Anda di halaman 1dari 72

1

JURNAL

MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING METODE DISKUSI


UNTUK MENGOPTIMALKAN HASIL BELAJAR SEJARAH INDONESIA
PADA KD 3.3 / 4.3 KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DAN ASAL-USUL
NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA PESERTA DIDIK
KELAS X IPS 2 SMA NEGERI 4 PAYAKUMBUH
SEMESTER GENAP T.P. 2021/2022

JASNI HAMRITA, S.Pd


Guru Mata Pelajaran Sejarah SMA N 4 Payakumbuh
(jasnihamrita5@gmail.com)

abstrak
This study aims to determine whether the Project Based Learning learning
model can improve student learning outcomes in studying Indonesian history,
especially at kd 3.3 / 4.3 early human life and the origins of the ancestors of the
Indonesian nation. This research was conducted using classroom action research
method which consisted of two cycles, where each cycle consisted of; planning,
action, observation and reflection. Held in January 2020 in class x IPS 2 Sman 4
Payakumbuh. The data is processed in each cycle and then analyzed using the
percentage

The results obtained from this study were for the activity variable, namely
the classical average percentage of all observed indicators: 29% prasikus to 41%
cycle I and increased to 67% cycle II. For Variable knowledge learning outcomes.
74% prasikus to 77% cycle I and increased to 86% cycle II, while for skills 77%
prasikus to 80% cycle I and increased to 89% cycle II

The conclusion obtained from this research is that the use of the Project
Based Learning model can improve student learning outcomes.

Keywords: Project Based Learning Model, Learning Outcomes, Discussion


Method
2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah Menengah Atas dari beberapa kompetensi

(SMA) merupakan salah satu dasar, diantaranya adalah

bentuk satuan pendidikan Kehidupan Manusia Purba

formal yang menyelenggarakan Dan Asal-Usul Nenek

pendidikan pada jenjang Moyang Bangsa Indonesia.

pendidikan menengah sebagai Covid-19 menjadi

lanjutan dari SMP, MTs atau sebuah virus yang

lanjutan dari hasil belajar yang menggemparkan dunia di

diakui sama atau setara awal tahun 2020 ini. Sebuah

SMP/MTs. SMA Negeri 4 penyakit yang kemudian

Payakumbuh merupakan menjadikan banyak hal

sekolah menengah atas dengan menjadi tidak biasa dalam

beberapa kompetensi keahlian, kehidupan manusia. Semua

salah satunya adalah Ilmu- orang seakan menghadapi

Ilmu Sosial (IIS). sebuah wabah yang

Dalam kompetensi mengerikan dan mengancam

keahlian Ilmu- Ilmu Sosial nyawa setiap manusia yang

(IIS). terdapat beberapa mata dihinggapi oleh Covid-19.

pelajaran. Di antara mata Indonesia pada awal tahun

pelajaran itu yang harus 2020 digegerkan dengan

dikuasai oleh peserta didik mewabahnya virus Covid-19.

adalah Sejarah yang terdiri Virus yang berasal dari


3

Wuhan Cina ini menyebar pelajaran 2021/2022 para

dengan cepat hampir di peserta didik memberikan

seluruh dunia, termasuk suatu tantangan yang besar

indonesia. Yang langsung bagi para pengajarnya. Hal

memberikan pengaruh ini di sebabkan oleh

diseluruh bidang pergerakan sebagian beberapa besar

masyarakat, dari pembatasan materi yang harus diajarkan

aktivitas pribadi, hingga dalam waktu yang relatif

aktifitas sosial bersekala singkat. Keterbatasan waktu

besar. Efek samping yang juga menyebabkan

juga belum terputus adalah pembelajaran beberapa

bidang pendidikan, dari konsep Bahasa inggris

pertengahan Maret hingga mengacu pada transfer ilmu

saat ini efek dari Covid-19 ini pengetahuan untuk mengejar

masih berlanjut. Hal ini target kurikulum.

berefek pada terhambatnya Pembelajaran seperti tidak

proses pembelajaran di dapat mendorong peserta

sekolah. didik utuk berpikir kritis

Di SMAN 4 dan menerapkan kecakapan

payakumbuh tempat penulis hidup, peserta didik menjadi

mengapu mata pelajaran pasif, tidak termotivasi,

Sejarah Indonesia pada awal dapat menimbulkan rasa

semester ganjil tahun membosankan dan


4

menakutkan bagi peserta di peroleh seperti pada table

didik karena banyak yang 01 berikut ini:

pasif dan konsep abstrak

yang harus dipahami. Jika

hal tersebut berlansung

secara terus menerus, tentu

akan menurunkan motivasi

dan hasil belajar Sejarah

Indonesia.

Di SMAN 4

Payakumbuh tempat penulis

mengampu mata pelajaran

Sejarah Indonesia pada awal

semester ganjil tahun

pelajaran 2020/2021 di

temukan fenomena-

fenomena di kelas X IIS 2

di SMAN 4 Payakumbuh,

hasil penilaian harian pada

kompetensi dasar Kehidupan

Manusia Purba Dan Asal-

Usul Nenek Moyang Bangsa

Indonesia hasil belajar yang


5

Tabel 1.1 : Rekapitulasi Nilai Rata –rata kelas dan ketuntasan peserta didik
pada ulangan harian 1 semester 1 tahun pelajaran 2020 /2021

No Kelas Jumlah Rata kelas -Rata Jumlah Jumla %


peserta tuntas h belum
didik Pengetahua Keteram belum tuntas
n pilan tuntas
1 X IPS 1 35 79,6 80 28 7
2 X IPS 2 33 74,5 75,6 20 13 PTK
OTKP 4
3 X IPS 3 34 76,5 78,5 27 7
4 X IPS 4 36 76,4 78,6 27 9
J Jumlah 307 312,7
Rata -rata
u 76,75 78,17
m
l
Dari tabel 01 di atas terlihat akan mengakibatkan pelajaran
bahwa Rata-rata hasil belajar Bahasa inggris tidak menarik, terasa
Bahasa inggris masih rendah, sulit dan membosankan. Hal ini
khusus untuk kelas X IPS 2 masih menyebabkan nilai peserta didik
berada di bawah KKM mata tidak memuaskan dan motivasi
pelajaran 75. Dari hasil pengamatan belajar semakin rendah.
juga terlihat bahwa semangat, Berdasarkan kenyataan tersebut
minat, bakat, motivasi dan aktivitas guru harus mampu merancang
peserta didik dalam proses pembelajaran yang dapat
pembelajaran masih rendah. Peserta menciptakan suasana belajar yang
didik juga masih kurang membaca efektif dan efesien sehingga dapat
dan mencari informasi dari berbagai meningkatkan kualitas belajar
sumber. Rasa ingin tahu peserta peserta didik. Terobosan baru
didik juga masih kurang,terlihat adalah inovasi dan pergeseran
dalam kegiatan diskusi peserta didik paradigma pembelajaran dari
kurang aktif. pembelajaran yang cenderung
membuat peserta didik pasif
Apabila kondisi seperti di
menjadi peserta didik yang aktif
atas tidak di cari solusinya maka
8

dalam kegiatan belajar. Sebagai Project Based Learning dalam


salah satu arternatif kearah tersebut kegiatan pembelajaran.
adalah dengan menggunakan model
Pada model Project Based Bahasa inggris merupakan salah
Learning peserta didik diberikan satu unsur sains yang berperan
keluasan untuk ikut terlibat secara penting dalam pengembangan
langsung dalam segala bentuk teknologi masa depan. Oleh karena
proses penemuan dan konstruksi itu, untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan dalam menyelesaikan pengetahuan dan teknologi,maka
semua problem yang dihadapinya. proses pembelajaran Bahasa inggris
perlu mendapat perhatian yang lebih
Model Project Based
baik. Kemampuan masing-masing
Learning mengarahkan pendidik
peserta didik dalam menyerap materi
sebagai fasilitator dalam kegiatan
mata pelajaran Bahasa inggris dalam
belajar, bukan sebagai pemberi dan
proses belajar, berbeda antara satu
sumber utama pengetahuan tetapi
peserta didik dengan peserta didik
peserta didik dituntut untuk
yang lain. Diantaranya adalah
berperan aktif dalam
merencanakan,melaksanakan dan sebagian peserta didik lancar
menemukan serta menilai sendiri dan cepat memahami materi dan
semua jalan memperoleh sebagian peserta didik sulit dan
pengetahuan (Ngalimun,2013:74) membutuhkan waktu untuk
Model discovery adalah memahami materi. Kenyataan yang
menemukan konsep melalui sering dijumpai pada peserta didik
serangkaian data atau informasi dalam pembelajaran Sejarah di
yang diperoleh melalui pengamatan sekolah mengalami kesulitan dalam
atau percobaan. Pembelajaran memahami materi, peserta didik
discovery merupakan metode yang tidak dapat belajar sebagaimana
pembelajaran kognitif yang mestinya disebut dengan peserta
menuntut pendidik lebih kreatif didik yang mengalami kesulitan
menciptakan situasi yang dapat belajar.
membuat peserta didik belajar aktif
Berdasarkan pengalaman
menemukan pengetahuan sendiri
8

mengajar di kelas X IPS 2, 4. Kurangnya motivasi dan


didapatkan bahwa pada saat perhatian peserta didik
pembelajaran berlangsung, terdapat dalam belajar fisika.
beberapa masalah yang di hadapi 5. Masih ada peserta didik
oleh peserta didik. Masalah yang di yang suka menunda-nunda
hadapi peserta didik, diantaranya: waktu untuk belajar
Berdasarkan
1. Kebiasaan sebagian
permasalahan yang telah
peserta didik yang
diuraikan tersebut, penulis
mempunyai minat yang
tertarik untuk melakukan
agak kurang dalam
penelitian dengan judul Melalui
memperhatikan
Model Project Based Learning
pembelajaran dan berlatih
metode Diskusi Untuk
soal supaya menguasai
Mengoptimalkan Hasil Belajar
materi yang diberikan
Sejarah Indonesia pada kd 3.3 /
guru.
4.3 Kehidupan Manusia Purba
2. Peserta didik masih ada
Dan Asal-Usul Nenek Moyang
yang tidak mendengarkan
Bangsa Indonesia Didik Kelas X
penjelasan guru malah
IPS 2 SMA Negeri 4
bercanda dengan temannya
Payakumbuh Semester Genap
terutama yang tempat
T.P. 2021/2022
duduknya barisan paling
B. Perumusan Masalah
belakang.
Berdasarkan latar belakang
3. Ada beberapa peserta
masalah diatas,maka rumusan
didik yang pasif.
masalah dalam penelitian ini
Misalnya, keberanian
adalah :
peserta didik untuk
1. Apakah meningkat
menjawab soal yang
hasil belajar peserta
diberikan, berdiskusi dan
didik dengan
bertanya kepada guru jika
menggunakan model
ada penjelasan dari guru
Discovery Learning
yang belum di pahami.
dengan metode
9

