Tugas Bab 2 4 6 Manpro Ary.a.f 062001600023
Tugas Bab 2 4 6 Manpro Ary.a.f 062001600023
Nim : 062001600023
BAB 2
1. Sejak dahulu telah dikenal adanya proyek besar dan kompleks seperti membangun candi,
piramida dan istana, sehingga penanganannya bukan merupakan hal baru. Apakah
perbedaannya dengan jaman kini sehingga perlu dicari pendekatan pengelolaan yang
mendorong timbulnya ilmu manajemen proyek?
2. Kegiatan proyek (E-MK) bertujuan mewujudkan gagasan menjadi bentuk fisik, seperti
fasilitas produksi atau produk baru. Sedangkan kegiatan operasi bermaksud
mendayagunakan fasilitas atau produk hasil proyek. Dengan latar belakang demikian,
identifikasikanlah perbedaan penekanan terhadap berbagai aspek pengelolaan yang
diperlukan!
5. Apakah yang dimaksud dengan arus horisontal? Apa tujuannya dan bagaimana mekanisme
bekerjanya?
2. a . Jenis dan l ntensitas Kegiatan Cepat Berubah dalam Kurun Waktu yang Relatif Pendek
b. Sifat Kegiatan yang Nonrutin dengan Sasaran Jelas dan Waktu Terbatas
c . Sifat Kegiatan yang Bermacam macam serta Meliputi Berbagai Keahlian
d . Bersifat Multikompleks
e . Kegiatan Berlangsung Sekali Lewat dengan Kadar Risiko Tinggi
4. Dari sejumlah pemikiran manajemen modern, sedikitnya ada tiga yang berpengaruh besar
dan berkaitan erat dengan konsep manajemen proyek. Ketiga pemikiran manajemen modern
itu adalah manajemen klasik atau manajemen fungsional atau "general management",
pemikiran sistem, dan pendekatan contingency. Manajemen klasik menjelaskan tugas-tugas
manajemen berdasarkan fungsinya, yaitu merencanakan,mengorganisir, memimpin, dan
mengendalikan. Seringkali dimasukkan pula fungsi staffing ke dalam manajemen klasik.
Namun, banyak pendapat yang menganggap bahwa tugas ini telah termasuk dalam fungsi
mengorganisir .
5 . arus horisontal adalah pengelola proyekdalam hal ini para manajer, tenaga ahli, pengawas,
dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan proyek-yang dalam rangka
melakukan tugasnya membuka hubungan atau komunikasi satu dengan yang lain agar arus
kegiatan dapat mengalir secara horisontal. Ini dapat merupakan individu atau kelompok (tim),
antara tim inti proyek dengan departeman fungsional di dalam organisasi perusahaan, ataupun
dengan organisasi dan bagian organisasi di luar perusahaan. Pertimbangannya adalah bila
hanya memakai arus kegiatan vertikal (jalur vertikal), diperlukan waktu yang terlalu lama
karena harus mengikuti prosedur birokrasi yang berlapis-lapis, yang semula dirancang dan
diperlukan untuk kegiatan rutin operasional. Dengan adanya arus kegiatan horisontal,
diharapkan pihak-pihak yang bersangkutan dapat membicarakan dan merundingkan langsung
secara kontinu masalah yang dihadapi, termasuk tindak lanjut y ang diperlukan demi
keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas yang diserahkan kepada mereka.
7. Ekspeditor proyek tidak rnelaksanakan fungsi rnanajer, tetapi rnengerjakan dua fungsi
pokok, yaitu:
• Sebagai "ekspeditor pekerjaan".
• Sebagai pusat kornunikasi penyelenggaraan proyek.
