S DENGAN
DIAGNOSA CLOSE FRAKTUR RADIUS ULNA DI RUANG
BEDAH RS. YUKUM MEDICAL CENTRE TAHUN 2022
OLEH :
AKBARFEBRIYANTO
NIM. 2021207209166
Pengertian
jenis dan luasnya. Fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih
cedera akibat gaya yang disebabkan oleh fraktur atau akibat fragmen
(kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian) dan biasanya lebih banyak
(Wong, 2004)
Berdasarkan pengertian para ahli diatas, penulis menyimpulkan
Etiologi
Yang patah biasanya adalah bagian yang paling lemah dalam jalur
Klasifikasi fraktur
1. Jenis-jenis fraktur :
yang ekstensif
lainnya membengkok.
fragmen.
Patofisiologi
tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap
infiltrasi sel darah putih. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari
a.Faktor Ekstrinsik
menyebabkan fraktur.
b. Faktor Intrinsik
Manifestasi klinis
tulang diimobilisasi.
fraktur.
Komplikasi
1. Umum :
a. Shock
b. Kerusakan organ
c. Kerusakan saraf
d. Emboli lemak
2. Dini :
a. Cedera arteri
3. Lanjut :
b. Degenerasi sendi
d. Mal union
e. Non union
f. Delayed union
g. Cross union
Pemeriksaan diagnostik
1) X-ray:
2) Scan tulang:
jaringan lunak.
3) Arteriogram
5) Kretinin
6) Profil koagulasi
Penatalaksanaan
union :
a.Eksternal→gips, traksi.
b. Internal→naildan plate.
Pengkajian
sebagai berikut :
1. Aktivitas (istirahat)
Tanda : Keterbatasan / kehilangan fungsi pada bagian yang terkena
(mungkin segera fraktur itu sendiri atau terjadi secara sekunder dari
2. Sirkulasi
3. Neurosensori
4. Nyeri / kenyamanan
5. Keamanan
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan rontgen :Menentukan lokasi/luasnya
fraktur/trauma.
jaringan lunak.
Diagnosa
hipovolemia.
(imobilisasi tungkai).
tulang.
Perencanaan
yang tepat.
Intervensi :
bergerak.
nyeri berkurang/hilang.
Kriteria evaluasi :
Intervensi :
serta intensitas.
hipovolemia.
Kriteria evaluasi.
Intervensi :
1) Evaluasi adanya atau kualitas nadi perifer distal terhadap
yang satu.
fraktur.
kompartement.
Kriteria evaluasi :
batas normal.
Intervensi :
(imobilisasi tungkai)
Kriteria evaluasi :
Intervensi :
4) Observasi TTV.
rehabilitasi.
6. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan
eskresi/secret.
Kriteria evaluasi :
Intervensi :
tulang.
tulang.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
Kriteria evaluasi :
Intervensi :
Kriteria evaluasi :
pengobatan.
Intervensi :
Implementasi
(Price,2006)
Evaluasi
(Price,2006)
Konsep Nyeri
sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait
menuju kenyamanan (Catur, 2005). Dipandang dari segi biaya dan manfaat,
penggunaan managemen non farmakologi lebih ekonomis dan tidak ada efek
2011).
otot, nafas dalam, massase, meditasi dan perilaku. Tehnik relaksasi nafas dalam
merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat
mengajarkan kepada pasien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat
secara perlahan. Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, tehnik relaksasi nafas
dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah
1. Identitas Klien
Identitas Klien
Nama Ny. S
Usia 50 Tahun
Jenis kelamin Perempuan
Alamat Klaten
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Nama Penanggung Tn. P
Jawab
Dignosa medis Close fraktur radius ulna
sinistra
Tanggal masuk 01Mei 2022
Tanggal pengkajian 01 Mei 2022
Tanggal Operasi 02 Mei 2022
2. Riwayat Penyakit
Keluhan utama Nyeri
Riwayat penyakit Klien mengalami
Sekarang kecelakaan sepeda motor
jam 15.40 dan mengalami
patah tulang pada tangan
kirinya, lalu pasien dibawa
ke rs. ymc. Di IGD
diperiksa tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg, N :
80x/menit, RR :21x/menit,
S : 36,2 0 C
Riwayat penyakit Pasien mengatakan belum
dahulu pernah mengalami fraktur,
belum pernah menderita
penyakit yang parah dan
belum pernah dirawat di
rumah sakit.