Diskusi Kelompok didik.


pada mata pelajaran 2. Bagi guru,merupakan
Sejarah Indonesia di pelaksanaan inovasi
Kelas X IPS 2 SMA pembelajaran untuk
Negeri 4 Payakumbuh memperbaiki mutu
Semester Genap T.P. pembelajaran dalam
2021/2022 jangka pendek serta
C. Tujuan Penelitian menambah
Berdasarkan rumusan masalah wawasan,terutama
yang telah dikemukakan mengenai Penerapan
diatas maka tujuan dari model Project Based
penelitian ini adalah : Learning dapat
meningkatkan motivasi
1. Meningkatkan motivasi
dan hasil belajar peserta
peserta didik pelajaran
didik
Sejarah Indonesia dengan
3. Bagi peneliti bermanfaat
menggunakan model
untuk menambah
discovery learning.
pengetahuan tentang
2. Meningkatkan hasil
model pembelajaran dan
belajar peserta didik
penerapannya serta untuk
pelajaran Sejarah
mengembangkan
Indonesia dengan
penelitian selanjutnya.
menggunakan model
discovery learning.

BAB II
D. Manfaat Penelitian
KAJIAN TEORITIS
Hasil penelitian inidi harapkan
dapat memberikan manfaat A. Kajian Teori
sebagai berikut :
Kajian teori pada
1. Bagi peserta didik, dapat penelitian yang berjudul
meningkatkan motivasi
optimalisasi penerapan
dan hasil belajar peserta
10

penilaian autentik dalam ketercapaian dari tujuan

mengukur sikap dan yang diharapkan sesuai

keterampilan siswa pada sub dengan kriteria yang telah di

konsep daur ulang limbah tetapkan.

adalah sebagai berikut: Optimalisasi

1. Optimalisasi merupakan suatu proses untuk

Kajian teori mengoptimalkan suatu solusi

mengenai optimalisasi agar ditemukannya solusi

dimulai dari pengertian terbaik dari sekumpulan

optimalisasi secara umum, alternatif solusi yang ada.

pengertian optimalisasi Optimalisasi dilakukan

menurut beberapa ahli dan dengan memaksimalkan suatu

pengertian optimalisasi fungsi objektif dengan tidak

pembelajaran yang akan melanggar batasan yang

dibahas secara rinci adalah ada. Dengan adanya

sebagai berikut: optimalisasi, suatu sistem

a. Pengertian Optimalisasi dapat meningkatkan

Menurut Depdikbud efektifitasnya, yaitu seperti

(1995, h. 628) Optimalisasi meningkatkan keuntungan,

berasal dari kata optimal meminimalisir waktu proses,

berarti terbaik, tertinggi, dan sebagainya.

sedangkan optimalisasi berarti (http://repository.usu.ac.id/bit

suatu proses meninggikan stream

atau meningkatkan /3/Chapter%20II.pdf) Diakses


11

pada tanggal 10 Juni 2016 Pukul 11.46.

Menurut Tim merupakan pencapaian hasil

Penyusun Kamus Bahasa sesuai harapan secara efektif

Indonesia (1994, h. 705) dan efisien”. Optimalisasi

Optimalisasi merupakan banyak juga diartikan sebagai

proses, cara atau perbuatan ukuran dimana semua

mengoptimalkan. kebutuhan dapat dipenuhi dari

Mengoptimalkan berarti kegiatan- kegiatan yang

menjadikan paling baik, dilaksanakan. Menurut

paling tinggi atau paling beberapa ahli pengertian

menguntungkan. optimalisasi dapat

(http://adesidiq.blogspot.co.id/ didefinisikan sebagai berikut:

2011/01/ptk-optimalisasi- 1) Menurut Winardi

penggu naan-vcd.html) (1999, h. 363)

Diakses pada tanggal 10 Juni Optimalisasi adalah

2016 pukul 11.13. ukuran yang

Pengertian menyebabkan tercapainya

optimalisasi dalam Kamus tujuan sedangkan jika

Bahasa Indonesia, W.J.S. dipandang dari sudut

poerdwadarminta (1997, h. usaha, Optimalisasi

753) dikemukakna bahwa: adalah usaha

“Optimalisasi adalah hasil memaksimalkan kegiatan

yang dicapai sesuai dengan sehingga mewujudkan

keinginan, jadi optimalisasi keuntungan yang


12

diinginkan atau hanya dapat diwujudkan

dikehendaki. apabila dalam pewujudannya

(http://digilib.unila.ac.id/3 secara efektif dan efisien.

15/10/BAB%20II.pdf) Senantiasa tujuan diarahkan

Diakses pada tanggal 10 untuk mencapai hasil secara

Juni efektif dan efisien agar

2016 Pukul 12.40. optimal.

2) Singiresu S Rao, John b. Optimalisasi

Wiley dan Sons (2009) Pembelajaran

Optimalisasi juga dapat Optimalisasi proses

didefinisikan sebagai pembelajaran adalah

proses untuk mendapatkan upaya memperbaiki proses

keadaan yang memberikan pembelajaran sehingga para

nilai maksimum atau siswa mencapai keberhasilan

minimum dari suatu proses dan hasil belajar.

fungsi. Optimalisasi proses

(http://thesis.binus.ac.id/ pembelajaran dimaksudkan

doc/Bab2/2012-1-00531- untuk memperbaiki aspek-

MTIF%202.pdf) Diakses aspek pembelajaran yang

pada tanggal 10 Juni masih kurang optimal.

2016 Kegiatan tindak lanjut

Pukul 12.41. dimulai dengan merancang

Penjelasan di atas dan mengajukan berbagai

diketahui bahwa optimalisasi solusi alternatif berdasarkan


13

faktor-faktor penyebab didik tidak jenuh dalam

kegagalan dan kegiatan pembelajaran. Guru

pendukung keberhasilan dapat mengaitkan materi yang

dalam pembelajaran. terdapat dalam kurikulum

(http://kepompong.xyz/upaya- dengan kondisi lingkungan

optimalisasi-proses- atau sesuai dengan dunia

pembelajaran) Diakses pada nyata sehingga peserta didik

tanggal 30 Mei 2016 Pukul merasa pembelajaran menjadi

11.41. lebih bermakna atau memiliki

Kegiatan manfaat dalam kehidupan

pembelajaran ditandai adanya sehari-hari.

upaya disengaja, terencana Kegiatan

dan sistematik yang dilakukan pembelajaran yang

oleh pendidik untuk menyenangkan guru harus

membantu peserta didik dapat melibatkan peserta

dalam melakukan kegiatan didik dalam proses

belajar. Optimalisasi kegiatan pembelajaran atau

belajar mengajar dipengaruhi pembelajaran yang

oleh berbagai faktor, partispatif. Peserta didik

diantaranya faktor metode dibantu oleh pendidik dalam

atau teknik mengajar guru. melibatkan diri untuk

Guru dapat menggunakan mengembangkan atau

metode pembelajaran yang memodifikasi kegiatan

bervariasi sehingga peserta pembelajaran sehingga


14

pembelajaran menjadi lebih kegiatan peserta didik untuk

bermakna. Hal ini sesuai belajar sedangkan guru

dengan pendapat Sudjana berperan untuk membantu

(2005, h. 69) dalam peserta didik dalam

pelaksanaan kegiatan melakukan kegiatan belajar

pembelajaran, peserta didik atau membelajarkan peserta

dibantu oleh pendidik didik. Upaya guru dalam

melibatkan diri dalam proses mengoptimalkan

pembelajaran. Proses ini pembelajaran dapat beragam

mencakup kegiatan untuk penerapannya, antara lain

menyiapkan fasilitas atau alat berupa bantuan

bantu pembelajaran, dorongan/motivasi dan

menerima informasi tentang bimbingan belajar.

materi/bahan belajar dan Penerapannya tergantung

prosedur pembelajaran, pada situasi kegiatan belajar

membahas materi/bahan yang akan atau sedang

belajar dan melakukan saling dilakukan. Namun arah

tukar pengalaman dan yang ditempuh guru adalah

pendapat dalam membahas agar peserta didik aktif

materi atau memecahkan melakukan kegiatan belajar

masalah. dan bukan sebaliknya guru

Optimalisasi proses yang lebih mengutamakan

pembelajaran yaitu proses kegiatan untuk mengajar.

atau cara mengoptimalkan Jadi interaksi pembelajaran


15

yang aktif antara peserta menilai.Kemampuan afektif

didik dan guru adalah terdiri dari sikap menerima,

faktor penting dalam memberi respon, menilai,

kegiatan pembelajaran. mengorganisasikan dan

(http://adesidiq.blogspot.co.id/ karakterisasi.Dan

2011/01/ptk-optimalisasi- kemampuan

penggunaan-vcd.html) psikomotorikmeliputi

Diakses pada tanggal 10 Juni intiatory, prerountie, dan

2016 Pukul 11.13. rountinized.

2. Hasil Belajar
Tujuan utama yang
a. Pengertian Hasil Belajar
ingin dicapai dalamkegiatan

Kemampuan yang pembelajaranadalah hasil

dimiliki peserta didik belajar. Hasil belajar

berbeda-beda setelah digunakan untuk

iamenerima pengalaman mengetahui sebatasmana

belajarnya. Menurut Bloom peserta didik dapat

( 2013 : 6 ) hasilbelajar memahami serta mengerti

mencakup kemampuan materi tersebut.