Ekspeditor rnenjelaskan "bahasa" dan aspek teknik yang kornpleks rnenjadi parameter yang
perlu diketahui oleh pirnpinan dan mereka yang berkepentingan seperti biaya,
jadwal, mu tu, harga barang, dan situasi umum proyek. Sebagai pusat kornunikasi, ekspeditor
proyek siap rnenjawab pertanyaan dan memberikan infomasi kernajuan proyek dan masalah
lain kepada stake holder.
-Koordinator proyek adalah pirnpinan staf dan mempunyai kebebasan untuk bertindak dan
bertanggung jawab atas tindakannya. la melaksanakan kepemimpinannya melalui prosedur,
bukan otoritas lini.
-Konfederasi Proyek
Mernpunyai fungsi rnanajernen, seperti merencanakan, mengorganisir, mernirnpin,
melakukan motivasi, dan mengendalikan kegiatan proyek, termasuk juga pekerjaan
ekspeditor dan koordinator. Meskipun demikian, konfederasi proyek belum memiliki otoritas
lini secara penuh.
-Manajemen Proyek
Di sini manajer proyek memnpunyai wewenang penuh untuk rnernirnpin penyelenggaraan
proyek. Di sarnping itu, ia rnerniliki jalur kontak yang luas, baik ke dalarn maupun ke luar,
seperti ke pernirnpin perusahaan yang bersangkutan, kontraktor, rekanan, subkontrak dan
lain-lain. Beberapa perusahaan a tau badan menggunakan bentuk organisasi di atas sesuai
dengan perkernbangan usahanya. Meskipun saat ini rnanajernen proyek dianggap telah
turnbuh ke tingkat "kedewasaan", ini bukan berarti bahwa bentuk awalnya tidak dijumpai
lagi.
1 . Apakah yang dimaksud dengan pendekatan atau pemikiran sistem? Pendekatan ini
dianggap amat relevan untuk menghadapi proyek. Uraikan di mana letak relevansinya.
Jelaskan pula bahwa pemikiran sistem tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan proyek besar
dan kompleks yang mengandung unsur engineering cukup besar.
2. Siklus proyek dinyatakan sebagai bagian dari siklus sistem. Apakah implikasi keadaan
demikian?
4. Bagaimana proses dan mekanisme pendekatan analisis sistem dibandingkan dengan cara
analisis yang lain? Jelaskan tahap-tahap analisis sistem.
6. Metodologi analisis sistem dan engineering sistem merupakan pendekatan yang penting
dan dipraktekkan pada tahap konseptual, perencanaan dan sebagai tahap implementasi
fisik proyek. Uraikan apakah terdapat macam proyek yang kurang memerlukan penekanan
pendekatan tersebut di atas.
7. Pada aspek dan tahap mana, aplikasi manajemen sistem perlu ditekankan pada proses
penyelenggaraan proyek?
8. Sebutkan satu tindakan terpenting agar proses integrasi dapat berlangsung dengan lancar.
Terangkan jawaban Anda!
9. Manajemen interface dengan pihak luar seringkali merupakan hal yang amat sulit dan
memerlukan pendekatan yang khusus. Jelaskan pemyataan tersebut!
10. Mengingat stake holder memiliki kepentingan yang berbeda bahkan kadang-kadang juga
berlawanan, sebutkan bagaimana cara pimpro harus menghadapi dan menanganinya!
JAWAB
1. Pemikiran sistem berpengaruh besar terhadap konsep rnanajemen proyek terutarna bagi
proyek-proyek besar dan kompleks yang bertujuan mewujudkan gagasan menjadi kenyataan
atau bentuk fisik.