Riwayat keluarga Pasien mengatakan tidak
memiliki riwayat penyakit
keturunan seperti
hipertensi, DM, dan HIV.
Riwayat kesehatan Pasien mengatakan tinggal
lingkungan di lingkungan yang bersih
dan nyaman.
3. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran umum Lemah
Kesadaran Composmentis
Tanda-tanda vital:
Nadi 80
Suhu 36,2 ˚C
RR 21
Saturasi 95
Ekstremitas :
Ekstermitas atas Ada perubahan karena
adanya patah tulang
Kekuatan otot ka/ki :5/3
Normal, tidak ada
kelainan
Normal, tidak ada
Ekstermits bawah kelainan
Kekuatan otot ka/ki :
5/5
Genitalia : Bersih, tidak terpasang
kateter
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
HEMATOLOGI
RUTIN
Hemaglobin 10.3 g/dl 12.0-16.0
Hematokrit Leukosit 3.84 % 4.20-5.50
Trombosit 8.6 Ribu/ul 4.8-10.8
329 Ribu/ul 150-450
INDEX ERITROSIT
McV 83.2 /um 80.0-99.0
McH 26.0 Pg 29.0-33.0
MCHC 32.3 g/dl 33.0-37.0
HITUNG JENIS
Eosinofil 0.20 % 0.00-4.00
Basofil 1.50 % 0.00-1.00
Netrofil 68.10 % 18.00-74.00
Limfosil 17.00 % 60.00-66.00
Monosit 13.20 % 0.00-6.00
KIMIA KLINIK
Ureum 50.5 mg/dL 15.0-50.0
Kreatinin 1.04 mg/dL 0.60-0.9
5. Pola fungsional
Pola Persepsi Pasien mengetahui penyakit yang dideritanya
dan berusaha untuk sembuh.
Terapi Medis
Jenis terapi Dosis Golongan Farmakologi
Perencanaan/ Intervensi
DIAGNOSIS KEPERAWATAN INTERVENSI (NIC)
(Tujuan, Kriteria Hasil)
Ny. S
Setelah diakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam diharapkan nyeri
berkurang dengan kriteria hasil :
Nyeri berkurang 1. Monitor vital sign
Skala nyeri 3 2. Kaji skala nyeri
Ekspresi wajah tidak meringis 3. Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
kesakitan bila melakukan aktivitas 4. Berikan posisi semi fowler
Ekspresi wajah tidak tegang 5. Lakukan kolaborasi pemberian analgetik
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
Pelaksanaan/ Implementasi
Diagnosa 2 Mei 2022 3 Mei 2022 4 Mei 2022
keperawatan
Implementasi Implementasi Implementasi
Nyeri akut 08.15 -TD : 120/80 08.15 Mengobserva 14.10 Mengobservasi
berhubungan mmHg si tanda-tanda tanda-tanda vital
dengan agen -N:80x/m vital S : Pasien
cidera fisik R:20x/menit S: nyeri masih kooperatif
S : 36,2 O C O: O:
Mengkaji -TD : 120/80 -TD : 120/80mmHg
skala nyeri N: 70 -N :80x/menit
S : Pasien S: 36,7 -R :20x/menit
08.20 mengatakan Mengkaji skala -S : 36 o C
nyeri 4 nyeri Mengkaji nyeri
O : Pasien 08.20 S : Pasien S : Pasien
tampak mengatakan mengatakan nyeri3
meringis nyeri 4 O : Pasien tampak
kesakitan O : Pasien tenang
Mengajark tampakmeringis Mengajarkan
an tehnik kesakitan tehnik relaksasi
relaksasi Mengajarkan nafas dalam
nafas tehnik relaksasi S : Pasien mau
dalam nafas dalam mencoba relaksasi
S : Pasien S : Pasien mau nafas dalam
08.23 mengatakan mencoba O : Pasien
mau mencoba 08.23 relaksasi nafas menarik nafas
relaksasi nafas dalam panjang, skala
dalam O : Pasien nyeri 3
O : Pasien menarik Memberikan
