah Dietetik Penyakit Degeneratif adalah suatu kajian secara konsep dasar
penyakit dan bahasan penerapan dari sudut dietetik untuk kelompok penyakit tidak menular
dengan bahan kajian secara teoritis dietetik. Secara garis besar, terdapat 14 (empat belas)
topik pembahasan, anatara lain :
1. Ruang Lingkup Dietetik Penyakit Degenerative
2. Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Dislipidemia dan PJK
3. Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Hipertensi dan Stroke
4. Penatalaksanaan Diet Pada Diabetes Melitus Tipe 1 dan DM Nefrotik
5. Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2
6. Penatalaksanaan Diet Pada Obesitas, Obesitas Sentral, dan Syndrome Metabolik
7. Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Gout Artritis
8. Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Alergi, Celliac Diseases, dan Lactose Intolerance
9. Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Batu Ginjal, Gagal Ginjal Akut
10. Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Gagal Ginjal Kronik
11. Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Kanker
12. Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Bedah
13. Penatalaksanaan Diet Pada Komplikasi Kehamilan
14. Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Luka Bakar
Selanjutnya, Metode pengkajian data untuk membahas kasus diet sesuai dengan pedoman
asuhan gizi terstandart, dan asesmen untuk perencanaan diet sesuai kasus pada setiap
topik pembahasan.
Mampu membuat
rekomendasi menu sesuai
dengan penyakit
MATERI 1
MATERI 2
A. Pendahuluan
Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit tidak menular yang menyerang
jantung dan pembuluh darah dan paling banyak menyebabkan kecacatan serta
kematian di dunia. Penyakit kardiovaskular yang sering terjadi antara lain adalah
penyakit jantung coroner, infark miokard, Congestive Heart Failure dan gangguan
aritmia Pada tahun 2018, sekitar 73 persen penyebab kematian di dunia adalah
penyakit tidak menular (PTM) yang membunuh 36 juta jiwa per tahun. Sekitar 35%
diantaranya karena penyakit jantung dan pembuluh darah, 12% oleh penyakit
kanker, 6% oleh penyakit pernapasan kronis, 6% karena diabetes, dan 15%
disebabkan oleh PTM lainnya (data WHO, 2018). Sedangkan menurut American
Heart Association tahun 2015, 18 Juta kasuss kematian dunia setiap tahunnya
karena jantung dan pembuluh darah. Di Amerika setiap 1 menit terjadi kematian
akibat cardiovascular diseases dan setiap 25 detik 1 orang terdiagnosa
cardiovascular diseases.
Riset Kesehatan dasar tahun 2018 menyebutkan, 2 juta kasus penyakit di
Indonesia disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. Sebanyak 26,4%
penyakit jantung dan oembuluh darah menjadi penyebab utama kematian di
Indonesia. Sebanyak 1 (satu) dari 4 (empat) orang di Indonesia meninggal karena
jantung coroner.
Gangguan pada pembuluh darah ditandai dengan adanya abnormalitas pada
profil lipid. American Heart Association (2014) menyebutkan Populasi dengan kadar
kolesterol ≥ 240 mg/dl diperkirakan 31.9 juta orang (13.8 %) dari populasi.
Sedangkan berdasarkan riset kesehatan dasar (2013) 35.9 % dari penduduk
Indonesia yang berusia ≥ 15 tahun dengan kadar kolesterol abnormal. Sebanyak
15.9 % populasi mempunyai LDL yang sangat tinggi (≥ 190 mg/dl), 22.9 %
mempunyai kadar HDL yang kurang dari 40 mg/dl, dan 11.9% dengan kadar TG
yang sangat tinggi (≥ 500 mg/dl).
b. Klasifikasi
Berbagai klasifikasi dapat ditemukan dalam kepustakaan, tetapi yang mudah
digunakan adalah pembagian dislipidemia dalam bentuk dislipidemia primer dan
dislipidemia sekunder. Dislipidemia sekunder diartikan dislipidemia yang terjadi
sebagai akibat suatu penyakit lain. Pembagian ini penting dalam menentukan pola
pengobatan yang akan diterapkan.
i. Dislipidemia primer
d. Indikator Dislipidemia
Pengelolaan pasien dislipidemia dimulai dengan melakukan penapisan, anamnesis,
dan pemeriksaan laboratorium. Berikut ini anamnesis dan pemeriksaan fisik
dislipidemia :
Usia (laki-laki ≥ 45 tahun, wanita ≥ 55 tahun)
Riwayat keluarga dengan PJK dini (Infark miokard atau sudden death < 55
tahun pada ayah atau < 65 tahun pada ibu
Perokok aktif
Hipertensi (TD ≥ 140/90 mmHg atau dengan pengobatan antihipertensi)
Kadar kolesterol HDL yang rendah (< 40 mg/dl)
RINGKASAN 2
2) Dislipidemia adalah masalah yang cukup berbahaya karena termasuk risiko utama
penyakit jantung koroner. Di bawah ini yang bukan merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi tingginya kadar lipid adalah ....
A. Faktor genetik
B. Faktor pola makan
C. Faktor kebiasaan merokok
D. Faktor obesitas
E. Olahraga yang teratur
3) Diet berikut ini tidak cocok untuk penderita disiplidemia adalah ....
A. Mengkonsumsi makanan yang rendah kolesterol
B. Jagalah asupan karbohidrat sederhana seperti madu, gula dll
C. Meningkatkan konsumsi serat larut air
D. Mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi
E. Olahraga teratur dan istirahat cukup
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif yang telah tersedia.
Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui
tingkat penguasaan anda terhadap materi modul 2
Artinya :
80-100% : Baik sekali
80 – 89% : baik
70 – 70% : cukup
<70% : kurang
Sumber :
I Dewa Nyoman Supariasa (2019). Asuhan Gizi Klinik. Jakarta: EGC
Isti Suryani, dkk. 2018. Dietetik Penyakit Tidak Menular. Pusat Pendidikan Sumber Daya
Manusia Kesehatan. BP2SDM Kementerian Kesehatan.
Mahan, L. Kathleen, Raymond, Janice L. 2017. Krause ‘s : Food & The Nutrition Care
Process, 14th edition. Elsevier Inc. St Louis, Missouri.
MATERI 3
MATERI 4
MATERI 5
MATERI 6
MATERI 7
MATERI 8
MATERI 9
MATERI 10
MATERI 11
MATERI 12
MATERI 13
MATERI 14