kognitif, afektif dan


Menurut Hamalik ( 2004 :
psikomotorik.Kemampuan
49 ) mendefinisikan hasil
kognitif terdiri dari
belajar
pengetahuan, pemahaman,
adalahtingkatpenguasaanyan
penerapan,menguraikan,
g dicapai oleh pelajar dalam
merencanakan dan
mengikuti proses belajar
16

mengajar sesuai dengan 1. Mendeskripsikan

tujuan pendidikan yang di kecakapan belajar siswa

tetapkan. sehingga dapat

diketahuikelebihan dan
Berdasarkanpengertianhasi
kekurangannya dalam
lbelajardi atas, dapat penulis
berbagai bidang studi
simpulkan bahwa hasil
atau mata pelajaran yang
belajar adalah suatu hasil
ditempuhnya. Dengan
yang diperoleh pesertadidik
pendeskripsian
setelah dia
kecakapantersebut dapat
melakukankegiatanbelajarda
diketahui pula posisi
npembelajaran serta bukti
kemampuan siswa
keberhasilan yang telah
dibandingkandengan
dicapai oleh seseorang
siswa lainnya.
dengan melibatkanaspek
2. Mengetahui
kognitif,afektif, maupun
keberhasilan proses
psikomotor, yang
pendidkan dan
dinyatakan dalam symbol
pengajaran
huruf maupun kalimat.
disekolahyakni seberapa
b. Tujuan Hasil Belajar
jauh keefektifannya

Menurut Sudjana “2005” dalam mengubah

mengTimurkan tujuan hasil tingkah laku siswa ke

belajar sebagai berikut: arah tujuan pendidikan

yang diharapkan.
17

3. Menentukan tindak lanjut berhubungan sehingga

hasil penilaian yakni pemecahannya secara

melakukan perbaikan dan menyeluruh. Projek

penyempurnaan dalam merupakan kegiatan yang

hal program pendidikan dilaksanakan peserta didik di

dan pengajaran serta dalam dan di luar kelas secara

sistem pelaksanaannya. berkelompok atau individual.

4. Memberikan Projek juga dapat berupa

pertanggungjawaban perancangan model-model

“accountability” dari yang menunjukkan

pihaksekolah bagaimana cara kerja suatu

kepada pihak-pihak alat yang dirancang peserta

yang berkepentingan. didik.

Selanjutnya Kleil et al
3. Model Project Based
(2009: 28) mendefenisikan
Learning
Pembelajaran Berbasis
a. Pengertian
Proyek (Project Based
Model pembelajaran
Learning) sebagai “the
Project adalah cara penyajian
instructional strategi of
kepada peserta didik yang
empowering learners to
bertitik tolak pada suatu
pursue content knoledge on
masalah atau tugas (Lufri
their own and demonstrate
2010: 15), kemudian dibahas
their new understandings
dari berbagai segi yang
through a varriety of
18

presentation modes” problem “ ( Hastuti, 2015:

Sementara itu intel 30).

Corporation
Mengacu pada defenisi di
(2007)memberikan defenisi
atas, dapat dipahami bahwa
terhadap pembelajaran
pembelajaran berbasis proyek
berbasis proyek sebagai “an
merupakan strategi
instrutional model that
pembelajaran yang
involves students in
menggunakan proyek
investigations of compelling
/kegiatan sebagai sarana
problems that culminate in
pembelajaran untuk mencapai
authentic products”. Defenisi
sikap, pengetahuan dan
yang lebih lengkap terhadap
ketrampilan.Penekanan
pembelajaran berbasis proyek
pembelajaran terletak pada
dapat ditemukan dalam
aktifitas peserta didik untuk
Barell, Baron dan Grant yang
memecahkan masalah dengan
memberikan pengertian PJBL
menerapkan ketrampilan
sebagai “using autintic, real-
meneliti, menganalisis,
world project, based on
membuat sampai dengan
highly motivating and
mempresentasikan produk
engaging question, task, or
pembelajaran berdasarkan
problem to teach student
pengalaman yang
academic content in the
nyata.Strategi ini
context of working
memperkenankan perta didik
cooperatively to solve the
untuk bekerja secara mandiri
19

maupun berkelompok dalam yang menekankan belajar

mengkonstruksikan produk konntekstual melalui kegiatan

otentik yang bersumber dari yang kompleks.Pelaksanaan

masalah nyata dalam pembelajaran berbasis proyek

kehidupan sehari-hari. memberi kesempatan peserta

didik berpikir kritis dan


Oleh karena itu,
mampu mengembangkan
pembelajaran berbasis proyek
kreatifitasnya melalui
merupakan model
pengembangan inisiatif untuk
pembelajaran yang
menghasikan produk nyata
menggunakan masalah
berupa barang atau jasa. .
sebagai langkah awal dalam

mengintegrasikan (1). Sintaks pada model

pengetahuan baru Pembelajaran Project Based

berdasarkan pengalaman Learning

nyata PJBL ini dilakukan


Dalam PJBL peserta didik diberikan tugasd
secara sistematik yang
dan analitis pada
mengikutsertakan peserta
peserta didik.
didik dalam pembelajaran

sikap, pengetahuan dan Secara umum, langkah-

ketrampilan melalui langkah pembelajaran

investigasi dalam berbasis proyek dapat

perancangan produk.PJBL dijelaskan sebagai

merupakan strategi berikut:

pembelajaran yang inovatif,


20

(1) Penentuan proyek (Monitor

Pertanyaan the Students and

Mendasar (Start the Progress of the

Withe the Essential Project)

Question). (5) Menguji Hasil

(2) Mendesain (Assess the

Perencanaan Outcome)\

Proyek A. Kerangka berpikir

(3) Menyusun Jadwal Berdasarkan studi

(Create a kepustakaan di atas sebagai

Schedule) landasan teori, maka disusunlah

(4) Memonitor peserta kerangka kerja penelitian sebagai

didik dan kemajuan berikut:

1. hasil belajar 1. Memberikan Hasil belajar


rendah pendampingan dalam meningkat
penerapan metode
focus group discussion

Planning

Observing Siklus I - II
Acting

Reflecting

Gambar 2. Kerangka Berfikir Tindakan

B. Hipotensis Tindakan
21

Hipotesis yang diajukan adalah mengetahui hasil belajar siswa pada

mapel sejarah kd.3.3/4.3 kehidupan manusia purba da nasal usul nenek

moyang bangsa Indonesia kompetensi pedagosik guru dalam Menerapkan

Model Project Based Learning Meode Focus Group Discussion pada SMA

Negeri 4 Payakumbuh Semester Genap Tahun Pelajaran 2021/2022”.

BAB III METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN DAN Jenis penelitian yang

SETTING PENELITIAN. akan digunakan dalam

1. Jenis Penelitian penelitian ini adalah

kualitatif, yang mana


Jenis penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh
adalah penelitian tindakan
gambaran seutuhnya
kelas yang dilaksanakan
mengenai suatu hal menurut
dalam bentuk siklus yang
pandangan manusia.
dilaksanakan untuk
2. Setting Penelitian
meningkatkan kualitas

pembelajaran.
22

Rencana penelitian utama dalam penelitian

menggunakan empat kualitatif ialah kata-kata,

langkah yaitu : tindakan dan selebihnya

1) Perencanaan adalah data tambahan seperti

2) Tindakan dokumen dan lain-lain

3) Observasi (Moleong, 2009: 157).

4) Refleksi / B. Subjek Penelitian

evaluasi Subjek Penelitian ini

3. Jenis dan Sumber dilakukan dengan melibatkan

Data. 1 orang guru serta Adapun

Sumber data diperoleh yang menjadi sampel dari

dari hasil penilaian pra-siklus, penelitian adalah sebanyak 35

siklus I dan siklus II dengan orang terdiri dari 16 orang

siswa kelas x.ips 2 di SMA laki-laki dan 19 orang

Negeri 4 Payakumbuh. perempuan.

Sedangkan menurut

Lofland bahwa sumber data

No. Nama Peserta Didik L/P

1 AZQ P

2 AMN P

3 AA L

4 AI P

5 DEF L
23

6 DOH L

7 DPU L

8 DML P

9 DSP L

10 FDA P

11 FA L

12 FZ P

13 GF L

14 HK P

15 JFM P

16 KN P

17 LSP P

18 MT P

19 MBR L

20 NA P

21 NS P

22 NH P

23 NAA L

24 PN P

25 RS L

26 RAS L

27 RPK P

28 RAK L

29 SMP P

30 SFA L

31 SD P

32 SM P
24

33 SPD L

34 TAM L

35 WF L

Penelitian ini

dilaksanakan pada
C. LOKASI DAN WAKTU
semester genap pada
PENELITIAN
Januari sampai
1. Lokasi Penelitian
dengan April 2022
Berdasarkan judul
Tahun Pelajaran
penelitian yang
2021/2022. Waktu
diambil, penulis
penelitian mengacu
melakukan penelitian
pada kalender
tersebut di Penelitian
akademik karena
Tindakan Sekolah ini
penelitian
dilaksanakan di SMA
memerlukan beberapa
Negeri 4 Payakumbuh
siklus yang
yang beralamat di Jl.
membutuhkan proses
Kalimantan, Balai
belajar mengajar yang
Nan Duo, Kec.
efektif di kelas.
Payakumbuh Bar.,
D. PROSEDUR PENELITIAN
Kota Payakumbuh,

Sumatera Barat. Adapun bentuk


desain/ prosedur dari
penelitian tindakan sekolah
adalah seperti terlihat pada
2. Waktu Penelitian
sebagai berikut:
25

Perencanaan

SIKLUS PERTAMA
Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi
Perencanaan

