Setiap kegiatan usaha yang mengharapkan akan berkembang dan maju, selalu
memerlukan dana untuk membiayai keperluan – keperluan operasional dan investasi. Dana
tersebut diperoleh dari pemasukan pemilik usaha dan sumber – sumber lain, seperti pinjaman
dari pihak ketiga, bank – bank. Bagi koperasi sangat berbeda keadannya. Koperasi
mendasarkan kepemiikan usaha tidak dari sei kepemilikan saham, tetapi dari keikutsertaan
sebagai anggota yang tercatat. Jika dalam perusahaan nonkoperasi, pembagian keuntungan
perusahaan dihitung dari jumlah saham yang dimiliki, sedang dalam usaha koperasi
pembagian “ keuntungan “ yang disebut sisa hasil usaha atas dasar besarnya jasa anggota
yang diberikan kepada koperasi tersebut. Modal utama koperasi terdiri atas simpanan –
simpanan / iuran – iuran para anggotanya yang lazimnya terinci menjadi simpanan pokok,
simpanan wajib, simpanan sukarela, selain itu dimungkinkan penambahan modal dari donasi
para anggota atau pihak lain serta pinjaman – pinjaman dari anggota atau pihak ketiga atau
dari perbankan.
Pimpinan koperasi yang baik, selain secara teratur meneliti kemajuan koperasi, juga
harus membuat rencana kegiatan usaha untuk masa mendatang. Rencana kegiatan yang
berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran koperasi dikenal sebagai Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Koperasi ( RAPBK ). Di dalam penganggaran dikenal dua macam
penyusunan anggaran yang keduanya dapat dipraktikkan secara baik pada koperasi. Kedua
macam anggaran itu adalah Anggaran Belanja Koperasi dan Anggaran Keuangan ( cash
budget ).
ABK adalah suatu perencanaan dalam bentuk uang ( rupiah ) atas kegiatan – kegiatan
yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang dan digambarkan dalam bentuk angka
untuk suatu periode tertentu ( biasa satu tahun ). Perencanaan tersebut meliputi perkiraan
jumlah penjualan, jumlah biaya, jumlah pendapatan, dan jumlah keuntungan yang
diharapkan. Perencanaan keuangan koperasi harus didasarkan pada kondisi nyata koperasi
tersebut dengan memperhatikan keadaan koperasi pada masa lalu sebagai data pendukung.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan
Belanja Koperasi, yaitu sebagai berikut.
Pada anggaran keuangan ini diperkirakan keluar masuknya uang pada waktu – waktu
tertentu di masa yang akan datang. Dalam anggaran keuangan ini pengeluaran yang sifatnya
tidak tunai, seperti penyusutan amortisasi, tidak dimasukkan ke dalam pengeluaran.
1. Modal Sendiri, adalah modal yang menanggung risiko atau disebut equity yang berasal dari
simpanan – simpanan berikut.
a) Simpanan pokok
b) Simpanan wajib
c) Dana cadangan
2. Modal Pinjaman, adalah modal yang berasal dari para anggota sendiri atau dari koperasi
lain atau dari lembaga – lembaga keuangan / bank. Modal dengan cara penerbitan obligasi
dan surat utang lainnya sesuai perundangan yang berlaku.
3. Modal Penyertaan.
5.4 Sisa Hasil Usaha
Tugas : Buat Rencana Anggaran Belanja Koperasi, Anggaran Keuangan dan Neraca Modal
Koperasi Sederhana
Catatan : Kisi – kisi materi kuliah sebagai bahan UTS akan diberitahukan lebih lanjut