Anda di halaman 1dari 21

SISTEM REPRODUKSI WANITA

Oleh Group 2 XI Mipa 4


ANGGOTA KELOMPOK

31. DWI CAHYANI 32. NAINA MUTIA 37. ADELLIA


Pembicara 1 Pembicara 2 Pembicara 3
STRUKTUR DAN FUNGSI
01 ORGAN REPRODUKSI
WANITA
A. ORGAN REPRODUKSI EKSTERNAL
1. VULVA
Vulva merupakan alat reproduksi paling luar
yang berupa celah, fungsi vulva adalah
melindungi organ reproduksi internal. Adapun
bagian-bagian vulva:

1.1 MONS PUBIS


• Terletak di depan tulang pubis.
• Tersusun atas bantalan jaringan lemak
berbentuk segitiga dan dilapisi kulit.
• Umumnya ditumbuhi rambut (pubertas).
• Berfungsi sebagai penghalang fisik untuk
melindungi organ reproduksi internal wanita

1.2 LABIA (BIBIR)


Labia atau bibir kelamin dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu:
1.3 KLITORIS
1.2.1 LABIA MAYOR • Letak di ujung anterior dari labia minor
• Silindris → panjang 1-1,5 cm diameter 0,5
• Labia mayor homolog dengan skrotum
cm
• Labia mayor tersusun atas 2 lipatan
• Banyak mengandung ujung saraf dan
jaringan jaringan adiposa dan fibrosa jaringan erektil → korpus kavernosa →
• Labia mayor → kelenjar keringat dan stimulasi seksual
kelenjar minyak penghasil pelumas
• Fungsi terkait dengan stimulasi seksual
• Fungsi labia mayor → membungkus dan
melindungi bagian reproduksi ekstrernal
1.4 VESTIBULA
• Terdapat lubang/bukaan vagina,
1.2.2 LABIA MINOR lubang/bukaan uretra, dan kelenjar
• Letak: di bagian dalam dari labia mayor Bartholin
• Mengelilingi lubang vagina dan uretra • Bukaan/lubang vagina → dilindungi selaput
• Tersusun oleh lapisan halus, tipis dan tanpa tipis Hymen (selaput dara) yang mudah
lemak rusak
• Warna merah muda sampai coklat • Bukaan/lubang uretra → jarak 1 cm di atas
kehitaman lubang vagina. Fungsinya untuk pengeluaran
• Memiliki kelenjar keringat tanpa kelenjar urin
minyak • Kelenjar Bartholin → sekresi lendir saat ada
• Membatasi beberapa bagian vulva stimulus seksual
B. ORGAN REPRODUKSI INTERNAL
1. OVARIUM
2. OVIDUK (TUBA FALOPII)
3. UTERUS (RAHIM)
4. VAGINA

Ayo kita
bahas satu
per satu!
1. OVARIUM
• Berfungsi sebagai tempat produksi
sel telur atau ovum dan hormone
estrogen
• Jumlah 1 pasang atau 2 buah
• Produksi sel telur/bulan dan
bergantian
• Bentuk oval, mengapit uterus
• Letak di rongga panggul
• Mengandung sel folikel yang
berfungsi sebagai tempat
pematangan ovum dan produksi
hormone estrogen
2. OVIDUK (TUBA FALOPII)
• Saluran penghubung ovarium
dan uterus
• Jumlah 1 pasang
• Fungsi: membawa sel telur
dari ovarium, menyediakan
lingkungan yang sesuai untuk
fertilisasi
• Panjang 10-13 cm; diameter →
0,5 cm 1,2 cm
• Tersusun atas 4 bagian yaitu:
Infundibulum, Ampulla, Isthmus,
Intramural
• Pada bagian infundibulum
terdapat jumbai jumbai
(fimbrae) yang berfungsi
menangkap ovum yang
dilepaskan ovarium
3. UTERUS (RAHIM)
• Berfungsi sebagai tempat
perkembangan fetus atau janin
• Merupakan jaringan fibromuskular
tebal
• Bentuk seperti buah pir panjang 7
cm lebar 4,5 cm dan tebal 3 cm
• Panjang ovarium wanita hamil → 35
cm dan menopang bobot sampai 4
kg3
• Bagian uterus → fundus, badan dan
serviks atau leher
• Uterus terdapat 3 lapisan yaitu dari
luar ke dalam: Perimetrium,
Miometrium, Endometrium
• Lapisan endometrium banyak
mengandung banyak pembuluh
darah dan dapat meluruh saat
Menstruasi
4. VAGINA
• Saluran penghubung vulva dengan uterus
• Fungsi → alat kopulasi, saluran pengeluaran bayi,
darah mesntruasi, barrier atau penghalang patogen
agar tidak masuk
• Memiliki mikroba alami diantaranya Lactobacillus
acidophilus (menghasilkan asam laktat agar vagina
tetap 4,9 -3,5)
• Ukuran 10 cm
• Dinding Vagina terdiri dari beberapa lapisan yaitu:
1. Lapisan Adventisia
2. Lapisan Otot
3. Membran Mukosa
OOGENESIS DAN
STRUKTUR SEL OVUM 02
A. PENGERTIAN OOGENESIS
Oogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan sel telur
atau ovum. Proses oogenesis terjadi di dalam ovarium
B. TAHAPAN OOGENESIS
Oogenesis sebenarnya sudah terjadi sejak bayi masih berusia 5
bulan dalam kandungan. Proses oogenesis berlanjut hingga oosit
primer membelah secara meiosis pada saat bayi berusia 6 bulan.
Akan tetapi proses ini tidak dilanjutkan sehingga oosit primer dalam
keadaan dorman (istirahat). Di dalam ovarium terdapat sel induk telur
yang dinamakan oogonium. Oogonium merupakan sel induk dari sel
telur yang terdapat pada sel folikel yang ada dalam ovarium.
1. TAHAP PENGGANDAAN
terjadi di dalam ovarium janin ketika masih dalam kandungan.
Pada tahap penggandaan, sel primordial mengalami
pembelihan mitosis membentuk oogonia (tunggal = oogonium)
yang bersifat diploid.
2.TAHAP PERTUMBUHAN
terjadi pada ovarium bayi. Pada tahap pertumbuhanoogonium
mengalami pembelahan mitosis membentuk oosit
primer(diploid). Oosit primer berada dalam keadaan dorman
(istirahat)
3. TAHAP PEMATANGAN
dimulai pada masa puber. oosit primer membelah secara
meiosis I menghasilkan oosit sekunder (berukuran besar) dan
badan polar I (berukuran kecil). Oosit sekunder berhenti
mengalami pembelahan saat terjadi ovulasi. Pembelahan
meiosis II ini kemudian dilanjutkan setelah sel telur mengalami
fertilisasi. Pada pembelahan ini, oosit sekunder menghasilkan
ootid (haploid) dan badan polar II (haploid). Ootid akan
menjadi ovumsedangkan badan polar II mengalami
degenerasi. Badan polar I juga akan mengalami pembelahan
menjadi dua badan polar
C. STRUKTUR SEL OVUM
Oocyte adalah ukuran besar, sebenarnya itu adalah satu-satunya
sel yang bisa kita lihat dengan mata telanjang. Sel telur itu
berlapis-lapis, memiliki sitoplasma dan nukleus.