SIKLUS KEDUA
Pelaksanaan

Pengamatan
Refleksi

Kesimpulan

Gambar 02. Desain Penelitian

SIKLUS I b. Pelaksanaan

a. Perencanaan 1) melaksanakan proses

pembelajaran sesuai
1) Menyusun Rencana
dengan yang telah
Pelaksanaan Pembelajaran
direncanakan.
(RPP)
2) Menyampaikan
2) Menyusun lembaran kerja
kompetensi dasar dan
atau job sheet
tujuan pembelajaran yang
3) Merancang instrument
ingin dicapai.
penelitian
26

3) Guru menjelasakan model 1) Melaksanakan

dan strategi pembelajaran pembelajaran sesuai

dengan pendekatan dengan jadwal yang

saintifik dengan model telah ditetapkan

Project Based Learning 2) Menyampaikan tujuan

focus discution. pembelajaran

4) Guru melaksanakan 3) Memberiksn motivasi

pembelajaran melalui dan rangsangan

pendekatan saintifik 4) Pernyataan /

dengan model Project identifikasi masalah

Based Learning dan 5) Pengumpulan data

dengan metode focus 6) Pengolahan data

discution 7) Pembuktian

5) Guru bersama peserta 8) Menarik kesimpulan /

didik menyimpulkan generalisasi

materi pembelajaran. 9) Melakukan analisis

6) Guru memberikan pr/ terhadap hasil

tugas di rumah kepada pengamatan

peserta didik. 10) Memberikan tes

c. Tindakan tentang materi

Pelaksanaan tindakan dalam pelajaran yang telah

kelas disesuaikan dengan diberikan selama

bentuk tindakan dan siklus masa siklus penelitian

yang direncanakan. berlangsung.


27

d. Refleksi yang mencapai nilai

1) Melakukan evaluasi KKM (75), maka

dari analisis terhadap tindakan dilanjutkan

hasil observasi ke siklus II.

melalui hasil ujian SIKLUS II

harian I pada siklus I Pelaksanaan siklus II polanya

2) melakukan evaluasi sama dengan siklus I, setelah

terhadap hasil tes dilakukan perbaikan dan

kemapuan peserta penyempurnaan sesuai hasil ealuasi

didik menjawab soal dan refleksi sebelumnya.

yang dicapai dan a. Perencanaan

merencanakan
1) Menyusun Rencana
tindakan Pelaksanaan
3) evaluasi terhadap Pembelajaran (RPP)
capaian yang
2) Menyusun lembaran
diperoleh pada siklus
kerja atau job sheet
I didasarkan pada dua
3) Merancang instrument
hasil tes yaitu
penelitian
kemapuan

pengetahuan dan tes b. Pelaksanaan

kemampuan 1) melaksanakan proses

keterampilan, peserta pembelajaran sesuai

didik menjawab soal dengan yang telah

tes kurang dari 85% direncanakan.


28

2) Menyampaikan c. Tindakan

kompetensi dasar dan Pelaksanaan tindakan dalam

tujuan pembelajaran yang kelas disesuaikan dengan

ingin dicapai. bentuk tindakan dan siklus

3) Guru menjelasakan yang direncanakan.

model dan strategi 1) Melaksanakan

pembelajaran dengan pembelajaran sesuai

pendekatan saintifik dengan jadwal yang

dengan model Project telah ditetapkan

Based Learning focus 2) Menyampaikan tujuan

discution. pembelajaran

4) Guru melaksanakan 3) Memberiksn motivasi

pembelajaran melalui dan rangsangan

pendekatan saintifik 4) Pernyataan /

dengan model Project identifikasi masalah

Based Learning dan 5) Pengumpulan data

dengan metode focus 6) Pengolahan data

discution 7) Pembuktian

5) Guru bersama peserta 8) Menarik kesimpulan /

didik menyimpulkan generalisasi

materi pembelajaran. 9) Melakukan analisis

6) Guru memberikan pr/ terhadap hasil

tugas di rumah kepada pengamatan

peserta didik.
29

10) Memberikan tes merencanakan

tentang materi tindakan

pelajaran yang telah 3) evaluasi terhadap

diberikan selama capaian yang

masa siklus penelitian diperoleh pada siklus

berlangsung. II didasarkan pada

d. Refleksi dua hasil tes yaitu

1) Melakukan evaluasi kemapuan

dari analisis terhadap pengetahuan dan tes

hasil observasi kemampuan

melalui hasil ujian keterampilan, peserta

harian I pada siklus I didik menjawab soal

2) melakukan evaluasi tes kurang dari 85%

terhadap hasil tes yang mencapai nilai

kemapuan peserta sama atau melebihi

didik menjawab soal KKM

yang dicapai dan

4) (75), maka penelitian dianggap berhasil dengan baik.

E. INSTRUMENT DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Instrument Penelitian

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrument

No Varieabel Indikator Pernyataan / Soal Jumlah

1 Siklus 1 Kd 3. 3 Pilihan Ganda 10


Pengetahuan
30

Siklus 2 Kd 3. 3 Pilihan Ganda 10

2 Keterampilan Siklus 1 Kd 4.3 Essay 5

Siklus 2 Kd 4. 3 Essay 5

. KISI-KISI SOAL PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN


Jenis sekolah :
SMA NEGERI 4 PAYAKUMBUH

Mata pelajran : Sejarah Indonesia Kurikulum 2013

Alokasi waktu : 60 menit

Bentuk soal : Pilihan Ganda dan Essay

Tahun pelajaran : 2021/2022

No Bahan
Kompetensi Mate Indikator Bentuk No.
Uru Kelas /
Dasar ri Soal Soal Soal
t Smt

1. Menganalisis X/1 Masa Menganalisis Pilihan 1.


kehidupan sebelu pembelajaran Ganda
manusia purba m sejarah pada
dan asal usul mene zaman pra
nenek moyang genal aksara
bangsa tulisa
Indonesia n
(Melanesoid,
Proto, dan
Deutro
Melayu)

2. Menganalisis X/1 Masa Menganalisis Pilihan 2.


kehidupan sebelu kehidupan Ganda
manusia purba m manusia
31

dan asal usul mene zaman pra


nenek moyang genal aksara
bangsa tulisa
Indonesia n
(Melanesoid,
Proto, dan
Deutro Melayu)

3. Menganalisis X/ 1 Manu Menganalisis Pilihan 3.


kehidupan sia jenis-jenis Ganda
manusia purba purba manusia purba
dan asal usul di di Indonesia
nenek moyang Indon
bangsa esia
Indonesia
(Melanesoid,
Proto, dan
Deutro Melayu)

4. Menganalisis X/1 Manu Menganalisis Pilihan 4.


kehidupan sia jenis-jenis Ganda
manusia purba purba manusia purba
dan asal usul di di Indonesia
nenek moyang Indon
bangsa esia
Indonesia
(Melanesoid,
Proto, dan
Deutro Melayu)

5. Menganalisis X/1 Manu Menganalisis Pilihan 5.


kehidupan sia jenis-jenis Ganda
manusia purba purba manusia purba
dan asal usul di di Indonesia
nenek moyang Indon
bangsa esia
Indonesia
(Melanesoid,
Proto, dan
Deutro Melayu)

6. Menganalisis X/1 Asal Mengidentifika Pilihan 6.


kehidupan usul si pendapat Ganda
manusia purba dan para ahli
dan asal usul perseb mengenai asal
nenek moyang aran usul manusia
bangsa nenek indonesia
Indonesia moya
(Melanesoid, ng
32

Proto, dan bangs


Deutro Melayu) a
Indon
esia

7. Menganalisis X/1 Asal Mengidentifika Pilihan 7.


kehidupan usul si pendapat Ganda
manusia purba dan para ahli
dan asal usul perseb mengenai asal
nenek moyang aran usul manusia
bangsa nenek indonesia
Indonesia moya
(Melanesoid, ng
Proto, dan bangs
Deutro Melayu) a
Indon
esia

8. Menganalisis X/1 Asal Mengidentifika Pilihan 8.


kehidupan usul si keturunan Ganda
manusia purba dan bangsa proto
dan asal usul perseb melayu
nenek moyang aran
bangsa nenek
Indonesia moya
(Melanesoid, ng
Proto, dan bangs
Deutro Melayu) a
Indon
esia

9. Menganalisis X/1 Asal Mengidentifika Pilihan 9.


kehidupan usul si keturunan Ganda
manusia purba dan bangsa deutro
dan asal usul perseb melayu
nenek moyang aran
bangsa nenek
Indonesia moya
(Melanesoid, ng
Proto, dan bangs
Deutro Melayu) a
Indon
esia

10. Menganalisis X/1 Asal Menganalisis Pilihan 10.


kehidupan usul teori masuk Ganda
manusia purba dan dan persebaran
dan asal usul perseb nenek moyang
nenek moyang aran bangsa
33

bangsa nenek indonesia


Indonesia moya
(Melanesoid, ng
Proto, dan bangs
Deutro Melayu) a
Indon
esia

11. Memahami X/1 Corak Menjelaskan Essay 11.


hasil-hasil dan kehid corak
nilai-nilai upan kehidupan
budaya masya masyarakat
masyarakat rakat pada masa
praaksara pada praaksara
Indonesia dan masa
pengaruhnya Praak
dalam sara
kehidupan
lingkungan
terdekat

12. Memahami X/1 Asal Menjelaskan Essay 12.


hasil-hasil dan usul arti Asal usul
nilai-nilai dan nenek moyang
budaya perseb bangsa
masyarakat aran Indonesia
praaksara nenek berdasarkan
Indonesia dan moya pendapat para
pengaruhnya ng ahli.
dalam bangs
kehidupan a
lingkungan Indon
terdekat esia

13. Menganalisis X/1 Manu Menganalisis Essay 13.


kehidupan sia kehidupan
manusia purba purba manusia purba
dan asal usul Indon
nenek moyang esia
bangsa
Indonesia
(Melanesoid,
Proto, dan
Deutro Melayu)

14. Menganalisis X/1 Manu Menganalisis Essay 14.


kehidupan sia kehidupan
manusia purba purba manusia purba
dan asal usul Indon
34

nenek moyang esia


bangsa
Indonesia
(Melanesoid,
Proto, dan
Deutro Melayu)

