Anda di halaman 1dari 9

PENGERTIAN NUTRISI

Alimul H. (2006). Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh.

Alimul H. (2006). Nutrien merupakan zat gisi yang terdapat dalam makanan.

B. SISTEM TUBUH YANG BERPERAN DALAM KEBUTUHAN NUTRISI

Hidayat & Uliyah (2015). Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah
sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori. Saluran pencernaan
dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ aksesori terdiri dari hati,
kantong empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya sistem pencernaan
makanan secara kimiawi.

1. Saluran Pencernaan

a. Mulut

Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Mulut merupakan bagian awal dari
saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi,
bibir, dan pipi, serta bagian dalam yang terdiri dari rongga mulut.

b. Faring dan esofagus

Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Faring merupakan bagian saluran
pencernaan yang terletak di belakang hidung, mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut
dengan bagian terlebar di bagian atas yang berjalan hingga vertebrae servikal keenam. Faring
langsung berhubungan dengan esophagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang
±20-25 cm yang terletak di belakang trachea dan di depan tulang punggung, kemudian masuk
melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen dan
menyambung dengan lambung.

Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring menuju lambung,
bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2 cm. Kedua ujungnya dilindungi oleh
sphincter. Dalam keadaan normal sphincter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan
masuk ke dalam lambung. Keadaan ini bertujuan untuk mencegah gerakan balik ke organ bagian
atas, yaitu esophagus. Proses penghantaran makanan dilakukan dengan kerja peristaltic.
c. Lambung

Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Lambung merupakan bagian saluran
pencernaan yang terdiri atas bagian atas (disebut fundus), bagian utama, dan bagian bawah yang
horizontal (disebut antrum pilorik). Lambung ini berhubungan langsung dengan esophagus
melalui orifisium kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik.

Lambung memiliki fungsi sebagai berikut :

· Fungsi motoris adalah menampung makanan, memecsssah makanan menjadi partikel


kecil, dan mencampurnya dengan asam lambung.

· Fungsi sekreasi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogenrennin, dan lipase.


Pepsinogen diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang dapat memecah protein menjadi proteosa
dan peptone.

d. Usus halus

Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Usus halus terletak di daerah umbilicus
dan dikelilingi oleh usus besar. Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5
m dalam keadaan hidup. Pada dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula
jaringan limfa yang disebut kelenjar soliter yang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi.
Pada umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan meng absorpsi chime dari lambung. Zat
makanan yang telah halus diabsorpsi di dalam usus halus, yakni pada duodenum. Di sini terjadi
absorpsi besi, kalsium dengan bantuan vitamin D, serta vitamin A,D,E dn K dengan bantuan
empedu dan asam folat.

e. Usus besar

Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Usur besar (kolon) merupakan kelanjutan
dari usus halus, mulai dari katup ileokolik atau ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan.
Fungsi utama usus besar adalah mengabsorsi air (± 90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa.

2. Organ aksesori
f. Hati

Hidayat & Uliyah (2015). hati merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh yang terletak di
bagian paling atas rongga abdomen, disebelah kanan di bawah diafragma, dan memiliki berat
kurang lebih 1.500 gram (kira-kira 2,5% orang dewasa). Hati terdiri atas dua lobus, yaitu lobus
kanan dan kiri yang dipisahkan oleh ligamen falsiformis. Pada lobus kanan bagian belakang
kantong empedu terdapat sel yang bersifat fagositosis terhadap bakteri dan benda asing lain
dalam darah. Fungsi hati adalah menghasilkan cairan empedu, fagositosis bakteri, dan benda
asing lainnya, memproduksi sel darah merah, dan menyimpan glikogen.

g. Kantong empedu

Hidayat & Uliyah (2015). Kantong empedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti kantong
yang terletak dibawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai pinggiran depan
yang memiliki panjang 8-12 cm dan berkapasitas 40-60 cm3. Fungsi kantong empedu adalah
tempat menyimpan cairan empedu, memekatkan cairan empedu yang berfungsi memberi pH
sesuai dengan pH optimum enzim-enzim pada usus halus, mengemulsi garam-garam empedu,
mengelmusi lemak, mengekskresi beberapa zat yang tak digunakan oleh tubuh, dan memberi
warna pada feses, yaitu kuning kehijau-hijauan (dihasilkan oleh pigmen empedu). Cairan
empedu mengandung air, garam empedu, lemak, kolesterol, pigmen fosfolipid, dan sedikit
protein.

h. Pankreas

Hidayat & Uliyah (2015). Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar
ludah dan memiliki panjang kurang lebih 15 cm. Pankreas memiliki dua fungsi, yaitu fungsi
eksokrin yang dilaksanakan oleh sel sekretori yang membentuk getah pankreas berisi enzim serta
elektrolit dan fungsi endokrin yang tersebar diantara alveoli pankreas.

C. MCAM-MACAM NUTRISI

1. Karbohidrat

Sediaoetama,M.Sc. (2010) Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat
organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda meski terdapat persamaan-
persamaan dari sudut kimia dan fungsinya.

a. Jenis-jenis karbohidrat
Kerbohidrat yang terdapat di dalam makanan pada umumnya hanya tiga jenis, ialah
monosakarida, disakarida, dan poliakarida. Mono dan disakarida terasa manis, sedangkan
polisakarida tidak mempunyai rasa (tawar).

b. Sumber karbohidrat

Sumber utama karbohidrat didalam makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan hanya sedikit
saja yang termasuk bahan makanan hewani. Didalam tumbuhan karbohidrat mempunyai dua
fungsi utama, ialah sebagai simpanan energi dan sebagai penguat struktur tumbuhan tersebut.
Yang merupakan sumber energi terutama terdapat dalam bentuk zat tepuntng (amylum) dan zat
gula (mono dan disakarida).

Karbohidrat nabati didalam makanan manusia terutama berasal dari tumbuhan, yaitu biji, batang
dan akar. Sumber yang kaya akan karbohidrat umunya termasuk bahan makanan pokok.

Proverawati & Kusuma wati (2011) Ilmu gizi untuk keperawatan & gizi kesehatan. Hampir 50%
karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa,karena selulosa merupakan
bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna oleh
tubuh manusia,oleh karena tidak ada enzim untuk memecah selulosa. Meskipun tidak dapat
dicerna,selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang dapat memperbesar volume dari
feses,sehingga akan memperlancar defekasi.

Sediaoetama,M.Sc. (2010) Karbohidrat hewani berbentuk glikogen,terutama terdapat didalam


otot (daging dan hati). Namun demikian jumlahnya terbatas,dan setelah binatang mati,glikogen
mengalami penguraian sehingga didalam daging praktis menjadi nol,ketika sampai didapur untuk
dimasak.

- Proverawati & Kusuma wati (2011) Fungsi karbohidrat didalam tubuh Sebagai sumber
energi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh.

- Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi.

- Apabila karbohidrat yang dikonsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan energi tubuh dan
jika tidak cukup terdapat lemak didalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan didalam
tubuh,maka protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil energi.

- Membantu metabolisme lemak dan protein,sehingga dapat mencegah terjadinya ketosis


dan pemecahan protein yang berlebihan.

- Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus didalam tubuh. Laktosa misalnya
berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan komponen yang penting dalam
asam nukleat.
- Bahan pembentuk asam amino esensial,metabolisme normal lemak,menghemat
protein,meningkatkan pertumbuhan bakteri usus,mempertahankan gerak usus,meningkatkan
konsumsi protein,mineral,dan vitamin B.

2. Lipid

Hidayat & Uliyah (2015) Pencernaan lemak dimulai dalam lambung (walaupun hanya sedikit),
karena dalam mulut tidak ada enzim pemecah lemak. Lambung mengeluarkan enzim lipase
untuk mengubah sebagian kecil lemak menjadi asam lemak dan gliserin, kemudian di angkut
melalui getah bening dan selanjutnya masuk kedalam peredaran darah untuk kemudian tiba di
hati. Sintesis kembali terjadi dalam saluran getah bening, mengubah lemak gliserin menjadi
lemak seperti aslinya.

Penyerapan lemak dilakukan secara pasif setelah lemak diubah menjadi gliserol asam lemak.
Asam lemak mempunyai sifat empedu, asam lemak yang termulsi ini mampu diserap melewati
dinding usus halus. Penyerapan membutuhkan tenaga, lagi pula tidak semua lemak dapat diserap,
maka penyerapan lemak dikatakan dengan cara aktif selektif.

3. Protein

Pudjiadi, 2001 Konsep Dasar Kebutuhan Nutrisi. Merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam
pembentukan protoplasmasel, selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting
untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik.
Protein ini terdiri dari 24 asam amino diantaranya 9 asam amino esensial diantaranya thrionin,
valin, leusin, isoleusin, lisin, triftofan, penilalanin, metionin dan histidin, selebihnya asam amino
non esensial. Jumlah protein dalam tubuh tersebut harus tersedia dalam jumlah yang cukup
apabila jumlahnya berlebih atau tinggi dapat memperburuk insufisiensi ginjal demikian juga
apabila jumlahnya kurang maka dapat menyebabkan kelemahan, edema, dapat kwhashiokor
apabila kekurangan protein saja tetapi jika kekurangan protein dan kalori menyebabkan
marasmus.

METABOLISME

Potter & Perry (2012) Nutrien diabsorpsi dalam intestin, termasuk air yang ditransportasikan
melalui sistem sirkulasi ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari metabolisme nutrien
diubah ke jumlah substansi yang diperlukan oleh tubuh. Karbohidrat, protein, dan lemak
melakukan metabolisme untuk menghasilkan energi kimia dan mempertahankan keseimbangan
antara pembentukan dan pemecahan jaringan. Untuk melakukan kerja tubuh, maka energi kimai
diproduksi oleh metabolisme diubah ke tipe energi lain oleh jaringan yang berbeda. Kontraksi
otot melibatkan energi mekanik, fungsi sistem saraf melibatkan energi listrik, dan mekanisme
produksi panas melibatkan energi panas.
Dua tipe dasar metabolisme adalah anabolisme dan katabolisme. Anabolisme merupakan
produksi dari substansi kimia yang lebih kompleks dengan sintesis nutrien. Katabolisme
merupakan pemecahan substansi kimia menjadi substansi yang lebih sederhana. Walaupun
katabolisme memproduksi beberapa energi, kedua proses tersebut memerlukan energi, yang
harus tersedia dari makanan atau sumber energi yang tersimpan.

MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI

Hidayat & Uliyah (2015) Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan
kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, kanker, dan
anoreksia nervosa.

1. Kekurangan nutrisi

Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa
(normal) risiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan
metabolisme.

Tanda klinis:

a. Berat badan 10-20% dibawah normal.

b. Tinggi badan dibawah ideal.

c. Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.

d. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot.

e. Adanya penurunan albumin serum.

f. Adanya penurunan transferin.

Kemungkinan penyebab:

a. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kakori akibat penyakit
infeksi atau kanker.

b. Disfagia karena adanya kelainan persarafan.

c. Penurunan absorpsi nutrisi akibat penyakit crohn atau inteloransi laktosa.

d. Nafsu makan menurun.

2. Kelebihan nutrisi

Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai risiko
peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebih.
Tanda klinis:

a. Berat badan lebih dari 10% berat ideal.

b. Obesitas (lebih dari 20% berat ideal).

c. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita.

d. Adanya jumlah asupan yang berlebihan.

e. Aktivitas menurun atau monoton.

Kemungkinan penyebab:

a. Perubahan pola makan.

b. Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.

3. Obesitas

obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan
normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena kalebihan asupaasupan
kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.

4. Malnutrisi

Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat
seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau
asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada
kulit, membran mukosa, konjungtiva, dan lain-lain.

5. Diabetes melitus

Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan
metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara
berlebihan.

6. Hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan
kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya
hidup yang berlebihan.

7. Penyakit jantung koroner


Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya
peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini sering dialami karena adanya
perilaku atau gaya hidup yang tidk sehat, obesitas, dan lain-lain.

FAKTOR YANG MEMPENGARRUHI KEBUTUHAN UTRISI

1. Pengetahuan

Hidayat & Uliyah (2015) Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
memengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebebkan oleh kurangnya informasi
sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi.

2. Prasangka

Hidayat & Uliyah (2015) Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi
dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, dibeberapa daerah, tempe yang merupakan
sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan bahan makanan yang layak untuk dimakan
karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat merendahkan
derajat mereka.

3. Kebiasaan

Hidayat & Uliyah (2015) Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu juga dapat memengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah, terdapat larangan
makan pisang dan pepaya bagi para gadis remaja. Padahal, makan tersebut merupakan sumber
vitamin yang sangat baik. Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak karena ikan dianggap
dapat mengakibatkan cacingan, padahal ikan merupakan sumber protein yang sangat baik bagi
anal-anak.

4. Kesukaan

Hidayat & Uliyah (2015) Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang
dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan merosotnya gizi pada remaja bila nilai
gizinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Saat ini, para remaja di kota-kota besar di negara
kita memiliki kecenderungan menyenangi makanan tertentu secara berlebihan, seperti makanan
cepat saji (junkfood), bakso, dan lain-lain. Makanan-makanan ini tentu saja dapat berdampak
buruk bagi kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu sering dan berlebihan karena tidak memiliki
asupan gizi yang baik.

5. Ekonomi

Hidayat & Uliyah (2015) Status ekonomi dapat memenuhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu,
masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan
gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini adalah Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan
organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi
digunakan untuk makanan sebagai pembentuk energi, dimana setiap jaringan dalam tubuh
bekerja dengan baik. Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem
pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori.

Macam-macam nutrisi terdiri dari karbohidrat, lipid, protein, mineral, dan vitamin. Gangguan
kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes
melitus, hipertensi, jantung koroner, kanker, dan anoreksia nervosa. Faktor yang mempengaruhi
kebutuhan nutrisi adalah Pengetahuan, prasangka, kebiasaan, kesukaan, ekonomi.

Achmad S. (2010). Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa & Profesi. Jakarta: Dian Rakyat.

Hidayat, Uliyah. (2015). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.

Proverawati, Kusumawati. (2011). Ilmu Gizi untuk keperawatan & Gizi kesehatan.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Alimuh H. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi, Konsep, dan Proses

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktek.

Anda mungkin juga menyukai