Anda di halaman 1dari 4

PEMBELAHAN MITOSIS

Qamarani Salwa Yora Jaslin3,Suryani3, Miftahu Rahmah3, Fariq Dwiki Putra3


1
Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, UNAND
1
Jl. Limau Manis, Kec. Pauh, Kota Padang 25175, Sumatera Barat
Email : qamaranisalwayorajaslin@gmail.com

ABSTRAK

Bawang bombay (Allium cepa L) merupakan jenis bawang yang sering digunakan di berbagai masakan di
Bawang bombay mengandung senyawa yang bersifat antibakteri seperti flavonoid, pektin, allisin. Tumbuhan
bawang bombay (Allium cepa linnaeus) sebagai objek penelitian pembelahan sel mitosis karena merupakan salah
satu tumbuhan yang memiliki pertumbuhan akar yang cepat, dan tumbuhan bawang mempunyai jumlah kromosom
yang sedikit namun memiliki ukuran yang besar, sehingga mempermudah dalam mengamati fase mitosis. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pembelahan sel mitosis pada bagian tudung akar dari bawang bombay (Allium
cepa L). Dan ditemukanlah fase mitosis terdiri dari 4 fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase pada irisan
tipis akar bawang.

Keywords: Akar, Mitosis, Sel, Bombay, Allium

1
PENDAHULUAN Tumbuhan pada masa awal
Penggunaan tumbuh-tumbuhan sebagai perkembangan mengalami pertumbuhan yang
obat tradisional sudah menjadi salah satu sangat banyak, tumbuhan mengalami
alternatif yang diminati masyarakat Hal ini pembelahan sel secara tidak langsung yang
disebabkan karena Indonesia memiliki disebut juga dengan mitosis. Mitosis
potensi tanaman obat yang tinggi sehingga mempertahankan pasangan kromosom yang
mudah untuk didapatkan. Contoh tumbuh- sama melalui pembelahan inti dari sel somatis
tumbuhan tradisional yang murah dan mudah secara berturut-turut. Proses ini terjadi
didapatkan ialah bawang Bombay (Allium bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma
cepa l.). Bawang Bombay (Allium cepa l.) dan bahan-bahan di luar inti sel (sitokinesis).
ialah jenis bawang yang banyak dan luas Proses ini mempunyai peranan penting dalam
dibudidayakan, dipakai sebagai bumbu pertumbuhan dan perkembangan pada hampir
maupun bahan masakan, berbentuk bulat semua organisme. Mitosis berlaku pada
besar dan berdaging tebal. Disebut bawang pembelahan inti,sedangkan pembelahan
Bombay karena dibawa oleh pedagang yang sitoplasma disebut sitokinesis. Pembelahan
berasal dari kota Mumbai di India ke inti terdapat pada embrio seluruh jaringan
Indonesia. (Wibowo, 2007) (Fahruliansyah, 2014).
Dalam bawang bombay terkandung Seluruh sel somatik pada organisme
beberapa zat aktif seperti Allin, Flavonoid, multiseluler adalah keturunan dari satu sel
Saponin, Petrin, Allisin dan diantaranya dapat awal, yakni telur yang terfertilisasi atau zigot,
menghambat pertumbuhan bakteri. Allisin melalui proses pembelahan yang disebut
adalah zat yang sangat spesifik yang mitosis. Fungsi mitosis yang pertama adalah
diproduksi oleh bawang sebagai bentuk membran salinan yang persis sama dari setiap
perlindungan diri terhadap bakteri ataupun kromosom, lalu membagikan set identik
jamur yang menyerang pada saat bawang kromosom kepada masing-masing dari kedua
dilukai. Oleh karena itu, biasanya allicin bisa sel keturunan, atau sel anakan melalui
didapat dari tanaman dari suku Alliaceae atau pembelahan sel awal (sel induk). Interfase
suku bawang-bawangan. (Pakekong, E. D. adalah periode di antara dua mitosis yang
2016) berurutan dan terdiri atas tiga fase yaitu G1, S
Pektin adalah substansi alami yang dan G2. Selama fase S (sintesis), molekul-
terdapat pada sebagian besar tanaman pangan, molekul DNA dari masing-masing kromosom
berperan sebagai perekat dan menjaga mengalami replikasi hingga menghasilkan
stabilitas jaringan dan sel. Pektin merupakan sepasang molekul DNA identik yang disebut
senyawa polisakarida dengan bobot molekul kromatid (terkadang disebut kromatid saudari
tinggi yang banyak terdapat pada tumbuhan. atau sister chromatid). Masing-masing
Pektin umumnya terdapat pada dinding sel kromosom yang telah direplikasi itu lalu
tanaman tingkat tinggi dan berkontribusi pada memasuki mitosis dengan dua molekul DNA
banyak fungsi sel dinding. Dinding sel yang identik. (Fahruliansyah, 2014)