15. Memahami X/1 Asal Menganalisis Essay 15.


hasil-hasil dan usul perbedaan
nilai-nilai dan bangsa melayu
budaya perseb yang ada di
masyarakat aran Indonesia.
praaksara nenek
Indonesia dan moya
pengaruhnya ng
dalam bangs
kehidupan a
lingkungan Indon
terdekat esia

2. Teknik dan Alat penelitian ini menggunakan

Pengumpulan Data. beberapa teknik untuk

Data adalah sebuah mendapatkan data yang

keterangan dan penjelasan dibutuhkan penelitian,

dari suatu objek penelitian diantaranya:

yang di peroleh dilokasi


a) Lembaran
penelitian. Dalam penelitian
observasi
ini, teknik pengumpulan data
Lembar instrumen
pada prinsipnya ada empat
hasil pelaksanaan
cara mendasar untuk
pembelajaran selama
mendapatkan informasi
adalah format perangkat
dalam penelitian yaitu
pembelajaran, telaah RPP
observasi, wawancara,
dan lembar pengamatan
dokumentasi. Maka dalam
35

kelas guru dalam mengintegrasikan nilai

menerapkan model Project pendidikan karakter sesuai

Based Learning dalam dengan standar proses

pembelajaran. sehingga dapat meningkatkan

hasil belajar peserta didik


b) Dokumentasi
pada setiap siklus. Dalam
Teknik pengumpulan
satu siklus dikatakan berhasil
data dokumentasi dalam
jika data hasil penelaahan
penelitian ini dengan
nilai adalah hasil belajar
menelaah berbagai
ditetapkan KKM dengan
literature, dokumen-
angka 75 dan keberhasilan
dokumen yang resmi,
klasikal 85%. Jika peserta
mencatat dan sebagainya
didik belum dapat mencapai
yang sekiranya mampu
indikator keberhasilan
menujang dan menjelaskan
tersebut maka siklus harus
data-data dilapangan
dilanjutkan sampai mencapai
berhubungan dengan
angka yang sama atau lebih.
penelitian.
G. TEKNIK ANALISIS DATA
F. INDIKATOR KINERJA
Dalam proses analisis
Indikator yang
kualitatif, terdapat tiga
diharapkan tercapai dalam
komponen utama yang harus
penelitian ini adalah siswa
benar-benar dipahami oleh
memahami dan terampil
setiap penelitian kualitatif,
dalam memahami materi
tiga komponen utama analisis
pelajaran dengan
36

tersebut adalah reduksi data,

sajian data dan penarikan

kesimpulan serta
2. Penyajian Data
verifikasinya. Analisis data

yang digunakan peneliti Setelah data

adalah sebagimana yang telah direduksi, maka langkah

dikembangkan. Dengan selanjutnya adalah

langkah-langkah sebagai penyajian data, dalam

berikut: penelitian ini penyajian

data sebagai bentuk


1. Reduksi Data
uraian singkat dari tabel
Mereduksi data
dan sebagainya.
maksudnya setelah data
3. Penarikan kesimpulan
yang diperoleh atau
(verifikasi)
terkumpul maka data

tersebut diragukan, Langkah terakhir

dipilih mana yang pokok dalam analisis data

serta difokuskan pada kualitatif adalah

hal-hal yang penting. penarikan kesimpulan.

Dengan begitu peneliti Kesimpulan yang

akan memeperoleh data dikemungkakan dalam

yang jelas dan penelitian kualitatif

mempermudah untuk harus didukung oleh

melakukan penelitian bukti yang valid dan

selanjutnya. konsisten sehingga


37

kesimpulan yang Analisis Descreptif

dikemungkakan Persentase merupakan

merupakan yemuan baru kegiatan penafsiran data

yang bersifat kredibal dengan menggunakan

dan dapat menjawab teknik analisis data

rumusan. persentase . penelitian ini

menggunakan Rumus
Metode yang di
Persentase menurut
gunakan dalam penelitian
Sudjana(2001:129)
ini adalah Analisis
sebagai berikut :
Descreptif Persentase.

P= x 100%

Keterangan :

P : Persentase

F : Frekuensi

N : Jumlah Responden

100% : Bilangan genap persen

1. Kualitatif dengan kuesioner pelaksanaan pengamatan kelas,

pengamatan langsung dan penilaian pelaksanaan

dituangkan dalam Catatan pendampingan di sekolah.

Lapangan.
3. Data yang diperoleh dianalisis

2. Kuantitatif, penilaian dengan merujuk pada teknik

perencanaan proses analisis yaitu interpretasi data

pembelajaran, penilaian
38

hasil observasi dan hasil pembelajaran, kemampuan guru

analisis Lesson Study. dalam menyusunpenulisan

peneltian tindakan kelas dalam


Sedangkan data kuantitatif
kegiatan pendampingan dapat
diperoleh dari Kemampuan guru
dilihat pada Tabel 02
dalam penyusunan silabus

berikut ini:

Tabel 02. Deskripsi Interprestasi Hasil Penelitian.

Rentang Nilai Kualifikasi

 85 % Sangat Baik

65 – 84,9 % Baik

45 – 64,9 % Cukup

25 – 44 % Kurang

 25 % Sangat Kurang

Pengambilan data

mengenai hasil belajar


BAB IV
peserta didik meliputi
HASIL PENELITIAN DAN
nilai pengetahuan dan
PEMBAHASAN
keterampilan yang
A. Hasil Penelitian
diambil dari nilai ulangan
1. Pra- Siklus
harian pada kelas x. Ips
a. Hasil Belajar Peserta
2, nilai tertinggi 80 dan
Didik
nilai terendah 54. Hasil
38

ulangan harian prasiklus belajar pengetahuan

menunjukkan banyak dapat dilihat pada tabel

peserta didik yang belum 4.2 berikut ini :

tuntas. Data ketuntasan

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Pengetahuan Prasiklus

No. Nama Peserta Didik L/P KBM Nilai Ket

1 ABD P 75 85 Tuntas

2 AE P 75 60 Tidak Tuntas

3 AFG P 75 75 Tuntas

4 AAL P 75 70 Tuntas

5 AK P 75 85 Tuntas

6 AS P 75 60 Tidak Tuntas

7 BSP P 75 80 Tuntas

8 CPA P 75 60 Tidak Tuntas

9 DO P 75 60 Tidak Tuntas

10 FHA P 75 75 Tuntas

11 FAMR P 75 75 Tuntas

12 GA P 75 85 Tuntas

13 GPS L 75 75 Tuntas

14 HM P 75 80 Tuntas

15 HGA P 75 82 Tuntas

16 IPH P 75 80 Tuntas

17 IA P 75 85 Tuntas

18 KIK P 75 63 Tidak Tuntas

38
39

19 KSN L 75 75 Tuntas

20 MAA P 75 85 Tuntas

21 MS P 75 62 Tidak Tuntas

22 MSF P 75 85 Tuntas

23 MVJ L 75 80 Tuntas

24 MUA P 75 85 Tuntas

25 RN L 75 85 Tuntas

26 RH P 75 63 Tidak Tuntas

27 RNWM P 75 60 Tidak Tuntas

28 RRP P 75 85 Tuntas

29 SR P 75 62 Tidak Tuntas

30 SY P 75 60 Tidak Tuntas

31 SAL P 75 75 Tuntas

32 TRA P 75 59 Tuntas

33 TK P 75 80 Tuntas

34 TW P 75 75 Tuntas

35 ZAF P 75 78 Tuntas

Rata-Rata 74,0

Jumlah Tuntas 25,0

% Ketuntasan 71,0

% Ketidaktuntasan 29,0

Pengambilan data, 24 Januari 2022


39

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pegetahuan

prasiklus

Pengetahuan
No Hasil Belajar Ket
Frekuensi Persentase

1 Nilai > 65 25 71%

2 Nilai < 65 10 29%

Jumlah 35 100%

Hasil pengolahan data di atas dapat dilihat pada grafik di

bawah ini

80
71
70

60

50

40 Prekwensi
29 persentase
30 25

20
10
10

0
>=65 <65

Grafik 4.3: Grafik Hasil Belajar Pengetahuan Prasiklus

Berdasarkan data pada grafik 4.3 di atas terlihat bahwa


ketuntasan belajar pengetahuan untuk Kompetensi Dasar Menganalisis
Kehidupan Manusia Purba Dan Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa
Indonesia dilihat dari persentase ketuntasan hanya 25 orang atau 71%
peserta didik yang mendapat nilai di atas KBM (Ketuntasan Belajar
40

Minimal) dan peserta didk yang mendapat nilai belum mencapai KBM
sebanyak sebanyak 10 atau 29% dengan nilai tertinggi 85 dan nilai
terendah 54.

