Anda di halaman 1dari 2

BANJIR

Warda Inayah Salsabila XI IPA 2

Banjir sering kali terjadi di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Banjir biasanya
disebabkan karena hujan yang terus menerus turun atau bisa juga karena masyarakat yang suka
membuang sampah sembarangan. Salah satu kejadian banjir yang ada di Indonesia yaitu terjadi
di kota Bontang pada tahun 2019. Sehari menjelang lebaran, banjir setinggi 2 meter merendam
perumahan di Bontang dan merendam delapan kelurahan. Diketahui, curah hujan tinggi sejak
Selasa (04/06/2019) di Bontang dan sekitarnya, membuat sejumlah wilayah di Bontang
terendam air.

Selain permukiman, banjir kali ini juga merendam kawasan perkantoran di Jalan
Ahmad Yani, dan sekitarnya. Lantaran hari sudah memasuki cuti bersama lebaran, barang dan
peralatan di kantor pun ikut terendam. Menurut Halim, salah seorang warga Bontang, puncak
banjir terjadi pada Selasa sore. Daerah tempat tinggalnya di kampus Pondok Pesantren
Hidayatullah Bontang, Jl Imam Bonjol, Api-Api, Bontang Utara, Kota Bontang, banjir bahkan
sampai sepaha orang dewasa. Ia pun terpaksa mengungsi ke daerah yang lebih tinggi.

Sementara itu, hingga Rabu siang, banjir sudah surut. Warga di sekitaran Api-Api yang
terdampak banjir terpaksa tidak bisa merayakan lebaran layaknya hari raya selama ini. Mereka
malah “berlebaran” dengan bekerja bakti membersihkan rumah masing-masing dari sisa-sisa
banjir. Menurut informasi, sempat terjadi pemadaman listrik di sekitar Api-Api. Sedangkan
warga terdampak banjir ada yang sempat terpaksa naik ke atap loteng menyelamatkan diri.

Berbagai pihak turun tangan membantu korban banjir. Kodim 0908 Bontang
menyediakan kasur darurat, sedangkan makanan sahur disiapkan oleh Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang. Media lokal melaporkan, sekitar 30 rumah warga di
RT 25 Kelurahan Telihan, Kecamatan Bontang Barat, terendam banjir. Sebagian warga harus
menginap di Masjid Sabilun Najah karena air sudah menggenang setinggi dada orang dewasa.
Selasa siang, ketinggian air bervariasi mulai dari mata kaki hingga dada orang dewasa. Kondisi
itu sempat diperparah dengan padamnya listrik sejak Selasa dinihari.

Bencana alam banjir yang terjadi mengakibatkan berbagai kerugian baik secara moril
dan materil, jangka panjang dan jangka pendek. Misalnya saja dampak fisik rusaknya
bangunan/rumah, jalan raya, fasilitas umum, rumah ibadah dan lain sebagainya. Banjir
merupakan bencana alam yang harus diselesaikan secara bersama-sama. Baik masyarakat
maupun pemerintah harus bahu membahu dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Warga
yang notabennya menempati wilayah tersebut harus memiliki kesadaran untuk menjaga
lingkungan. Sementara itu, pemerintah pun juga memiliki peran penting untuk mengedukasi
warganya, memberikan pelayanan maksimal, menciptakan saluran irigasi yang baik, dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai