Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN AKHIR PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

RT 28 DESA SIDORUKUN KABUPATEN TEBO


TAHUN 2022

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8


1. DINA OKTAVINA
2. MARIA ULFA
3. RENI HARYANI

DOSEN PEMBIMBING
NS. LORIZA SATIVA YAN, M.N.S

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN JURUSAN


KEPERAWATAN POLTEKKES
KEMENKES JAMBI
TAHUN 2022

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya,

kami dapat menyelesaikan tugas akhir praktik keperawatan komunitas ini. Penulisan tugas akhir praktik

komunitas ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai mata kuliah

Keperawatan Komunitas pada Program Studi Sarjana Terapan Jurusan Keperawatan Poltekkes

Kemenkes Jambi. Laporan akhir ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai

pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada:

1. Ibu Ns. Loriza Sativa Yan, M.N.S selaku pembimbing praktik komunitas yang telah banyak

memberikan masukan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian tugas praktik komunitas

2. Ibu Noralisa, SKM., M.K.M selaku Kepala Puskesmas Rimbo Bujang IX, yang telah bersedia

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan praktik komunitas di Wilayah Kerja

Puskesmas Rimbo Bujang IX Kabupaten Tebo

3. Bapak Hasiholan selaku Bapak RT 028 desa sidorukun yang telah bersedia berpartisipasi dalam

melakukan praktik komunitas di desa Sidorukun Kabupaten Tebo

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua

pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu

keperawatan.

Jambi, Maret 2022

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR-------------------------------------------------------------- i
DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR TABEL------------------------------------------------------------------- iii
DAFTAR LAMPIRAN------------------------------------------------------------- iv

2
BAB I PENDAHULUAN--------------------------------------------------------- 1
A. Latar Belakang---------------------------------------------------------- 1
B. Tujuan--------------------------------------------------------------------

BAB II TINJAUAN TEORI------------------------------------------------------ 8


A. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas-----------------------------
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas-------------------

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS--------------------- 29


A. Pengkajian --------------------------------------------------------------
B. Diagnosis Keperawatan-----------------------------------------------
C. Perencanaan-------------------------------------------------------------
D. Pelaksanaan-------------------------------------------------------------
E. Evaluasi------------------------------------------------------------------

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN---------------------------------------- 38


A. Kesimpulan -------------------------------------------------------------
B. Saran---------------------------------------------------------------------

DAFTAR PUSTAKA-------------------------------------------------------------- 39
LAMPIRAN------------------------------------------------------------------------- 39

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Stadium Pertumbuhan Remaja Perempuan--------------------------- 10

Tabel 2.2 Stadium Pertumbuhan Remaja laki-laki------------------------------ 11

Tabel 2.3 Perubahan Fisik Pada Remaja------------------------------------------ 12

Tabel 3.1 Definisi Operasional----------------------------------------------------- 30

Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian--------------------------------------------- 32

Tabel 3.3 Jumlah Sampel Penelitian---------------------------------------------- 34


3
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Plan Of Action--------------------------------------------------------- 10

Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan----------------------------------------------- 11

Lampiran 3 Satuan Acara Penyuluhan-------------------------------------------- 12

Lampiran 4 Laporan Hasil Kegiatan---------------------------------------------- 30

4
BAB I
PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan


perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing
process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga
mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang
bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui
langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
keperawatan (Wahyudi, 2010; Irnanda, 2013).
Keperawatan komunitas adalah suatu dalam keperawatan yang merupakan perpaduan

antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat

yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dengan menekankan

kepada peningkatan peran serta

Masyarakat dalam melakukan upaya promotif dan perventif dengan tidak


melupakan tindakan kuratif dan rehabilitatif sehingga diharapkan masyarakat mampu
mengenal, mengambil keputusan dalam memelihara kesehatannya (Mubarak, 2009).
Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu sebagai klien yang
menjadi sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari individu dan
masyarakat. Berdasarkan pada model pendekatan totalitas individu dari Neuman
(Anderson, 2006; Irnanda, 2013) untuk melihat masalah pasien, model komunitas
sebagai klien dikembangkan untuk menggambarkan batasan keperawatan kesehatan
masyarakat sebagai sintesis kesehatan masyarakat dan keperawatan. Model tersebut
telah diganti namanya menjadi model komunitas sebagai mitra, untuk menekankan
filosofi pelayanan kesehatan primer yang menjadi landasannya.
5
Di desa sidorukun memiliki luas wilayah 3662 Ha yang sebagian besar

diperuntukan lahan perkebunan karet , kelapa sawait, serta perumahan/perkarangan.