Data ketuntasan niali belajar keterampilan dapat dilihat pada tabel

4.4berikut ini :

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Keterampilan Prasiklus

Nilai
pengetahuan
No. Nama Peserta Didik L/P Ket
Pra Siklus
siklus I

1 ABD P 85 90 Tuntas

2 AE P 60 78 Tuntas

3 AFG P 75 86 Tuntas

4 AAL P 70 95 Tuntas

5 AK P 85 50 Tidak Tuntas

6 AS P 60 83 Tuntas

7 BSP P 80 91 Tuntas

8 CPA P 60 90 Tuntas

9 DO P 60 83 Tuntas

10 FHA P 75 81 Tuntas

11 FAMR P 75 65 Tidak Tuntas

12 GA P 85 76 Tuntas

13 GPS L 75 91 Tuntas

14 HM P 80 86 Tuntas

15 HGA P 82 80 Tuntas

16 IPH P 80 83 Tuntas
41

17 IA P 85 72 Tidak Tuntas

18 KIK P 63 78 Tuntas

19 KSN L 75 76 Tuntas

20 MAA P 85 55 Tidak Tuntas

21 MS P 62 91 Tuntas

22 MSF P 85 50 Tidak Tuntas

23 MVJ L 80 65 Tidak Tuntas

24 MUA P 85 94 Tuntas

25 RN L 85 93 Tuntas

26 RH P 63 90 Tuntas

27 RNWM P 60 76 Tuntas

28 RRP P 85 95 Tuntas

29 SR P 62 75 Tuntas

30 SY P 60 85 Tuntas

31 SAL P 75 91 Tuntas

32 TRA P 59 92 Tuntas

33 TK P 80 85 Tuntas

34 TW P 75 81 Tuntas

35 ZAF P 78 70 Tidak Tuntas

Rata-Rata 74,0 80,60

Jumlah Tuntas 25 28

Pengambilan data, 24 Januari 2022


39

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Keterampilan

prasiklus

Pengetahuan
No Hasil Belajar Ket
Frekuensi Persentase

1 Nilai > 65 28 80%

2 Nilai < 65 7 20%

Jumlah 35 100%

Hasil pengolahan data di atas dapat dilihat pada grafik di

bawah ini

90
80
80
70
60
50
40
28
30
20
20
7
10
0

Frekuensi Presentase

Grafik 4.4: Grafik Hasil Belajar Pengetahuan Prasiklus

Berdasarkan data pada grafik 4.4 di atas terlihat bahwa

ketuntasan belajar keterampilan untuk Kompetensi Dasar Kehidupan

Manusia Purba Dan Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

dilihat dari persentase ketuntasan hanya 28 orang atau 80% peserta


40

didik yang mendapat nilai di atas KBM (Ketuntasan Belajar Minimal)

dan peserta didk yang mendapat nilai belum mencapai KBM sebanyak

sebanyak 7 atau 20%. Dengan nilai tertinggi mencapai angka 80 dan

niai trendah 55.

Oleh karena itu peneliti berkesimpulan bahwa pada kelas x. ips 2

perlu dilakukan penelitian tindakan kelas.

2. Hasil Tindakan Siklus I tujuan pembelajaran yang

e. Perencanaan ingin dicapai.

9) Guru menjelasakan model


4) Menyusun Rencana
dan strategi pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
dengan pendekatan
(RPP)
saintifik dengan model
5) Menyusun lembaran kerja
Project Based Learning
atau job sheet
focus discution.
6) Merancang instrument
10) Guru melaksanakan
penelitian
pembelajaran melalui

f. Pelaksanaan pendekatan saintifik

7) melaksanakan proses dengan model Project

pembelajaran sesuai Based Learning dan

dengan yang telah dengan metode focus

direncanakan. discution

8) Menyampaikan 11) Guru bersama peserta

kompetensi dasar dan didik menyimpulkan

materi pembelajaran.
40

12) Guru memberikan pr/ 19) Melakukan analisis

tugas di rumah kepada terhadap hasil

peserta didik. pengamatan

g. Tindakan 20) Memberikan tes

Pelaksanaan tindakan dalam tentang materi

kelas disesuaikan dengan pelajaran yang telah

bentuk tindakan dan siklus diberikan selama

yang direncanakan. masa siklus penelitian

11) Melaksanakan berlangsung.

pembelajaran sesuai h. Refleksi

dengan jadwal yang 4) Melakukan evaluasi

telah ditetapkan dari analisis terhadap

12) Menyampaikan tujuan hasil observasi

pembelajaran melalui hasil ujian

13) Memberiksn motivasi harian I pada siklus I

dan rangsangan 5) melakukan evaluasi

14) Pernyataan / terhadap hasil tes

identifikasi masalah kemapuan peserta

15) Pengumpulan data didik menjawab soal

16) Pengolahan data yang dicapai dan

17) Pembuktian merencanakan

18) Menarik kesimpulan / tindakan

generalisasi 6) evaluasi terhadap

capaian yang
41

diperoleh pada siklus

I didasarkan pada dua

hasil tes yaitu

kemapuan

pengetahuan dan tes

kemampuan

keterampilan, peserta

didik menjawab soal

tes kurang dari 85%

yang mencapai nilai

KKM (75), maka

tindakan dilanjutkan

ke siklus II.
39

2. Hasil Belajar Peserta Didik

Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Pengetahuan Siklus I

Nilai
pengetahuan
No. Nama Peserta Didik L/P Ket
Pra Siklus
siklus I

1 ABD P 85 90 Tuntas

2 AE P 60 78 Tuntas

3 AFG P 75 86 Tuntas

4 AAL P 70 95 Tuntas

5 AK P 85 50 Tidak Tuntas

6 AS P 60 83 Tuntas

7 BSP P 80 91 Tuntas

8 CPA P 60 90 Tuntas

9 DO P 60 83 Tuntas

10 FHA P 75 81 Tuntas

11 FAMR P 75 65 Tidak Tuntas

12 GA P 85 76 Tuntas

13 GPS L 75 91 Tuntas

14 HM P 80 86 Tuntas

15 HGA P 82 80 Tuntas

16 IPH P 80 83 Tuntas

17 IA P 85 72 Tidak Tuntas

18 KIK P 63 78 Tuntas

19 KSN L 75 76 Tuntas

20 MAA P 85 55 Tidak Tuntas


40

21 MS P 62 91 Tuntas

22 MSF P 85 50 Tidak Tuntas

23 MVJ L 80 65 Tidak Tuntas

24 MUA P 85 94 Tuntas

25 RN L 85 93 Tuntas

26 RH P 63 90 Tuntas

27 RNWM P 60 76 Tuntas

28 RRP P 85 95 Tuntas

29 SR P 62 75 Tuntas

30 SY P 60 85 Tuntas

31 SAL P 75 91 Tuntas

32 TRA P 59 92 Tuntas

33 TK P 80 85 Tuntas

34 TW P 75 81 Tuntas

35 ZAF P 78 70 Tidak Tuntas

Rata-Rata 74,0 80,60

Jumlah Tuntas 25 28

Pengambilan data, 24 Januari 2022

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pengetahuan Siklus I

Pengetahuan
No Hasil Belajar Ket
Frekuensi Persentase

1 Nilai > 65 28 80%

2 Nilai < 65 7 20%

Jumlah 35 100%
41

Hasil pengolahan data di atas dapat dilihat pada grafik di

bawah ini

90
80
80
70
60
50
40
28
30
20
20
7
10
0

Frekuensi Presentase

Grafik 4.4: Grafik Hasil Belajar Pengetahuansiklus I

Berdasarkan data pada grafik 4.4 di atas terlihat bahwa

ketuntasan belajar keterampilan untuk Kompetensi Dasar Kehidupan

Manusia Purba Dan Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

dilihat dari persentase ketuntasan hanya 28 orang atau 80% peserta

didik yang mendapat nilai di atas KBM (Ketuntasan Belajar Minimal)

dan peserta didk yang mendapat nilai belum mencapai KBM sebanyak

sebanyak 7 atau 20%. Dengan nilai tertinggi mencapai angka 80 dan

niai trendah 55.

Tabel 4.6 Data Hasil Belajar keterampilan Siklus I

Nilai
pengetahuan
No. Nama Peserta Didik L/P Ket
Pra Siklus
siklus I
42

1 ABD P 85 90 Tuntas

2 AE P 60 78 Tuntas

3 AFG P 75 86 Tuntas

4 AAL P 70 95 Tuntas

5 AK P 75 60 Tidak Tuntas

6 AS P 60 83 Tuntas

7 BSP P 80 91 Tuntas

8 CPA P 60 90 Tuntas

9 DO P 60 83 Tuntas

10 FHA P 75 81 Tuntas

11 FAMR P 75 78 Tuntas

12 GA P 85 76 Tuntas

13 GPS L 75 91 Tuntas

14 HM P 80 86 Tuntas

15 HGA P 82 80 Tuntas

16 IPH P 80 83 Tuntas

17 IA P 80 65 Tidak Tuntas

18 KIK P 63 78 Tuntas

19 KSN L 75 76 Tuntas

20 MAA P 78 60 Tidak Tuntas

21 MS P 62 91 Tuntas

22 MSF P 85 75 Tuntas

23 MVJ L 80 85 Tuntas

24 MUA P 85 94 Tuntas

25 RN L 85 93 Tuntas
43

26 RH P 63 90 Tuntas

27 RNWM P 60 76 Tuntas

28 RRP P 85 95 Tuntas

29 SR P 62 75 Tuntas

30 SY P 60 85 Tuntas

31 SAL P 75 91 Tuntas

32 TRA P 59 92 Tuntas

33 TK P 80 85 Tuntas

34 TW P 75 81 Tuntas

35 ZAF P 56 75 Tidak Tuntas

Rata-Rata 72,43 83,11

Jumlah Tuntas 28 32

Pengambilan data, 24 Januari 2022

Tabel 4.5 Distribusi 100 91


Frekuensi Hasil Belajar 90
keterampilan Siklus I 80
70
Pengetahuan
60
No Hasil Belajar Ket
50
Frekuensi Persentase
40 32
1 tuntas 32 30 91%
20
9
2 Tidak tuntas 3 10 9% 3
0
Jumlah 35 100%
Frekuensi Presentas

Hasil pengolahan Grafik 4.5: Grafik

data di atas dapat dilihat Hasil Belajar

pada grafik di bawah ini keterampilan siklus I


40

SIKLUS II Project Based Learning

3. Hasil Tindakan Siklus I focus discution.

i. Perencanaan 16) Guru melaksanakan

pembelajaran melalui
7) Menyusun Rencana
pendekatan saintifik
Pelaksanaan Pembelajaran
dengan model Project
(RPP)
Based Learning dan
8) Menyusun lembaran kerja
dengan metode focus
atau job sheet
discution
9) Merancang instrument
17) Guru bersama peserta
penelitian
didik menyimpulkan

j. Pelaksanaan materi pembelajaran.

13) melaksanakan proses 18) Guru memberikan pr/

pembelajaran sesuai tugas di rumah kepada

dengan yang telah peserta didik.

direncanakan. k. Tindakan

14) Menyampaikan Pelaksanaan tindakan dalam

kompetensi dasar dan kelas disesuaikan dengan

tujuan pembelajaran yang bentuk tindakan dan siklus

ingin dicapai. yang direncanakan.

15) Guru menjelasakan model 21) Melaksanakan

dan strategi pembelajaran pembelajaran sesuai

dengan pendekatan dengan jadwal yang

saintifik dengan model telah ditetapkan


41

22) Menyampaikan tujuan melalui hasil ujian

pembelajaran harian I pada siklus I

23) Memberiksn motivasi 8) melakukan evaluasi

dan rangsangan terhadap hasil tes

24) Pernyataan / kemapuan peserta

identifikasi masalah didik menjawab soal

25) Pengumpulan data yang dicapai dan

26) Pengolahan data merencanakan

27) Pembuktian tindakan

28) Menarik kesimpulan / 9) evaluasi terhadap

generalisasi capaian yang

29) Melakukan analisis diperoleh pada siklus

terhadap hasil I didasarkan pada dua

pengamatan hasil tes yaitu

30) Memberikan tes kemapuan

tentang materi pengetahuan dan tes

pelajaran yang telah kemampuan

diberikan selama keterampilan, peserta

masa siklus penelitian didik menjawab soal

berlangsung. tes kurang dari 85%

l. Refleksi yang mencapai nilai

7) Melakukan evaluasi KKM (75), maka

dari analisis terhadap tindakan dilanjutkan

hasil observasi ke siklus II.


39

2. Hasil Belajar Peserta Didik

Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Pengetahuan Siklus I

Nilai
pengetahuan
No. Nama Peserta Didik L/P Ket
Pra Siklus
siklus I

1 ABD P 85 90 Tuntas

2 AE P 60 78 Tuntas

3 AFG P 75 86 Tuntas

4 AAL P 70 95 Tuntas

5 AK P 85 50 Tidak Tuntas

6 AS P 60 83 Tuntas

7 BSP P 80 91 Tuntas

8 CPA P 60 90 Tuntas

9 DO P 60 83 Tuntas

10 FHA P 75 81 Tuntas

11 FAMR P 75 65 Tidak Tuntas

12 GA P 85 76 Tuntas

13 GPS L 75 91 Tuntas

14 HM P 80 86 Tuntas

15 HGA P 82 80 Tuntas

16 IPH P 80 83 Tuntas

17 IA P 85 72 Tidak Tuntas

18 KIK P 63 78 Tuntas

19 KSN L 75 76 Tuntas

20 MAA P 85 55 Tidak Tuntas


40

21 MS P 62 91 Tuntas

22 MSF P 85 50 Tidak Tuntas

23 MVJ L 80 65 Tidak Tuntas

24 MUA P 85 94 Tuntas

25 RN L 85 93 Tuntas

26 RH P 63 90 Tuntas

27 RNWM P 60 76 Tuntas

28 RRP P 85 95 Tuntas

29 SR P 62 75 Tuntas

30 SY P 60 85 Tuntas

31 SAL P 75 91 Tuntas

32 TRA P 59 92 Tuntas

33 TK P 80 85 Tuntas

34 TW P 75 81 Tuntas

35 ZAF P 78 70 Tidak Tuntas

Rata-Rata 74,0 80,60

Jumlah Tuntas 25 28

Pengambilan data, 24 Januari 2022

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pengetahuan Siklus I

Pengetahuan
No Hasil Belajar Ket
Frekuensi Persentase

1 Nilai > 65 28 80%

2 Nilai < 65 7 20%

Jumlah 35 100%
41

Hasil pengolahan data di atas dapat dilihat pada grafik di

bawah ini

90
80
80
70
60
50
40
28
30
20
20
7
10
0

Frekuensi Presentase

Grafik 4.4: Grafik Hasil Belajar Pengetahuansiklus I

Berdasarkan data pada grafik 4.4 di atas terlihat bahwa

ketuntasan belajar keterampilan untuk Kompetensi Dasar Kehidupan

Manusia Purba Dan Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

dilihat dari persentase ketuntasan hanya 28 orang atau 80% peserta

didik yang mendapat nilai di atas KBM (Ketuntasan Belajar Minimal)

dan peserta didk yang mendapat nilai belum mencapai KBM sebanyak

sebanyak 7 atau 20%. Dengan nilai tertinggi mencapai angka 80 dan

niai trendah 55.

Tabel 4.6 Data Hasil Belajar keterampilan Siklus I

Nilai
pengetahuan
No. Nama Peserta Didik L/P Ket
Pra Siklus
siklus I
42

1 ABD P 85 90 Tuntas

2 AE P 60 78 Tuntas

3 AFG P 75 86 Tuntas

4 AAL P 70 95 Tuntas

5 AK P 75 60 Tidak Tuntas

6 AS P 60 83 Tuntas

7 BSP P 80 91 Tuntas

8 CPA P 60 90 Tuntas

9 DO P 60 83 Tuntas

10 FHA P 75 81 Tuntas

11 FAMR P 75 78 Tuntas

12 GA P 85 76 Tuntas

13 GPS L 75 91 Tuntas

14 HM P 80 86 Tuntas

15 HGA P 82 80 Tuntas

16 IPH P 80 83 Tuntas

17 IA P 80 65 Tidak Tuntas

18 KIK P 63 78 Tuntas

19 KSN L 75 76 Tuntas

20 MAA P 78 60 Tidak Tuntas

21 MS P 62 91 Tuntas

22 MSF P 85 75 Tuntas

23 MVJ L 80 85 Tuntas

24 MUA P 85 94 Tuntas

25 RN L 85 93 Tuntas
43

26 RH P 63 90 Tuntas

27 RNWM P 60 76 Tuntas

28 RRP P 85 95 Tuntas

29 SR P 62 75 Tuntas

30 SY P 60 85 Tuntas

31 SAL P 75 91 Tuntas

32 TRA P 59 92 Tuntas

33 TK P 80 85 Tuntas

34 TW P 75 81 Tuntas

35 ZAF P 56 75 Tidak Tuntas

Rata-Rata 72,43 83,11

Jumlah Tuntas 28 32

Pengambilan data, 24 Januari 2022

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar keterampilan Siklus I

Pengetahuan
No Hasil Belajar Ket
Frekuensi Persentase

1 tuntas 32 91%

2 Tidak tuntas 3 9%

Jumlah 35 100%

Hasil pengolahan data di atas dapat dilihat pada grafik di

bawah ini
44

100 91
90
80
70
60
50
40 32
30
20
9
10 3
0

Frekuensi Presentase

Grafik 4.5: Grafik Hasil Belajar keterampilan siklus I

BAB V dasar Kehidupan Manusia

Purba Dan Asal-Usul Nenek

KESIMPULAN DAN SARAN Moyang Bangsa Indonesia

A. Kesimpulan dapat meningkatkan hasil

Berdasarkan hasil belajar sejarah Indonesia

penelitian yang peneliti yaitu hasil belajar pada ranah

lakukan pada kelas X. IPS 2 pengetahuan hanya 3 orang

dan pembahasan yang dapat yang mencapai nilai sama

diberikan dapat disimpulkan atau melampaui Kriteria

sebagai berikut : Ketuntasan Minimum (KKM)

pembelajaran melalui dengan presentase sebesar

pendekatan saintifik dengan 80% yang berada dibawah

model Project Based KKM sebanyak 7 orang

Learning pada kompetensi dengan presentase ketuntasan


45

20%. Pada siklus II yang mencapai atau

mengalami peningkatan melampaui nilai KKM

dimana peserta didik yang dengan presentase ketuntasan

sudah mencapai nilai sama 91% dan yang memperoleh

dan melampaui KKM sudah nilai dibawah KKM sebanyak

mencapai 31 orang dengan 3 orang (9%). Pada siklus II

presentase sebanyak 89% mengalami peningkatan yang

yang belum mencapai KKM sudah mencapai nilai sama

sebnayak 4 orang (11%)/ atau melampaui KKM

Hasil belajar peserta didik sebanyak 33 orang dengan

untuk ranah keterampilan presentase ketuntasan

pada siklus 1 hanya 32 orang

sebesar 94% dan yang menggunakan model

belum mencapai pembelajaran project

KKM sebanyak 2 base learning pada

orang (6%). proses pembelajran di

B. Saran sekolah sebagai salah

Berdasarkan temuan dan satu alternative untuk

implikasi penelitian diatas, meningkatkan hasil

peneliti menyarankan sebagai belajar peserta didik.

berikut: 2) Pada penelitian ini

1) Guru mata pelajaran subjeknya adalah

sejrah Indonesia peserta didik kelas X.

hendaknya dapat IPS 2 SMAN 4


46

Payakumbuh, kepada Mengajar.

guru lain disarankan Bandung:

untuk menelitinya Alfabeta Prasetyo,

pada kelas lain Zuhdan Kun, dkk.

dengan materi yang 2011.

berbeda. Pengembangan

3) diharapakan kepada Perangkat

pihak sekolah Pebelajaran Sains

mendatangkan Terpadu untuk

narasumber untuk Meningkatkan

memberikan Kognitif,

pelatihan, workshop, Keterampilan

seminar dan lainnya Proses,

untuk pengembangan
Kreativitas serta
model-model
Menera
pembelajaran
pkan Konsep Ilmia
sehingga dapat
Yogyakarta: Program
meningkatkan hasil
Pascasarjana UNY.
belajar peserta didik.

Abdorrakhman Ginting.

2012. Esensi
Daftar Pustaka
Praktis Belajar &
Abdul Azis Wahab. 2009.
Pembelajaran
Metode dan
(Disiapkan untuk
Model-model
47

Pendidikan Rineka

Profesi dan Cipta:Jakarta

Sertifikasi Guru-
Arikunto. S. (2010).
Dosen). Bandung:
Prosedur Penelitian.
Humaniora.
Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmad rofi’uddin dan


Arikunto, S. (2013).
Darmiyati Zuhdi.
Prosedur
1991.
Penelitian:
Pembelajaran
Suatu
Bahasa Indonesia
Pendekatan
yang Efektif di
Praktik.
Sekolah Dasar.
Jakarta:Rineka Cipta.
Jakarta.

Departemen Arikunto, Suhardjono dan

Pendidikan Supardi. 2008. Penelitian

Nasional. Tindakan Kelas. Jakarta: PT.