"Suatu kebulatan a tau totalitas yang berfungsisecara utuh, disebabkan adanya
saling ketergantungan di antara bagianbagiannya dinamakan suatu sistem." (A
whole that functions as a whole by virtue ofinterdependence of its parts is called a system
Sebagai contoh adalah suatu organisasi perusahaan yang utuh dan menyeluruh akan
terdiri dari bagian-bagian yang saling tergantung baik berupa fisik dan nonfisik seperti
pimpinan, tenaga pelaksana, keahlian, material, peralatan, dana, logistik, pemasaran,
informasi dan lain-lain. Definisi lain yang lebih terinci perihal pemikiran sistem datang dari
H. Kerzner (1989):
"Sekelompok komponen yang terdiri dari manusia dan/ a tau bukan manusia
(nonhuman) yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga komponenkomponen
tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau
hasil akhir". Definisi di atas menjelaskan pentingnya aspek pengaturan dan pengorganisasian
komponen dari suatu sistem untuk mencapai sasaran bersama,karena hila tidak ada
sinkronisasi dan koordinasi yang tepat maka kegiatan masingmasing komponen, subsistem,
atau bidang dalam suatu organisasi akan kurang saling menunjang.
Seperti telah disebutkan di atas, kegunaan pendekatan ini amat menonjol terutama untuk
menganalisis dan mengelola suatu fenomena, seperti kegiatan proyek yang besar
dan kompleks, dikarenakan pendekatan ini mempunyai kemampuan membuat situasi yang
selintas kelihatan tidak teratur (terdiri dari kegiatan-kegiatan yang tidak sejenis, dan ditangani
oleh berbagai bidang internal dan eksternal perusahaan) menjadi rangkaian yang tertib dan
saling terkait.
2. Siklus proyek adl bagian dari siklus sistem pendekatan atau konsep sistem tepat digunakan
dlm
3. - parameter sistem
4. Tahap pertama adalah formulasi atau merumuskan ide yang timbul awal dari ide tersebut
dapat berupa gagasan yang masih berupa konsep , kemudian dikembangkan dengan
memberikan penjelasan perihal tujuan , lingkup , resiko , dan lain – lain .
Tahap berikutnya adalah penelitian yang mengumpulkan dan mempelajari data dan informasi
perihal gagasan tersebut , pada tahap ini , komponen sistem dan hubungan diantaranya
diidentifikasi , kemudian sumber daya yang diperlukan dan antisipasi hambatan yang
mungkn timbul diperkirakan .selanjutnya alternatif untuk mencapai tujuan yang dimaksud
disajikan .
Periode selanjutnya adalah tahap analisis yang membuahkan kesimpulan . pada tahap ini
umumnya dibuat model untuk membandingkan alternatif – alternatif yang hasilnya diajukan
kepada yang berwenang untuk diambil keputusan .
Tahap akhir adalah verifikasi , disini kesimpulan yang telah diambil uji coba dalam praktek
atau pengunaannya secara nyata , dengan demikian akan diketahui kebenaran atau
kekurangan kesimpulan yang telah diambil .
Dari proses diatas terlihat bahwa metode analisis sistem relatif memerlukan waktu untuk
menyelesaikan langkah – langkah yang diperlukan sebelum sampai kepada suatu
kesimpulan , tetapi menyajikan suatu cara yang logis dan konsisten .Oleh karena itu apabila
yang dihadapi adalah pemilihan berbagai macam alternatif , maka metode ini dapat
menghasilkan keputusan yang lebih akurat dibanding pertimbangan yang hanya bersifat
intuitif.
7. Manajemen sistem yaitu mengelola suatu organisasi atau usaha denan pendekatan
sistem .Sama halnya dengan dua metodologi yang lain ,manajemen sistem juga berorientasi
ke totalitas .
Hal ini berarti penekanan terletak pada keberhasilan tujuan sistem secara keseluruhan
dengan demikian pengelolaan dilakukan berdasarkan pertimbangan optimasi total sistem dan
bukan komponen-komponennya .Manajemen sistem menitikberatkan pada terseenggaranya
koordinasi dan integrasi diantara komponen-komponennya ,baik dalam aspek
perencanaan.implementasi ataupun pengendalian agar terdapat sinkronisasi dalam usaha
mencapai tujuan total sistem secara efektif .H.Kerzner (1989) merumuskan definisi
manajemen sistem dipandang dari sudut pengelolaan perusahaan sabagai berikut :
“sejumlah unsur baik manusia ataupun bukan manusia (nonhuman) dioganisir dan diatur
sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut bertindak sebagai kesatuan dalam rangka
mencapai tujuan.”
Jadi manajemen sistem ditandai oleh orientasi keberhasilan misi total sistem.
Keputusan – keputusan didasarkan atas optimasi total sistem,bukan unsur-unsurnya
(kepentingan perusahaan,bukan kepentingan divisi-divisi logistik, pemasaran,
manufaktur,dan lain-lain).Umumnya usaha-usaha besar melibatkan banyak organisasi sebagai
peserta ,sehingga penanggung jawab langsung dalam hal ini pimpinan sistem ,hendaknya
mencurahkan perhatiannya pada masalah-masalah berupa saling ketergantungan dan
keterkaitan diantara organisasi atau komponen organisasi peserta (subsistem).
– Pimpro dan tim inti proyek yaitu penanggung jwb atas pengelolaan proyek
– Pelanggan atau pemilik proyek yaitu pihak yg akan memakai atau memiliki produk hasil
proyek
– Sponsor yaitu penyandang dana
– Pelaksana yaitu pihak yg mengerjakan kegiatan proyek misalnya kontraktor dan konsultan
– Organisasi atau pihak lain spt pemerintah atau badan berwenang yg keputusannya dpt
mempengaruhi proyek
– Pemerhati lingkungan yaitu pihak yg akan terkena dampak proyek dlm arti positif maupun
negatif.
BAB 6
1. Dalam studi kelayakan, aspek teknis dan aspek-aspek lain seperti ekonomi, finansial,
pemasaran mempunyai keterkaitan erat dan saling mengisi atau memberi umpan balik.
Jelaskan pengertian tersebut!
2. Jelaskan peranan aspek teknis pada pembentukan atau penyusunan suatu lingkup proyek!
3. Terdapat kecenderungan yang semakin berkembang dalam memilih lokasi proyek seperti
mengarah ke pinggir kota, daerah industri eksklusif, resource versus technology base.
Mengapa timbul kecenderungan demikian? Uraikan pula sebab-sebabnya.
4. Sebutkan fungsi gedung atau bangunan sipil pada proyek E-MK. Faktor-faktor apa yang
perlu diperhatikan dalam pemilihan gedung satu lantai dan multilantai untuk tempat proses
produksi?
5. Apa perbedaan antara aspek teknis dengan desain engineering pada proyek E-MK?
JAWAB
a. Pada tahap awal bertujuan merumuskan gagasan yang timbul ke dalam batasan yang
konkret dari segi teknis.
b. Selanjutnya hasil pengkajian aspek teknis (yang semakin mendalam) dipakai sebagai
masukan pengkajian aspek-aspek lain seperti finek, AMDAL, perkiraan biaya dan jadwal.
c. Akhirnya lingkup aspek teknis sampai kepada kegiatan desain engineering terinci,
menghasilkan cetak biru (blue print) proyek yang akan dibangun. Butir a dan b dikerjakan
pada studi kelayakan sedangkan butir c di tahap-tahap PP I definisi dan implementasi fisik.
Pengkajian aspek teknis mencakup hal-hal
sebagai berikut:
• Menentukan letak geografis lokasi.
• Mencari dan memilih teknologi proses produksi.
3. 1. Faktor endowment
Faktor endowment memang sulit untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh karena
itu dipergunakan istilah. Yang dimaksud dengan faktor endowment adalah tersedianya faktor
produksi secara kualitatif dan kuantitatif pada suatu negara atau daerah. Faktor endowment
ini meliputi tanah, tenaga dan modal. Semakin banyak faktor endowment yang dimiliki oleh
suatu negara atau daerah, semakin banyak pula yang harus diperhatikan dalam menentukan
lokasi suatu industri.
Jumlah penduduk
Pendapatan perkapita
Distribusi pendapatan.
Dua hal penghematan aglomerasi; pertama adalah penghematan yang diperoleh industri
sejenis atau industri yang mempunyai hubungan satu sama lain dan yang kedua adalah
penghematan yang diperoleh perusahaan individual yang berlokasi di daerah perkotaan.
Penghematan ini terutama didapat karena adanya infrastruktur di daerah perkotaan yang
berkembang pesat.
5. Kebijaksanaan Pemerintah
Pemerintah dapat menentukan lokasi industri. Kebijaksanaan ini merupakan dorongan atau
hambatan dan bahkan larangan untuk industri berlokasi di tempat tertentu. Dewasa ini,
dorongan oleh kebijaksanaan lingkungan, perencanaan kota yang didasarkan atas pembagian
daerah – lazim disebut zoning merupakan kebijaksanaan yang makin biasa. Seperti yang telah
disebut di atas, maka kebijaksanaan dapat mengarah ke pengaturan lingkungan, tetapi juga
atas pertimbangan pertahanan atau ekonomi. Selain industri mengakibatkan pencemaran
udara, industri juga selalu merupakan sasaran dalam perang, oleh karena itu lokasinya perlu
dipisahkan dari daerah permukiman.
Dewasa ini makin penting arti pembangunan daerah. Daerah yang kurang maju perlu
didorong pertumbuhan ekonominya dan yang terlampau maju relatif terhadap daerah lain
perlu dihambat. Dengan demikian akan diperoleh keseimbangan antar daerah dalam
pembangunan ekonomi suatu negara. Sarana untuk mencapai tujuan itu antara lain dengan
mendorong atau melarang industri di tempat tertentu. Kebijaksanaan ini biasanya disebut
kebijaksanaan langsung. Cara lain yang bersifat tidak langsung adalah melalui keringanan
atau penundaan pajak (tax holiday) dan pemberian fasilitas kredit.
Sejak tahun 1970-an terdapat penentuan lokasi industri yang dikenal dengan istilah kawasan
industri (industrial estate). Kawasan ini merupakan sebidang tanah seluas beberapa ratus
hektar yang telah dibagi dalam kavling dengan luas yang berbeda sesuai dengan keinginan
yang diharapkan oleh pengusaha. Daerah tersebut minimum dilengkapi dengan jalan antar
kavling, saluran pembuangan limbah dan gardu listrik yang cukup besar untuk menampung
kebutuhan pengusaha yang diharapkan berlokasi di tempat tersebut. Ini disebut upaya
penghematan ekstern yang diharapkan meningkat. Bila makin banyak industri yang berlokasi
di tempat tersebut, maka penghematan ekstern akan meningkat atau terjadinya proses
aglomerasi.
6. Kebijaksanaan Pengusaha.
Kebijaksanaan ini dilatarbelakangi oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang dapat
mendukung produktivitas dari industri yang bersangkutan. Dalam industri biasanya pusat
perusahaan menentukan lokasi cabang-cabangnya. Lokasi cabang ini ditentukan sesuai
dengan fungsinya sebagai unit produksi, unit distribusi atau unit penjualan. Bila cabang
berfungsi sebagai unit produksi, maka masalah bahan baku maupun pasar akan masuk dalam
pertimbangan, sebaliknya bila cabang berfungsi sebagai unit distribusi, maka lokasi di
persimpangan jalan, karena memungkinkan memakai sarana angkutan ke berbagai arah.
Pure materials. Material yang termasuk sebagai bahan baku di dalam proses manufakturing
yang secara nyata tidak akan kehilangan prosentase berat/volumenya pada akhir proses
berlangsung.
Weight lossing materials. Material yang sebagaian dari berat/volumenya akan tetap tinggal
pada saat akhir produksi berlangsung.