Desa sidorukun perbatasan langsung dengan 4 desa dengan batas wilayah sebagai

berikut: sebelah utara berbatasan dengan desa teluk kayu putih, sebelah selatan

perbatasan dengan desa sungai pandan, sebelah barat berbatsan dengan desa

sukadamai dan sebelah timur perbatasan dengan desa pulau batu. Jumlah RT di desa

sidorukun berjumlah 45 RT dan 5 dusun dengan jumlah penduduk 3274 orang.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

a. Untuk membuat pengkajian berdasarkan format pengkajian keperawatan


komunitas
2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui teori model community as a partner


b. Untuk mengetahui format pengkajian sesuai dengan model keperawatan
komunitas

6
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas

1. Pengertian

Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah

tertentu, memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama, serta

berinteraki satu sama lain untuk mencapai tujuan. (Mubarak & Chayatin, 2013).

Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik

keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk

meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. Sasaran dari keperawatan

kesehatan komunitas adalah individu yaitu balita gizi buruk, ibu hamil resiko

tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga

yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran

kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai

masalah kesehatan atau perawatan (Ratih Dwi Ariani, 2015).

Berbagai definisi dari keperawatan kesehatan komunitas telah dikeluarkan

oleh organisasi-organisasi profesional. Berdasarkan pernyataan dari American

Nurses Association (2004) yang mendefinisikan keperawatan kesehatan

komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan

dari populasi dengan mengintegrasikan ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai

dengan keperawatan dan kesehatan masyarakat. Praktik yang dilakukan

komprehensif dan umum serta tidak terbatas pada kelompok tertentu,

7
berkelanjutan dan tidak terbatas pada perawatan yang bersifat episodik. (Effendi

& Makhfudli, 2010).

Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang

ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi

dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan

penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan

kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan. Pelayanan

Keperawatan Komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga

dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk didaerah kumuh,

daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi,

balita, lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni, & Supriyono, 2017).

2. Tujuan Keperawatan Komunitas

Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan

kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut:

a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,

keluarga, kelompok, dalam konteks komunitas.

b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakt (health general

community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan

masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok

Selanjutnya secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan

masyarakat mempunyai kemampuan untuk :

8
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang di alami

b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut

c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan

d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi

e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan msaalah yang mereka hadapi , yang

akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam mempelihara kesehatan

secara mandiri (self care)

3. Sasaran Keperawatan Komunitas

Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan, membimbing dan

mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat untuk menanamkan

pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara dan

meningkatkan derajad kesehatannya.

Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas (Depkes, 2006) :

a. Sasaran individu Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil

risiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular (TB Paru, Kusta,

Malaria, Demam Berdarah, Diare, ISPA/Pneumonia) dan penderita penyakit

degeneratif.

b. Sasaran keluarga Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan

terhadap masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk

group), dengan prioritas :

9
1) Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan

(Puskesm dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat.

2) Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan

mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan

perkembangan balita, kesehatan reproduksi, penyakit menular.

3) Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah kesehatan

prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan

c. Sasaran kelompok Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus

yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun

tidak terikat dalam suatu institusi.

1) Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara

lain Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok ibu hamil, Kelompok Usia

Lanjut, Kelompok penderita penyakit tertentu, kelompok pekerja informal.

2) Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara lain

sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan),

lembaga pemasyarakatan (lapas).

d. Sasaran masyarakat Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau

mempunyai risiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan,

diprioritaskan pada Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Kelurahan/Desa)

yang mempunyai

1) Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah lain

2) Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain

3) Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain

10
4) Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam

berdarah, dll)

5) Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau akibat

lainnya.

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas

Asuhan Keperawatan yang di berikan pada komunitas atau kelompok adalah

sebagai berikut:

1. Pengkajian

Hal yang perlu di kaji pada komunitas atau kelompok, antara lain sebagai berikut:

a. Inti (Core) meliputi Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri

atas usia yang berisiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama,

nilainilai, keyakinan, serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.

b. Mengkaji susbsistem yang mempengaruhi komunitas, antara lain :

1) Perumahan, bagaimana penerangannya, sirkulasi, bagaimana

kepadatannya karena dapat menjadi stressor bagi penduduk

2) Pendidikan komunitas, apakah ada sarana pendidikan yang dapat

digunakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat.

3) Keamanan dan keselamatan, bagaimana keselamatan dan keamanan

dilingkungan tempat tinggal, apakah masyarakat merasa nyaman atau

tidak, apakah sering mengalami stress akibat keamanan dan keselamatan

yang tidak terjamin.

11
4) Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, apakah cukup

menunjang, ssehingga memudahkan masyarakat mendapatkan pelayan di

berbagai bidang termasuk kesehatan.

5) Pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi dini dan

merawat/ memantau gangguan yang terjadi.

6) System komunikasi, sarana komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat di

manfaatkan di masyarakat tersebut untuk meningkatkan pengetahuan

terkait dengan gangguan penyakit.

7) System ekonomi, tingkat social ekonomi masyakarat secara keseluruhan,

apakah pendapatan yang diterima sesuai dengan kebijakan Upah Minimun

Regional (UMR) atau sebaliknya di bawah upah minimum.

8) Rekreasi, apakah tersedia sarana rekreasi, kapan saja dibuka, apakah

biayanya dapat di jangkau oleh masyakarat.

2. Diagnosis Keperawatan

Diagnosis di tegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap

stressor yang ada.

3. Perencanaan Intervensi

Perencanaan intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosis

keperawatan komunitas yang muncul.

4. Implementasi

12
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah di

rencanakan.

5. Evaluasi/ penilaian

a) Menilai respon verbal dan non verbal komunitas setelah di lakukan intervensi.

b) Menilai kemajuan yang di capai oleh komunitas setelah dilakukan intervensi

keperawatan

c) Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke RS .

13
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Pengkajian
1. Data Demografi
Jumlah Penduduk RT 28 Desa Sidorukun : 101 Jiwa (Laki-laki 45, Perempuan 56)
Jumlah Rumah Tangga : 35 KK
Bayi usia 0-1 tahun : 1 Bayi
Balita usia 1-5 Tahun : 9 Balita
Ibu Hamil : 2 Ibu Hamil
Ibu Menyusui : 4 Ibu Menyusui
Lansia : 14 Lansia
Pra Lansia : 20 Lansia
Pasangan Usia Subur : 50 PUS
Tuna Wicara : 1 Orang

2. Data Lingkungan Fisik


a. Perumahan
Cakupan rumah tangga yang memiliki tipe rumah permanen 68,57% ( 24 rumah)
Cakupan rumah tangga yang memiliki tipe rumah semi permanen 17,14% ( 6 rumah)
Cakupan rumah tangga yang memiliki rumah tidak permanen 14,28% ( 5 rumah)
Cakupan rumah yang memiliki system ventilasi yang baik 80% (28 rumah)
Cakupan rumah tangga yang memiliki system ventilasi tidak baik 20% ( 7 rumah)
Cakupan rumah tangga yang memiliki system pencahayaan terang setiap hari 88,7%
(31 rumah)
Cakupan rumah tangga yang memiliki kebersihan dalam rumah bersih 94,28% (33
rumah)
Cakupan rumah tangga yang memanfaatkan perkarangan rumah 85,71% (30 rumah)

b. Sumber Air Bersih


Cakupan sumber air untuk memasak dan minum dengan menggunakan sumur
memenuhi syarat 80% ( 28 rumah)
Cakupan system pengolahan air minum dengan air dimasak 100% ( 35 KK)
Cakupan sumber air untuk mandi dan mencuci dengan air bersih 100% (35 kk)
Cakupan jarak sumber air dengan septitanck <10m 14,28% ( 5 rumah)

14
Cakupan rumah tangga yang memiiliki tempat penampungan air sementara baik
85,71% (30 kk)
Cakupan rumah tangga yang memiliki kondisi tempat penampungan air terbuka
14,28% (5 rumah)
Cakupan rumah tangga yang memiliki kondisi air tidak berasa dan tidak bewarna
91,42% (32 kk)

c. Pembuangan Sampah
Cakupan rumah tangga yang melakukan pembuangan sampah dengan cara
membuang sampah dibakar 100% (35 KK)
Cakupan rumah tangga yang memiliki tempat penampungan sampah sementara 40%
(14 kk)
Cakupan rumah tangga yang memiliki kondisi tempat penampungan sampah
sementara tertutup 28,57% (10 kk)
Cakupan rumah tangga yang memiliki jarak tempat penampungan sampah dengan
rumah <5 meter 11,42% ( 4 kk)

d. Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga


Cakupan rumah tangga yang memiliki kebiasaan keluarga buang air besar di WC
100% (35 kk)
Cakupan rumah tangga yang memiliki jamban memenuhi syarat 95,13% (33 kk)

e. Hewan Peliharaan
Cakupan Rumah Tangga yang memiliki kepemilikian hewan ternak dirumah 77,14%
(27 kk)
Cakupan rumah tangga yang memiliki kandang ternak 77,14% ( 27 kk)
Cakupan rumah tangga yang memiliki kandang ternak di dalam rumah 5,71% ( 2 kk )
Cakupan rumah tangga yang memiliki kondisi kandang ternak terawatt 88,88% (24
kk)

3. Status Kesehatan Umum


a. Pelayanan Kesehatan
Cakupan rumah tangga yang pemanfaatan sarana kesehatan untuk pengobatan 100%
(35 kk)

b. Masalah Kesakitan
Cakupan rumah tangga yang memiliki hipertensi 55,29% (12 orang)
Cakupan rumah tangga yang memiliki kolesterol 3,59% (3 orang)
Cakupan rumah tangga yang memiliki masalah kesehatan asam urat 8,33% (7 orang)
Cakupan rumah tangga yang memiliki masalah hiperglikemia 3,57% (3 orang)
Cakupan Rumah Tangga yang merokok 72,83% (25 KK)
Cakupan Rumah Tangga Yang konsumsi sayur dan buah setiap hari 75% (26KK)

15
Cakupan rumah tangga yang memiliki 1 juru pemantau jentik nyamuk dirumah 100%
( 35 kk)
Cakupan keluarga dengan IMT > 30cm sebanyak 3 orang

c. Ibu Hamil dan Menyusui


1) Ibu Hamil
Cakupan bumil yang sudah mendapatkan vaksin 100% (2 bumil)

2) Ibu Menyusui
Cakupan busui yang sudah mendapatkan vaksin 75% (3 Busui)

3) Persalinan
Cakupan persalinan di faskes 100% ( 4 orang)

4) Bayi
Cakupan bayi asi eksklusif 93,72% (12 Bayi)

5) Balita
Cakupan balita yang ditimbang berat badannya 91,36% ( 11 Balita)
Cakupan anak usia 1-24 bulan yang sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap
98,78% (8 balita)

6) Remaja
Cakupan anak usia sekolah yang sudah mendapatkan vaksin 100% (20 orang)

7) Usia Lanjut
Cakupan lansia yang memanfaatkan posyandu lansia 100% ( 14 lansia)
Cakupan lansia yang sudah mendapatkan vaksin covid 19 85% (12 lansia)

8) Pasangan Usia Subur


Cakupan PUS yang menggunakan alat kontrasepsi KB 26,95% (13 PUS)
Cakupan PUS yang sudah mendapatkan vaksin covid19 98% (49 PUS)

Tabel 2.1
Analisa Data

No Data Etiologi Masalah Keperawatan

1 DS: Tingginya cakuapan Ketidak Efektiftan


Cakupan rumah tangga hipertensi di RT 28 Desa pemeliharaan kesehatan
yang memiliki masalah Sidorukun (00099)

16
hipertensi 55,29%

DO:
Cakupan keluarga
Dengan IMT > 30
sebanyak 3 orang

2 DS: Tingginya cakupan Perilaku Kesehatan


Cakupan rumah tangga perilaku merokok di RT Cenderung beresiko
yang merokok 72,83% 28 Desa Sidorukun

DO:

3 DS: Tingginya cakupan Kesiapan meningkatkan


- Cakupan Anak vaksin covid 19 di desa manjemen kesehatan diri
Sekolah yang sudah sidorukun
divaksin 100%
- Cakupan PUS yang
sudah di vaksin 98%
- Cakupan Lansia yang
sudah di vaksin 85%

DO:
Cakupan kasus covid 19
di desa sidorukun 6
kasus

B. Diagnosis Keperawatan
Tabel 2.2
Diagnosa Keperawatan Komunitas

Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Tanda Tangan


23 Februari 2022 Ketidak Efektiftan pemeliharaan kesehatan (00099) di
RT 28 desa sidorukun yang berhubungan dengan
tingginya cakupan hipertensi dan individu yang memiliki
IMT >30cm sebanyak 3 orang
23 Februari 2022 Perilaku Kesehatan Cenderung beresiko di RT 28 desa
sidorukun yang berhubungan dengan tingginya cakupan

17
perilaku merokok di desa
23 Februari 2022 Kesiapan meningkatkan manjemen kesehatan diri di RT
28 desa sidorukun yang berhubungan cakupan vaksin
covid19 pada anak usia sekolah, lansia, pus yang tinggi
dan kasus covid19 di desa disorukun sebanyak 6 kasus

C. Perencanaan

Tabel 2.3
Perencanaan Keperawatan Komunitas

Hari/Tanggal Diagnosis Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)


Keperawatan
24 Februari 2022 Ketidak Efektiftan Hasil: 1. Berikan
pemeliharaan Prevensi Primer pendidikan
kesehatan (00099) 1. Pengetahuan kesehatan
meningkat terkait 2. Manajemen
promosi kesehatan modifikasi
2. Pengetahuan perilaku
meningkat terkait kesehatan dengan
gaya hidup sehat upaya inovasi
3. Pengetahuan PAHLAWAN
meningkat terkait SUPER
perilaku sehat 3. Lakukan skrining
Prevensi Sekunder kesehatan
1. Kepatuhan perilaku
2. Perilaku promosi
kesehatan meningkat
3. Status kesehatan
komunitas
meningkat
24 februari 2022 Perilaku Kesehatan Hasil: 1. Berikan penkes
Cenderung beresiko Prevensi Primer: tentang bahaya
(001188) 1. Pengetahuan merokok
perilaku kesehatan 2. Lakukan
2. Pengetahuan konseling uoaya
promosi kesehatan berhenti
3. Kepatuhan perilaku merokok dengan
4. Partisipasi dalam libatkan
pengambilan masyarakat/kader
keputusan perawatan kesehatan
kesehatan 3. Modifikasi
Prevensi Sekunder perilaku
1. Kontrol resiko merokok dengan
2. Status kesehatan upaya inovasi

18
hidup meningkat GEMA
STOKING
( Gerakan
Rumah Stop
Smoking)
24 februari 2022 Kesiapan Hasil: 1. Berikan edukasi
meningkatkan Prevensi Primer: terkait penerapan
manjemen kesehatan 1. Pengetahuan protocol
diri perilaku kesehatan kesehatan
meningkat dengan
2. Kepatuhan perilaku menggunakan
meningkat masker dan hand
hygiene kepada
Prevensi Sekunder: kelompok
1. Status kesehatan komunitas
meningkat 2. Ajarkan tentang
cara mencuci
tangan yang
benar

19
D. Plan Of Action (POA)
No Diagnosa Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat Sumber Metode Ket
Keperawatan Dana dan
Media
1 Ketidak Penyuluhan Meningkatkan Masyarakat 02 Pengajian BOK Leaflet -
Efektiftan Hipertensi pengetahuan maret RT 28 Puskesma
pemeliharaan masyarakat 2022 desa s
kesehatan (00099) tentang sidorukun
di RT 28 desa hipertensi
sidorukun yang Upaya inovasi Meningkatkan Masyarakat 09 Posyandu Dana Desa Leaflet
berhubungan Pahlawan Super kesadaran maret lansia BOK Poster
dengan tingginya masyarakat 2022 Puskesma LCD
cakupan melalui upaya s
hipertensi dan inovasi
individu yang pahlawan
memiliki IMT super (Pantau
>30cm sebanyak Hipertensi
3 orang Lansia
dengan
menggunakan
pengobatan
tradisional
Skrining Kesehatan Meningkatkan Masyarakat 10 Posyandu BOK Leaflet
status Maret Lansia Puskesma Poster
kesehatan 2022 s
masyarakat
2 Perilaku Berikan penkes Meningkatkan Masyarakat 11 Aula Desa BOK Leaflet
Kesehatan tentang bahaya pengetahuan maret Sidorukun puskesmas Poster
Cenderung merokok masyarakat 2022 Dana Desa LCD
beresiko di RT 28 tentang
desa sidorukun
yang
berhubungan
dengan tingginya
cakupan perilaku
merokok di desa
Konseling kesehatan Membantu Masyarakat 11 Kunjungan BOK Leaflet
tentang UBM perokok aktif Maret Rumah Puskesma
( Upaya Berhenti dan pasif 2022 door to s
Merokok ) untuk door
berhenti
merokok
dengan cara
konseling
kunjungan
rumah
Inovasi Gema Meningkatkan Masyarakat 12 Aula Desa BOK Leaflet
Stoking kesadaran Maret Sidorukun Puskesma Poster
masyarakat 2022 s LCD
melalui upaya Dana Desa
gema stoking
dengan tidak
merokok
3 Kesiapan Penyuluhan Meningkatkan Masyarakat 12 Aula Desa BOK Leaflet
meningkatkan tentang Penerpan pengetahuan Maret Sidorukun Puskesma
manjemen Protokol masyarakat 2022 s
kesehatan diri di Kesehatan tentang Dana Desa
RT 28 desa ( Penggunaan prokes
sidorukun yang Masker dan
berhubungan Mencuci tangan)
cakupan vaksin
covid19 pada
anak usia sekolah,
lansia, pus yang
tinggi dan kasus
covid19 di desa
disorukun
sebanyak 6 kasus

E. Implementasi dan Evaluasi


No Kegiatan Tujuan Hasil Evaluasi
Struktur Proses Hasil RTL
1 Penyuluhan Hipertensi Meningkatkan Masyarakat, 1. Membuat jadwal Telah Memberikan
pengetahuan kader penyuluhan dilakukan edukasi terkait
masyarakat kesehatan 2. Membuat SAP edukasi tentang kepada
tentang 3. Melakuakn hipertensi masyarakat
hipertensi koordinasi dengan kepada yang
masyarakat dan masyarakat di pengetahuannya
kader kesehatan1 RT 28 desa masih kurang
sidorukun tentang
dipengajian hipertensi di
kegiatan
pertemuan desa
2 Upaya inovasi Pahlawan Meningkatkan Masyarakat, 1. Advokasi kepada Telah Monitoing
Super kesadaran kader linsek dilakukan pelaksanaan
masyarakat kesehatan, 2. Membuat spanduk, upaya inovasi pahlawan super
melalui upaya petugas poster dan leaflet pahlawan super kerjasama
inovasi kesehatan 3. Melakukan di posyandu dengantenaga
pahlawan super koordinasi dengan lansia desa kesehatan
(Pantau petugas kesehatan sidorukun.
Hipertensi dan kader lansia Lansia
Lansia dengan mengerti
menggunakan tentang
pengobatan penggunaan
tradisional obat tradisional
denga
menggunakan
rebusan daun
salam
3 Skrining Kesehatan Meningkatkan Masyarakat 1. Membuat Telah Memberikan
status kesehatan jadwal skrining dilakukan edukasi tentang
masyarakat di kelompok pemeriksaan penyakit
pengajian RT skrining di hipertensi dan
28b desa kelompok cara pengobatan
Sisorukun pengajian di Rt tradisional
2. Mempersiapkan 28b Desa dengan
alat Sidorukun memanfaatkan
3. Melakukan dengan jumlah toga di
skrining di masyarakat masyarakat
kelompok yang diskrining
pengajian RT 35 orang
28b desa dengan hasil:
sidorukun GDS 5 orang
4. Memberikan Cholesterol: 3
penjelasan orang
kepada Hipertensi: 8
kelompok orang
pengajian Asam Urat: 3
tentang hasil orang
skrining
4 Berikan penkes tentang Meningkatkan Masyarakat, 1. Advokasi kepada Telah Melakukan
bahaya merokok pengetahuan keluarga, linsek dilakukan monitoring ke
masyarakat kader 2. Membuat spanduk, penkes kepada pada masyarat
tentang bahaya poster dan leaflet warga Rt 28b apakah sudah
merokok 3. Melakukan desa sidorukun ada peningkatan
koordinasi dengan tentang bahaya warga yang
petugas kesehatan merokok sudah berhenti
dan kader merokok
kesehatan
5 Konseling kesehatan Membantu Masyarakat, 1. Advokasi kepada Telah Melakukan
tentang UBM ( Upaya perokok aktif keluarga, linsek dilakukan monitoring
Berhenti Merokok ) dan pasif untuk kader 2. Membuat spanduk, konseling secara berkala
berhenti poster dan leaflet kesehatan dalam kegiatan
merokok 3. Melakukan tentang UBM di desa
dengan cara koordinasi dengan kepada linsek, sidorukun
konseling petugas kesehatan kader kesehatan apakah KTR
kunjungan dan kader dan warga RT sudah berjalan
rumah kesehatan 28b desa atau belum.
Sidorukun dan
membuat
KTR(kawasan
tanpa asap
rokok) di
kegiatan desa
dan warga desa
sidorukun
6 Inovasi Gema Stoking Meningkatkan Masyarakat, 1. Advokasi kepada Telah Monitoring
kesadaran keluarga, linsek dilakukan kepada
masyarakat kader 2. Membuat spanduk, kegiatan Gema masyarakat
melalui upaya poster dan leaflet Stoking dengan tentang Gema
gema stoking 3. Melakukan memberikan Stoking dengan
dengan tidak koordinasi dengan penyuluhan melihat rumah
merokok di petugas kesehatan dilintas sector tidak
dalam rumah dan kader dan deklarasi menyediakan
kesehatan gema Stoking asbak rokok
4. Memasang stiker di aula desa dirumah dan
gema stoking ke sidorukun. dipengajian
rumah warga RT Melakukan bapak-bapak
28b penkes tentang
5. Memberikan bahaya
penyuluhan merokok
tentang Gema kepada warga
Stoking kepada RT 28b desa
lintas sector dan Sidorukun dan
keluarga di RT pemasangan
28b stiker di rumah
warga RT 28b

7 Penyuluhan tentang Meningkatkan Masyarakat, 1. Advokasi kepada Telah Monitoring


Penerpan Protokol pengetahuan keluarga, linsek dilakukan Masyarakat dan
Kesehatan (Penggunaan masyarakat kader 2. Membuat spanduk, penyuluhan Linsek dalam
Masker dan Mencuci tentang prokes poster dan leaflet kepada linsek, penerapan
tangan) 3. Melakukan masyarakt dan protocol
koordinasi dengan warga RT 28b kesehatan
petugas kesehatan desa Sidorukun dalam kegiatan
dan kader untuk selalu desa dan
kesehatan mematuhi masyarakat
4. Memberikan protocol
penyuluhan kesehatan
kepada linsek, terutama dalam
masyarak dan menguhankan
warga RT 28b masker dan
tentang penerapan selalu mencuci
protok kesehatan tangan di alir
mengalir
dengan
mengunakan
sabun untuk
terhindar dalam
penyebaran
kasus Covid-19
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Elizabeth T, dkk. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik, edisi 3. Jakarta : EGC

Hidayat, A. Aziz, Alimul. 2009. Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori. Jakarta : Sagung Seto
Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta : Gosyen Publishing
Gunawijaya, J. 2010. Kuliah Umum tentang Budaya dan Perspektif Transkultural dalam Keperawatan Mata Ajar
KDK II 2010, semester genap: FK UI
Irnanda, Yutiva. 2013. Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Komunitas pada Kader Posyandu di
Wilayah Binaan Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor. Tugas Akhir. Program Pendidikan Profesi
Ners. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Mubarak, dkk. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba medika

Leininger, M dan McFarland. M.R. 2002. Transkultural Nursing:Concepts, Theories, Research and Practice, edisi 3.
USA : Mc.Graw Hill Companies
World Health Organization (WHO). Environmental Health. Diambil dari: http://www.WHO.int. Last Update: Januari
2008

Anda mungkin juga menyukai