Arikunto, S. dkk. 2012. Bumi Aksara.

Penelitian Tindakan Kelas.


Buck Institute for
Jakarta: Bumi Aksara.
Education. 1999.

Arikunto, Suharsimi. Project Based

2002. Metodologi Learning.diakses

Penelitian. pada tanggal 11

Penerbit PT. Mei 2017 Pukul


48

15.51 WIB (http: Nomor 23 Tahun

//www. bgsu. edu/ 2016.Tentang

organization/ elt. Standar Penilaian

proj. html). Pendidikan.

Jakarta:
Departemen Pendidikan
Depniknas.
Nasional. 2003.

Undang-Undang Dimyanti dan Mudjiono.

Nomor 20 Tahun (2006). Belajar

2003.Tentang dan

Sistem Pendidikan Pembelajaran.

Nasional. Jakarta: Jakarta: PT

Depniknas. Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Djamarah, Syaiful Bahri dan

Nasional. 2003. Aswan Zain. 2010. Strategi

Undang-Undang Belajar Mengajar. Jakarta:

Nomor 22 Tahun
Rineka Cipta.
2016.Tentang
David L. Goetsch B
Standar Penilaian.
Davis. 2002.
Jakarta:
Pengantar
Depniknas.
Manajemen Mutu,
Departemen Pendidikan
Ed Bahasa
Nasional. 2003.
Indonesia.
Undang-Undang
49

Jakarta: PT Em Zul, Fajri & Ratu

Prenhalindo. Aprilia Senja.

(2008).
Dimyanti dan Mudjiono.
Pemahaman
2006. Belajar dan
Merupakan
Pembelajaran.
Proses Perbuatan.
Jakarta: PT
Jakarta: Balai
Rineka Cipta.
Pustaka.
Danim, Sudarwan, 2002.
Effendy, Onong Uchjana.
Inovasi Pendidikan.
1996. Sistem
Bandung: Pustaka Setia.
Informasi
Dimyati dan Mudjiono.
Manajemen,
1994. Belajar dan
Bandung: CV
Mengajar. Jakarta; Rineka
Mandar Maju.
Cipta.
Effendy Effendy, Onong
Direktorat Pembinaan
Uchjana. 2000. Dinamika
Sekolah Dasar.
Komunikasi. Bandung: PT.
2016. Panduan
Remaja Rosdakarya.
Penilaian untuk

Sekolah Dasar. Goleman, Daniel, Richard

Jakarta: Boyatzis, dan

Kementerian Annie Mc.kee.

Pendidikan dan (2005).

Kebudayaan. Kepemimpinan
50

Berdasarkan Metode, Teknik, Struktur

Kecerdasan dan Model

Emosi. Jakarta: PT
Penerapan.
Gramedia Pustaka
Yogyakarta: Pustaka
Utama .
Pelajar.

Hanifa. 2015. “Penerapan


Husamah dan Yanur
Model Project
Setyaningrum.
Based Learning
(2013). Desain
(PjBL) untuk
Pembelajaran
Meningkatkan
Berbasis
Motivasi dan
Pencapaian
Hasil Belajar
Kompetensi
Siswa”.
(Panduan
Skripsi.Universita
Merancang
s Pasundan
Pembelajaran
Bandung.
untuk Mendukung

Hamalik, O. (2008). Implementasi

Kurikulum dan Kurikulum 2013.

Pembelajaran. Jakarta: PT. Jakarta: Prestasi

Bumi Aksara. Pustakaraya

Huda, Mifhatul. (2011) Habit of Mind Studi

Cooperative Learning: Kasus. Jurnal

Pendidikan
51

Inovatif. diakses Kemendikbud. 2016.

pada tanggal 10 Panduan Penilaian

Mei 2017 pada


Jakarta:Kementrian
Pukul 15.42 WIB
Pendidikan dan
(https://jurnaljpi.fi
Kebudayaan.
les.wordpress.Co
Koswara, dkk. (2008).
m /2009/09/vol-1-
Bagaimana
no-2-stevani-
Menjadi Guru
endah-
Kreatif. Bandung:
purworini.pdf).
PT PribumiMekar
Iskandar, Dadang dan
Kamdi, W dkk. 2007.
Narsim.(2015).Pe
Model-model
nelitian Tindakan
Pembelajaran.
Kelas dan
Bumi Aksara.
Publikasinya
Universitas Negeri
Untuk Kenaikan
Malang.
Pangkat dan

Golongan Guru & Kamdi, W dkk. 2010.

Pedoman Model-model

Penulisan PTK Pembelajaran.

bagi Bumi Aksara.

Mahasiswa.Cilaca Universitas Negeri

p:Ihya Media. Malang.


52

Kosasih. 2014. Strategi (Project Based

Belajar dan Pembelajaran: Learning). diakses

Implementasi Kurikulum pada situs online

2013. tanggal 11 Mei

2017 Pukul 16.05


Bandung: Yrama

Widya. Kartini Kartono. 1985).

Peranan Keluarga Memadu


Kusaeri dan Suprananto.
Anak. Jakarta: Rajawali
2012. Pengukuran dan

Penilaian Pendidikan Masrun. 1986. Faktor-faktor

Yogyakarta: yang Mempengaruhi

Kemandirian Pada Remaja.


Graha Ilmu.

Mudah. Jakarta : Bumi


Kemendikbud. 2014.
Aksara
Model

Pembelajar Muda. 2009. Studi

an Project Based Kelayakan.


Learning. Garut: Jakarta:

Deperindag Garut
Kementrian

Pendidikan dan Masrun, dkk. (1986).

Kebudayaan. Studi Mengenai

Kemandirian
Kemendikbud. 2013.
Pada Penduduk
Model
Di Tiga Suku
Pengembagan
(Jawa, Batak,
Berbasis Proyek
Bugis). Laporan
53

Penelitian. Yogyakarta.

Yogyakarta: Hlm.11

Universitas Gajah
Niron, Maria Dominika.
Mada
2009.

Ngalim Purwanto. Pengembangan

2000. Prinsip- Silabus dan

prinsip dan Teknik Rencana

Evaluasi Pelaksanaan

Pengajaran. Pembelajaran

Bandung: PT dalam KTSP.

Remaja Yogyakarta:

Rosdakarya Departemen

Pendidikan
Niron, Maria Dominika.
Nasional
2009. Pengembangan
Universitas Negeri
Silabus dan Rencana
Yogyakarta.
Pelaksanaan
Hlm.15
Pembelajaran dalam
Permendikbud. 2016. No.
KTSP.
23 Tentang Standar
Yogyakarta:
Penilaian Pendidikan.
Departemen
Jakarta:
Pendidikan

Nasional

Universitas Negeri
54

Kementerian Nora Media

Pendidikan dan Enterprise.

Kebudayaan.
Riduwan. 2008. Dasar-

Purwanto, Ngalim. 2008. dasar Statistika. Bandung:

Prinsip-prinsip Alfa Beta

dan Teknik
Riduwan. 2012. Belajar
Evaluasi
Mudah Penelitian
Pengajaran.
untuk Guru,
Bandung : Remaja
Karyawan,
Rosdakarya
Peneliti

Pemula.Bandung:

Alfabeta.
Puwanto. 2013. Evaluasi

hasil belajar. Yogyakarta: Soekanto, Soerjono. 2006.

Pustaka Pelajar. Sosiologi Suatu Pengantar.

PT: Raja Grafindo Persada.


Purworini. 2006.

Pembelajaran Berbasis Jakarta.

Proyek sebagai Upaya


Sukardi. (2008). Metodologi
Mengembangkan
Penelitian Pendidikan,

Rahardjo, Susilo dan Kompetensi dan Praktiknya.

Gudnanto. (2011).
Jakarta : PT. Bumi
Pemahaman
Aksara.
Individu Tekhnik

Non Tes.Kudus:
55

Sugiyono. 2012. Memahami Practice. Boston:

Penelitian Kualitatif. Allyn and Bacon.

Bandung: Alfabeta
Siswoyo, Dwi dkk. 2007.

Sudjana, Nana. 1990. Ilmu Pendidikan.

Teori-teori Belajar Yogyakarta: UNY Press.

Untuk Pengajaran.
Samani, Muchlas,
Bandung: Fakultas
Hariyanto. 2011. Konsep
Ekonomi UI.
dan Model Pendidikan

Slameto. (2010). Belajar Karakter.

dan Faktor-faktor
Bandung: Remaja
yang
Rosdakarya.
Mempengaruhiny
Syah, Muhibbin. 2010.
a. Jakarta:Rineka
Pendidikan Psikologi
Cipta
dengan Pendekatan
Sudjana, Nana. 1990. Teori-
Baru.Bandung:
teori Belajar Untuk
Remaja Rosdakarya.
Pengajaran. Bandung:

Fakultas Sudjana, Nana. 2009.

Dasar-dasar
Slavin, R.E (1997).
Proses Belajar
Education
Mengajar.
Psychology
Bandung: Sinar
Theory and
Baru Algensindo.
56

Soekanto, Soerjono. 2006. Mei 2017 Pukul

Sosiologi Suatu Pengantar. 19.17 WIB.

PT: Raja Grafindo Persada.


Patton, A, dan Robin,

Jakarta. J.,(2012. Work

That Matters: the


Tarigan, HG. 1986.
Teacher’s Giude
Berbicara sebagai
to Project Based
suatu
Learning. Paul
Keterampilan
Hamlyn
Berbahasa.
Foundation,
Bandung.
United Kingdom.
Angkasa

Warsito, Herman. (1992).


The George Lucas
Pengantar
Educational
Metodologi
Foundation. 2005.
Penelitian.
Instructional
Jakarta: PT
Module Project
Gramedia Pustaka
Based Learning.
Utama.
[Online]. Diakses

di WS. Winkel. 1983.

http://www.edutop Psikologi Pendidikan dan

ia.org/project- Evaluasi Belajar. Jakarta:

based-learning. Gramedia.

Pada tanggal 18
57

Anda mungkin juga menyukai