menarik nafas nafas posisi semi
panjang, skala panjang, fowler
nyeri 4 skalanyeri 4 S : Pasien
Memberik Memberikan mengatakan
an posisi posisi nyaman dengan
semi se posisi semi fowler O
fowler mi fowler : Pasien terlihat
08.55 S : Pasien S : Pasien rileks
mengatakan mengatakan Mengajarkan
nyaman 08.55 nyaman dengan tehnik
dengan posisi posisi semi relaksasi nafas
semi fowler fowler O : Pasien dalam
O : Pasien terlihatrileks S : Pasien
terlihat rileks mengatakan mau
Mengajark Mengajarka mencoba relaksasi
an tehnik ntehnik nafas dalam
relaksasi relaksasi O : Pasien
nafas nafas menarik nafas
dalam dalam panjang, skala
09.00 S : Pasien S : Pasien nyeri 3
mengatakan mengatakan mau Mengajarkan
mau mencoba 09.00 mencoba tehnik
relaksasi nafas relaksasinafas relaksasi nafas
dalam dalam dalam
O : Pasien O : Pasien S : Pasien
menarik nafas menarik mengatakan mau
panjang, skala nafas mencoba relaksasi
nyeri 4 panjang, nafas dalam
Mengajark skalanyeri 3 O : Pasien menarik
an tehnik nafas panjang, skala
Mengajarka nyeri 3
ntehnik
relaksasi
nafas
Kerusakan Memonitor 08.2 Memonitor 08.3 Memonitor
integritas 08.30 tanda-tanda 0 tanda-tanda 5 tanda-tanda
kulit b.d vital vital vital
luka post S : Pasien S : Pasien S : Pasien
operasi kooperatif kooperatif kooperatif
O: O: O:
- TD:120/80 -TD:120/80 -TD :120/80
mmHg mmHg mmHg
-N:80x/menit -N :80x/menit -N :80x/menit
-R:22x/menit -R :22x/menit -R :20x/menit
-S:36,30C 08.3 -S : 36,3OC -S : 36 o C
Mengkaji 5 Mengkaji Mengkaji
tanda-tanda tanda-tanda 08.4 tanda-tanda
08.45 infeksi infeksi 5 infeksi
S : Pasien S : Pasien S : Pasien
kooperatif kooperatif kooperatif
O : Luka O : Luka terlihat O : Luka tampak
basah, tidak agak kering, tidak kering, tidak ada
ada pus dan ada pus dan darah pus dan darah
darah 08.5 Kolaborasi 09.0 Kolaborasi
Kolaborasi 0 pemasukan 3 pemasukan
pemasukan nutrisi nutrisi
nutrisi S : Pasien S : Pasien
09.00 S : Pasien kooperatif kooperatif
kooperatif O : Pasien O : Pasien
O : Pasien menghabiskan menghabiskan
menghabiskan makanan yang makanan yang
makanan yang 09.1 diberikan 09.1 diberikan
diberikan 5 Memberikan 5 Memberikan
Memberikan perawatan luka perawatan luka
perawatan dengan tehnik dengan tehnik
luka dengan aseptik aseptik
tehnik S : Pasien S : Pasien
aseptik kooperatif kooperatif
09.10 S : Pasien O : Luka tampak O : Luka kering,
kooperatif kering, tidak ada tidak ada pus dan
09.2
O : Luka pus dan darah darah
5
tampak lebih Menciptakan 09.4 Menciptakan
bersih dari lingkungan 0 lingkungan
sebelumnya, yang nyaman yang nyaman
tidak ada pus S : Pasien S : Pasien
dan darah mengatakan mengatakan
Menciptaka nyaman dengan nyaman dengan
n lingkungan di lingkungan di
lingkungan sekitarnya sekitarnya
09.30 yang O : Pasien terlihat O : Pasien terlihat
nyaman duduk dan rileks duduk dan rileks
S : Pasien
mengatakan
merasa
nyaman
dengan
lingkungan di
sekitarnya
O : Pasien
terlihat duduk
dan rileks