Ubiquities. Material yang dapat dengan mudah diketemukan pada setiap tempat.
Berdasarkan ketiga macam bentuk material tersebut diatas, maka lokasi pabrik dapat
ditentukan, yaitu dengan aturan umum sebagai berikut:
Bilamana suatu single raw materials dipergunakan tanpa banyak kehilangan berat/volumenya
dalam akhir proses produksinya, maka sebaiknya pabrik ditempatkan sedekat mungkin
dengan sumber bahan baku diperoleh, atau bisa sedekat mungkin dengan lokasi pasar dimana
produk akan didistribusikan atau pula diantaranya.
Bilamana bahan baku akan kehilangan berat/volume secara nyata pada akhir proses produksi,
maka lokasi pabrik dapat dan seharusnya diletakkan sedekat mungkin dengan lokasi sumber
bahan baku diperoleh.
Bilamana suatu jenis bahan baku secara mudah diperoleh di setiap tempat, maka lokasi pabrik
dapat ditempatkan sedekat mungkin dengan area pemasaran.
Macam/jenis fasilitas transportasi yang ada pada daerah asal dan tujuan (kereta api, kapal
laut, truk, dan lain-lain)
Relatif biaya masing-masing media transportasi tersebut
Derajat kepentingan dari pengiriman barang tersebut
Kondisi-kondisi khusus yang diharapkan proses pengiriman barang yang ada (pendinginan,
keamanan, dan lain-lain)
5. Iklim (climate)
Iklim atau cuaca secara nyata akan banyak mempengaruhi efektivitas, efisiensi, dan tingkah
laku pekerja di dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian,
manusia akan dapat bekerja dnegan nyaman didalam ruangan yang temperaturnya dapat
dijaga sekitar 20 derajat celcius.
Surface water, yaitu air yang berasal dari sumber-sumber air seperti sungai, danau dan lain-
lain.
Ground water, yaitu air yang berasal dari sumber air di bawah tanah (wells).
Air yang berasal dari penampungan hujan (raian water)
Selanjutnya proses pembuangan limbah industri belakangan ini banyak pula mendapatkan
sorotan tajam dari berbagai pihak masyarakat, sehingga masalah pengendalian limbah
industri sekarang ini juga merupakan satu paket yang secara bersama-sama harus dipikirkan
pada saat perencanaan pendirian dan penentuan lokasi suatu industri (Wignyosoebroto, 16-
19).
8. Ketersediaan Bahan Mentah
Bila suatu industri membutuhkan bahan mentah yang besar dan karenanya bahan mentah
merupakan komponen yang amat penting dari keseluruhan proses operasi industri, maka
variabel ini merupakan variabel dominan/signifikan dalam penentuan lokasi industri.
Beberapa jenis industri ini antara lain, industri baja, semen, alimunium, gula, dan rotan.
Sehubungan dengan bahan mentah ini, beberapa yang perlu untuk didapat informasinya
adalah:
Jumlah kebutuhan bahan mentah satu periode (tahun) dan selama usia investasi.
Kelayakan harga bahan mentah, baik sekarang maupun masa datang.
Kapasitas, kualitas dan kontinuitas sumber bahan mentah.
Biaya-biaya pendahuluan yang dieprlukan sebelum bahan mentah siap diproses, misalnya
biaya pengakutan dan lain-lain.
12. Hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia, maupun di tingkat lokal pada rencana
lokasi.
Hal ini dipertimbangkan karena mungkin terdapat peraturan yang melarang pendirian usaha
baru pada lokasi tertentu atau justru mungkin akan mendapatkan fasilitas dan keringanan lain.
Di Indonesia misalnya, tersedia kawasan industri cilacap, walaupun karena faktor lain yang
kurang menguntungkan sedikit investor yang menanamkan modalnya pada lokasi tersebut.
B . Gedung Administrasi
Jenis gedung admistrasi pabrik tidak seragam,mulai dari yang sederhana sampai mewah.
