Anda di halaman 1dari 2

DISKUSI 2

Nama : Siti Karimatus Sa’adah

NIM : 031073229

Prodi : Manajemen/S1

Mata kuliah : Manajemen Risiko dan asuransi ADBI4211

Sebuah pabrik kertas didirikan di lahan yang dekat dengan sumber bahan bakunya. Namun
yang menjadi permasalahan bagi perusanaan adalah iklim di lokasi pabrik tersebut kering,
panas, dan berangin pada musim panas. Hal ini menimbulkan risiko kebakaran. Mengatasi
hal ini, ada beberapa pilihan yang dapat diambil perusahaan, seperti mengasuransikan
gedung dan semua produk perusahaan. Pilihan lainnya, perusahaan juga dapat
menyisihkan sejumlah uang setiap bulannya untuk menutupi kemungkinan risiko tersebut
sambil menerapkan standar dan prosedur kerja bagi karyawan di pabrik tersebut.

Bagaimana tanggapan Saudara atas kasus tersebut. Silahkan diskusikan. Jangan lupa


untuk mencantumkan sumber jika argumen yang diberikan di perkuat oleh pendapat dari
dan sumber lain.   

Jawab :
Manajemen risiko perusahaan adalah suatu sistem pengelolaan risiko yang dihadapi oleh
perusahaan secara kompeherensif untuk tujuan meningkatkan nilai perusahaan.
Bank Indonesia mendefinisikan manajemen risiko sebagai serangkaian prosedur dan
metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan
mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha bank
Manajemen risiko organisasi adalah seperangkat kebijakan, prosedur yang lengkap, yang
dipunyai organisasi, untuk mengelola, memonitor, dan mengendalikan eksposur organisasi
terhadap risiko (SBC, Warburg, The Practice Of Risk Management, Euromoney Book, 2004)
Manajemen risiko perusahaan terdiri atas dua elemen besar :
a. Infratruktur atau prasarana, yang terdiri dari prasarana lunak
b. Proses manajemen risiko

Tujuan manajemen risiko menurut Redja, E George (2008:43) diklasifikasikan menjadi dua,
antara lain:

a. Pre-Loss Objectives
Tujuan yang ingin dicapai sebelum terjadi kerugian, meliputi ekonomi, pengurangan kecemasan,
dan memenuhi kewajiban hukum.

b. Post-Loss Objectives
Tujuan yang ingin dicapai setelah kerugian terjadi. Tujuan ini meliputi kelangsungan hidup,
keberlangsungan operasi, stabilitas pendapatan, pertumbuhan, dan tanggung jawab sosial.

Proses dalam manajemen risiko yakni :

a. Identifikasi Risiko
Suatu proses yang dilakukan oleh perusahaan secara sistematis dan terus-menerus
dalam mengidentifikasi properti, liabilitas (liability), dan personnel exposures sebelum
terjadinya peril. Jadi yang diidentifikasi adalah peril yang dapat menimpa harta milik,
personal perusahaan, serta kewajiban yang menimbulkan kerugian.

b. Evaluasi Pengukuran Risiko


Pengukuran risiko digunakan untuk mengukur eksposur risiko perusahaan sebagai
acuan untuk memutuskan apakah perlu dilakukan proses pengendalian

c. Pengelolaan Risiko yakni dengan penghindaran, ditahan (retention), diversifikasi,


atau ditransfer ke pihak lainnya.

Seluruh jenis pabrik baik itu pabrik kertas, otomotif, makanan tentu memiliki risiko yang
dapat datang kapan saja dan sulit untuk dihindari. Oleh karena itu tentu manajemen dituntut
untuk mengelola risiko yang kemungkinan akan dihadapi kedepannya, tujuannya agar
organisasi bisa bertahan, atau meminimalisir risiko.

Pilihan untuk menanggulangi risiko seperti mengasuransikan gedung dan semua produk
perusahaan tujuannya yaitu preloss objectives (tujuan ekonomi dan mengurangi
kecemasan) dan tujuan post loss objectives (agar pabrik masih dapat melanjutkan kegiatan
operasi setelah kerugian terjadi).

Jika pengelolaan risiko yang dipilih menggunakan asuransi berarti manajemen


menggunakan metode pengelolaan risiko dengan risk avoidance, cara ini paling mudah dan
aman pada saat perusahaan menghadapi risiko. Namun, hal tersebut bisa dilakukan jika
dengan menghindari risiko tersebut tidak ada pengaruh negatif terhadap pencapaian tujuan
perusahaan.

Sedangkan jika mengambil pilihan penyisihan dana sambil menerapkan standar dan
prosedur kerja bagi karyawan di pabrik tersebut, berarti manajemen menggunakan metode
risk retention dimana risiko tersebut dihadapi sendiri. Dapat dikatakan, dengan memilih
penyisihan dana dan menerapkan standar dan prosedur kerja bagi karyawan dapat
mencegah dan meminimalisir risiko terjadi.

Kesimpulan :

Menurut saya, kedua pilihan tersebut harus dipilih karena pilihan pertama yaitu
mengasuransikan gedung dan semua produk perusahaan bertujuan untuk menghadapi atau
agar perusahaan bertahan setelah terjadinya risiko.sedangkan pilihan kedua penyisihan
dana sambil menerapkan standar dan prosedur kerja bagi karyawan di pabrik dapat
mencegah, menghindari dan meminimalisir risiko terjadi serta menambah dana untuk
menghadapi risiko yang terjadi.

Sumber :
BMP ADBI4211 Manajemen Risiko dan Asuransi Modul 2 KB 2 hal. : 2.19 – 2.56
Materi Inisiasi/sesi 2

Anda mungkin juga menyukai