menentukan ukuran dan bentuk sel dan Proses pembelahan mitosis terjadi
menyebabkan integritas dan kekakuan pada semua sel tubuh makhluk hidup, kecuali
jaringan tanaman. (Ramadhani, 2014) pada jaringan yang menghasilkan sel gamet.
Flavonoid merupakan salah satu Proses pembelahan satu sel zigot menjadi sel
kelompok senyawa metabolit sekunder yang tubuh yang banyak jumlahnya terjadi secara
paling banyak ditemukan di dalam jaringan mitosis. Dengan mitosis terjadi proses
tanaman yang berperan sebagai antioksidan. pertumbuhan dan perkembangan jaringan dan
Aktivitas antioksidatif flavonoid bersumber organ tubuh makhluk hidup. Pada
pada kemampuan mendonasikan atom pembelahan mitosis, gamet betina setelah
hidrogennya atau melalui kemampuannya dibuahi oleh gamet jantan akan bersifat
mengkelat logam. (Redha, 2010) diploid (2n) dan dinamakan zigot. Dalam
perkembangannya zigot ini akan membelah
2
berkali-kali dan proses pembelahan sel ini BAHAN DAN METODE
dinamakan mitosis. (Fahruliansyah, 2014)
Waktu dan Tempat
Masalah pokok mengenai reproduksi Pelaksanaan pratikum ini dilakukan di Labor
sel dapat dilihat lebih jelas pada organisme Agronomi pada hari Senin, 21 Maret 2022 pada pukul
uniseluler. Satu sel khamir yang ditanamkan 13.30-15.10 WIB dengan materi “Pembelahan
dalam medium yang sesuai akan segera Mitosis”.
menghasilkan beribu-ribu keturunan. Kecuali
Bahan dan Alat
satu kebetulan yang kadang terjadi setiap sel Alat yang digunakan adalah mikroskop
dari keturunan ini akan bersifat sama dalam cahaya, kaca benda dan kaca penutup, kertas hisap,
hal struktur dan fungsinya sebagaimana yang pipet, pinset, gelas arloji, silet berkarat, silet tajam,
dimiliki sel pertama. (Fahruliansyah, 2014). botol ampul, 3unsen dan korek api, serta plastik dan
Transmisi kromosom dari sel induk ke karet. Sedangkan bahan yang digunakan adalah ujung
akar bawang merah yang telah ditumbuhkan selama 7
sel-sel anak melalui mitosis adalah proses hari, tisu, alkohol 70 %, FAA, HCL 1 N, dan
aseksual di mana satu sel induk dapat Acetocarmin.
menghasilkan sel melalui pembelahn-
pembelahan mitosis berturut-turut, klon sel Prosedur Penelitian
yang secara genetik identik. Pola Praktikum ini meliputi pembuatan preparat
dan pengamatan fasefase mitosis di bawah mikroskop.
perbanyakan sel vegetatif atau somatik
Untuk pembuatan preparat dilakukan dengan cara
semacam itu dilakukan oleh organisme mengambil potongan ujung akar bawang merah dari
multiseluler, sedangkan sel eukariot botol ampul dengan pinset. Kemudian
melakukan cara transmisi kromosom meiosis memindahkannya kedalam gelas arloji dan
seling, cara ini tidak dapat dipisahkan dari menambahkan alkohol 70 % dan dibiarkan terendam
selama 2 menit. Setelah 2 menit, alkohol dihisap
penggabungan dengan fase seksual dalam
dengan kertas hisap kemudian ditambahkan larutan
daur hidupnya yang di dalamnya gen-gen dari HCl 1 N dan merendamnya selama 5 menit. Setelah 5
dua induk yang berbeda berkumpul untuk menit, potongan akar bawang diambil dari gelas arloji.
menetap pada sel tunggal. (Fahruliansyah, Bagian ujung akar (tudung akar) diambil dan
2014) diletakkan pada kaca benda. Langkah selanjutnya yaitu
Kromosom antar tanaman berbeda ditetesi dengan larutan acetocarmin, lalu dicacah
dengan silet berkarat kemudian ditutup dengan kaca
antara yang satu dan yang lainnya. Baik dari penutup. Sebelum diamati di bawah mikroskop,
bentuk, jumlah, dan panjangnya. Allium cepa preparat dilewatkan di atas 3unsen, selanjutnya
atau bawang merah memiliki jumlah menggilasnya dengan jempol atau ujung pensil yang
kromosom 2n=16. Tumbuhan bawang tumpul, baru setelah itu diamati di bawah mikroskop..
bombay (Allium cepa linnaeus) sebagai objek
HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian pembelahan sel mitosis karena
merupakan salah satu tumbuhan yang HASIL KETERANGAN
memiliki pertumbuhan akar yang cepat, dan
tumbuhan bawang mempunyai jumlah
kromosom yang sedikit namun memiliki a. Profase
ukuran yang besar, sehingga mempermudah b. Metafase
c. Anafase
dalam mengamati fase mitosis. Tujuan d. Telofase
penelitian ini untuk mengetahui pembelahan
sel mitosis pada bagian tudung akar dari
bawang bombay (Allium cepa L).
(Fahruliansyah, 2014)

