Anda di halaman 1dari 1

NAMA : NADILA CHAIRUNNISA

NPM : 2013405
MATA KULIAH : MANAJEMEN EKSPOR

SONGKET SEBAGAI TREN FASHION DI LUAR NEGERI

Kekayaan Indonesia sangat beragam, dan tidak akan ada habisnya jika digali. Terdapat bermacam potensi
yang terdapat di pelosok nusantara yang sangat luar biasa dan bisa mengangkat nilai ekonomi masyarakat serta
mempunyai nilai ciri daerah
Suatu daerah yang memiliki potensi tersebut ialah Minangkabau, keindahan alamnya tidak perlu diragukan
lagi. Di sebuah kota yang bernama Sawahlunto juga terdapat berbagai tradisi, salah satunya menenun songket.
Songket di daerah ini dinamai Songket Silungkang dan memiliki potensi yang sangat besar untuk
dikembangkan menjadi sebuah karakteristik sebuah budaya dan industri fashion. Masyarakat Minang mewarisi
keahlian khusus untuk menghasilkan tenunan songket yang bagus, salah satunya di Sawahlunto. Di kota ini memiliki
banyak pengrajin yang memproduksi kain songket yang berkualitas tinggi
Songket ini berbahan dasar benang lusi atau lungsin, sedangkan songketnya terbuat dari benang makao atau
benang pakaian. Benang lusi dan benang makao memiliki beberapa perbedaan, kemudian perbedaan inilah yang
mampu menimbulkan ragam hias songket yang terlihat menonjol, karena berbeda dengan tenun latarnya.
Songket Silungkang mempunya warna dasar: merah tua, hijau tua atau biru tua. Sedangkan motif hiasnya
dibentuk dengan benang mas, perak, juga benang berwarna lainnya. Biasanya motif yang dibuat menyerupai gambar
alam yang sedikit abstrak.
Kain songket kini telah menjadi bahan baku sebagai pendukung kemajuan fashion di Indonesia. Para
perancang dari Indonesia juga telah banyak membuat terobosan baru, untuk menghasilkan karya terbarunya.
Keindahan kain songket pun kini telah banyak diburu oleh para pelaku fesyen di luar negeri, seperti daerah Malaysia
dan Singapura.

Anda mungkin juga menyukai