Sitoplasma sel telur mengandung semua bahan untuk membentuk


individu baru, seperti protein, ribosom, tRNA, mRNA, dan bahan
lainnya. Sitoplasma sel telur sering disebut ooplasma. Ovum juga
memiliki membran yang disebut vitelline, sama seperti membran di
sel lain.

Membran ini memiliki fungsi melindungi sel telur dan mengatur


pertukaran zat antara sel dengan lingkungan di luar sel. Lalu ada
zona pelusida, yang merupakan bagian pelindung dari sitoplasma
sel dan melindungi sel telur.

Zona pelusida juga mencegah lebih dari satu sperma membuahi


sel telur. Jadi jika ada sel sperma yang membuahi sel telur, zona
pellucida tidak akan membiarkan sel sperma lainnya menyerang.
03
SIKLUS MENSTRUASI BESERTA
HORMONE YANG BERPERAN
Berdasarkan gambar di samping, siklus menstruasi terdiri
dari beberapa fase yaitu fase aliran menstruasi, fase
proliferasi, dan fase sekresi
1. FASE MENSTRUASI
Fase menstruasi terjadi selama 3–7 hari. Pada fase ini,
lapisan dinding rahim dan sel telur akan meluruh menjadi
darah menstruasi dikarenakan korpus luteum menghentikan
produksi estrogen dan progesteron.
- HORMON ESTROGEN
Menumbuhkan dan mematangkan dinding rahim yang
menebal saat fase luteal dalam siklus menstruasi
- HORMON PROGESTERON
menyeimbangkan efek hormon estrogen dan mengontrol
pertumbuhan dinding rahim
2. FASE PROLIFERASI * FSH (FOLLICLE STIMULATING HORMONE)
Pada masa awal siklus menstruasi, otak akan Menstimulasi folikel di indung telur untuk
memproduksi hormon perangsang folikel (GnRH). mematangkan sel telur yang di produksi
Semasa fase proliferasi sebuah folikel primer
akan mulai berkembang di dalam indung telur,
* GnRH (gonadotropin-releasing hormone)
yang disebabkan oleh hormon perangsang memberikan rangsangan pada tubuh untuk
folikel (follicle-stimulating hormone, FSH). Seiring menghasilkan hormon perangsang folikel
berkembangnya folikel, estrogen akan
dikeluarkan yang menyebabkan dinding rahim
menebal secara perlahan-lahan.
3. FASE OVULATORI
Pada masa ini adanya peningkatan kadar estrogen sehingga mengakibatkan
terhambatnya pembentukan FSH sehingga otak melepaskan luteinizing hormone
(LH) yang menyebabkan sel telur keluar dari folikel tersebut. Proses ini yang
disebut dengan ovulasi.
- LH (luteinizing hormone)
Serupa dengan hormon FSH, hormon ini juga diproduksi di kelenjar pituitari yang
berfungsi untuk merangsang ovarium dalam proses pelepasan sel telur. Selain itu
LH juga bertugas untuk membantu tubuh mengatur siklus menstruasi dan ovulasi.
4. FASE SEKRESI
Setelah ovulasi, LH akan merangsang folikel yang telah kosong untuk
berkembang menjadi corpus luteum yang akan mengeluarkan
progesteron. Progesteron bekerja sama dengan estrogen memacu
pembentukan endometrium. Progesteron juga merangsang sekresi
lendir pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu. Hal ini berguna
untuk menyiapkan endometrium bisa ditempeli oleh sel telur yang
sudah dibuahi.
TERIMA KASIH SUDAH MENGIKUTI PRESENTASI INI
SAMPAI AKHIR!
SAATNYA SESI TANYA JAWAB
OM SHANTI SHANTI SHANTI OM

Anda mungkin juga menyukai