Tetapi pada dasarnya dibangun dengan memperhatikan fungsi utamanya, yaitu untuk
mengelola dan mengadministrasikan kegiatan pabrik. Ciri-ciri pokoknya adalah bertingkat
satu atau dua, berdinding tembok dengan peredam suara dan air condition. Perlengkapan
lainnya adalah sistem telekomunikasi dan reproduksi. Kamar atau ruang untuk para
pimpinan, ruang luas terpisah masing masing untuk personil keuangan, kepegawaian,
pengadaan, dan lain-lain. Juga tersedia
ruang rapat dan ruang tamu. Setelah ditentukan macam gedung yang akan dibangun, langkah
berikutnya adalah memikirkan tempat kedudukannya di dalam lokasi (battery limit) pabrik.
C. Penerangan
Penerangan yang cukup serta warna cat yang sesuai, di samping merupakan sebagian dari
kebutuhan pokok operasi juga meningkatkan rasa nyaman di tempat kerja. Keadaan ini akan
menaikkan produktivitas, efisiensi, kebersihan dan mengurangi kecelakaan. Perlu diusahakan
intensitas sinar yang merata (tidak ada bayang-bayang) dan tidak menimbulkan sumber
panas. Lampu flouressent atau neon sesuai untuk maksud di atas. W arna cat yang kontras
dan memantulkan sinar dengan kuat akan menyilaukan pemandangan.
D. Kebisingan
Di banyak negara, peraturan keselamatankerja menuntut agar kebisingan di tempat kerja
dijaga tidak melebihi ambang batas, karena kebisingan yang berlebihan dapat mengganggu
kesehatan, mempercepat rasa
lelah dan mengganggu konsentrasi berpikir. Cara-cara yang sering digunakan untuk
mengendalikan kebisingan di pabrik adalah sebagai berikut:
• Memisahkan dengan memasang dinding penyekat sumber kebisingan, denganmemakai
material peredam suara.
• Mengurangi intensitas kebisingan dengan memperbaiki kondisi mesin yang menjadi sumber
seperti menerapkan pemiliharaan secara teratur, memperbaiki segera bila terjadi kerusakan
yang menyebabkan
kebisingan.
• Memperhatikan faktor kebisingan pada waktu memilih mesin. Usaha lain adalah dengan
memperhitungkan
faktor kebisingan pada waktu merencanakan denah instalasi, terutama bila menggunakan
gedung bertingkat
5. 1. Kapasitas Desain
Kapasitas design adalah kapasitas menurut rancangan design enginering, yaitu maksimum
output yang dapat dicapai menurut perhitungan.
2. Kapasitas Efektif
Kapasitas efektif adalah kapasitas yang sesungguhnya setelah memasukkan parameter-
parameter seperti faktor servis, pemeliharaan, dan kondisi-kondisi lain yang
dihadapi dalam operasi. Pada umumnya, kapasitas efektif lehih
rendah dari kapasitas desain.lebih lama bila unit telah heroperasi dalam waktu cukup lama.
Perencanaan kapasitas meliputi pertimhangan jangka pendek dan panjang. Jangka
pendek memperhitungkan peruhahan produksi sewaktu-waktu seperti fluktuasi permintaan
pasar, tersedianya bahan mentah (musiman), dan lain-lain. Jangka panjang berhuhungan
dengan tingkat prakiraan produksi jangka panjang. Seringkali hesamya kapasitas yang
diperlukan untuk memenuhi kehutuhan jangka pendek herheda dengan untuk jangka panjang.
Bila terjadi variasi demikian dengan perhedaan yang cukup hesar, umumnya dilakukan hal-
hal sehagai herikut:
• Memberikan fleksibilitas design yang cukup tinggi pada sistem yang hendak dibangun.
• Mengusahakan perencanaan yang bertujuan "meratakan" hehan.