Pada praktikum kali ini digunakan tumbuhan


bawang bombay (Allium cepa linnaeus) sebagai objek
penelitian pembelahan sel mitosis karena merupakan
salah satu tumbuhan yang memiliki pertumbuhan akar
yang cepat, dan tumbuhan bawang mempunyai jumlah
kromosom yang sedikit namun memiliki ukuran yang

3
besar, sehingga mempermudah dalam mengamati fase Redha Abdi. (2010). Flavonoid: Struktur, Sistem
mitosis. Pembagian yang digunakan dalam Antisidatif dan Peranannya dalam Sistem
pengamatan adalah bagian dari tudung akar yang Biologis. Jurusan Teknologi Pertanian Negeri
tumbuh pertama dari bawang bombay menjadi sampel,
Pontianak.
hal ini dikarenakan pembelahan mitosis dapat terjadi
pada ujung akar. Pada proses perakaran bawang
Pakekong, Eka D. "Uji Daya Hambat Ekstrak Bawang
bombay terdapat kesalahan proses penumbuhan akar
Bombay (Allium cepa L) Terhadap
bawang bombay yang disebabkan oleh kesalah
Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus
pahaman dalam mengartikan setiap langkah dalam
Secara In Vitro." PHARMACON 5.1 (2016).
proses tersebut, sehingga akar dari bawang bombay
tidak tumbuh seperti tidak membersihkan bagian
Fahruliansyah, d. (2014). Mitosis Pada Akar Bawang
pangkal bawang bombay yang berfungsi sebagai
Merah (Allium cepa).
tempat pertumbuhan akar. Kemudian, peletakan
sampel perakaran bawang bombay ditempatkan pada
ruangan yang lembab, sehingga hal ini memicu
tumbuhnya jamur. Karena kesalahan ini, pengamatan
menggunakan sampel perakaran bawang bombay dari
asisten laboratorium. Terlihat pada gambar bahwa
benar adanya fase mitosis terdiri dari 4 fase, yaitu
profase, metafase, anafase, dan telofase.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang saya dapatkan adalah tumbuhan


bawang bombay (Allium cepa linnaeus) sebagai objek
penelitian pembelahan sel mitosis karena merupakan
salah satu tumbuhan yang memiliki pertumbuhan akar
yang cepat, dan tumbuhan bawang mempunyai jumlah
kromosom yang sedikit namun memiliki ukuran yang
besar, sehingga mempermudah dalam mengamati fase
mitosis. Sehingga dapat ditemukan fase mitosis terdiri
dari 4 fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan
telofase.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada


bapak Dr. Aprizal Zainal, SP, MSi selaku dosen
Genetika Dasar Proteksi B dan juga kepada uni asisten
pratikum dasar-dasar genetika prot B. Semoga tugas
yang diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan penulis pada pelajaran yang ditekuni ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam proses penulisan
laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Wibowo. (2007). Budidaya Bawang. Jakarta: Penebar
Swadaya.

Jurnal
Ramadhani Afni, Octrya Zona. (2014). Ekstraksi dan
karakteristik pektin dari limbah kulit semangka
menggunakan ekstrak enzim Aspergillus niger.
Riau: Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska.

Anda mungkin juga menyukai